TINJAUAN PUSTAKA
Rokok sudah tidak asing lagi bagi masyarakat baik di dalam negeri
maupun luar negeri. Banyak sekali tempat-tempat yang menjual rokok dan
kita bisa mendapatkannya dimana saja. Jika dilihat, rokok adalah sebuah
batang yang terbuat dari kertas dan didalamnya berisis racikan tembakau
dibungkus dengan berbagai media, ada kertas, kulit jagung, aren dan daun
Selain itu ada cara lain untuk menikmati rokok tanpa harus
satu bentuk pengganti nikotin yaitu, rokok elektrik (vape). Rokok elektrik
rokok elektrik umumnya menggunakan nikotin, zat kimia lain, serta perasa
atau flavour dan bersifat toksik atau racun Pencegahan Dan Pengendalian
penguap, baterai isi ulang, pengatur elektronik, dan wadah cairan yang di
tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap dan oleh
perasa. Saat di panaskan alat itu mengeluarkan aerosol dan uap air dari
eliquid dalam tangki dan sumbu duduk eliquid untuk menarik jumlah
perasa. Alat ini dapat diisi ulang untuk menyalakan elemen pemanas (koil)
Pada ujung rokok elektrik terdapat chip yang akan menyala jika di hisap
termasuk katrid yang berisis larutan cairan berupa nikotin, perasa dan
bahan kimia lainnya, elemen panas (alat penyemprot), baterai dan corong
umumnya berisi larutan yang terdiri dari empat jenis campuran yaitu
nikotin dalam liquid rokok elektrik bervariasi, yaitu dari kadar rendah
sampai kadar tinggi. Namun seringkali kadar nikotin yang tertera pada
label tidak sesuai secara signifikan dari kadar yang sebenarnya (BPOM,
2015 : 4).
ketergantungan. Contoh dari zat adiktif yang di jelaskan (BNN, 2008 : 25)
adalah rokok, kelompok alkohol, thinner dan zat-zat lain. Seperti yang
psikotrapika dan zat adiktif yang merupakan sekelompok zat jika masuk
dan Harlina (2008 : 26) menjelaskan bahwa narkotika atau disebut juga
napza (narkotika, psikotrapika atau zat adiktif lainnya) adalah obat, bahan,
atau zat bukan makanan yang bukan diminum, dihisap, dihirup, ditelan
dan disuntikan berpengaruh pada kinerja otak dan seringkali menyebabkan
ketergantungan.
suatu zat dalam kepulan asap buatan yang biasanya dibuat dengan fog
dalam uap rokok elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano-
paru-paru.
dan akrolein. Juga senyawa organik volatil (VOCs) seperti toluena dan
pm-xylene.
Seperti yang dijelaskan oleh Leventhal dan Clealy dalam Komasari dan
perokok.
akibat dari pengaruh pergaulan teman sebaya, dampak dari melihat iklan di
akademik yang lemah, dan dukungan orang tua yang rendah (Tucker,
penggunaan rokok elektrik pada siswa SMA tidak muncul begitu saja
media.
1. Karakteristik Responden
kelamin laki-laki.
Chi Square, diperoleh nilai p-value 0,058 karena p-value > 0,05
b. Umur
c. Pendidikan
nilai p-value 1.000, karena p value > 0,05 maka dapat disimpulkan
dengan gaya hidup rokok elektrik. Hal ini sesuai dengan penelitian
Musdalifah (2011) yang menunjukan bahwa tidak ada hubungan
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga
baik secara fisik dan jasmani sebagai bentuk kewajiban orang tua
pertama kali berkembang dan tumbuh yaitu hubungan anak dan orang
tua, ayah dengan ibu, dan hubungan dengan anggota lainya yang
elektrik.
a. Bentuk Keluarga
dirumah.
b. Pola Asuh
mereka.
ibu yang juga memiliki kebiasaan merokok, anak pun akan ikut
(vape)
Hal ini juga dijelaskan oleh (Forbes, 2016: 14) anak-anak yang
orang tua yang merokok maka akan menjadi role model bagi
b. Gaya Hidup
maupun orang lain. Perkembangan gaya hidup yang ada pada saat ini
dengan baik, seperti hanya mengikuti mode atau gaya orang barat kan
c. Teman Sebaya
mengetahui tentang rokok elektrik dari iklan di media online, toko atau
Salah satu fungsi utama dari kelompok teman sebaya adalah untuk
(konformitas kelompok).
laku orang lain dikarenakan tekanan yang nyata atau dibayangkan oleh
banci, anak manja, dan pengecut. Hal ini yang membuat para remaja
rokok elektrik.
Dehvy & Yundari (2017 : 16) menjelaskan kembali bahwa remaja
3. Faktor Ekonomi
karena harga rokok elektrik akan mudah di jangkau oleh orang yang
orang tua siswa cukup besar. Siswa menggunakan uang yang berasal
dari orang tua atau keluarga, dan meminjam dari teman. Bahkan, rokok
juga diperoleh secara bebas dari anggota keluarga yang lain atau dari
penggunaan uang jajan siswa dalam jumlah besar, siswa masih dapat
pekerjaan tinggi.
4. Media
adalah teman sebaya dan terpaan iklan rokok. Iklan rokok berpengaruh
iklan rokok yang beredar dan dilihat oleh siswa maka akan membuat
media sosial lainnya yang sering dilihat oleh remaja menjadi salah satu
tersebut.
industrinya terus berlanjut, yang tidak lain adalah anak dan remaja.
Saat ini sudah tidak ada lagi ruang yang aman bagi anak daan remaja
dari segala sesuatu hal yang berkaitan dengan rokok. Mereka terpapar
melalui internet juga dapat dilakukan transaksi jual beli rokok elektrik
dengan media lain seperti televisi dan radio yang cenderung jarang
Terlebih lagi saat ini adanya sosial media yang sedang marak
hal yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Rokok elektrik
sebagai karsiniogen.
(BNN,2008: 27). Alat ini sebenarnya adalah cara baru untuk memasukan
seperti mariyuana, heroin dan lain-lain. Hal ini karena pengguna dapat
kesehatan karena perisa tidak aman jika dihisap ke paru. Dalam hal ini
elektrik yang kadar nikotinnya lebih rendah. Lalu kemudian dapat saja
rokok elektronik.
yang mudah terserap dalam darah yang dapat mempengaruhi otak untuk
muda. Jika otak terpapar nikotin dalam bentuk apapun, termasuk rokok
pembelajaran.
yang terdapat pada rokok elektrik sangat berbahaya bagi siswa SMA yang
6. Kerangka Teori
Presdisposisi factors :
1. Pengetahuan Bagan 2.1 kerangka teori
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Nilai
5. Jenis kelamin
6. Usia
Enabling Factors
(Faktor Pemungkin
Prilaku
1. Fasilitas dan
menggunakan
sarana yang
memadai rokok elektrik
2. Peraturan
yang berlaku
Reinforcing Factors
(Faktor Penguat) :
1. Karakteristik
Responden
2. Lingkungan
3. Ekonomi
4. Media
Keterangan : tulisan yang bercetak tebal adalah variabel yang ingin diteliti
Sumber : Modivikasi Teori Lawreen Green dalam Notoadmojo (2012)
7. Hipotesis
2. Faktor lingkungan
3. Faktor ekonomi
4. Faktor media