CATATAN
1. Tidak dibenarkan melihat catatan, contekan atau meminta jawaban pada teman
2. Jika terjadi pelanggaran pada item pertama dan coordinator mendapatkan jawaban
yang sama, maka ujian mahasiswa dibatalkan
3. Jelaskan efek kondisi kritis pasien dan keluarga dengan menggunakan contoh!
Pada Pasien:
1. Pasien dapat mengalami kesakitan/nyeri : efek dari penyakit yang dirasakan akan
merespon stimulus otak untuk merasakan nyeri yang berlebihan, dan kecemasan yang
menimbulkan nyeri
2. Cemas dengan kondisinya : cemas dengan penyakit yang dapat mengancam nyawa
sehingga kecemasan bisa menimbulkan nyeri
3. Bingung : bingung dengan penyakitnya, sehingga mnecari tau tentang penyakitnya
4. Konflik peran : akibat dari penyakitnya jika pasien itu laki-laki maka ia merasa peran dia
sebagai pencari nafka tidak terpenuhi dengan baik
5. Merasakan ketakutan : ketakutan tentang penyakit nya apakah bisa sembuh atau tidak
6. Merasakan powerless atau tidak berdaya : setelah mengetahui tentang penyakitnya pasien
merasa tidak berdaya karena merasa tidak adanya ia hidup jika terus terusan sakit
Pada Keluarga:
1. Cemas dan panik : panik dengan penyakit salah satu anggota keluarganya
2. Bingung : bingung dengan segala prosedur tindakan intensif yang diberikan
3. Sedih hingga syok : syok dengan kondisi salah satu keluarganya yang menderita penyakit
4. Memikirkan kondisi pasien terus-menerus : akibat cemas yang berlebihan keluarga
menjadi memikarkan pasien terus menerus
5. Tidak mau makan : menjadi perubahan pada mood keluarga yang terus terusan bersedih
hingga tidak mau makan
6. Tidak dapat tidur : keluarga mengalami gangguan psikologis akibat dari kecemasan
tersebut menjadi tidak bisa tidur
7. Perubahan peran : peran yang awalnya suami mencari nafkah harus digantikan dengan
istri yang bekerja
Proses Keperawatan
KASUS
Seorang Laki-laki berusia 59 tahun dirawat di CVCU akibat tekanan darah yang tinggi
dialaminya. Berdasarkan hasil kajian keluhan utama klien adalah sesak napas, mata dan
pendengaran menurun. Selain itu, pasien mengeluhkan nyeri kepala yang hilang timbul dan
membuat klien tidak bisa tidur, terlihat pasien selalu mengerang. Klien terlihat sangat lemah
dengan tanda-tanda vital, TD: 193/102 mmHg, MAP: 112 mmHg, HR: 104x/menit Irama
jantung normal sinus rhtym, RR: 20-28x/menit, Suhu: 36oC, SaO2: 99%. Terlihat pasien
menggunakan otot bantu napas dan akral dingin, pucat, CRT 3 detik. Klien mendapatkan terapi
obat-obatan:
Atorvastatin 1 x 40 mg PO
Amlodipin 1 x 10 mg PO
Diazepam 1 x 5 mg PO
Calos 3 x 500 mg PO
Bicnat 3 x 500 mg tablet
Asam folat 1 x 1 mg PO
Clopidogrel 1 x 75 mg PO
NTG drip 20 mcg/kgBB/menit
Furosemid 10 mg/jam
Transfusi PRC 2 kolf000, SGOT 32, SGPT 50.
Dari kasus diatas, buatlah proses keperawatannya (hanya sampai rencana intervensi)!
A. Identitas Pasien
Nama pasien : Tn. S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 59 tahun
TTV : TD: 193/102 mmHg, MAP: 112 mmHg, HR: 104x/menit Irama jantung normal
Do :
Klien terlihat sangat lemah dengan
tanda-tanda vital, TD: 193/102
mmHg, MAP: 112 mmHg, HR:
104x/menit Irama jantung normal
sinus rhtym, RR: 20-28x/menit,
A. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung
B. INTERVENSI
NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN
1. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan tindakan Cardiac Care
keperawatan 2x24 jam 1. Monitor status
diharapkan: kardiovaskuler
1. Tanda tanda vital dalam 2. Monitor toleransi
rentan normal aktivitas
2. Tidak ada penurunan 3. Monitor tekanan darah
kesadaran 4. Monitor efek pasien
3. Dapat mentoleransi terhadap pengobatan
aktivitas aritmia