A. Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan unsur-unsur alam dan
buatan manusia di atas permukaan bumi. Peta Topografi dapat disebut sebagai
peta umum, karena dalam peta topografi menyajikan semua unsur yang ada
pada permukaan bumi, dengan memperhitungkan skala yang sangat terbatas.
Jadi peta topografi dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Peta
topografi dapat digunakan sebagai peta dasar (basic map) dalam pembuatan
peta tematik, seperti : peta kehutanan, peta turis, peta tata guna tanah dan
sebagainya.
Sumber : paulsimanjuntak.wordpress.com
Foto 1
Peta Topografi
C. Warna
Warna yang digunakan pada peta topografi untuk mempermudah
pembaca diantaranya :
1. Hitam : digunakan untuk detail planimetris, detail penghunian, lettering,
tumbuhan karang dan tapal batas.
2. Biru : digunakan untuk unsur hidrografi (air) termasuk nama unsur
tersebut seperti sungai, danau, laut dan sebagainya.
3. Hijau : umumnya digunakan untuk memberi tanda pada bentuk
tumbuhan (vegetasi).
4. Coklat : digunakan untuk kontur atau kadang-kadang jalan raya.
5. Merah : untuk memperlihatkan jalan raya, terutama untuk jalan yang
penting, kadang-kadang digunakan untuk bentuk gedung-gedung. Kelima warna
tersebut adalah wama-wama yang biasa digunakan. Namun ada warna
tambahan juga seperti:
6. Kuning : untuk memperlihatkan jalan yang kurang penting dan sering
dipakai untuk menyajikan daerah pasir.
7. Abu : digunakan untuk memperlihatkan daerah perkotaan yang sudah
dibangun (built up area). Pada peta tematik biasanya dipakai untuk wama peta
dasarnya.
8. Orange : untuk jalan-jalan yang tidak begitu penting.
9. Ungu : warna ini agak jarang digunakan, tetapi sering dipakai untuk
daerah overlap pada system grid atau gratikul.
D. Garis Kontur
Garis kontur merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding. Bidang
ini biasanya diambil dari permukaan air laut rata-rata. Sifat sifat kontur sebagai
berikut :
1. Berbentuk kurva tertutup
2. Tidak bercabang
3. Tidak berpotongan
4. Menjorok ke arah hulu jika terdapat sungai
5. Menjorok ke arah jalan menurun jika terdapat permukaan jalan
6. Tidak tergambar jika melewati bangunan
7. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang
curam
8. Garis kontur yang jarang menunjukan keadaan permukaan yang landai
10. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu
12. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf “U” menandakan
punggungan gunung
Sumber : geomonkey.wordpress.com
Gambar 1
Garis Kontur
E. Bentang Alam
Bentang alam adalah suatu unit geomorfologis yang dibagi berdasarkan
karateristik diantaranya ketinggian suatu wilayah, kelandaian, orientasi,
stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah.
Jenis jenis bentang alam antara lain adalah bukit, lembah, tanjung, dll.
Sedangkan samudra dan benua adalah sebagai contoh jenis bentang alam
tingkat tertinggi. Beberapa faktor, mulai dari lempeng tektonik hingga erosi
dan deposisi dapat membentuk dan memengaruhi bentang alam.
Faktor biologi dapat mempengaruhi bentang alam, contohnya adalah
peranan tumbuhan dan ganggang daam pembentukan terumbu karang.