Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Paliatif
Dosen Pembimbing :
Ns. Lusiana, S.kep
Disusun Oleh :
Weka Diah Permatasari 201813105
STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR
S1 KEPERAWATAN TK.3B
ADJIE NO.180 SINDANG BARANG BOGOR BARAT
Tahun Ajaran 2020-2021
PENDAHULUAN Indonesia, prevalensi penyakit kanker Kanker adalah penyakit dari pertumbuhan cukup tinggi. Berdasarkan data tahun 2013 tidak normal sel-sel jaringan tubuh yang (Badan Penelitian dan Pengembangan, berubah menjadi sel kanker. Dalam 2013), prevalensi tumor/kanker di perkembangannya, sel-sel kanker dapat Indonesia adalah 1,4 per 1.000 penduduk, menyebar ke bagian tubuh lainnya atau sekitar 330.000 orang. Kanker ter sehingga dapat menyebabkan kematian. Di berarti sepuluh kali lipat lebih tinggi tinggi di Indonesia pada perempuan adalah dibandingkan di Amerika Serikat. kanker payudara dan kanker leher rahim. Kejadian kanker serviks lebih tinggi Menurut Ferlay, dkk. (2014), berdasarkan pada negara berkembang. Kebanyakan estimasi Globocan, International Agency wanita dengan kanker serviks biasanya for Research on Cancer (IARC), insiden terlambat ke rumah sakit, tidak seperti di kanker payudara sebesar 40 per 100.000 negara-negara maju yang sebagian besar perempuan, kanker leher rahim 17 per wanita memiliki kesadaran tentang 100.000 perempuan, kanker paru 26 per penyakitnya sehingga harapan untuk 100.000 laki-laki, dan kanker kolorektal 16 sembuh juga tinggi. Hal ini sebagian per 100.000 laki-laki. Berdasarkan data disebabkan oleh faktor pendidikan dan Sistem Informasi Rumah Sakit Tahun pemberdayaan perempuan. Vail-Smith dan 2010, kasus rawat inap kanker payudara White (1992) menemukan bahwa sebesar 12.014 kasus (28,7%) dan kanker kurangnya pengetahuan HPV, ditambah leher rahim 5.349 kasus (12,8%). dengan persepsi yang salah tentang Kanker leher rahim merupakan kanker kerentanan, berdampak pada sikap dan yang mematikan tidak hanya di Indonesia perilaku mahasiswa wanita mengenai tetapi juga di beberapa negara lainnya. pencegahan kanker serviks. Penelitian ini Seperti di Australia, 85% perempuan juga menyimpulkan bahwa 72% meninggal dunia dikarenakan kanker leher mahasiswa perempuan di sebuah studi di rahim, sedangkan di Malaysia Kanker Amerika belum pernah mendengar tentang leher rahim merupakan kanker kedua yang infeksi HPV dan tidak menyadari risiko mematikan. Menurut Wong, dkk. (2009), kanker serviks terkait. Sebuah studi serupa angka kematian rata-rata perempuan yang dilakukan pada mahasiswa Vietnam dikarenakan kanker leher rahim pada tahun menemukan bahwa lebih dari sepertiga 1996-2000 berkisar 0,29%-0,41%. (39,3%) responden yang aktif secara Menurut Abotchie dan Shokar (2009) di seksual dilaporkan pernah melakukan Pap Inggris, kanker leher rahim merupakan smear (Yi, 1998). kanker kelima yang mematikan. Lebih Tingginya angka kematian yang lanjut Abotchie dan Sokar juga disebabkan kanker leher rahim dapat menemukan bahwa kanker leher rahim dicegah apabila wanita dewasa muda merupakan kanker yang paling sering memiliki pengetahuan dan menyadari dialami perempuan Afrika. Menurut WHO bahwa kanker leher rahim merupakan (dalam Abotchie dan Sokar, 2009) salah satu penyakit yang mematikan. perempuan mengidap kanker leher rahim Namun, dikarenakan oleh kurangnya 29,3/100.000 lebih tinggi lima kali lipat pengetahuan mengenai faktor risiko dibandingkan di Amerika Serikat dan sehingga wanita dewasa muda tidak angka kematian diakibatkan oleh kanker merasa perlu untuk melakukan skirining leher rahim 23,8/100.000 perempuan yang (Klug, dkk., 2005). Lebih lanjut dijelaskan bahwa rendahnya tingkat pengetahuan muda masih rendah mengenai kanker leher akan mempengaruhi wanita dewasa muda rahim, tidak jauh berbeda dengan untuk melakukan skirining kanker leher pengetahuan tenaga kesehatan yaitu 49% rahim (Juon, dkk., 2002; Juon, dkk., 2003; dokter dan 56,6% bidan memiliki Kim, dkk., 1999, dalam Lee, dkk., 2008). pengetahuan yang rendah mengenai kanker Ironisnya, pengetahuan wanita dewasa
leher rahim (Fauziah, dkk., 2011). Menurut Meliono (2007), pengetahuan
Penelitian lainnya menemukan bahwa dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu terdapat hubungan antara rendahnya pendidikan, media, dan keterpaparan kemampuan literasi kesehatan dan informasi. Menurut Sarwono (2002), sikap pengetahuan akan berdampak pada sikap adalah kesiapan pada seseorang untuk negatif terhadap skrining kanker leher bertindak secara tertentu terhadap hal-hal rahim (Dolan, dkk., 2004). Menurut tertentu. Ajzen (1988) mendefinisikan Notoatmodjo (2003) pengetahuan sikap sebagai predisposisi yang dipelajari merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi individu untuk memberikan respon suka setelah melakukan penginderaan terhadap atau tidak suka secara konsisten terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan adalah objek sikap. Respon suka atau tidak suka domain kognitif yang sangat penting untuk itu adalah hasil proses evaluasi terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan keyakinan-keyakinan (beliefs) individu mencakup domain kognitif yang memiliki terhadap objek sikap (Fishbein dan Ajzen, enam tingkatan yaitu tahu (know), 1975). Baron dan Byrne (2004) memahami (comprehension), aplikasi mendefinisikan sikap sebagai penilaian (application), analisis (analysis), sintesis subjektif seseorang terhadap suatu objek. (syntesis), dan evaluasi (evaluation). Sikap adalah respon evaluatif yang Perilaku kesehatan adalah suatu respon diarahkan seseorang terhadap orang, seseorang terhadap stimulus atau objek benda, peristiwa, dan perilaku sebagai yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, objek sikap. Sikap melibatkan sistem pelayanan kesehatan, makanan, kecenderungan respon yang bersifat minuman, serta lingkungan. preferensial. Sikap sebagai respon Perilaku kesehatan dapat evaluatif menunjukkan ekspresi suka atau diklasifikasikan menjadi tiga kelompok tidak suka, setuju atau tidak setuju, (Notoadmidjo, 2003): mendekati atau menghindari, dan tertarik 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan atau tidak tertarik terhadap objek sikap. (health maintenance), adalah perilaku Sikap dapat bersifat positif dan negatif atau usaha-usaha seseorang untuk (Purwanto, 1998), yaitu: menjaga atau memelihara kesehatan 1. Sikap positif, kecenderungan tindakan agar tidak sakit dan usaha untuk adalah mendekati, menyenangi, dan penyembuhan apabila sakit. mengharapkan objek tertentu. 2. Perilaku pencarian atau penggunaan 2. Negatif, kecenderungan tindakan untuk sistem atau fasilitas kesehatan yang menjauhi, menghindari, dan tidak disebut juga perilaku mencari bantuan menyukai objek tertentu. kesehatan (help seeking behavior). Selain itu, sikap memiliki ciri Perilaku ini menyangkut upaya dan tertentu, yaitu: tindakan seseorang pada saat menderita 1. Sikap bukan bawaan lahir melainkan penyakit. dipelajari atau dibentuk sepanjang 3. Perilaku kesehatan lingkungan, yaitu perkembangan hidup dalam hubungan apabila seseorang merespon lingkungan dengan objek. baik lingkungan fisik, maupun sosial 2. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi budaya. berhubungan dengan suatu objek. 3. Objek sikap merupakan satu atau Papiloma Virus (HPV), hubungan seksual beberapa hal yang merupakan yang dilakukan pada usia dini, seringnya kumpulan dari sesuatu. berganti pasangan seksual, dan perilaku Perilaku merupakan respon atau reaksi seksual pasangan. Namun, dari beberapa seseorang terhadap stimulus (rangsangan faktor tersebut, 95% penyebab utama dari luar). Perilaku ini terjadi melalui kanker leher rahim dikarenakan oleh HPV proses adanya stimulus terhadap yang ditularkan melalui kontak kulit. organisme dan kemudian organisme Walaupun penggunaan kondom dapat tersebut merespon. Secara khusus, perilaku menurunkan kemungkinan tertularnya kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) HPV, namun kondom tidak mampu adalah suatu respon seseorang (organisme) melindungi sepenuhnya resiko tertularnya terhadap stimulus atau objek yang HPV. berkaitan dengan sakit atau penyakit, Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat sistem pelayanan kesehatan, makanan, bahwa tingginya resiko perempuan danminuman, serta lingkungan. Dari terhadap paparan HPV dan peluang batasan ini, perilaku kesehatan dapat berkembangnya sel kanker. Fakta diklasifikasikan menjadi tiga kelompok: menyebutkan bahwa penyakit kanker leher 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan rahim ini dapat dicegah dengan skrining. (health maintenance), merupakan Meskipun pelayanan gratis skrining kanker perilaku atau usaha-usaha seseorang serviks sudah tersedia di rumah sakit untuk memelihara atau menjaga pemerintah, namun faktor-faktor yang kesehatan agar tidak sakit dan usaha mempengaruhi keinginan untuk untuk penyembuhan bilamana sakit. melakukan skrining masih belum diketahui 2. Perilaku pencarian pengobatan (health secara jelas. Oleh karena itu, penelitian ini seeking behavior) atau perilaku tertarik untuk melihat hubungan penggunaan sistem atau fasilitas pengetahuan, sikap, dan perilaku wanita kesehatan. Perilaku ini berkaitan dewasa muda terhadap kanker leher rahim. dengan upaya atau tindakan seseorang Adapun hipotesis penelitian ini adalah pada saat menderita penyakit dan atau wanita yang memiliki pengetahuan lebih kecelakaan untuk mencari dan mengenai resiko kanker leher rahim dan memanfaatkan sarana dan prasarana wanita yang memiliki sikap positif akan kesehatan yang tersedia. melakukan skrining. 3. Perilaku kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan respons seseorang PENYEBAB terhadap lingkungan, baik lingkungan Penyebabnya yang pasti tidak diketahui, fisik maupun sosial budaya dan tetapi tampaknya penyakit ini melibatkan sebagainya. peningkatan kadar estrogen. Kanker leher rahim adalah penyakit yang dihasilkan dari genotype risiko tinggi Salah satu fungsi estrogen yang normal dari transmisi HPV secara seksual, baik adalah merangsang pembentukan lapisan pada pasangan, intercourse usia muda, dan epitel pada rahim. Sejumlah besar estrogen perilaku seksual pasangan. Hal ini yang disuntikkan kepada hewan percobaan menyebabkan tingginya risiko perempuan di laboratorium menyebabkan hiperplasia terhadap paparan HPV dan endometrium dan kanker. berkembangnya sel kanker (Vanslyke, dkk., 2008). Wanita yang menderita kanker rahim Tingginya angka penderita kanker leher tampaknya memiliki faktor resiko tertentu. rahim dapat dikarenakan oleh berbagai (faktor resiko adalah sesuatu yang faktor, di antaranya adalah Human menyebabkan bertambahnya kemungkinan seseorang untuk menderita suatu banyak penderita kanker rahim yang tidak penyakit). memiliki faktor resiko. Kadang tidak dapat dijelaskan mengapa seorang wanita Wanita yang memiliki faktor resiko tidak menderita kanker rahim sedangkan wanita selalu menderita kanker rahim, sebaliknya yang lainnya tidak.
ISI 7. Nyeri sekitar panggul.
Kanker rahim adalah tumor ganas pada 8. Pendarahan pada amsa pra atau endometrium (lapisan rahim). Kanker paska menopause. rahim biasanya terjadi setelah masa 9. Bila kanker sudah mencapai menopause, paling sering menyerang stadium tinggi, akan terjadi wanita berusia 50 - 60tahun.Kanker bisa pembengkakan diberbagai anggota menyebar (metastase) secara lokal maupun tubuh seperti betis, paha, tangan ke berbagai bagian tubuh(misalnya kanalis dsb. servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di sekitar rahim, sistem getah bening atau ke METODE PENGOBATAN bagian tubuh lainnya melalui pembuluh Pemilihan pengobatan tergantung kepada darah). ukuran tumor, stadium, pengaruh hormon terhadap pertumbuhan tumor dan GEJALA DAN TANDA PENYAKIT kecepatan pertumbuhan tumor serta usia 1. Keputihan dan keadaan umum penderita. Keputihan merupakan gejala yang 1. Pembedahan sering ditemukan. Getah yang 2. Terapi penyinaran (radiasi) keluar dari vagina ini makin lama Ada 2 jenis terapi penyinaran: akan berbau busuk akibat infeksi - Radiasi eksternal: digunakan dan nekrosis jaringan. sebuah mesin radiasi yang besar 2. Pendarahan untuk mengarahkan sinar ke darah Akan terjadi bila sel-sel rahim telah tumor. berubah sifat menjadi kanker dan - Radiasi internal: digunakan sebuah menyerang jaringan-jaringan selang kecil yang mengandung disekitarnya. suatu zat radioaktif, yang 3. Pendarahan hebat diluar siklus dimasukkan melalui vagina dan menstruasi, dan setelah dibiarkan selama beberapa hari. berhubungan seks sifat nya bisa 3. Kemoterapi intermenstruil, atau perdarahan kontak. Pendarahan kontak adalah PENCEGAHAN perdarahan yang dialami setelah Setiap wanita sebaiknya menjalani berhubungan seksual. pemeriksaan panggul dan Pap smear 4. Rasa nyeri saat berkemih secara rutin, untuk mnemukan tanda-tanda Ini disebabkan karena terjadinya pertumbuhan yang abnormal. kerentanan pada vesika urinaria Wanita yang memiliki faktor resiko kanker (bladder irritability) dan rahim sebaiknya lebih sering menjalani perangsangan rectum (rectal pemeriksaan panggul, Pap smear dan tes discomfort). Kemudian bisa timbul penyaringan (termasuk biopsi fistel vesico vaginal atau recto endometrium). vaginal. Ureter bisa tersumbat dan penderita meninggal karena KLASIFIKASI KANKER SERVIKS uremia. Ada beberapa klasifikasi tapi yang paling 5. Siklus menstruasi tidak teratur. banyak penganutnya adalah yang dibuat 6. Nyeri selama berhubungan seks. oleh IFGO (International Federation of Ginekoloi and Obstetrics) yaitu sebagai yang lain. berikut : Stage 0 : Casrsinoma insitu = Ca intraepithelial = Ca preinvasif. Stage 1 : Ca terbatas pada cerviks. PENUTUP Stage 1 a : Disertai invasi daro stoma Kesimpulan (preclinical-Ca) yang hanya diketahui Kanker rahim adalah tumor ganas pada secara histology. endometrium (lapisan rahim). Kanker Stage 1 b : Semua kasus-kasus lainnya dari rahim biasanya terjadi setelah masa stage 1. menopause, paling sering menyerang Stage 2 : Sudah menjalar keluar serviks wanita berusia 50 - 60tahun.Kanker bisa tapi belum sampai ke panggul,telah menyebar (metastase) secara lokal maupun mengenai dinding vagina tapi tidak ke berbagai bagian tubuh(misalnya kanalis melebihi 2/3 bagian proximal. servikalis, tuba falopii, ovarium, daerah di Stage 3 : Sudah sampai dinding panggung sekitar rahim, sistem getah bening atau ke dan sepertiga bagian bawah vagina. bagian tubuh lainnya melalui pembuluh Stage 4 : Sudah mengenai organ-organ darah).