Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN MATERI TENTANG

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Dosen Pengampu :

Okta Dwi Lestari

Disusun oleh :

Weka Diah Permatasari

(201813105)

S1 KEPERAWATAN III B

STIKES WIJAYA HUSADA BOGOR

JL. LETJEND IBRAHIM ADJIE NO. 180 BOGOR

2020 – 2021
RANGKUMAN MATERI TENTANG

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT TIDAK MENULAR

Klasifikasi penyakit berdasakan durasi dan etiologi :

 Infeksi Akut : Pneumonia, Tifus.

 Infeksi Kronik : Tuberkulosis.

 Non-Infeksi Akut : Keracunan.

 Non-Infeksi Kronik : Hipertensi, PJK, DM, Degeneratif lainnya.

Transisi Epidemiologi memiliki dua pengertian :

 Statis yaitu interval waktu yang dimulai dari dominasi penyakit menular dan di akhiri
dengan dominasi penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian.

 Dinamis yaitu proses dinamis pola sehat sakit dari suatu masyarakat berubah sebagai
akibat dari perubahan demografi, sosial ekonomi, teknologi, dan politis.

Transisi Epidemiologi diawali oleh Transisi Demografi :

 Tahap I : Angka kelahiran dan kematian tinggi.

 Tahap II : Angka kematian menurun akibat penemuan obat dan anggaran kesehatan
diperbesar. Namun angka kelahiran tetap tinggi sehingga pertumbuhan penduduk
meningkat dengan pesat.

 Tahap III : Angka kematian terus menurun. Begitu juga dengan angka kelahiran
akibat urbanisasi, pendidikan, dan peralatan kontrasepsi.

 Tahap IV : Angka kelahiran dan kematian mencapai randah dan pertumbuhan


penduduk kembali ke Tahap I.

Karakteristik PTM :

1. Tidak melalui rantai penularan tertentu.

2. Masa inkubasi panjang.

3. Berlangsungnya penyakit berlarut-larut (kronik).

4. Kesulitan mendiagnosis.

5. Variasi luas.

6. Penanggulangan biaya tinggi.


7. Multikausal.

Perbedaan penyakit menular dengan tidak


menular :

 Menular :  Tidak Menular :

- Negara Berkembang. - Negara industri.

- Rantai Penularan Jelas. - Tidak ada rantai penularan.

- Akut. - Kronik.

- Etiologi mikroorganisme. - Etiologi tidak jelas.

- Single kausa. - Multiple kausa.

- Diagnosa mudah. - Diagnosa sulit.

- Mudah mencari penyebab. - Sulit mencari penyebab.

- Biaya relatif murah. - Biaya relatif mahal.

- Jelas muncul dipermukaan. - Ada IceBerg Phenomena.

- Morbiditas dan Mortalitas - Morbiditas dan Mortalitas


cenderung turun. cenderung meningkat.

Berdasarkan perjalanannya penyakit dapat dibagi menjadi :

a. Akut.

b. Kronis.

Berdasarkan sifat penularannya dapat dibagi menjadi :

a. Menular.

b. Tidak menular.

Penyakit – penyakit tidak menular yang bersifat kronis

 Penyakit yang termasuk di dalam penyebab utama kematian, yaitu :

- Ischaemic heart disease.

- Cancer.

- Cerebrovasculer disease.

- Chronic obstructive pulmonary disease.

- Cirrhosis.
- Diabetes melitus.

 Penyakit yang termasuk dalam special-interest, banyak menyebabkan masalah


kesehatan tapi jarang frekuensinya (jumlahnya), yaitu :

- Osteoporosis.

- Penyakit ginjal kronis.

- Mental retardasi.

- Epilepsi.

- Lupus erithematosus.

- Collitis ulcerative.

Faktor – faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang brsifat kronis antara lain:

 Tembakau.

 Alkohol.

 Kolestrol.

 Hipertensi.

 Diet.

 Obesitas.

 Aktivitas.

 Stress.

 Pekerjaan.

 Lingkungan masyarakat sekitar.

 Life style.

Riwayat alamiah penyakit :

A. Proses terjadinya penyakit

1. Proses terjadinya penyakit tergantung pada:

a. Karakteristik dari agent.

b. Karakteristik dari Host.


c. Karakteristik dari environment.

2. Pada Penyakit Menular

Manusia mempertahankan keseimbangan untuk tetap sehat melawan:

a. Agent (living organisme).

b. Kondisi lingkungan yang sesuai dengan organisme tersebut.

c. Faktor predisposisi.

3. Pada Penyakit Tidak Menular.

Manusia mempertahankan keseimbangan untuk tetap sehat melawan:

a. Agent (non living organisme).

b. Kondisi lingkungan yang sesuai dengan organisme tersebut.

c. Faktor predisposisi.

Definisi riwayat alamiah penyakit :

a. Perkembangan penyakit tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya
sehingga suatu penyakit berlangsung secara natural.

b. Adanya respon dari host terhadap stimulus dari interaksi agent dan environment.

Untuk mengatasi kekurangan ini, perjalanan penyakit dikembangkan menjadi:

a. Fase Suseptibilitas ( Tahap Peka )

1) Pada fase ini penyakit belum berkembang, tetapi mempunyai faktor resiko atau
predisposisi untuk terkena penyakit.

2) Faktor resiko tersebut dapat berupa:

a. Genetika / etnik.

b. Kondisi fisik, misalnya : kelelahan, kurang tidur dan kurang gizi.

c. Jenis kelamin.

d. Umur.

e. Kebiasaan hidup.

f. Sosial ekonomi.

b. Fase Subklinis

1) Disebut juga fase Presimptomatik.


2) Pada tahap ini penyakit belum bermanifestasi dengan nyata (sign dan symptom masih
negatif).

3) Kondisi seperti diatas dikatakan dalam kondisi “Below The Level Of Clinical
Horizon” yang berarti garis perbatasan antara keadaan penyakit yang sudah jelas
tanda – tanda nya secara klinis dan terjadinya perubahan secara patologis contohnya
perubahan arterorsklerotik pembuluh darah koroner sebelum ada tanda – tanda struk
atau mati mendadak.

4) Fase ini mempunyai ciri – ciri :

Perubahan akibat infeksi atau pemaparan oleh agen penyebab penyakit masih belum
nampak.

Usaha pencegahan penyakit disesuaikan dengan riwayat alamiah penyakit, maka tindakan
preventif terhadap penyakit secara garis besar dapat dikategorikan menjadi :

1. Usaha preventif primer

Pencegahan primer dilakukan pada masa individu yang belum menderita sakit.

2. Usaha preventif sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit bentuknya upaya
diagnosis dini dan pengobatan segera.

3. Usaha preventif tertier

Pencegahan tersier yaitu pembatasan kecacatan dan pemulihan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai