Nama :
Nim :
Setelah mengalami banyak perkembangan autocad ini bisa dijalankan bukan cuma untuk
menggambar berupa objek 2 dimensi melainkan bisa juga digunakan untuk menggambar model 3
dimensi dan juga fitur untuk melakukan rendering untuk membuat modelling anda menjadi lebih
mendekati realistik, hasil untuk pembuatan modeling 3 dimensipun tidak kalah bagus dari software
- software lain yang diperuntukan untuk modeling 3 dimnesi.
AutoCAD LT adalah versi ringan dari AutoCAD. Berharga lebih murah (sekitar US$ 900
versus sekitar US$ 4,000 untuk AutoCAD versi lengkap).AutoCAD memberikan potongan harga
yang besar bagi penggunaan AutoCAD untuk pendidikan (pelajar dan pengajar), baik lisensi 14
bulan maupun lisensi perpetual tersedia. AlutoCAD versi pelajar ini mempunyai fungsi yang sama
dengan AutoCAD versi komersial lengkap, perbedaannya hanyalah, pada versi pelajar setiap data
DWG yang dihasilkan atau di rubah terdapat data bendera internal (bendera pendidikan).DWG
Berikut adalah daftar beberapa kelebihan dan keunggulan autocad dibanding dengan kita
menggambar seccara manual yaitu menggunakan tangan ;
Catatan : Tampilan diatas adalah tampilan start pada windows 10, untuk windows versi
lainnya langkah-langkah yag dilakukan tetap sama hanya saja ada sedikit
perbedaan tampilan saja.
• Start drawing
Start Drawing digunakan untuk membuat layar kerja baru.
• Open files
Open files digunakan untuk mencari dan membuka file autoCad yang telah dibuat.
Title Bar
Menu Bar
MenuBar
Tampilan standar dari aplikasi window yang berisi menu-menu pull down dari AutoCad.
Standar ToolBar
Berisi perintah windows dan floating toolbar.
ToolBar
Fasilitas pada AutoCad yang berguna untuk memilih dan menjalankan perintah.
Command Window
Command Window terletak di bawah layar, mempunyai dua fungsi yaitu:
1. Command Line digunakan untuk memberikan perintah.
2. Command History Window berisi perintah terdahulu
Status Bar
Menampilkan letak koordinat kursor menu snap, ortho, grid.
RECTANGLE (Rec)
Rectangle adalah perintah membuat segi empat. AutoCad akan meminta kita menentukam ujung
segi empat dan ujung seberangnya (diagonal). Pada saat kita membuat sebuah Rectangle,
AutoCAd menjadikan garis-garisnya sebagai satu-kesatuan. Rectangle mempunyai rumus @X,Y
dimana X merupakan panjang sisi horizontal dan Y merupakan panjang sisi vertical. Perintah
dengan menggunakan keyboard ketik Rec kemudian “enter”. Jika dengan mouse klik ikon .
CIRCLE (C)
Circle adalah perintah untuk membuat lingkaran. Perintah dengan menggunakan keyboard ketik C
kemudian “enter”. Jika menggunakan mouse klik ikon .
ARC (A)
Sebuah busur didefinisikan sebagai dari suatu lingkaran. Menggunakannya klik ikon .
ELLIPSE (EL)
Merupakan perintah untuk membuat ellipse. Ada dua car untuk membuat Ellipse, yaitu Axis End
dan Center. Klik ikon untuk membuat objek ellipse menggunakan mouse.
Perintah ini umumnya digunakan untuk memberi notasi sudut. Perintah dengan menggunakan
keyboard ketik “DAN” kemudian enter. Jika menggunakan mouse klik :
MIRROR (MI)
Mirror merupakan perintah yang digunakan untuk meggandakan suatu objek menjadi objek baru
engan posisi terbalik. Perintah mirror klik ikon kemudian klik disamping objeknya.
COPY (CO)
Copy adalah perintah untuk menggandakan suatu objek seperti kondisi objek aslinya. Perintah
copy dengan klik ikon , kemudian klik objeknya lalu enter, klik lagi pada bagian objeknya,
terakhir letakkan objek yang dicopy.
10 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
OFFSET(O)
Offset adalah perintah modofikasi untuk menciptakan sebuah gambar yang sejajar dan meyerupai
objek aslinya dengan mengatur jarak tertentu.
Shortcut dari perintah ini yatu “o”, atau jika menggunakan mouse dengan mengklik ikon .
Setelah itu klik terlebih dahulu objek yang ingin dimodifikasi, kemudian enter, Arahkan kursor
kearah penggandaan objek yang diinginkan, klik, lalu masukkan jarak offset.
ERASE (E)
Erase adalah perintah untuk menghapus objek. Caranya klik objek yang ingin dihapus, kemudian
klik ikon .
FILLET
Fillet adalah perintah untuk melengkungkan dua garis yang berpotongan, atau untuk
melengkungkan ujung kedua garis yang bertemu. Shortcut dari perintah ini adalah “f” kemudian
enter, ketik “r” enter, lalu isi nilai radian yang diinginkan. Jika menggunakan mouse, klik ikon
EXPLODE (X)
Explode adalah perintah yang digunakan untuk memecah gambar yang telah digroup. Perintah ini
dengan cara klik gambar yang inin dipisah komponen garisnya kemudian klik ikon .
EXTEND (EX)
Extend adalah perintah untuk memperpanjang objek garis ke suatu objek lain. Shortcut dari
perintah ini adalah “ex”. Jika menggunakan mouse klik ikon pada garis yang ingin
diperpanjang.
TRIM (TR)
11 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Trim adalah perintah untuk menghapus sebagian objek dengan batas-batas objek lain yang
berpotongan, perintah ini dilakukan dengan cara klik ikon , kemudian pilih garis yang ingin
dipotong yang dibatasi dengan objek garis lain. Shortcut dari perintah ini adalah “tr”.
ROTATE (RO)
Rotate adalah perintah untuk memutar atau merotasi sebuah objek atau lebih terhadap titik. Cara
perintah ini dengan mengklik objek yang ingin diputar, kemudian ketik “ro” lalu enter. Jika
MOVE (M)
Move adalah perintah untuk memindah suatu objek yang dipilih untuk kemudian ditentukan titik
basisnya serta titik perletakkannya. Shortcut ini adalah “m”, atau jika menggunakan mouse klik
ikon .
UNIT (UN)
Unit digunakan untuk mengatur lembar kerja sebelum pengambaran dilakukan. Cara
menggunakannya yaitu dengan menggunakan short cut “UN” pada command kemudian
“ENTER”. Default autocad dalam ukuran “Inchi”. Untuk mengganti skala yang ada pada
“insertion scale” klik kiri pada “unit to scale inserted content”, kemudian pilih skala yang
diinginkan.
12 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
BAB III
PERLENGKAPAN GAMBAR
SNAP (SN)
Snap adalah perintah untuk mengunci gerakan. Instruksi snap ini biasanya bekerja sama dengan
instruksi grid saat menggambar objek yang mempunyai jarak tetap.
ORTHO
Ortho adalah perintah mengunci gerakan kursor sehingga menjadi gerakan vertical dan horizontal
saja. Dengan perintah ini kita bisa menarik garis tegak lurus (90 derajat).
OSNAP
Osnap merupakan singkatan dari object snap. Fasilitas ini dicptakan untuk mengatasi keterbatasan
lebar layar monitor dan penentuan ketepatan suatu objek yang ada hubungannya dengan objek
lain. Untuk mengaktifkannya klik ikon .
LAYER (LA)
Layer merupakan fasilitas untuk menggolongkan masing-masing objek dengan ciri tertentu,
misalnya dengan warna ataupun jenis garis. Setiap layer dapat dipandang seperti sehelai kertas
gambar, oleh karena itu layer tersebut dapat ditumpang-tindihkan.
13 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
BAB IV
MENGGAMBAR DENAH
Kemudian ganti skala sesuai dengan skala yang kita inginkan hingga sama seperti berikut :
14 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
• Mengubah Tampilan Background Layar Kerja.
Dapat dilakukan dengan menggunanakan perintah “Option” (OP) pada command lalu
ketik “Enter”. Kemudian pilih “display”. Maka akan muncul dialog sebagai berikut :
Kemudian klik “colors”, lalu pilih warna tampilan yang diinginkan, lalu pilih “apply and
close” kemudian OK.
15 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
4.1 Menyiapkan Layer
Sebelum menggambar denah, terlebih dahulu membuat layer-layer dari gambar denah yang
akan kita buat.
4.2 Membuat As
Setelah selesai membuat layer-layer yang dari gambar denah maka kita dapat memulai
menggambar denah. Langkah pertama yang akan kita lakukan yaitu membuat “As” dari denah
yang akan kita buat. Sebelum membuat “As” denah, aktifkan terlebih dahulu layer “As”. Gunakan
“Line”(L) atau “Polyline”(PL) untuk menggambar “As”.
16 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.6. Hasil akhir gambar As bangunan
17 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.7. Gambar dan ukuran Kolom
Untuk memperbanyak gambar kolom yang kita buat, gunakanlah perintah “copy” (CP) dan
letakkan pada bagian-bagian yang memerlukan kolom sehingga hasilnya seperti gambar dibawah
ini.
Kolom biasanya terbuat dari beton bertulang, untuk mengetahui bahwa kolomtersebut terbuat dari
beton bertulang biasanya gambar kolom diarsir penuh. Sebelum mengarsir kolom,terlebih dahulu
kita sembunyikan garis “As” dengan cara klik ikon lampu pada layer “As”. Selanjutnya kita
dapat mengarsir kolom dengan menggunakan perintah “Hatch” (H), gunakan “Pattern” jenis
“Solid”. Arsir semua kolom hingga seperti gambar dibawah.
18 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.9. hasil arsiran kolom
19 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.10. hasil penggambaran dinding
20 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
0.03m
0.03m
0.03m
21 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Selanjutnya kita dapat meletakkan gambar kusen dan jendela tersebut pada denah.
22 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.13. Hasil penggambaran pasangan bata
23 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.14. Hasil penambahan keterangan teks
(I) . Untuk berbagai macam jenis blok seperti mobil dan lain-lain kita tidak perlu membuatnya
sendiri karena sudah banyak yang menyediakan berbagai macam jenis di internet,kita tinggal
mendownload dan memasangkan gambar tersebut digambar denah kita. Contoh pemakaian blok
seperti pada gambar dibawah ini.
24 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Selain itu ada cara lain untuk memasukan Block default dari Autocad, yaitu lewat Design
Center dengan cara menekan ctrl + F2 maka akan muncul window seperti dibawah ini :
25 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 4.17. Hasil penambahan interior
26 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
BAB V
MENGGAMBAR TAMPAK
Aktifkan layer dinding dan kusen, sehingga hanya muncul tampilan seperti di
bawah ini bagian bawah denah adalah tampak yang akan di gambar :
line. Klik ikon lalu arahkan kursor di garis yang ingin kita buat kemudian enter.
Seperti contoh tampilan di bawah ini :
27 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.2 Denah tampak depan dengan garis XLINE
Buatlah garis dinding setinggi 4,0 m dengan menggunakan perintah line. Buat juga
garis lantai setinggi 0,3 m.
28 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.3. Tampilan dinding dan kusen tampak depan
Kemudian Trim garis-garis construction Line yang tidak dianggap penting lagi
sebagai garis bantu.
29 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Dinding 4,0 m
Teras 0,3 m
30 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.5 Sudut kemitingan atap tampak depan
Setelah menggambar atap, kita memulai gambar kusen pintu dan jendela. Buatlah
kusen pintu dan jendela terpisah dari gambar tampak yang sedang kita kerjakan.
Namun sebelum kita menggambar kusen, jangan lupa mengaktifkan dan
menggunakan layer kusen.
31 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Buatlah garis-garis bantu untuk persiapan menggambar kusen pintu gendong.
Kemudian “trim” (TR) garis-garis bantu yang tidak digunakan,lalu buatlah panel
pintu dan daun jendelanya.
32 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
“Copy” (CO) gambar pintu gendong yang telah dibuat kedalam gambar gambar
tampak sesuai letak kusen yang tertera pada denah. Letakkan kusen 5cm diatas garis
teras. Karena elevasi lantai interior lebih tinggi 5cm dari lantai eksterior.
33 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.9 Tampak depan dengan ventilasi
Buatlah kanopi teras, bubungan atap dan hiasan dinding. Membuat bubungan dengan
cara menggunakan perintah offset (O) sejauh 20cm keluar bagian atap.
34 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.10 Tampak depan dengan kanopi teras, bubungan atap dan hiasan dinding
Kemudian berikan arsiran pada jendela dan atap seperti gambar dibawah ini.
35 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.11 Tampak depan yang sudah di arsir dengan denah
Selanjutnya kita akan menggambar tampak belakang. Lakukanlah hal yang sama
dengan menggambar tampak muka tadi. Jika bentuk denah hampir sama
(tipikal/identik) maka kita tidak bisa langsung mengkopi dn edit tampak muka
tersebut.
36 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.12 Denah di rotate menggambar tampak belakang
Kemudian gambarlah teras, kanopi, hiasan dinding, serta letakkan kusen pintu dan
jendela yang telah dibuat sebelumnya.
37 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.13 Tampak belakang dengan pintu jendela
Setelah itu, beri arsiran pada atap dan jendela. Sehingga selesai menjadi tampak
belakang.
38 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.14 Tampak belakang dengan arsiran
39 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Sekarang kita akan membuat gambar tampak samping kiri. Mula-mula copy kembali
denah yang menjadi acuan menggambar tampak depan. Kemudian putar (rotate)
menjadi tampilan seperti ini.
40 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Lakukan langkah-langkah yang sama dengan menggambar tampak muka. Sehingga
terlihat dinding dan teras.
Dinding
Teras
`
Gambar 5.16 Dinding dan teras tampak kiri
Untuk menggambar atap, buatlah garis bantu dari tampak depan sebagai patokan
tinggi atap tampak samping. Ingat, kemiringan atap adalah 40o.
41 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.17 Menyamakan tinggi atap tampak samping kiri dengan tampak depan
Bila sudah mendapatkan tinggi atap yang sama, lakukan trim pada garis bantu yang
tidak diperlukan lagi,dan gambarlah hubungan bubungan atapnya.
42 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.18 Atap tampak samping kiri
43 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.19 Tampak samping kiri yang sudah di arsir
Selanjutnya lakukanlah hal yang sama untuk membuat tampak samping kanan.
Pertama, copy dan putar denah seperti tampilan dibawah. Kemudian buat garis-garis
bantu.
44 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.20 Mengcopy dan putar denah untuk tampak samping kanan
Lalu buatlah gambar dinding, teras dan atap dengan menggunakan garis bantu
tersebut.
45 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.21 Dinding, teras dan atap tampak samping kanan
46 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.22 Tampak samping kanan dengan ventilasi jendela dan arsiran
Jika semua tampak sudah selesai maka gabunglah gambar-gambar tersebut untuk
47 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.23 Mengecek kebenaran gambar
48 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.24 Ukuran kertas A4
Lalu buat garis batas kop gambar seperti pada gambar di bawah ini :
49 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.25 Hasil offset kop
Buat layer baru dengan nama teks kop. Set terlebih dahulu teks dengan mengetik
ST.
Setelah selesai menggambar kop, maka kita dapat meletakkan gambar ke dalam kop
seperti contoh gambar di bawah ini.
50 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Jika sudah seperti gambar di atas, maka kita dapat memplot atau memprint
gambar tersebut ke dalam bentuk kertas maupun dalam bentuk file pdf. Dalam
modul ini hanya dijelaskan untuk memplot gambar ke dalam bentuk file pdf.
Langkah pertama klik ikon plot atau Ctrl + P lalu akan muncul jendela seperti
gambar di bawah :
Kemudian atur seperti gambar di bawah ini, setelah sesuai lalu klik OK.
51 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Gambar 5.28 Window print yang sudah di setting
Lalu secara otomatis kita akan ditanya dimana aka menyimpan file tersebut.
Ganti nama file sesuai keinginan kita kemudian tekan OK.
Tunggu proses penyimpanan beberapa saat sampai file berbentuk PDF tampil
secara otomatis.
52 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Dibawah ini adalah daftar ukuran kertas berdasarkan standar ISO
(International Organization for Standardization) :
Format Seri A
Ukuran mm × mm cm x cm
A0 841 x 1189 84,1 x 118,9
A1 594 x 841 59,4 x 84,1
A2 420 x 594 42 x 59,4
A3 297 x 420 29,7 x 42
A4 210 x 297 21 x 29,7
A5 148 x 210 14,8 x 21
A6 105 x 148 10,5 x 14,8
A7 74 x 105 7,4 x 10,5
A8 52 x 74 5,2 x 7,4
A9 37 x 52 3,7 x 5,2
A10 26 x 37 2,6 x 3,7
53 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
LAMPIRAN
CONTOH GAMBAR DENAH
54 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
55 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
56 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
57 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Denah Lt.2
Denah Lt.1
58 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
Denah awal Denah lt.1
Denah lt.2
59 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
60 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
61 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
62 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
63 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
64 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
65 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
66 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
67 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
68 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
69 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
70 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7
71 | M o d u l A u t o C A D 2 0 1 7