Anda di halaman 1dari 8

Peluang Koperasi Indonesia pada

2019
Kinerja Koperasi dan UKM (KUKM) diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2019, hal ini
berdasarkan sepanjang empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan dan tren yang
signifikan, Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ahmad Zabadi, selaku Kepala Biro Perencanaan
Kementrian Koperasi dan UKM di acara diskusi panel Proyeksi Perekonomian 2019, pada hari
Rabu tanggal 7 November 2018.

Dalam kesempatan diskusi panel yang mengangkat tema "Peluang dan Tantangan bagi KUKM",
beliau juga mengatakan saat ini rasio kewirausahaan sudah berada di level 3,1 persen dari
sebelumnya yang hanya 1,65 persen. Selain itu tren koperasi juga ikut meningkat di kalangan
para generasi millennial.

Generasi millennial saat ini bukan hanya melek dengan teknologi saja, tapi juga sudah melek
dengan dunia koperasi, mereka juga dihadapkan dengan banyak profesi pilihan. Dengan
kemajuan teknologi ini, akan mampu meningkatkan enterpreneur di Indonesia. Banyak
diantara pemuda Millennial yang memiliki usaha produktif dengan memanfaatkan gadget
mereka. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian, khususnya berjualan melalui gawai
mereka.

Lantas, bagaimana dengan pergerakan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini? Menurut
penuturan Bapak Zabadi, Kemenkop dan UKM fokus mereformasi koperasi dengan
membubarkan sebanyak 40.000 koperasi tidak sehat, sebagai upaya perbaikan dan reformasi
total koperasi di Indonesia.
Jumlahnya banyak juga ya!!

Meskipun demikian sudah ada dua koperasi besar di Indonesia yang masuk jajaran 300 koperasi
besar skala global, yaitu, Koperasi Warga Semen Gresik dan Koperasi Kisel. Selain itu masih ada
koperasi besar lainnya yang bisa didorong untuk masuk ke skala global, diantaranya, Koperasi
Sidogiri, Kospin Jaya, dan yang lainnya. Melihat hal ini pemerintah yakin dan optimis kontribusi
Koperasi akan terus meningkat dan menembus level 5 persen.

Upaya pemerintah mereformasi koperasi dengan maksud koperasi Indonesia dapat tumbuh
subur dan semakin sukses mensejahterakan anggotanya. Karena sistem kekeluargaan dalam
koperasi diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangun ekonomi Indonesia yang mapan
dan mandiri.

Kenyataan Koperasi masih banyak diragukan, disebabkan karena adanya tantangan yang harus
diperbaiki, yaitu :
 Partisipasi anggota harus ditingkatkan
 Sosialisasi mengenai koperasi harus terus digencarkan
 Manajemen Koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan profesional
 Dukungan Modal yang kuat
 Sumber daya manusia yang berpengalaman dan kompeten
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah tak bisa sendirian, oleh karena itu
dukungan dan partisipasi dari perusahaan, instansi pendidikan, instansi pemerintah dan seluruh
lapisan masyarakat sangat dibutuhkan.

Dampak Perekonomian Global bagi UKM di Indonesia


Senada dengan hal tersebut, Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI,
jika ada yang mengatakan bahwa UKM Indonesia akan turun, ternyata itu hanya trend
sementara saja qo. Nyatanya meskipun dolar menguat namun daya beli masyarakat Indonesia
tetap besar. Terbukti jalur transaksi RTGS melalui non tunai. 

Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI caption

Selain itu masih banyak niy masyarakat kita yang belanja dengan menggunakan debit/mobile
banking, terutama di bidang retail. Jadi melihat fenomena ekonomi global saat ini, dimana
Ekonomi negara Amerika Serikat yang diperkirakan akan tetap kuat, sementara itu
pertumbuhan ekonomi negara emergency market dan Eropa akan lebih rendah.

Sederhananya, bahwa secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah.

Well, meskipun ekonomi global tidak stabil, tapi Insya Allah perekonomian Indonesia berada di
level aman, karena tanpa kita sadari kita sudah digojlok saat menghadapi krisis sejak 1998,
2008 yang lalu. At least kita sudah melewati masa-masa tersebut dan bisa survive.

Bagaimana dengan dollar yang menguat saat ini? Tenang guys, ternyata kalau mata uang suatu
negara terlalu kuat, justru itu nggak bagus juga lho buat negara tersebut, qo bisa? Mata uang
negara yang terlalu kuat terhadap mata uang negara lain, tidak bagus dari sisi eksport mereka.
Jadi bisa dinilai kalau pengusaha kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap valuta asing, meski
saat ini nilainya tertekan karena daya tahan mereka bagus. Tapi para pelaku usaha selalu
memantau dan mencermati mengenai ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini.

Bukti nyatanya daya beli masyarakat kita mencapai 5,1% dibanding 2-3 kuartal terakhir yang
mencapai 4,9%. Kenapa di kuartal 3 ini ekonomi kita bisa naik? Hal ini dikarenakan ekspor kita
tidak tinggi tapi impor kita masih tinggi, terutama banyaknya permintaan Domestik.

Bukti lain, hadirnya UKM DU'ANYAM yang sukses sebagai official partner di Asean Games 2018

UKM DU'ANYAM adalah perusahaan sosial yang memproduksi dan mengirimkan kerajinan
anyaman untuk memperdayakan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Nah, jadi DU itu artinya Ibu dalam bahasa Flores, yang berarti anyaman dari ibu-ibu
masyarakat Flores.

Pelaku UKM Mas Juan Firmansyah


(Business Development and Sales Officer DU'ANYAM)

Did You know? Orang yang berada di belakang layar suksesnya UKM DU'ANYAM adalah Mas Juan
Firmansyah (Business Development and Sales Officer DU'ANYAM). Berdiri pada tahun 2014,
mereka memulai proyek pertamanya di kota Larantuka, salah satu provinsi Nusa Tenggara
Timur, dimana tingkat kematian ibu dan bayi yang baru lahir cukup tinggi dan termasuk
provinsi termiskin di Indonesia.

Karena melihat Flores kaya akan lontar, Mas Juan mendorong masyarakat disana untuk
membuat industri anyaman, ini dinilai lebih baik daripada pertanian. Sesuai dengan misi
mereka ingin memperdayakan masyarakat lokal dengan memasarkan hasil produknya secara
nasional.

Ini, dia dampak sosial dengan didirikannya DU'ANYAM pada masyarakat Flores 
Dampak Sosial dengan Didirikannya DU'ANYAM bagi Masyarakat Flores

Bagaimana? Produk buatan DU"ANYAM keren-keren khan! Makanya mereka dipercaya untuk
membuat merchandise Asian Games beberapa waktu yang lalu dan terbukti laris manis.
Berlanjut dipercaya membuat suvenir untuk perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali belum lama ini. 

Tak hanya dalam negeri saja, tapi produk DU'ANYAM juga diekspor ke luar negeri dan
dampaknya pendapatan masyarakat bisa mencapai 1,5 juta/minggu. Dengan demikian Visi
DU'ANYAM terkait pemberdayaan perempuan agar lebih menjadi pribadi yang mandiri, tanpa
harus tergantung kepada penghasilan suami sedikit banyak telah terwujud.

Bagaimana dengan kalian, jangan lupa ya untuk membeli dan mencintai produk-produk dalam
negeri, yang pastinya jika dilihat dari segi kualitas tidak kalah bagus. Sehingga kita sebagai
masyarakat ikut mendukung perekonomian Indonesia. 

Yakin bahwa Peluang Koperasi Indonesia di tahun 2019, akan lebih baik dari tahun 2018 ini dan
dapat melewati tantangan yang ada dengan cara bijak.

Peluang Koperasi Indonesia pada


Aamiin

2019
Kinerja Koperasi dan UKM (KUKM) diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2019, hal ini
berdasarkan sepanjang empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan dan tren yang
signifikan, Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ahmad Zabadi, selaku Kepala Biro Perencanaan
Kementrian Koperasi dan UKM di acara diskusi panel Proyeksi Perekonomian 2019, pada hari
Rabu tanggal 7 November 2018.

Dalam kesempatan diskusi panel yang mengangkat tema "Peluang dan Tantangan bagi KUKM",
beliau juga mengatakan saat ini rasio kewirausahaan sudah berada di level 3,1 persen dari
sebelumnya yang hanya 1,65 persen. Selain itu tren koperasi juga ikut meningkat di kalangan
para generasi millennial.

Generasi millennial saat ini bukan hanya melek dengan teknologi saja, tapi juga sudah melek
dengan dunia koperasi, mereka juga dihadapkan dengan banyak profesi pilihan. Dengan
kemajuan teknologi ini, akan mampu meningkatkan enterpreneur di Indonesia. Banyak
diantara pemuda Millennial yang memiliki usaha produktif dengan memanfaatkan gadget
mereka. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian, khususnya berjualan melalui gawai
mereka.

Lantas, bagaimana dengan pergerakan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini? Menurut
penuturan Bapak Zabadi, Kemenkop dan UKM fokus mereformasi koperasi dengan
membubarkan sebanyak 40.000 koperasi tidak sehat, sebagai upaya perbaikan dan reformasi
total koperasi di Indonesia.
Jumlahnya banyak juga ya!!

Meskipun demikian sudah ada dua koperasi besar di Indonesia yang masuk jajaran 300 koperasi
besar skala global, yaitu, Koperasi Warga Semen Gresik dan Koperasi Kisel. Selain itu masih ada
koperasi besar lainnya yang bisa didorong untuk masuk ke skala global, diantaranya, Koperasi
Sidogiri, Kospin Jaya, dan yang lainnya. Melihat hal ini pemerintah yakin dan optimis kontribusi
Koperasi akan terus meningkat dan menembus level 5 persen.

Upaya pemerintah mereformasi koperasi dengan maksud koperasi Indonesia dapat tumbuh
subur dan semakin sukses mensejahterakan anggotanya. Karena sistem kekeluargaan dalam
koperasi diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangun ekonomi Indonesia yang mapan
dan mandiri.

Kenyataan Koperasi masih banyak diragukan, disebabkan karena adanya tantangan yang harus
diperbaiki, yaitu :

 Partisipasi anggota harus ditingkatkan


 Sosialisasi mengenai koperasi harus terus digencarkan
 Manajemen Koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan profesional
 Dukungan Modal yang kuat
 Sumber daya manusia yang berpengalaman dan kompeten
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah tak bisa sendirian, oleh karena itu
dukungan dan partisipasi dari perusahaan, instansi pendidikan, instansi pemerintah dan seluruh
lapisan masyarakat sangat dibutuhkan.

Dampak Perekonomian Global bagi UKM di Indonesia


Senada dengan hal tersebut, Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI,
jika ada yang mengatakan bahwa UKM Indonesia akan turun, ternyata itu hanya trend
sementara saja qo. Nyatanya meskipun dolar menguat namun daya beli masyarakat Indonesia
tetap besar. Terbukti jalur transaksi RTGS melalui non tunai. 
Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI caption

Selain itu masih banyak niy masyarakat kita yang belanja dengan menggunakan debit/mobile
banking, terutama di bidang retail. Jadi melihat fenomena ekonomi global saat ini, dimana
Ekonomi negara Amerika Serikat yang diperkirakan akan tetap kuat, sementara itu
pertumbuhan ekonomi negara emergency market dan Eropa akan lebih rendah.

Sederhananya, bahwa secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah.

Well, meskipun ekonomi global tidak stabil, tapi Insya Allah perekonomian Indonesia berada di
level aman, karena tanpa kita sadari kita sudah digojlok saat menghadapi krisis sejak 1998,
2008 yang lalu. At least kita sudah melewati masa-masa tersebut dan bisa survive.

Bagaimana dengan dollar yang menguat saat ini? Tenang guys, ternyata kalau mata uang suatu
negara terlalu kuat, justru itu nggak bagus juga lho buat negara tersebut, qo bisa? Mata uang
negara yang terlalu kuat terhadap mata uang negara lain, tidak bagus dari sisi eksport mereka.

Jadi bisa dinilai kalau pengusaha kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap valuta asing, meski
saat ini nilainya tertekan karena daya tahan mereka bagus. Tapi para pelaku usaha selalu
memantau dan mencermati mengenai ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini.

Bukti nyatanya daya beli masyarakat kita mencapai 5,1% dibanding 2-3 kuartal terakhir yang
mencapai 4,9%. Kenapa di kuartal 3 ini ekonomi kita bisa naik? Hal ini dikarenakan ekspor kita
tidak tinggi tapi impor kita masih tinggi, terutama banyaknya permintaan Domestik.

Bukti lain, hadirnya UKM DU'ANYAM yang sukses sebagai official partner di Asean Games 2018

UKM DU'ANYAM adalah perusahaan sosial yang memproduksi dan mengirimkan kerajinan
anyaman untuk memperdayakan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Nah, jadi DU itu artinya Ibu dalam bahasa Flores, yang berarti anyaman dari ibu-ibu
masyarakat Flores.
Pelaku UKM Mas Juan Firmansyah
(Business Development and Sales Officer DU'ANYAM)

Did You know? Orang yang berada di belakang layar suksesnya UKM DU'ANYAM adalah Mas Juan
Firmansyah (Business Development and Sales Officer DU'ANYAM). Berdiri pada tahun 2014,
mereka memulai proyek pertamanya di kota Larantuka, salah satu provinsi Nusa Tenggara
Timur, dimana tingkat kematian ibu dan bayi yang baru lahir cukup tinggi dan termasuk
provinsi termiskin di Indonesia.

Karena melihat Flores kaya akan lontar, Mas Juan mendorong masyarakat disana untuk
membuat industri anyaman, ini dinilai lebih baik daripada pertanian. Sesuai dengan misi
mereka ingin memperdayakan masyarakat lokal dengan memasarkan hasil produknya secara
nasional.

Ini, dia dampak sosial dengan didirikannya DU'ANYAM pada masyarakat Flores 
Dampak Sosial dengan Didirikannya DU'ANYAM bagi Masyarakat Flores

Bagaimana? Produk buatan DU"ANYAM keren-keren khan! Makanya mereka dipercaya untuk
membuat merchandise Asian Games beberapa waktu yang lalu dan terbukti laris manis.
Berlanjut dipercaya membuat suvenir untuk perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali belum lama ini. 

Tak hanya dalam negeri saja, tapi produk DU'ANYAM juga diekspor ke luar negeri dan
dampaknya pendapatan masyarakat bisa mencapai 1,5 juta/minggu. Dengan demikian Visi
DU'ANYAM terkait pemberdayaan perempuan agar lebih menjadi pribadi yang mandiri, tanpa
harus tergantung kepada penghasilan suami sedikit banyak telah terwujud.

Bagaimana dengan kalian, jangan lupa ya untuk membeli dan mencintai produk-produk dalam
negeri, yang pastinya jika dilihat dari segi kualitas tidak kalah bagus. Sehingga kita sebagai
masyarakat ikut mendukung perekonomian Indonesia. 

Yakin bahwa Peluang Koperasi Indonesia di tahun 2019, akan lebih baik dari tahun 2018 ini dan
dapat melewati tantangan yang ada dengan cara bijak.
Aamiin

Anda mungkin juga menyukai