GUNUNG MELETUS
Mata Kuliah: Keperawatan Bencana
Fasilitator : Dr. Yulis Setiya Dewi, S.Kep., Ns., M.Ng
Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 (AJ1/B21)
1. Indarti (131811123009)
2. Piga D elila ihi (131811123034)
R
3. Umi Widowati Wakhidah (131811123043)
4. Ronaldi Paladiang (131811123050)
5. Anis L utfiani (131811123052)
6. Arifatul Mahmudah (131811123065)
1
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam
menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga
masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).
Tujuan Khusus
24/2007).
dakan Tin
sete lah terjadi letusan gunung api yang sebaiknya dilakukan yaitu:
a. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
b. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau
meruntuhkan atap bangunan.
c. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa
merusak mesin motor, rem, persneling dan pengapian
2.2 Penanggulangan Bencana Gunung Meletus
2.3.1 Penanggulangan Pra Bencana Gunung
Meletus
Beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam menghadapi letusan
gunung api antara lain:
1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung api dan ancaman-
ancamannya
2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman, daerah aman
3. Membuat sistem peringatan dini
4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status
gunung api
5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang
diterbitkan oleh instansi berwenang
6. Membuat perencanaan penanganan bencana
7. Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan
bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika
diperlukan
8. Mempersiapkan kebutuhan dasar dan dokumen penting
9. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api
(dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bencana alam adalah serangkaian peristiwa yang menjadi ancaman
stabilitas kehidupan manusia, baik yang disebabkan oleh alam atapun non
alam. Peristiwa vulkanisme sangat berhubungan dengan naiknya magma dari
dalam perut bumi. Aktivitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma
dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya. Tahapan manajemen
bencana pada kondisi sebelum kejadian/pra bencana : kesiagaan, peringatan
dini, dan mitigasi. Penanganan pasca bencana adalah segala upaya dan kegiatan
yang dilakukan meliputi kegiatan perbaikan fisik maupun non fisik yang
dilakukan setelah terjadinya bencana/masa tanggap darurat, meliputi
rehabilitasi dan rekontruksi sarana, prasarana, fasilitas umum yang rusak akibat
bencana alam dalam upaya pemulihan kehidupan masyarakat.
4.2 Saran
Sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan
yang dilengkapi dengan alat-alat pemantauan yang akurat. Informasikan atau
komukasikan segala tanda bahaya yang diperoleh sedini mungkin kepada
masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda bahaya
untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi bila keadaaan tambah
gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk aliran lahar dan membuat
tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari aliran lahar.
DAFTAR PUSTAKA
Putri Cep Alam, et al. 2013. Upaya Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca
Bencana Erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang Kabupaten
Klaten Provinsi Jawa Tengah. Journal of Public Policy and
Management Reveiw Universitas Diponegoro Vol 2 no 3.
Waluyo, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTS Kelas VII : Jakarta.
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.