Anda di halaman 1dari 7

PHP adalah singkatan dari pemberi harapan palsu.

Mungkin kalian sering baca online shop posting status tentang PHP. Ya kan?

PHP dalam online shop itu kayak gimana sih contohnya?

Ada yang bilang, sebenarnya PHP itu gak ada. Yang ada penjualnya aja yang terlalu ngarep..
Asikk. Mantaapp..

Eh tapi ada juga yang bilang, sebenarnya PHP itu gak ada. Emang belum rezki kita aja.
MasyaaLLAAH.. Boleh laah..

Tapi sebagian yang sering nyebut PHP kurang lebih menurut mereka PHP itu begini nih:

Contoh:

- Keep barang tapi tak kunjung diambil. Kalau udah bayar di muka ya mending tapi kalau
belum bayar nah ini merugikan pihak toko karena barang tertahan beberapa waktu tanpa ada
kejelasan.

-minta diantarkan, begitu kurir sudah di alamat si pemesan tiba-tiba calon buyer sulit
dihubungi atau malah secara terang-terangan membatalkan pesanan.

- Janji transfer tapi tak jadi melulu. Kalau barangnya belum diterima ya mungkin pihak toko
bisa santai aja tapi kalau barang sudah diterima lalu transferannya belum masuk alias
nunggak nah ini yang ribet.
-

Nah apapun itu kalau contoh PHP yang akhir ini kayaknya emang bikin nyesek.

Mungkin ada yang sampai berhenti jualan karena sering ketemu ma PHP tapi gak sedikit
yang akhirnya memilih bertahan dan gak kapok meski beberapa kali di PHP-in.

Beberapa poin di atas yang sering dimasukkan dalam kategori PHP oleh seller emang
diharapkan gak terjadi karena akan merugikan kita atau bahkan pihak ketiga seperti
contohnya kurir.

Nah gimana biar kita gak di PHP in?

Keep barang tapi gak diambil

Sudah seharusnya setiap online shop punya aturan tersendiri bagaimana sistem dan jangka
waktu pemesanan barang. Contohnya menerapkan jangka waktu keep. Maksudnya jangka
waktu sampai kapan barang itu berstatus "booked" atau dalam pesanan seseorang di mana
barang itu gak boleh dipasarkan lagi untuk orang lain.

Sebelum transfer, pembeli yang sekedar bilang mau cukup dicatat aja. Berikan jangka waktu
berlaku invoice misalkan 2x 24 jam. Jadi setelah lewat 2x 24 jam lalu mereka belum juga
transfer ya otomatis batal. Barang yang minta diamankan itu kembalikan aja lagi ke rak
display atau di tempat yang boleh diorder sama orang lain lagi.
Tapi ada baiknya selama masa keep, kita dari online shop yang bersangkutan boleh
mengingatkan calon buyer atau customer untuk menyelesaikan transaksi alias melakukan
transfer sesuai pesanan.

Ingat yaa tetap pakai kalimat yang sopan,

Boleh dengan kalimat ini,

"Siang kak, sekedar mengingatkan batas transfer untuk pesanan kakak fulanah hanya sampai
besok yaa. Setelahnya jika sudah lewat kami anggap batal dan silakan melakukan pemesanan
kembali. Terima kasih."

Boleh juga kayak gini,

"Maaf kak, barangnya mau dikirimkan kapan? Kalau ditransfer sebelum pukul 5 sore ini
InsyaaLLAAH bisa ikut pengiriman hari ini juga. Lewat pukul 5 sore diikutkan ke
pengiriman besok InsyaaLLAAH."

Bila chatmu hanya di"read" usahakan tetap positif thinking karena kita gak tau apa yang
terjadi di seberang sana oleh calon buyer atau customer kita.

Mungkin saat itu dia sambil momong anak jadi mungkin chat kebuka tapi belum dibaca.
Giliran dibaca eh gak bisa dibalas. Saya sering nih, pas udah mau ngebalas chat eh si anak
rewel minta ini itu lah, mau dicebokin lah, bertengkar ma kakaknya lah dan lain-lain akhirnya
aktivitas balas chat tertunda.

Ntar setelah selesai urusan sama anak eh harus masak nyuci dan lain sebagainya atau malah
lupa tadi ada chat yang harus dibalas jadinya ya gitu.

Jadi tetap usahakan positif thinking selalu biar kita sebagai seller juga gak terkesan di PHP
atau sakit hati.
Nah, kalau udah diingetin 2-3x tetap aja gak dibalas atau gak ada info sama sekali gimana?

Ya udah lupain aja.

Mungkin uangnya kepake tapi malu bilangnya.

Atau dia berubah fikiran gak jadi belanja ya udah sabar aja. Tetap berprasangka baik dan
kembali meyakinkan diri kalau rezki kita mungkin gak datang dari dia. Oke, skip aja.

Yang jelas kita sudah menjalankan prosedur dengan baik. Barang siap dilamar eh dibeli oleh
orang lain. Beres kan?

Jadi gak usah capek-capek ambil tindakan viralin orang itu di sosmed sebagai PHP. Lagian
kita juga gak rugi apa-apa. Barangnya masih ada kok.

- cancel sepihak setelah kurir sudah tiba di alamat pemesan.

Wah, ngeselin juga yaa yang seperti ini.

Udah capek-capek dianterin, mana jauh minta free ongkir pula, wahh gimana gak tambah
kesel. pas nyampe rumahnya eh malah ngebatalin. Hiks hiks...

QaddaraLLAAH, mau gimana lagi yaa. Auto putar balik aja kurirnya.

Untuk hal seperti ini cara menghindari atau mengantisipasinya adalah:

sebelum kurir berangkat sebaiknya kurir ataupun siapa saja dari pihak toko menghubungi
pemesan. Bisa 1 hari sebelumnya, 1 jam sebelumnya atau sesaat sebelum kurir menuju ke
rumahnya. Gunanya apa? Biar pemesan bisa stand by jadi ntar kurir gak kelamaan nyari
alamat, gak kelamaan nunggu atau sekedar memastikan pembeli jadi ngambil pesanannya
atau tidak..

Jika pemesan tidak merespon ya silakan tentukan mau lanjut atau tidak. Kalau saya sih liat
sikonnya aja. Kalau kebetulan ada delivery di area sana ya ntar dihubungi lagi kalau dah
dekat sana. Ntar pas dihubungi gak ada respon juga ya udah boleh balik aja atau kalau
penasaran silakan cari alamatnya sampai dapat. Hehe.

Terkadang memang gak diresponnya kita itu karena pemesan sedang sibuk gak sempat liat
hp, hp disilent (sering banget nih saya kek gini), atau ketiduran dan lain lain deh. Jadi biar
gak kecewa saat dianterin silakan lakukan cara di atas.

Bilapun sudah dihubungi dari awal sesaat sebelum diantar kemudian ia mengiyakan. Pas tiba
malah dicancel. Ya udah QaddaraLLAAH semua sudah kita usahakan toh pada akhirnya
begitu ya anggap saja kita sedang diuji. Hehee boleh nangis dah kalau sakit ati banget. Tapi
InsyaaLLAAH semakin kita yakin bahwa rezki kita tidak akan salah alamat, tidak akan
tertukar InsyaaLLAAH kita akan bisa merelakan perlakuan orang yang demikian.

Viralin aja di sosmed?

Yakin?

Kalau saya sih gak usah.

Bisa jadi dia kayak gitu ke kita aja, sama penjual lain gak. Okkee..

-janji transfer tapi gak jadi mulu.

Gak dipungkiri, sebagian orang yang berbelanja online memang terkadang lupa. Apakah itu
karena kesibukan mereka yang lain atau lupa save kontak online shopnya akhirnya bingung
nyari di WA invoice yang sudah dikirimkan.

Jangan terburu-buru berprasangka buruk, cukup ingatkan lewat chat seperti tadi.

Tapi kalau barang sudah diterima tapi belum ditransfer gimana?

Hmm.. Jadi gini.


Ketika kita memutuskan ngasih barang dulu trus bayar belakangan sebenarnya kita sudah
dalam keadaan siap mental kalau sewaktu-waktu nih pemesan bayarnya telat.

Kan kita sendiri yang biarin begitu. Caranya ya tetap nagih secara sopan bisa jadi orangnya
lupa atau memang benar-benar gak sempat.

Khusus bakul makanan atau kue-kue dan sejenisnya kalau ada orderan terutama dalam
jumlah besar sebaiknya menggunakan sistem DP baik itu setengah harga ataupun full.

Kasian kalau setelah dibuat tiba-tiba pemesannya membatalkan. Yah QaddaraLLAAH. Meski
menerima pembatalan transaksi adalah hal yang wajar dalam Islam tapi setidaknya karena ini
pun adalah hal yang kurang menyenangkan makanya perlu juga mengantisipasinya.

Oiya ada juga yang merasa kurang nyaman sampai menggelari PHP orang yang nanya ongkir
lalu setelahnya kabur. Hehee.

Asli ini sellernya baper abis.

Saya jadi membayangkan ketika calon buyer chat minta info ongkir si seller udah menggebu-
gebu ngeceknya tau-taunya setelah diinfokan si calon buyer malah hilang tanpa jejak bahkan
blokir mungkin. Hehee..

Sabar ya mba seller.

Anggap biasa aja

Kayak di pasar kan biasa lah orang negosiasi sampai berlama-lama tau-taunya malah gak
jadi.
Ya apalagi kalau baru nanya ongkir. Harusnya belum sampai lah pada tahap membuat kita
baper karena dia memang belum bilang atau janji mau transfer.

Next...

Anda mungkin juga menyukai