Kalau usaha ingin berhasil, semua jangan kita pegang sendiri. tugas-tugas rutin harus bisa kita
delegasikan ke orang lain atau karyawan kita. Karena jika kita semua kita pegang sendiri,akibatnya kita
bukan jadi pengusaha,tetapi orang yang bekerja di usaha kita sendiri, seperti yang ditulis di artikel
Perhatian Punya Usaha Belum Tentu Pengusaha . Ini saya copykan artikel menarik yang saya copy dari
posting Susah cari karyawan??? Kok saya mudah ya… berikut ini artikelnya. semoga bermanfaat untuk
kita semua:
- Susah cari karyawan yang baik. Besok gw akan pecat karyawan gw yang sekarang Man.
+ Cari karyawan yang baik emang susah bro, makanya gw gak pernah nyari yang baik.
- Nah bener…dia gak suka senyum, itu salah satu alasan gw mo mecat dia.
+ Oke…, klo gw… masalah keharusan tersenyum kepada pelanggan sudah gw tuliskan dalam buku
standar kerja (SOP, red), gw latih karyawan gw untuk tersenyum, sampe dia tau kapan saat-saat penting
untuk tersenyum. Trus ditembok toko gw ada tulisan besar “Senyum adalah budaya kami”, dan terakhir di
meja kasir ada tulisan “Bila karyawan kami tidak tersenyum dan mengucapkan terima kasih, GRATIS 1
btl softdrink merk apa saja untuk anda”.
- Akan jadi ribet gak sih Man, dengan semua skor penilaian itu?
+ Awalnya mungkin ribet Din, tapi klo loe sungguh-sungguh dengan usaha loe, dan bermimpi untuk
punya banyak cabang, loe harus siapkan standar kerja ini. Bayangkan klo loe harus mencari karyawan
yang baik, untuk ke 20 cabang toko loe Din, lebih ribet gak?
- Dan dengan standar kerja ini gw gak perlu takut lagi gonta-ganti karyawan ya Man. Karena semuanya
tinggal mengikuti aturan yang udah gw tulis kan?
+ Betul banget Din.
- Satu lagi Man, berapa lama lo menyiapkan standar kerja ini Man?
+ Sekitar 1 bulan Din, karena untuk membuatnya gw harus benar-benar mengikuti seluruh proses kerja di
toko gw setiap harinya Din. Tapi untuk bisnis yang akan berjalan hingga tahun-tahun mendatang, dan
punya banyak cabang, worthed-lah.
Di New York, teknik “total surrender” ini dikembangkan oleh Lester Levenson pada tahun 1952, dan
dikenal dengan Sedona Method. Hingga saat ini Sedona Method masih diaplikasikan oleh ribuan orang
bermasalah untuk mendapatkan jalan keluar dari masalahnya.
Lester mengatakan bahwa Sedona Method adalah upaya untuk melepaskan semua kenangan negatif,
perasaan negatif dan dorongan-dorongan negatif pada seseorang, dan mengikhlaskannya, serta tidak
berupaya untuk mengendalikan masa depan.
Pada tahun 2005, Joe Vitale seorang Hypnotic Marketer – merumuskan “Attractor Factor” yaitu 5
langkah untuk menarik apapun yang anda inginkan dalam hidup anda – menempatkan “Total Surrender”
ini dalam langkahnya yang kelima, yaitu “Let go as you act on your intuitive impulses, and allow the
results to manifest”.
Joe menyatakan bahwa langkah ke 5 ini merupakan langkah terpenting yang harus dilalui bila seseorang
ingin mendapatkan apapun yang ia inginkan, yaitu memasrahkan semua yang akan terjadi dimasa
datang, justru akan semakin menguatkan terealisasinya impian kita dimasa datang.
Nabi Ibrahim as mengaplikasikan “Total Surrender” ini dengan kalimatnya “Hasbunallahu wa nima Al-
Wakiil”, yang artinya Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung,
yang akhirnya Allah jadikan api menjadi dingin bagi Nabi Ibrahim as.
Seorang teman bercerita kepada saya bahwa ia telah mempersiapkan tempat untuk usaha barunya
warung bakso. Namun ia belum mendapatkan resep yang pas untuk membuat baksonya. Ia pun berniat
membeli bakso untuknya jualan kepada seorang tukang bakso yang memang telah dikenalnya sejak
lama, dan rasa baksonya memang telah diakui keunggulannya.
Namun kata sepakat belum juga tercapai. Teman saya inipun kembali berusaha membuat sendiri
baksonya, tapi gagal lagi…gagal lagi. Kehabisan modal dan merasa lelah dengan seluruh upayanya,
iapun pasrah dan memberanikan diri untuk menelepon tukang bakso kenalannya itu. Inilah percakapan
yang terjadi diantara mereka:
Teman saya: “Halo bos, sepertinya harga baksonya gak masuk bos (kemahalan, red)”
Tukang bakso: “Oh gitu, ya udah gak pa-pa”
Teman saya: “Bos, kalo saya beli resepnya kira-kira berapa bos?”
Tukang bakso: “Hahaha…gak usah beli, sampean belajar aja kesini”
Teman saya: “Hah?! bener nih bos?”
Tukang bakso: “Bener… (percakapan pun berlanjut)
Teman saya begitu bersyukur atas rezeki yang tidak diduga-duga itu.
Ada 2 hal yang menyebabkan “Total Surrender” ini dapat bekerja pada diri anda. Yang pertama adalah
harus adanya ikhtiar atau usaha, untuk mewujudkan apa keinginan anda. Hal ini berkaitan dengan kerja
fisik anda. Dan pada saat yang sama, faktor kedua ini harus terjadi pada hati anda juga. Yaitu
penyerahan diri secara total atas apa yang akan terjadi kemudian, sebagai hasil dari kerja anda. Bagi
seorang muslim, penyerahan diri terbaik adalah kepada Allah SWT.
Jangan berusaha mengintervensi masa lalu, dengan mencari pembenaran atas kesalahan yang anda
buat dimasa lalu, atau terus menyesali perbuatan anda dimasa lalu. Dan jangan berusaha
mengintervensi masa depan, dengan berharap terlalu berlebihan, ataupun bertindak seolah-olah
keberhasilan itu telah terjadi pada diri anda.
Yang perlu anda kembangkan adalah sikap positif atas kerja maksimal yang telah anda lakukan saat ini.
Sebagai penutup, inilah janji kesuksesan yang Allah berikan kepada orang-orang yang bertawakal,
bahwa kesuksesan itu sangat dekat, dan hanya dalam durasi dari pagi hingga sore:
Dari Umar bin Khattab ra berkata, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sekiranya kalian
benar-benar bertawakal kepada Allah SWT dengan tawakal yang sebenar-benarnya, sungguh kalian
akan diberi rizki (oleh Allah SWT), sebagaimana seekor burung diberi rizki; dimana ia pergi pada pagi hari
dalam keadaan lapar, dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang (HR. Ahmad, Turmudzi dan Ibnu
Majah).
Ini bukan kejadian yang pertama. Sebelumnya, saya selalu memberi nasehat setiap kali kios terlambat
dibuka. Saya tekankan pentingnya komitmen waktu bagi pelanggan, standar kerja yang kami miliki,
hingga peringatan keras yang saya berikan. Tapi kali ini sepertinya harus ada tindakan tegas atas
terulangnya kesalahan yang sama.
+ Dri, kamu tahu klo pagi itu banyak pelanggan yang datang kan?
- Iya bang.
+ Kamu tahu berapa kerugian yang kita dapat karena kamu telat buka?
- Maaf bang, abis tadi ngantuk banget.
+ Kamu tahu kan klo kita semua disini gajian ya mengandalkan keuntungan dari kios??? temasuk kamu?
+ Coba kamu hitung Dri, berapa potensi kita kehilangan uang perjamnya. Berapa pemasukan
perharinya?
- 2 sampai 5 juta bang.
+ Saya ambil rata2nya, 3 juta. Coba kamu bagi dengan 16 jam kerja, sama dengan?
- 187.500 bang.
+ Coba kamu kalikan dengan 5 % saja. Saya anggap keuntungan kita cuma 5 %. Sama dengan?
- 9.375 bang.
+ Oke, jadi kalau kamu telat buka hingga 1 jam, maka kita berpotensi kehilangan keuntungan sebesar 9
ribuan. Hari ini kamu telat buka 1,5 jam. Sehingga potensi kehilangannya menjadi sebesar… 1,5 dikali 9
ribu sama dengan 13.500.
+ Jadi hari ini uang makan kamu saya potong 10.000, dan uang makan Udin sebagai kepala kios saya
potong 3.500. Peraturan ini berlaku mulai hari ini. Kamu paham Dri?
- Iya bang.
Hal ini sering dialami oleh bisnis yang awalnya sukses, namun ketika karyawan bertambah banyak malah
menjadi menurun. Atau bagi rekan2 yang bergerak dibisnis MLM, Asuransi, Agen Properti, dan yang
sejenis dengannya.
Ini yang terjadi…ketika bisnis anda jalankan sendiri, pelanggan menyukainya, dan bisnis anda pun
berkibar. Namun dengan bertambahnya pelanggan, maka aktifitas penjualan pun tidak dapat anda
lakukan sendiri. Anda mulai merekrut anak buah atau tim member. Yang terjadi, anda malah semakin
sibuk dan bisnis pun semakin berantakan. KEnapa???
Brad Sugars mengajarkan siklus bisnis seperti ini: Anda mengelola tim anda – tim anda mengelola bisnis
anda – dan akhirnya bisnis anda menghasilkan uang untuk anda.
Artinya, ketika bisnis anda sudah dijalankan oleh karyawan atau tim, maka bisnis anda tidak bisa lagi
menghasilkan uang untuk anda bila anda tidak mengelola tim anda dengan baik. Bila anda mengelola tim
anda dengan baik, maka tim anda mampu mengelola bisnis anda dengan baik, yang akhirnya bisnis anda
akan menghasilkan uang untuk anda. Sampai disini anda bisa paham?
Ini yang terjadi bila anda tidak mengelola tim anda dgn baik:
karyawan anda selalu bertanya kepada anda hingga hal-hal sepele sekalipun, sehingga membuat anda
stress.
Anda sering mengerjakan pekerjaan karyawan anda.
Anda masuk kerja paling pagi dan pulang paling malam.
Anda sering harus bekerja lebih memperbaiki kesalahan-kesalahan karyawan anda.
Ini yang anda alami???
Karena itu, mulailah luangkan waktu anda untuk mengelola karyawan anda, membuatkan sistem yang
baku untuk mereka ikuti, dan membuat pelatihan-pelatihan untuk karyawan anda.
Tidak apa-apa bila anda harus berinvestasi lebih untuk peningkatan kualitas karyawan anda, karena pada
akhirnya bisnis anda yang akan membayar kembali untuk anda.
K: – Soalnya kita harus belanja barang lagi nih bos, pasti gak akan cukup untuk 3 hari kedepan.
B: – Oke Dri, klo gitu kamu simak dan catat ini ya…
B: – Kamu inventaris produk yang putarannya lambat, hampir expired, atau yang ada cacatnya, kemudian
kamu buat paket diskon, atau banting harga, atau bonus pembelian menggunakan barang-barang itu.
Tujuannya, agar dalam 3 hari ini kita bisa mendapat pemasukan cepat untuk belanja barang lagi.
Kemudian, karena telor diwarung kita ini yang paling laku, coba kamu jual dengan penawaran yang
sensasional, sehingga putarannya semakin tinggi. Kamu saya kasih target sekarang harus laku 3 peti
telor perhari. Goalsnya agar pelanggan banyak yang datang ke warung kita.
Kemudian kamu susun produk-produk yang putarannya cepat dan banyak stoknya, dekat dengan tempat
telor. Dan setiap pelanggan yang belanja kamu tawari produk ini.
Saya sendiri akan coba mengusahakan tambahan modal dari pinjaman ke BMT.
Kemudian coba kamu buka lagi strategi “5 Ways to Increase Your Business Profit” dan buatkan
strateginya semampu kamu, saya minta laporannya nanti sore.
Banyak hal yang telah saya pelajari dengan CEPAT karena melakukan hal ini. Dan salah satunya adalah,
bagaimana menemukan bisnis yang sedang turun namun memiliki potensi berkembang dengan
pengelolaan yang tepat.
Alhamdulillah, setelah 6 bulan berjalan, usaha warung sembako itu telah memiliki 1 cabang baru warung
sembako juga, yang berjarak sekitar 1 km dari warung utama, serta telah membuka warnet (warung
internet) 10 PC, yang ruangannya saya manfaatkan dari ruangan di warung utama yang dahulu dijadikan
gudang.
Rahasianya sederhana, intinya adalah saya harus tetap membuat cashflow atau aliran uang saya bernilai
positif setiap waktunya. Tetap mendapatkan keuntungan setiap bulannya walaupun sedikit, adalah kunci
utamanya.
Dengan track record seperti itu maka supplier akan mempercayai saya, bank akan mempercayai saya,
dan investor akan mempercayai saya. Bila mereka bisa mempercayai saya, maka saya dapat
mengembangkan bisnis saya sebesar apapun yang saya mau.
Lalu bagaimana mempertahankan cashflow agar selalu positif, atau menguntungkan setiap bulannya,
sedangkan bisnis baru saja berjalan?
Bukankah Pendapatan – Biaya = Laba, maka untuk memperbesar laba saya harus memperbesar
pendapatan dan menekan biaya operasional? Terus terang saja, bila hal ini yang juga anda pikirkan
untuk menghasilkan laba lebih, maka anda masih memiliki paradigma lama dalam mengejar laba.
Sedangkan yang saya lakukan hingga bisa mendorong pengembangan warung saya dari hanya 1
warung menjadi 2 warung ditambah 1 warnet hanya dalam waktu 6 bulan adalah seperti yang pernah
Coach saya ajarkan kepada saya, yaitu formula “5 Ways to Increase Your Business Profit.”
Dan saya telah buatkan satu tulisan lengkap tentang formula ini, ditambah “5 Ways Calculator”
didalamnya untuk menghitung peningkatan Laba bisnis anda, semuanya gratis. Silahkan download
tulisan ini melalui form yang telah saya siapkan di sidebar kanan.
Hidup telah memukul saya dengan amat kerasnya. Saya ingin memukul balik, tetapi kepada siapa???
“Untuk mendapatkan uang coach, agar saya bisa membiayai seluruh pengeluaran saya dan keluarga.”
+ “Apakah dengan uang itu anda menjadi lebih baik? Apakah dengan uang itu anda menjadi memiliki
waktu lebih untuk keluarga anda? Apakah dengan uang itu anda menjadi lebih sehat dan bahagia?”
“Saya tidak punya pilihan coach, hanya keahlian ini yang saya tahu.”
+ “Kalau begitu adanya, maka percuma saya berbicara dengan anda! karena anda tidak akan bisa
mempelajari apapun dari pembicaraan ini.”
“Maksud saya tidak seperti itu coach, saya bisa memahami apa yang anda katakan…”
+ “Cukup pak! Anda hanya mau belajar, tetapi tidak mau untuk bertindak. Anda tidak mau berubah, atau
tidak punya keberanian untuk berubah. Pembicaraan ini cukup sampai disini, dan anda hanya boleh
kembali kesini bila anda siap untuk berubah.“