Anda di halaman 1dari 31

ARTIKEL/JURNAL/BUKU

BISNIS SAMPINGAN

Perlindungan Hak Cipta


KARYAWAN KOK JUALAN?

"Kalau sudah kerja, ngapain jualan? Kan sudah dapat


gaji tetap. Masih aja rakus pengen banyak uang!",
mungkin itulah yang akan Anda pikirkan ketika
membayangkan konsep bisnis sampingan.

Atau minimal, itulah yang Anda pikir, kawan-kawan


Anda pikirkan ketika Anda mulai bisnis. Seolah-olah jadi
manusia yang pecinta uang banget.

Kalau dipikir-pikir, emang jualan kan buat cuan, ya. Gak


ada salahnya juga kita banyak cuan, selama itu halal
dan digunakan untuk kebaikan, kan?

Cuman tetep aja, dalam hati kayak ada ganjel gitu,


kenapa sih harus ditambah-tambahin? Apalagi kalau
gaji kita aja untuk kehidupan sehari-hari plus
tabungan, udah lebih dari cukup?

Sayangnya, sejak COVID kemarin, Saya sedih banget


jika ngeliat yang kayak gini:

Banyak karyawan di-PHK dan susah nyari kerja lagi.


Karyawan yang kaget karena gaji gak naik-naik
tapi beban hidup malah naik terus.
Karyawan yang merasa gak berkembang dan
kayak robot, gak betah di pekerjaan, mau resign
tapi bingung juga karena itu satu-satunya jalur
pemasukan.
Karyawan yang pengen banget sedekah, bagi-bagi
rezeki, tapi uangnya juga pas-pasan.

Apa coba solusi termudah buat urusan di atas?


Ya mulailah bisnis sampingan!

Bisnis sampingan itu bisa menyelamatkan hidup kita


kalau ada hal-hal tak terduga seperti COVID. Dengan
punya bisnis sampingan Anda bisa membuat uang
tabungan berputar dan juga bisa membuat keinginan
kita buat ibadah bagi-bagi rezeki jadi lebih lancar.

Kalau misalnya, nauzubillah, Anda kena PHK. Tapi,


karena Anda sudah ada bisnis sampingan, maka tak
terlalu jadi beban lagi.

Bahkan, jika masih bekerja pun, kan tabungan masih


ada dan terus berputar di bisnis sampingan. Jadi
lumayan juga untuk dipakai buat dana darurat.

Lagipula, biaya hidup kan makin hari makin bertambah,


ya?
Semakin hari, Anda juga semakin tua, dan makin
banyak pengeluaran. Anda yang sekarang masih
jomlo, nanti berkeluarga, nanti punya anak, anak
sekolah, dan seterusnya.
Terus BBM juga makin hari makin naik.
Aduh, pusinglah kayaknya kalau
cuman ngandelin gaji.

Sejujurnya, Saya pribadi punya banyak


karyawan. Namun Saya selalu berpikir,
gimana caranya Saya bisa bikin
mereka secara ekonominya bisa
bertumbuh.

Enggak cuman sekadar dapetin


penghasilan yang statis: sekarang
empat juta, bulan depan empat juta,
bulan depan lagi empat juta.

Terus begitu sampe sepuluh tahun. Kan kasihan juga!


Yang namanya manusia kan mau bertumbuh. Maka
Saya membuat sebuah perusahaan yang
memungkinkan mereka untuk terus bertumbuh.
Katakanlah, naik secara pangkat: awalnya seorang
staff, ke depannya dia manajer, dan seterusnya. Selain
itu, Saya juga sering membuat tantangan ke karyawan
yang bisa membuat income mereka bertumbuh.

Misalnya, Saya kasih target, kalau tercapai, akan dapat


penghasilan tambahan dan bonus. Sering juga Saya
beri kesempatan buat mereka agar tumbuh.

Misalnya di Billionaire Coach,


karyawan bekerja biasa dan
akan mendapatkan gaji. Dan
Saya juga memberikan
kesempatan untuk dapat
income, misal memberikan
mereka kesempatan menulis
buku, dibuatkan workshop,
dibuatkan online course.

Jadi kalaupun dia karyawan, yang incomenya cuman


empat juta sebulan, tapi di yang lain-lainnya tadi akan
jadi jackpot rezeki buat dia.

Nah, Saya selalu mencoba menjadi leader yang begitu,


membuat karyawannya berkembang. Dan Saya pun
beharap, jika Anda sekarang adalah bisnis owner yang
sedang baca ini, Anda pun harus begitu.
Karena jika tidak begitu, maka
karyawan akan merasa sebagai
robot: bekerja saja tapi tidak
berkembang. Di percuanan
tidak berkembang, di skill
lainnya pun tidak. Kalau terus
begitu, mereka nggak akan
merasa nyaman!

Maka tak jarang, karyawan yang begitu ingin resign,


tapi sayangnya tabungan belum cukup dan takut sulit
cari kerja lagi, atau di pekerjaan barunya juga begitu.
Maka bisnis sampingan adalah jawabannya!

Selain alasan-alasan yang lebih kepada diri sendiri


seperti yang Saya jelaskan di atas. Alasan sebenarnya
yang paling Saya suka dari membuat bisnis adalah
karena adanya keran-keran amal yang bisa
dilimpahkan ke orang lain.

Ketika bisnis kita sudah cukup besar dan


membutuhkan pekerja, kita juga jadi bisa membuka
lowongan pekerjaan. Subhanallah, merasakan kita bisa
memberikan rezeki yang halal pada orang lain itu
sesuatu yang lebih berharga daripada uang.
Namun ketika mendengar cerita bahwa si A awalnya
tidak ada pekerjaan, dan sekarang bersama Saya, dia
bisa mencukupi hidup, itu benar-benar membuat
bahagia. Ketika saya mendengar cerita si B yang
awalnya gaji UMR, sekarang setelah jadi reseller Saya,
income-nya jadi meningkat hingga berkali lipat, duh
bahagia sekali jiwa Saya.

Karena bagi Saya, tujuan bisnis adalah untuk jadi


wasilah kebaikan buat banyak orang. Bukan sekadar
untuk memperkaya diri dan mempertontonkan
kekayaan.

“Tapi, Kang, kenapa sih, gak mulai langsung aja bisnis,


jangan sampingan-sampingan?”

Sebenarnya, tidak apa-apa untuk langsung resign dan


memulai bisnis Anda sendiri. Namun pemasukan Anda
akan terombang-ambing lebih dulu.

Memulai bisnis tidaklah mudah, apalagi di tahap awal.


Gaji tetap Anda selama sebulan di perusahaan dulu
mungkin akan lebih besar daripada pemasukan awal-
awal bisnis Anda.
Maka yang awalnya berniat biar lebih besar
pemasukan, eh malah amsyong. Selain itu juga, Anda
sebagai karyawan tetap punya tanggung jawab
terhadap pekerjaan Anda yang sekarang. Memutuskan
resign, apalagi kalau kabur dari pekerjaan, berarti Anda
mengkhianati pekerjaan Anda.
Jadi saran Saya, lebih baik
memulai dari bisnis
sampingan terlebih dulu.
Jika memang Anda ke
depannya berminat
membuat bisnis Anda lebih
serius, cobalah untuk
bicara baik-baik dengan
bos Anda.

Sehingga jika resign pun, secara finansial Anda tidak


akan kecolongan, dan secara etika, Anda tetap
menghargai pekerjaan Anda.

Terlebih, membangun bisnis memerlukan ilmu dan jam


terbang. Jika langsung keluar pekerjaan dan
membangun bisnis, itu namanya tanpa perhitungan.
Nekat!
MINDSET BISNIS SAMPINGAN

“Kapan mulainya, sih, Kang? Kok malah bahas mindset


dulu?” Eittsss. Sabar. Mindset ini adalah fondasi bagi
bisnis. Memang keliatannya bisnis itu soal jualan dan
jualan, soal gimana agar closingan banyak, gimana
bikin caption yang rame.

Namun paling dasar ada di kepala Anda. Terlebih jika


Anda ingin memulai bisnis sampingan. Kenapa?
Karena mindset berbisnis dengan mindset bekerja
sebagai karyawan itu tentu sangat berbeda.

Sebagai seorang karyawan, Anda akan terbiasa


bekerja dengan sistem perusahaan Anda. Sehingga
mindset Anda pun akan menjadi mindset yang cukup
terbatas dalam berbisnis.

Alhasil, Anda harus mengetahui dan mengamalkan


mindset-mindset utama bisnis dulu, terlebih mindset
yang paling tepat untuk membangun bisnis
sampingan.

8
1. Sampingan, maka pemasukannya juga
(kemungkinan besar) sampingan

Kalau bicara masalah usaha sampingan ya hasilnya


pun pasti sampingan.

Ini poin pertama yang Saya jelaskan, jadi pada saat


Anda pengen nyari sampingan atau sambilan, nah
kemungkinan besar penghasilannya adalah
sampingan atau sambilan juga. Kenapa? Simple,
karena fokusnya bukan ke sana!

Ingat, fokus Anda membuat bisnis


sampingan ini, pada awalnya kan
bukan untuk jadi pemasukan utama.

Jadi jangan terlalu tergesa-gesa


dan berpikir akan langsung jeger
miliaran. Jangan dulu miliaran, deh,
untuk setara gaji awal Anda pun,
jangan pikir ke sana.

Memang, bisnis sampingan bisa berkembang, tapi


pikirkan lekat-lekat dengan waktu Anda yang terbatas
sebagai karyawan, Anda harus berpikir realistis.

9
Terlebih kalau Anda adalah emak-emak, duh. Mana
kerja, mana harus mengurus rumah, mana jualan. Pasti
kesibukan terbagi-bagi. Kenapa? Biar nggak cape
kepala, biar gak terlalu berharap.

Selain karena incomenya akan sampingan juga. Anda


juga harus berpikir bahwa ini adalah sampingan,
bukan hal utama. Anda harus tetap memaksimalkan
pekerjaan utama Anda. Juga memaksimalkan
kewajiban sebagai ibu dan istri, untuk yang emak-
emak. Barulah maksimalkan yang sampingan!
2. Jangan gengsi
Ini yang sering terjadi jika karyawan akan membuat
bisnis sampingan. Karena soal modal, kan karyawan
ada gaji tetap, jadi modal biasanya bukan perkara
yang besar bagi karyawan. Perkara yang lebih menyita
pikiran adalah: gengsi!

Yang biasanya ke sosial medianya berisi foto-foto saja,


sekarang kan jadi harus ada foto produk pekerjaan
sampingan. Yang awalnya di kantor gak pernah
nawarin barang, jadi harus nawarin barang. Aduh,
kebayang digosipin gimana aja di kantor, kan?

10
Nah, kalau Anda masih memikirkan omongan orang
lain seperti itu, takkan pernah Anda bisa sukses
berbisnis.

Berpikirlah bahwa Anda


berjualan tidak menganggu
siapa pun. Anda toh takkan
memaksa siapa pun agar beli.
Anda berniat membuka bisnis
sampingan pun karena
beberapa hal: entah finansial,
emosional, dan yang utama
karena Allah.

Jadi tak perlu didengarkan.


Gaskan saja!

3. Menjadi Pemimpin

Meskipun bisnis Anda sampingan, dan Anda belum


punya pasukan, tapi Anda tetaplah pemimpin. Minimal
jadi pemimpin bagi diri Anda sendiri.

11
Jika Anda bekerja sebagai karyawan, Anda memiliki
pemimpin, yang akan mengarahkan Anda,
memerintah Anda, membuat sistem untuk Anda agar
pekerjaan Anda di perusahaannya optimal.

Nah dalam bisnis sampingan, Andalah orang itu. Anda


harus mengarahkan diri Anda sendiri, membuat sistem
untuk Anda sendiri, agar bisnis Anda optimal.

Di masa depan, ketika bisnis Anda semakin


berkembang, tidak menutup kemungkinan Anda akan
punya pasukan dan harus lebih siap menjadi leader
pasukan tersebut.
4. Action!
Nah ini, mulailah! Lakukanlah! Jangan
cuman angan-angan. Bisnis itu kalau
cuman rencana, ya bukan bisnis
namanya.

Bisnis saja sinonimnya usaha, ya berarti


Anda harus usaha, bukan sekadar
berencana. Heheu.

12
5. Belajar dan terus belajar

Ini sebenarnya adalah mindset yang harus dimiliki oleh


setiap manusia. Terlebih jika Anda memutuskan untuk
berbisnis. Jika Anda tidak mau belajar, maka Anda
tidak akan pernah bisa.

Jika Anda belajar dan merasa cukup, maka Anda akan


tertinggal oleh zaman yang terus maju. Belajar itu
wajib. Jangan pernah merasa pintar, teruslah belajar.

6. Pasti Bisa
“Kang, saya teh pengen bisnis, tapi takut gak bisa.”
Sering banget saya mendapatkan pertanyaan (atau
itu cuman keluhan?) seperti itu.

Padahal, ya bagaimana mau bisa, kalau dicoba saja


belum? Dan tanamkan dalam diri Anda bahwa Anda
pasti bisa.

Sesibuk apa pun itu, se-sampingan apa pun bisnisnya,


kalau dalam pikiran kita sudah positif, pasti ke sananya
positif. Jika Anda saja masih ragu dengan diri Anda,
dengan produk Anda, bagaimana dengan yang mau
beli nanti?

13
Maka mulailah untuk berpikir bahwa Anda pasti bisa.
Terlebih kalau Anda sudah memiliki mindset-mindset
lain di atas, Anda harus lebih percaya diri. Jangan
kalah dengan pikiran Anda sendiri!

Nah, seluruh mindset itu harus Anda


miliki sebelum Anda memutuskan
untuk membuka bisnis sampingan.

Sebelum kita lanjut, Saya akan


coba rangkum keenam mindset itu
dalam bentuk tabel, dan jika Anda
sudah paham, bisa Anda kasih
ceklis di pinggirnya.

Jika Anda masih belum paham, coba dibaca kembali


e-booknya. Jika masih belum paham juga, Anda bisa
hubungi Saya.

Kenapa harus seperti itu? Karena pemahaman mindset


itu penting. Anda belum bisa lanjut ke bagian
berikutnya, jika Anda belum memahami hal tersebut.
Karena sekali lagi, mindset itu lebih fundamental
dibanding apa pun.

14
Nah, silakan di ceklis untuk hal yang Anda pahami.

Mindset Bisnis Sampingan

Bisnis sampingan,
maka pemasukannya
juga (kemungkinan
besar) sampingan.

Jangan Gengsi

Menjadi Pemimpin

Action

Belajar, Terus belajar

Pasti Bisa

15
MODE PERSIAPAN

Seperti perang, berbisnis pun butuh


persiapan. Meski sampingan dan
bukan jadi pemasukan utama, tapi
bisnis tetaplah bisnis. Kalau Anda
melakukan bisnis tanpa persiapan,
maka Anda harus bersiap-siap akan
kerugian.

Maka mulailah untuk berpikir bahwa Anda pasti bisa.


Terlebih kalau Anda sudah memiliki mindset-mindset
lain di atas, Anda harus lebih percaya diri. Jangan
kalah dengan pikiran Anda sendiri!

Nah, biar Anda tidak buang-buang waktu, dan Anda


juga tidak rugi ke depannya, ini akan Saya paparkan
beberapa detail yang harus Anda siapkan sebelum
memulai bisnis sampingan Anda.

Memulai bisnis, mau itu serius atau


sampingan, pasti butuh persiapan.
Jangan sampai Anda mau mulai
bisnis, tapi nggak nyiapin apa-apa.

16
1. Modal
Saya takkan menuliskan niat dan mindset, karena hal
itu sudah dibahas di bab sebelumnya. Jadi yang
pertama adalah modal.

Memulai bisnis itu perlu modal awal. Dan Anda harus


tentukan akan berapa modal pertama Anda. Sisihkan
perbulan dari gaji Anda untuk modal bisnis ini.

“Kang, apakah bisa memulai tanpa modal?”

Bisa banget sebenernya. Meskipun rasanya sayang


sekali, karena toh Anda akan memiliki gaji tetap yang
bisa disisihkan perbulannya. Ditabung berapa ratus
ribu kan bisa? Karena jika tanpa modal, maka akan
ada kesulitan-kesulitan lain.

Nah, saran Saya coba siapkan modal yang sekiranya


cocok dengan gaji Anda. Yang tidak terlalu
memberatkan jika harus disisihkan perbulan.

2. Jenis Produk

Apa yang bakal Anda jual? Bisnis sampingan takkan


ada tanpa adanya produk. Nah, Anda harus
menentukan itu sedini mungkin.

17
Saran Saya, produknya adalah hal yang Anda sukai.
Jika Anda suka makanan, ya coba produk tersebut. Jika
Anda suka akan olahraga, cobalah produk tersebut.

Jika Anda hanya memilih produk berdasarkan trend


dan keinginan pasar saja, tanpa hal itu Anda sukai,
percayalah bahwa itu akan sia-sia.

Mungkin awal-awal itu akan laku karena sedang trend.


Namun, setelah trend habis, Anda akan kesulitan
menjualnya, karena Anda pun tidak menyukai hal itu.

Jadi sederhananya, pilihlah yang Anda sukai. Yang jika


Anda melihat produk tersebut, Anda akan beli.
3. Target Pasar
Setelah produknya diketahui, coba data terlebih dulu
target pasarnya. Siapa kira-kira yang akan membeli.
Orang seperti apa. Dan hal-hal serupa.

Jika Anda menuruti saran Saya dengan memilih produk


yang Anda suka, maka akan takkan kesulitan
menentukan target pasar ini. Karena kurang lebih,
target pasar Anda adalah orang seperti Anda.

18
Target pasar ini akan menentukan ke arah mana nanti
optimalnya penjualan Anda. Jika targetnya anak muda,
maka bagaimana marketingnya, harganya berapa.

Nah, karena Anda karyawan, cobalah untuk memulai


target pasarnya adalah orang-orang seperti kawan-
kawan kantor Anda. Jadi Anda tidak akan terlalu sulit
memasarkan untuk pertama kali.
4. Strategi Marketing

Nah jika targetnya sudah jelas. Maka strategi


marketingnya akan mengikuti kejelasan di atas.

“Strategi marketing itu apa aja, Kang?”

19
Semua hal yang berhubungan sama cara kalian
memasarkan produk kalian. Misalnya, yang paling
gampang adalah: kalian bakal jualan di mana? Di
online kah? Di WA sajakah? IG? Tiktok? Nah, disiapkan
terlebih dulu strateginya dan juga akun-akunnya.

Kalau mau jualan langsung monggo, berarti siapkan


juga tempatnya, dan segala macamnya.

Yang paling enak untuk karyawan tentulah yang


berbasis online. Karena setiap hari harus bekerja, jadi
tidak bisa stay jaga toko kalau misalnya kalian mau
offline.

Bagaimana sih jualan di online? Nah itu beda lagi


ilmunya, silakan bisa beli buku saya yang bahas soal
itu.

Selain online, kalian juga bisa jualan offline. Ya, di


kantor, bawa barang satu. Nanti anak-anak kantor
nanya, awalnya pasti sedikit-sedikit yang beli. Jika
sudah orang-orang kantor kenal, bisa jadi lebih
banyak.

20
5. Catatan Keuangan

Karena ini bisnis, dan uangnya harus terus berputar,


jadi cobalah buat catatan keuangan. Yang sederhana
dulu saja. Yang jelas pisahkan antara uang Anda, uang
dari gajihan kantor, serta uang dari bisnis. Jika
disatukan maka Anda takkan bisa melacak apakah
bisnis sampingan ini berjalan lancar, rugi, atau untung.

Kadang, namanya manusia ya, kalau uang masuk


saku, ya dibeliin langsung. Nah, jangan. Ini adalah uang
bisnis, coba dirapikan terlebih dahulu, data semua
pengeluaran, semua pemasukan. Ketika sudah tertata
rapi, hal itu akan sangat membantu Anda ke
depannya.
6. Cari Ilmu
Tentu, Anda harus cari ilmu soal bisnis. Ilmu soal
marketing biar strateginya mantap. Ilmu soal
keuangan, biar catatannya rapi. Dan ilmu-ilmu lainnya.

Untuk mencari ilmu, solusinya mudah solusinya


gampang, tinggal CARI ILMUNYA atau CARI ORANG
YANG TAHU ILMUNYA. Simpel! Bisa lewat buku-buku
saya, bisa ke youtube saya juga, dan bisa ke hal-hal
lainnya.

21
Nah, enam hal itu yang harus Anda siapkan sebelum
memulai bisnis sampingan Anda.

Sekarang, biar langsung praktek, coba Anda isi tabel ini:

Berapa modal Anda?

Apa produk Anda?

Siapa target market Anda?

Bagaimana strategi pemasaran


Anda?

Bagaimana catatan keuangan


Anda?

Ilmu bisnis apa yang sudah


Anda pelajari?

22
Hambatan dalam Menjalankan
Bisnis Sampngan

Tentu, namanya bisnis pasti ada hambatannya, dong.


Apalagi ini bisnis sampingan, yang Anda akan kerjakan
sambil Anda bekerja juga di kantor. Pasti hambatannya
ada, dan bakal menganggu sekali. Udah mah di kantor
pusing, ini bisnis juga pusing. Hadeuhhh.

Nah makanya, biar Anda nanti tidak terlalu kaget ketika


menghadapi hal tersebut. Maka akan saya jabarkan,
agar Anda bisa berpikir dari sekarang bagaimana cara
menghadapinya.

1. Hambatan Produk

Jika Anda tidak mengikuti saran Saya di atas yang


bilang harus step by step, dan langsung membuat
bisnis baru. Maka siap-siap akan mendapatkan
hambatan ini.

Nah, untuk hambatan ini pun tergantung produk Anda.


Jadi untuk hambatan ini, Saya tidak bisa terlalu banyak
menjabarkan, karena setiap produk pasti berbeda.
Yang jelas, Anda harus mempersiapkan ini jika Anda
memang langsung loncat tak sesuai step by step.

23
2. Hambatan Waktu
Hambatan waktu atau bagaimana
Anda bisa memanajemen waktu,
adalah hambatan yang utama yang
akan Anda hadapi.

Mau Anda reseller, owner, agen, apa


pun, pasti Anda menghadapi ini.
Apalagi Anda juga karyawan. Terlebih
jika emak-emak, duh pusing sekali.
Kebayang deh gimana ruwetnya.

3. Hambatan Tim

Menurut Saya, kira-kira ada dua tipe karyawan kalau


dilihat dari pekerjaannya:

1. Bekerja dengan tugas/mesin


2. Bekerja dengan manusia.

Untuk karyawan yang pertama, di kantor, dia terbiasa


dengan pekerjaan bersama tugas atau mesin, jarang
sekali ada interaksi dengan manusia. Hasilnya, ketika
dia mencoba bisnis sampingan, misalnya jadi
distributor dan harus meng-handle reseller, dia
kewalahan.

24
Berbeda dengan karyawan yang tipe 2, dia terbiasa
dengan manusia. Misalnya HRD gitu. Jadi ketika dia
bisnis sampingan pun, tak terkendala hal ini.

4. Hambatan Administrasi

Nah, ini kebalikannya. Yang tipe 2 yang sering


terhambat di sini. Tipe satu yang merasa tidak
masalah. Hambatan seperti ini adalah hambatan
tentang data-data, hambatan catatan keuangan, dan
hal-hal lain yang seringnya dilakukan oleh laptop.

Jadi, coba, sekarang Saya minta Anda untuk


menentukan terlebih dahulu solusi seperti apa yang
akan Anda lakukan jika Anda mendapatkan
hambatan-hambatan tersebut.

Hambatan Solusi

Produk

Waktu

Tim

Administrasi
25
Tips Hasil Menggiurkan
dari Bisnis Sampingan

Nah, di bagian terakhir ini, Saya akan memberikan


beberapa tips soal bagaimana Anda bisa
mendapatkan hasil mengguirkan dari bisnis
sampingkan. Sebelum ke sana, saya akan sedikit cerita
nih tentang salah satu pasukan Saya:

Namanya Nova Veronica. Dia salah satu dari sekian


banyak pasukan Saya yang langsung Saya bina. Yang
menariknya, ketika membaca profilnya, dia bekerja di
kementrian.

Kalau secara pendidikan mah masuk orang terpelajar


kali, ya. Mungkin S2. Dia salah satu distributor Dewa
Snack di Depok, dan bener-bener sukses banget di
bisnis sampingannya.

Saya sempet mengajaknya ngobrol live bareng di


youtube, karena Saya juga terpukau, kenapa dia mau
jualan sesudah bekerja di yang gajinya sebesar itu?
Bagaimana caranya bagi waktu, apalagi dia emak-
emak, ya, kebayang gimana capeknya lah? Dan punya
tips apa sih agar bisa selancar itu usahanya.

26
Dari obrolan panjang itulah, Saya dan Nova jadi
mendapatkan kesimpulan begini jika membahas soal
tips sukses bisnis sampingan:
1. Jaga terus Mindset

Nah, ini yang awal tadi sudah dibahas. Jaga terus


mindset bisnis Anda. Jangan sampai Anda melupakan
itu. Harus kuat dari pikiran, kuat dari hati. Soalnya
betapa pun nanti ada kesulitan, ada hambatan, ada
kegagalan, kalau mindsetnya kuat pasti bisa bangkit
lagi.

2. Bertahap

Yang dilakukan Nova ketika pertama kali menjadi


pasukan saya adalah bermula sebagai reseller dewa
snack, barulah setelah dirasa cukup secara ilmu dan
juga finansial, serta orderan makin banyak, dia
akhirnya memutuskan menjadi distributor

3. Mencari ilmu
Pengakuan Nova yang lucu adalah, ketika dia bilang
dia daftar sebagai member billionaire store karena
ingin memborong buku Saya agar dapat diskon. Di satu
sisi saya senang karena buku saya diborong, buku saya
laku, dan ilmu saya jadi bermanfaat.
27
Namun kesenangan terbesar Saya adalah melihat
bagaimana Nova terus mencari ilmu tentang bisnis,
padahal dia sendiri pun sudah di posisi yang cukup
baik secara keilmuan yang dia miliki sehingga
membuatnya bisa bekerja di kementrian.

Seperti yang selalu Saya bilang, jika ingin berbisnis


maka memang harus memiliki ilmunya.

4. Konsisten
Jika sedang sepi, tak apa, teruskan
saja konsisten berjualan. Mungkin
emang sedang turun saja.

Namanya bisnis kadang naik, kadang


turun. Ketika turun, kita harus evaluasi
apa yang salah, dan tetap harus
konsisten, jangan langsung menyerah
jadi jarang apload, tidak lagi jualan.

Bisnis berbeda dengan gaji. Gaji itu tetap. Bisnis itu


kadang naik, kadang turun, dan itu tergantung Anda-
nya.

28
5. Bermain di semua sosmed
Ini adalah tips yang paling mujarab
yang paling harus dilakukan di jaman
sekarang. Jaman udah digital, udah
makin harus sat-set-sat-set di somed.
Jadi jualanlah di semua sosmed yang
ada: ig, fb, tiktok, dan lain-lain.
Pokoknya, yang ada hajar.

6. Jangan korupsi Pekerjaan utama

Nah ini, nih. Maksudnya begini: ketika Anda berjualan


dan bekerja. Jangan jamnya bekerja Anda malah
berjualan. Anda harus bisa bertanggung jawab dan
jangan sampai korupsi soal pekerjaan Anda. Sekecil
apa pun.

Jika Anda berjualan di kantor pun, menawarkan barang


atau closingan pun, lakukan saat bukan jamnya. Misal
jam istirahat, jam pulang. Kalau sedang bekerja ya
fokus pada pekerjaan Anda di kantor. Jangan korupsi.

Ingat hukum karma, nanti ketika bisnis Anda besar dan


Anda sudah banyak karyawan, mau karyawannya
begitu?

29
7. Berkatalah yang Baik-baik

Perkataan adalah doa, mulailah berdoa yang baik-


baik. Berkata dulu saja. Doakan orang lain yang baik-
baik juga. Maka sungguh, nanti pun doa itu akan
kembali ke kita.

8. Jangan merasa tinggi

Jangan memandang diri Anda lebih tinggi karena


Anda hebat bisa berbisnis. Taka da yang lebih mulia
kok antara karyawan dan pengusaha. Kecuali bagi
mereka yang bertaqwa.

Nah, itu dia tips untuk mendapatkan hasil mengguirkan


dari bisnis sampingan. Harapan Saya, setelah
membaca e-book ini, Anda bisa jadi bisa mengontrol
bisnis sampingan Anda.

Sehingga nantinya, pemasukan Anda bertambah,


Anda jadi punya dana darurat, dan bisa membagi-
bagi rezeki Anda. Mulailah bangun bisnis sampingan
Anda dari sekarang, sehingga pemasukan Anda bisa
makin menggiurkan!

30

Anda mungkin juga menyukai