http://www.purdiechandra.net/jalur-cepat/2010/02/bagian-5-jalur-cepat-jadi-entre preneur-sukses/ Janganlah Anda menaruh telur dalam suatu keranjang, kalau tergunjang dan jika se mua telur pecah, hilang semua harapan tanpa sisa. Dalam konteks entrepreneur, pe tuah itu bisa dijabarkan menjadi janganlah menaruh harapan pada satu usaha. Seor ang pengusaha akan semakin diakui kepiawaiannya bila sudah berhasil membuka usah a dan berjalan mulus, pikiran untuk merintis usaha kedua, ketiga dan keempat. Ja nganlah puas untuk mempunyai satu perusahaan sebagai satu-satunya sumber penghas ilan saja. Bisnis itu seperti roda, kadang di atas, kadang pula dibawah. Seiring berjalanny a waktu, tak semua jenis usaha bisa bertahan dan langgeng. Untuk itu sebagai bac k uo sangat dianjurkan seorang pengusaha merintis usaha tanpa harus memikirkan, ada kaitannya antara usaha baru dengan usaha sebelumnya. Sebagai business owner, sebaliknya pengusaha itu tidak perlu focus pada usahanya. Memang saat perintisa n usaha, focus memang perlu, tapi setelah usaha berjalan dan para staf atau mana jer bisa menjalankannya, pemilik tak perlu focus memikirkan masa depan usaha itu , lebih baik memikirkan ide untuk membuka usaha baru lainnya. Semakin banyak usa ha baru yang bisa dibuka semakin banyak lapangan kerja bisa tersedia dan tenaga yang bisa di tampung pun semakin banyak. Yang tak kalah penting, apapun dalam bisnis hendaknya terus mengembangkan konsep melayani lebih banyak orang. Oleh karena dengan semakin banyaknya orang yang bi sa dilayani, bisa ditebak, akan semakin banyak rezeki yang bisa kita petik. Kala u kita melayani ratusan orang yang bisa kita layani lewat usaha kita, maka milia ran rupiah bisa kita peroleh, begitu seterusnya, jadi jangan lelah melayani kare na itu akan berbanding lurus dengan rezeki. Jangan lupa, kalau sudah banyak rezeki banyak pulalah beramal. Jangan berfikir n egative pada para peminta sumbangan yang datang, justru kita diingatkan untuk me nyumbang. Bahkan boleh ditafsirkan, menyumbang itu ibarat seorang pengusaha yang sedang belajar berinvestasi, memberikan dana tanpa berfikir kepastian. Itu tand a kita berani mengambil resiko, itulah yang menjadi ciri entrepreneur sejati.