Anda di halaman 1dari 4

Menganalisa

Peluang Usaha
Bisnis Produk Barang dan Jasa
Sumber:
Modul 2. Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kelas XI TKJ. RPL, MM oleh Aam Widaningsih,S.E

Disadur ulang oleh Novaria Fajar K, S.Sn,


untuk materi jurusan DKV SMK Negeri 2 Mojokerto. April 2020.

Biar Apa Sih...?


Biar tahu, apakah usaha tersebut
layak dikerjakan, dilaksanakan dan
menguntungkan dikemudian hari.

Jadi, lakukan hal ini sebelum memulai


berbisnis. Oke!

BINGUNG MAU BUKA USAHA APA??

Peluang usaha itu bisa dicari. Asal kalian mau rajin


beribadah, bertawakkal kepada Allah swt, bekerja
keras, ulet dan percaya kepada kemampuan dirimu.

Untuk mencari peluang usaha, kalian harus mulai


dengan pola pikir seperti ini:

1. Percaya bahwa usaha dapat dilaksanakan


Misalnya, kalau musim wabah penyakit
jangan memaksakan jualan barang yang
sifatnya sekunder atau tersier (seperti mobil
mewah, branded fashion, smartphone
mahal dsb), sebab hal tersebut bukan waktu
yang tepat.

Hanya karena kalian hobi banget sama


barang-barang itu bukan berarti kalian saat
ini harus berbisnis itu! Liat-liat tempat dan
waktunya dulu.

2. Terbuka dengan gagasan baru


Tren kebutuhan masyarakat cepat berubah.
Sering-seringlah mencari masukan baru agar
bisnis tahan lama. Banyak baca, merenung,
bergaul, survei dan sebagainya.

3. Bertanya pada diri sendiri


Coba tanya pada dirimu sendiri, apa kamu
sungguh-sungguh ingin sukses? Apa kamu
siap menempuh semua rintangannya?

4. Mendengarkan saran dari orang lain


Tidak semua kata orang, itu buruk. Tidak
semuanya baik. Pertimbangkan baik-baik
semua saran yang masuk.

5. Memiliki etos kerja tinggi


Semua ide bisnis yang hebat, tidak ada
gunanya kalau kalian cuma kerja sambil
bermalas-malasan.

6. Pandai berkomunikasi
Percayalah, kepandaian ngobrol itu penting.
Kamu bisa menarik banyak investor
(penyumbang dana untuk bisnismu) dan
pelanggan hanya dengan kemampuanmu
berkomunikasi!

Paul Charlap pernah bilang, ada 4 jurus mencapai


sukses (W.W.E.S):
1. Work Hard (bekerja keras)
Kerja yang bener jangan musiman. Awal doang
semangat, 1 tahun berlalu udah melempem.

2. Work Smart (bekerja cerdas)


Kerja keras doang engga cukup, kamu mesti
cerdas biar kerjanya efektif dan efisien.

3. Enthusiasm (antusiasme/kegairahan)
Kalau bukan kamu, siapa lagi yang akan
antusias mengembangkan bisnis ini?

4. Service (pelayanan)
Jangan jadi penjual yang nyebelin kalau
pengen pelanggan balik ke kamu.

Intinya, pebisnis sukses itu...


Harus punya pengetahuan dan keterampilan
membaca peluang serta menyusun konsep
bisnisnya!

Soal nanti jadinya mau bisnis apa, biasanya


tergantung beberapa hal:
1. Minat seseorang
2. Modal yang dimiliki
3. Relasi yang dimiliki
4. dan berbagai peluang lainnya...

KALO RUGI, GIMANA DONG!!!

Oke, jadi di dunia bisnis selalu ada ungkapan:

“dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya,


untuk mendapatkan hasil yang sebesar-
besarnya”.

Setiap bisnis pasti mau untung, untung besar! Titik.

Namun pas dijalani, mustahil lepas dari resiko


rugi. Jadi jangan terlalu cemas karena hanya akan
memperlambat dan menghambat bisnis.

Yang penting kamu wajib persiapkan perhitungan


yang matang, supaya resiko kerugian bisa
diminimalisir.

Paling tidak, mulailah dari bisnis yang kecil-


kecilan dahulu. Apalagi kalau kamu belum punya
pengalaman disana. Disamping memperkecil
resiko, ini akan membantu kamu dalam mengolah
modal dan memantapkan strategi usaha.

Selain itu, untuk memperkecil resiko kerugian


kalian butuh yang namanya ANALISIS PELUANG
USAHA.

TUJUAN DAN MANFAAT ANALISIS


PELUANG USAHA

Tujuan analasis peluang usaha adalah untuk


mengetahui apakah ide usaha tersebut layak
untuk dilaksanakan, serta untuk memperkirakan
untung-rugi usaha kamu dalam jangka pendek
dan panjangnya.

Caranya gimana?
Yang paling pertama, adalah dengan melakukan
pengamatan atau wawancara langsung pada
konsumen untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan mereka!

Dari sana kita dapat mengetahui seberapa tinggi


minat konsumen terhadap usaha yang akan
dilaksanakan. Kalau minat konsumen tinggi, ya
dilaksanakan. Kalau minatnya rendah ya dievaluasi
lagi bisnisnya.

Kesimpulannya...
Bisnis yang dibuat harus mampu menarik
minat pembeli, sehingga resiko bangkrut bisa
diperkecil.

Anda mungkin juga menyukai