Anda di halaman 1dari 10

0

Sebagai seorang pebisnis, wajib hukumnya untuk paham ilmu


keuangan. Karena kalau pebisnis buta ilmu keuangan, pasti akan susah cari
uangnya dan kalau pun sudah dapat uangnya, maka akan cepat habisnya.
Benar kan?

Nah spesial di modul ini kami akan sharing ke Anda cara super praktis untuk
mengelola penghasilan.
Buat yang ngerasa boros, atau uangnya sering habis gitu aja maka bisa coba
tips di modul ini ya.

Jadi salah satu cara yang direkomendasikan untuk mengelola uang itu
adalah dengan membuat POS-POS PENGELUARAN alias penghasilannya
dibagi jadi 4 pos.
Pos 1 - Giving
Pos 2 - Saving
Pos 3 - Investing
Pos 4 - Spending
Ya, banyak orang gagal dalam keuangan karena uangnya tidak diatur. Yang
dilakukan hanya membelanjakan uangnya saja, bahkan kadang belanjanya
untuk hal-hal yang tidak perlu, padahal masih ada kebutuhan yang lebih
urgent.
Faktanya, kalau penghasilan tidak diatur, maka uang sebanyak apapun pasti
akan habis.
Ujungnya kalau sudah begitu, nanti malah disaat-saat penting tidak ada
uangnya.

Karena itu, yang belum tau cara mengatur keuangan dengan bijak, coba
atur uangnya dengan pos-pos barusan.

1
Yang Pertama,
Pos Giving

Jadi begitu terima uang, maka sisihkan sebagian untuk beramal.


Hal ini perlu dilakukan, karena banyak orang sering salah langkah.
Banyak yang beramal tunggu uangnya banyak, padahal beramal itu bukan
tentang nominal, tapi tentang kemauan.

Berapapun nominal yang kita dapat, maka belanjakan juga dijalan Allah.
Coba buka Al Quran Surah Ali Imran ayat 133 dan 134.
Tafsirnya seperti ini :
Q.S. 3 : 133 - Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa
Q.S. 3 : 134 - (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,

Dari 2 ayat barusan kita belajar bahwa ciri-ciri orang bertakwa adalah
mereka menginfakan hartanya di kondisi senang atau pun kondisi susah.
Kalau disuruh berinfak waktu banyak uang, ya wajar saja, toh ada uangnya.
Tapi ternyata lagi mepet pun ada perintah berinfak.
Ya, infaqnya sesuai dengan kesanggupan masing-masing.

Kalau baru sanggup ribuan, ya gak papa infaqnya ribuan.


Misal baru bisa infak 5.000 ke masjid, ya gak papa itu dilakukan.
Nanti setelah sanggup jutaan, ya infaqnya jutaan.
Intinya jumlah uang bukan alasan untuk tidak beramal. Lapang atau sempit
tetap berinfak, karena itu ciri-ciri orang bertakwa.
Emang apa untungnya jadi orang bertakwa?

Di ayat diatas kita juga belajar, kalau orang bertakwa itu dapat ampunan
Allah dan dapat surga. Bukankan kita ini melakukan dosa terus menerus?
Karena itu kita butuh ampunan Allah.
Dan sungguh, kita ingin diakhirat nanti masuk ke surganya Allah. Benar kan?

2
Jadi biasakan untuk beramal dengan uang agar dapat ampunan dan surga
Allah.
Ya, berapapun penghasilannya, sisihkan untuk beramal. Amal dengan uang
itu ada banyak, contohnya :
Memberi nafkah keluarga
Memberi makan orang yang lapar
Membayar hutang orang lain
Infaq ke masjid
Qurban
Umrah
Haji
Menyantuni anak yatim
Menyekolahkan kerabat
Dan lain-lain

Contohnya misal Qurban tiap tahun.


Banyak orang lepas dari ibadah ini, karena penghasilannya pas-pasan dan
gak ada uangnya saat waktu Qurban.
Padahal ibadah yang satu ini bisa diprogram. Caranya dengan nabung tiap
bulan.
Anggap saja misal harga kambing 3,3 juta, maka bagi 11 bulan, sehingga tiap
bulan cukup nabung 300 ribu.
Jadi dengan konsisten menyisihkan uang perbulan, maka ada jalan buat
berqurban.

Ini berlaku buat amal apapun.


Berapapun penghasilannya, langsung potong diawal buat kejar ibadah yang
ingin dilakukan.
Dan ingat, Allah tidak pernah membebankan seseorang diluar kemampuan
orang tersebut, jadi silahkan sesuaikan amal apa yang bisa dikerjakan
dengan penghasilannya.
Harus dibiasakan potong sebagian penghasilan diawal untuk beramal. Kalau
dirutinkan dengan niat lillahita'ala, maka Allah pasti akan berkahi dan
mudahkan. Bisa jadi karena konsisten, maka Allah bukakan pintu-pintu
beramal lainnya.

3
Yang Kedua,
Pos Saving

Setelah menyisihkan untuk beramal, selanjutnya sisihkan buat disimpan.


Disimpan ini bukan sekedar ditabung ya. Disimpan ini harus ada tujuan.
Misal dalam 4 bulan kedepan butuh uang untuk keperluan sekolah anak,
maka harus menyisihkan uang untuk tujuan tersebut.

Nah bagian ini yang sering bikin keuangan berantakan.


Padahal dimasa depan ada hal yang harus dibayar, tapi gak pernah mulai
nabung.
Akhirnya waktu harus bayar jadi bingung, karena gak ada uangnya.
Kalaupun ada uangnya, akhirnya harus mengorbankan keperluan-
keperluan lainnya.
Contoh misal tiba-tiba ada keluarga sakit, tapi karena gak pernah punya
tabungan kesehatan, jadi penghasilannya dibuat bayar berobat.
Akhirnya dibulan itu harus berhemat karena gak bisa bayar kebutuhan
lainnya.
Gimana? Banyak yang seperti itu kan?

Karena itu, diawal-awal terima penghasilan, jangan langsung belanja.


Tapi sisihkan sebagian untuk pos simpanan supaya keuangannya gak kacau.

Oh ya, selain menyimpan untuk tujuan tertentu, saran kami sisihkanlah


uang untuk yang namanya Dana Darurat.
Ya, dalam hidup ini kita akan ketemu kejadian-kejadian tidak terduga yang
butuh mengeluarkan uang.

4
Misal butuh perbaikan kendaraan, ada kenalan pinjam uang, memberikan
hadiah ke orang lain, dan sejenisnya.
Nah supaya gak bingung saat menghadapi kondisi seperti itu, maka perlu
punya dana darurat.

Kalau bisa jumlahnya 12X lipat dari pengeluaran bulanan.


Misal pengeluaran bulanannya 10 juta/bulan, maka dianjurkan punya dana
darurat sebesar 120 juta.
Supaya apa?

Misal tiba-tiba ada masalah di bisnis, maka kita tidak begitu panik dan tidak
perlu merepotkan keluarga.
Untuk mencapainya tentu dengan cara menyisihkan uang untuk dana
darurat setiap bulan.
Nanti begitu uangnya sudah terkumpul, maka uang yang biasa dialokasikan
untuk dana darurat bisa dibuat menambah nominal dana daruratnya atau
simpanan untuk tujuan lainnya.

Jadi kesimpulannya, tiap dapat uang perlu ada yang disimpan buat
kebutuhan dimasa depan.
Kebanyakan orang berfikir bisa menyimpan uang dari sisa pengeluaran
bulanan.
Padahal cara barusan itu salah total. Bayangkan aja, apa yang mau disimpan
kalau uangnya habis terus, hehe.

Ya, banyak orang tidak punya simpanan uang karena mereka menabungnya
dari uang sisa, padahal sudah jelas uangnya tiap bulan tak bersisa, hehe.
Harusnya simpan begitu dapat uangnya. Kalau nabungnya dari awal, maka
siapapun akan punya dana simpanan.

5
Jadi sekarang sudah paham kan bedanya?
Ini cara nabung yang salah : Nabung dari uang sisa. Berharap ada sisa uang
diakhir bulan.
Ini cara nabung yang benar : Nabung / Kelola didepan. Sisa setelah dikelola
dipakai biaya hidup.

Hitung saja misal perbulan bisa nabung 500 ribu, maka dalam 1 tahun akan
punya uang simpanan 6 juta.
Uang 6 juta ini tentu bisa diambil kalau ada keperluan tak terduga, benar
kan?

Yang Ketiga,
Pos Investing

Setelah disisihkan untuk amal dan disimpan, maka selanjutnya sisihkan


untuk investasi.
Investasi ini dilakukan agar penghasilan Anda bertambah. Investasinya bisa
berupa modal untuk mengembangkan bisnis, untuk membuat bisnis baru,
atau yang paling penting keluar uang untuk belajar.
Ya, serius kejar ilmu, buku dan guru, dengan begitu maka rezeki akan serius
mendatangi Anda.

Seorang investor terkenal yang juga termasuk orang terkaya didunia pernah
berkata.
“Investasi terbaik adalah investasi yang tidak ada pajaknya, tidak ada
inflasinya dan tidak akan hilang, yaitu investasi ke diri sendiri.”
Maksudnya investasi ke ilmu.

Saat kita keluar untuk belajar, itu seakan-akan terlihat mengeluarkan uang.
Yang sebenarnya itu sedang menambah uang kita.
Karena uang yang dikeluarkan untuk isi otak, akan kembali membawa
teman-temannya untuk mengisi kantong kita, hehe.

Karena itu, jika ingin uangnya bertambah, maka pengetahuannya juga


ditambah. Kalau uangnya belum cukup untuk mengembangkan bisnis atau

6
membuat bisnis baru, paling enggak uangnya dipakai untuk belajar supaya
nanti jumlah uangnya bertambah.

Yang Terkahir,
Pos Spending

Nah kalau semuanya sudah diatur, maka sisanya boleh dibuat kebutuhan
hidup.
Silahkan dihabiskan, toh sudah beramal, menabung dan investasi, maka
sisanya itu bisa Anda pakai dengan bebas.
Dengan cara atur uang seperti ini, maka kita tidak akan merasa bersalah jika
uangnya habis.
Benar kan?

Jadi begitulah cara bijak atur uang.


Begitu dapat uangnya, maka lakukan
1. Sisihkan untuk beramal
2. Sisihkan untuk disimpan buat tujuan tertentu
3. Sisihkan untuk investasi agar uangnya bertambah,
4. Sisanya belanjakan sesuai keperluan

Contoh konkritnya begini,


Misal penghasilan perbulan adalah 10 juta, maka :

1. Giving, sisihkan untuk beramal


- Berbakti senangkan orang tua : 1 juta
- Tabung Qurban : 300 ribu
- Infaq : 200 ribu

2. Saving, simpan untuk kebutuhan kedepan


- Dana Darurat : 2 Juta

3. Investing, agar uangnya bertambah


- Belajar : 500 ribu
- Modal tambahan bisnis : 500 ribu

7
4. Spending, sisanya buat belanja
- Pengeluaran Bulanan : 5,5 juta

Nah kalau penghasilan Anda berapa?


Coba deh diatur sesuai kebutuhan dengan cara-cara barusan.

Sedikit tambahan, kalau misal ada hutang, maka dikeluarkannya sebelum


Saving. Karena hutang itu adalah kewajiban yang harus dibayar. Dan kalau
bisa jumlahnya jangan melebihi 30% penghasilan, agar keuangannya selalu
sehat. Sip?

Silahkan dipraktikan, semoga kehidupan Anda selalu diberkahi Allah dan


dihindarkan dari masalah-masalah keuangan.
Aamiin.

8
9

Anda mungkin juga menyukai