Anda di halaman 1dari 40

Christina Lie

Customers Bawel

Pernah dapet calon customer bawel?, yang dari awal chat udah ribet, mulai dari minta diskon lebih,
minta free ongkir, sampai minta dikirim hari itu juga meskipun tau batas pengiriman kita itu jam berapa.

Intinya ini customer bikin emosi terguncang :v

Mau dia belanjanya diatas rata-rata belanja customer kita yang lainpun, mendingan gak usah diterima.

Kalaupun dia udah bayar (tapi diatas jam kirim), lalu pas kita bilang kirimnya baru bisa besok, langsung
heboh mikir kita mau nipu, dll..

Mendingan ditransfer balik aja...

Karena kalau dari awal udah gak ada trust, atau perasaan kita udah gak enak, percaya deh, sampe itu
barangnya dikirim dan tiba di tempat dia.. selaluuuu ada aja masalah..

Pikiran dia yang macem-macem udah suudzon duluan, dan pikiran kita yang udah ngerasa, duh ini orang
ribet bener --> double combo banget buat bikin segala hal yang terjadi di transaksi itu beneran akhirnya
gak ada yang beres..

entah, ada yang kurang kirim, atau salah warna, hingga sampai kurirnya bisa salah kirim.. dan kalaupun
ini semua gak ada missed, begitu barangnya sampai, pasti ada aja yang di komplain dengan keluhan
yang menurut kita udah absurd..

Jadi ya mendingan dari awal kita sudah harus memilih jalan jualan kita agar jauh-jauh dari orang macem
gini...
Karena serba salah juga, begitu kita mentoleransi keadaan ini, percaya gak percaya, di minggu yang
sama, atau dalam waktu yang berdekatan, tau tau attract aja customer-customer dengan model
karakter yang mirip kayak orang ini yang akhirnya belanjanya sama kita wkwkwkwkwkwkw.

Saya pribadi dulu waktu masih merintis online shop, dan masih megang CS sendirian, karakter saya itu
kalau menjelaskan detail dan cukup sabar,

tapi kalau customernya banyak tingkah, langsung cut dengan cara-cara seperti diatas.

Begitu juga pas terjun main affiliate produk digital di tahun 2018 - 2019,

"ci,, bonusnya ditambahin dong, nanti saya belinya di link cici deh"

biasanya respon pertama saya cuma tolak halus aja macem "duh, gak bisa om hehehe'

tapi kalau udah maksa,, langsung saya cut "ya udah beli sama yang lain aja yaa"

begicu...

##############

Melatih Otak untuk berpikir hal yang tidak biasa kita pikirkan..

"Saya bangga sama anak saya karena dia.."

"Saya bangga sama pasangan saya karena dia.."

"Saya bangga dengan diri saya karena saya.."

"Saya bangga dengan karyawan/tim saya karena .."


Lengkapi tiap kalimat diatas dengan minimal 3 hal yang kita banggakan.

===

Ketika kita terbiasa melatih otak memikirkan hal yang jarang kita pikirin seperti ini..

Seperti layaknya nulis 17 kemauan yang ternyata gak semua orang bisa nulis..(karena gak biasa, atau
karena gak tau maunya apa?)

Otak yang jarang kita colek-colek memori atau alam bawah sadarnya, jadi ter-trigger kayak lagi fitness
otak.

Mungkin ini juga kenapa saya tiap kali habis nulis, langsung berasa lebih produktif, soalnya otak udah
diajak olahraga.

dan saya yakin banget, gak semua orang bisa dengan lancar langsung nulis 4 hal diatas itu hehehe, pasti
mikirnya lamaaaa..

Karena semuanya diawali dengan kata "bangga"

Coba kalau kalimat diatas diganti dengan "Saya sebel" , jamin lancar wkwkwkwkwkw

Ini juga salah satu alasan kenapa orang yang pikirannya positif, hidupnya itu lebih produktif.

#############
Christina Lie

BELAJAR CUEK ala CL (gue maksudnya)

---------------------------

🔘🔘

MINDSET UTAMA:

Kamu hanya bisa memberikan apa yang kamu miliki.

Bagaimana caramu membahagiakan orang lain kalau kamu sendiri tidak merasa bahagia?

🔘🔘

Cintai, hargai dirimu. Lakukan sesuatu yang memang kamu sukai, bukan yang orang lain minta kita
lakukan

🔘🔘

Melakukan sesuatu seperti akhirnya menikah, punya anak, diet --> hanya karena takut di nyinyirin, sama
saja dengan memberikan peluang bagi si tukang nyinyir untuk merampas kemerdekaan hidup mu.

🔘🔘
Mayoritas manusia memang hidup berdasarkan pendapat dan ucapan orang lain.

Tapi selama kamu lemah, orang lain hanya akan selalu memanfaatkanmu. Tapi kalau kamu kuat, mereka
akan menjauh dengan sendirinya.

🔘🔘

Perdalamlah yang kamu suka, entah itu karir, usaha, hobby, karena disaat kamu mulai maju, orang-
orang yang negatif di sekitarmu pun akan menghindar sendiri tanpa kamu harus menjauh.

🔘🔘

Mereka yang merasa hidupnya tidak bahagia karena habis untuk anak dan pasangan, sering kali berakhir
menuntut dibahagiakan dan cenderung menyalahkan anak dan pasangan untuk perasaannya yang tidak
bahagia.

🔘🔘

Bahagia itu adalah pilihan, pilihan yang hanya bisa kamu lakukan sendiri. Ia selalu ada, menunggumu
menjemputnya kapan saja kamu siap.

##########

Pagi-pagi, ngobrol video call sama 2 temen sesama pemilik bisnis.

Topiknya nggak jauh-jauh dari THR, lanjut curcol para karyawan masing-masing 😅
Jadi, salah satu hikmah dari WFH yang diberlakukan di masa pandemic ini adalah

akhirnya kelihatan..

Staff mana saja yang selama ini cuma sok sibuk di kantor, karena ternyata hasilnya nggak ada pas dia
WFH.

Staff mana saja yang tidak ada empatinya terhadap perusahaan, bahkan cenderung memanfaatkan
situasi.

- Diminta dateng berapa jam saja ke kantor karena ada yang urgent, eh gak bisa (aneh, ini anak lagi kerja
dari rumah, apa lagi tamasya sih?)

- Disewakan laptop, diijinkan bawa pulang properti kantor, namun hasil kerjanya malah nggak ada sama
sekali (ini komputer dipake buat apa jadinya? project pribadi?)

Dan yang model begini jugalah yang paling bawel nanyain THR kapan turun ke bagian Finance.

Sementara Leadernya mikir keras tiap hari gimana biar gaji bisa dibayarkan full, THR gak ada yang
dipotong.

Tapi kalau punya karyawan model begini.. yang tidak menghargai pekerjaannya.

Kita ini lagi jalanin bisnis apa yayasan sosial sih? 🤣

#######
PRODUK

—————

Ketika launching sebuah produk baru.

Banyak orang masih mikirnya

Modal yang dibutuhkan adalah, biaya untuk membuat produk tersebut sampai jadi dan siap
didistribusikan.

Ngeliat ada produk dengan brand cukup terkenal di pasar yang dijual di harga 100rb

Otak langsung mikir, wah ini biaya bikinnya cuma 20ribu bisa dijual segitu, mantep nih! Gue tau juga
pabriknya siapa nih.

Dana tabungan dari ngumpulin gaji setelah resign dari kantor ada 6 juta

Aih mantep, bisa bikin 300 biji, dengan profit potensial 80rb x 300 = 24 juta

Cring-cring, langsung merasa menjadi orang paling cerdas sedunia.


Produk pun jadi, dengan merek sendiri, mulai lah ditawarkan ke teman-temannya, karena brandnya
belum terkenal, testimoni juga belum ada, ternyata hanya laku 10 biji seminggu.

Ah coba deh cari reseller, jual di harga 50rb kalau belinya minimum 30 biji. Toh dengan harga jual 100rb,
reseller masih bisa untung 50rb, gw masih untung 30rb.

Nah sering nggak dari kalian baca status seperti

“Produk laris, harga jual 100rb, margin 50rb, Mau?”

Yang naif, banyak..

Singkat cerita banyak dong yang mau.

Ludes lah stock 300 itu, dari cuma ngumpulin 10 orang yang beli minimum 30biji,

Omsetnya? 50ribu x 300 = 15 juta

Untungnya? 30ribu x 300 = 9 juta

Wah asik nih, duit tabungan 6 juta, bisa beranak jadi 15 juta, dengan profit 9 juta

Lalu resellernya? Yang sudah nyetok 30 pcs? Mulai bingung juga ini gimana jualnya ya, taro di
marketplace kok gak ada yang nyolek,
Akhirnya biar cepet laku, ada yang mulai jual di harga 60rb, 55rb..

Lalu apakah laku? Belum tentu.

Brandnya pun hancur begitu saja dalam hitungan minggu.

Pemilik brandnya? Lepas tangan, dia tinggal bikin brand baru, gaet reseller baru.

Nah pemilik brand cuek kayak gini banyak gak? BUANYAAAKKKK!

Jangan juga terkecoh sama gimmick seperti “launching 1000 pcs, ludes dalam 5 jam”

Ini ludesnya, ludes ditangan end user alias pembeli? (SELLING OUT)

Atau ditangan reseller yang nimbun? (SELLING IN)

Brand yang lebih sering Selling IN dan bukan yang Selling OUT, akan kesulitan kontrol harga jual, dan
sering kali HIT and RUN! Seperti contoh yang saya sebutkan diatas.

———

Reseller yang cerdas,


Akan lebih mengutamakan menjual produk dengan brand yang secara branding awarenessnya sudah
lebih dikenal.

Margin mungkin bukan 50ribu, tapi hanya 15ribu, namun karena dalam sehari bisa laku minimum 20
pcs, tentunya jauh lebih mending daripada yang margin 50ribu, tapi sehari 1 saja belum tentu laku.

_______

Saya sering dimintai pendapat mereka yang baru launching produk, untuk sistemasi harga resellernya
bagaimana, banyak sekali yang dari awal itu sudah kasih marginnya super tinggi.

Dan saya bisa sampai berbusa menanyakan, apakah sisa margin ke dari modal ke harga reseller sudah
ada alokasi untuk biaya branding?

Nah, karena hampir tiap minggu ada yang menanyakan ini,

Maka saya tulis saja disini:

Ketika mau launching produk,

Harus bisa menemukan unique value dari produk kamu itu apa sih?

“Oh ini sama persis ci, dengan produk A, saya modifikasi dikit”

Yang kamu modifikasi, gampang ditiru orang lain gak? Kalau iya, ya tinggal tunggu waktu aja sih itu
Anggap lah memang gampang ditiru, lalu kekuatan kamu apa selain di produk? Customer base yang
loyal sudah ada? Apakah kamu jago iklan? Apakah punya kenalan yang menguasai channel distribusi?

“Nggak ada ci”

Ya udah kalau begitu harus kuat kuatan di branding awarenessnya, gimana cara kamu bikin produk kamu
ini dikenal banyak orang?

“Iklan ci?”

Ya itu salah satunya, lalu udah tau konten yang mau diiklanin apa?

“Bingung ci, saya juga gak ada budget lagi ci buat bikin konten video sama foto-foto produknya”

Dan disinilah momen yang bikin saya garuk-garuk kepala sampai rambut rontok 5 helai..

Guys!

Ingat ya, investasi wajib ketika launching sebuah produk itu adalah BRANDING

PRODUK (part 2)

—————

Lanjutan dari postingan 2 jam lalu mengenai produk.

Produk kualitasnya sama, isinya sama, anggap lah semua sama, hanya mereknya saja yang beda.
Apa yang membedakan? Apa yang harus dilakukan biar brand kita dikenal orang?

Sama saja ketika diminta, membedakan Rinso dan Attack

Atau membedakan

Eskrim vanilla merek Hagendaz dan Baskin Robin

Pertanyaan yang lebih penting adalah, kenapa kamu bisa tau merek Attack ketimbang merek lain?

Atau merek mie sedap sebagai pendatang baru ketimbang banyaknya mie instant yang diproduksi
banyak pengusaha UKM lainnya?

Lalu leminerale versus aqua?

Jawabannya ya iklan jor-joran, didukung branding, branding dan branding!

Brand positioningnya coba ambil dari sisi berbeda,

Contoh paling mudah itu ketika Coca Cola sudah merajai posisi pertama Minuman Bersoda di jamannya.

Lalu nongollah Red Bull (kalau di sini kita kenalnya KratingDaeng)

Minuman bersoda juga, tapi mau bersaing dengan Coca Cola kan susah, akhirnya RedBull pun
memposisikan dirinya sebagai energy drink pertama di dunia.

Karakter brand kamu pun kudu jelas, biar nancep.


Ibarat butik offline terkenal di indonesia ada Zara, H&M dan Uniqlo.

Ketika cari baju potongan basic dengan kualitas dan teknologi yang bikin adem dan nyaman, larinya
kemana? Mayoritas orang jawabnya UNIQLO

Ketika cari baju yang selalu ngikutin trend, untuk gaya esmud usia 25 keatas, dengan cuttingan yang
jatuhnya selalu cakep di badan, apapun jenis ukuran badannya, larinya ke? ZARA

Nah buat yang langsing-langsing gaya anak muda, larinya ke? H&M

3 brand ini cukup konsisten dan jelas positioningnya.

——

Nah buat yang gak gitu paham mengenai branding, cara ngiklan, cara bikin viral. Ini bisa berjilid-jilid lagi
jelasinnya, cari di Youtube, banyak kok.

Tapi buat yang nggak ngerti bikin konten iklan yang menarik, bayarlah agency foto atau video.

Minimal foto dan video yang menarik saja sudah memposisikan brand kamu diatas ribuan brand
kompetitor yang masih foto ala kadarnya.

Lalu viralkan brandmu, bisa dengan beriklan, endorse, apapun itu guna menaikkan awareness orang-
orang terhadap produkmu, dan tujukan iklan itu ke end user, jangan dulu ke reseller kalau brand kamu
belum mendapatkan trust yang cukup.
Reseller pada akhirnya akan datang sendiri bagaikan semut. Begitu brandmu viral, tiap hari pasti ada aja
yang nanya “terima reseller/dropship nggak?”

Dan disinilah dimana, bargaining power kamu jadi makin tinggi dalam menentukan harga reseller.

Sekian tulisan saya ketika lagi “waras”

Kembali ke postingan unfaedah lagi nanti yaa 🤣

####=########

Pertanyaan atau statement yang pasti gue respon-nya JUTEK, mulai dari yang paling malesin s/d yang
sebenernya menurut gw kurang elok saja untuk ditanyakan, dan yang komen/PM kayak gini, selalu deh
COWO atau BAPAK²

1. Ci, menang banyak dong ya, bisa nikah lagi sama bujangan.. padahal cici waktu itu janda anak satu.

2. kasian ane sama laki cici yang kedua, gak pernah ngerasain perawan.

Dua statement diatas pernah nongol di komen, bukan friendlist sih pas gue cek.. tapi ya otomatis di
block saja lah orang-orang kayak gini wkwkwkwkw. Tapi ya pernah juga temen sendiri yang sering chat,
terus ngoceh gitu pas chatting sama gue.

Jawaban songong gue KHUSUS ke orang ini

Ibarat gue ini mobil.. tapi kelasnya Aston Martin, mau bekas kek, mau baru kek, nilai jual gue masih
tinggi.. nah elo sendiri? diobral juga yakin laku?
---------

3. Cici makin bulet, diet ci diett...

Biarin gue bulet, body gw yang bulet ini setidaknya udah menghasilkan 2 anak yang cakep imut
menggemaskan

Kalaupun gue nanti diet, itu karena kemauan gue, bukan karena semata opini elo.

---------

4. Ci, jarinya kenapa jempol semua?

Daripada punya elo yang cuma segede jempol

---------

5. Ci, agamanya apa?

Napa sih nanya-nanya?, mau kasih gue THR?

--------

6. Ci, umurnya berapa?, beratnya berapa?

mau ngapain sih tau tau? gak sekalian tanya lingkar celana gue berapa? ukuran sepatu? bawel bener!
-------

7. Ci, kok belum tidur? (PM diatas jam 12 malem)

Perhatian amat?, laki gue juga bukan!

-------

Kayaknya baru 7 itu aja yang kepikiran, ntar kalau gw ada inget lagi, gw update ye..

PS: nulis gini, biar paham kalau tau tau gak bisa liat wall gue lagi, ya alesannya sesimple gue sebel aja
sama komenan elo

################

Christina Lie

Mereka yang merasa dirinya pantas alias berhak untuk meminta, yang mereka dapatkan justru malah
tatapan aneh dan jengah.

Sebenarnya saya nulis tuh, termasuk ini, karena banyak terinspirasi dari apa yang bersliweran di
timeline,

Mungkin karena jumlah friendlist saya hampir mentok, sehingga timeline jadi beranekaragam, 1000
cerita dari 1000 orang berbeda yang nongol di feed saya.

Jadi..
Nggak cuma sebagian influencer/selebgram/youtuber yang mendadak sok ngartis demi barang yang
diincar itu digratiskan.

Namun sering saya temui di dunia maya ini, mereka yang sepertinya suka “menjual” kesedihan demi
menuai simpati lalu meminta.

Ada yang terang-terangan meminta,

Tapi ada juga yang selalu konsisten posting kesedihannya setiap hari, diselingi dengan postingan
jualannya yang katanya nggak laku-laku dan stock tersebut masih banyak karena hasil diphp customer.
Lama-lama polanya terbaca, jualan kok bisa diphp melulu. Tiap minggu pula 😅.

Ok lah back to topic.

Saya perjelas yang jelas-jelas meminta.

Via PM itu banyak sekali sebetulnya,

“Ci, saya ini difabel, ada diskon nggak ci untuk join 101red?”

“Ci, saya ini single parent, berjuang sendirian, mau coba jualan lumecolors, bisa kirimin saya 10 biji dulu
gak ci, buat saya jualin ke tetangga, pasti saya bayar ci setelah laku”

Contoh lain:
Pesen makanan pakai ojol, ongkir 23k, kasih 50k. Lalu ojolnya langsung merasa nggak usah ada
kembalian, alias langsung cuma bilang “ya bu, makasih” tanpa basa-basi cari kembalian. Gedeg gak?
Meskipun dari awal niat kita memang mau kasih.

Pernah juga waktu belum covid, pergi mijit refleksi, 90k, apa mau mesin EDC dia error, jadilah bayar
cash, dan cash cuma ada 95k, ya kasih semua dong.

“Tipsnya 5000 aja bu?”

——

Sebenarnya dalam situasi apapun, ketika dihadapkan dengan orang yang merasa berhak/pantas
mendapatkan sesuatu timbal balik dari kita.

Reaksi kita cenderung jadi risih, bahkan berbalik jadi menolak melakukan apa yang dia inginkan.

Seperti halnya, misal lagi bertengkar dengan teman atau pasangan, lalu tiba-tiba mereka mengungkit-
ngungkit semua kebaikan yang sudah mereka lakukan untuk kita, lah yang ada kita jadi merasa mereka
itu songong kan?

Buat yang rutin “membanggakan” cerita sedihnya dengan tujuan meminta sesuatu (gratisan, diskon),
apa yang kalian lakukan itu sama saja dengan memanfaatkan kebaikan orang.

Dan tidak ada satupun orang yang suka dimanfaatkan

##############
Drakor TWOTM, sepertinya membuat para istri yang sedang berada ditengah toxic relationship, jadi
mikir 1000x untuk berpisah. Demi anak.

Tidak mau anak nanti menjadi korban seperti Joon yung.

Toxic Relationship, berpisah ataupun tidak, anak akan tetap menjadi korban, jika perpisahan yang terjadi
bukan perpisahan baik-baik.

Karena memilih bertahan pun, bukan tak mungkin anak akan menyaksikan drama pertengkaran kedua
orang tuanya.

Dan jikapun bukan karena menyaksikan pertengkaran, tapi tetap akan merasakan kesedihan ibunya,
yang frustasi dan depresi. Apakah anak akan bahagia melihat ibunya tertekan?

Toxic relationship yang saya maksud disini adalah ketika sudah terjadi kekerasan di rumah tangga, baik
fisik maupun verbal hingga perselingkuhan yang berlarut-larut dibiarkan demi bertahannya status
pernikahan dan anak.

Keputusan berpisah memang salah satu keputusan tersulit didalam hidup ini, karena yang ditakutkan
bukanlah masalah yang sedang dihadapi, tetapi kenyataan hidup yang harus dijalani setelah melepas
masalah itu.

Namun jiwa yang terikat, adalah jiwa yang tidak akan bahagia. Meskipun tidak banyak yang berani
melangkah dari zona “nyaman” yang sebetulnya tidak nyaman untuk meraih sesuatu yang tidak pasti.

Banyak wanita yang sebelum menikah, suka menanyakan saran, bagaimana caranya menjadi istri yang
baik.

Padahal pernikahan membutuhkan kedua belah pihak untuk saling menopang satu sama lain.
Mengapa bukan bertanya bagaimana membangun fondasi pernikahan yang baik.

Menurut saya, pernikahan itu untuk saling memberi dan mengisi, bukan menuntut.

Wanita yang hidupnya tertekan cenderung menyalahkan “kodratnya sebagai wanita” karena takut untuk
mengambil resiko.

Dan tanpa sadar malah memberi contoh kepada anak untuk menjadi orang yang lemah

##########

Christina Lie

Barengan Dokter Mobil, kami pun memperkenalkan COFING - Corona Finger.

Apaan sih itu?

COFING (Corona Finger) Lume ini,

🌱menggunakan bahan ACRYLIC tebal 10 mm (bukan plastik) dengan berat 27 gram.

🌱ada lubang di ujung, bisa dijadikan bandul kalung atau gantungan kunci

🌱 Panjang 11 cm, Lebar 4.5cm, tebal

1 cm, mudah dimasukkan ke kantong celana.


Bisa diperuntukkan untuk:

1. Asisten Rumah Tangga yang kerap kali membeli barang keperluan di minimarket

2. Diri sendiri yang masih sering bepergian, bisa juga digunakan untuk menekan tombol mesin parkir
mobil, ATM, EDC, dll

3. Jadi bisa diberikan juga ke anak, pasangan, diri sendiri, dan ART

Pembelian bisa ke

Bit.ly/senjatacovid ya

##############

jualan ah :v , sekalian buat para cowo yang pada rempong nanyain, Ziah kemana ci?

🌟 VIDEO PERTAMA:

Turban Styles, Grab it fast!

❤️Kode dan Harga :

032FF3r #01 Anting Tassel Rp 62.500

K6D991F #02 Pashmina Putih Rp 108.600

03B805r #03 Anting Gold Rp 59.500

016AF6r #04 Pashmina strap Rp 70.500

033393r #05 Kacamata Hitam Rp 48.500

----------

🌟 VIDEO KEDUA:
Hijab Style Brooch, Grab it fast!

❤️Kode dan Harga :

0322BBr Brooch #01 Rp 32.000

0322B6r Brooch #02 Rp 71.000

0331BCr Brooch #03 Rp 99.500

0322B7r Brooch #04 Rp 40.500

👍 Untuk Order :

bisa ke grosirfashionline.com atau kontak Reseller 101Red aja yak.

##############

Christina Lie

GIVEAWAY:

lagi bikin Instagram baru, pake jasa agency yang tiap hari post sehari 2 foto,

berhubung IG 101red gak pernah ada, akhirnya bikin deh..

Syarat giveaway:

1. Bantu Follow, komen (minimal 5 kata) dan like tiap postingan dong wkwkwkkwkw.
2. Setiap Jumat di bulan Mei ini akan saya pilih random 3 orang dengan komen terbaik (wajib follow dan
like juga) untuk saya kirimin masker anti bakteri anti air, sebanyak 10 pcs,

3. saya umumkan pemenangnya di story fb saya aja ya di hari Sabtunya.

https://www.instagram.com/101red.official/

==========

Kenapa saya pakai agency.

Jadi mulai dari konsep color scheme-nya, lalu grafik-grafiknya, sama tulisan di caption dan tulisan di
grafiknya, mereka yang plan out semua.

Ada proses interview dulu biar persamaan persepsi antara saya dan mereka,

mulai dari gaya bahasanya mau Aku Kamu, Saya Anda, informal atau semi formal, atau formal banget..

dan topik kontennya akan bahas apa saja, mau berapa feed dalam sehari, dan audience nya nanti seperti
apa, ya biar Agency aja yang mikirin wkwkwkwkw..

plus enaknya, dapet admin juga satu dari mereka yang nantinya khusus balesin komen dan DM dalam
tempo 24/7.

jadi ya saya mikir, daripada hire orang baru buat khusus nulis caption yang gaya bahasanya belum tentu
sesuai dengan kemauan saya, plus hire lagi orang konten yang belum lagi gaya grafis desainnya harus
sesuai keinginan,
mabok ah, jadinya pakai agency saja deh.. wkwkwkwk

############

Curhat, mengeluh, bercerita soal kepahitan masa lalu, sebaiknya janganlah terus berulang-ulang, apalagi
ke makin banyak orang, baik itu dalam bentuk candaan atau tangisan.

Terutama buat mereka yang sering kali merasa apa yang dipikirkan, diucapkan, kerap kali terkabul. (ada
ya?, oh bukan ada lagi, tapi banyak) --> kenapa saya bilang terutama mereka yang seperti ini, harus lebih
hati-hati mengucap, karena ini akan jadi pedang bermata dua. Jika apa yang sering diucapkan/dipikirkan
kerap kali terkabul, toh mendingan berucap/mikir yang baik-baik saja toh.

Yang sedang sedih, lalu terus meratapi nasib, pikiran makin mumet, berujung ke depresi, depresi
membuat kondisi badan jadi makin lemas, sehingga cenderung lebih suka mengurung diri di kamar,
rebahan, nangis sambil dengerin lagu yang mellow-mellow, hingga tak sedikit yang akhirnya ingin
mengakhiri hidup.

Buat yang temennya lagi sedih, setelah dia selesai curhat, jangan malah makin kompor atau bikin dia
tambah sedih. Kalau nggak lagi social distancing seperti saat ini, bisa hibur dengan ajak nonton bareng
misalnya, yang lucu-lucu, atau ngomongin topik seru yang minimal bisa mengalihkan pikiran dia dari
kesedihan yang berlarut-larut.

=======

Saya ingat waktu lagi lunch break di suatu seminar di luar kota, beberapa orang yang mengenal wajah
saya, menghampiri saya dan berkata "wah cici youtuber nih, enak yah jadi bisa jadi youtuber!"

Dan kecenderungan saya yang suka jengah kalau dibegitukan, mulut saya nyeplos "iya tapi anak gue
yang gede itu sebel banget sama gue yang jadi youtuber"

Dan kalimat ini spontan berulang kali saya katakan ke kurang lebih 5 orang yang tiap kali menghampiri
saya berkata seperti diatas.
Selesai acara, di hari yang sama, setelah seharian itu gak pegang hp, iseng scroll facebook, masa tiba-tiba
saya melihat di timeline, berita "seorang anak remaja membenci ibunya yang menjadi influencer
terkenal"

ada fotonya, dan anaknya anak cewe pula.

"Wewwwww" saya langsung ngeh, seharian ini ngomong beginian, bisa nariknya sampai kayak gini,

Terus untuk mengalihkan pikiran,

saya message kedua anak saya dari facebook (saya lagi di bandung kan saat itu), nanya lagi ngapain.

Anak saya yang gede kasih saya gambar hasil bikinannya, dan saya pun bilang "wah bagus bangettt"

tiba-tiba anak saya yg gede ini, bilang

"Don't post it on your facebook or instagram ya mami!"

hahaha, why? mami nggak post kok..

"many of my friends mom follow you, and some of my friends too, i will be embarassed"

loh kenapa malu sih?, gambarnya bagus kok.. ya udah mami gak post kok..

"why do you have to be famous, i don't like it"


----

kebetulan kah?, saya rasa nggak, karena hal ini sering kejadian ke saya sendiri, mulai dari pernah mau
kontak temen saya yang udah 2 bulan gak pernah kontak, eh tau tau temen saya itu bisa telpon saya 20
menit kemudian, dan masih banyaaaak lagiii..

----

Saya itu orangnya suka mengamati pola suatu kejadian, akhirnya kemudian sering saya praktekkan.

Staff saya pernah ngomong

"Bu ini stock xxxx masih banyak gini, mau di diskon gak?"

dan saya jawab sekenanya sambil gak gitu mikirin karena mata waktu itu lagi fokus ke layar komputer..
"ah gak usah, seminggu ini gw yakin abis"

dan ya, beneran habis..

----

Balik lagi ke topik curhat, saya setahun terakhir tipe jarang curhat sebenernya, karena "belajar" dan
akhirnya paham kalau keseringan curhat, malah itu masalah makin terus kejadian di saya gak putus-
putus.

Tapi saya kalau lagi kesel sama orang, wah bisa terus-terusan nyeritain itu orang wkwkwkwkw, "itu
orang kenapa sih!, gue sebel banget"
Ceritanya paling ke temen deket saja, gak lebih dari 2-3 orang.

Dan terjadi lagi dong, ketika saya belum lepas rasa kesal saya, atau anggap lah peristiwa kekesalan itu
sudah terjadi sebulan lalu, tapi kalau ada yang nanya saya soal itu orang, saya kembali ceritain dengan
berapi-api..

ya terjadi lagi, dalam kurun waktu itu juga, saya "dipertemukan" dengan orang-orang yang ngeselinnya
sama, hahahahaha

----

Case lain:

Temen saya ada yang curhat, dia kesal dengan karyawannya yang udah nggak perform, ketauan nyolong
pula.

Saya bilang "pecat"

"nggak tegaaaaa tinnnn"

"ya udah terserah lo deh, jangan curhat hal yang sama lagi ya ke gue"

Kurun waktu 3 minggu, dia punya toko offline, baru buka 2 cabang, dan hire SPG baru, iya SPG-nya yang
baru nyolong juga, terus sering absen gak jelas (di 2 cabang baru ini)

Curhat lagi dong temen gue ini..dan ternyata karena dia kesel sama yang kasus pertama, dan dia
sungkan curhat hal yang sama lagi, makanya dia curhat ke si anu, si itu, si onoh.
Singkat cerita, saya saranin hal yang sama "pecat ketiganya", kali ini dilakukan. Tentunya saya infokan
juga beberapa kiat hiring orang, dan solusi untuk resiko hal ini biar tidak terjadi lagi.

ya sekarang damai saja akhirnya.

-----

Kesimpulannya,

Hentikan berbicara negatif tentang diri sendiri, atau orang yang terlibat langsung di hidup kita.

"anak gue tuh susah banget dibilangin"

"laki gue tuh kasar kalau ngomong"

"gue tuh memang gak pernah disayang"

makin kata-kata ini terucap, ya kejadian ini tidak akan pernah putus terjadi di hidup kita

#############

Hal-hal yang suka bikin herman, eh heran.. kalau bacain komen..

YANG PERTAMA:

Saya suka heran sama mereka yang suka claim “ini yang diajarkan si anu kan?”, “ini ilmunya si anu kan?”
Padahal gw kenal sama si anu juga nggak..
Saya sendiri gak pernah mau claim materi yang saya share itu ilmu saya..

Beda cerita kalau ngomongin ilmu dasar yang diolah lagi menjadi tips atau strategi baru berdasarkan
pengalamannya sendiri.

Sebagai mahluk pembelajar, dengan referensi yang bertebaran di internet, buku-buku, youtube, google.

Apakah yakin ilmu tersebut murni tercetus dari pikiran sendiri? atau buah pikiran pemateri yang
menyampaikan?

Contoh paling mudah, misal ngomongin diet OCD om Deddy,

Apakah itu ilmu baru? Nggak.. ini ilmu intermitten fasting yang ada cukup lama, hanya saja dikemas
ulang oleh seorang influencer dengan nama OCD.

Ilmu cara hitung hpp produk, cara personal branding, product branding, cara jawab customer, cara
closing, teknik visualisasi LOA

Ilmu ini sudah banyak bertebaran di internet 5-10 tahun lalu, bahkan dari jaman saya ikut insurance,
pernah juga ikut MLM lebih dari 10 tahun yang lalu, sudah diajarkan.

Cara Analisa perilaku customer, memetakan karakteristik Customer, memantau/hitung retensi


customer, product branding, saya dapatkan dari mantan atasan-atasan saya ketika saya masih kerja
kantoran.

Nah beda cerita lagi

kalau ada yang komen misalnya ini tips, tips loh ini.
terus saya share ke yang nanya via PM, lalu yang nanya bilang “oh cici belajar dari si anu ya?” Lah si anu
itu yang nanya ke gue kali cok! wkwkwkwkw.

Ternyata banyak juga orang yang suka self claim mengakui itu tips hasil trial errornya sendiri.

Makanya saya jadi enggan juga kalau diundang ke seminar atau grup sebagai peserta, dan dari judul
materinya saya kurang lebih sudah tau, lalu sepulangnya dari seminar itu, apa yang memang saya sudah
tau jauuuh sebelumnya, diklaim sebagai hasil belajar dari seminar itu 🤣.

Dan saya juga bukan orang yang self claim, jika itu ilmu baru buat saya, kalau saya sampai share, saya
pasti sebut narasumbernya, dan pastinya ijin dulu, jika itu saya share secara public.

=======

YANG KEDUA:

“Bagusan dulu, cantikan dulu, Bagusan sekarang, dsb..”

Misal upload foto baru potong rambut, terus dikomen, bagusan yang dulu..

Lah emangnya bisa itu rambut tau tau otomatis balik ke rambut yang sebelumnya, ok lah ini rambut ya..

Tapi misalkan ada yang dulunya gemuk, terus udah lama gak upload foto, entah dia foto bareng
keluarganya, atau selfie, karena dia bangga sekarang bisa lebih langsing dan sehat,

Lalu dikomen “bagusan dulu” 🤣


(Preeetttt)

Kemudian apakah kata-kata, cantikan/gantengan sekarang, juga ok?

Ucapan ini asal gak pakai embel-embel “gantengan sekarang loh mas, kalau dulu itu jelek banget kayak
ada jijay-jijaynya gitu”

Hellow! 🤣🤣, kecuali ini temen yang memang deket ya, yang biasa ledek-ledekan, ya sebodo amat ya..

Kalau ini cuma kenal di medsos, ngobrol saja gak pernah, kayaknya kurang pantes juga.

=======

YANG KETIGA

Dari dulu sampai sekarang, pasti selalu ada yang komen macam,

“Cantikan yang kiri ya”

“Lebih manis adiknya ya”

“Loh yang kecil kok gak mirip siapa siapa?”

Gile lo ndro, anak orang dikomentarin, gimana kalau anaknya baca?!

Pernah juga tahun lalu saya ada upload video produk yang dipakai model saya disaat itu, lalu ada yang
komen
“Cantikan yang dulu ci modelnya, yang ini kayak mbak mbak”

Padahal itu modelnya friendlist saya..

Jahat gak sih lo!

========

“Ci, kalau gak mau dikomentarin yang bikin baper, jangan main di medsos ci!”

Jawaban saya simple:

“Ya elo juga jangan baper kalau gue block, terus bikin status kalau gue block, kalau gak mau diblock ya
jangan maenan medsos mas/mba!”

Sekian

#####!########

Buat yang belum nonton versi lengkapnya di youtube saya, minimal nonton ini,

ini jleb banget di saya, betapa dari dulu juga papa saya menginginkan hal yang sama jika ada sesuatu
yang terjadi ke dirinya yang membuat dirinya nggak bisa ngapa²in lagi..

Dari cuplikan 5 menit ini, yang bisa saya ambil hikmahnya adalah hidup pun agar balance.
Menikmati hasil dari jerih payah itu bukanlah hal yang dosa,

Banyak dari kita yang masih bekerja mati-matian di masa muda dengan harapan ketika tua nanti tinggal
menikmati hidup, ini juga yang dulu sempat ada di pikiran saya.

Namun akhirnya mindset saya berubah..saya sekarang selalu menyempatkan diri setiap tahun jalan-jalan
ke luar kota/negri bersama keluarga, menciptakan kenangan-kenangan manis yang tidak bisa digantikan
dengan harta benda semata.

Link Video lengkap ada di komen. banyak hal yang bisa dipelajari dari interview ini, mulai dari bagaimana
Pak Hermanto mendidik anak-anaknya sebagai penerus hingga bagaimana memperlakukan customer
yang menjadi pola suksesnya hingga sekarang

Mode Gratis Lihat Foto

Facebook logo

Buka Beranda

Lihat Riwayat Pengeditan

Christina Lie

Pertanyaan yang paling sering ditanyakan via PM:

1. Cici ngatur waktu dengan anak-anak bagaimana?

Jawab:

Ruangan kantor saya buat senyaman mungkin, ada meja belajar buat anak, tivi, game juga taro di kantor
(Kantor disini maksudnya ruangan yang isinya meja saya dan meja Roy saja) , jadi ya meskipun saya dan
Roy lagi kerja, anak-anak bisa kapan saja nyamperin nanya ini itu, atau ngobrol sama saya.

Di kamar anak malah nggak ada tivi wkwkwk, biar mereka gak ngendon di kamar aja.
Yang masak, ada mba-nya, yang mandiin, ada mba-nya, tapi kalau makan tiap hari pasti ada sekali
bareng saya.

Malem, nonton bareng, atau main bareng.

===================================

2. Ci, ko Roy itu kerjanya apa?

Roy dan gue ini menjalankan bisnis ini bersama, Roy pegang operasional, finance, dan system. Saya
pegang Marketing, Produk, Mentoring dan Supplier.

===================================

3. Cici sama ko Roy lebih dominan siapa?

kalau nanya gue, gw jawab dia, tapi kalau nanya Roy, dia pasti jawab gue wkwkwkwk.. Kita sama-sama
kuat karakternya, waktu 2 tahun pertama menikah juga ya ribut melulu, tapi justru ketika sudah melalui
jatuh bangun bersama, karena di tahun 2013, sempat collaps juga, akhirnya hubungan kita jadi makin
kuat, dan jadi jauuuuh lebih sabar antar satu sama lain.

===================================

4. Ci, dari mulai bisnis sampai sekarang, mentornya siapa?

Jawab:

Dari mulai bisnis 2006 s.d mid tahun 2018, saya nggak ada mentor, semua otodidak, trial error. belajar
sendiri dari google, youtube.
===================================

5. Ci perjalanan bisnisnya ceritain dong, atau awalnya kerja dulu?

Dari usia 15 tahun,

waktu dapat beasiswa pertukaran pelajar di Florida, pas lagi resesi dunia krismon, saya sudah kerja apa
saja yang menghasilkan duit, mulai dari potong rumput tetangga, bersihin kolam renang, kerokin lumut,
sampai jualan gambar karikatur wajah ke temen-temen sekolah.

==

Usia 17-22 tahun

jadi guru bahasa inggris les privat, dan guru inggris di salah satu sekolah international, mengajar anak
usia 5 - 14 tahun.

==

Usia 22 tahun kerja di Bank,

ikut program pendidikan eksekutive yang begitu lulus jadi sub manager, jabatan investor relationship
manager waktu itu.

==

Usia 23, menikah

==
Usia 24 tahun,

sempat jadi agen asuransi Allianz, tapi cuma 2 bulan, capek wkwkwkw..akhirnya balik ngajar Bahasa
Inggris, ambil sertifikat guru international, sehingga bisa mengajar TOEFL, IELTS, dan Business ke kelas
dewasa.

==

Usia 25 tahun.

tetap mengajar di lembaga yang bekerja sama dengan Microsoft, mulai sering jadi instruktur yang
mengajarkan tips dan trick menggunakan microsoft office ke perusahaan-perusahaan.

Mulai mencoba bisnis, buka toko di ITC kuningan, jualan merch band, kaos band gitu lengkap dengan
merchandisenya, original USA, ngambil dari Singapore, hand carry bawa ke Jakarta.

==

Usia 26 tahun.

pindah ke IBM jadi client representative, jualan server wkwkwkw.

Bisnis berkembang, nambah kios lagi di ITC kuningan

==

Usia 27 tahun

cape ngejar target jutaan dolar di IBM, saya pindah ke Prudential bagian Corporate Affairs yang
berhubungan dengan marketing communication, dengan jabatan Customer Experience Program
Manager.
Mulai beralih ke jualan aksesoris dan fashion cewe, jadi selain di ITC Kuningan yang masih buka, lanjut
buka toko di Pondok Indah Mall, FX Sudirman, Lippo Mall, dan Cinere Mall

==

Usia 28, membuat website pertama online dengan nama grosirfashiononline (sayangnya itu website
sekarang rusak, karena database corrupt missing semua 3 bulan lalu hiks)

Kondisi masih kerja di Prudential, tapi website GFO ini pun waktu itu gak difokusin banget, karena gaji
masih mencukupi banget.

di akhir tahun, cerai.

==

Usia 29, sebagai single parent dan ingin memiliki waktu lebih banyak dengan anak, akhirnya resign,
mulai dekat dengan Roy yang paham dunia digital banget nget, dan mendorong saya untuk mulai belajar
FB ads, dan dulu belajarnya dari jonloomer dot com, sama youtube aja sih, random channel.

Gak lama, saya menikah dengan Roy, dan kami berdua bersama-sama membesarkan GFO.

Dan terus saja deh trial error sendiri, belajar sendiri, analisa sendiri, sampai akhirnya lahirlah 101Red di
tahun 2016.

===================================

Udah ah itu aja, ntar kepanjangan isi postingan ini,


#####################

Facebook logo

Cari Facebook

BerandaProfilPesanNotifikasiObrolanTeman(59)Halaman(4)Grup(99)COVID-19Menu

DIJUAL: SHABBY CHIC HOUSE

9 Jun 2013 di Green Garden, Jakarta Barat · Privasi: Publik

STATUS: SUDAH TERJUAL DI AKHIR TAHUN 2014

Lokasi: Green Garden Jakarta Barat, FULL FURNISHED

♥ Luas Tanah: 8 x 18 m2 (144m2), Luas Bangunan 240 m2.

♥ Kamar Tidur Utama dengan Walk In Closet 1, Kamar Tidur Anak: 2, Kamar Tidur Pembantu: 1, Kamar
Mandi: 2, Ruang Kerja 1, Toilet Terpisah: 1, Car Port: 1

♥ BARU SELESAI RENOVASI 1 tahun yang lalu

♥ BEBAS BANJIR, Tidak pernah banjir didepan Rumah. ♥ SANITARY: GROHE, KOHLER dan TOTO

♥ FURNITURE: IKEA, WHITE KOMPENI, BABBY BELLE, POTTERY BARN

♥ Listrik: 6600 watt♥ Sertifikat: Hak Milik

♥ Selain Semua Furniture yang digambar, ELektronik yang didapat pembeli: 7 buah AC, Kompor, 6 CCTV
terpasang, FULL WIFI,

♥ HADAP BARAT

♥ HARGA NETT yang diterima PENJUAL : Rp 3 M , Pajak Penjual DITANGGUNG PEMBELI (kurang lebih 77
juta). HARGA TIDAK NEGO lagi.

♥ Rumah dapat langsung ditempati 1 bulan setelah transaksi

Anda mungkin juga menyukai