Anda di halaman 1dari 12

Kali ini, di Ebook Script Follow Up Teknik Closing akan memberikan gambaran

kepada pembaca, ilustrasi chatting yang bisa berhasil sampai closing

Ebook ini dibuat khusus untuk Anda yang sering kali gagal untuk closing dan
gak tahu cara follow up pembeli

Studi kasus yang ada di ebook ini mengajarkan untuk mengatasi respon
komplain pembeli, cara follow up chat yang jamuran, membuat pembeli
repeat order, dan lainnya

Script ini dibuat agar Anda bisa langsung menerapkan dengan cara
modelling kata-kata yang ada di ebook ini,

Caranya: Anda baca dulu ebooknya sampai selesai dan pahami, lalu rangkai
lagi kalimat dengan bahasa Anda senyaman mungkin
1. Ring The Alarm
Ini lebih ke menyadarkan pembeli kalau bisnis Anda siap kapanpun untuk
terima orderan dan jadi pengingat kalau ada produk yang belum ada
kepastiannya

Contoh :

Pembeli sudah bilang fix transfer besok, tapi belum ada konfirmasi lagi, coba
Anda follow up dengan cara kasih reminder ke mereka

Sikap yang salah:

“Kak kapan mau transfer ya? janjinya hari ini tapi belum ada kabar, jadi beli
gak sih?”

Sikap yang benar:

“Halo kak Dina, ada reminder nih buat kakak, pembayaran casenya apa
sudah di transfer? siapa tahu kakak kelupaan untuk transfer/kirim buktinya :)”

Manusia gak lepas dari lupa, jadi gak ada salahnya untuk saling ingatkan. Tapi
ingat, pakai bahasa yang halus dan sopan, jangan seperti nagih orang bayar
hutang alias spam chat terus-terusan

2. Buyer Ghosty
Tipe pembeli ini suka hilang tanpa kepastian, datang cuma nanya, cari
informasi produk Anda dan ujungnya chatting berhenti di Anda

Alasan belum yakin sama produk, gak punya uang, cuma mau bandingkan
harga saja dan lainnya

Misalnya:

Pembeli sibuk nanya produknya ready atau gak, nanya harga dan ongkir lalu
diem, gak respon lagi

Sikap yang salah:

“Kalau gak niat beli gak usah nanya-nanya kak, buang-buang waktu saya
saja, masih banyak yang mau beli nih”

Sikap yang benar:

“Sore kak, untuk pesanan yang kemarin boleh dikasih kepastiannya kak?
Kalau boleh tahu, apa yang bikin kakak sampai nunda gini ya? boleh tahu
keluhannya, biar saya carikan solusinya”

Harus tetap sabar, coba tanyakan keluhan mereka, siapa tau mereka
keberatan dengan harga produk, gak yakin sama kualitasnya.

Jadikan hal ini sebagai kesempatan Anda untuk menjelaskan value produk
dan bikin mereka percaya sama produk Anda

Kalau ternyata pembeli hilang karena sibuk bandingkan dengan toko lain
coba balas begini

“Produk kami harganya standar kak untuk kualitas produk yang bagus, proses
produksi 1 hari kerja, gratis ongkir, sudah dipercaya customer”

3. Bukannya Bayar, Malah Curhat


Pahami kebutuhan pembeli, kalau mereka butuh waktu, maka kasih
kelonggaran waktu sebanyak yang mereka butuhkan dan lakukan follow up
secara berkala

Misalnya:

Pembeli sudah deal pesan produk Anda, tapi belum ditransfer dan gak ada
kabar, sekali berkabar malah numpang curhat

Sikap yang salah:

“Gimana ya kak, yang mau beli banyak kak, gak bisa di keep kaya gitu, di
cancel aja ya kak, maaf”
Sikap yang benar:

“Bisa kok bisa, nanti kabarin aja dan produknya saya keep dulu ya, 3 hari lagi
saya follow up ya kak. Semangat ya nabungnya :)”

Kalau nemu pembeli kaya gini, jangan sampai di cuekin ya, respon saja dulu.
bikin pembeli merasa nyaman dan Anda mengerti tentang masalah mereka

4. Pembeli Kebanyakan Mikir


Tawarkan beberapa promo yang menarik dan menguntungkan mereka, tapi
bedanya, promo ini dipersingkat, hanya 1 - 3 hari saja misalnya atau jelaskan
kalau produk ini khusus untuk mereka dan terbatas

Buat skenario seolah-olah pembeli akan rugi kalau ordernya lewat dari
tanggal yang sudah ditentukan

Contohnya:

Pembeli masih sibuk memilih produk yang dibeli sampai 2 hari gak ada kabar

Sikap yang salah:

“Kak udah 2 hari kakak gak ada konfirmasi mau produk yang mana, kalau gak
jadi order gpp, yang rugi kakak kok:)”

Sikap yang benar:

“Siang kak. jadi gimana kak pesanannya mau yang apa? kalau masih
bingung pilih yang mana bisa saya bantu pilihkan”

Nanti pembeli bakal mikir dua kali buat nunda, yang penting, Anda harus
pinter-pinter yakinin pembeli, keluarkan semua bujuk rayu Anda, sampai
mereka nyerah buat nunda
5. Mau Beli Banyak Tapi Murah
Disini bisa terapkan teknik down selling alias menurunkan harga, ini bisa
dipakai buat pembeli yang bermasalah sama harganya, reseller, pembeli
mata diskonan,

Misalnya:

Reseller baru saja buka toko online, sudah nentuin mau beli produk apa dan
jumlahnya berapa, tapi akhirnya gak jadi karena budgetnya gak cukup

“Dana saya gak cukup kak, jadi harus ngumpulin dikit lagi. bisa dipending dulu
gak?”

Sikap yang salah:

“Gak bisa kak. Kenapa gak kabarin dari kemarin kak, kan bisa saya oper yang
lain dulu barangnya”

Sikap yang benar:

“Kakak punya budget berapa memang? Mungkin saya bisa bantu carikan
paket yang sesuai dengan budget kakak, tenang aja kak harga paketan bisa
lebih murah loh kak”

Anda bisa memotong totalan harganya dengan mengurangi jumlah produk,


ya walaupun untung Anda jadi menipis, tapi setidaknya Anda sampai ke
tahap closing dan masih dapat untung

6. Bikin Jadi Double Order


Coba lebih peka lagi sama tujuan mereka beli produknya untuk apa, Anda
bisa memanfaatkan kondisi ini nantinya, yang tadinya pembeli hanya order 1
jadi bisa lebih

Contohnya:

Pembeli Anda custom case dengan foto bareng pacarnya, coba cari tahu
tujuannya apa

“Saya mau custom pake foto ini bisa gak kak? full body ya, bisa gak?

Sikap yang salah:

“Bisa kak, fotonya fix ini ya, saya coba desain dulu ya”
Sikap yang benar :

“Bisa banget kak, nanti kirim sizenya yang besar ya biar gak pecah, cie ini foto
sama pacarnya ya kak? hehehe gak mau ambil case couple aja nih kak?”

Daripada langsung di desain coba tawarkan produk couple, yakinkan


pembeli kalau dia harus beli barang couple, kasih tau benefitnya kalau beli itu
seperti harga lebih murah

7. Harganya Kemahalan, Bye


Rahasianya jualan produk dengan harga mahal adalah percaya diri, selagi
Anda percaya kalau Anda bisa mengedukasi pembeli dengan memberikan
value dan kualitas yang terbaik, maka Anda tidak perlu khawatir

Misalnya:

Pembeli bandingkan harga toko Anda dan toko lain, ternyata mahalan di
toko Anda, jadinya pembeli niat mau cancel

“Loh, yakin kak harganya segitu? mahal kak, saya waktu itu beli di tempat lain
gak segitu harganya”

Sikap yang salah:

“Ya pasti beda, kan beda toko, mungkin harga segitu produknya jelek kak”

Sikap yang benar :

“Iya kak harganya 120rb untuk 1 case. Harga segitu kakak sudah bisa custom
desain maunya kaya apa, kualitas case yang paling bagus, produksinya juga
cepat kak cuma 1 hari, ditambah lagi kita ada gratis ongkir se-Jabodetabek”

Coba untuk edukasi pembeli dengan penjelasan yang sederhana dan jujur.

Tunjukkan apa value produk Anda sehingga terlihat beda dari toko lain dan
wajar kalau harganya mahal
8. Pembeli Yang Terlanjur Kecewa
Jangan cari alasan untuk membela diri Anda saat ada kesalahan dengan
produk yang Anda jual.

Coba untuk minta maaf dan selesaikan masalah itu dengan cepat

Contohnya:

Pembeli kecewa karena produk yang diterima ada bagian yang retak

“Kak ini gimana nih? barangnya retak, niat jualan gak sih?! nyesel jadinya,
udah beli mahal tapi produknya buruk! gak terima saya”

Sikap yang salah:

“Saya kurang tahu kak, sebelum dikirim sudah dicek kok produknya sudah
aman, dan maaf kak barang yang sudah di pembeli gak bisa di tukar ya”

Sikap yang benar :

“Maaf kak atas ketidaknyamannya, mungkin ada kesalahan di produksi atau


pengiriman, nanti kami bantu cek. Kami juga ada klaim produk yang rusak,
untuk diganti dengan produk yang baru. Kakak bisa kirim ulang produknya ke
Kami sebagai bukti, nanti akan kami produksi ulang dan kirim ulang ke kakak
tanpa dipungut biaya kembali”

Anda harus cepat cek kesalahannya dimana, salah di bagian produksi atau
pengiriman. tunjukkan tanggung jawab Anda dengan mengganti produk
yang baru

Anda harus cepat tangani masalah itu agar pembeli merasa toko Anda bisa
bertanggung jawab, dan mereka tidak khawatir untuk repeat order kembali

9. Melemparkan Kesalahan Ke Orang Lain


Selama melakukan transaksi dengan pembeli maka itu tanggung jawab Anda

Jadi kalau ada kesalahan jangan limpahkan ke orang lain, nanti bikin pembeli
menilai toko Anda tidak profesional, gak bisa tangani komplain dengan baik,
jadinya pembeli malas buat berurusan dengan bisnis Anda

Contohnya:

Pembeli kecewa karena warna barang yang dipesan tidak sesuai


Sikap yang salah:

“Waduh maaf kak saya gak tahu, itu urusan orang gudang kak, saya cuma
ngurus pesanan masuk aja”

Sikap yang benar :

“Maaf kak atas kesalahannya, produk tersebut masih bisa ditukar kok kak.
kakak tinggal kirim kembali produknya, nanti akan dikirim ulang produk yang
sesuai dengan pesanan kakak :)”

Ini sering terjadi sama pemula yang belum terbiasa mendapatkan komplain
dari pembeli jadinya asal lempar ke orang lain.

Padahal siapapun yang salah pembeli gak peduli, yang mereka pedulikan
Anda mau bertanggung jawab dengan kirim ulang produk sesuai

10. Balik Menyerang


Kalau ada komplain coba biasakan untuk sabar dan mengakui dulu walau
belum tentu itu salah Anda, ini yang dinamakan jago kendalikan pelanggan

Ada pembeli yang marah-marah, jangan dimarahin balik, gak akan mau balik
ke toko Anda lagi nanti mereka

Contohnya:

“Kak yang bener aja sih kasih barangnya masa yang rusak gini, retak pula”

Sikap yang salah:

“Loh retak gimana kak? pas mau dikirim aman aja kok barangnya, mungkin
sama kakak kebanting kali atau sama kurirnya, jadinya retak,”

Sikap yang benar :

“Maaf ya kak sebelumnya kalau bikin kakak kecewa, kami bisa bantu ganti
yang baru kok kak, kakak bisa kirim produk yang rusak tadi ke kami sebagai
bukti, nanti tunggu produk barunya datang, dijamin produknya nanti akan
aman”

Hindari sikap gak mau disalahkan, salahkan pihak lain atau menyerang balik
pembeli, nanti pembeli malah semakin kecewa sama Anda

Anda harus tetap tenang saat ada komplain masuk, cari tau dulu sumber
masalahnya apa, tunjukkan sikap peduli dan berikan solusinya
11. Pembeli Yang Langsung Deal
Buyer tipe ini sudah sangat minat dengan produk Anda, sudah biasa belanja
online, inisiatif isi format order, langsung tanya nomor rekening dan langsung
transfer

Misalnya:

Pembeli yang langsung tanyain format order, gak pakai tanya lagi

Sikap yang salah:

“Kak format order yang kemarin mau dilanjutkan atau cancel? kok ada kabar
mau transfernya ya”

Sikap yang benar:

“Siang kak, untuk format order yang kemarin apa sudah dilengkapi? dan
kapan kakak bisa transfer? apa kakak ada kendala jadinya gak bisa
konfirmasi ulang ke kami?
Saking senangnya dapat pembeli yang langsung tanya format order dan deal
sama harga, bukan berarti Anda lupa untuk follow up ya

Tanyakan kepastian, kapan transfer dan ada kendala apa, jangan dicuekin
mentang-mentang pembelinya asik terus peka, tungguin aja nanti transfer
sendiri

12. Pembeli Yang Berubah Pikiran


Gak jarang pembeli tiba-tiba cancel orderan, hal ini biasa terjadi kalau
pembeli mikir ulang penting atau gak itu barang

Contohnya:

Pembeli udah isi format order tinggal transfer, tiba-tiba kabarin kalau cancel

Sikap yang salah:

“Terus ngapain kak kemarin isi format order sih, php banget”

Sikap yang benar:

“Baik kak gapapa, mungkin bisa dibeli lain kali ya, nanti kakak bisa kabarin
saya kalau berubah pikiran lagi, makasih atas konfirmasinya”
Jangan langsung marah dan baper, kebutuhan setiap orang berbeda,
mungkin mereka lagi butuh uangnya untuk yang lain, coba di maklumi. Dan
kasih tahu saja kalau Anda siap kapanpun menerima orderan dari mereka

13. Di Follow Up, Read Only


Pembeli Anda gak cuma satu jadi jangan fokus ke satu pembeli demi sampai
target closing, gak masalah kalau di follow up cuma dibaca aja

Contohnya:

Sehari udah follow up 2 kali pagi sama sore, tapi di read aja

Sikap yang salah:

“Kak kalau gak niat beli saya blokir aja ya”

Sikap yang salah:

“Kak kita lagi ada promo khusus buat kakak, yakin mau dilewati aja?”

Jangan main blokir aja, selagi pembeli baca chat Anda berarti masih ada
harapan. Coba pancing respon mereka dengan kasih promo khusus untuk
mereka,

14. Pembeli Yang Cerewet


Tipe pembeli ini yang kebanyakan request dan masih belum fix kapan
transfer,

Anda salah sedikit saja komplainnya bisa berhari-hari, tapi kalau Anda berhasil
penuhi ekspektasi mereka, mereka akan repeat order terus-terusan

Misalnya:

Anda mulai capek sama revisi yang dikasih, udah di ikutin maunya gimana
masih saja kurang atau minta tambah ini itu

Sikap yang salah:

“Kak ini revisi yang terakhir ya, udah gak revisi lagi, kelamaan revisi gak jadi
produksi nanti”
Sikap yang benar:

“Kak ini revisi desain yang kemarin, coba dicek dulu ya, kalau masih kurang
atau sudah benar, tolong cepat kabari, biar bisa langsung produksi”

Anda harus sabar ikutin maunya mereka gimana, kasih effort lebih biar
seakan-akan pesanan mereka diprioritaskan, jangan langsung ngambek atau
mengeluh karena kebanyakan revisi

15. Hindari Sikap Gak Enakan


Closing itu mengharuskan Anda untuk menjaga interaksi dengan pembeli,
kalau saat mau follow up gak enakan gimana mau closing chat Anda

Contohnya:

Pembeli gak ada kabar sama sekali padahal tinggal transfer

Sikap yang salah:

Selalu mikir, “gak usah di follow up deh, besok aja, gak enak diliatnya kaya
nagih utang aja setiap hari follow up”

Sikap yang benar:

“Halo kak, saya mau follow up chat tadi pagi nih, kepastiannya gimana ya
kak dilanjut atau pending?”

Seharusnya Anda bikin jadwal follow up, per hari berapa kali dan jam berapa,

Biasanya follow up dilakukan 3 - 4 kali (satu hari satu kali follow up), karena
maksimal follow up itu sampai 4 kali

Biasakan untuk follow up sampai dapat kepastian dan hilangkan sikap gak
enak dengan prinsip kalau Anda dan pembeli saling membutuhkan

Ilmu sudah dapat, script cara follow up sudah dapat, jadi sekarang udah gak
ada alasan lagi buat Anda closing gak berhasil

Dengan bonus script ini semoga Anda bisa lebih profesional dalam merespon
semua chatting dengan segala macam tipe pembeli

Anda mungkin juga menyukai