1 DEFINISI
mengalihkan” (siphon). Mellitus berasal dari bahasa latin yang bermakna manis
atau madu. Penyakit diabetes melitus dapat diartikan individu yang mengalirkan
volume urine yang banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes melitus adalah
berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.
defisiensi insulin atau akibat kerja insulin yang tidak adekuat (Brunner & Suddart,
2002).
1.2 Diagnosis Diabetes Melitus
di bawah ini.
2. Keluhan lain dapat berupa : lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur dan
klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu >200 mg/dL sudah
plasma puasa yang lebih mudah dilakukan, mudah diterima oleh pasien serta
murah, sehingga pemeriksaan ini dianjurkan untuk diagnosis DM. Ketiga dengan
TTGO. Meskipun TTGO dengan beban 75 g glukosa lebih sensitif dan spesifik
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka
dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT atau GDPT tergantung dari hasil
yang diperoleh.
glukosa plasma 2 jam setelah beban antara 140 – 199 mg/dL (7.8-11.0
mmol/L).
2. GDPT : Diagnosis GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma
seperti biasa
anak), dilarutkan dalam air 250 ml dan diminum dalam waktu 5 menit
merokok
untuk menemukan pasien dengan DM, TGT maupun GDPT, sehingga dapat
ditangani lebih dini secara tepat. Pasien dengan TGT dan GDPT juga disebut
kadar glukosa darah sewaktu atau kadar glukosa darah puasa. Apabila pada
dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa atau dengan tes toleransi glukosa oral
(TTGO) standar.
dianjurkan mengingat biaya yang mahal, serta pada umumnya tidak diikuti
dengan rencana tindak lanjut bagi mereka yang diketemukan adanya kelainan.
disamping biaya yang mahal, rencana tindak lanjut bagi mereka yang positif
2. kegemukan {BB (kg) > 120% BB idaman atau IMT > 27 (kg/m2)}
4. riwayat keluarga DM
7. dislipidemia (HDL < 35 mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl
Puasa Terganggu)
Kadar glukosa darah sewaktu dan glukosa darah puasa sebagai patokan
dilakukan ulangan tiap tahun. Bagi mereka yang berusia >45 tahun tanpa
1. Diet
2. Penkes
3. Exersice
4. Monitoring/control
5. Obat
gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar-
pemantauan kadar gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan
alat tes kadar gula darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.
Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet.
Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan
pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara
badan dan melakukan olah raga yang teratur. Karena itu biasanya diberikan terapi
sulih insulin atau obat hipoglikemik (penurun kadar gula darah) per-oral.
secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes
tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. Obat ini
menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh
tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup.
Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa
penderita memerlukan 2-3 kali pemberian. Jika obat hipoglikemik per-oral tidak
dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan
suntikan insulin.
bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju
lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak
Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling
sebentar. Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20
menit, mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam.
Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa
kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan.
Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan. Mulai
bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam
dan bekerja selama 18-26 jam. Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk
memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk
dibawa kemana-mana.
memahami penyakitnya
5. Kestabilan kadar gula darah sepanjang hari dan dari
hari ke hari.
Sediaan yang paling mudah digunakan adalah suntikan sehari sekali dari
insulin kerja sedang. Tetapi sediaan ini memberikan kontrol gula darah yang
paling minimal.
insulin, yaitu insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Suntikan kedua
diberikan pada saat makan malam atau ketika hendak tidur malam.
Kontrol yang paling ketat diperoleh dengan menyuntikkan insulin kerja cepat dan
insulin kerja sedang pada pagi dan malam hari disertai suntikan insulin kerja cepat
kepada makanan, olah raga dan pola kadar gula darahnya. Kebutuhan akan insulin
sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa
membentuk antibodi terhadap insulin pengganti. Antibodi ini mempengaruhi
meningkatkan dosisnya.
pada tempat suntikan. Kadang terjadi reaksi alergi yang menyebabkan nyeri dan
Komplikasi tersebut bisa dicegah dengan cara mengganti tempat penyuntikan dan
mengganti jenis insulin. Pada pemakaian insulin manusia sintetis jarang terjadi
banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur.
Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu
dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara
terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah
Semua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga
mata.