TINJAUAN PUSTAKA
6
7
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual.Peran perawat pada individu
sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup
kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju
kemandirian pasien/ klien (Riyadi, 2007).
b) Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan
maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau
masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi
dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki
Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan
nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri (Riyadi,
2007).
c) Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas
bersama (Riyadi, 2007).
Strategi pelaksanaan keperawatan komunitas yang dapat digunakan
dalam perawatan kesehatan masyarakat adalah :
a. Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan
(Elisabeth, 2007).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai
suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat
secara keseluruhan ingin hidup sehat, pendidikan kesehatan adalah suatu
penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan (Mubarak, 2005).
NO NAMA TAHUN
1. VISI
Penggerak Pembangunan Kesehatan Menuju Masyarakat Sehat
Secara Mandiri dan Berkeadilan dengan Kualitas Pelayanan yang
Komprehensif dan Prima serta di Dukung oleh Tenaga yang
Profesional.
2. MISI
Memberikan Pelayanan dengan sistem 5 S ( Senyum, Sapa, Salam,
Sopan dan Santun
Memberikan Pelayanan yang Cepat dan Rasional
Menggalang Kerja Sama antar Lintas Sektoral
Pembinaan Peran Masyarakat dalam Bidang Kesehatan
3. MOTTO
Kesehatan Anda Tujuan Kami, Kepuasaan Anda Kebanggan Kami
4. JANJI PELAYANAN
Memberikan pelayanan prima secara tulus dan sesungguh-sungguhnya
dengan :
G. LETAK GEOGRAFI
Puskesmas Simpang Periuk mempunyai wilayah kerja seluas 3726.8 Km 2
yang meliputi 1 ( satu ) kecamatan, yaitu Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.
1. Penyebaran Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kecamatan Lubuklinggau Selatan II
berdasarkan estimasi berjumlah 27.065 jiwa dengan kepadatan
penduduk perkilometer persegi sebesar 7 Km2 . Kepadatan
tertinggi ada di Kelurahan Marga Mulya 31 Km2, Kelurahan Marga
Mulya 31 Km2, Kelurahan Simpang Periuk 25 Km2, Kelurahan
Tanah Periuk 25 Km2, Kelurahan Marga Rahayu 22 Km2,
sedangkan kepadatan terendah di Kelurahan Taba Pingin 2 Km2.
Jumlah Penduduk
No Kelompok Laki- Perempuan Laki-laki Rasio
Umur laki + jenis
(Tahun) perempuan kelamin
1 2 3 4 5 6
3. Mata Pencaharian
Berdasarkan keadaan Sosial Ekonomi, mata pencaharian
penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Simpang Periuk
diantaranya :
a. Pegawai
b. Pensiunan
c. Petani
d. Pedagang
e. Buruh
f. Tenaga kerja lepas pada sektor informasi
1. Laboratorium dasar
2. SP2TP
Klinik MTBS ini melayani pasien anak, yaitu usia 0-5 tahun. Pada
pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh Bidan terlatih. karena keterbatasan
rungan ruang MTBS dan KIA dijadikan satu. Klinik ini mulai dikembangkan
sistem Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) untuk anak usia 2 bulan
sampai 5 tahun dan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk anak
usia 0-2 bulan . Dengan sistem MTBS dan MTBM ini, penatalaksanaan
terhadap anak sakit dilakukan secara komprehensif, tidak hanya terfokus pada
keluhan sakit anak, namun juga dilakukan pemantauan terhadap status gizi,
riwayat kelahiran, riwayat/pola makan dan riwayat imunisasinya. Dengan
demikian, apabila pada anak sakit ini terdapat permasalahan gizi dan atau
imunisasi, atau penyakitnya berbasis lingkungan, maka akan dilakukan
rujukan ke klinik gilinganmas, disamping pengobatan (kuratif). Disamping
itu, pada klinik MTBS ini juga akan senantiasa dilakukan penyuluhan sesuai
dengan permasalahan anak.
Klinik ini melayani pengobatan dan perawatan gigi bagi seluruh lapisan
masyarakat yang membutuhkannya terutama pengobatan dasar seperti
pencabutan dan penambalan gigi.
Dalam pelaksanaannya klinik ini dilayani oleh seorang Dokter Gigi dan
dibantu oleh para perawat gigi yang berpengalaman dan terlatih.
a. Konsultasi Gizi
Melayani konsultasi Gizi Masyarakat dan Gizi Perorangan, baik di
dalam maupun di luar gedung. Untuk kegiatan dalam gedung,
klinik gilinganmas menerima pasien dari klinik MTBS, KIA
ataupun BP Umum yang mengalami permasalahan gizi.
b. Imunisasi
Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT
Bumil/Caten.
6. Laboratorium
7. Penyuluhan Kesehatan
11. Lain-Lain
4) Ekonomi
Aspek/komponen yang perlu dikaji:
a) Karakteristik pendapatan keluarga/RT
b) Karakteristik pekerjaan
5) Keamanan transportasi
a) Keamanan
Protection service
Kwalitas udara, air bersih
3) Analisis data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau masalah
keperawatan (Mubarak, 2005).
4) Penentuan masalah atau perumusan masalah kesehatan
2. Diagnosis Keperawatan
4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan
keperawatan yang telah disusun. Dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan, perawat kesehatan masyarakat harus bekerjasama dengan
anggota tim kesehatan lainya. Dalam hal ini melibatkan pihak Puskesmas,
Bidan desa dan anggota masyarakat (Mubarak, 2009). Prinsip yang umum
digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada keperawatan
komunitas adalah:
1. Inovative
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan
mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK) dan berdasar pada iman dan taqwa (IMTAQ)
(Mubarak, 2009)
2. Integrated
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan
sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat berdasarkan azas kemitraan (Mubarak, 2009).
3. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan
harus menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya
rencana program yang telah disusun (Mubarak, 2009).
5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat
kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat
kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya (Mubarak, 2009). Kegiatan yang
dilakukan dalam penilaian menurut Nasrul Effendi, 1998:
1) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
2) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan pelaksanaan.
3) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
4) Perlu dipahami bersama oleh perawat kesehatan masyarakat bahwa
evaluasi dilakukan dengan melihat respon komunitas terhadap