Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

ANALISA DAN PENGELOLAAN DATA

Sumur “Z-03” pada awalnya sumur produktif lalu hingga laju produksi sumur
“Z-03” menurun diikuti dengan tingginya produksi gas. Formasi Kujung pada
struktur “X” terdiri dari lapisan tipis minyak (oil seam) dan zona gas yang tebal.
Untuk memaksimalkan produksi minyak, produksi gas perlu diminimalisir. Dengan
berdasarkan alasan tersebut maka dilakukanlah pekerjaan well service dan workover
pada sumur ini dengan tujuan :
 Perbaikan pada bonding semen sumur dan pengubahan selang
perforasi.
 Meminimalisasi laju alir unassociated gas (gas cap)

Sumur ini menggunakan metode Bullheading dalam perencanaan Killing Well


sebelum dilakukan pekerjaan Well Service dan Workover dengan alasan sumur ini
merupakan sumur produksi Natural Flow dengan kadar gas H2S tinggi selain itu
juga karena rangkaian pada sumur ini terpasang setted-packer dan tidak memiliki
assembly SSD (Sliding Sleeve Door) di atas rangkaian packer.

51
4.1. Perhitungan Killing Well Dengan Metode Bullheading

Tabel 4.1 Data Sumur X-03

Total Depth (TD)


Well Diagram 2158 m / 7080 ft
atau TVD
Pressure
2900 psi
Formation
( Pf )
Perforasi (1) 2148 - 2150 m
Perforasi (2) 2152 – 2154 m
Perforasi (3) 2170 – 2171 m
Casing 9 5/8
151.26 m / 496.25 ft
“, ID = 8.681
inch
Casing 9 789.45-151.26 m
5/8”, ID = ( 630.19 m / 2067 ft )
8.835 inch
Casing 9 5/8”, 1724.56-789.45 m
ID = 8.681 inch ( 935.11 m / 3067 ft )
Casing 7”, 2158-1724.56 m
ID = 5.920 ( 433.44 m / 1422 ft )
inch
Tubing 3
2142 m / 7027 ft
½”, ID =
2.992 inch
Packer 7 inch 2126 m / 6975 ft

Kill Mud
Weight 1.09 SG / 9.0797 ppg

( KMW )
Gfrac 0.5 psi/ft
4.1.1. Bagan Alir

DATA

WAIT AND WEIGHT METHOD


DRILLER’S BULLHEADING
CONCURENT
PASSIVE VOLUMETRIC LUBRICANT
METHOD
METHOD METHOD METHOD METHOD

TEKANAN FORMASI DATA DATA


DAN TEKANAN POMPA SUMUR LUMPUR

PERHITUNGAN KILLING FLUID

TIDAK

SIRKULASI KILLING FLUID

Ph > Pr/Ph=Pr

YA

SELESAI
4.1.2. Tahapan Program Kerja Killing Well dengan Metode Bullheading

Prosedur kerja Metode Bullheading :

1. Tentukan fluid weight yang dibutuhkan untuk mengontrol well tersebut.

2. Hitung capacity dari well yang bisa diisi oleh kill fluid.

3. Test BOP dan line as recommended, untuk memastikan tidak


adanya kebocoran.
4. Campurkan bahan untuk killing fluid yang diperlukan pada tangki
yang bersih (Buat 2 x dari yang dibutuhkan).
5. Pompakan kill fluid hingga fluid yang ada di well bore ditekan
hingga masuk kedalam perforation, ditambah dengan 15 bbls
overdisplacement. Jaga jangan sampai fract pressure.
6. Monitor pressure di casing atau tubing untuk melihat
adanya communication.
7. Buka line dan check flowback (flowback kemungkinan terjadi
walaupun well tersebut sudah mati. Ini disebabkan karena pemuaian
dari kill fluid yang dipompakan kedalam well).
8. Jika gas well, biasanya dibutuhkan lebih banyak kill fluid yang
dipompakan lebih cepat.

4.1.3. Perhitungan Dengan Metode Bullheading

1. Menentukan Fluid Weight

Berdasarkan data pada lapangan fluid weight yang digunakan merupakan


fresh water base mud dengan campuran additive KCL, NAOH dan Seppbrine
menghasilkan Specific Gravity sebesar 1.09. Untuk menghitung densitas yang
dihasilkan dapat menggunakan rumus :
𝐩𝐩𝐠 = 𝐒𝐆 × 𝟖. 𝟑𝟑 = 𝒑𝒑𝒈

ppg = 1.09 x 8.33 = 9.0797 ppg


2. Tekanan Hydrostatic

Menentukan seberapa besar tekanan Hydrostatic yang diberikan oleh Kill


Fluid untuk dapat mengimbangi tekanan dari formasi, untuk menghitungnya
dapat digunakan rumus :
Hp = Mud Weight, ppg x 0.052 x TVD, ft

Jadi tekanan Hydrostatic yang dihasilkan oleh Kill Fluid adalah :


Hp = 9.0797 ppg x 0.052 x 7080 ft
= 3342.782352 psi

3. Menghitung Fracture Pressure

Fracture Pressure = Gfrac x Depth

Fracture Pressure = 0.5 psi/ft x 7080 ft

= 3540 psi/ft

4. Tekanan Maksimal Pompa Saat Sirkulasi

Pompamax = Fracture Pressure – Hydrostatic Pressure


Pompamax = 3540 – 3342.78 = 197.22 psi

5. Menghitung Capacity, Displacement dan Volume Casing Serta Tubing


 Mencari Casing Volume Capacity
𝐈𝐃²
Capacity = = bbl/ft
𝟏𝟎𝟐𝟗.𝟒

 Tubing 3 ½ inch, ID = 2.992, 2142 m / 7027 ft

(2.992") 8.952064
Capacity = 2 = = 0.0086963901
bbl/ft
1029.4 1029.4

 Casing 9 5/8 “, ID = 8.681 inch, 151.26 m / 496.25 ft

(8.681") 75.359761
Capacity = 2 = = 0.0732074616
bbl/ft
1029.4 1029.4

 Casing 9 5/8 “, ID = 8.835 inch, 630.19 m / 2067 ft

(8.835") 78.057225
Capacity = 2 = = 0.0758278851
bbl/ft
1029.4 1029.4

 Casing 9 5/8 “, ID = 8.681 inch, 935.11 m / 3067 ft

(8.681") 75.359761
Capacity = 2 = = 0.0732074616
bbl/ft
1029.4 1029.4

 Casing 7”, ID = 5.920 inch, 433.44 m / 1422 ft

(5.920") 35.0464
Capacity = 2= = 0.0340454633
bbl/ft
1029.4 1029.4

 Mencari Annulus Volume Capacity

(𝐈𝐃 𝐂𝐚𝐬𝐢𝐧𝐠)𝟐 − (𝑶𝑫 𝑻𝒖𝒃𝒊𝒏𝒈)𝟐


𝑫𝒊𝒔𝒑𝒍𝒂𝒄𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕 =
𝟏𝟎𝟐𝟗. 𝟒

Casing 9 5/8 “, ID = 8.681 inch - Tubing 3.5”, ID = 2.992 inch

(8.681")2 − (3.5")2
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 =
1029.4

75.359761 −12.25
=
1029.4

= 0.0613073256266 bbl/ft

Casing 9 5/8 “, ID = 8.835 inch - Tubing 3.5”, ID = 2.992 inch

(8.835")2 − (3.5")2
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 =
1029.4

78.057225 −12.25
=
1029.4

= 0.0639277491743 bbl/ft

Casing 9 5/8 “, ID = 8.681 inch - Tubing 3.5”, ID = 2.992 inch

(8.681")2 − (3.5")2

𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 =
1029.4

75.359761 −12.25
=
1029.4

= 0.0613073256266 bbl/ft

Casing 7 “, ID = 5.920 inch - Tubing 3.5”, ID = 2.992 inch

(5.920")2 − (3.5")2
𝐷𝑖𝑠𝑝𝑙𝑎𝑐𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 =
1029.4

35.0464 −12.25
=
1029.4
= 0.0221453273752 bbl/ft

Volume
Volume = Displacement (bbl/ft) x Depth (ft) = bbl
Atau
Volume = Capacity (bbl/ft) x Depth (ft) = bbl
 Pada Saat Bullheading Pada Sumur
Step I ( Hitam ) :
Kedalaman Rangkaian Tubing 3 ½ inch hingga

Packer 7” = 2126 meter / 6975 feet


Step II ( Biru ) :

Kedalaman Rangkaian Tubing 3 ½ inch dibawah


Packer 7” = 2141 – 2126 = 16 meter / 52 feet

Step III ( Hijau ) :


Segmen Casing 7 inch hingga Tubing 3 ½ inch
dibawah Packer 7” = 2126 – 2141 = 15 meter /
 Perhitungan Volume Sumur49 feet
Pada Saat Sirkulasi Bullheading
Step IV ( Orange ) :
 Tubin g 3 ½ ch hingga Packer 7”, ( 2126 meter / 6975 feet )
Segmen Casing 7” yang dibawah
in
Volum 086963901
Packer x7”6975 ft – 2126 = 32 meter / 104 feet
= 2158
e = 0.0
6573209475 bbl
= 60.

 Tubing 3 ½ inch dibawah Packer 7”,

(2141 – 2126 = 16 meter / 52 feet )

Volume = 0.0221453273752 x 52 ft
= 1.1515570235104 bbl

 Segmen Casing 7 inch hingga Tubing 3 ½ inch dibawah Packer 7”


(2126 – 2141 = 15 meter / 49 feet )
Volume = 0.0221453273752 x 49 ft

= 1.0851210413848 bbl

 Segmen Casing 7” yang dibawah Packer 7”


( 2158 – 2126 = 32 meter / 104 feet )
Volume = 0.0221453273752 x 104 ft
= 2.3031140470208 bbl
Total Volume = 60.6573209475 + 1.1515570235104 +

1.0851210413848 + 2.3031140470208

= 65.197113059416 bbl

+ 15 bbl Overdisplacement (Sesuai Prosedur)

Jadi Total Volume = 80.197113059416 bbl ≈ 81 bbl

 Pada Saat Sirkulasi Setelah Bullheading Pada Sumur

Step I ( Hitam ) :
Segmen Casing 9 5/8, ID 8.681
151.26 m / 496.25 ft

Step II ( Hijau ) :
Segmen Casing 9 5/8, ID 8.835
789.45 – 151.26 = 630.19 m / 2067 ft

Step III ( Biru ) :


Segmen Casing 9 5/8, ID 8.681
1724.56 – 789.45 = 935.11 m / 3067 ft

Step IV ( Orange ) :
Segmen Casing 7”, ID 5.920 diatas Packer 7”
433.44 – 32 = 401.44 m / 122 ft

 Perhitungan Volume Sirkulasi Sumur Setelah Bullheading

 Segmen Casing 9 5/8, ID 8.681, 151.26 m / 496.25 ft

Volume = 0.0613073256266 x 496.25

= 30.42376034220025 bbl
 Segmen Casing 9 5/8, ID 8.835
789.45 – 151.26 = 630.19 m / 2067 ft
Volume = 0.0639277491743 x 2067
= 132.1386575432781 bbl

 Segmen Casing 9 5/8, ID 8.681

1724.56 – 789.45 = 935.11 m / 3067 ft

Volume = 0.0613073256266 x 3067


= 188.0295676967822 bbl

 Segmen Casing 7”, ID 5.920 diatas Packer 7”


433.44 – 32 = 401.44 m / 122 ft
Volume = 0.0221453273752 x 122
= 2.7017299397744 bbl
Total Volume = 30.42376034220025 + 132.1386575432781

+ 188.0295676967822 + 2.7017299397744
= 353.29371552203495 bbl ≈ 353 bbl

6. Kalkulasi Waktu Sirkulasi

Total Kill Fluid ÷ BPM ÷ 60 Menit = Jam ( Hours )

 Saat Bullheading

= 81 bbl ÷ 0.6 BPM ÷ 60 Menit = 02:25:00 Jam

 Sirkulasi Sumur Setelah Bullheading

= 353 bbl ÷ 0.6 BPM ÷ 60 Menit = 10:20:05 Jam

Anda mungkin juga menyukai