Disusun Oleh:
ULFA ALFIANA PUTRI
1610201105
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui oleh:
Ns. Endah Tri Wulandari Ika Cahyaningsih, AMK Ulfa Alfiana Putri
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
merupakan suatu keharusan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah sehingga
kami mampu menyelesaikan makalah ini sebagaimana waktu yang telah
ditentukan dengan judul “Makalah Pasien Dengan Fraktur Pada Ny. J Di Bangsal
Anggrek RSUD Wates” yang dianggap penting sebagai sebuah prosedur dalam
menyelesaikan tugas. Makalah ini terbentuk sebab adanya koordinasi yang baik
dari berbagai elemen, oleh karenanya kami ucapkan terimakasih kepada pihak
yang terkait. Dimana penulisan makalah ini, tersirat harapan dari kami yaitu
semoga mampu memberikan pengetahuan yang benar berkaitan dengan cara
penyusunan makalah secara tepat. Suatu kebanggan bagi kami manakala makalah
ini mampu memberikan manfaat yang signifikan, baik untuk penulis maupun
pembaca. Demikianlah kata pengantar yang dapat kami sampaikan, dan kami
sangat menyadari bahwa laporan yang kami buat masih tergolong kurang lengkap.
Hal itu disebabkan keterbatasan pengetahuan,waktu, dan sumber bacaan. Kami
sangat mengharapkan masukan-masukan dari pembaca yang bersifat membangun
untuk kami jadikan rujukan dalam penulisan makalah selanjutnya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1 Pengertian...........................................................................................................3
2.2 Tanda dan Gejala................................................................................................3
2.3 Etiologi...............................................................................................................4
2.4 Pemeriksaan Penunjang......................................................................................4
2.5 Penatalaksanaan.................................................................................................4
2.6 Komplikasi.........................................................................................................5
2.7 Pengkajian Fokus...............................................................................................6
2.8 Diagnosa Keperawatan.......................................................................................7
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari fraktur
2. Untuk mengetahui tanda dan gejala fraktur
3. Untuk mengetahui etiologi dari fraktur
4. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang fraktur
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan fraktur
6. Untuk mengetahui komplikasi fraktur
7. Untuk mengetahui pengkajian pada fraktur
8. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan pada fraktur
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Fraktur adalah Terputusnya kontinuitas jaringan tulang baik total,
partial yang dapat mengenai tulang panjang dan sendi jaringan otot dan
pembuluh darah trauma yang disebabkan oleh stress pada tulang, jatuh dari
ketinggian, kecelakaan kerja, cedera saat olah raga, fraktur degeneratif
(osteoporosis, kanker, tumor tulang) (Asrizal, 2014).
Fraktur tertutup adalah jenis fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit
masih utuh, tulang tidak keluar melalui kulit.
Fraktur terbuka adalah fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka sangan
berpotensi menjadi infeksi.
2.2 Tanda dan Gejala
1. Nyeri
Nyeri sebagai akibat dari peningkatan tekanan saraf sensorik karena
pergerakan fragmen tulang.
2. Pemendekan
Terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena kontraksi otot yang
melekat diatas dan dibawah tempat fraktur.
3. Deformitas
Kelainan bentuk terjadi karena adanya pergeseran fragmen tulang yang
patah.
4. Bengkak dan perubahan warna lokal pada kulit
Terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur.
Tanda ini terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cidera.
5. Krepitasi
Krepitasi terasa akibat dari gesekan antara fragmen satu dengan yang
lainnya.
3
4
2.3 Etiologi
1. Umum
a. Mencari tanda-tanda syok dan periksa ABC.
b. Mencari trauma pada tempat lain yang beresiko
2. Fraktur
a. Segera
1). Manajemen nyeri (opiat intravena, gips, traksi)
5
2). Buat akses IV dengan baik dan kirim golongan darah dan sampel
untuk dicocokan.
3). Fraktur terbuka (compound) membutuhkan debridemen, antibiotik
dan profilaksis tetanus.
b. Definitif
1). Reduksi fraktur
Mengembalikan fragmen tulang patah seperti semula atau asalnya.
Biasanya dilakukan reduksi fraktur sesegera mungkin untuk
mencegah jaringan lunak kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi
karena edema dan perdarahan.
a). Reduksi tertutup
Reduksi tertutup dilakukan dengan mengembalikan fragmen ke
posisinya (ujung-ujungnya saling berhubungan) dengan
manipulasi dan traksi manual.
b). Reduksi terbuka
Dengan pendekatan bedah, fragmen tulang direduksi. Alat
fiksasi interna dalam membentuk pen, kawat, skrup, plat, paku
atau batang logam.
2). Traksi
Pemasangan tarikan ke bagian tubuh, beratnya traksi disesuaikan
dengan spasme otot yang terjadi.
3). Imobilisasi
Imobilisasi dapat dilakukan dengan fiksasi interna atau eksterna.
Metode fiksasi eksterna meliputi pembalutan, gips, bidai, pen,
teknik gips atau fiksator ekterna. Fiksasi interna dengan implan
logam yang berperan sebagai bidai interna untuk mengimobilisasi
fraktur.
4). Rehabilitasi
Dilakukan segera da sesudah dilakukan pengobatan untuk
menghindari kontraktur sendi dan atrofi otot. Tujuannya untuk
mengurangi edema, mempertahankan gerak sendi, memulihkan
kejuatan otot, dan memandu pasien ke aktivitas normal.
6
2.6 Komplikasi
1. Fase dini
a. Kehilangan darah
b. Infeksi
c. Emboli paru
Gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh
darah arteri di paru-paru.
d. DVT (Deep Vein Thrombosis)
Penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh vena dalam yang
biasanya terjadi di paha atau betis maupun lainnya.
e. Gagal ginjal
f. Sindrom kompartemen
Terjadi karena terjebaknya otot, tulang, saraf dan pemuluh darah
dalam jaringan parut yang disebabkan oleh edema atau perdarahan
yang menekan otot, saraf dan pembuluh darah.
2. Fase lanjut
a. Non-union
Kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi sambungan yang
lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan. Non-union ditandai dengan
adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang membentuk
sendi palsu. Ini juga disebabkan karena aliran darah yang kurang.
b. Delayed-union
Kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dilakukan
tulang untuk menyambung. Ini disebabkan karena penurunan suplai
darah ke tulang.
c. Malunion
Tulang yang patah sembuh tetapi dalam posisi yang tidak pada
seharusnya.
d. Pertumbuhan terhambat
e. Artritis
Peradangan pada satu atau lebih persendian.
f. Distrofi simpatik (refleks) pascatrauma
Kondisi yang ditandai oleh nyeri lokal atau difus, biasanya dengan
terkait pembengkakan, perubahan trofik dan gangguan vasomotor.
2.7 Pengkajian Fokus
1. Keluhan utama
7
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Alfarisi, Ringgo; Rihdah, Siti; Anggunan. (2018) Hubungan Usia, Jenis Kelamin
dan Lokasi Fraktur dengan Lama Perawatan pada Pasien Fraktur Terbuka
di RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN
2017. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati (e-journal) Vol 5 No 4,
Hal 270.
Grace, Pierce & Borley, Neil. (2006). At a Glance Ilmu Bedah. Jakarta: Erlangga
Arafah, Musa. (2019). Fraktur Tibia Plateau Posterior, Klasifikasi Three Column
Concept dan Tantangan Approach Operasi. Fakultas Kedokteran UMM
(e-journal) Vol 15 No 1, Hal 43-46.
Igiany, Prita Devy. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Pasien Post Op Fraktur
Untuk Melakukan ROM. Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi
Kesehatan (e-journal) Vol 1 No 2.
10