Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

Uji hedonik pada dasarnya merupakan pengujian yang panelisnya


mengemukakan responnya yang berupa senang tidaknya terhadap sifat bahan yang
diuji. Uji hedonik atau tingkat kesukaan dilakukan terhadap tiga jenis produk
minuman kemasan berupa jus jambu yang sering beredar dimasyarakat. Tujuan
dilakukannya uji hedonik iniadalah untuk mengetahui kecenderungan jus jambu
dengan merk apa yang lebih disukai oleh panelis dengan menggunakan parameter
yang meliputi warna, rasa, aroma, dan tekstur dari sampel jus jambu tersebut.
Parameter warna dari jus jambu dinilai dari warna jus jambu mulai dari merah muda
terang sampai dengan merah muda pudar. Selanjutnya parameter rasa yang digunakan
untuk jus jambu berupa tingkat kemanisan. Parameter yang ketiga aroma dari jus
jambu dinilai dari tingkat aroma yang tercium pada sampel jus jambu.

Panelis yang kami gunakan berasal dari panelis tidak terlatih yang berjumlah 20
orang panelis. Sebelumnya, sampel yang terdiri dari 3 jenis jus jambu kemasan
dengan merk yang berbeda-beda diberi kode sampel terlebih dahulu,dengan 2 dijid
aangka yang berbeda yakni sampel A1, A2, DAN A3. Panelis hanya menegtahui
kodenya, tanpa mengetahui merk jus jambu dari masing-masing kode tersebut.

Warna dari suatu produk merupakan salah satu indikator yang menjadi daya
tarik bagi konsumen. Perbedaan warna minuman dapat dipengaruhi oleh kombinasi
dari bahan penyusun minuman. Warna mempunyai peranna penting terhadap tingkat
penerimaan produk secara visual. Suatu produk, meskipun dinilai enak, tetapi
memiliki warna yang kurang menarik atau memberi kesan telah menyimpang dari
warna yang seharusnya, tidak menarik untuk dikonsumsi. Penentuan mutu suatu
bahan pangan pada warna disebbakan warna adalah tampilan pertama yang terindera
oleh konsumen. Hasil dari pengujian yang dilakukan panelis lebih menyukai warna
pada sampel
Rasa merupakan hal yang sangat krusial bagi konsumen dalam membeli
makanan karena rasa makanan merupakan indikator utama yang akan diingat oleh
konsumen dan bahkan konsumen rela antri dan menempuh jarak yang jauh demi
suatau makanan yang mempunyai cita rasa yang enak. Rasa merupakan parameter
utama yang membedakan antara produk satu dengan yang lain meskipun mempunyai
varian rasa yang sama. Hasil uji hedonik menunjukkan tingkat kesukaan terhadap
parameter rasa dari ketiga sampel jus jambu menunjukkan bahwa jus jambu A2
mempunyai rasa lebih baik dibandingkan jus jambu A1 dan A3.
Aroma yang khas pada suatu produk merupakan salah satu indikator yang
menyebabkan konsumen mempunyai daya tarik untuk mencicipi suatu produk
tertentu. Aroma yang khas dari minuman Jus jambu akan mempengaruhi daya beli
konumen. Hasil survei tingkat kesukaan terhadap parameter aroma dari ketiga jus
jambu tersebut bahwa jus jambu A1 lebih baik dari segi aroma dibandingkan dengan
brownies A3 dan A2.
Uji hedonik yang terakhir berupa tekstur atau konsentrasi. Dari hasil uji yang
dilakukan terhadap beberapa panelis menunjukkan bahwa para panelis lebih
menyukai tekstur dari sampel A2 dibanding A1 dan A3.Tekstur yang baik untuk
suatu minuman jus jambu adalah tidak menimbulkan rasa gatal dan tidak
menyebabkan konsumen tersedak saat meminumnya.

Analisis data uji hedonik dilakukan dengan metode one sample t test, uji
realibilitas dan uji validitas. Analisis dengan metode one sample t test merupakan
teknik analisis membandingkan satu variabel bebas. Teknik yang digunakan ini
berguna untuk menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak
dengan rata-rata sebuah sampel. Hasill dari analisis data menggunakan metode one
sample t-test memiliki nilai sig (2 tailed) 000 < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho
diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua data dari sampel jus jambu
menunjukkan hasil dapat diterima dengan urutan data paling baik yakni A1, A2, dan
A3.

Uji validitas dari data sampel dilakukan dengan cara melihat nilai corrected
item-total colleration. Data analisis dari ketiga jus jambu tersebut beturut-turut
sebesar 018, 151, dan 001 yang dibadingkan dengan nilai R table sebesar 0,9877.
Hasil uji validitas dari data ketiga jus jambu tersebut adalah valid. Uji realibilitas dari
data tersebut dengan melihat data cronback’s Alpha. Data analisis dari ketiga jus
jambu tersebut berturut-turut sebesar -183, 149, dan 459 yang dibandingkan dengan
nilai R table sebesar 0,9877. Hasil uji realibilitas dari sampel jus jambu A2 dan A3
tersebut adalah realibel, sedangkan data untuk sampel A1 tersebut adalah tidak
realibel.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Prinsip pada uji hedonik adalah panelis diminta untuk mencoba suatu produk
tertentu, kemudian setela itu diminta untuk memberikan tanggapan dan
penilaian atas produk yang dicoba tersebut.
2. Berdasarkan hasil uji hedonik terhadap 3 sampel jus jambu, sampel yang
paling disukai oleh panelis adalah A2, A1, dan yang terkahir A3.
3. Berdasarkan hasil uji hedonik para panelis lebih meynyukai sampel A2.
4. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa sampel A1, A2, dan A3 semuanya
valid.
5. Hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa sampel B dan C realibel.

B. Saran
Pada saat melakukan uji hedonik sebaiknya dilakukan dengan melakukan
pengujian panelis ditempat yang tidak terllau dekat dengan panelis lain yang sedang
menguji apabila tidak ada bilik atau sekat antar panelis serta pada saat pengujian ,
panelis yang menunggu giliran menguji tidak berada didekat panelis yang sedang
menguji karena hal-hal tersebut bisa mempengaruhi hasil pengujian yang dilakukan
panelis.

Anda mungkin juga menyukai