Jawab: infus adalah sediaan steril parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena yang tidak membutuhkan pengawet dan dapar. Sedangkan injeksi adalah sediaan steril suspensi, emulsi, larutan atau dalam bentuk suspensi kering yang harus dilarutkan terlebih dahulu yang diinjeksikan melalui kulit atau membran mukosa. 2. Jelaskan infus yang dibuat masuk kedalam golongan apa! Jawab: infus yang dibuat termasuk golongan infus elektrolit. 3. Jelaskan indikasi infus yang telah dibuat! Jawab: untuk mengatasi asidosis metabolik, alkalinisasi urin dan pengobatan radikal pruritus. 4. Jelaskan berapa lama batasan waktu infus dapat digunakan untuk pasien! Jawab: injeksi intravena, pada pasien tanpa gangguan sirkulasi yang berat, 100 mg sebagai bolus selama beberapa menit (50 mg pada pasien dengan BB lebih ringan atau pasien dengan gangguan sirkulasi yang berat), segera diikuti dengan infus 4 mg/menit selama 30 menit, 2 mg/ml selama 2 jam, kemudian 1 mg/menit. Kadarnya dikurangi lagi bila infusnya dilanjutkan lebih dari 24 jam (pantauan EKG dan supervisi dokter ahli jantung). 5. Jelaskan pengaruh tonisitas pada sediaan infus! Mengapa ada obat/larutan yang boleh diberikan walaupun sifatnya yang tidak isotonis? Jawab: larutan isotonis adalah larutan yang memiliki osmolaritas cairannya yang sama dengan serum, sehingga cairan terus berada dalam pembuluh darah. a. Hipertonik: dapat menarik cairan dan elektrolit dari jaringan ke sel pembuluh darah sehingga dapat mengurangi edema dan juga dapat menstabilkan tekanan darah. b. Hipotonik: saat sel dehidrasi dapat menurunkan osmolaritas serum sehingga cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar kejaringan sekitar. 6. Jelaskan konsep kontrol kualitas yang dilakukan untuk sediaan insus! Jawab: konsep kontrol kualitas sediaan infus adalah sediaan yang diproduksi memiliki hasil kualitas kontrol yang baik, memenuhi semua persyaratan. 7. Bagaimana menurut anda penggabungan obat ke dalam larutan infus? Apa saja yang menjadi faktor penentu? Jawab: sediaan infus sedapat mungkin bersifat isotonis atau isohidris. Bahan yang diperlukan dalam sediaan infus hanya zat aktif, pengisotonis dan pelarut steril, karena jika ditambah dengan zat tambahan lain dikhawatirkan larutan akan semakin hipertonis dan dapat menyebabkan sakit pada pasien