Anda di halaman 1dari 6

HO 8 Mengerjakan Balok dan Lantai

Mengerjakan Konstruksi Balok dan Lantai

1. Kompetensi
Mampu mengerjakan konstruksi balok dan lantai sesuai gambar rencana dan gambar
kerja

2. Indikator Pekerjaan
2.1. Gambar rencana balok dan lantai disiapkan
2.2. Gambar kerja balok dan lantai dibuat sesuai gambar rencana
2.3. Seting balok dan lantai dibuat sesuai gambar rencana
2.4. Jumlah penulangan balok dan lantai dihitung sesuai gambar rencana
2.5. Jumlah bekisting balok dan lantai dihitung sesuai gambar kerja
2.6. Bekisting balok dan lantai dibuat sesuai gambar kerja
2.7. Tulangan balok dan lantai dirangkai sesuai gambar rencana
2.8. Semua dimensi balok dan lantai dicek sesuai rencana

3. Informasi Umum

3.1. Konstruksi Lantai dan Balok Beton Bertulang


Sistem lantai dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sistem satu arah dan sistem dua
arah. (Ishar HK, 1992). Pada sistem satu arah, penyaluran gaya hanya ke satu arah
dan bertahap, yaitu dari lantai ke balok anak, dari balok anak ke balok induk dan dari
balok induk ke kolom atau dinding beton. Pada sistem dua arah, penyaluran gaya ke
kedua arah atau lebih. Dalam sistem dua arah, tidak ada balok anak atau balok induk,
penyaluran gaya merata ke segala arah. Kelemahan sistem dua arah adalah bahaya
gaya pons pada tumpuan kolom. Bentang optimum lantai dan balok secara empiris
antara 7-8 m, apabila betonnya mutu tinggi 10-15 m. (Ishar HK, 1992).

Menurut SKSNI T15-1991-03, jarak minimum tulangan utama pelat lantai 25 mm,
disarankan 20 mm. Sedangkan jarak maksimim tulangan utama 1,5 tebal lantai dan
atau 250 mm. Untuk konstruksi balok beton bertulang, jarak minimum tulangan
utama 25 mm atau sama dengan diameter tulangan utama, disarankan 40 mm. Jarak
maksimum tulangan utama balok 150 mm dan jarak maksimum tulangan samping
300 mm. Jarak maksimum sengkang 250 mm untuk tulangan polos, dan 300 mm
untuk tulangan diprofilkan.

3.2. Konstruksi Bekisting


Bekisting adalah sarana pembantu untuk mencetak beton yang digunakan
untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan
bentuk yang dikehendaki.

Dari definisi di atas, sebenarnya sudah cukup jelas untuk memut fungsi dari
bekisting. Namun, berikut ini kami berikan beberapa fungsi bekisting untuk
sebuah proyek konstruksi:
a. Menentukan bentuk konstruksi beton;
b. Mampu menyerap dengan baik beban yang ditimbulkan oleh spesi-beton
yang belum mengeras;
c. Mempermudah struktur beton agar dapat dibongkar pasang dengan cara
yang sederhana. 
Dengan melihat ketiga fungsi bekisting tersebut terlihat bahwa pekerjaan
beton sangat dipengaruhi oleh bekisting. Meskipun hanya sebagai alat bantu
sementara, proporsi biaya pekerjaan bekisting beton cukuplah besar
dibandingkan dengan biaya seluruh pekerjaan beton bertulang. Oleh
karenanya, pekerjaan bekisting akan sangat memengaruhi efisiensi biaya dan
waktu pekerjaan beton yang merupakan salah satu item pekerjaan dalam
sebuah proyek konstruksi.

Syarat Pekerjaan Bekisting

Untuk memenuhi fungsinya, sebuah konstruksi bekisting harus memenuhi


syarat kuat dalam menopang beban, kaku, dan stabil (kokoh). Syarat ini harus
dipenuhi mengingat sebuah bekisting dalam proyek konstruksi haruslah
mampu mencegah terjadinya perubahan dimensi ataupun keropos pada
struktur beton. Apalagi, pekerjaan bekisting akan dilakukan berulang-ulang
pada bangunan bertingkat serta memerlukan biaya yang besar untuk
membuatnya (American Concrete Institute).

Perancangan suatu bekisting dimulai membuat konsep system yang akan


digunakan untuk membuat cetakan dan ukuran dari beton segar hingga dapat
menanggung berat sendiri dan beban-beban sementara yang terjadi. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi yaitu :
a. Kekuatan
Bekisting harus dapat menahan tekanan beton dan berat dari pekerja dan
peralatan kerja pada penempatan dan pemadatan.

b. Kekakuan
Lendutan yang terjadi tidak boleh melebihi 0,3% dari dimensi permukaan
beton.perawatan perlu dilakukan untuk memastikan bahwa  lendutan
komulatif dari bekisting lebih kecil dari toleransi struktur beton.
c. Ekonomis
Bekisting harus sederhana dan ukuran komponen serta pemilihan
material harus ditinjau dari segi pembiayaan.

d. Mudah diperkuat dan dibongkar tanpa merusak beton atau bekisting


Metode dan cara bongkar serta pemindahan bekisting harus dicermati
dan dipelajari sebagai bagian dari perencanaan bekisting, terutama
metode pemasangan dan leveling elevasi.

Bekisting Semi Sistem (Knock Down) untuk Balok dan Lantai

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, ditemukanlah bekisting


semi sistem (knock down) yang terbuat dari plat baja atau besi hollow.
Penggunaan bekisting knock down tersebut akan menghasilkan bentuk beton
yang lebih presisi jika dibandingkan dengan penggunaan triplek/papan kayu
dan kayu balok pada sistem bekisting konvensional. Prinsip dari bekisting semi
sistem ini digunakan untuk berulang kali dalam bentuk yang tidak dapat
diubah. Penggunaannya dirancang untuk satu proyek, yang ukuran-ukurannya
disesuaikan pada bentuk beton yang diinginkan.

Persyaratan untuk digunakannya bekisting semi sistem adalah adanya


kemungkinan yang cukup bagi pengulangan dalam pekerjaan. Setelah
penggunaan, bekisting knock down sebaiknya dibersihkan dari sisa-sisa
material beton yang menempel agar dapat digunakan lagi sehingga mampu
menghasilkan kualitas yang tetap sama.

Keunggulan bekisting semi sistem adalah:

a. Tahan lama/awet sehingga dapat digunakan seterusnya sampai


pekerjaan selesai;
b. Lebih mudah dalam hal pemasangan dan pembongkaran;
c. Mampu meminimalisir jumlah pekerja yang dibutuhkan jika dibandingkan
ketika pekerjaan konstruksi tersebut menggunakan bekisting
konvensional;
d. Jika ditotal sampai pekerjaan bangunan selesai, bekisting semi sistem ini
tidaklah menelan biaya yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan
pemakaian bekisting konvensional.
Sedangkan kekurangan bekisting semi sistem adalah memerlukan area untuk
pabrikasi bekisting. Namun, saat ini bekisting semi sistem (knock down)
semakin mudah dipesan dan semakin menjamur jasa penyewaannya.
Bekisting knockdown untuk balok dan lantai

4. Job Praktek
Tugas Kelompok
Buatlah penyelasian pekerjaan balok proyek struktur beton seperti gambar rencana
berikut.

RENCANA LOTENG KERJA BETON


1.00

1.50

BI

BI
BI

UKURAN DAN JARAK


KOLOM SEPERTI PADA
BA
TABEL

BA

BI

1.00

BI
1.00
TINGGI LANTAI 1
3.20 M
DOWN 1.00

1.00 3.00 1.00

TABEL TUGAS KELOMPOK KERJA PROYEK PRAKTEK KERJA BETON

Kelompok Ruang (m) Balok Induk Balok Anak Tebal Pelat Tulangan BI Tulangan BA Tulangan Pelat
6x6 20x40 20x30 12 Lap: 3 D 14 Lap: 2 D 12 Lap: P 10-15
1
Tum: 2 D 14 Tum: 2 D 12 Tum: P 10-15
6,5x6,5 20x45 2030 12 Lap: 3 D 14 Lap: 2 D 12 Lap: P 10-15
2
Tum: 2 D 14 Tum: 2 D 12 Tum: P 10-15
7x7 20x50 20x30 12 Lap: 3 D 16 Lap: 2 D 14 Lap: P 10-15
3
Tum: 2 D 16 Tum: 2 D 14 Tum: P 10-15
7,5x7,5 25x50 20x40 12 Lap: 3 D 16 Lap: 2 D 14 Lap: P 10-15
4
Tum: 2 D 16 Tum: 2 D 14 Tum: P 10-15
8x8 25x60 20x40 12 Lap: 3 D 16 Lap: 2 D 14 Lap: P 10-15
5
Tum: 3 D 16 Tum: 2 D 14 Tum: P 10-15

Jumlah kelompok maksimum 4 orang


Semua begel P 8-15
5. Bahan dan Alat
Bahan: tulangan terkait seperti tabel atas, bendrat, kayu bekisting, scafolding.
Alat: pertukangan kayu, catut (kakaktua), paku, kateha,

6. Langkah Kerja
6.1. Menyiapkan gambar rencana balok dan lantai
6.2. Membuat gambar kerja sesuai gambar rencana
6.3. Membuat seting balok dan lantai sesuai gambar rencana
6.4. Menghitung penulangan balok dan lantai sesuai gambar rencana
6.5. Menghitung bekisting balok dan lantai sesuai gambar kerja
6.6. Membuat bekisting balok dan lantai sesuai rencana
6.7. Merangkai tulangan balok dan lantai sesuai gambar rencana

7. Standar Kerja
7.1. Gambar kerja dibuat sesuai gambar rencana
7.2. Seting bangunan balok dan lantai dibuat sesuai gambar rencana
7.3. Penulangan balok dan lantai dihitung sesuai gambar rencana
7.4. Bekisting balok dan lantai dihitung sesuai gambar kerja
7.5. Bekisting balok dan lantai dibuat sesuai rencana
7.6. Tulangan balok dan lantai dirangkai sesuai gambar rencana

8. Keselamatan Kerja
 Menggunakan APD (masker, sepatu dan rompi)
 Bekerja dengan cermat (terutama waktu membengkok)

9. Hasil Kerja
9.1. Membuat gambar DED dan shop drawing denah dan strukur beton balok dan
lantai 1:50
9.2. Menggambar Flowchart SOP mengerjakan balok dan lantai
9.3. Diskusi standar kerja mengerjakan struktur balok dan lantai

Anda mungkin juga menyukai