2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Penelitian Kuantitatif” makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif semester ganjil. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Agung Setyawan, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Kuantitatif, serta semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka upaya meningkatkan pemahaman bagi
mahasiswa dan sebagai kemandirian mahasiswa dan dosen sebagai pengampu
matakuliah. Kesuksesan belajar berawal dari kemauan yang di tunjang dengan
berbagai sarana, seperti makalah, jurnal, ataupun buku. Apabila ada kesalahan
dalam penulisan makalah ini penulis berharap adanya kritik dan saran guna
perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 2
C. Tujuan.......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Pengumpulan Data ....................................... 3
B. Macam-Macam Teknik Pengumpulan Data................................ 3
C. Intrumen Pengumpulan Data....................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 19
B. Saran............................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data ?
2. Apa saja macam-macam teknik pengumpulan data ?
3. Bagaimana cara menyusun instrumen pengumpulan data?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data penelitian kuantitatif
2. Untuk mengetahui instrumen pengumpulan data penelitian kuantitatif.
3. Untuk mengetahui cara menyusun instrumen pengumpulan data
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan
jumlahnya respondennya sedikit atau banyak.
1. Wawancara terstruktur
4
pewawancara mempunyai keterampilan yang sama maka
diperlukan training kepada calon pewawancara.
a. sangat bagus
b. bagus
c. tidak
d. sangat tidak bagus
5
3. Bagaimanakah tanggapan Bapak atau Ibu terhadap
pelayanan bidang transportasi di kabupaten ini?
a. Sangat jelek
b. jelek
c. bagus
d. sangat bagus
a. bagus sekali
b. bagus
c. jelek
d. jelek
a. sangat baik
b. baik
c. tidak baik
d. sangat tidak baik
6
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam
penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang telah
mendalam tentang responden. pada penelitian pendahuluan, peneliti
berusaha mendapatkan informasi awal tentang bagaimana isu dan
permasalahan yang ada pada subjek.
7
wawancara. pada saat responden tersebut sibuk bekerja, sedangkan
mempunyai masalah berat, sedang mulai istirahat, sudah tidak sehat, atau
sedang marah, maka harus hati-hati dalam melakukan wawancara, kalau di
laksana maka akan menghasilkan data yang tidak valit dan tidak akurat.
Informasi atau data yang diperoleh dari wawancara sering bias. bias
adalah menyimpang dari yang seharusnya, sehingga dapat di nyatakan data
tersebut subjektif dan tidak akurat. kebiasaan data ini akan tergantung
pada pewawancara, yang diwawancarai atau responden dan situasi, kondisi
pada saat wawancara, pewawancara yang tidak dalam posisi Netral data
yang di maksud tertentu, diberikan sponsor akan memberikan interpretasi
data yang berbeda dengan apa yang disampaikan oleh
responden,responden akan memberikan data yang bias, bila responden
tidak dapat menangkap dengan benar apa yang ditanyakan peneliti atau
wawancara. Ra oleh karena itu pendapat jangan diberi pertanyaan yang
biasa, selanjutnya situasi dan kondisi seperti yang juga telah dikemukakan
diatas sangat mempengaruhi proses wawancara, yang pada akhirnya juga
akan mempengaruhi validitas data.
8
kontak langsung antara peneliti dengan responden akan menciptakan
suatu kondisi cukup baik, sehingga responden dengan sukarela akan
memberikan kan an an data objektif dan cepat.
Umma sekaran (1192) mengemukakan beberapa prinsip dalam
penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: prinsip
penulisan, penukuran dan penampilan fisik
1. prinsip penulisan angket
prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan
pertanyaan an, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan terbuka
tertutup, negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan
hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan an, dan Urutan
pertanyaan.
a isi dan tujuan pertanyaan
yang dimaksud disini adalah, Apakah isi pertanyaan tersebut
merupakan bentuk pengukuran atau bukan? kalau berbentuk
pengukuran, maka dalam pembuatan pertanyaan harus teliti,
setiap pertanyaan harus skala pengukuran dan jumlah item
mencukupi untuk mengukur variabel yang diteliti
b. bahasa yang digunakan
bahasa yang digunakan dalam penulisan kuisioner harus
disesuaikan dengan kemampuan bahasa responden. kalau di
sekitarnya responden tidak dapat berbahasa Indonesia. bahasa
yang digunakan dalam angket harus memperhatikan jenjang
pendidikan responden, keadaan sosial budaya, dari responden
c. tips dan bentuk pertanyaan
pertanyaan dalam angket merupakan terbuka atau tertutup
( kalau dalam wawancara: terstruktur dan tidak terstruktur) dan
bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif
pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan
responden untuk menuliskan jawaban bentuk uraian memang
sesuai sesuai hal. contoh: Bagaimanakah tanggapan Anda
terhadap iklan-iklan an di TV saat ini ini? sebaliknya
pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang mengharapkan
jawaban singkat atau mengharapkan responden untuk memilih
salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang telah
disediakan. setiap pertanyaan angket yang mengharapkan
jawaban terbentuk data nominal, interval, dan rasio merupakan
pertanyaan yang tertutup.
d. pertanyaan tidak Mendua
setiap pertanyaan dalam angket jangan mendua (double
barreled) sehingga menyulitkan responden untuk memberikan
jawaban
contoh
9
Bagaimana pendapat anda tentang kualitas dan kecepatan
pelayanan KTP? ini adalah pertanyaan Mendua ,karena
menanyakan tentang 2 hal sekaligus yaitu kualitas dan harga.
sebaiknya pertanyaan tersebut dijadikan dua: Bagaimana
kualitas pelayanan KTP? Bagaimana kecepatan pelayanan?
e. tidak menanyakan yang sudah lupa
setiap pertanyaan dalam instrumen angket, sebagai juga tidak
menanyakan hal-hal yang sekiranya responden sudah lupa atau
pertanyaan yang memerlukan jawaban dengan berpikir berat.
contoh
Bagaimanakah kinerja para penguasa Indonesia 30 tahun yang
lalu? menurut anda? Bagaimanakah cara mengatasi krisis
ekonomi saat ini? (kecuali penelitian yang mengharapkan
pendapat para ahli) kalau misalnya baru 25 dan pendidikannya
rendah lalu akan sulit memberikan jawaban.
f. pertanyaan tidak menggiring
pertanyaan dalam angket sebaiknya nya juga tidak menggiring
ke jawaban yang baik saja atau ke yang jelek saja. misal nya
Bagaimanakah kalau bonus atau jasa pelayanan ditingkatkan?
jawaban responden tentu cenderung akan setuju. Bagaimanakah
profesi kerja Anda selama setahun terakhir? jawabannya akan
cenderung baik.
g. panjang pertanyaan
dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang sehingga akan
membuat jenuh responden dalam mengisi. bila jumlah variabel
banyak, sehingga memerlukan instrumen yang banyak, maka
instrumen tersebut dibuat berisi dalam penampilan. model skala
pengukuran yang digunakan kan, kan dan cara mengisi angket
dan empirik jumlah pertanyaan 20 sampai 30 pertanyaan.
h. urutan pertanyaan
urutan pertanyaan dalam angket dimulai dari umum menuju hal
yang spesifik atau dari mudah menuju hal yang sulit atau diacak
hal ini ini memerlukan dipertimbangkan secara psikologi aku
mempengaruhi semangat semangat responden untuk menjawab
urutan pertanyaan yang diajak perlu dibuat bila tingkat tumben
terhadap masalah yang ditanyakan sudah tinggi
i. prinsip pengukuran
angkat yang diberikan kepada responden merupakan instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan
diteliti. oleh karena itu instrumen angket tersebut harus dapat
digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel
karena variabel yang diukur. supaya diperoleh data penelitian
yang valid dan reliabel maka sebelum instrumen angket tersebut
10
diberikan kepada responden maka perlu diuji validitas dan
reabilitas terlebih dahulu instrumen yang akan di valid dan
variabel bila digunakan untuk mengumpulkan data, akan
menghasilkan data yang tidak valid dan reliabel pula.
j. penampilan fisik dan angket
penampilan fisik angket sebagai alat pengumpul data akan
mempengaruhi respon atau keseriusan responden dalam mengisi
angket. angket yang dibuat dari kertas buram akan mendapat
Respon yang kurang menarik bagi responden, bila dibandingkan
angket yang tercetak dalam kertas yang bagus dan berwarna.
tapi angket yang dicetak di kertas yang bagus dan berwarna
akan mahal.
C. Teknik Observasi
Sutrisno Hadi (1986) dalam Sugiono (2017: 145) mengatakan
bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua
diantaranya yang terpenting ialah proses pengamatan dan ingatan.1
Menutut Winarno Surakhmad (1985) mengatakan bahwa
pelaksanaan observasi dapat dilakukan dengan berbagai kemungkinan oleh
peneliti itu sendiri, seperti peneliti bebas tanpa terikat waktu dalam
melakukan pengamatan, atau peneliti terbatas membatasi waktu untuk
mengumpulkan data. Cara-cara tersebut merupakan kegiatan yang lumrah
atau lazim dilakukan oleh peneliti dalam memecahkan masalah melalui
pengumpulan data.
Teknik observasi dilakukan jika peneliti hendak mengamati
perilaku, proses kerja, gejala-gejala alam dan jumlah responden tidak
terlalu besar. Segi proses observasi di bagi menjadi dua yaitu observasi
berperan serta (participant observation) dan observasi tidak ikut berperan
serta (non participant obsevation).
1) Observasi Berperan Serta (Participant Observation)
1
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bangdung: Alfabeta. 2017).h.145
11
Peneliti terlibat dalam kegiatan yang dengan di amati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Peneliti melakukan
pengamatan, ikut serta dalam kegiatan dan menikmatu suka duka
dalam berkegiatan dalam rangka mengumpulkan data penelitian. Oleh
karena itu observasi berperan serta ini dapat memperkuat data
penelitian lebih lengkap, tajam, dan dapat dipercaya serta mengetahui
makna dalam setiap perilaku objek yang diteliti.
2) Observasi Non Partisipan
Peneliti pada observasi non partisipan ini tidak terlibat dalam
kegiatan dan hanya sebagai pengamat independen. Pengamat
independen ini hanya bertugas untuk mencatat, menganalisis perilaku
objek penelitian dan kemudian membuat kesimpulan tentang perilaku
yang diamati. Pengumpulan data dengan cara ini tidak akan mendapat
data yang mendalam, tidak sampai pada tingkat makna. Makna ialah
nilai-nilai di balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan tertulis.
Obervasi non partisipan di bagi menjadi dua yaitu obervasi terstruktrur
dan observasi tidak terstruktur.
a) Observasi Terstrutur
Observasi terstruktur adalah observasi yang di susun secara
sistematis, tentang apa yang akan di amati, kapan dan dimana
tempatnya. Observasi ini dilakukan bila peneliti telah mengetahui
secara pasti tentang variabel apa yang akan di amati, selain itu
peneliti melakukan pengamatan dengan mennggunakan instrumen
penilaian yang telah teruji validitas dan reabilitasnya.
b) Observasi Tidak Terstruktur
Observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan di observasi, hal ini dikarenakan peneliti tidak tahu
tentang apa yang akan diamati. Peneliti tidak menggunakan
instrumen yang baku, namun hanya menggunakan rambu-rrambu
pengamatan
3) Kemungkinan-kemungkinan teknik Observasi
12
Menurut Winarto Surakhmad (1985) mengemukakan bahwa
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi baik tidaknya
pengumpulan data melalui teknik observasi:
a) Jelas tidaknya tujuan khusus penyelidikan
b) Jelas tidaknya setiap aspek penyelidikan yang perlu pemecahan
atau pembuktian
c) Jelas tidaknya penentuan sumber data
d) Jelas tidaknya pedoman kerja observasi
e) Jelas tidaknya cara mencatat data
Untuk menjamin terkumpulnya data yang diharapkan, peneliti
hendaknya mengetahu dengan jelas tujuan apa yang diamat, kemudian
memfokuskan perhatian pada hipotesis atau aspek masalah yang perlu
di pecahkan memalui pengumpulan data, selain itu peneliti perlu
menjelaskan mengenai subjek atau sample yang dapat dijadimakn
dumber data. Faktor selanjutnya ialah pedoman serta cara
mendokumentasikan data yang diambil. Pedoman sebagai petunjuk
bila mana peneliti tidak memiliki keahlian khusus sehingga
menjadikan pedoman sebagai bantuan instrumen dalam pengumpulan
data.
D. Teknik Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu
dokumen bisa berbentuk tulisan gambar atau karya-karya monumental
dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian sejarah kehidupan (Life historis) cerita, biografi, peraturan, dan
kebijakan. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih
Kredibel atau dapat dipercaya jika didukung oleh sejarah pribadi
kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat
dan autobiografi.
Hasil penelitian juga akan semakin Kredibel apabila didukung oleh
foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. tetapi
perlu diketahui bahwa tidak semua dokumen memiliki kredibilitas
yang tinggi. Sebagai contoh banyak foto yang tidak mencerminkan
13
keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu.
demikian juga otobiografi yang ditulis untuk dirinya sendiri, sering
subyektif.2
2
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta. 2017).h.240
3
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bangdung: Alfabeta. 2017).h 102-
103
14
b. Mencari teori yang relevan
c. Menyusun indikator instrumen/soal
d. Menyusun butir instrumen
e. Validasi isi
f. Reivisi berdasarkan masukan validator
g. Melakukan uji coba kepada responden untuk memperoleh data
respon peserta
h. Melakukan analisis (reabilitas, tingkat kesulitan dan daya
pembeda)
i. Merakit instrumen
Sebagai contoh variabel penelitian mengenai “Kreativitas”
(Muhammad Rosyid, 2016:2). Indikator kreativitas anak meliputi:
kelancaran, keluwesan dan fleksibilitas, kerincian atau elaborasi,
dan orisinalitas, selain itu menurut Munandar(2014) dalam Yashinta
Aplina Nona (2019) menjelaskan bahwa terdapat 4 aspek kreativitas
meliputi: pribadi, pendorong, proses dan produk, dengan demikian
dapat dituliskan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Variabel Dimensi dan definisi Butir petanyaan
Kreativitas Kelancaran: merupakan
kemampuan untuk
1,2
menghasilkan sejumlah ide
atau gagasan.
Keluwesan dan
Fleksibilitas: merupakan
kemampuan menghasilkan 3
ide-ide
yang beragam.
Kerincian atau elaborasi:
merupakan kemampuan
mengembangkan, 4
membumbui, atau
mengeluarkan sebuah ide.
Orisinalitas: kemampuan
untuk menghasilkan ide yang
tak 5
biasa di antara kebanyakan
atau jarang.
Pribadi: bakat kreatif 6
15
seseorang akan berkembang
bila didukung oleh faktor
internal dan eksternal
Pendorong: menyibukkan
dirinya sendiri secara kreatif
dengan ikut mengusahakan 7
sarana dan prasarana yang
dibutuhkan
Proses: kondisi yang
memungkinkan seseorang
8
menciptakan produk kreatif
yang bermakna
Produk: hasil dari proses
yang dilakukan sehingga 9,10
tercipta produk kreatif
16
gambar
2. Kecakapan 2
menggunakan
media gambar
3. Kecakapan 3
menggunakan
teknik gambar
Teknik Menarik Benang 1. Cara memegang 4
benang
2. Cara meletakkan 5
benang diatas
kertas
3. Teknik tarikan 6
benang
Kreativitas Anak 1. Kelancaran 7
2. Keluwesan dan 8
fleksibilitas
3. Kerincian atau 9
elaborasi
4. Orisinalitas 10
Keterangan:
4berarti sangat setuju :baik sekali
3berarti setuju :cukup baik
2berarti tidak setuju :tidak baik
1berarti sangat tidak setuju :sangat tidak baik
No Pernyataan tentang pengaruh metode menggambar Tingkat Persetujuan
bebas dengan teknik menarik benang terhadap
17
kreativitas anak
1. Siswa terampil dalam menggunakan alat 4 3 2 1
menggambar
2. Siswa terampil menggunakan media menggambar 4 3 2 1
3. Siswa terampil dalam menggunakan teknik 4 3 2 1
menggambar
4. Siswa mampu memegang benang dengan benar 4 3 2 1
sesuai apa yang akan dibuat
5. Siswa benar dalam meletakkan benang diatas kertas 4 3 2 1
6. Siswa terampil dalam menggunakan teknik menarik 4 3 2 1
benang
7. Siswa mampu menuangkan ide atau gagasan baru 4 3 2 1
8. Siswa mampu membuat karya beragam 4 3 2 1
menggunakan teknik menarik benang
9. Siswa mampu memberi hiasan pada hasil karya 4 3 2 1
denagn teknik menarik benang
10. Siswa mampu menghasilkan karya yang konsisten 4 3 2 1
dan berciri khas dengan teknik menarik benang
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai teknik pengumpulan data
serta instrumen pengumpulan data maka dapat disimpulkan bahwa teknik
18
pengumpulan data sebagai langkah yang tidak dapat dipisahkan dalam
penelitian kuantitatif, adapun teknik untuk memperoleh data antara lain
dengan cara wawancara, angket, dan observasi. Baik teknik dan instrumen
merupakan satu kesatuan dan sebagai ujung tombak dalam penelitian
sebab kebenaran data yang akan diolah/ dianalisis bergantung tepat
tidaknya instrumen yang di susun sesuai apa yang akan di teliti. Oleh
karena itu peneliti harus memerhatikan betul aspek-aspek yang hendak
diteliti kebenarannya dengan mengkaji referensi/ penelitian sebelumnya
sebelum menyusun instrumen penelitian, sehingga data yang di peroleh
dapat dikatakan valid dan reliabel setelah dilakukannya uji validitas dan
reliabilitas dengan menggunakan instrumen yang tepat.
B. Saran
Sebagai peneliti pemula alangkah baiknya jika mengkaji berbagai
sumber sebelum menyusun instrumen penelitian kuantitatif, sehingga data
yang di dapat dapat valid dan reliabel
19
DAFTAR PUSTAKA
20