Anda di halaman 1dari 8

BAB III

PENELITIAN DAN EVALUASI

3.1 Analisis Jaringan di PT.KAI DIVRE III PALEMBANG

Pengumpulan Data

Tools

Vistumbler Ekahau HeatMapper

Kekuatan Sinyal Mapping AP &


Jangkauan Sinyal

Evaluasi

Optimalisasi Jaringan
WLAN

SELESAI

Gambar 3.3 Skema Pemikiran


Pada gambar 3.3 Langkah-Langkah Skema Pemikiran diatas menunjukkan

urutan tahapan dalam analisis menggunakan aplikasi Vistumbler memperkirakan

posisi dan jarak Access Point Router ke pengguna, dan menentukan nilai High

Signal dan RSSI, High RSSI pada jaringan Wireless yang akan dianalisis agar

mendapatkan hasil sinyal yang baik pada setiap lantai dan ruangan yang telah

ditentukan sesuai topologi pada PT.KAI DIVRE III PALEMBANG agar nantinya

Wireless yang digunakan akan memberikan sinyal yang lebih optimal setelah

pemetaan ulang jaringan Wireless yang ada. Adapaun data yang digunakan pada

penelitian ini diperoleh dari :

1. Pengamatan (Observasi)

Observsi merupakan pengamatan secara langsung. Pengamatan

dilakukan dengan mengamati langsung Penempatan dan Pemetaan

Jaringan Wireless yang ada pada PT.KAI DIVRE III PALEMBANG.

2. Wawancara

Penulis melakukan diskuksi dan wawancara langsung dengan

bebrapa staff unit IT pada PT.KAI DIVRE III PALEMBANG

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan objek yang ditinjau.

3. Studi Kepustakaan (Literature)

Untuk mendapatkan data-data yang bersifat teoritis yaitu dengan

cara membaca Literature yang relevan dengan pengamatan yang

penulis lakukan. Penulis mencari referensi melalui jurnal-jurnal dan

buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat.


Selain pengumpulan data, adapun metode penelitian yang digunakan ialah

metode Action Research yang terbagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

1. Melakukan diagnosa (Diagnosing)

Pada tahap ini peneliti melakukan diagnosa terhadap masalah-masalah

jaringan yang ada pada PT.KAI DIVRE III PALEMBANG.

2. Membuat rencana tindakan (Action Planning)

Memahami pokok permasalahan yang ada kemudian dilanjutkan dengan

menyusun rencana tindakan yang tepat. Pada tahap ini peneliti melakukan

perancangan jaringan WLAN yang akan di monitoring dan di analisis pada

kantor PT.KAI DIVRE III PALEMBANG.

3. Melakukan tindakan (Action Taking)

Pada tahap ini peneliti mengimplementasikan rencana tindakan dengan

melakukan pemetaan jaringan WLAN di PT.KAI DIVRE III

PALEMBANG menggunakan aplikasi Ekahau HeatMapper.

4. Melakukan evaluasi (Evaluating)

Peneliti melakukan evaluasi dari hasil implementasi yang telah dilakukan,

pada tahap ini melihat bagaimana hasil pemetaan jaringan WLAN pada

PT.KAI DIVRE III PALEMBANG.

5. Pembelajaran (Learning)

Ini merupakan bagian akhir dari beberapa tahap sebelumnya, dimana

penulis akan melakukan riview pada tahapan yang ada.


3.2 Jaringan Komputer pada PT.KAI DIVRE III PALEMBANG
Demi memudahkan dalam mengetahui jaringan komputer pada PT.KAI
DIVRE III PALEMBANG, penulis membeberkan jaringan komputer pada
PT.KAI DIVRE III PALEMBANG dengan membagi menjadi 2 bagian sebagai
berikut:
1. Topologi Jaringan
2. Perangkat Jaringan

3.2.1 Topologi Jaringan di PT.KAI DIVRE III PALEMBANG


Berikut ini gambaran topologi jaringan Computer PT.KAI DIVRE III

PALEMBANG :

Gambar 3.2. Topologi Jaringan PT.KAI DIVRE III PALEMBANG


Pada topologi jaringan, perangkat implementasi jaringan yang digunakan

di gedung B PT.KAI (PERSERO) DIVRE III PALEMBANG yang terdiri dari 2

lantai yaitu pada lantai 1 terdapat ruang SDM & Umum memiliki satu server, satu

switch, satu access point, dan lima PC (Personal Computer), ruang SM Penagihan

memiliki satu switch, dan dua PC (Personal Computer), ruang SM Keuangan

memiliki dua PC (Personal Computer), ruang Dokumentasi memiliki satu server,

satu switch, dan empat PC (Personal Computer), Sedangkan pada lantai 2

terdapat ruang SM IT (sistem informasi) memiliki satu server, satu router, satu

modem, dan satu PC (Personal Computer), ruang SM Pelayanan memiliki satu

switch, satu access point, dan dua PC (Personal Computer), ruang SM

Pengamanan memiliki satu switch, dan tiga PC (Personal Computer), ruang SM

jalan dan jembatan memiliki satu switch, satu access point, dan lima PC

(Personal Computer).

3.2.2 Perangkat yang Digunakan


Perangkat keras/hardware yang digunakan pada gedung B di PT.KAI

(PERSERO) DIVRE III PALEMBANG seperti pada gambar 3.3 berikut ini :

Tabel 3.1 Perangkat yang Digunakan di PT.KAI DIVRE III PALEMBANG

NO Perangkat Keras Jumlah Spesifikasi Keterangan


1 Router 1 buah Mikrotik Terletak di
RB951 Ui- Ruang IT.
2ND

2 Switch 6 Buah 100Mbps, 12 Untuk 2 lantai.


Port
3 Wireless LAN 3 Buah Access Point Direncanakan
300 Mbps. setiap lantai
terdapat access
point.

4 PC (Personal 24 Buah untuk Lenovo – Setiap lantai


Computer) lantai 1 dan Think Centre memiliki 4
lantai 2 A55 AD4. ruangan dan
setiap ruangan
memiliki 2-5
PC
5 Kabel UTP Secukupnya Belden – UTP
Cable Cat

6 Server 3 Buah Intel Core 2 3 buah server


Duo E 6550 yang masing-
2,33 GHz, masing terletak
RAM 4GB, di Ruang IT,
Harddisk Ruang
200GB. Dokumentasi,
dan ruang
SDM &
Umum.

3.3 Peralatan yang Digunakan dalam Pemetaan Jaringan Wireless


Dalam memetakan jaringan Wireless Access Point Router pada PT.KAI

DIVRE III PALEMBANG adalah sebagai berikut:

1. Komputer atau Laptop

2. Wireless Access Point Router

3. Aplikasi/Tools bantuan dalam memetakan Jaringan Wireless

3.4 Permasalahan dan Solusi Jaringan Pada PT.KAI DIVRE III


PALEMBANG

3.4.1 Permasalahan
Gambar 3.3. Permasalahan Jaringan PT.KAI DIVRE III PALEMBANG

Penulis melihat dari gambaran topologi jaringan pada PT.KAI DIVRE III

PALEMBANG bahwa posisi Access Point kurang efektif, yang akan

mengakibatkan lemahnya akses internet pada daerah tersebut dikarenakan kinerja

jaringan nirkabel terletak pada physical link dan paling berpengaruh adalah

kondisi fisik seperti jarak, karena semakin lemah radio frekuensi yang dapat di

terima dan menjadikan akses ke jaringan menjadi lambat, selain itu penghalang

berupa tembok tebal (Fresnel Zone) dan gangguan sinyal berdekatan (interferensi

Co-Channel) dari komponen lain bisa juga menurunkan kualitas sinyal yang di

terima enduser.(Timur Dali Purwanto,2013:1)

Dari deskripsi tersebut, penulis membagi permasalahan sebagai berikut:

1. Kecepatan Jaringan Wireless kurang baik karena jarak Access Point ke

pengguna yang kurang tepat. Dapat dilihat pada topologi jaringan

diatas terdapat total 24 buah PC dari setiap ruangan, dan terdapat 3

buah Access Point yg masing-masing terletak di ruang SM Jalan &


Jembatan, ruang SM SDM & Umum, dan pada ruang SM Pelayanan.

Setiap Access Point yang mengcover rata-rata 5-6 buah PC, Sedangkan

ruang Dokumentasi, Ruang SM Penagihan & ruang SM Keuangan

tidak terdapat Access Point sehingga hanya akan mengandalkansinyal

yang didapat dari Access Point terdekat sebagai koneksi jaringan.

2. Banyaknya Noise pada ruangan seperti kaca, dinding, dll.

3. Belum adanya pemetaan jaringan wireless yang baik pada masing-

masing ruangan.

3.4.2 Solusi
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, adapun

solusi yang diberikan untuk Jaringan Wireless di PT.KAI DIVRE III

PALEMBANG:

1. Melakukan pemetaan kembali pada Wireless Access Point Router agar

lebih efektif dalam menyebarkan sinyal ke User.

2. Menambahkan Access Point agar sinyal wireless yang menyebar ke setiap

ruangan lebih tercover, dan memperlancar sinyal yang sampai ke

user/pegawai di PT.KAI DIVRE III PALEMBANG.

Anda mungkin juga menyukai