Anda di halaman 1dari 158

Edisi Vol.4, No.

2 Agustus 2020
ISSN 2580-2518
KATA PENGANTAR

Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Dunia merupakan publikasi triwulanan


yang diterbitkan oleh Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas,
yang didasarkan pada data dan informasi yang sudah dipublikasikan oleh
Kementerian/Lembaga, instansi internasional, asosiasi, maupun hasil dari diskusi
terbatas perkembangan ekonomi yang dilakukan bersama dengan beberapa
Kementerian/Lembaga, pengamat, dan praktisi ekonomi.

Publikasi triwulan II tahun 2020 ini memberikan gambaran dan analisis mengenai
perkembangan ekonomi dunia dan Indonesia hingga triwulan II tahun 2020. Dari sisi
perekonomian dunia, publikasi ini memuat perkembangan ekonomi Amerika Serikat
dan negara-negara kawasan Eropa, serta kondisi ekonomi regional Asia. Dari sisi
perekonomian nasional, publikasi ini membahas pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada triwulan II tahun 2020 dari sisi moneter, fiskal, neraca perdagangan, investasi,
industri dalam negeri, perekonomian daerah, serta proyeksi ekonomi.

Sangat disadari bahwa publikasi ini masih jauh dari sempurna dan memerlukan
banyak perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu, masukan dan saran yang
membangun dari pembaca tetap sangat diharapkan, agar tujuan dari penyusunan
dan penerbitan publikasi ini dapat tercapai.

Jakarta, Agustus 2020

Direktur Perencanaan Makro dan Analisis


Statistik Kedeputian Bidang Ekonomi Bappenas
RINGKASAN EKSEKUTIF

Sejalan dengan peningkatan kasus Covid-19, pertumbuhan ekonomi mayoritas


negara di dunia mengalami kontraksi yang semakin dalam. Di sisi lain,
perekonomian Tiongkok telah kembali tumbuh meskipun masih lambat. Harga
komoditas internasional secara umum turun seiring dengan penurunan permintaan
global. Harga minyak mentah dunia bahkan sempat diperdagangkan negatif pada
bulan April 2020 akibat penuhnya kapal penyimpanan pasokan. Pembukaan
lockdown kemudian mendorong harga komoditas naik secara bertahap.

Perekonomian Indonesia pada triwulan II tahun 2020 terkontraksi 5,32 persen (YoY).
Dari sisi pengeluaran, kontraksi terjadi pada seluruh komponen. Pengeluaran
pemerintah yang diharapkan menjadi penahan kontraksi justru procyclical.
Sementara dari sisi lapangan usaha, sektor yang masih tumbuh positif adalah
pertanian, infokom, pengadaan air, real estat, jasa kesehatan, pendidikan, dan jasa
keuangan. Dari segi kewilayahan, hampir semua wilayah mengalami kontraksi.
Kontraksi paling dalam terjadi di wilayah Jawa sebesar 6,7 persen (YoY). Sementara
Maluku dan Papua masih tumbuh 2,4 persen (YoY).

Postur APBN kembali direvisi pada bulan Juni 2020 untuk mengakomodir kebutuhan
belanja negara terkait penanganan situasi pandemi dan Program Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN). Perpres 72/2020 tentang perubahan postur dan rincian
APBN 2020 menjadi payung hukum untuk outlook peningkatan defisit APBN.
Pendapatan negara turun menjadi Rp1.699,9 triliun sementara belanja negara naik
menjadi Rp2.739,2 triliun. Hingga Juni 2020, penerimaan perpajakan mencapai 44,3
persen dari target, dengan hampir semua jenis pajak utama mengalami kontraksi
terutama pada bulan Mei. Sementara belanja negara hingga Juni 2020 secara
keseluruhan meningkat mencapai 33,8 persen dari APBN Perpres 72/2020. Bantuan
sosial tumbuh 41,0 persen (YoY), terutama didorong oleh kebijakan penyaluran
bansos untuk penanganan dampak Covid-19. Di sisi lain, Transfer Ke Daerah dan
Dana Desa mengalami penurunan sebesar 0,9 persen (YoY).

Sepanjang triwulan II tahun 2020, otoritas moneter menurunkan BI 7 Days Repo


Rate (BI7DRR) menjadi 4,25 persen pada bulan Juni. Nilai tukar Rupiah cenderung
menguat sepanjang triwulan berjalan seiring meredanya kepanikan di pasar
keuangan global. Selain itu, penguatan Rupiah juga didorong oleh berlanjutnya
aliran modal asing ke Indonesia. Inflasi pada triwulan ini cenderung lebih rendah
meskipun ada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri, sejalan dengan
rendahnya konsumsi masyarakat. Kekhawatiran masyarakat akan prospek ekonomi
ke depan ditunjukkan oleh turunnya Indeks Keyakinan Konsumen.

i
Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan II tahun 2020 mengalami surplus yang
didorong oleh turunnya defisit transaksi berjalan, serta surplus transaksi modal dan
finansial. Cadangan devisa pada triwulan ini meningkat menjadi USD131,7 miliar.
Secara keseluruhan, indikator NPI masih menunjukkan sustainabilitas eksternal yang
baik.

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2020 diproyeksi terkontraksi cukup dalam
dengan puncak penurunan diperkirakan terjadi pada triwulan II. Volume
perdagangan turun seiring melemahnya permintaan global. Pertumbuhan negara
maju secara keseluruhan diproyeksi terkontraksi hingga 8,0 persen. Sementara
negara berkembang terkontraksi 3,0 persen. Harga komoditas pada tahun 2020
secara umum diproyeksi turun.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik pada
triwulan III dan IV tahun 2020 seiring relaksasi PSBB. Dari sisi pengeluaran,
pemulihan ekonomi bergantung pada percepatan belanja pemerintah serta
pemulihan ekonomi global. Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan dan
perdagangan menjadi sektor yang paling berpengaruh pada pemulihan ekonomi.
Sektor jasa informasi dan komunikasi serta jasa kesehatan diperkirakan tetap
tumbuh menguat selama pandemi.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... III


DAFTAR TABEL....................................................................................................................... IV
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................. 6
I. PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA...........................................................................8
II. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA...............................................18
2.1 Produk Domestik Bruto...................................................................................................... 18
Investasi................................................................................................................................... 26
Industri..................................................................................................................................... 30
Pariwisata................................................................................................................................ 35
2.2 Produk Domestik Regional Bruto...................................................................................38
2.3 Fiskal.......................................................................................................................................... 45
2.4 Moneter dan Jasa Keuangan............................................................................................ 55
Moneter................................................................................................................................... 55
Jasa Keuangan...................................................................................................................... 59
2.5 Neraca Pembayaran............................................................................................................. 70
Neraca Perdagangan.......................................................................................................... 75
Kerjasama Ekonomi Internasional..................................................................................80
III. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI..................................................................85
3.1 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global.......................................................................85
3.2 Proyeksi Perekonomian Indonesia.................................................................................88
POLICY BRIEF......................................................................................................................... 91

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Suku Bunga Kebijakan Beberapa Negara...................................................................12


Tabel 2 Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor...............20
Tabel 3 Pembentukan Modal Tetap Bruto.................................................................................23
Tabel 4 Pertumbuhan Ekonomi...................................................................................................... 25
Tabel 5 Realisasi Investasi................................................................................................................ 26
Tabel 6 Realisasi Investasi Sektor Sekunder..............................................................................27
Tabel 7 Realisasi PMA Terbesar Berdasarkan Sektor, Negara Asal, dan Lokasi............28
Tabel 8 Realisasi Investasi Berdasarkan Lokasi.........................................................................29
Tabel 9 Sektor dan Lokasi PMDN Terbesar...............................................................................29
Tabel 10 Penyerapan Tenaga Kerja............................................................................................... 30
Tabel 11 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah..................................................................................44
Tabel 12 Realisasi Komponen Pendapatan Negara dan Hibah..........................................45
Tabel 13 Realisasi Komponen Penerimaan Perpajakan.........................................................45
Tabel 14 Realisasi Komponen PNBP............................................................................................. 46
Tabel 15 Realisasi Komponen Belanja Pemerintah Pusat.....................................................49
Tabel 16 Komposisi Transfer ke Daerah dan Dana Desa......................................................51
Tabel 17 Perkembangan Komponen Pembiayaan..................................................................53
Tabel 18 Realisasi APBN s.d 30 Juni 2019 dan 2020...............................................................54
Tabel 19 Perkembangan Reverse Repo Surat Berharga Negara........................................55
Tabel 20 Tingkat Inflasi Domestik................................................................................................. 57
Tabel 21 Tingkat Inflasi Domestik Berdasarkan Komponen (YoY)....................................58
Tabel 22 Inflasi Kelompok Pengeluaran (MtM)........................................................................58
Tabel 23 Perkembangan Kredit Bank Umum Konvensional................................................61
Tabel 24 Perkembangan Pembiayaan Perbankan Syariah...................................................66
Tabel 25 Penyaluran Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha..................................................68
Tabel 26 Aset IKNB Syariah 2019 – 2020....................................................................................69
Tabel 27 Neraca Pembayaran......................................................................................................... 73
Tabel 28 Neraca Perdagangan....................................................................................................... 75
Tabel 29 Nilai Ekspor dan Impor Migas......................................................................................75
Tabel 30 Nilai Ekspor Nonmigas berdasarkan Sektor............................................................76
Tabel 31 Nilai Ekspor Nonmigas 10 Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar.................76
Tabel 32 Nilai Ekspor Nonmigas di Beberapa Negara Mitra Dagang Utama...............78
Tabel 33 Nilai Impor berdasarkan Golongan Penggunaan Barang..................................78
Tabel 34 Nilai Impor Nonmigas 10 Golongan Barang HS 2 Digit Terbesar...................78
Tabel 35 Nilai Impor Nonmigas di Beberapa Negara Mitra Dagang Utama.................79
Tabel 36 Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia..............................................81
Tabel 37 Kinerja Perdagangan Indonesia dengan Negara Mitra FTA..............................83
Tabel 38 Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia Berdasarkan FTA terhadap Total
Perdagangan Indonesia dengan Dunia..........................................................................84
Tabel 39 Proyeksi Pertumbuhan Beberapa Negara................................................................85
Tabel 40 Proyeksi Harga Komoditas Global..............................................................................86
Tabel 41 Konsensus Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia......................................88
Tabel 42 PDB Berdasarkan Pengeluaran.....................................................................................88
Tabel 43 PDB Berdasarkan Lapangan Usaha.............................................................................89
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi Beberapa Negara.....................................................................9


Gambar 2 Perkembangan Harga Minyak Mentah........................................................................13
Gambar 3 Perkembangan Harga Gas Alam dan Batu Bara........................................................13
Gambar 4 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia..................................................................................18
Gambar 5 Pertumbuhan PDB Sisi Produksi Triwulan II Tahun 2020.......................................19
Gambar 6 Pertumbuhan PDB Sisi Pengeluaran..............................................................................21
Gambar 7 Perkembangan Konsumsi RT dan Investasi terhadap PDB...................................22
Gambar 8 Pertumbuhan Industri Pengolahan Nonmigas..........................................................30
Gambar 9 Pertumbuhan Subsektor Industri Pengolahan Nonmigas.....................................31
Gambar 10 Ekspor Produk Industri..................................................................................................... 31
Gambar 11 PMDN Sektor Industri...................................................................................................... 32
Gambar 12 PMA Sektor Industri.......................................................................................................... 32
Gambar 13 Produksi Mobil.................................................................................................................... 33
Gambar 14 Penjualan Mobil.................................................................................................................. 33
Gambar 15 Produksi, Penjualan Domestik, dan Ekspor Semen...............................................34
Gambar 16 Indonesia Headline PMI Manufacturing....................................................................34
Gambar 17 Kunjungan Wisman dan Nilai Ekspor Jasa Perjalanan..........................................35
Gambar 18 Kunjungan Wisatawan Mancanegara berdasarkan Pintu Masuk.....................35
Gambar 19 Jumlah Penumpang Transportasi Nasional..............................................................36
Gambar 20 Tingkat Penghunian Kamar Hotel................................................................................37
Gambar 21 Lama Tinggal Wisatawan................................................................................................ 37
Gambar 22 Tingkat Penghunian Kamar Hotel DKI Jakarta dan Bali.......................................37
Gambar 23 Pertumbuhan Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum..................38
Gambar 24 Pertumbuhan dan Kontribusi Ekonomi Pada Triwulan II Secara Spasial.......38
Gambar 25 Perkembangan Komponen Belanja Negara.............................................................47
Gambar 26 Perkembangan Realisasi Defisit APBN.......................................................................52
Gambar 27 Perkembangan Utang Pemerintah Pusat..................................................................53
Gambar 28 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap USD, 2019-2020.........................55
Gambar 29 Real Effective Exchange Rate ASEAN-5, (2010=100)...........................................56
Gambar 30 Perkembangan Uang Beredar.......................................................................................57
Gambar 31 Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IKK) dan Inflasi Inti, 2019-
2020.57 Gambar 32 Perkembangan Indeks Harga Pangan Strategis Nasional, (2018=100)....59
Gambar 33 Kinerja Perbankan Konvensional..................................................................................60
Gambar 34 Pertumbuhan DPK Perbankan Konvensional...........................................................60
Gambar 35 Pertumbuhan Kredit Perbankan Konvensional.......................................................60
Gambar 36 Capaian Penyaluran KUR................................................................................................. 62
Gambar 37 Perkembangan IHSG dan Nilai Kapitalisasi Pasar Saham....................................63
Gambar 38 Perkembangan Outstanding Obligasi Korporasi....................................................63

6
Gambar 39 Perkembangan Aset Industri Asuransi.......................................................................64
Gambar 40 Perkembangan Jumlah Aset Bersih dan Jumlah Investasi Dana Pensiun......64
Gambar 41 Perkembangan Industri Teknologi Keuangan (peer-to-peer lending).............65
Gambar 42 Tingkat Wanprestasi Industri Teknologi Keuangan (peer-to-peer lending) 65
Gambar 43 Kinerja Perbankan Syariah.............................................................................................. 65
Gambar 44 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dan Pembiayaan Perbankan Syariah.........66
Gambar 45 Perkembangan Nilai Kapitalisasi Pasar Saham ISSI, JII dan JII70......................68
Gambar 46 Outstanding Sukuk Korporasi........................................................................................ 69
Gambar 47 Perkembangan Neraca Pembayaran Indonesia......................................................70
Gambar 48 Neraca Jasa Perjalanan dan Transportasi..................................................................70
Gambar 49 Neraca Pendapatan Primer dan Sekunder................................................................71
Gambar 50 Neraca Transaksi Finansial.............................................................................................. 72
Gambar 51 Menyeimbangkan Kesehatan dan Ekonomi.............................................................91
Gambar 52 Kerangka Pemetaan Sektor Ekonomi.........................................................................91
Gambar 53 Pemetaan Sektor Ekonomi Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas,
dan Tenaga Kerja.................................................................................................................. 93
Gambar 54 Pemetaan Sektor Ekonomi KBLI 2 Digit Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat
Esensialitas, dan Tenaga Kerja............................................................................................ 94
I. PERKEMBANGAN EKONOMI DUNIA
Perekonomian global
Meskipun Amerika Serikat belum
semakin tertekan.
menunjukkan perlambatan
Covid-19 menyebar semakin cepat penambahan kasus, pemerintah
sepanjang triwulan kedua tahun 2020. memutuskan untuk mengizinkan
Hingga akhir Juni, jumlah kasus global pembukaan kembali aktivitas
telah mencapai 10,5 juta kasus perekonomian pada bulan Mei. Seiring
terkonfirmasi. Jumlah tersebut 12 kali pelonggaran lockdown di berbagai
lebih besar dibandingkan jumlah pada negara, beberapa negara mulai
akhir triwulan I tahun 2020. Sepanjang kembali menjalankan aktivitas
periode tersebut, pemerintah di ekonomi.
berbagai negara terus memberikan
Hubungan Amerika Serikat dan
stimulus baik dari sisi moneter maupun
Tiongkok kembali merenggang yang
fiskal.
disebabkan oleh tuduhan Presiden
Pada bulan April 2020, sebagian Amerika Serikat yang menyebut
negara kembali melakukan lockdown di Tiongkok menutupi informasi seputar
beberapa daerahnya. Beberapa negara virus Covid-19. Kondisi tersebut
di Eropa kemudian menunjukkan diperparah dengan pembahasan RUU
perkembangan yang cukup baik. Keamanan Nasional Hong Kong oleh
Penambahan kasus sudah mulai parlemen Tiongkok yang ditentang
melambat dan terkontrol, sehingga oleh Amerika Serikat. Setelah disahkan
pemerintah setempat memutuskan pada akhir Mei, Amerika Serikat mulai
untuk membuka beberapa sektor melakukan pencabutan status khusus
dengan penerapan protokol kesehatan. Hong Kong.
Dalam kondisi ini, volatilitas yang
Ketegangan hubungan antara Amerika
terjadi di pasar keuangan berangsur
Serikat dan Tiongkok semakin
terkendali.
memburuk pada bulan Juni. Kedua
8
negara tersebut mulai melakukan kontraksi ekonomi
serangan balasan satu sama lain,
terutama dari sisi perdagangan.
Kesepakatan damai dagang yang baru
mencapai tahap I terancam kembali
terhambat untuk melanjutkan ke tahap
selanjutnya.

Ketidakpastian akibat pandemi,


ekonomi global dan aktivitas
perdagangan yang belum pulih,
mendorong pemerintah Tiongkok tidak
menargetkan pertumbuhan ekonomi
untuk tahun 2020.

Terjadi kontraksi ekonomi yang


semakin dalam di sebagian besar
negara.

Gambar 1 Pertumbuhan Ekonomi


Beberapa Negara

10,0
5,0
(persen)

0,0
-5,0
-10,0
-15,0

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2019 2020

Amerika Serikat Tiongkok


SingapuraJepang
Korea

Sumber: CEIC

Amerika Serikat menjadi negara


dengan jumlah kasus Covid-19
tertinggi. Kondisi ini menahan aktivitas
ekonomi di negara tersebut dan
mempengaruhi kondisi global.
Mayoritas negara di dunia mengalami

9
pada triwulan II. Meski beberapa didorong terutama oleh pengeluaran
negara tumbuh positif, tetapi lebih nondefense yang tumbuh hingga 10,9
rendah dibandingkan pertumbuhan persen (YoY). Pada triwulan
normalnya. sebelumnya pengeluaran pemerintah
pada nondefense tumbuh 6,0 persen,
Pemerintah Amerika Serikat mulai
sementara berdampak
melakukan pelonggaran lockdown
pada tahun pada
pada bulan Mei untuk mendorong
2019 pertumbuha
perekonomiannya. Namun,
tumbuh 2,4 n ekonomi
permintaan masyarakat masih
persen Korea yang
terbatas seiring dengan
(YoY). terkontraksi
semakin
2,9 persen
tingginya Kinerja
(YoY).
pengangguran. Konsumsi masyarakat ekspor
Kontraksi
di Amerika Serikat pada triwulan II turun tersebut
tahun 2020 terkontraksi 10,7 persen dalam, merupakan
(YoY). Berkurangnya konsumsi perekon yang
terutama terjadi pada sektor jasa omian terdalam
yang terkontraksi hingga 14,7 persen
Korea, setelah krisis
(YoY). Penurunan tertinggi terjadi
Jepang, keuangan
pada pengeluaran jasa kesehatan
dan 1998.
sebesar 24,2 persen dibandingkan
Singap Hampir
triwulan II tahun 2019. Selain itu, jasa
ura seluruh
transportasi, jasa rekreasi, serta jasa
terkont komponen
makanan dan akomodasi juga
raksi. dari sisi
mengalami penurunan.
pengeluaran
Impor jasa juga terkontraksi hingga Permintaan terkontraksi
31,8 persen (YoY). Secara luar negeri pada
keseluruhan, impor Amerika Serikat dan triwulan ini,
pada triwulan II tahun 2020 aktivitas kecuali
terkontraksi 22,1 persen (YoY) perdagang pengeluaran
sementara ekspor terkontraksi an pemerintah
hingga 23,7 persen (YoY). Hal yang internasion dan
sama terjadi pada investasi yang al belum investasi.
terkontraksi 17,9 persen (YoY), yang berjalan
Pengeluaran
didorong oleh kontraksi investasi normal
pemerintah
nonresiden dan residen. sepanjang
Korea
triwulan II
Di sisi lain, pengeluaran pemerintah tumbuh
tahun 2020.
masih tumbuh positif sebesar 2,1 pada tingkat
Hal
persen (YoY). Pertumbuhan tersebut normal
tersebut

10
sebesar berkontribu jasa yang rumah
6,0 persen si hampir masing- tangga
(YoY). 40 persen masing sebesar
Sementara pada PDB sebesar 11,6
itu, Korea juga 22,2 dan persen
meskipun terkontraksi 24,7 (YoY).
investasi 13,6 persen persen Selain itu,
tumbuh (YoY). (YoY). turunnya
lebih Kontraksi kinerja
lambat ekspor Triwulan
ekspor
dari tersebut II tahun
Jepang
triwulan antara lain 2020 ini
mencapai
sebelumny disebabkan merupak
23,3
a (4,7 oleh an
persen
persen, turunnya periode
(YoY), jauh
YoY), pada ekspor ketiga
lebih
triwulan II, mobil, Jepang
dalam
investasi migas, dan mengala
dibanding
masih batu bara. mi
kan
tumbuh Kontraksi kontraksi
kontraksi
sebesar terdalam berturut-
impor
1,1 persen terjadi turut.
sebesar
(YoY). pada Kontraksi
6,2 persen
ekspor dan ekonomi
Seperti (YoY).
impor juga
halnya Investasi
semakin
dengan juga
dalam
negara mengalam
menjadi
lain, i
9,9
pengeluar penurunan
persen
an . Kontraksi
(YoY).
konsumsi ekonomi
Penyebab
rumah ditahan
utama
tangga oleh
terkontra
Korea pengeluar
ksinya
terkontrak an
perekono
si sebesar pemerinta
mian
4,1 persen h yang
Jepang
(YoY). masih
adalah
Kinerja tumbuh
kontraksi
ekspor 1,0 persen
konsumsi
yang (YoY).

11
Kondisi 1 Juni uhi oleh kerja yang
serupa 2020. ketersedi terganggu
dihadapi Kinerja aan sebagai
oleh ekspor tenaga dampak
Singapu jasa turun
ra. 20,3 1
Perekon persen
omian (YoY). K
Singapu Sementar e
ra a ekspor b
i
terkontr barang j
aksi juga a
semakin terkontra k
a
dalam ksi 13,8 n
menjadi persen
13,2 (YoY). p
persen e
Sektor m
(YoY)
konstruks b
pada a
i
triwulan t
Singapur a
II tahun
a s
2020. a
terkontra
Hal n
ksi
tersebut
hingga a
merupak
59,3 k
an
persen t
dampak i
(YoY)
dari v
sejalan i
diberlak
dengan t
ukannya a
berhentin
kebijaka s
ya
n Circuit
aktivitas d
Breaker1
konstruks i
untuk
i selama
menceg S
periode
ah i
circuit n
penyeba
breaker. g
ran a
Selain itu,
Covid- p
kontraksi
19 sejak u
juga r
7 April –
dipengar a

12
Pembatasa ok
u n kembal
n
perjalanan i
t
u global tumbuh
k berdampak .
pada sektor
m transportasi Kondisi yang
e
dan berbeda
m
u pergudang terjadi di
t an yang Tiongkok.
u
terkontraksi Perekonomi
s
39,2 persen an Tiongkok
r (YoY). telah
a Sektor kembali
n berjalan
akomodasi
t
a dan jasa dengan
i makanan cukup baik.
juga Hal ini
p terkontraksi ditunjukkan
e
cukup oleh
n
y dalam perekonomi
e sebesar an pada
b
41,4 persen triwulan II
a
r (YoY). Satu- tahun 2020
a satunya yang
n tumbuh 3,2
sektor yang
masih persen
v
i tumbuh (YoY). Di
r adalah tengah
u sektor kondisi
s
keuangan global dan
dan aktivitas
C
o asuransi perdaganga
v sebesar 3,4 n dunia
i yang belum
persen
d
- (YoY). pulih,
1 Tiongkok
9 Pereko mampu
. nomia mendorong
pembatas di asrama n pertumbuha
an pekerja Tiongk n
mobilitas migran.
13
ekonomin lapangan dibandin ng
ya. usaha gkan pertumbu
Sebagian terkontraksi semester han
besar , kecuali I tahun ekonomi
lapangan sektor 2019, pada
usaha di pertanian, masing- triwulan
Tiongkok keuangan, masing pertama.
sudah dan jasa sebesar
kembali informasi. Selain
8,0 dan
tumbuh. Sektor Tiongkok,
1,6
Kinerja akomodasi Vietnam
persen
sektor dan juga masih
(YoY).
akomodas restoran mampu
Penuruna
i dan menjadi tumbuh
n paling
restoran yang paling 0,4 persen
dalam
masih terpukul (YoY),
terjadi
terkontrak pada meskipun
pada
si cukup semester lebih
pengelua
dalam ini. lambat
ran untuk
pada Pengeluara dari
kelompo
triwulan n perkapita triwulan
k
ini masyarakat sebelumny
pendidik
mencapai baik di a (3,8
an,
18,0 perkotaan persen,
kebudaya
persen maupun YoY).
an, dan
(YoY). pedesaan Sektor
rekreasi.
turun industri
Namun Hal
dan
demikian, tersebut
pertanian
pertumbu seiring
menjadi
han dengan
penopang
Tiongkok diberlaku
dengan
selama kannya
pertumbu
semester I lockdown
han
tahun bersamaa
masing-
2020 n dengan
masing 1,4
terkontrak hari raya
dan 1,7
si sebesar Imlek,
persen
1,6 persen yang
(YoY).
(YoY). biasanya
Sementara
Sebagian menjadi
itu, laju
besar pendoro

14
pertumb mi bunga pulih.
uhan an. telah Selain
tertahan berada memperta
oleh Hampir pada hankan
sektor semua ambang suku
jasa negara batas bunga,
yang melakuka bawah. The Fed
terkontr n Suku juga akan
aksi 1,8 quantitat bunga melanjutk
persen ive saat ini an
(YoY). easing. akan pembelian
Bank dipertaha obligasi
Be sentral nkan dan
rb kembali hingga menjalank
ag menurun perekono an
ai kan suku mian program
ne bunga mulai
ga maupun
pinjaman 3,00 persen.
ra melakuka
untuk Kemudian
tu n
mendorong pada bulan
pembelia
ru perekonom Juni
n surat
nk ian. pemotongan
berharga.
an dilanjutkan
Negara
su Bank menjadi 2,25
lainnya,
ku sentral persen.
Brazil,
bu Amerika Langkah
sepanjang
ng Serikat, tersebut
triwulan II
a The Fed, diambil
tahun 2020
un memutus seiring
menurunka
kan perkembang
tu n suku
untuk an inflasi
k bunga
menahan yang jauh
m acuannya
suku dibawah
en dengan
bunga target yang
do total 150
sepanjan ditetapkan.
ro bps. Pada
g
ng bulan Mei, Sejalan
triwulan
pe suku bunga dengan
II tahun
re dipotong Brazil, Rusia
2020,
75 bps juga
ko menging
menjadi memotong
no at suku

15
suku Seiring Dengan
bunga dengan kasus
sebesar dibukany Covid-19
150 bps. a kembali terbesar
Pada aktivitas ketiga,
bulan perekono India
April, mian, berusaha
Rusia bank menghidu
menurunk sentral pkan
an 50 bps Tiongkok kembali
dari 6,00 Sumber: menurun perekono
persen. Bloomberg,
kan suku miannya.
PBoC
Selanjutny bungany Pada
a pada a sebesar bulan Mei,
bulan Juni 20 bps India
pemotong pada menurunk
an suku bulan an suku
bunga April bunga
menjadi menjadi sebesar
semakin 3,85 40 bps
dalam persen. menjadi
sebesar Pada saat 4,00
100 bps. yang persen.
Pada akhir bersamaa Tingkat
periode n, bank suku
triwulan II, sentral bunga
suku memberi tersebut
bunga kan merupaka
Rusia injeksi n yang
menjadi sebesar terendah
sebesar USD7,93 sejak
4,50 miliar tahun
persen. Apr Mei Jun untuk 2000.
BRIC
Tabel 1 Suku BungaBrazil 3,75 3,00 2,25
memaksi
Beberapa
Rusia
Kebijakan 5,50 5,50 4,50 malkan
India 4,40 4,00 4,00 negara di
Beberapa pemuliha
Tiongkok 3,85 3,85 3,85 Asia
Negara n
ASEAN-5 Tenggara
Indonesia 4,50 4,50 4,25 ekonomi
Thailand 0,75 0,50 0,50 juga
di
Filipina 2,75 2,75 2,25 melakukan
Malaysia 2,50 2,00 2,00
Tiongkok.
hal serupa.
Vietnam 5,00 4,50 4,50
Negara Maju
Amerika 0,00- 0,00- 0,00- 16
Serikat 0,25 0,25 0,25
Jepang -0,1 -0,1 -0,1
Korea
0,75 0,50 0,50
Selatan
Thailand April h berdampa
memoto suku anj k pada
ng suku bunga lok turunnya
bunga diturunka 53, permintaa
sebesar n 50 bps 5 n secara
25 bps menjadi per signifikan.
pada 2,75 Berbagai
sen
bulan persen. harga
(Yo
Mei. Kemudia komoditas
Y).
Bank n kembali seperti
sentral diturunka Penguran minyak
Vietnam n 50 bps gan mentah
juga pada aktivitas tertekan
memutu bulan secara sejak
skan Juni masif di triwulan
untuk menjadi berbagai sebelumny
menuru 2,25 negara a. Kondisi
nkan persen. tersebut
suku diperparah diperdagang
Ha
bunga dengan kan pada
rga
sebesar merenggan level
50 bps ko
gnya terendahnya
menjadi mo
hubungan pada bulan
4,50 dit
Amerika April seiring
persen. as
Serikat dan dengan
Sementa int Tiongkok. penurunan
ra itu, ern permintaan.
Filipina asi Harga rata-
Banyaknya
meman on rata minyak
minyak
gkas mentah
al mentah
suku pada
ma yang tidak
bunga triwulan II
sih terserap
hingga sebesar
tert oleh pasar
100 bps USD30,3
eka menyebabka
sepanja per barel,
n. n
ng turun 53,5
Mi penumpuka
triwulan persen dari
n kapal
nya triwulan II
II tahun penyimpana
2020. k tahun 2019.
n minyak.
Pada me Minyak
Puncaknya
bulan nta mentah
terjadi ketika

17
tidak ada pemotonga terdorong barel,
lagi n minyak naik. Secara Dubai
tempat mentah keseluruha turun 52,6
untuk antara n, harga persen
menampu OPEC, minyak (YoY)
ng Rusia, dan Brent menjadi
pasokan negara mengalami USD31,7
minyak penghasil penurunan per barel.
yang terus minyak paling Sementara
bertamba lainnya dalam pada harga
h. Dalam mulai triwulan II minyak
kondisi dijalankan. tahun 2020 mentah
tersebut, Produksi sebesar WTI turun
harga minyak 54,0 persen 53,5
minyak mentah (YoY) persen
berjangka dikurangi menjadi (YoY)
Amerika 9,7 juta USD31,4 menjadi
Serikat, barel per per USD27,8
yakni WTI, hari hingga per barel.
menjadi Juni 2020.
yang Persediaan Gambar 2
Perkemba
paling minyak
80,0 ngan
terpukul mentah 70,0
Harga
hingga Amerika 60,0
Minyak
50,0
diperdaga Serikat juga 40,0 Mentah
(USD)

ngkan mengalami 30,0


20,0
minus penurunan. 10,0
pada 0,0
Relaksasi Q1Q2Q3Q4Q1Q2 20192020
bulan BrentDubaiWTI
lockdown
April.
pada bulan
Perkemba Juni di
ngan beberapa
harga
minyak kembali
mentah meningkatk
pada an
Sumber: World Bank
bulan Mei permintaan
sedikit . Harga Gambar 3
lebih baik. minyak Perkemba
Kesepakat mentah ngan
7,0 120,0
Harga
an juga 6,0 100,0
5,0 80,0
18 4,0 54,4 60,0
(USD)

3,0 1,81,7 40,0


(USD)

2,0 20,0
1,0 0,0
0,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
20192020
Gas Alam, Eropa Gas Alam, AS
Batu Bara, Australia (kanan)

Gas juga asal usul persen (YoY)


Alam berdamp Covid-19. menjadi
dan ak pada Selain itu, USD1,7 per
Batu
turunnya Tiongkok mmbtu.
Bara
harga memaksim Sementara
batu alkan itu, harga
bara. produksi gas alam
Pada batu bara Eropa turun
triwulan domestik lebih tajam
II tahun dan hingga 57,5
2010, mengurang persen (YoY)
harga i impor menjadi
rata-rata batu bara. USD1,8 per
batu bara mmbtu.
Komoditas
acuan
lainnya, H
sebesar
yaitu gas ar
Sumber: World Bank USD54,4
alam juga ga
per
Turunny mengalami ko
metrik
a penurunan m
ton.
aktivitas harga yang od
Dibandin
produksi signifikan.
gkan it
industri Keterbatasa
as
periode Tiongkok n
pe
yang sama untuk pengiriman
rt
tahun membatasi akibat
an
sebelumny impor dari lockdown
menjadi ia
a, harga Australia,
penyebab n
batu bara termasuk
utama be
turun 32,4 batu bara.
melemahny rv
persen. Aksi
Penurunan tersebut a harga gas ar
paling sebagai alam. ia
dalam respon atas Harga rata- si.
terjadi seruan rata gas
alam Harga rata-
pada Australia
Amerika rata
bulan Mei untuk
Serikat komoditas
yang melaksanak
pada pertanian
disebabka an
triwulan II pada
n oleh investigasi
tahun 2020 triwulan II
rencana terhadap
turun 33,1 tahun 2020

19
lebih triwulan harga Berbagai
tinggi sebelumny beberapa perusahaa
dibanding a dampak komodita n ban dan
kan turunnya s seperti karet
triwulan II aktivitas udang, menyataka
tahun industri. gandum, n
2019. Selain CPO, beras, penjualan
Harga dan kayu yang
minyak juga turun
kelapa mengala pada
sawit mi triwulan II
meningkat peningka tahun
7,6 persen tan. 2020.
(YoY) Namun,
menjadi Sementar
dalam
USD611,4 a itu,
beberapa
per metrik harga
bulan
ton. karet dan
terakhir
Peningkat katun
harga
an lebih
karet telah
tersebut rendah
menunjuk
merupaka dibandin
kan
n base gkan
peningkat
effect periode
an. Hal
dimana yang
serupa
harga sama
terjadi
pada tahun
pada
triwulan II 2019.
komoditas
tahun Turunnya
katun,
2019 harga
dimana
rendah. karet
harga
Harga dipengar
kembali
CPO pada uhi oleh
meningkat
triwulan turunnya
pada
ini masih perminta
bulan Mei
lebih an dari
dan Juni,
rendah industri
meskipun
dibanding yang
masih
kan harga berbahan
lebih
rata-rata dasar
rendah
pada karet.
dari tahun

20
sebelum nikel juga dunia,
nya. turun harga
tipis logam
Penurun
menjadi mulia
an
USD12.23 meningk
produksi
7 per at tajam
industri
metrik pada
juga
ton. Bijih triwulan
menyeb
besi ini. Baik
abkan
turun harga
turunny
dari emas
a harga
USD100,9 maupun
beberap
per dmtu perak
a jenis
pada lebih
logam.
triwulan II tinggi
Harga
tahun dari
timbal
2019 tahun
yang
menjadi sebelumn
menunj
USD93,9 ya.
ukkan
per dmtu. Namun,
peningk
Sementar harga
atan
a rata-rata
sejak
penuruna platina
tahun
n harga sedikit
lalu
terbesar menurun.
kembali
terjadi Harga
turun ke
pada emas
level
komodita meningk
USD1.67
s timah at 30,5
6,2 per
yang persen
metrik
turun
ton.
20,4
Harga
persen
tersebut
(YoY).
lebih
rendah Di tengah
11,2 berbagai
persen ketidakpa
(YoY). stian
Selain yang
itu, terjadi di
harga seluruh
21
(YoY) menjadi USD1.710,0 per troy ons
pada triwulan II tahun 2020.
Peningkatan tersebut didorong oleh
aksi investor yang mengalihkan aset
berisiko kepada aset yang dianggap
aman, salah satunya emas. Seiring
dengan tertekannya perekonomian di
seluruh dunia, harga emas akan terus
meningkat.
Box 1 Tekanan dari Tingginya Kasus Covid-19

Jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia terus menunjukkan peningkatan yang


cepat. Hingga 22 Agustus 2020, jumlah kasus telah mencapai 22,8 juta di seluruh
dunia. Negara yang kasusnya telah melambat segera digantikan oleh negara
dengan peningkatan kasus yang sangat tinggi. Tiongkok yang menjadi episentrum
pada awal penyebaran segera digantikan oleh Amerika Serikat yang kini sudah 62
kali lebih banyak dari jumlah kasus Tiongkok. Berbagai negara di Eropa seperti Italia,
Jerman, Perancis pernah berada dalam 10 negara dengan kasus tertinggi. Ketika
negara tersebut melambat, negara-negara berkembang justru menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Brazil, hingga saat ini masih belum menunjukkan
perlambatan. India telah berada pada peringkat ketiga kasus tertinggi. Filipina dan
Indonesia dengan lebih dari 100 ribu kasus telah jauh melampaui Tiongkok.

6.000.000 5.620.513

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000
182.365 149.408
Amerika Serikat

89.594
0
Brazil India Rusia

Sumber: JHU CSSE COVID-19 Data

Pembatasan aktivitas yang diterapkan secara otomatis mengurangi permintaan


berbagai sektor seperti transportasi, akomodasi, maupun perdagangan. Turunnya
permintaan kemudian direspon oleh penyedia barang/jasa dengan mengurangi
produksi atau bahkan menutup usahanya sementara untuk menekan biaya yang
dikeluarkan. Pilihan yang umum diambil adalah dengan mengurangi jumlah pekerja,
baik dengan dirumahkan sementara atau pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pengangguran di berbagai negara diprediksi meningkat tajam selama pandemi ini.
Di Amerika Serikat, tingkat pengangguran melonjak tajam dari 4,4 persen (Maret
2020) menjadi 14,7 persen (April 2020). Hingga bulan Juli, tingkat pengangguran di
AS masih bertahan pada 10,2 persen. Tunjangan pengangguran juga meningkat
tajam dari USD12,7 miliar menjadi USD197,5 miliar. Sementara di Spanyol,
diperkirakan 1,1 pekerja kehilangan pekerjaannya pada triwulan kedua 2020.
Survey Badan Pusat Statistik (BPS) pada dampak Covid-19 menunjukkan 2,5 persen
responden terkena PHK. Sementara 18,3 persen responden dirumahkan sementara.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat merasakan adanya
penurunan pendapatan selama pandemi. Terutama pekerja yang bekerja di sektor
transportasi dan pergudangan. Masyarakat miskin, rentan miskin, serta pekerja
sektor informal yang berpendapatan rendah merupakan yang paling terdampak dari
kondisi ini.

Situasi ini tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir. Oleh karena itu, masyarakat
menahan konsumsinya dan memilih untuk menambah simpanan untuk berjaga-jaga
menghadapi situasi di kemudian hari, terutama pada masyarakat dengan
pendapatan rendah. Sementara masyarakat berpendapatan menengah dan tinggi
cenderung mengalami peningkatan pengeluaran dengan perubahan pola belanja.
Sebagian besar digunakan untuk belanja bahan makanan seiring dengan anjuran
diam di rumah. Belanja pun banyak dilakukan secara online. Kondisi ini pada
akhirnya semakin menekan permintaan masyarakat pada sektor-sektor tertentu.

Meskipun usaha kembali dibuka dan produksi kembali berjalan, jika permintaan
tetap rendah justru akan menambah beban perusahaan. Hal ini terjadi di Amerika
Serikat dimana beberapa sektor usaha telah kembali dibuka. Namun, pemilik usaha
menghadapi situasi dimana permintaan masyarakat tetap rendah karena memilih
menahan konsumsinya.

Kunci agar kondisi dapat berjalan normal kembali adalah dengan menghentikan
krisis kesehatan ini. Masyarakat harus diberi rasa aman dan terjamin kesehatannya
dalam melakukan aktivitas. Oleh sebab itu, berbagai perusahaan farmasi di berbagai
negara berlomba-lomba menemukan vaksin secepatnya. Karena dengan adanya
vaksin Covid-19, aktivitas akan dapat berjalan kembali dengan normal. Karena,
meskipun penyebaran Covid-19 telah berhasil diperlambat di beberapa negara
dengan berbagai dampaknya, masih ada potensi munculnya gelombang kedua.
Ketika hal ini terjadi, pemerintah setempat akan kembali membatasi jalannya
aktivitas. Akibatnya, perekonomian akan kembali berjalan lambat. Ketidakpastian
masih tetap tinggi.

Namun, jika melihat langkah uji klinis yang panjang, sepertinya vaksin yang tepat
dan aman baru dapat tersedia paling cepat pada awal tahun 2021. Hingga saat itu
pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk bertahan. Pemerintah akan
melanjutkan kebijakan demi mendorong perekonomian dan melindungi masyarakat
dari dampak pandemi. Sementara masyarakat tetap mematuhi anjuran pemerintah
dan tetap cermat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
II. PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA
2.1 Produk Domestik Bruto konsumsi hingga kondisi lebih stabil.
Perekonomian Indonesia Akibatnya, pertumbuhan ekonomi
terkontraksi 5,3 persen Indonesia pada triwulan II tahun 2020
(YoY). terkontraksi hingga 5,3 persen (YoY).
Kontraksi ini merupakan yang
Gambar 4 Pertumbuhan Ekonomi terdalam setelah krisis tahun 1998.
Indonesia
6,0 5,3 5,1 Dari 17 sektor, tujuh sektor masih
4,0 tumbuh positif meskipun sebagian
(persen)

2,0 besar melambat. Sektor informasi dan


komunikasi tumbuh positif dan lebih
0,0
cepat dibandingkan triwulan II tahun
-2,0
2019.
-4,0
Produk Domestik Bruto (PDB), 65
-6,0 -5,3 persen dipengaruhi oleh sektor
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
industri, pertanian, perdagangan,
2018 201 2020 konstruksi, dan pertambangan. Dari
9
Sumber: Badan Pusat Statistik kelima sektor tersebut, hanya sektor
Pembatasan Sosial Berskala Besar pertanian yang masih tumbuh.
(PSBB) yang diterapkan di berbagai
daerah di Indonesia pada bulan April
dan Mei, menekan aktivitas
perekonomian di segala sektor.
Sebagian sektor usaha terpaksa
merumahkan karyawannya.
Sementara masyarakat menahan

18
Gambar 5 Pertumbuhan PDB Sisi persen (YoY) disebabkan turunnya
Produksi Triwulan II Tahun 2020 permintaan produk peternakan dari
(persen) restoran dan hotel.
Pertanian 2,2
Subsektor kehutanan dan
Pertambangan-2,7
Industri-6,2 penebangan kayu tumbuh 2,2 persen
Industri Pengolahan-5,7 (YoY), lebih lambat dibandingkan
Pengadaan Listrik & Gas-5,5
Pengadaan Air4,6 triwulan II tahun 2019. Perikanan juga
Konstruksi-5,4 terkontraksi 0,6 persen (YoY) yang
Perdagangan-7,6
Transportasi & Pergudangan -30,8 disebabkan turunnya produksi ikan
Akomodasi & Mamin -22,0 budidaya sebesar 15,0 persen (YoY).
Informasi & Komunikasi10,9
Jasa Keuangan & Asuransi1,0
Industri pengolahan terkontraksi 6,2
Real Estat2,3
Jasa Perusahaan-12,1 persen (YoY). Penurunan ini terutama
Adm. Pemerintahan-3,2
disebabkan oleh kontraksi industri
Jasa Pendidikan1,2
Jasa Kesehatan & Keg. Sosial3,7 alat angkutan (34,3 persen, YoY)
Jasa Lainnya-12,6
karena penurunan produksi
kendaraan yang cukup tajam. Industri
tekstil dan pakaian jadi juga
terkontraksi hingga 14,2 persen (YoY)
karena turunnya permintaan domestik
maupun luar negeri. Industri
Sumber: Badan Pusat Statistik tembakau juga terkontraksi 10,5
Sektor pertanian persen (YoY) disebabkan oleh
turunnya produksi rokok. Industri
tumbuh melambat.
kimia, farmasi, dan obat tradisional
Sektor pertanian tumbuh 2,2 persen tumbuh 8,6 persen, lebih tinggi
(YoY), didorong oleh meningkatnya dibandingkan dengan periode yang
produksi tanaman pangan karena sama tahun sebelumnya (5,6 persen).
adanya pergeseran puncak panen Industri logam dasar juga masih
raya ke triwulan II tahun 2020. tumbuh 2,8 persen (YoY).
Produksi tanaman pangan naik 9,2
Selama masa PSBB, beberapa gerai
persen dari periode yang sama tahun
penjualan ditutup sementara yang
sebelumnya. Tanaman perkebunan
berdampak pada omzet perdagangan
juga tumbuh meskipun melambat (0,2
ritel yang turun. Selain itu, penjualan
persen, YoY) didorong oleh
semen dan produk domestik lainnya
peningkatan produksi kopi dan tebu
juga turun yang mengindikasikan
di beberapa sentra produksi. Kelapa
berkurangnya pembangunan fisik di
sawit juga meningkat seiring dengan
berbagai sektor.
meningkatnya permintaan dari luar
negeri untuk CPO. Peternakan Pertumbu perdagangan
terkontraksi 0,5 han PDB besar dan

19
eceran, repara Pembatasan sektor
reparasi si mobilitas tekan
P Sepeda
mobil, mobil -6,7 -7,53 12,8
D Motor, dan
dan dan B Reparasiny
sepeda seped Pe a
rd -30,6 -29,8 1,9
motor a Perdagang
ag an Besar
turun motor an dan Eceran,
ga
7,5 Domestik Brutomeng
Produk -4,2 -5,3 100,0
n
-1,1 -20,5
bukan 10,9
alami Mobil dan
persen Be Motor
(YoY). penur sa
unan. r
da
Tabel 2
n
Perda Pemb
Ec
ganga erlaku er
n an an
Besar ,
PSBB
Re
dan meng
Growth (%)Share pa
EceranUraian akibat
thd Total QtQ YoY PDB (%) ra
, si
kan
Repara M
si penun ob
daan il
Mobil
da
dan sejuml n
Seped ah Se
a proye pe
Motor da
k M
infrast ot
ruktur. Hal or
P
terseb e
ut r
memp d
a
engar g
uhi a
sektor n
g
konstr a
uksi n
yang
M
terkon
o
traksi b
5,4 i
l
persen
,
(YoY).

20
transpor si dan an besar penurunan
tasi dan b pergu dan eceran, sebesar 30,6
sektor e danga reparasi persen (QtQ)
akomod r n yang mobil dan dan 29,8
asi. a diikuti sepeda persen (YoY).
S s oleh yang Dengan
u a penye memiliki demikian,
m l diaan peran pada
b akomo sebesar semester I
e d dasi 12,8 persen tahun 2020,
r a dan dalam sektor
r makan perekonom perdagangan
k i an ian. Sektor besar dan
o minu perdagang eceran,
n s man. an besar
t e Penge dan eceran,
r k tatan reparasi
a t mobili mobil dan
k o tas sepeda
s r berda motor
i mpak mengalami
t besar penurunan
t r pada sebesar 6,7
e a pariwis persen
r n ata (QtQ) dan
t s yang 7,5 persen
i p erat (YoY).
n o denga Penurunan
g r n pada sektor
g t kedua ini
i a sektor disebabkan
Sumber: san penurunan
Badan yang dalam
Pusat pergerakan
Statistik masyarakat pada
memberi subsektor
Pada perdagang
dampak
triwulan an mobil,
perlambata
II tahun sepeda
n ekonomi
2020, motor, dan
kebijakan reparasinya
sektor
pembata dengan
perdagang
21
ters en ortasi. persen
ebut (YoY). Moda (YoY).
. angkut Sementar
Himba
Sekt an a pada
uan
or yang aliran
agar
tran paling barang,
tetap
spor terda penunda
di
tasi mpak an
rumah
dan adalah aktivitas
serta
per angkut kargo
kebija
gud an pada
kan
ang udara masa
pemer
an yang pandemi
intah
terk turun menyeba
dalam
ontr hingga bkan
larang
aksi 80,0 turunnya
an
hing persen kinerja
mudik
ga (YoY). pos dan
lebara
30,8 Angku kurir
n juga
pers tan sebesar
menye
en kereta 38,7
babka
(YoY api persen
n
). turun (YoY).
kontra
Sem 63,7
ksi
enta Ditutupnya wisatawan
pada
ra tempat mancanegara
sektor
sekt rekreasi maupun
transp
or dan domestik
ortasi
ako hiburan, turun hingga
menja
mod bandar level terendah
di
asi udara, selama
yang
dan pembatasa triwulan
terdala
mak n kedua ini.
m.
an perjalanan Kondisi
Penur
min menyebabk tersebut
unan
um an sepinya memukul
kinerja
terk pengunjun sektor
terjadi
ontr g hotel dan akomodasi
pada
aksi restoran. hingga
semua
22,0 Jumlah terkontraksi
moda
pers kunjungan sebesar 44,2
transp
22
persen tas (YoY) yang permintaan
(YoY). terpapar juga kesehatan.
Sementa Covid-19.
ra sebagai
Jasa
penyedia
keuan pendorong
an
makan gan, pertumbuh
minum jasa an sektor
turun keseh jasa
16,8 atan, keuangan.
persen dan Sementara
(YoY). pendi itu, jasa
Selama dikan perantara
pandemi tetap keuangan
ini, tumbu terkontraksi
masyarak 1,0 persen
h.
at (YoY)
memiliki Jasa setelah
kecender keuangan tumbuh
ungan dan hingga 13,7
untuk asuransi persen
memasak tumbuh (YoY) pada
dan melambat triwulan
makan di sebesar 1,0 sebelumny
rumah persen a.
sehingga (YoY) Sementara
perminta dibandingk itu, jasa
an ke an triwulan kesehatan
restoran II tahun dan
pun 2019 yang kegiatan
menurun tumbuh sosial
. Hal sebesar 4,5 tumbuh 3,7
tersebut persen persen
dilakuka (YoY). (YoY).
n Asuransi Kinerja ini
sebagai dan dana terkait
upaya pensiun dengan
untuk tumbuh kondisi
mengura tinggi pandemi
ngi sebesar 7,1 yang
probabili persen mendorong

23
S ggi n didorong
e . jumlah oleh
k pelang naiknya
Pertu gan penggun
t
mbuha penye aan air
o
n dia rumah
r
sektor jasa tangga
i inform intern terkait
n asi et dengan
f dan maupu meningk
o komun n TV atnya
r ikasi interak aktivitas
m (10,9 tif di rumah.
a persen berbay
s , YoY) Seluruh
ar.
i didoro kompon
ng Penga en
d
oleh daan pemben
a
pening air dan tuk PDB
n
katan real sisi
k
belanj estat
o pengelu
a iklan juga
m aran
televisi tetap
u terkontr
dan tumbu
n aksi.
digital. h
i Selain masin Gambar 6
k itu, g- Pe
a pelaks masin rtu
s g m
anaan
sebesa bu
i work
ha
t from r 4,5
n
u home dan
PD
m maupu 2,3 B
n persen Sis
b
pembe (YoY). i
u
lajaran Pertu Pe
h
daring mbuha ng
t elu
dari n pada
e ara
rumah sektor
r n
menin penga
ti daan
gkatka
n air
24
(persen)
komp Pertumbuh
onen an ekonomi
-5,5 Konsumsi RT
Sumber: Badan
pengel Indonesia
Pusat Statistik
-6,9 uaran
LNPRT akan
menga bergerak Pengeluaran
-6,9 Konsumsi Pemerintah
lami sejalan konsumsi
-8,6 kontra
PMTB dengan rumah tangga
ksi pengeluara pada triwulan
-11,7 Ekspor
diband n rumah II tahun 2020
-17,0 ingkan
Impor tangga turun 5,5
period karena persen
e yang sumber dibandingkan
Sumber: Badan
Pusat Statistik sama pertumbuh triwulan II
tahun an tahun 2019.
Selu sebelu ditopang Hampir
ruh mnya. oleh seluruh
Pemutus masyarakat konsumsi subkomponen
an secara masyarakat. terkontraksi
Hubunga signifikan. kecuali
Gambar 7
n Kerja Di sisi lain, perumahan
Perke
(PHK) konsumsi mban dan
10,0
yang 8,0 pemerintah gan perlengkapan
dilakuka
6,0 juga turun. Kons rumah tangga
4,0
n banyak umsi serta
(persen)

2,0
RT kesehatan
perusaha
0,0
-2,0 dan dan
an -4,0
Inves
berdamp
-6,0 pendidikan.
tasi
-8,0
ak -10,0
pada Kontraksi
terha
turunnya paling dalam
dap
pendapa PDB terjadi pada
tan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 subkomponen
201820192020
masyarak PDBKonsumsi RTPMTB restoran dan
at dalam hotel
jumlah
besar.
Kondisi
tersebut
menurun
kan
pengelua
ran

25
diik n alami penurun
uti mobil penur an
oleh penu unan sebesar
tran mpan baik 9,7
spor g dan diban persen
tasi seped dingk (QtQ)
dan a dan 8,6
an
kom motor persen
triwul
unik juga (YoY).
an
asi. turun Investasi
sebel
tajam. banguna
Mas umny
Di sisi n serta
yara a,
lain, mesin
kat maup
menin dan
men un
gkatny perlengk
aha perio
a apan
n
aktivit de merupak
kon
as di yang an
sum
rumah sama kompone
siny
mend tahun n utama
a
orong sebel penyusu
pad
volum umny n PMTB
a
e a. dengan
triw
penjua distribusi
ulan
lan Pada masing-
II
listrik triwula masing
yan
PLN ke n II sebesar
g
rumah tahun 23,8
terc
tangg 2020, persen
ermi
a. PMTB dan 2,9
n
yang persen.
dari Pemb
berko Namun
turu entuk ntribus kompone
nny an i 30,6 n
a Moda persen tersebut
penj l dalam mengala
uala Tetap pereko mi
n
Bruto nomia penurun
ecer
(PMT n, an pada
an.
B) menga triwulan
Penj
meng lami II tahun
uala
26
202 diband dan persen
0. ingkan 12,5 (QtQ).
triwula Dibandingk pengerjaan
Ha
n an periode pembanguna
mpir
sebelu yang sama n di sebagian
selu
mnya. tahun besar provinsi
ruh
Komp sebelumny yang ditunda
kom
onen a, seluruh dan
pon
PMTB komponen menyebabkan
en
berup penyusun kontraksi 5,3
pen
a PMTB persen (YoY).
yusu
kendar mengalami Dengan
n
aan, penurunan perkembanga
PMT
peralat dengan n tersebut,
B
an penurunan secara
men
lainny terbesar kumulatif,
gala
a, pada PMTB
mi
serta kendaraan, mengalami
pen
mesin peralatan kontraksi
urun
dan lainnya, sebesar 8,6
an
perlen serta CBR persen (YoY),
kecu
gkapa (Cultivated pada triwulan
ali
n Biological II tahun 2020.
inve
memili Resources)
stasi Tabel 3 Pembentukan
ki dengan
pro Modal
penur penurunan
duk Tetap
unan masing-
keka Bruto
terbes masing
yaa Nilai
ar sebesar Uraian
n Q2
yaitu 34,1 persen 2020
intel
masin (YoY), 26,1 Pembentukan
ektu
g- persen Modal Tetap 791
al Bruto
masin (YoY), dan
yan Bangunan 614
g 14,9 persen
g Mesin dan
sebesa 76
tum (YoY). Perlengkapan
r 36,0 Sementara Kendaraan 31
buh Peralatan
persen itu, 10
seb lainnya
(QtQ), investasi
esar Cultivated
29,3 bangunan Biological 39
0,2
persen terhambat
Resources
pers
(QtQ) oleh
en
27
Produk
Pengel terjadi (THR)
Kekayaan
uaran karena dimana
Intelektual
Produk konsu adany jumlah
Domestik Bruto msi a penerima
Sumber: penun dikurangi
pemeri
Badan daan dan
Pusat
ntah
yang dan kompone
Statistik
*dalam dihara pemba n
triliun Rp pkan talan tunjanga
(ADHK) kegiat n kinerja
dapat
menah an tidak
an Kemen dimasukk
penur terian an.
unan dan Sementar
PDB Lemba a itu,
juga ga bantuan
terkon sejak sosial
traksi awal pemerint
6,9 triwula ah
persen n II meningk
(YoY) tahun at di
yang 2020. tengah
diseba Turun pandemi
bkan nya ini.
oleh realisa
Pengelua
turunn si
ran
ya belanj
LNPRT
realisa a
turun 6,9
si pegaw
persen
belanj ai
pada
a diseba
triwulan
baran bkan
ini.
g dan oleh
Kontraksi
jasa perub
LNPRT
serta ahan
dipengar
belanj pembe
uhi oleh
a rian
pergeser
pegaw Tunjan
an
ai. Hal gan
pilkada
terseb Hari
tahun
ut Raya
2020 dan
28
bas tempa tumbu
e t h 3,8
effe rekrea persen
ct si dan (YoY).
dari banda
Sejala
ada ra,
n
nya ekspor
denga
pilpr jasa
n
es terkon
ekspor
pad traksi
,
a hingga
kinerja
tahu 52,7
impor
n persen
juga
201 (YoY).
turun
9. Ekspor
sebesa
baran
Eksp r 17,0
g
or persen
nonmi
bara (YoY).
gas
ng Impor
turun
dan jasa
7,5
jasa terkon
persen
terk traksi
(YoY)
ontr paling
seiring
aksi dalam
denga
11,7 hingga
n
pers 41,4
turunn
en persen
ya
(YoY (YoY)
volum
). yang
e
Seb diseba
ekspor
agai bkan
komo
dam oleh
ditas
pak turunn
utama.
dari ya
Semen
PSB aktivit
tara
B as
ekspor
yan ekspor
baran
g impor
g
men baran
migas
utu g yang
masih
p
29
mempengaruhi jasa angkutan. Kinerja
impor barang turun 13,0 persen (YoY)
yang didominasi oleh turunnya impor
barang migas (26,2 persen, YoY).
Sementara itu, impor barang
nonmigas terkontraksi 10,3 persen
(YoY) terutama pada mesin-
mesin/pesawat mekanik,
mesin/peralatan listrik, plastik dan
barang dari plastik, serta besi dan
baja.

Baik ekspor maupun impor Indonesia


pada bulan April dan Mei tahun 2020
turun dibandingkan tahun
sebelumnya. Namun, pada bulan Juni
nilai ekspor sudah lebih tinggi.
Sementara kinerja impor masih di
bawah Juni 2019. Secara keseluruhan
net export pada triwulan II tahun 2020
masih tumbuh. Pertumbuhan tersebut
didorong oleh turunnya kinerja impor
yang lebih dalam dari ekspor.
Tabel 4 Pertumbuhan Ekonomi
Tahun 2015 – Triwulan II/2020 (persen, YoY)
2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2
Produk Domestik Bruto 4,9 5,0 5,1 5,2 5,07 5,05 5,02 4,97 2,97 -5,32
Konsumsi Rumah Tangga 5,0 5,0 4,9 5,1 5,0 5,2 5,0 5,0 2,8 -5,5
Konsumsi LNPRT -0,6 6,6 6,9 9,1 17,0 15,3 7,4 3,5 -5,1 -7,8
Konsumsi Pemerintah 5,3 -0,1 2,1 4,8 5,2 8,2 1,0 0,5 3,7 -6,9
PMTB 5,0 4,5 6,2 6,6 5,0 4,6 4,2 4,1 1,7 -8,6
Ekspor Barang dan Jasa -2,1 -1,6 8,9 6,6 -1,6 -1,7 0,1 -0,4 0,2 -11,7
Impor Barang dan Jasa -6,2 -2,4 8,1 11,9 -7,5 -6,8 -8,3 -8,1 -2,2 -17,0
Pertanian, Kehutanan, Perkebunan dan Perikanan 3,8 3,4 3,9 3,9 1,8 5,3 3,1 4,3 0,0 2,2
Pertambangan dan Penggalian -3,4 0,9 0,7 2,2 2,3 -0,7 2,3 0,9 0,5 -2,7
Industri Pengolahan 4,3 4,3 4,3 4,3 3,9 3,5 4,1 3,7 2,1 -6,2
Industri Pengolahan Nonmigas 5,1 4,4 4,9 4,8 4,8 4,0 4,7 3,9 2,0 -5,7
Listrik dan Gas 0,9 5,4 1,5 5,5 4,1 2,2 3,8 6,0 3,9 -5,5
Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, Daur Ulang 7,1 3,6 4,6 5,6 9,0 8,3 4,9 5,4 4,6 4,6
Konstruksi 6,4 5,2 6,8 6,1 5,9 5,7 5,7 5,8 2,9 -5,4
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi 2,5 4,0 4,5 5,0 5,2 4,6 4,4 4,2 1,6 -7,6
Transportasi dan Pergudangan 6,7 7,4 8,5 7,1 5,5 5,9 6,7 7,6 1,3 -30,8
Akomodasi dan Makan Minum 4,3 5,2 5,4 5,7 5,9 5,5 5,4 6,4 2,0 -22,0
Informasi dan Komunikasi 9,7 8,9 9,6 7,0 9,1 9,6 9,2 9,7 9,8 10,9
Jasa Keuangan dan Asuransi 8,6 8,9 5,5 4,2 7,2 4,5 6,2 8,5 10,6 1,0
Real Estate 4,1 4,7 3,6 3,5 5,4 5,7 6,0 5,9 3,8 2,3
Jasa Perusahaan 7,7 7,4 8,4 8,6 10,4 9,9 10,2 10,5 5,4 -12,1
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 4,6 3,2 2,0 6,4 8,9 1,9 2,1 3,2 -3,2
7,0
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 7,3 3,8 3,7 5,4 5,6 6,3 7,8 5,5 5,9 1,2
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,7 5,2 6,8 7,2 8,6 9,1 9,2 7,8 10,4 3,7
Jasa lainnya 8,1 8,0 8,7 9,0 10,0 10,7 10,7 10,8 7,1 -12,6
PDB Harga Berlaku (Rp Triliun) 11.526 12.402 13.590 14.838 3.784 3.964 4.067 4.019 3.923 3.688
PDB Harga Konstan (Rp Triliun) 8.983 9.434 9.913 10.425 2.625 2.735 2.819 2.770 2.703 2.590

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

25
Investasi Berdasarkan sektornya, realisasi total
investasi tertinggi terjadi pada sektor
Realisasi Penanaman Modal Asing
tersier yaitu sebesar Rp105,2 triliun,
(PMA) dan Penanaman Modal diikuti pada sektor sekunder yaitu
Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp65,5 triliun, dan sektor
mengalami penurunan pada primer yaitu sebesar Rp21,4 triliun.
triwulan II tahun 2020. Sektor primer mengalami penurunan
terbesar yaitu sebesar 32,0 persen
Pada triwulan II tahun 2020, total
(QtQ) dan 41,9 persen (YoY),
realisasi investasi PMA dan PMDN
didorong penurunan baik PMA
mencapai Rp191,9 triliun, atau
maupun PMDN di sektor tersebut.
menurun sebesar 10,7 persen (QtQ)
dan 4,3 persen (YoY). Penurunan Pada sektor sekunder, total
tersebut disebabkan adanya realisasi investasi terbesar ada
penurunan baik pada realisasi PMA pada Industri Logam Dasar,
yang mencapai Rp97,6 triliun atau Barang Logam, Bukan Mesin dan
menurun sebesar 4,4 persen (QtQ) Peralatannya, diikuti oleh Industri
dan 6,9 persen (YoY) maupun PMDN
Makanan, serta Industri Kimia dan
yang mencapai Rp94,3 triliun atau
Farmasi.
menurun sebesar 16,4 persen (QtQ)
dan 1,4 persen (YoY). Industri Logam Dasar, Barang Logam,
Bukan Mesin dan Peralatannya;
Tabel 5 Realisasi Investasi
Share Industri Makanan; dan Industri Kimia
Growth (%)
Nilai thd dan Farmasi memiliki kontribusi
Uraian Q2 2020 Realisasi
terbesar yaitu masing-masing sebesar
(triliun Rp) QtQ YoY Investasi
(%) 31,5; 27,5; dan 14,8 persen terhadap
Realisasi
191,9 -10,7 -4,3 100,0
total investasi pada sektor sekunder.
Investasi
Pada triwulan II tahun 2020, ketiga
Penanaman
Modal Dalam sektor dominan tersebut memiliki
94,3 -16,4 -1,4 49,1
Negeri realisasi investasi tertinggi yaitu
(PMDN) Rp20,7 triliun untuk Industri Logam
Penanaman
Modal Asing 97,6 -4,4 -6,9 50,9
Dasar, Barang Logam, Bukan Mesin
(PMA)* dan Peralatannya; Rp18,0 triliun untuk
Berdasarkan Sektor industri Makanan; dan Rp9,7 triliun
Primer 21,4 -32,0 -41,9 11,1 untuk industri Kimia dan Farmasi.
Sekunder 65,6 -0,4 8,6 34,2
Namun demikian, ketiga industri
Tersier 105,0 -10,7 1,6 54,7
dominan tersebut memiliki
Sumber: Badan Koordinasi Penanaman
Modal perkembangan yang beragam.
*kurs: Rp14.400/USD
Dibandingkan dengan triwulan I tahun
2020, pada triwulan II tahun 2020,
26
Industri Lainnya; Peralatan Transportasi
Industri Lainnya; Industri Tekstil;
Kendaraan dan Industri Makanan
Bermotor dan mengalami
pertumbuha Lai Printing;
n, nn Industri
sedangkan, ya Logam
industri- tu Dasar,
industri m Barang
lainnya bu Logam,
mengalami h Bukan
penurunan. Sumber: Badan
tin Mesin dan
Koordina
Pada gg Peralatann
si
triwulan II Penana i ya;
tahun 2020, man ma Industri
penurunan Modal sin Makanan;
terbesar g- serta
Secara tahunan,
secara ma Industri
Industri Barang
triwulanan sin Kimia dan
Kulit dan Industri
terjadi pada g Farmasi
Alas Kaki dan
Industri se tumbuh
Industri
Mineral Non be pada
Metal; sar triwulan II
Industri 20 tahun
Kayu; dan 3,4 2020.
Industri pe Namun
Karet dan Nilai Growth (%) Share thd rse demikian,
Plastik.
Uraian Q2 2020 Sektor
n Industri
(triliun QtQ YoY Sekunder
Tabel 6 Realisasi Rp) (%) (Y Kayu;
Industri Makanan 18,0 53,0 4,9 27,5
Investasi Sektor
Industri Tekstil 1,8 70,2 -7,8 2,7
oY Industri
Sekunder
Industri Barang ) Mesin,
Kulit dan Industri 0,7 -12,5 203,4 1,1 da Elektronik,
Alas Kaki
Industri Kayu 0,3 -57,0 -71,3 0,4 n Instrumen
Industri Kertas dan
2,8 -10,0 63,5 4,2 17 Kedoktera
Printing
Industri Kimia dan 8,5 n, Presisi,
9,7 -4,8 2,3 14,8
Farmasi pe Optik dan
Industri Karet dan
Plastik
1,8 -41,4 -13,1 2,8 rse Jam;
Industri Mineral n Industri
1,8 -58,2 -26,3 2,8
Non Metal
(Y Kendaraan
Industri Kendaraan
Bermotor dan oY Bermotor
Peralatan 3,9 77,7 -30,2 5,9 ). dan
Transportasi
Lainnya In Peralatan
Industri Logam du Transport
Dasar, Barang
Logam, Bukan 20,7 -18,8 38,4 31,5
stri asi
Mesin dan Ke Lainnya;
Peralatannya
rta Industri
Industri Mesin,
Elektronik, s Mineral
Instrumen 1,6 -22,0 -44,6 2,5 da Non
Kedokteran, Presisi,
Optik dan Jam n Metal;
Industri Lainnya 2,5127,3 178,5 3,8
I til Mesin dan
n meng L Peralatann
d alami i ya
u penu s merupaka
s runan t n sektor
t diban r utama
r dingk penopang
i
i an investasi
k
perio PMA
,
K de dengan
a yang share
G
r sama masing-
e tahun a masing
t 2019. s sebesar
21,6
R d
d persen
e a
a dan 19,6
n a n persen
l dari total
P i A investasi
l s i PMA.
a a r Pada
s s . triwulan II
t i tahun
i Se 2020,
k P kt sektor
; M or listrik, gas,
list dan air
A
d rik, tumbuh
a ga sebesar
t
n s, 61,7
e
da persen
r
I n (QtQ) dan
b air;
n 4,0 persen
d e ser (YoY).
u s ta Sedangka
s a Ba n, sektor
t r ra industri
r ng logam
i a Lo dasar,
d ga barang
T a m, logam,
e l Bu barang
k a ka logam,
s n bukan
h
m tQ) r makanan
e dan ind memiliki
s meni ust pertumbu
i ngkat ri han
n sebes
ar 2
d 48,5 7
a perse tertinggi Tabel 7
n n sebesar 62,3 Realisasi
(YoY). persen (QtQ), PMA
p Selai dan 49,7 persen Terbesar
e n (YoY). Berdasa
r kedu rkan
a a Berdasarkan Sektor,
negara asal Negara
l sekto
Asal,
a r investasi,
dan
t utam Singapura
Lokasi
a a menjadi NilaiGrowt
n terse negara asal Uraian Q2 2020
(triliun Rp) QtQ
n but, PMA terbesar.
S
y pada
E
a triwul K
an II T
O
m tahun
R
e 2020,
Berdasarkan sek investasi dari
n meski
sektornya, tor Hongkong dan
u pun
investor dari Lis Korea Selatan
r hany
Singapura, Hong trik mengalami
u a
Kong dan , peningkatan
n memi
Tiongkok lebih Ga yang
liki
banyak s
1 share
melakukan da
6 sebes
investasi pada n
, ar 7,4
sektor Industri Air.
4 perse
Logam Dasar, Pa
n dari
Barang Logam, da
p kesel
Bukan Mesin dan tri
e uruha
Peralatannya. wu
r n
Sedangkan lan
s PMA,
Jepang dan Korea II
e inves
Selatan lebih tah
n tasi
banyak un
PMA
melakukan 20
( pada
investasi pada 20,
Q sekto
Listrik, Gas dan Makanan
21 ealisas
Air
,1
Industri Logam i
61
,7
Dasar, Barang investa
Logam,NEGARA
Bukan ASAL 19,1 -16,4 48,5 19,6
Singapura
Mesin dan si
4, 14,1
Peralatannya terbesa
0 Hong Kong
Transportasi,
7,6 -16,2 -18,7 Gudang83,4 r
dan 59,4 9,3 -22,8 -34,5 9,6
21
Tiongkok
Komunikasi berada
0,9
Real Estate,
,6
Jepang
di
Industri Estate dan 7,3 62,3 49,7
Kegiatan Bisnis 0,7 -50,3 Pulau
Korea Selatan
Industri Jawa.
323,8 101,0
ditunjukkan provinsi dengan
LOKASI
dengan realisasi PMA terbesar Jawa Barat Pada
pertumbuhan pada triwulan II tahun DKI Jakarta triwulan
Jawa Timur
tertinggi baik 2020 adalah Jawa Barat II tahun
Sulawesi Tengah
secara sebesar Rp19,5 triliun; Banten 2020,
triwulanan DKI Jakarta sebesarSumber: realisasi
maupun Rp12,2 triliun; Jawa B investasi
a masih
tahunan. Timur sebesar Rp7,7
d
triliun; Sulawesi terpusat
Lima negara a
Tengah sebesar Rp6,4 n di pulau
asal PMA Jawa
triliun; dan Banten
dengan dengan
sebesar Rp5,9 triliun. K
realisasi o nilai
terbesar pada o sebesar
triwulan II r
Rp100,6
tahun 2020 d
i triliun
adalah: dan
n
Singapura a distribusi
sebesar s sebesar
Rp28,1 triliun; i
52,4
Hongkong persen
sebesar P
e dari total
Rp16,7 triliun; realisasi
n
Tiongkok a investasi.
sebesar n Namun
Rp16,4 triliun; a
demikian
Jepang m
a ,
sebesar Rp8,8 terdapat
n
triliun dan potensi
Korea Selatan M penyebar
sebesar Rp8 o an
triliun. d
investasi
a
Berdasarkan l
yang
tujuan lokasi lebih
R merata
investasi, lima
k Jaw p 8 persen
e a e (YoY).
teru r
Berdasark
l tam s
an lokasi,
u a e
lima
a Sula n
provinsi
r wesi
dengan
28 (
realisasi
Y
dengan Penanaman PMDN
Modal o
peningkatan terbesar
Y
realisasi Realisasi PMDN pada
)
investasi 57,1 terbesar adalah triwulan
,
persen (QtQ) II tahun
Transportasi,
dan 20,3 2020
Gudang dan s
persen (YoY). adalah
Telekomunikasi. e
DKI
Tabel 8 Realisasi r
Inv Jakarta
t
est Nilai sebesar
Growth (%) Share thd a
Uraian asi Q2 2020 Realisasi Rp17,9
Investasi
Be(triliun Rp) QtQ YoY (%) triliun;
1
Jawa rda 100,6 -8,6 -7,6 52,4 Jawa
Luar Jawa sar 91,3 -12,8 -0,4 47,6 5
Timur
Sumatera ka 41,1 -28,2 13,4 21,4 ,
Kalimantan 19,4 35,2 -7,1 10,1 sebesar
n 7
Bali dan Nusra 4,8 -11,3 -25,5 2,5 Rp11,9
Sulawesi Lo 21,2 57,1 20,3 11,1
kas triliun;
Maluku 3,5 -70,7 -22,0 1,8 p
Papua i 1,2-43,7 -79,2 0,6 Jawa
e
Kawasan Barat
141,7 -15,3 -2,3 73,8
Barat
Indonesia r
sebesar
Kawasan Timur
50,2 5,8 -9,4 26,2
s
Indonesia Rp8,5
e
triliun;
n
Banten
sebesar
(
Rp7,7
Q
triliun;
t
dan Riau
Q
sebesar
)
Rp7,2
triliun.
Sumber: d
Namun
Ba a
da demikian,
n
n DKI
Ko Jakarta
or 3
dan
din 0
Banten
asi ,
m pad DN
e a L Ter
m triw o be
k sar
i ulan
l II a Nilai Q2 2020 Gro
(triliun Rp)
UraianTotal
s
i tahu QtQ
i
k n SEK
i 202 TOR
P Transportasi,
0
M
p baik Berdasarkan Gudang 17,7 -52,9 -12,4
e diba dan 18,8
Konstruksi 11,8
r realisasi PMDN triwulan
pada ndin II tahun Komunik
-16,3 -1,3 12,5
sektor/bidang asi
t gka
2020 adalah: (1) Transportasi, Gudang Industri 10,8 47,3 -12,7 11,4
u n usaha, lima sektor
dan Telekomunikasi; (2) Konstruksi; (3) Listrik, Gas 70,0 176,5 10,0
m triw dengan
dan Air kontribusi 9,4
Industri Makanan; (4) Listrik, Gas dan
b ulan terbesar
Pangan,
u
Perkebunan sebe Investasi
dan Peternakan. Perkebunan 8,7 -15,7 -30,8 9,2
h lum Gas dan Air
PMDN pada sektor Listrik, dan Makanan
investasi
a memiliki nya pertumbuhan Peternakan
LOKASI
n
tertinggi yaitu sebesarmau70,0 persen
DKI Jakarta 17,9 157,0 10,0 18,9
(QtQ) dan 176,5 pun persen (YoY). Jawa Air;
Timur dan (5)
11,9 -55,3 Tanaman
-23,3 12,6
i triw
Sedangkan, Transportasi, Gudang dan Jawa Barat
Tanaman8,5 -49,0 -4,1 9,0
n
Komunikasi ulan
serta Perkebunan dan Banten Pangan, 7,7 245,1 75,2 8,2
v
Peternakan II
menurun masing-masing Riau 7,2 -7,7 -21,4 7,6
e tahu
s n
t 201
a 9.
s
T
i
a
b
P sebesar 52,9 Sumber: Badan
e
persen (QtQ) dan Koordi
M l
12,4 nasi
D Penana
N 9 man
Modal
t S
e e
r k 2
t 9
b
o Penyerapa 145,3 ribu
e
r
s n Tenaga orang
a Kerja sedangkan
d
r PMDN Penyerapan
a
n mencapai Tenaga Kerja
PMA Uraian Q2 30 Gam
2020 QtQ
mencap (orang)
b
ai 117,8 Penyerapan a
Tenaga Kerja 145.311 -3,9 r
ribu
PMDN
orang. Penyerapan
8
Tenaga Kerja 117.798 -22,5
Investasi PMA
PMA dan Total P
PMDN Penyerapan 263.109 -13,2 e
Tenaga Kerja
mendorong r
Sumber: t
perluasan
Bada u
lapangan n m
kerja. Pada Koor b
triwulan II dina u
tahun 2020, si h
total Pena a
penyerapan nam n
tenaga an
Mod
kerja I
al
sebesar n
263,1 ribu d
Industri
u
orang
PDB industri s
dengan
pengolahan t
penciptaan
turun sebesar r
lapangan i
kerja dari 6,2 persen
PMDN (YoY). Hal ini
P
(55,2 disebabkan
e
persen dari oleh
n
total pelemahan g
tenaga permintaan o
kerja yang daya beli l
tercipta), masyarakat a
yang masih h
lebih tinggi
berlanjut, a
dari PMA
pelambatan n
(44,8
persen dari aktivitas
perdagangan N
total o
tenaga global, dan
n
kerja yang pelemahan
m
tercipta). utilisasi pabrik i
di masa g
Tabel 10 Pembatasan a
Penyerapan
Sosial Berskala s
Tenaga Kerja
Nilai Besar (PSBB).
5,04,95,05,1 5,2 5,0
732,56 pai nan harga
5,6
triliun, 17,83 5,1 gas
4,94,8

(persen)
4,4 4,3
atau persen menjadi
berkon dari USD6/mmb
-1,3
tribusi PDB tu bagi
sebesa nasion subsektor
r 19,87 al. tertentu;-1,9(ii)
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
persen penerapan
SEM -
Pemeri
dari Pertumbuhan PDB Nasional 1 Izin
ntahIndustri Pengolahan Non Migas
PDB. Operasiona
telah
Sumber: Badan Pusat Sekitar l dan
menye
Statistik 89,74 Mobilitas
diakan
persen Kegiatan
Nil berbag
dari Industri
ai ai
PDB (IOMKI)
ta bantua
industr untuk
m n
i menjaga
ba untuk
pengol utilisasi
h menja
ahan pabrik,
se ga
terseb terutama
kt kinerja
ut pada
or industr
disum subsektor
ind i
bangk esensial
ust pengol
an yang
ri ahan
oleh memiliki
pe diteng
industr peran
ng ah
i penting
ola masa
pengol dalam
ha Covid-
ahan penangana
n 19,
nonmi n pandemi
pa antara
gas. Covid-19
da lain
Kontri seperti
tri melalu
busi industri
wu i
industr makanan
lan kebijak
i dan
II an: (i)
pengol minuman,
tah penuru
ahan serta kimia
un
nonmi dan farmasi; (iii) seperti
20
gas stimulus fiskal, peningkatan kemudahan
20
pada seperti relaksasi ekspor impor. Industri
me
triwula PPh 21, 22, dan pengolahan dalam skala
nc
n II 25, dan (iv) mikro, kecil dan menengah
ap
tahun stimulus juga mendapatkan stimulus
ai
2020 kredit melalui Kredit Usaha
Rp
menca nonfiskal, Rakyat (KUR), restrukturisasi
kredit serta menurun 10,57 persen g iperpara
kredit mikro (YoY). Penurunan l h
tanpa bunga. kinerja ekspor produk o dengan
industri pengolahan b adanya
Gambar 9
disebabkan oleh a pandemi
Pertum
buhan pelemahan aktivitas l Covid-
Subsekt perdagangan 19.
or s Pemerint
Industri e ah telah
Pengola
j melakuk
han
a an
Nonmig
as
k berbagai
upaya
(persen)
b untuk
Industri Nonmigas
Industri Pengolahan
-1,9 e mendoro
-2,1
Kimia dll 7,1 b ng
e aktivitas
r
Logam Dasar3,4 ekspor
Kertas dll2,8
a Minuman2,0
Makanan dan dan
Kayu dll1,0 p impor,
Pengolahan Tembakau-3,5
a Kulit dll-4,5 yaitu
Pengolahan Lainnya-5,0 melalui
Furnitur-5,0
Karet dll-6,4
t penerapa
Barang Logam dll-6,4 r n
Barang Galian Bukan Logam-7,2 Tekstil dan Pakaian Jadi-7,9 Mesin dan Perlengkapan -11,3
Alat Angkutan -14,8
i kebijakan
w relaksasi
u persyarat
l an
a ekspor
n dan
impor
t yang
Sumber: Badan e diharapk
Pusat Statistik r an dapat
a meningk
Nilai ekspor
k atkan
produk
h jaminan
industri
i pasokan
pengolahan
r bahan
pada triwulan
baku
II tahun 2020
d industri.
hanya
a Realisasi
mencapai
n dari
USD27,76
kemudah
miliar, atau
d an
p na asi
r sam PMDN
o pai sektor
s saat manufakt
e ini ur
d bel Sumber: Badan mencapa
u um Pusat Statistik i
r ma USD23,0
P
mp miliar
a
i u atau
d
n me tumbuh
a
i nah positif
an sebesar
t
j laju 3,6
r
u pen persen
i
g uru (YoY).
w
a nan Pertumb
u
eks uhan
l
m por tersebut
a
a dan melamba
n
s imp t
i or dibandin
I
h di gkan
I
sekt dengan
p or triwulan I
t
e ind tahun
a
r ustr 2020
h
l i yang
u
u pen sebesar
n
gol 22,9
d aha persen.
2
i n Kontribu
0
p nasi si PMDN
2
e onal sektor
0
r . manufakt
,
c ur
Gambar 10 Ekspor
e Produk Industri terhadap
r
p 35 total
30
e
30 27,8
a PMDN
(miliar USD)

a
25 20
t sebesar
(persen)

20
l
15 10
24,4
i
10
k 5 0
0s 31
a
r persen. PMDN manufaktur
-10,6 -10 terbesar pada
-20
e sektor
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
subsektor industri
20192020
Pertumbuhan Ekspor Produk Industri (persen)

makanan Sektor Industri


terb
sebesar esar
USD10,8 pada
miliar, yang triwu
diikuti lan II
dengan tahu
industri kimia n
dan farmasi 2020
sebesar terda
USD4,7 pat
Miliar, serta di
industri indu
Sumber: BKPM
logam dasar stri
sebesar mak Realisasi
Sumber:
USD1,6 anan investasi
BKPM
miliar. (USD y p PMDN
504, Pertumb a al dan PMA
Gambar 11
uhan n in melambat
PMDN 3
(miliar USD)

25
Sektor
23,0 30 g g secara
juta),

(persen)
Industri
20 indu 20 bersamaa
(miliar USD)

stri n
(persen)

10
15
kimi dibanding
0
a 3,6 kan
10
dan -10 dengan
5 farm triwulan I
-20
asi tahun
0
(USD -30 tinggi (YoY) terjadi pada triwulan II
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
346, pada industri tahun 2020
2019
5
2020 barang dari mencapai USD2,9
Pertumbuhan PMDN
PMDN
juta), kulit dan alas miliar, atau
dan kaki sebesar meningkat sebesar
indu 1.340,2 persen, 16,1 persen (YoY).
stri industri mesin Kontribusi PMA
kend dan elektronik sektor industri
araa sebesar 132,6 terhadap total PMA
n persen, dan sebesar 43,6 persen.
ber industri galian Nilai PMA sektor
mot nonlogam industri pengolahan
or sebesar 92,0 terbesar adalah
(USD persen. industri logam dasar
199, dan barang dari
Nilai realisasi
3 logam yaitu USD1,3
PMA sektor
juta). miliar. Kontribusi
industri
PMA
Gambar 12 PMA pengolahan
32
3,5 80
2,5 40

2,0 20
16,1 0
1,5 -20

20 timalis yang1,0
0,5 pandemi-40
20. asi tertun Covid-19
0,0 -60
Pe Online da. Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2dipengaruh
me Single 2019 i oleh daya
Kinerja 2020
rin Submi PMA beli PMA
Pertumbuhan
industr
tah ssion masyarakat.
i
tel (OSS), Selama
pengol
ah doron pandemi,
ahan
be gan operasional
selama
ru penyia isasi pabrik
masa
pa pan
ya kawasa otomotif
un n berkurang,
Sumber: CEIC
tuk industr bahkan tidak
me i yang berproduksi dan Kondisi ini
nja dilakuk hanya mengakibatkan produksi
ga an mengandalkan mobil pada triwulan II
aru oleh penjualan stok tahun 2020 sebesar
s BUMN yang ada. 41.520 unit, atau
inv untuk Langkah ini menurun cukup signifikan
est mena merupakan sebesar 85,0 persen (YoY).
asi mpung respon dari Penurunan ini terjadi
di relokas kelesuan pasar pada seluruh segmen
ma i domestik dalam mobil. Penurunan
sa investa konsumsi terbesar terjadi pada jenis
Co si barang- barang mobil Multi Purpose
vid asing, kebutuhan Vehicles (MPV)
- serta tersier (durable berkapasitas 1500-2000
19, melanj goods), termasuk cc sebesar 94,8 persen,
ant utkan otomotif. truk kapasitas kurang dari
ara penyel 5 ton turun 90,4 persen,
Gambar 13
lai esaian Produksi MPV berkapasitas kurang
400 10
n 350 0 perma Mobil dari 1500 cc turun 86,4
me 300 -10 salaha persen, dan truk kapasitas
250 -20
lal n 5-24 ton turun 85,6
(ribu unit)

(persen)

200 -30
ui 150 -40 operas persen.
100 -50
fas ional
50 -60 Penjualan mobil
ilit 0 pada
41,5 -70
-80 penumpang juga
asi proyek-85,0-90 terkontraksi signifikan
inv - Q4 Q1 Q2
Q1 Q2 Q3
pada triwulan II tahun
est proyek
2020. Kondisi ini berbeda
asi, investa
20192020
Produksi Mobil dengan tren pada tahun-
da Pertumbuhansi Produksi Mobil
tahun
n asing
op besar
s kat C 0,
e menj o penjualan
b elan vi mobil
e g d hanya
l hari - mencapai
u raya. 1 24.042
m Penu 9 unit atau
n runa . menurun
y n ini sebesar
Gambar 14
a dise Penjualan 89,4
300 0
babk Mobil persen.
-10
d an 250 Penuruna
-20
-30
i oleh n

(ribu unit)

(persen)
-40
m penu 200 penjualan
-50
a runa mobil
-60
150 -70
n n -89,4 -80 terbesar
a pend 100
-90 terjadi
-100 24,0
apat Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 pada
Q2
p an 50
segmen
e masy 0
20192020 mobil
Penjualan Mobil
n arak Pertumbuhan PenjualanMPV
Mobil
j at berkapasi
u (disp tas
a osab kurang
l le Sumber: CEIC dari 1500
a inco P cc turn
n me) a 92,7
akib d persen,
m at a segmen
o pele tr mobil
b mah i MPV
i an w berkapasi
l ekon u tas 1500-
omi l 2500 cc
y nasi a turun
a onal n 86,21
n secar II persen,
g a t dan
kesel a segmen
m uruh h truk
e an u berkapasi
n akib n tas lebih
i at 2 dari 24
n pand 0 ton turun
g emi 2 85,32
p pat dan
triwulan II
e meni Ekspor
tahun
r ngka Semen
2020,
s tkan 25,0 sektor
22,6
21,3
e masy konstruksi
20,0
n arak 17,1
mengala
16,3
15,1
. at, 15,0 mi 12,1
serta penuruna
P
mem 10,0
n sebesar
e
ulihk 5,4 10
m 5,0
an persen
u 2
daya ,0
Q1Q2Q3Q4Q1Q2 (YoY).
l
beli Penjualan
i 20192020
dan semen
h
Penjualan Semen (juta ton) Ekspor (juta ton)
kem Produksi Semen (juta ton)
pada
a
amp Sumber: CEIC triwulan II
n
uan Penurunan tahun
masy aktivitas industri 2020
e
arak juga dikonfirmasi hanya
k
at dari sektor sebesar
o
untu konstruksi, 10,5 juta
n
k khususnya ton, atau
o
bela konsumsi semen. tumbuh
m
nja Pada negatif
i
bara sebesar
ng- 23,9
d
bara persen
i
ng (YoY).
h
kebu Penuruna
a
tuha n ini
r
n berkaitan
a
tersi dengan
p
er, penundaa
k
term n
a
asuk beberapa
n
mobi proyek
l dan konstruksi
d
mot pemerinta
a
or. h dan
swasta.
3
Produksi
3
semen
Gamb uksi,
sendiri
ar 15 Penjualan
Prod Domestik, pada
t a ton s rbesar
r atau e adalah
i men m Tiongkok
w gala e dengan
u mi n proporsi
l kont t 40
a raksi e persen.
n sebe
Gambar 16 Indonesia Headline PMI
sar Manufacturing
I 55,0
20,4
I pers
50,0
en. 46,9

t 45,0 Di
a 40,0 sisi
39,1
h lain,
35,0
u eksp
n 30,0 or
sem
25,0 27,5
2 en
20,0
0 pada

Jan-15
2 triwu

7 Jul-17 Sep-17 Nov-17 Jan-18 Mar-18 May-18 Jul-18 Sep-18 Nov-18 Jan-19 Mar-19 May-19 Jul-19 Sep-19 Nov-19 Jan-20 Mar-20 Mei-
0 lan II
tahu Sumber: CEIC

h n Terlepas dari
pada bulan
a 2020 tren kinerja April 2020,
n meni sektor industri
secara
y ngka pengolahan bertahap
a t selama ini,
telah
sebe prospek meningkat
s sar pemulihan
menjadi
e 14,4 industri 39,1 pada
b pers pengolahan
bulan Juni
e en, tetap positif. 2020 dan
s atau Nilai
46,9 pada
a men Purchasing bulan Juli
r capai Manager Index
2020.
1,6 (PMI) Indonesia Perkemban
1 juta yang jatuh
gan nilai
2 ton. pada level 27,5 PMI ini
, Neg
34 menunjukk
1 ara
an
tujua
perbaikan
j n
20 Jul-20

ekspektasi
u eksp
pelaku
t or
us terhad penurunan sebesar
ah ap aktivitas 484.000
a penerbangan orang atau
peluang dan dan kunjungan tumbuh
meningkatk Nilai wisman ke negatif
an aktivitas Ekspor Indonesia. sebesar
Jasa
industri Pada triwulan II 87,7 persen
Perjalan
pengolaha tahun 2020, (YoY).
an
n, seiring jumlah Jumlah
dengan wisatawan kunjungan
pelonggara mancanegara wisman
n PSBB di (Wisman) yang pada
beberapa berkunjung ke triwulan II
provinsi Indonesia tahun 2020
yang hanya juga turun
menjadi sebesar
basis sektor 35 81,6 persen
industri (QtQ).
pengolaha Berdasarka
n nasional. n pintu
Namun, masuk,
aspek PMI Sumber: Badan Pusat jumlah
yang tetap Statistik wisman
perlu yang
Indonesia
diperhatika masuk
masih
n adalah melalui
mengalami
prospek pintu udara
peningkatan
ekspor dan pada
kasus pandemi
penyerapan triwulan II
Covid-19
tenaga tahun 2020
sehingga
kerja yang hanya
negara-negara
diperkiraka sebesar
sumber wisman
n belum 2.704
utama masih
pulih dalam orang, atau
menerapkan
waktu turun 99,9
kebijakan
singkat. persen
membatasi
(QtQ).
Pariwisata warganya
Wisman
untuk
Gambar yang
berkunjung ke
17 berkunjung
Indonesia.
Kun
5.000 ke
4.500 Kebijakan ini
jun Indonesia
4.000
gan berdampak
(ribu orang)

3.500 didominasi
Wis
3.000 secara
oleh
2.500
man signifikan pada
2.000 wisman
1.500
50088,4
0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 20192020
Wisman (ribu orang) Jasa Perjalanan (juta USD)

da 91,0 jasa 08 miliar,


ri persen (devisa atau turun
ne dari ) sebesar
ga total pariwis 97,6 persen
ra wisma ata dari
ya n. pada periode
ng triwula sebelumny
Gam
be n II a (YoY).
bar 18
rb Kunjun tahun Rata-rata
ata gan 2020. pengeluara
sa Wisata Nilai n wisman
n wan devisa per
lan Manca pariwis kunjungan
negara
gs ata hanya
berdas
un menca mencapai
arkan
g Pintu pai USD182,
de Masuk USD0, jauh lebih
ng rendah dari pemerintah untuk
an triwulan melarang
405.032
Ind Pintu Darat 336.801 sebelumnya masyarakat
on yaitu rata-rata melakukan mudik di
esi 602.383 USD1.107 per hari raya Idul Fitri.
Pintu Laut
a, 144.465 orang per Kondisi ini
yai kunjungan. menyebabkan
tu 1.599.598 mobilitas
Pintu Udara
Ma 2.704 Tren
masyarakat untuk
lay penurunan
berwisata, bahkan di
sia yang signifikan
Q1 2020Q2 2020 dalam kota menjadi
da dalam
sangat terbatas.
Sumber: Badan Pusat kunjungan
n
Statistik
Ti wisatawan Kondisi ini dapat
m Penuru nusantara diamati dari
or nan (wisnus) juga perkembangan
Les jumlah terjadi seiring penumpang di
te kunjun dengan berbagai moda
de gan pemberlakuan angkutan. Pada
ng wisma jaga jarak triwulan II tahun
an n juga (social 2020, jumlah
pr menye distancing), penumpang kereta
op babka kebijakan untuk api hanya sebesar
ors n kerja dari 20 juta orang atau
i penuru rumah (work menurun sebesar
se nan from home), 80,5 persen (YoY).
be nilai serta adanya Jumlah penumpang
sar ekspor kebijakan pesawat domestik,
dan Gam
penumpan b
g kapal laut a
juga turun r
signifikan,
masing 1
masing 9 (c) Angkutan Laut
sebesar 7 6,3
90,5 persen J 6,1
6
u
dan 76,3

(juta orang)
5
m 4
persen
l 3
(YoY). Total 21,5
a (b) Pesawat
aktivitas h
1
Domestik
0
bepergian 25
Q1Q2Q3Q4Q1Q2
domestik P
20192020
17,9
(juta orang)
20
sebesar 23 e
16,7

Juta orang n 15

penumpan u
10
g, atau jauh m
Sumber: Badan Pusat Statistik
lebih p 5
a Penurunan perubahan
1,7 yang berarti.
rendah
n kunjungan
0
yang Gambar 20 Tingkat
g wisman serta
Q1Q2Q3Q4Q1Q2
mencapai 20192020 Penghunian Kamar Hotel
wisnus
130 70 juta
T berdampak pada
orang
60
r tingkat
penumpan 49,9
a 43,5
50 penghunian
g (YoY).
(persen)

n kamar (TPK)
40
s
30 hotel di
2015,6 p
Indonesia. Pada
10 o
0
r
triwulan II tahun
Q1Q2Q3Q4Q1Q2
20192020 t 2020, TPK
a Indonesia adalah
s sebesar 15,6
i persen, atau
turun Sumber: Badan Pusat
N dibandingkan Statistik
36 a triwulan I tahun Gambar 21 Lama Tinggal
s 2020 yang Wisatawan
1,95 i
sebesar 43,5
o
1,9 persen.
n
a
Sementara itu,
1,84
1,85 lama tinggal
(hari)

l 1,82 1,83
wisatawan di
1,8 (a) Kereta
Api hotel berbintang
1,75 tidak
120
mengalami
106,0
Q1Q2Q3Q4Q1Q2 80
20192020
60

40 20,7
20

DKI 4 sen di
0
Jakar 7 Q1Q2Q3Q4Q1Q2triwulan II
20192020
ta , tahun
dan 5 2020.
Bali, p Pada
Sumber: Badan seba e periode
Pusat Statistik r yang
gai
dua s sama, TPK
provi e hotel di
nsi n Bali juga
deng p turun dari
an a 43,6
peny d persen
edia a menjadi
an tr 2,5
ako i persen.
mod w
Penuruna
asi u
n
terb l
permintaa
esar a
n
di n
akomoda
Indo I
si ini
nesia t
mengakib
, a
atkan
men h
penutupa
gala u
n banyak
mi n
hotel di
penu 2
Indonesia
runa 0
baik
n 2
sementar
TPK 0
a maupun
yang m
permanen
cuku e
. Kondisi
p n
ini
signi j
menyeba
fikan a
bkan
. TPK d
terjadinya
hotel i
PHK
di 2
tenaga
DKI 3
kerja
Jakar ,
pariwisata
ta 5
di industri
turu p
perhotela
n e
n.
dari r
Gamb dan e an makan
a Bali k minum.
r t (persen) Pada
o triwulan II
2
Bali r 43,6
tahun
2
2,5 p 2020, nilai
e tambah di
T
n sektor
i 47,5
n DKI Jakarta y akomoda
23,5e si dan
g
k d penyedia
a 0 20
i 40 60
an makan
t a
Q1 2020Q2 2020

Sumber: Badan Pusat


P
Statistik 3
e
n Penu 7
g runa minum 20
h mencapai
n
10
u 0
aktiv masing-masing -10
n
itas sebesar Rp13,4
i
a pari triliun dan -20
-30
n wisat Rp70,7 triliun. -44,72
a Nilai tambah -40
-50
K juga tersebut Q1Q2Q3Q4Q1Q2

mengalami
20192020
a ditun Pertumbuhan Subsektor Peny. Ak
m jukk penurunan (%, YoY)
Pertumbuhan Subsektor Peny. Ma
a sebesar 44,7
an
r persen untuk
oleh Sumber: Badan Pusat
penu subsektor Statistik
H
runa penyediaan
o
n akomodasi, dan 2.2 Pro
t
e nilai sebesar 16,3 du
l tamb persen untuk
k
ah subsektor
D subs penyediaan Do
K ektor makan minum me
I peny (YoY).
sti
edia
J
Gambar 23 k
an Pertumbuh
a
ako an Sektor
Re
k
a
mod Penyediaan gio
asi Akomodasi
r nal
t dan dan Makan
a subs Minum Br
u dan di
pergudangan seluru
t Maluku Papua 2,4
h
o 38 Sulawesi -2,8
wilaya
Kalimantan
Pertumbuh h -4,4

an ekonomi menga Bali Nusra -6,3


di sebagian lami Jawa -6,7
besar kontra
Sumatera -3,0
wilayah ksi
Indonesia seiring -50 0

pada denga KontribusiPertum


triwulan II n
Sumber: Badan Pusat Statistik
tahun 2020 kebijak
mengalami an Ekon
kontraksi, PSBB. omi
kecuali wila
Ga
Maluku dan yah
mb
Papua. ar Mal
Pertumbuh 24 uku
an ekonomi Pert
dan
wilayah um
buh Pap
Sumatera,
an ua
Kalimantan,
Sulawesi dan teta
Kon p
serta
trib
Maluku dan tum
usi
Papua buh.
Eko
berada di no
Secara
atas mi
agregat,
pertumbuh Pad
wilayah
an nasional, a
Tri Maluku dan
sementara
wul Papua
wilayah
an tumbuh
Jawa serta
II lebih
Bali dan
Sec lambat
Nusa ara dibandingk
Tenggara Spa
an triwulan
berada di sial
I tahun
bawah
2020. Pada
pertumbuh
triwulan II
an nasional.
tahun 2020,
Secara
Papua dan
umum,
Papua
sektor
Barat
transportasi
tu a Papua. triwulan II
m triwula Semen tahun 2020
bu n tara tumbuh
h sebelu itu, sebesar 0,5
po mnya Papua persen
siti yang Barat (YoY), lebih
f. tumbu pada lambat
Pr h daripada triwulan disumbang oleh sektor
ovi sebesa sebelumnya. transportasi yang
nsi r 1,5 Pertumbuhan ini terkontraksi cukup dalam,
Pa persen didorong oleh yaitu sebesar 18,0 persen
pu (YoY). sektor industri (YoY). Sementara itu,
a Tinggi pengolahan yang sektor pertanian masih
pa nya tumbuh 5,0 tumbuh sebesar 2,2
da pertu persen (YoY) persen (YoY). Sejalan
tri mbuha pada triwulan II dengan provinsi Maluku,
wu n ini tahun 2020, lebih pertumbuhan provinsi
lan disum tinggi dari Maluku Utara pada
II bang triwulan triwulan II tahun 2020
tah oleh sebelumnya yang mengalami kontraksi
un sektor hanya tumbuh sebesar 0,2 persen (YoY).
20 perta sebesar 1,1 Kontraksi tertinggi terjadi
20 mbang persen (YoY). pada sektor penyediaan
tu an dan Pertumbuhan akomodasi dan makan-
m pengg sektor industri minum serta transportasi
bu alian pengolahan yang dan pergudangan yaitu
h yang tinggi didorong sebesar 29,4 persen (YoY)
se tumbu oleh peningkatan dan 28,2 persen (YoY). Di
be h produksi sisi lain, sektor industri
sar sebesa komoditas pengolahan tumbuh
4,5 r 29,9 logam. sebesar 60,5 persen (YoY).
pe persen
rse (YoY). Maluku dan Kontraksi tertinggi
n Hal ini Maluku Utara di Sulawesi terjadi
(Y sejalan mengalami di Sulawesi Utara
oY denga kontraksi dan Sulawesi
), n pertumbuhan. Selatan.
leb pening Pada triwulan II
ih katan tahun 2020, Secara agregat, pada
tin produk provinsi Maluku triwulan II tahun 2020
gg si terkontraksi wilayah Sulawesi
i temba sebesar 0,9 terkontraksi sebesar 2,8
da ga dan persen (YoY). persen (YoY). Kontraksi
rip emas Kontraksi di
ad di Maluku
t si g dasi dan
e Selat a makan
r an n minum
d yaitu s terkontra
a terko e ksi hingga
l ntrak b 50,3
a si e persen
m sebe s (YoY). Hal
sar a tersebut
t 3,9 r disebabka
e pers 3 n oleh
r en 1 tidak
j (YoY) , adanya
a untu 5 kunjunga
d k p n
i kedu e wisatawa
a r n
d provi s mancane
i nsi e gara pada
terse n bulan
S but. ( April dan
u Kont Y Mei.
l raksi o Sementar
a di Y a pada
w Sula ). bulan
e wesi S Juni,
s Utar e kunjunga
i a l n
bera a wisatawa
U sal i n
t dari n mancane
a ting it gara
r giny u hanya
a a , sebesar
kont s 267 orang
d raksi e yang
a di k berasal
n sekt t dari
or o Tiongkok
S trans r (98,9
u port a persen)
l asi k dan
a dan o Malaysia
w perg m (1,1
e udan o persen).
D engo u asing-
i laha d masing
n a terkontra
s tum n ksi
i buh g sebesar
s posit a 51,1; 8,3;
i if n dan 8,2
masi , persen
l ng- p (YoY).
a masi e Sektor
i ng r akomoda
n sebe d si juga
, sar a terkontra
1,5 g ksi cukup
s pers a dalam
e en n hingga
k (YoY) g 30,9
t dan a persen
o 5,2 n (YoY).
r pers , Sementar
en s a sektor
p (YoY) e informasi
e . rt dan
r a komunika
Kont
t i si tumbuh
raksi
a n paling
di
n d tinggi
Sula
i u sebesar
wesi
a s 10,5
Selat
n tr persen
an
i (YoY).
terja
d p Sektor
di
a e pertanian
kare
n n dengan
na
g kontribusi
kont
i o tertinggi
raksi
n la terhadap
di
d h PDRB
sekt
u a Sulawesi
or
s n Selatan,
trans
t y tumbuh
port
r a 2,5
asi
i n persen
dan
g (YoY).
perg
p m Pertumbu
h oleh keuangan, jasa merupakan sektor
a pane pendidikan, utama di
n n dan infokom Kalimantan Timur.
raya. yang masing- Pertambangan
t masing tumbuh terkontraksi sebesar
Wala
e sebesar 13,2; 6,9 persen (YoY)
upun
r 9,9; dan 8,5 seiring dengan
sem
s persen (YoY). penurunan
ua
e permintaan batu
provi Semua
b bara negara tujuan
nsi Provinsi
u ekspor utama yaitu
di di
t Tiongkok dan India.
Sula Kalimant Lebih lanjut, industri
wesi an
d pengolahan
terko mengala
i terkontraksi sebesar
ntrak
d mi 7,7 persen (YoY).
si,
o kontraks
Sula Sementara itu,
r i.
wesi Kalimantan Selatan
o
Teng Wilayah terjadi kontraksi
n
ah Kalimantan yang paling rendah
g
dan secara agregat dibanding dengan
terkontraksi provinsi lain di
3 sebesar 4,4 Kalimantan.
9 persen (YoY) Kontraksi di
pada triwulan II Kalimantan
Gorontalo oleh tingginya
merupakan pertumbuhan tahun 2020. 40
provinsi sektor industri Provinsi
yang pengolahan Kalimantan
kontraksiny serta Timur menjadi
a relatif pertambangan provinsi yang
lebih dan penggalian mengalami
rendah yang masing- kontraksi
yaitu masing tumbuh paling dalam
masing- sebesar 21,1 yaitu sebesar
masing dan 9,5 persen 5,5 persen
sebesar 0,1 (YoY). (YoY). Kontraksi
dan 0,3 Sedangkan, ini disebabkan
persen rendahnya oleh kontraksi
(YoY). kontraksi di sektor
Rendahnya Gorontalo pertambangan
kontraksi di didorong oleh dan penggalian
Sulawesi masih serta industri
Tengah tumbuhnya pengolahan
didorong sektor jasa yang
Sel at terkon Secara
ata kontra traksi agregat,
n ksi masin wilayah Bali
pa yang g- dan Nusa
da tidak masin Tenggara
tri terlalu g terkontraksi
wu dalam. sebesa sebesar 6,3
lan Kontra r 0,6; persen
II ksi 6,0; (YoY) pada
tah terting dan triwulan II
un gi 1,9 persen (YoY). tahun 2020.
20 terjadi Kontraksi
Ti
20 di terbesar
n
se sektor terjadi di
be transp g Provinsi
sar ortasi gi Bali yaitu
2,6 dan n sebesar
pe pergu y 11,0 persen
rse danga a (YoY).
n n yang k Pandemi
(Y tercata o Covid-19
oY t nt berdampak
). sebesa ra besar pada
Ha r 9,2 ks penurunan
m persen i aktivitas
pir (YoY). pariwisata
B
se Semen yang
al
mu tara, merupakan
i
a tiga kontributor
N
se sektor utama
u
kto utama ekonomi
r di sr Bali. Hal ini
me Kalima a sejalan
ng ntan b dengan
ala Selata er penurunan
mi n yaitu a jumlah
ko pertani s wisatawan
ntr an, al mancanega
aks pertam d ra yang
i banga ar datang ke
de n, dan i Bali pada
ng industr B bulan April
an i hingga Juni
al
tin pengol yang turun
i.
gk ahan hingga 99,9
pe penuru pertumbuhan persen (YoY).
rse nan, sebesar 1,4
Provinsi Nusa Tenggara
n seperti persen (YoY)
Timur terkontraksi 2,0
(Y akomo pada triwulan II
persen (YoY). Pelaksanaan
oY dasi tahun 2020.
PSBB menyebabkan
). dan Sektor yang
melambatnya mobilitas.
Le makan mengalami
Pemerintah menutup
bih an kontraksi tinggi,
pintu perbatasan Timor
lan minum yaitu penyediaan
Leste sejak 20 April 2020.
jut, an akomodasi dan
Penyedia transportasi
kat sebesa makan minum
laut, PT Pelni, juga
eg r 39,5 serta transportasi
menghentikan pelayaran
ori persen dan
kapal. Di sisi lain, Trans
lap (YoY) pergudangan
Nusa juga
an serta yang mengalami
memperpanjang
ga transp kontraksi sebesar
pembatalan semua
n ortasi 58,7 persen (YoY)
penerbangan hingga
us sebesa dan 58,1 persen
beroperasi kembali pada
ah r 33,1 (YoY). Sebaliknya,
22 Juni 2020. Jumlah
a persen sektor pertanian
penumpang angkutan
ya (YoY). dan
udara yang tiba di NTT
ng pertambangan
Meski pada triwulan II tahun
me yang merupakan
pun 2020 turun hingga 84,1
mil sektor utama,
terjadi persen (YoY). Kondisi
iki tumbuh tinggi,
kontra tersebut menyebabkan
ket yaitu masing-
ksi, kinerja sektor transportasi
erk masing sebesar
provin dan pergudangan NTT
ait 7,9 dan 47,8
si turun 23,2 persen (YoY).
an persen (YoY).
Nusa Sepinya pengunjung
era Penyebab
Tengg menyebabkan turunnya
t tingginya
ara
de pertumbuhan di
Barat
ng sektor
menja
an pertambangan
di
pa salah satunya
provin
riw disebabkan oleh
si yang
isa faktor base effect
pertu
ta dimana
mbuha
me pertumbuhan
nnya
ng pada triwulan II
lebih
ala tahun 2019
baik
mi mengalami
dibandingkan wilayah Bali dan kontraksi yang
provinsi Nusa Tenggara cukup dalam
lainnya di dengan kontraksi sebesar 10,8
p men p rsen
e utup a (YoY).
n usah d Sektor
g anya a informasi
h sem s dan
a entar e komunika
s a k si tumbuh
i wakt t paling
l u. o tinggi
a Dam r sebesar
n pakn j 15,4
ya a persen
h terja s (YoY).
o di a
Kontra
t pada p
ksi
e sekt e
l or r terting
ako u gi
d mod s wilaya
a asi a h
n dan h Jawa
mak a terjadi
r an a di
e minu n Provin
s m y si DKI
t yang a Jakart
o terko n a.
r ntrak g
a si t Secara
n sebe u agregat,
sar r pertumbu
y 42,4 u han
a pers n ekonomi
n en h wilayah
g (YoY) i Jawa
. n terkontra
t Sem g ksi
e entar g sebesar
r a a 6,7
p kont 5 persen
a raksi 2 (YoY),
k terda , menurun
s lam 5 tajam dari
a terja p triwulan
di e sebelumn
y triw 8 traksi
a ulan , hingga
II 2 7,4
y tahu p persen
a n e (YoY).
n 2020 r
Provinsi
g , s
DKI
sem e
Jakarta
t ua n
terkontra
u provi (
ksi hingga
m nsi Y
8,2
b di o
persen
u Pula Y
(YoY),
h u ),
menurun
Jawa d
tajam dari
s men ii
triwulan
e gala k
sebelumn
b mi u
ya yang
e kont ti
mampu
s raksi. o
tumbuh
a Provi l
hingga
r nsi e
5,1
DKI h
persen
3 Jakar P
(YoY).
, ta r
Salah satu
4 menj o
penyebab
adi vi
terkontra
p provi n
ksinya
e nsi si
perekono
r yang B
mian DKI
s men a
Jakarta
e gala n
adalah
n mi t
pandemi
kont e
Covid-19
( raksi n
yang
Y palin y
dampakn
o g a
ya sudah
Y dala n
terasa
) m, g
sejak awal
. yakni t
Februari
terko e
2020.
P ntrak r
Terkontra
a si k
ksinya
d hing o
pertumbu
a ga n
h a dimana sebesar 4,4 persen
a dise kontraksi (YoY) sejalan
n babk ekonomi pada dengan penurunan
an kedua provinsi produksi industri
d oleh tersebut paling migas dan sebagian
i kont rendah besar non migas
raksi dibandingkan kecuali industri
D yang dengan makanan dan
K cuku kontraksi di minum dan industri
I p provinsi lain di kimia.
dala Pulau Jawa.
Sektor yang tetap
J m Lapangan
tumbuh positif di
a pada usaha yang
Provinsi Jawa Timur
k sekt tumbuh tinggi
pada triwulan II
a or di Jawa Tengah
tahun 2020 adalah
r indu adalah sektor
sektor informasi
t stri informasi dan
42
komunikasi
4 yang tumbuh
1 sebesar 18,8
pengolaha signifikan, yaitu persen (YoY)
n (20,5 sebesar 13,7 serta jasa
persen, persen (YoY) kesehatan dan
YoY), seiring dengan kegiatan sosial
penyediaan menurunnya yang tumbuh
akomodasi penjualan sebesar 7,1
dan makan kendaraan persen (YoY). Di
minum bermotor sisi lain,
(34,8 hingga 59,5 lapangan usaha
persen, persen (YoY) yang
YoY), dan mengalami
transportasi menurunnya kontraksi cukup
dan indeks dalam adalah
pergudang penjualan ritel sektor
an (23,5 riil hingga 52,7 transportasi
persen, persen (YoY). dan
YoY). Selain pergudangan
Jawa Tengah
itu, yang
dan Jawa Timur
pertumbuh terkontraksi
mengalami
an sektor sebesar 63,0
kontraksi
perdagang persen (YoY).
sebesar 5,9
an juga Industri
persen (YoY)
mengalami pengolahan
pada triwulan II
kontraksi mengalami
tahun 2020
yang cukup kontraksi
da bih adalah pandemi
n lanjut, jasa Covid-19
ko sektor lainnya dan terjadi
m pertani yang penurunan
uni an terkon produksi di
ka tumbu traksi berbagai
si h hingga sektor
ya sebesa 34,5 sebagai
ng r 7,5 persen dampak
tu persen (YoY), dari
m (YoY) transp kebijakan
bu yang ortasi PSBB.
h didoro dan
Pertum
se ng pergu
buhan
be oleh danga
sar pening n yang wilaya
10, katan terkon h
4 produk traksi Sumate
pe si hingga ra
rse tanam 27,7 terkont
n an persen raksi
(Y panga (YoY), secara
oY n dan menyel
), khusus penye uruh.
jas nya diaan
a padi akomo Perekonom
ke karena dasi ian wilayah
se peralih dan Sumatera
hat an makan pada
an bulan minum triwulan II
tu panen yang tahun 2020
m dari terkon terkontraksi
bu Maret traksi sebesar 3,0
h ke hingga persen
se April. 18,6 (YoY),
be Lapan persen menurun
sar gan (YoY). signifikan
8,9 usaha Berbag dibanding
pe yang ai triwulan
rse terkon sektor sebelumny
n traksi terseb a yang
(Y cukup ut mampu
oY dalam terpur tumbuh
). diantar uk sebesar 3,2
Le anya akibat persen
(Y i di
oY Provin
). si
Ko Kepula
ntr uan
ak Riau
si sebesa
di r 6,7
wil persen
ay (YoY).
ah
Provin
Su
si
ma
Sumat
ter
era
a
Utara
ter
yang
jad
merup
i
akan
me
provin
ny
si
elu
denga
ru
n
h
kontri
di
busi
se
terbes
m
ar di
ua
wilaya
pr
h
ovi
Sumat
nsi
era
de
terkon
ng
traksi
an
hingga
ko
2,4
ntr
persen
ak
(YoY).
si
ya
ng
pal
ing
dal
am
ter
jad
Hampir seluruh lapangan usaha adalah jasa
mengalami kontraksi dengan sektor
transportasi dan pergudangan turun
cukup dalam, yaitu sebesar 20,3
persen (YoY). Lebih lanjut, penyediaan
akomodasi dan makan minum serta
jasa perusahaan juga mengalami
kontraksi yang cukup dalam, yaitu
masing-masing sebesar 14,8 dan 7,7
persen (YoY). Beberapa sektor yang
masih tumbuh positif, diantaranya
adalah sektor informasi dan
komunikasi yang tumbuh sebesar 5,4
persen (YoY), administrasi
pemerintahan tumbuh sebesar 3,1
persen (YoY), dan pertanian yang
tumbuh sebesar 1,4 persen (YoY).

Lebih lanjut, Provinsi Riau yang


memiliki kontribusi terbesar kedua di
Sumatera terkontraksi sebesar 3,2
persen (YoY), menurun signifikan
dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang dapat tumbuh
hingga 2,2 persen (YoY). Sektor
penyediaan akomodasi dan makan
minum terkontraksi cukup dalam
hingga 42,4 persen (YoY) seiring
dengan dampak dari kebijakan PSBB
dan pembatalan atau penundaan
kegiatan MICE (Meeting, Incentive,
Convention, Exhibition), diikuti oleh
kontraksi pada sektor transportasi
dan pergudangan sebesar 38,0
persen (YoY). Penurunan penjualan
mobil dan motor seiring dengan
melemahnya daya beli masyarakat
menyebabkan terkontraksinya sektor
perdagangan hingga 22,1 persen.
Sementara itu, beberapa sektor yang
masih tumbuh positif, diantaranya

43
kesehatan yang
tumbuh sebesar 15,1
persen (YoY),
informasi dan
komunikasi tumbuh
sebesar 11,4 persen
(YoY), dan pengadaan
listrik tumbuh sebesar
11,3 persen (YoY).

Sementara itu,
provinsi yang
mengalami kontraksi
paling dalam di
Sumatera adalah
provinsi Kepulauan
Riau yang
terkontraksi hingga
6,7 persen (YoY).
Kontraksi di provinsi
ini disebabkan oleh
menurunnya kinerja
di hampir seluruh
sektor, kecuali
industri pengolahan,
informasi dan
komunikasi, dan
administrasi
pemerintahan.
Kontraksi terdalam
terjadi pada sektor
jasa perusahaan, yaitu
sebesar 96,1 persen
(YoY).

44
Tabel 11 Pertumbuhan Ekonomi Wilayah
Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020 (persen, YoY)
2015 2016 2017 2018 2019 2020:1 2020:2
Sumatera 3,5 4,3 4,3 4,5 4,6 3,3 -3,0
Aceh -0,7 3,3 4,2 4,6 4,1 3,2 -1,8
Sumut 5,1 5,2 5,1 5,2 5,2 4,7 -2,4
Sumbar 5,5 5,3 5,3 5,1 5,1 3,9 -4,9
Riau 0,2 2,2 2,7 2,3 2,8 2,2 -3,2
Jambi 4,2 4,4 4,6 4,7 4,4 1,9 -1,7
Sumsel 4,4 5,0 5,5 6,0 5,7 5,0 -1,4
Bengkulu 5,1 5,3 5,0 5,0 5,0 3,8 -0,5
Lampung 5,1 5,1 5,2 5,3 5,3 1,7 -3,6
Kep. Babel 4,1 4,1 4,5 4,5 3,3 1,4 -5,0
Kep. Riau 6,0 5,0 2,0 4,6 4,9 2,1 -6,7
Jawa 5,5 5,6 5,6 5,7 5,5 3,4 -6,7
DKI Jakarta 5,9 5,9 6,2 6,2 5,9 5,1 -8,2
Jabar 5,0 5,7 5,3 5,6 5,1 2,7 -6,0
Jateng 5,5 5,2 5,3 5,3 5,4 2,6 -5,9
DI Yogyakarta 5,0 5,0 5,3 6,2 6,6 -0,2 -6,7
Jatim 5,4 5,6 5,5 5,5 5,5 3,0 -5,9
Banten 5,4 5,3 5,7 5,8 5,5 3,2 -7,4
Bali Nusra 10,4 5,9 3,7 2,7 5,1 0,9 -6,3
Bali 6,0 6,3 5,6 6,4 5,6 -1,1 -11,0
NTB 21,8 5,8 0,1 -4,6 4,0 3,0 -1,4
NTT 4,9 5,1 5,1 5,1 5,2 3,0 -2,0
Kalimantan 1,4 2,0 4,3 3,9 5,0 2,3 -4,4
Kalbar 4,9 5,2 5,2 5,1 5,0 2,7 -3,4
Kalteng 7,0 6,3 6,7 5,6 6,2 3,0 -3,2
Kalsel 3,8 4,4 5,3 5,1 4,1 4,2 -2,6
Kaltim -1,2 -0,4 3,1 2,7 4,8 1,3 -5,5
Kaltara 3,4 3,6 6,8 6,0 6,9 5,0 -3,4
Sulawesi 8,2 7,4 7,0 6,7 6,7 3,8 -2,8
Sulut 6,1 6,2 6,3 6,0 5,7 4,3 -3,9
Sulteng 15,5 9,9 7,1 6,3 7,2 4,9 -0,1
Sulsel 7,2 7,4 7,2 7,1 6,9 3,1 -3,9
Sultra 6,9 6,5 6,8 6,4 6,5 4,4 -2,4
Gorontalo 6,2 6,5 6,7 6,5 6,4 4,1 -0,3
Sulbar 7,3 6,0 6,6 6,2 5,7 4,9 -0,8
Maluku Papua 6,3 7,4 4,9 7,0 -7,4 2,9 2,4
Maluku 5,5 5,7 5,8 5,9 5,6 4,0 -0,9
Maluku Utara 6,1 5,8 7,7 7,9 6,1 3,1 -0,2
Papua Barat 4,2 4,5 4,0 6,2 2,7 5,1 0,5
Papua 7,3 9,14 4,64 7,33 -15,7 1,5 4,5
NASIONAL 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 2,97 -5,32
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
2.3 Fiskal Tahun 2020 diperkirakan akan
menjadi tahun yang berat, terutama
Pendapatan negara mengalami dari perspektif perpajakan. Di tengah
penurunan, sementara belanja ancaman pandemi Covid-19 yang
negara meningkat sehingga menyebabkan ketidakpastian
terdapat potensi pelebaran defisit. ekonomi secara global, pada triwulan
II tahun 2020 kinerja penerimaan
Di tengah masa pandemi Covid-19
perpajakan Indonesia mengalami
dan seiring dengan aktivitas ekonomi
kontraksi sebesar 9,4 persen
yang melambat, kondisi pendapatan
dibandingkan dengan periode yang
negara pada triwulan II tahun 2020
sama tahun sebelumnya. Penerimaan
mengalami kontraksi yang lebih
perpajakan periode Januari-Juni 2020
dalam dibandingkan dengan triwulan
mencapai sebesar Rp624,9 triliun atau
sebelumnya. Hingga akhir triwulan II
44,3 persen dari target APBN-Perpres
tahun 2020, pertumbuhan
72/2020.
pendapatan dalam negeri turun 10,0
persen dibandingkan periode yang Tabel 13 Realisasi Komponen
sama pada tahun sebelumnya. Penerimaan Perpajakan
Sementara itu, Penerimaan hibah naik Realisasi
(triliun Rp) Growth
Penerimaan
signifikan hingga 231,4 persen Perpajakan Juni Juni
(2019-
2020)
dibandingkan periode yang sama 2019 2020
pada tahun sebelumnya. Secara Pajak
376,3 330,3 -12,5
Penghasilan
keseluruhan realisasi Pendapatan PPh
346,2 312,2 -10,1
Negara dan Hibah menunjukkan Nonmigas
penurunan, yakni hanya mencapai PPh Migas 30,2 18,1 -40,1
Rp811,2 triliun, atau lebih rendah PPn dan PPnBM 212,3 189,5 -10,7
sebesar 9,8 persen (YoY). PBB 14,7 11,9 -18,9
Bea Masuk 17,3 16,5 -4,6
Tabel 12 Realisasi Komponen Cukai 66,7 75,4 13,0
Pendapatan Negara dan Hibah Bea keluar 1,6 1,3 -18,2
Realisasi Total 689,9 624,9
Pendapatan (triliun Rp) Growth
Negara dan (2019- Sumber: Kementerian Keuangan
Juni Juni
Hibah 2020)
2019 2020
Pendapatan Sampai dengan akhir triwulan II tahun
Dalam 899,0 809,4 -10,0 2020 hampir semua jenis pajak utama
Negeri
mengalami kontraksi. Tekanan
Penerimaan
689,9 624,9 -9,4 tersebut terutama dirasakan pada
Perpajakan
PNBP 209,1 184,5 -11,8 Penerimaan Pajak bulan Mei. Kinerja
Hibah 0,5 1,7 231,4 Penerimaan Pajak mulai menunjukkan
Total 899,6 811,2 -9,8 perbaikan pada bulan Juni seiring
mulai dilonggarkannya PSBB dan
Sumber: Kementerian Keuangan
dimulainya fase Adaptasi Kebiasaan

45
Baru, serta mulai membaiknya ekonomi dibandingkan periode yang sama
negara-negara mitra dagang utama tahun sebelumnya.
Indonesia secara umum. Namun demikian,
Tabel 14 Realisasi Komponen PNBP
secara keseluruhan kinerja perpajakan
TA 2020
masih melambat. (triliun Rp) Growth
Komponen PNBP APBN Realisasi YoY
Hingga akhir Juni 2020, Pajak penghasilan Perpres s.d. 30 (%)
(PPh) mencapai Rp330,3 triliun atau lebih 72/2020 Juni
PNBP 294,1 184,5 -11,8
rendah 12,5 persen dibanding periode Penerimaan SDA 79,1 54,5 -22,9
yang sama tahun 2019. Lebih rendahnya Pendapatan KND 65,0 46,2 -32,7
penerimaan PPh ini ditengarai karena PNBP Lainnya 100,1 53,2 9,9
menurunnya serapan tenaga kerja Pendapatan BLU 50,0 30,6 43,8
terutama pada sektor-sektor yang
Sumber: Kementerian Keuangan
terdampak langsung oleh pandemi Covid-
19, serta akibat pemanfaatan insentif fiskal Realisasi PNBP sampai dengan
PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah semester I 2020 mencapai Rp184,5
(DTP). Dari sisi komponennya, PPh Migas triliun atau 62,7 persen dari target
turun paling dalam yaitu sebesar 40,1 dalam Perpres 72 Tahun 2020, namun
persen dibandingkan periode yang sama capaian tersebut lebih rendah 11,8
tahun sebelumnya. PPh Nonmigas juga persen (YoY) dibandingkan periode
mengalami penurunan sebesar 10,1 yang sama tahun sebelumnya yang
persen (YoY). Kondisi yang sama juga mencapai Rp209,1 triliun. Penurunan
terjadi pada penerimaan PPN & PPnBM ini utamanya dipengaruhi oleh
yang tumbuh negatif sebesar 10,7 persen. menurunnya penerimaan PNBP SDA
dan PNBP KND masing-masing
Selanjutnya, Pajak Bumi dan
sebesar 22,9 persen dan 32,7 persen.
Bangunan (PBB) dan pajak lainnya
juga mengalami penurunan sebesar Faktor penyebab turunnya
18,9 persen dibandingkan periode penerimaan SDA antara lain turunnya
yang sama tahun sebelumnya. rata-rata Indonesia Crude Price (ICP)
Realisasi positif tampak pada kinerja dan rata-rata Harga Batu Bara Acuan
penerimaan cukai pada akhir Juni (HBA) karena melambatnya
2020 yang mencapai Rp75,4 triliun perekonomian global akibat pandemi
atau tumbuh 13,0 persen. Sementara Covid-19. Rata-rata ICP periode
itu Bea masuk dan Bea keluar Desember 2019 – Mei 2020 sebesar
mengalami penurunan masing- USD44,9 per barel jauh dibawah rata-
masing sebesar 4,6 persen dan 18,2 rata ICP periode yang sama tahun
persen sebelumnya yang mencapai USD62,1
per barel. Sementara itu, rendahnya
46 realisasi PNBP KND disebabkan
adanya penundaan pelaksanaan RUPS
sebagian besar dapat disetorkan dan
BUMN sehingga karena adanya
sebagian penurunan setoran sisa
deviden belum surplus Bank Indonesia.
Dari sisi Peningkatan Peningkat
Belanja penyerapan BPP d
an Belanja
a
negara, dipengaruhi oleh n K/L
hingga pertumbuhan utamanya
triwulan II belanja D
disumban
a
tahun 2020, Kementerian/ n gkan oleh
belanja Lembaga (K/L) yang a kenaikan
negara tumbuh 2,3 persen realisasi
menunjukkan (YoY) dan belanja D
belanja
e
peningkatan. non-K/L yang s sosial dan
Sampai akhir tumbuh 10,3 persen a
belanja
Juni 2020, (YoY). modal.
realisasi Sumber:
Gambar 25 Belanja modal
Kementerian
Belanja mengala
Perkem Keuangan
Negara bangan mi
mencapai Kompon Belanja K/L pertumbu
Rp1.068,94 38,59 en
33,80
tumbuh positif, han pada
%APBN %APBN
triliun. Belanja
Perpres 72 dimana periode
Realisasi Negara realisasinya sampai
tersebut hingga Juni 2020 dengan
terdiri dari mencapai Juni 2020,
Belanja Bel Rp350,40 triliun. yakni
anj
Pemerintah a tumbuh
Pe
Pusat (BPP) 8,70
me
yang rint persen
ah
mencapai (yoy).
Pus
Rp668,5 at Peningkat
triliun dan an kinerja
Juni
Transfer ke belanja
201
Daerah dan 9 modal
48,86 52,40
Dana Desa %APBN %APBN 202 didorong
(TKDD) yang Perpres 72
0
oleh
mencapai percepata
Rp400,4 Tra
n realisasi
n
triliun. Dari s belanja
sisi BPP, f
modal
e
terjadi r yang
pertumbuhan utamanya
sebesar 6,0 K terjadi di
e
persen belanja
dibandingkan modal
D
dengan a peralatan
periode yang e
dan mesin
r
sama pada a yang
tahun 2019. h
dilaksana
k n, n sial
a realis d hingga
n asi a Juni 2020
bela a tumbuh
o nja n sebesar
l mod k 41,0
e al e persen
h jalan, gi (YoY)
irigas at dengan
K i, a realisasi
e dan n mencapai
m jarin s Rp99,4
e gan e triliun.
n men rt Peningkat
h gala a an
a mi a realisasi
n perla d bantuan
mbat a sosial
d an n terutama
a realis y dipengaru
n asi a hi oleh
diba p kebijakan
P ndin e penyalura
o gkan m n bantuan
l perio b sosial
r de at kepada
i yang a masyarak
. sama s at yang
tahu a dilaksana
M n n kan oleh
e sebel s Kementeri
s umn o an Sosial
k ya si dalam
i seba al rangka
p gai . penangan
u dam an
B
n pak dampak
a
kebij pandemi
n
d akan Covid- 19,
t
e refoc melalui
u
m usin penyalura
a
i g/ n: (a)
n
k realo bantuan
s
i kasi/ program
o
a penu Kartu
S inaik n i Covid-
e kan S 19. Selain
m nilai o itu,
b manf si terdapat
a aatn al kenaikan
k ya p pencairan
o diba a PBI JKN
ndin n 2020
y gkan d karena
a tahu e adanya
n n m kebijakan
g sebel
umn 4
t ya; 7
e dan penyesuaian 72/2020. Untuk
l (b) iuran PBI JKN belanja pegawai K/L
a bant yang semula sampai dengan 30
h uan Rp23.000 Juni 2020 mencapai
pake menjadi Rp114,1 turun
d t Rp42.000, serta sebesar 3,3 persen
i sem kebijakan (YoY). Penurunan ini
p bako pencairan disebabkan
e Jabo dimuka perubahan
r deta bantuan iuran kebijakan
l bek PBI JKN untuk pemberian THR
u dan meningkatkan tahun 2020, untuk
a bant likuiditas BPJS Pejabat Negara,
s uan Kesehatan Pejabat Eselon 1
sosia dalam rangka dan 2, dan pejabat
c l percepatan lainnya tidak
a tunai pembayaran menerima THR
k non- klaim fasilitas sebagaimana
u Jabo kesehatan. tercantum dalam PP
p deta Nomor 24 Tahun
Realisasi
a bek 2020.
belanja
n yang
pegawai Sementara itu,
n disal
sampai dengan realisasi Belanja
y urka
akhir Juni 2020 Barang K/L sampai
a n
mencapai dengan 30 Juni
untu
Rp192,1 triliun 2020 mencapai
d k
atau sebesar Rp99,2 triliun, turun
a Jarin
47,6 persen sebesar 16,8 persen
n g
dari dari target (YoY). Penurunan
Peng
APBN-Perpres tersebut utamanya
d ama
dipengaruh dibatalkan karenarefocu hingga 30
i oleh alokasi sing Juni 2020
pemberlak anggarannya dan mencapai
uan sudah realok Rp318,1
kebijakan dilakukan asi triliun,
pembatasa 48 untuk tumbuh
n sosial dan mendu 10,3 persen
mekanisme kung (YoY), yang
kerja kegiat digunakan
melalui an untuk
WFH penan pembayara
sehingga ganan n bunga
sangat Covid- utang,
mempenga 19, subsidi, dan
ruhi antara belanja
realisasi lain lain-lain.
belanja pemba Realisasi
operasional yaran Pembayara
/non insenti n Bunga
operasional f dan Utang
dan belanja santun sampai
perjalanan an dengan 30
dinas. Pada bagi Juni 2020
masa tenaga sebesar
seperti keseha Rp157,6
sekarang tan, triliun, naik
ini, serta 16,9 persen
kegiatan penga (YoY),
K/L banyak daan sejalan
tertunda alat/ dengan
pelaksanaa sarpras tambahan
nnya keseha penerbitan
karena tan utang yang
kondisi dalam dilakukan
yang tidak rangka untuk
memungki penan menutup
nkan, serta ganan peningkata
harus Covid- n defisit
mengikuti 19. APBN 2020
protokol dan
kesehatan Realisa
pengeluara
yang si
n
ditetapkan Belanja
pembiayaa
Pemerintah Non-
n.
dan/atau K/L
Se 70,8 bunga administras
me triliun. kredit i dan
nta Realisa progra verifikasi
ra si m, dan dalam
itu, subsidi subsidi proses
rea terseb pajak. penagihan
lisa ut Selain pembayara
si diguna dipeng n subsidi.
su kan aruhi Dari kinerja
bsi untuk: oleh penyaluran
di (a) ICP, CP sampai
sa subsidi Aramc dengan
m energi o, dan Mei 2020,
pai sebesa kurs, penyaluran
de r 48,3 realisa BBM
ng triliun, si mencapai
an menca subsidi 5,8 juta KL,
30 kup juga LPG 3 kg
Ju subsidi dipeng mencapai
ni BBM aruhi 2.905,9 juta
20 dan oleh kg, dan
20 LPG proses
tur serta listrik bersubsidi Growt
Belanja APBN Juni
un subsidi mencapai 24,65 2020*
h YoY
Pemerintah Perpres (%)
se listrik TWh. Kemudian, Pusat 72/2020*
be termas sampai dengan
Belanja K/L 836,4 350,4 2,4
sar uk Juni 2020, 256,6 114,1 -3,3
1,4 diskon penyaluran
Belanja Barang 271,7 99,2 -16,8
pe listrik; pupuk bersubsidi
rse dan (b) Belanja Modal 137,4 37,7 8,7
mencapai 4,8
n subsidi Bantuan Sosial 170,7 99,4 41,0
juta ton, dan
(Y non penyaluran Belanja
KUR Non K/L 1138,9 318,1 10,3
oY energi a.l. Pembayaran
sebesar Rp67,7
Bunga Utang
338,8 157,6 16,9
), sebesa triliun. 192,0 70,8 -1,4
de r
ng Rp22,5 Tabel 15 Total (neto) 1975,2 668,5 6,0
Realis Sumber: Kementerian
an triliun,
asi Keuangan
rea antara
Komp *dalam triliun Rp
lisa lain onen
si untuk Belan Meskipun secara
me subsidi ja keseluruhan belanja
nc pupuk, Peme negara mengalami
ap subsidi rintah peningkatan, namun
Pusat untuk komponen Transfer
ai PSO,
Rp subsidi Realisasi 2020 Ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) serta s g terdiri
mengalami Dana a atas DAU
penurunan Oton r Formula
sebesar 0,9 omi R sebesar
persen Khus p 224,9
dibandingkan us 2 triliun dan
dengan dan 2 DAU
periode yang Dana 6 Tambaha
sama tahun Keist , n sebesar
2019. Hingga ime 5 Rp1,6
akhir Juni waa tr triliun.
2020, TKDD n ili Angka
mencapai DIY. u tersebut
Rp400,4 n mengala
triliun atau Sam a mi
52,4 persen pai t penuruna
dari pagu akhir a n sebesar
APBN- Juni u 7,0
Perpres 2020 5 persen
72/2020 yang , 8 (YoY). Hal
meliputi Dana , tersebut
Transfer ke Peri 9 disebabka
Daerah (TKD) mba p n oleh
sebesar ngan e penyalura
Rp360,2 telah r n DAU TA
triliun (52,0 men s 2020
persen) dan capai e telah
Dana Desa Rp34 n berbasis
Rp40,2 triliun 4,8 d kinerja
(56,5 persen). triliu a dimana
Secara lebih n. ri penyalura
rinci, realisasi Sem p n DAU
TKD tersebut entar a dilakukan
terdiri dari a itu, g oleh
Dana Dana u Menteri
Perimbangan, Alok a Keuangan
Dana Insentif asi l c.q.
Daerah, Umu o Direktur
m k Jenderal
(DA a Perimban
U) si gan
telah , Keuangan
terea y dengan
lisasi a memperh
sebe n atikan
l April a PMK.07/2
a dita i 019
p mba d tentang
o h e Pengelola
r lapor n an Dana
a an g Bagi
n Bela a Hasil,
nja n Dana
B Infra P Alokasi
e struk e Umum,
l tur r dan Dana
a Daer a Otonomi
n ah, t Khusus.
j lapor u
Realisasi
a an r
DAU
Pem a
Formula
P enuh n
per 30
e an M
Juni 2020
g Indik e
di atas
a ator n
turut
w Laya t
dipengaru
a nan e
hi oleh: (i)
i Pend ri
penundaa
idika K
n
d n, e
penyalura
a dan u
n DAU
n lapor a
bulan Juli
an n
terhadap
k Pem g
8 daerah
h enuh a
dari 12
u an n
daerah
s Indik (
yang
u ator P
masih
s Laya M
mendapat
nan K
sanksi
D Kese )
sampai
A hata n
dengan
U n o
akhir
dari m
bulan Juni
b Pem o
karena
u erint r
tidak
l ah 1
menyamp
a Daer 3
aikan
n ah 9
Laporan
sesu /
P den Sampai dengan dalam Peraturan
e gan akhir Juni 2020, Presiden No. 78
n bena Dana Bagi Hasil Tahun 2019 tentang
y r dan (DBH) telah Rincian APBN TA
e leng terealisasi 2020 menjadi
s kap sebesar Rp41,6 sebesar Rp86,4
u sesu triliun atau 48,1 triliun, sebagaimana
a ai persen dari ditetapkan dalam
i PMK pagu alokasi. Peraturan Presiden
a Nom Realisasi DBH No. 72 Tahun 2020.
n or tersebut terdiri
35/P dari penyaluran 50
A MIK. DBH TA 2020
P 07/2 sebesar Rp30,4
B 020 triliun dan
D penyaluran
kurang bayar
4 (KB) DBH
9 sebesar Rp11,1
triliun. Realisasi
dan (ii) yang terdiri
tersebut
penyaluran atas DAU
mengalami
kembali Tambahan
penurunan
DAU bulan Bantuan
sebesar 1,9
Mei kepada Pendanaan
persen (YoY).
86 daerah Kelurahan
Hal ini selain
dan Tahap I sebesar
diakibatkan
penyaluran Rp1.449,65
adanya
kembali miliar telah
kebijakan
DAU bulan disalurkan
penyesuaian
Juni kepada kepada 399
alokasi DBH
80 daerah daerah dan
regular TA
yang telah DAU Tambahan
2020 dalam
menyampai Bantuan
Peraturan
kan Penyetaraan
Presiden
Laporan Siltap Kepala
nomor 78
Penyesuaia Desa dan
Tahun 2019
n APBD Perangkat Desa
tentang Rincian
dengan Tahap I sebesar
APBN TA 2020,
benar dan Rp183,2 miliar
juga karena
lengkap. telah disalurkan
terdapat
kepada 23
Sementara perubahan
daerah
itu, realisasi alokasi DBH
penerima
DAU dari semula
alokasi
Tambahan Rp117,6 triliun
Sel terseb persen menu
anj ut (YoY) kegiatan
ut terdiri yang tersebut
ny dari diseba disalurkan
a Dana bkan secara
ter Alokasi bebera sekaligus
kai Khusus pa hal. setelah
t (DAK) Pertam revisi RK
Da Fisik a, untuk
na dan adanya kegiatan
Tra DAK percep pencegaha
nsf Non atan n dan/atau
er Fisik. penyel penangana
Kh Dana esaian n Covid-19
us Alokasi Renca yang telah
us, Khusus na disetujui
sa (DAK) Kegiat oleh
m Fisik an Kementeria
pai sampai (RK). n
de denga Kedua, Kesehatan.
ng n 30 adanya Ketiga,
an Juni percep percepatan
ak 2020 atan penyaluran
hir telah penyal sekaligus
Ju terealis uran atas
ni asi DAK rekomenda
20 sebesa Fisik si
20, r Rp5,3 Bidang Kementeria
rea triliun Keseha n/
lisa atau tan Lembaga,
si 9,9 yang yang
DT persen terkait semula
K dari kegiat baru bisa
me pagu an dilakukan
nc alokasi pence pada bulan
ap . Realisasi gahan Agustus
ai terseb dan/at dimajukan
Rp ut au menjadi
76, menun penan bulan April.
7 jukkan ganan
Sementara
trili adanya Covid-
itu, untuk
un. kenaik 19,
mendukun
Re an diman
g program
alis sebesa a
Pemulihan
asi r 6,8 untuk
Ekonomi
Na sar k asional.
sio Rp8,7 a Pelaksana
nal triliun w an
(PE dalam a kegiatan
N) Peratu s dapat
aki ran a dilakukan
ba Presid n secara
t en s padat
da Nomor tr karya,
m 72 a menggun
pa Tahun t akan
k 2020 e material
Co tentan g dan
vid g is tenaga
- Peruba p kerja
19, han a lokal; dan
tel atas ri dapat
ah Peratu w diselesaik
dia ran is an pada
lok Presid a sisa
asi en t Tahun
ka Nomor a Anggaran
n 54 n 2020.
Ca Tahun Tabel 16 Komposisi Transfer ke
da 2020 Daerah dan Dana Desa

ng tentan Maret 2019

an g Keterangan Nominal
% APBN
DA Peruba (triliun Rupiah)

K han Transfer Ke Daerah 362,1 47,9

Fisi Postur Dana Perimbangan 352,3 48,6


k dan Dana Bagi Hasil 42,4 39,9
se Rincia Dana Alokasi 243,5 58,3
Umum
be n
Dana Transfer 66,4 33,2
APBN Tahun tinggi terhadap Khusus
Anggaran pemulihan Dana Otonomi 4,7 21,0
Khusus dan
2020. perekonomian Penyeimbang
Cadangan Daerah; mendukung Dana Insentif 5,2 51,8
DAK Fisik ketahanan pangan; Daerah
Dana Desa 41,8 59,8
ditujukan dan/atau
untuk mendukung Total 403,9 48,9
mendanai pengembangan Sumber: Juni 2020 telah mencapai
kegiatan Kementeria sebesar Rp71,4 triliun
n Keuangan
yang atau 55,45 persen dari
memiliki daya Penyaluran DAK pagu alokasi. Angka ini
dukung Nonfisik per 30 menunjukkan kenaikan
sebesar 16,2 n n 2019
persen (YoY) i yang
sebe
yang n hanya
sar
utamanya g mencapai
Rp40
disebabkan K 27,45
,2
oleh a persen
triliu
penyaluran s dari pagu
n
Dana BOS D alokasi.
atau
untuk dua e Capaian
56,5
tahap s tersebut
pers
sebesar 70,0 a merupaka
en
persen, serta ( n hasil
dari
penyaluran R dari
pagu
dana K perubaha
alok
Tunjangan D n
asi.
Profesi Guru ) kebijakan
Reali
(TPG) p dalam
sasi
Pegawai a penyalura
terse
Negeri Sipil d n Dana
but
Daerah a Desa
men
(PNSD) pada p dengan
unju
akhir bulan e adanya
kkan
Juni yang ri penyeder
penc
pada tahun o hanaan
apai
sebelumnya d proses
an
dilakukan e penyalura
yang
pada awal y n Dana
lebih
bulan Juli. a Desa dari
ting
n Rekening
Penyaluran gi
g Kas
Dana Desa diba
s Umum
sampai ndin
a Negara
dengan akhir gkan
m (RKUN)
Juni 2020 deng
a ke
telah an
t Rekening
terealisasi peny
a Kas
alura
h Umum
n
u Daerah
Dana
Desa
5
yang
1
telah
(RKUD) dan yang bersamaan
mas
transfer dari sehingga Dana Desa
uk
RKUD ke RKD dapat lebih cepat
ke
pada waktu sampai ke desa.
Reke
Berdasarka triliun pada Juni 2019 Secara
Juni 2020
n capaian Juni 2019. nominal,
Pendapata Sementara itu, -135,1 posisi
n dan dari sisi -257,8
utang
Belanja pembiayaan Pemerintah
Negara, anggaran, -0,85
Pusat
hingga realisasi hingga mengalami
akhir Juni Juni 2020 -1,57
peningkata
2020, sebesar n
defisit Rp416,2 triliun. dibandingk
Rp Triliun %PDB
anggaran Sumber: Kementerian an dengan
Gambar 26
mencapai Keuangan periode
P
Rp257,8 e yang sama
Dengan kondisi
triliun atau r tahun lalu,
defisit
sekitar 1,6 k hal ini
e anggaran
persen disebabkan
m tersebut, posisi
terhadap oleh
b utang
PDB. peningkata
a Pemerintah per
Besaran n
n akhir Maret
defisit ini g kebutuhan
2020 sebesar
lebih tinggi a pembiayaa
Rp5.264,1
dibandingk n n untuk
triliun, dengan
an dengan R menangani
e rasio utang
periode masalah
a pemerintah
yang sama kesehatan
li terhadap PDB
pada tahun dan
s sebesar 32,7
2019 yang a pemulihan
persen.
mencapai s ekonomi
0,85 persen i 52 nasional
dari PDB. D akibat
Sementara e
Covid-19.
itu posisi f
i Dalam
keseimban
s mengelola
gan primer
i
pada Juni keuangan
t
2020 negara,
A
berada P Pemerintah
pada posisi B menerapka
negatif N n strategi
Rp100,2 kebijakan
triliun dari countercycli
yang cal yaitu
sebelumny APBN
a hanya digunakan
negatif 0,4 sebagai
bu Negar juga menerapkan pembiayaa
ffe a yang strateg n yang
r kebutu i inovatif,
un han oportu fleksibel
tuk penerb nistik, dan
me itanny yaitu sustainable
ng a diutam untuk
aks sesuai akan mendukun
ele target saat g
ras yang suku pertumbuh
i pembangunan
ditetap bunga an
ne kan sedan ekonomi. Dalam
ga dalam g rangka
ra. APBN. berger pengemba
Su Namu ak ngan
m n, turun instrumen
be sebaga agar dan basis
r i salah biaya investor,
pe satu yang Pemerintah
m tanggu dikelua berencana
bia ng rkan menerbitka
ya jawab semaki n surat
an pengel n utang yang
AP olaan efisien. khusus
BN keuan ditujukan
Pemeri
dip gan untuk
ntah
en negara masyarakat
terus
uhi , Indonesia
berupa
me dalam di luar
ya
lal upaya negeri atau
untuk
ui memp Diaspora
mendo
sal eroleh Indonesia
rong
ah sumbe
sat r yang terdiri dari investor Diaspora
un pembi Eks WNI, anak Indonesia untuk
ya ayaan Eks WNI, dan turut serta
pe khusus WNA yang berpartisipasi dalam
ne nya orang tuanya pembangunan
rbi dalam WNI atau lebih negara dan menjadi
tan penerb dikenal dengan salah satu alternatif
Su itan Diaspora investasi yang dapat
32,67

rat surat Bonds. digunakan dan


29,51 29,98 29,87
Ut utang Diaspora Bonds 28,30 bermanfaat bagi
an Pemeri memberikan 5.264,1 diaspora atau
4.756,1
g ntah peluang bagi
4.418,3 anggota keluarga
4.010,3
3.515,5
(triliun

(persen
2016 2017 2018 2019Juni
2020
Utang Pemerintah Pusat Rasio utang (%PDB)

yang ada di Gambar


Indonesia. 2 Sumber: Kementerian
Selain itu, 7 Keuangan
Pemerintah
dan BI telah P
bersepakat e
untuk r
k
melakukan
e
pembagian
m
beban
b
(burden a
sharing) n
agar g
penangana a
n Covid-19 n
dan 5
pemulihan U
3
ekonomi t
a
nasional
n
dapat
g
terealisasi
dengan
P
cepat, e
tepat, dan m
akurat. e
r
Tabel 17
i
Perkem
n
bangan
t
Kompon
a
en
h
Pembiay
aan
Juni-2019 P
Jenis Nominal u
Pembiayaan (triliun
Rp) s
Utang 180,5 a
(neto) t
Investasi -6,5
Pinjaman 1,4
Penjaminan -
Lainnya 0,01

Sumber:
Kementerian
Keuangan
Tabel 18 Realisasi APBN s.d 30 Juni 2019 dan 2020
(triliun rupiah)
2019 2020
APBN % APBN
Realisasi s.d. Realisasi
Uraian APBN %APBN (Perpres Perpres
30 Juni s.d.30 Juni
72/2020) 72/2020
A. Pendapatan Negara 2165,1 899,6 41,55 1699,9 811,2 47,7
I. Pendapatan Dalam Negeri 2164,7 899,0 41,53 1698,6 809,4 47,7
1. Penerimaan Perpajakan 1786,4 689,9 38,62 1404,5 624,9 44,5
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 378,3 209,1 55,28 294,1 184,5 62,7
II. Hibah 0,4 0,5 120,59 1,3 1,7 133,8
B. Belanja Negara 2461,1 1034,7 42,04 2739,2 1068,9 39,0
I. Belanja Pemerintah Pusat 1634,3 630,8 38,59 1975,2 668,5 33,8
1. Belanja K/L 855,4 342,4 40,02 836,4 350,4 41,9
2. Belanja Non K/L 778,9 288,4 37,03 1138,9 318,1 27,9
II. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa 826,8 403,9 48,86 763,9 400,4 52,4
1. Transfer ke Daerah 756,8 362,1 47,85 692,7 360,2 52,0
2. Dana Desa 70 41,8 59,76 71,2 40,2 56,5
C. Keseimbangan Primer -20,1 -0,4 -700,4 -100,2
D. Surplus/(Defisit) Anggaran (A-B) -296,0 -135,1 45,65 -1039,2 -257,8 24,8
% Surplus/(Defisit) Anggaran thd PDB -1,84 -0,85 -6,34 -1,57
E. Pembiayaan Anggaran 296,0 176,3 59,57 1039,2 416,2 40,0
al. Pembiayaan Utang 359,2 180,5 50,20 1220,4 421,55 34,54
Sumber: Kementerian Keuangan, 2020

54
2.4 Moneter dan Jasa Rupiah mengalami penguatan
dan mencapai Rp 14.625 per USD.
Keuangan
Sepanjang triwulan II tahun 2020 nilai
Moneter
tukar Rupiah mengalami apresiasi
Suku bunga acuan kembali terhadap dolar AS, sejalan dengan
diturunkan sebesar 25 basis meredanya kepanikan di pasar
poin. keuangan global. Rupiah mulai
mengalami penguatan sejak April dan
Pada triwulan II tahun 2020 otoritas
berlanjut hingga akhir Juni 2020.
moneter menurunkan tingkat suku
Rupiah ditutup pada level Rp 14.265
bunga kebijakan BI7DRR. Suku bunga
per 30 Juni 2020.
acuan BI7DRR diturunkan 25 basis
poin pada Juni menjadi sebesar 4,25 Dari sisi eksternal, penguatan Rupiah
persen. Hal ini sejalan dengan didorong oleh berlanjutnya aliran
berlanjutnya kebijakan penurunan modal asing yang masuk ke
suku bunga acuan oleh beberapa Indonesia. Peningkatan aliran modal
negara, yang ditempuh untuk asing sejalan dengan peningkatan
mendorong pemulihan ekonomi. stimulus fiskal dan pelonggaran
kebijakan moneter di beberapa
Tabel 19 Perkembangan Reverse Repo
negara maju, pembukaan aktivitas
Surat Berharga Negara
ekonomi di beberapa negara, dan
Persen (%)
Tenor
Apr Mei Jun
terjaganya optimisme investor
7 hari 4,50 4,50 4,25 terhadap prospek perekonomian
2 minggu 4,51 4,50 4,26 Indonesia. Dari sisi internal,
4,52 4,51 4,27
penguatan Rupiah didukung oleh
1 bulan
fundamental perekonomian domestik
Sumber: Bank Indonesia
yang cukup baik, yang tercermin dari:
Di tengah perlambatan ekonomi (i) terjaganya daya tarik imbal hasil
global dan peningkatan aset keuangan domestik,
ketidakpastian pasar keuangan akibat (ii) inflasi yang rendah dan terkendali;
Covid-19, transmisi suku bunga serta (iii) defisit neraca transaksi
kebijakan terhadap pasar uang berjalan yang membaik.
berjalan cukup baik. Hal ini
Nilai tukar riil Rupiah (REER)
ditunjukkan oleh terjaganya suku
bunga pasar uang antar bank (PUAB) masih relatif rendah di antara
O/N yang menurun dan stabil pada negara-negara sekawasan
kisaran empat persen pada akhir ASEAN, mencapai 91,7 persen.
triwulan II tahun 2020. Penurunan
Sepanjang triwulan II tahun 2020
suku bunga PUAB diikuti dengan
indeks nilai tukar riil Rupiah (Real
penurunan suku bunga deposito dan
Effective Exchange Rate/REER)
kredit modal kerja.
cenderung mengalami peningkatan.
Secara berturut- nilai tukar Rupiah
55
turut pada April- sebesar 88,0; 86,2; dan
Juni 2020, indeks 91,7 persen. Secara
fundamental diolah Gambar
REER catata 29
Indonesia n: 56 Real
masih Updat Effec
berada e per tive
Juni Exch
dibawah
2020 ange
nilai wajar
Rate
(undervalue Indeks tersebut ASE
d). relatif masih AN-
lebih rendah 5,
Gambar 28
dibandingkan (201
Perkemb
negara-negara 0=1
angan
00)
Nilai sekawasan di
Tukar ASEAN (Filipina, 120
115
Rupiah Thailand, 110
terhadap 105
Singapura), 100
USD,
namun berada di 95
2019- 90

2020
atas Malaysia. 85
80
Rendahnya REER
17.000
Indonesia
memberikan
16.000
dampak positif
INDONESIA
terhadap daya MALAYSIA SINGAPURA
15.000
saing
perdagangan S
14.000
6/30/2020 diantara negara- u
Rp14.265,00
13.000 negara di m
Jun-19Sep-19Des-19Mar-20Jun-20 b
kawasan ASEAN.
e
Pada akhir
r:
S triwulan II tahun
B
u 2020, nilai REER
l
m tertinggi dimiliki o
b oleh Filipina o
e sebesar 114,4 m
r: persen, disusul b
B Thailand sebesar e
l 108,0 persen, r
o Singapura g
o sebesar 105,3 ,
m persen, dan d
b Malaysia sebesar i
e 83,8 persen. o
r l
g a
, h
c k M2 perlambatan
a o tumbu (MtM)
t h sejalan
n
a sebesa dengan
o
t
m r 8,6; penurunan
a
ia 10,4; aktiva luar
n
dan negeri
: n
8,2 bersih dan
m
persen penyaluran
U a
. kredit.
p si
Penin
d h Pertumbuha
gkatan
a te n M1
M2
t sepanjang
rj (MtM)
e triwulan II
a pada
g secara
Mei
p berturut-
a. 2020
e turut
r didoro
Secara sebesar 8,4;
ng
umum 9,7; dan 8,2
oleh
J likuidit persen.
u
menin
as Pada Mei
n gkatny
perek 2020 terjadi
i a
onomi peningkatan
aktiva
an giro Rupiah.
2 bersih
(M2) Pada akhir
0 luar
relatif triwulan II
2 negeri.
stabil uang
0 Namu
meski beredar
n,
L meng dalam arti
pada
i alami sempit (M1)
Juni
k fluktu kembali
2020
u asi mengalami
M2
pada perlambatan
i kemba
triwula seiring
d li
n II dengan
i meng
tahun menurunnya
t alami
2020. giro Rupiah.
a
Sepanj Pada awal dibandingkan bulan
s ang triwulan II tahun sebelumnya dan
period 2020, mencapai 8,5 persen.
p e pertumbuhan Namun, kembali
e April- uang kuasi mengalami penurunan
r Juni mengalami pada Juni 2020
e 2020, perlambatan menjadi 8,1 persen.
Fluktuasi data historis, April-Juni 2020 gkat
uang kuasi inflasi pada masing-masing Inflasi
pada triwulan II Domes
sebesa
tik
periode ini umumnya tinggi r 0,08
Q2 2019 Q2
sejalan karena persen
Apr Mei Jun Apr
dengan dipengaruhi ; 0,07
YoY 2,8 3,3 3,3 2,7
pergerakan peningkatan persen MtM 0,4 0,7 0,6 0,1
simpanan permintaan ; dan YtD 0,8 1,5 2,1 0,8
berjangka, menjelang HBKN 0,18
Sumber: Badan Pusat Statistik,
tabungan, Idul Fitri. Namun persen diolah
dan giro adanya pandemi .
valas. Covid-19 yang Gambar 31
Renda
telah menekan Perkemban
Gambar 30 hnya
gan Indeks
sisi permintaan inflasi
Perke Harga
mban dan juga pada8,0 135,0
Konsumen
125,0
gan penawaran, triwula6,0 (IKK) dan

(indeks)
(persen)

Uang inflasi tahunan n II 115,0


Inflasi Inti,
Bered (YoY) pada tahun 4,0 2019-2020
105,0
95,0
ar triwulan II tahun 20202,0
16,0% 2020
12,10% lebih utama 85,0

14,0% rendah. 10,40% Secara nya 0,0 75,0


12,0%
berturut-turut
8,60% dipen
8,20%
10,0%
7,90%
inflasi pada garuhi 2019 2020
7,10%
8,0% April-Juni 2020 penur
IntiHarga Bergejolak IKK
6,0%
4,0% sebesar 2,67 unan
persen; pada
Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jan

2,19 persen; dan komp


1,96 persen. onen
Secara bulanan
Pertumbuhan M1, %YoY
inflasi
Pertumbuhan Uang Kuasi, %YoY Pertumbuhan M2, %YoY Sumber: BI dan BPS, diolah
(MtM) inti
Sumber: Bank pergerakan Komponen
dan
Indonesia, diolah inflasi inflasi inti
komp
Inflasi onen tahunan
57 (YoY) pada
mengala harga
bergej April-Juni
mi
olak. 2020 secara
penuruna
berturut-
n dan T turut
berada a
mencapai
dibawah b
e 2,85 persen;
kisaran 2,65 persen;
l
dua 2 dan 2,26
persen. 0 persen.
T
Penurunan
Berdasarkan i
n inflasi inti
m akat. dipe vitas sektor
e Indika ngar transportas
m si uhi i.
p pelem oleh Komponen
er ahan kebi ini kembali
k daya jaka mengalami
u beli n peningkata
at masya PSB n pada Juni
si rakat B 2020
n juga yan sejalan
y ditunj g dengan
al ukkan me pelonggara
p oleh mba n PSBB
er Indeks tasi yang
la Keyaki mob berpengar
m nan ilitas uh
b Konsu mas terhadap
at men yara peningkata
a (IKK) kat n harga
n yang dan tarif
d masih ber angkutan
a berad dam udara dan
y a pada pak layanan
a level pad transportas
b pesimi a i daring.
el s pen Kelompok Persentase (%)
i (<100) Tabel 22 Inflasi
Pengeluaran Apr Kelompok
Mei Jun
uruUMUM (headline) 0,08 Pengeluaran
0,07 0,18
m . nanBahan Makanan 0,09 -0,32 0,47
(MtM)
a Meski Makanan,
akti Minuman,
0,04 0,09 0,02
dan Tembakau
sy demiki
Pakaian dan Alas
ar an IKK 0,09 0,04 -0,04
Kaki
Perumahan, Air,
mengalami 83,80. Sumber: Badan Pusat secara berturut-turut
Listrik, dan Bahan 0,09 0,10 -0,03
sedikit Statistik, diolah inflasi volatile foods
bakar Lainnya
Tabel 21 Tingkat
peningkatan Perlengkapan,
Sepanjang mencapai 5,04; 2,52;
Inflasi Domestik
Peralatan, dam
pada akhir dan0,27 2,32 persen.
Berdasarkan
Persentase (%) tahun 0,23
triwulan II Rutin
Pemeliharaan
0,13
Komponen
triwulan II Apr Komponen
Mei (YoY)
Jun Rumah
2020, Tanggainflasi Penurunan tersebut
tahun 2020. Kesehatan -0,42 0,87
utamanya 0,41
disebabkan
Inti 2,85 2,65 2,26 tahunan (YoY) -0,34
Transportasi 0,08 -0,06
Selama
Harga April-
komponen oleh panen raya dan
5,04 2,52 2,32 Informasi,
Bergejolak
Juni 2020 IKK upaya Pemerintah
Komunikasi,
volatile danfoods 0,03 0,06 0,13
Harga diatur
pada masing-
pemerintah
-0,09 0,28 0,52 Jasa Keuangan
menurun dan dalam menjaga
Rekreasi, Olahraga,
masing bulan 0,00 ketersediaan
0,00 0,00 pasokan
stabil
dan Budaya pada
secara Pendidikan
kisaran dua 0,18 serta
0,08 0,28kelancaran
berturut-turut Penyediaan distribusi komoditas
persen. &
Makanan Pada 1,20 0,12 -0,08
sebesar 84,80; April-Juni 2020
Minuman/Restoran strategis, agar dapat
77,80; dan Perawatan Pribadi
0,08 0,07 0,18
dan Jasa Lainnya
mencukupi 58 Sebagian
kebutuhan besar inflasi
pada HBKN kelompok
Idul Fitri. pengeluaran
Beberapa mengalami
komoditas penurunan
pangan pada
yang triwulan II
mengalami tahun 2020.,
penurunan kecuali
harga pada kelompok
triwulan II transportasi
tahun 2020 dan
di antaranya kelompok
cabai merah, rekreasi,
bawang olahraga,
putih, dan dan budaya.
telur ayam Pada April-
ras. Juni 2020,
Sumber: Badan Pusat inflasi
Selanjutnya,
Statistik, diolah kelompok
komponen
inflasi harga pengeluaran penyesuaian harga
diatur transportasi transportasi dan upaya
Pemerintah secara berturut- pemerintah menggerakan
(administere turut mencapai sektor pariwisata untuk
d price) -0,42; 0,87, dan pemulihan ekonomi
secara 0,41 persen. Inflasi nasional.
tahunan kelompok
Perkembangan indeks
(YoY) pada pengeluaran
harga pangan
April-Juni rekreasi, olahraga
menunjukkan bahwa
2020, dan budaya pada
sebagian besar komoditas
berturut- April-Juni 2020
mengalami penurunan.
turut secara berturut-
Tiga komoditas dengan
sebesar turut mencapai
indeks harga tertinggi
-0,09; 0,03; 0,06;
adalah Bawang Merah
0,28; dan dan 0,13 persen.
sebesar 203,60, Bawang
0,52 persen. Peningkatan pada Putih sebesar 119,62, dan
Deflasi pada kedua inflasi Gula Pasir sebesar 115,22.
komponen kelompok
harga diatur Gambar 32
Perkembangan Indeks
Pemerintah pengeluaran Harga Pangan
pada awal
Strategis Nasional,
triwulan II ini diperkirakan (2018=100)
tahun 2020 dipengaruhi oleh
240 e ambata
220 Jasa Keuangan
203,60
200 f n pada
180 Pe e sektor
160
140
le 119,62 k jasa
120 m keuang
100
80 a d an.
115,22
60 h o
a May-20 Jun-20 Kinerja
m
Jan-20 Feb-20 Mar-20 Apr-20
Minyak GorengDaging Sapi
n perbankan
i
Daging Ayam Telur Ayam Beras MediumGula Pasir
Cabai Rawit Cabai Merah Bawang MerahBawang Putih
konvension
pe n
al
Sumber: re o mengalami
Pus ko
perlambata
at n y n sebagai
Info o a dampak
rma
m n pandemi
si
Har ia g Covid-19,
ga n meskipun
Pan a secara
m
gan ki e umum
Stra
b n cukup
tegi
s at d terjaga.
Nasi p Rasio
o
onal a kecukupan
r
, n modal
diol
o
de (Capital
ah n
Adequacy
m g
Ratio/CAR)
i
perbankan
C t mengalami
ov e penurunan,
id r dari 22,4
- j persen
1 a pada bulan
9 d Mei tahun
m i 2019,
en n menjadi
i y 20,5 persen
m a pada bulan
b Mei tahun
ul 2020.
p
k Namun
e
a demikian,
r
angka
n l
tersebut
m ditet bu perbankan
a apka la juga
s n n tercermin
i yaitu M dari
h dela ei meningkat
pan ta nya rasio
j pers hu kredit
a en. n bermasalah
u 20 (Non
Selai
h 19 Performing
n itu,
m Loan/NPL).
likuid
d en Pada bulan
itas
i ja Mei tahun
perb
di 2020, rasio
anka
a 90 NPL
n
t ,9 sebesar 3,0
juga
a pe persen,
cend
s rs lebih tinggi
erun
en dibandingk
g
b pa an periode
melo
a da yang sama
ngga
t bu tahun
r,
a la sebelumny
terce
s n a yang
rmin
M sebesar 2,6
dari
k ei persen.
penu
e ta Tertekanny
runa
c hu a
n
u n perekonom
Loan
k 20 ian masih
to
u 20 menjadi
Depo
p . faktor
sit
a Se utama
Ratio
n lai terhambat
(LDR)
n nya
.
m itu kemampua
Rasio
o , n debitur
LDR
d pe untuk
men
a nu membayar
urun
l ru kredit,
dari
na khususnya
96,2
y n pada
pers
a ki sektor
en
n ne penyedia
pada
g rja akomodasi,
sebesar 8,0 komponen
5 persen (YoY), DPK lainnya
9 meskipun sedikit yaitu
gan
melambat jika deposito
perikanan, serta
Catatan: dibandingkan juga
industri
data Q2 dengan triwulan mengalami
pertambang
adalah sebelumnya pertumbuha
an dan
bulan Mei sebesar 9,7
penggalian, n, yaitu
persen (YoY). sebesar 5,4
yang Sementara itu,
Sementara itu, persen (YoY)
merupakan total Dana Pihak
sektor Ketiga (DPK) 60 pada bulan
dengan perbankan pada Mei tahun
tingkat NPL bulan Mei tahun 2020, lebih
tertinggi. 2020 tumbuh tinggi jika
sebesar 8,9 dibandingka
Gambar 33
persen (YoY), n dengan
Kin
lebih tinggi triwulan
erj
a
94,0
dibanding
28 sebelumnya
Per periode yang yang hanya
(persen)
(persen)

92,8 21
ba sama tahun tumbuh
nk sebelumnya yang sebesar 4,1
91,5 14
an sebesar 6,3 persen
Ko (YoY).
90,3 persen (YoY),
7
nv
namun Ga
ens89,0
melambat 0 jika m
ion
al dibandingkan b
6.300 20%
dengan triwulan a
sebelumnya r
(Rupiah)

(persen)

6.000 15%
yang sebesar 9,5 3
persen (YoY). 5.700
4
10%

Pertumbuhan
total DPK 5.400 P
5%
e
utamanya
5.100 r
0%
didorong oleh IIIII
t
II peningkatan 20192020
u
2019 pertumbuhan
LDR 96,2 Total DPK (Rp) Pert. TotalmDPK
giro yang tinggi Pert. Deposito Pert. Giro b
Pert. Tabungan
NPL 2,6
yaitu 11,9 persen u
CAR 22,4
(YoY). h
Sumb Pertumbuhan a
er: tertinggi juga n
Otorit terdapat pada
as D
komponen
Jasa P
tabungan, yaitu
Keuan K
i mbuhan
P t M total kredit
e a e bahkan
r s i mencapai
b dua digit,
a J Sejala
n kemudian
n a
denga mengalami
k s
a a n penurunan
n perla pada tahun
K mbata 2020, pasca
K e n kemunculan
o u perek kasus positif
n a
onomi Covid-19 di
v n Indonesia.
an,
e g Total kredit
penyal
n a perbankan
s n uran
kredit hanya
i
perba tumbuh
o C
n nkan sebesar 3,1
a
a pada persen (YoY)
t
l a bulan pada
t Mei triwulan II
a 2020 tahun 2020,
n
juga jauh lebih
: rendah
melam
bat. dibandingka
d n dengan
Pada
a triwulan
period
t sebelumnya
a e yang
sama sebesar 8,0
tahun persen
Q
sebelu (YoY).
2
mnya, Perlambatan
pertu kredit terjadi
a
S pada
d
u
a seluruh jenis Konsumsi, dan Kredit
m
l kredit, dengan Investasi masing-
b
a pertumbuhan masing tumbuh sebesar
e
h kredit terendah 1,5 persen (YoY); 2,3
r
: terjadi pada jenis persen (YoY); dan 6,8
(Rupiah)

b Kredit Modal persen (YoY) pada bulan


u
O Kerja5.800
(KMK) dan Mei20% tahun 2020, lebih
l
t Kredit Investasi rendah jika
a
o (KI). 5.600
Kredit Modal
16%
dibandingkan dengan
n
r Kerja, Kredit triwulan
12% sebelumnya
5.400
5.200
4%

5.000 0%
IIIII
20192020

yang Ga a Total Kredit (Rp Triliun) l


Pert. Tot. Kredit

tumbuh
Pert. KI Pert. KK Pert. KMK
m
masing- b
S
masing a
u
sebesar 6,3 r
m

(persen)
persen (YoY); b
5,4 persen 3 e
5
(YoY); dan r
13,7 persen :
P
(YoY).
e O
r t
t o
u r
m i
b t
u a
h s
a
n J
a
K s
r a
e
d K
i e
t u
a
P n
e g
r a
b n
a
n C
k a
a t
n a
t
K a
o n
n :
v
e d
n a
s t
i a
o
n Q
2
dan air; sektor Usaha Mikro Kecil
ad konstruksi; serta Menengah dan
alasektor Koperasi (UMKM).
h pertambangan Pada tahun 2020,
bul
dan penggalian pemerintah
an
dengan menargetkan
M
ei pertumbuhan penyaluran KUR
kredit masing- sebesar Rp190 triliun,
Tabel 23 Perkembangan masing sebesar meningkat sebesar
Kredit Bank Umum
3,0 persen; 5,2 Rp50 triliun dari target
Konvensional
persen; dan 8,2 tahun 2019.
Sektor persen (YoY). Berdasarkan
Namun di sisi realisasinya,
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
Perikanan lain, masih penyaluran KUR dari
Pertambangan dan Penggalian terdapat sektor Agustus 2015 sampai
Industri Pengolahan
yang mengalami dengan triwulan II
Listrik, gas dan air
Konstruksi peningkatan tahun 2020 sebesar
Perdagangan Besar dan Eceran pertumbuhan, Rp550,2 triliun dengan
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan antara lain sektor outstanding Rp161,7
minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi penyediaan triliun kepada 20,9 juta
Perantara Keuangan akomodasi dan debitur. Sedangkan
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa penyediaan penyaluran KUR
Perusahaan
Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan makan minum sampai dengan
Jaminan Sosial Wajib yang tumbuh triwulan II tahun 2020,
Jasa Pendidikan
sebesar 8,2 sudah mencapai
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan persen (YoY); Rp76,2 triliun atau
dan Perorangan lainnya serta sektor sebesar 40,1 persen
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
transportasi, dari target tahun 2020
Badan Internasional dan Badan Ekstra
Internasional Lainnya pergudangan
Kegiatan yang belum jelas batasannya dan komunikasi 62
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan yang tumbuh
*data bulan Mei
sebesar 11,4
persen (YoY).

6 Sejak bulan
1 Agustus tahun
Ditinjau dari pertumbuhan 2015,
lapangan kredit pada pemerintah
usaha hampir seluruh mencanangkan
penerima sektor ekonomi. program Kredit
kredit, pada Perlambatan Usaha Rakyat
bulan Mei pertumbuhan (KUR) dalam
tahun 2020 kredit tertinggi rangka
terjadi terjadi pada mendorong
perlambatan sektor listrik, gas akses kredit bagi
y minasi mencapai
a untuk 58,3 persen
n skema pada
g KUR triwulan II
di Mikro tahun 2020.
sa (pinja Meskipun
lu man penyaluran
rk ≤Rp25 kredit
a juta) Sumber: Kemenko kepada
n sebesa Perekonomian sektor
k r 64,4 produksi
Berdas
e persen masih di
arkan
p , bawah
sektor
a diikuti target yang
ekono
d denga dihimbau
mi,
a n pemerintah
terjadi
2, skema yaitu 60
perges
2 KUR persen,
eran
ju Kecil namun
penyal
ta (pinja peningkatan
uran
d man penyaluran
KUR
e Rp25 KUR ke
dari
bi juta – sektor
sektor
tu Rp200 produksi
nonpr
r juta) menunjukka
oduksi
K sebesa n adanya
ke
U r 35,1 peningkatan
sektor
R. persen pemerataan
produ
P dan akses
ksi.
e KUR pembiayaan
Porsi
n Tenag untuk usaha
penyal
y a Kerja mikro yang
uran
al Indon produktif.
KUR
ur esia Namun
kepad
a (TKI) demikian,
a
n sebesa berdasarkan
sektor
K r 0,4 wilayah,
produ
U persen penyaluran
ksi,
R . KUR
m masih 54,7 persen dan 20,3
Gambar 36 Capaian
as Penyaluran KUR terkonsentrasi di persen.
ih wilayah
58,3
60 Jawa dan
di Setelah mengalami
Sumatera, dengan
d penurunan tajam pada
porsi masing- 41,7
(persen)

o 40 triwulan I tahun 2020,


masing sebesar
20

0
Sektor ProduksiSektor Non
Produksi

pasar modal pa sar saham.


domestik sa Setelah
mulai kembali r menurun
menguat sa tajam
pada triwulan ha sebesar
II tahun 2020. m 29,8 persen
Perbaikan ter pada
tersebut ce triwulan
Sumber: Otoritas Jasa
ditopang oleh Keuangan rm sebelumny
berbagai in a, IHSG
kebijakan Pasar saham kembali
da mulai
yang menguat pada
ri membaik
akomodatif triwulan II tahun
m pada
baik fiskal 2020, setelah
en triwulan II
maupun mengalami
gu tahun 2020
moneter, penurunan yang
at yang
berbagai cukup tajam pada
ny terkontraks
program triwulan sebelumnya.
a i sebesar
pemulihan Namun demikian,
In 22,9 persen
ekonomi, kondisi saat ini
de (YoY).
serta masih tergolong
ks Sejalan
ekspektasi lemah jika
Ha dengan
positif pelaku dibandingkan
rg pergerakan
pasar dalam dengan periode
a IHSG, nilai
menyambut yang sama tahun
Sa kapitalisasi
pembukaan 2019. Sinyal positif
ha pasar
kembali pada
m saham juga
ekonomi Ga menunjukk
secara bu an adanya
bertahap ng perbaikan
(new normal). an pada
Gambar 37 (I triwulan II
Perkem H tahun
bangan SG 2020,
6.300 7.200
IHSG ) meski
(nilai indeks)

6.000
(triliun Rp)

dan 6.800
da masih
Nilai
5.700
6.400 n tertekan
Kapitali
5.400
6.000
nil jika
sasi
5.100 ai dibandingk
Pasar
4.800 5.600
Saham
ka an dengan
4.5005.200 pit periode
III II
ali yang sama
20192020 sa tahun
Nilai Kapitalisasi Pasar (Rp Triliun)
IHSG si 2019. Nilai
pa kapitalisasi
p ar n if Covid-19
a Rp5. 20 secara
s 677,5 20 global
a triliu , yang
r n pa berisiko
atau sa pada
s terko r penundaan
a ntrak sa pembukaa
h si ha n kembali
a sebe m perekonom
m sar m ian, serta
21,6 asi pemilu
p pers h Amerika
a en m Serikat
d (YoY) en pada bulan
a , gh November
lebih ad 2020
t baik ap mendatang
r diba i .
i ndin be
Pasar
w gkan rb
obligasi
u deng ag
korporasi
l an ai
juga
a triwu ke
menunjukk
n lan tid
an
sebel ak
pertumbuh
I umn pa
an pada
I ya sti
triwulan II
yang an
tahun
t terko ,
2020,
a ntrak se
meski
h si pe
sedikit
u sebe rti
melemah
n sar m
jika
28,7 en
dibandingk
2 pers in
an dengan
0 en gk
triwulan
2 (YoY) at
sebelumny
0 . ny
a. Total
Mem a
nilai
s asuki ka
obligasi
e triwu su
korporasi
b lan s
mencapai
e III po
Rp429,7
s tahu sit
t (YoY dengan aset industri asuransi pada
r ). diturunkannya suku triwulan II tahun 2020 tumbuh
i Peni bunga acuan. sebesar 0,2 persen (YoY), lebih
l ngka tinggi dari sebelumnya yang
Gambar 38
i tan menurun sebesar 0,1 persen
Perkembangan
u terse Outstanding (YoY). Peningkatan kinerja
442,9
n 417,3 but 429,7
Obligasi Korporasi industri
, 400 utam
anya
(triliun Rp)

300
a diseb
t 200 abka
a n
u 100
oleh
0
biaya
m II pene
I II
e rbita
20192020
n n
i oblig
n asi
Sumber: Otoritas Jasa
g yang
Keuangan
k lebih
a mura Gambar 39
t h, Perkemban
gan Aset
1.350 yang 16
Industri
s 1.320
terce 14
(triliun Rp)

1.290 12 Asuransi
(persen)

e 1.260 rmin 10
b 1.230 dari 8
1.200 6
e 1.170 penu 4
s 1.140 runa 2
1.110 0
a n -2
IIIII
r 20192020
kupo
n
3 pene
Total Aset Asuransi
Pertumbuhan Aset Asuransi (YoY)
, rbita
0 n
oblig
p asi
e korp Sumber: Otoritas
r orasi Jasa Keuangan
s seirin
Kinerja industri
e g
asuransi pada
n
triwulan II tahun
6 2020 mulai
3 membaik. Total
a re p an
s mi e Investasi
u yan m (PAYDI).
r g a
Gambar
a me s
40
n nin a Perkemba
s gka r ngan
i t a
320 Jumlah
pad n Aset

(triliun Rp)
280
240
t a 200 Bersih
e triw P
160 dan
120 Jumlah
r ula r80
Investasi
s n II o40
0 Dana
e tah d
Pensiun
b un u II I II
u 202 k
20192020
t 0
sert A Jumlah InvestasiJumlah Aset Neto
d a s
i keb u
d ijak r
o an a
r sti n
o mul s
n us i
g sek
tor Y Sumber: Otoritas Jasa
o keu a Keuangan
l ang n
Selain
e an g
industri
h lanj
asuransi,
uta D
industri
p n i
dana
e ber k
pensiun
r upa a
juga
t pen i
membaik
u yes t
pada
m uai k
triwulan II
b an a
tahun
u pel n
2020. Hal
h aks
tersebut
a ana D
tercermin
n an e
dari
tek n
jumlah
p nis g
i gal s dingkan
n ami e dengan
v per n triwulan
e tu sebelumn
s mb ( ya
t uha Y sebesar
a n. o 1,0 persen
s Ju Y (YoY).
i mla ) Sementar
h , a itu,
d inv jumlah
a est l aset neto
n asi e dana
dan b pensiun
a a i 2020
s pen h sebesar
e siu Rp286,8
t n t triliun
pad i atau
n a n tumbuh
e triw g sebesar
t ula g 2,4 persen
o n II i (YoY),
tah lebih
d un d tinggi
a 202 i dibanding
n 0 b kan
a seb a dengan
esa n
64
p r
e Rp2 triwulan ekonomi akibat dampak
n 78, sebelumnya yang pandemi Covid-19 juga turut
s 8 tumbuh sebesar 1,0 mendorong penurunan kinerja
i trili persen (YoY). fintech di Indonesia. Hal
u un Peningkatan kinerja tersebut tercermin dari
n ata Dana Pensiun meningkatnya
u tersebut salah tingkat wanprestasi
y tu satunya didukung industri fintech atau
a mb oleh kebijakan menurunnya tingkat
n uh stimulus life cycle keberhasilan pinjaman, serta
g seb fund program iuran penyaluran pinjaman yang
esa pasti yang telah tumbuh melambat.
m r diselenggarakan
Gambar 41 Perkembangan
e 2,2 oleh Dana Pensiun.
Industri Teknologi
n per Pelemahan Keuangan (peer-to-peer
100 25

80 20

60 15

40 10

20 5
lending) m gkat
aku
n Wanpres
0- mul
IIIII y tasi
asi
20192020 Industri
jum (Rp Triliun)
Akumulasi Penyaluran Pinjaman a
Teknolog
lah (Juta Akun)
Akumulasi Rekening Borrower i
pinj s Keuanga
am e n (peer-
an, b to- peer
aku e lending)
mul s 7%
asi a 6%
5%
rek r 4%
eni 3%

ng 3 2%
Sumber: Otoritas 1%
pe 6 0%
Jasa Keuangan
min 8
Pada triwulan II ,
jam
tahun 2020, 2
tu
akumulasi
mb II I
jumlah p
uh 20192020
pinjaman e
seb Sumber: Otoritas Jasa
tumbuh r Keuangan
esa
sebesar 153,2 s
r
persen (YoY), Perlambat
164 e
atau melambat an
,5 n
dari triwulan perekono
per
sebelumnya mian
sen (
yang tumbuh akibat
(Yo Y
sebesar 294,3 penyebar
Y), o
persen (YoY). an Covid-
lebi Y
Sejalan dengan 19
h )
peningkatan mendoro
ren .
ng
dah G meningka
jika a tnya
dib m
pembiaya
and b
an yang
ing a
r
bermasala
kan
h. Tingkat
den
4
wanpresta
gan
2 si industri
triw
fintech
ula
T terus
n
i meningka
seb
n t, yaitu
elu
s 0, u katkan
e lebi tingkat
b h f pembiaya
e tin a an
s ggi k bermasala
a jika t h industri
r dib o fintech.
and r
Selain
6 ing
perbanka
, kan u
n
1 den t
konvensio
gan a
nal,
p triw m
perlambat
e ula a
an
r n
ekonomi
s seb y
akibat
e elu a
penyebar
n mn n
an Covid-
ya g
19 juga
p seb
berdampa
a esa m
k pada
d r e
kinerja
a 4,2 n
perbanka
per i
n Syariah.
t sen. n
r Ter g 65
i ha
Namun demikian,
w mb
kinerja perbankan
u atn
Syariah masih tetap
l ya
terjaga, salah
a me Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
satunya didukung
n mb *data bulan Mei
oleh peningkatan
aya
rasio kecukupan Pada bulan Mei tahun 2020,
I r
modal. rasio kecukupan modal Bank
I par
Umum Syariah (BUS)
a Gambar 43 Kinerja
Perbankan Syariah mengalami peningkatan
t
20,8 deb 100
menjadi 20,6 persen, lebih
a
20,6 itur 90
20,4 80 tinggi dibandingkan dengan
h me
(persen)

20,2 70
triwulan sebelumnya sebesar
(persen)

u
20,0 rup 60
19,8 50 20,4 persen. Selanjutnya,
n aka
19,6 40 kinerja positif perbankan
19,4 n 30
19,2 20 Syariah juga tercermin dari
2 sala
19,0 10 meningkatnya kualitas
0 h 0
pembiayaan yang disalurkan,
2 sat
2019 II 2020 I 2020 II*
atau tah n um
menurunnya un g Syariah
rasio seb a maupun
pembiayaan elu l Unit
bermasalah mn a Usaha
(Non ya m Syariah.
Performing ma i Rasio
Financing/NPF) sin pembiaya
. NPF pada BUS g- s an
mengalami ma e terhadap
penurunan sin d penghimp
sebesar 8 basis g i unan
poin, yaitu dari seb k dana
3,43 persen esa i (Financin
pada triwulan I r t g to
tahun 2020 3,1 Deposit
menjadi 3,35 per p Ratio/FDR
persen pada sen e ) baik
bulan Mei dan n pada BUS
tahun 2020. 2,8 g dan UUS
Sementara per e masing-
pada Unit sen. t masing
Usaha Syariah Se a sebesar
(UUS), NPF me t 80,5
sebesar 3,2 nta a persen
persen pada ra n dan 107,2
bulan Mei itu, , persen,
tahun 2020, liku lebih
lebih tinggi idit b tinggi
dibandingkan as a dibanding
dengan per i kan
triwulan I ban k dengan
tahun 2020 kan triwulan
dan periode Sya p sebelumn
yang sama riah a ya
pad d sebesar
a a 79,0
bul persen
an B dan 106,5
Mei a persen.
tah n
Gambar
un k
44
202 Pertumbu
0 U han Dana
500 15
me m Pihak
400
300

200 5
100

0 0
2019 II2020 I 2020 II*
K b DPK I tahun
e a 2020.
Pembiayaan Pertumbuhan DPK (YoY)
Pertumbuhan Pembiayaan (YoY)
t t Total DPK
i
Sumber: Otoritas Jasa a yang
g
Keuangan n dihimpun
a
*data bulan Mei oleh
Tot p perbanka
d
a al a n Syariah
n Da d (BUS dan
na a UUS)
P Pih pada
e ak t bulan Mei
m Keti r 2020
b i tumbuh
ga
i w sebesar
(DP
a u 9,2
y
K)
per l persen,
a
ban a lebih
a
n kan n
66
Sya
tinggi Selanjutnya jika ditinjau
P riah
dibandingkan lebih lanjut berdasarkan
e pad
r dengan triwulan jenis penggunaannya,
a
b sebelumnya yang pembiayaan perbankan
bul
a tumbuh sebesar Syariah didominasi oleh
an
n 8,3 persen. pembiayaan konsumsi,
Mei
k Sementara yaitu sebesar Rp163,4
a
202
pembiayaan triliun. Selain
n 0
syariah tumbuh mendominasi, pembiayaan
mul
melambat pada konsumsi juga mengalami
S ai
tahun 2020. Total pertumbuhan tertinggi
y me
pembiayaan yang yaitu sebesar 10,8 persen
a mb
disalurkan oleh (YoY). Sementara
r aik,
i perbankan Syariah pembiayaan modal kerja
set
a (BUS dan UUS) dan investasi masing-
ela
h pada bulan Mei masing sebesar Rp112,8
h
tahun 2020 triliun dan Rp87,2 triliun,
se
tumbuh sebesar tumbuh masing-masing
mp
10,2 persen, lebih 7,8 persen dan 8,0 persen
at
rendah jika (YoY).
me
dibandingkan
nga Tabel 24 Perkembangan
dengan triwulan
lam Pembiayaan
sebelumnya Perbankan
i
sebesar 10,6 Syariah
perl
persen. Triliun Ru
am
Pembiayaan
2019
Apab Rp terhadap
Berdasarkan Q2 ila 38 total
Jenis Akad ,8 pembiayaa
Pembiayaan
ditinj
Investasi
105.453
au tril n. Kedua
Pembiayaan secar iu sektor
81.165
Modal Kerja n tersebut
a
Pembiayaan
146.462 sekto da juga
Konsumsi
Total ral, n mengalami
333.080
Pembiayaan Rp peningkata
sekto
Sumber: 32 n
Otoritas Jasa r
perd ,7 pertumbuh
Keuangan
*data bulan Mei agan tril an jika
gan iu dibandingk
besa n, an dengan
r dan at triwulan
ecera au sebelumny
n, be a yang
dan rk sebesar
sekto on Rp37,3
r tri triliun dan
kons bu Rp32,5
truks si triliun.
i m Sedangkan
masi asi sektor
h ng administras
men - i
domi m pemerintah
nasi asi an,
peny ng pertahanan
alura se dan
n be jaminan
pem sa sosial wajib
biaya r merupakan
an, 19 sektor
deng ,4 dengan
an pe penyaluran
peny rs pembiayaa
alura en n terendah,
n da yaitu hanya
masi n sebesar
ng- 16 Rp16,0
masi ,3 miliar pada
ng pe triwulan II
sebe rs tahun
sar en 2020.
T enur ke 5) sektor
e unan ua jasa
r peny ng kemasyara
d alura an katan,
a n , sosial
p pem 4) sektor budaya,
a biaya ad hiburan
t an. mi dan
Ena ni peroranga
e m str n lainnya,
n sekt asi serta 6)
a or pe sektor jasa
m terse m peroranga
but eri n yang
s adala nt melayani
e h: 1) ah rumah
k sekt an tangga
t or , yang
o perta pe masing-
r mba rta masing
ngan ha mengalami
e dan na penurunan
n
k peng sebesar
da
o galia 14,0
n
n n, 2) persen; 2,0
ja
o sekt persen; 3,0
mi
m or persen;
na
i peny 28,0
n
edia persen;
so
y an 19,0
sia
a ako persen;
l
n mod dan 12,0
w
g asi persen
aji
dan (YoY).
b,
m peny
e edia
n an
g mak 6
a an 7
l minu
a m, 3)
m sekt
i or
pera
p ntara
Tabel 25 Penyaluran Kredit Berdasarkan Lapangan Usaha
2019 2020
Penerima Pembiayaan Lapangan Usaha Q2 Q1 Q2*
miliar Rp
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan 12.749 13.796 14.138
Perikanan 1.135 1.409 1.475
Pertambangan dan Penggalian 5.838 5.470 5.130
Industri Pengolahan 25.621 27.623 27.200
Listrik, gas dan air 14.694 14.145 15.659
Konstruksi 28.533 32.521 32.757
Perdagangan Besar dan Eceran 34.043 37.385 38.815
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan
4.688 4.724 4.745
minum
Transportasi, pergudangan dan komunikasi 8.985 10.401 10.450
Perantara Keuangan 18.321 18.865 17.871
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa
12.852 12.380 13.019
Perusahaan
Admistrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
23 17 16
Jaminan Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 6026 6.223 6.263
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5.451 6.581 6.369
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan
6.342 5.754 4.893
Perorangan lainnya
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga 507 708 705
Badan Internasional dan Badan Ekstra
0 0 0
Internasional Lainnya
Kegiatan yang belum jelas batasannya 324 377 532
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
*data bulan Mei

Gambar 45 Nilai Kapitalisasi Pasar Setelah mengalami tekanan yang


Saham ISSI, JII dan JII70 cukup kuat pada triwulan I tahun
800
700 2020, pasar modal Syariah kembali
600 mengalami penguatan pada triwulan
(triliun Rp)

500
400
II tahun 2020. Penguatan tersebut
300 didorong oleh membaiknya respon
200
100
pasar atas upaya pemerintah dalam
0 menangani pandemi Covid-19. Index
2019 II2020 I2020 II
Saham Syariah bluechip yaitu Jakarta
Niliai Index JIINiliai Index ISSI Niliai Index JII70
Islamic Index (JII), Indeks Saham
Syariah Indonesia (ISSI), dan Jakarta
Islamic Index 70 (JII 70) pada triwulan
II tahun 2020 masing-masing tumbuh
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan sebesar 12,1 persen, 8,1 persen, dan

68
12,7 persen dari triwulan I tahun dibandingkan dengan periode yang sama tahun
2020. Namun demikian, pertumbuhan sebelumnya, yaitu masing-masing sebesar 21,8
tersebut masih lebih rendah jika persen, 22,1 persen, dan 21,2 persen (YoY).
Selain pasar saham, pasar sukuk secara umum menunjukkan tren
korporasi dan SBSN juga menghadapi positif di tengah perlambatan
tekanan besar di tengah pandemi ekonomi. Kondisi tersebut tercermin
Covid-19. Sukuk korporasi mengalami dari pertumbuhan total aset IKNBS,
penurunan pada triwulan II tahun yaitu sebesar 8,8 persen (YoY) lebih
2020, menjadi sebesar Rp29,4 triliun, tinggi jika dibandingkan dengan
lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,2
dengan triwulan sebelumnya sebesar persen (YoY).
Rp30,0 triliun. Berbeda dengan sukuk
korporasi, Surat Berharga Syariah Tabel 26 Aset IKNB Syariah 2019 – 2020
2019 2020
Negara (SBSN) justru tumbuh Uraian Q2 Q1 Q2
sebesar 37,9 persen, lebih tinggi miliar Rp
dibandingkan dengan triwulan Asuransi Syariah 43.442 41.124 41.544
sebelumnya sebesar 11,9 persen. Lembaga
Pembiayaan 27.064 26.723 25.806
Gambar 46 Outstanding Sukuk Syariah
Korporasi Dana Pensiun
3.886 5.394 5.650
Syariah
31 700 Lembaga Jasa
30 600
(triliun Rp)

Keuangan 26.306 34.491 35.554


(triliun Rp)

29 500
28 400 Khusus Syariah
27 300 Lembaga
26 200 Keuangan Mikro 278 467.90 467.90
25 100 Syariah
24 0
Total Aset 100.977 108.249 109.063
23
22 Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Catatan: data Q2 adalah bulan Mei
2019 II2020 I2020 II
Nilai Outstanding Sukuk Korporasi (Triliun Rupiah) Dana Pensiun Syariah mengalami
Nilai Kepemilikan SBSN rupiah
pertumbuhan total aset yang
tertinggi, yaitu sebesar 44,0 persen
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan dan DJPR (YoY). Perkembangan positif dana
Kemenkeu pensiun tersebut disebabkan oleh
tidak terjadinya penarikan manfaat
Pada triwulan II tahun 2020, Industri oleh nasabah secara masif, meskipun
Keuangan NonBank Syariah (IKNBS) telah terjadi PHK massal dalam
kondisi Covid 19. Selanjutnya,
Lembaga Jasa Keuangan Khusus
Syariah dan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah juga tumbuh tinggi,
yaitu masing- masing sebesar 31,2
persen dan 35,2 persen (YoY).
Sementara itu, industri asuransi
Syariah dan lembaga

69
pembiayaan Syariah terkontraksi masing masing sebesar 1,7 persen dan 3,0 persen
(YoY). Surplus neraca barang pada triwulan
II tahun 2020 sebesar USD4,0 miliar,
2.5 Neraca Pembayaran
lebih rendah dibandingkan triwulan
Neraca Pembayaran sebelumnya yang mencapai USD4,4
Indonesia mengalami surplus. miliar. Penurunan surplus tersebut
disebabkan oleh turunnya surplus
Neraca pembayaran Indonesia pada neraca barang nonmigas, karena
triwulan II tahun 2020 surplus sebesar berkurangnya defisit neraca migas.
USD9,2 miliar, setelah mengalami Pelemahan permintaan global akibat
defisit pada triwulan sebelumnya. Covid-19 berdampak pada penurunan
Surplus yang cukup tinggi didorong harga komoditas yang menyebabkan
oleh berkurangnya defisit transaksi penurunan nilai ekspor nonmigas,
berjalan serta meningkatnya surplus yang terkontraksi 11,8 (YoY),
transaksi modal dan finansial. sedangkan triwulan I tahun 2020
Gambar 47 Perkembangan Neraca tumbuh 3,3 persen (YoY).
Pembayaran Indonesia
Sementara itu, impor nonmigas
15 mengalami kontraksi lebih dalam
(miliar USD)

10
5 pada triwulan II tahun 2020, yaitu
0 sebesar 16,8 persen (YoY), lebih tinggi
-5
-10 dibandingkan triwulan sebelumnya
yang terkontraksi mencapai 7,4
persen (YoY). Menurut kelompok
Q1Q2Q3Q4Q1Q2 barang, impor bahan baku, barang
20192020
modal, dan barang konsumsi
Transaksi Berjalan
mengalami kontraksi masing-masing
Transaksi Modal dan Finansial Neraca Keseluruhan sebesar 10,6; 3,8; dan
1,2 persen (YoY).

Surplus neraca jasa


Sumber: Bank Indonesia
perjalanan menurun
Defisit transaksi berjalan kembali signifikan.
turun menjadi USD2,9 miliar atau
setara dengan 1,2 persen dari PDB. Neraca jasa pada triwulan II tahun
Penyusutan defisit transaksi berjalan 2020 mengalami defisit sebesar
didorong oleh surplus neraca barang USD2,2 miliar, sedikit lebih tinggi
dan turunnya defisit neraca dibandingkan periode yang sama
pendapatan primer. tahun 2019 yang mencapai USD1,9
miliar. Peningkatan defisit ini
terutama dipengaruhi oleh defisit
neraca jasa perjalanan yang menurun
signifikan akibat kebijakan
pelarangan

70
penerbangan internasional untuk sebelumnya sebesar USD0,1 miliar,
mengurangi penyebaran Covid-19. sejalan dengan turunnya kunjungan
Gambar 48 Neraca Jasa Perjalanan dan wisatawan nasional ke luar negeri.
Transportasi
6,0
Neraca pendapatan primer
5,0 membaik, neraca
4,0
pendapatan sekunder
(miliar USD)

3,0
2,0 menurun.
1,0
0,0
-1,0
Defisit neraca pendapatan primer
-2,0 pada triwulan II tahun 2020 sebesar
-3,0
-4,0
USD6,2 miliar, lebih rendah
Q1Q2Q3Q4Q1Q2 20192020 dibandingkan triwulan sebelumnya
yang
Ekspor Transportasi Impor Transportasi Ekspor PerjalananImpor Perjalanan
mencapai USD7,9 miliar.
Perbaikan defisit neraca pendapatan
primer didorong oleh penurunan
pembayaran hasil investasi langsung,
serta peningkatan penerimaan
Sumber: Bank Indonesia
investasi langsung dan portofolio.
Neraca jasa perjalanan mengalami Lebih lanjut, penurunan pembayaran
defisit sebesar USD3,0 juta, yang pada sejalan dengan menurunnya kinerja
kondisi normal selalu mengalami korporasi migas dan nonmigas akibat
surplus. Defisit neraca jasa perjalanan kontraksi pertumbuhan ekonomi
tersebut dipengaruhi oleh penurunan domestik.
ekspor perjalanan yang lebih dalam
Gambar 49 Neraca Pendapatan Primer
dibandingkan impor perjalanan dan Sekunder
seiring dengan rendahnya wisatawan
(miliar USD)

mancanegara yang hanya mencapai


484 ribu kunjungan selama triwulan II
tahun 2020.

Sementara itu, kinerja neraca jasa


transportasi mengalami defisit yang
lebih rendah pada
Q1 Q2triwulan
Q3 Q4 Q1 II tahun
Q2 20192020
2020, terutama disebabkan oleh
Penerimaan Pendapatan Primer Pembayaran Pendapatan Primer Penerimaan Pendapatan Sekunder Pembayaran Pe

penurunan pembayaran jasa freight


menjadi sebesar USD1,5 miliar. Selain
itu, defisit jasa transportasi
penumpang juga mengalami
penurunan menjadi USD10,0 juta,
lebih rendah dibandingkan triwulan Sumber: Bank Indonesia

71
Selanjutnya, neraca pendapatan mengalami surplus sebesar USD1,4 miliar, turun
sekunder pada triwulan II tahun 2020 dari surplus triwulan sebelumnya sebesar
USD1,7 miliar. Penurunan ini aliran masuk neto investasi portofolio
utamanya didorong oleh realisasi dan investasi langsung.
penerimaan transfer personal dalam
bentuk remitansi yang menurun. Hal Arus modal asing mulai masuk
ini sejalan dengan turunnya jumlah kembali ke Indonesia terutama dalam
Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar bentuk investasi portofolio, setelah
negeri akibat Covid-19 serta sebelumnya sempat terjadi kepanikan
penghentian pengiriman PMI ke luar di pasar keuangan global akibat
negeri sementara sesuai Kepmenaker Covid-19. Investasi portofolio pada
No. 151 Tahun 2020. triwulan II tahun 2020 sebesar USD9,8
miliar, setelah pada triwulan
Likuiditas global sebelumnya mengalami defisit
meningkat, investasi USD6,1 miliar. Peningkatan arus
meningkat. masuk melalui investasi portofolio
didorong oleh penerbitan global
Gambar 50 Neraca Transaksi Finansial
15 bonds oleh pemerintah dan korporasi
serta pembelian Surat Utang Negara
10 (SUN).
(miliar USD)

5 Investasi langsung juga berkontribusi


terhadap surplus transaksi modal dan
0
finansial, meskipun terjadi
-5 perlambatan pada triwulan II tahun
2020 sebesar USD3,4 miliar. Di tengah
-10
ketidakpastian pasar keuangan global
Q1Q2Q3Q4Q1Q2
20192020 dan lesunya aktivitas ekonomi dunia,
kinerja investasi langsung yang masih
Investasi Langsung Investasi Portofolio Investasi Lainnya
surplus merupakan gambaran bahwa
Sumber: Bank Indonesia ekonomi Indonesia masih terjaga
serta masih menarik bagi investor.
Transaksi modal dan finansial pada
triwulan II tahun 2020 mencapai Posisi cadangan devisa mengalami
surplus yang cukup tinggi sebesar kenaikan pada triwulan II tahun 2020
USD10,5 miliar, sedangkan triwulan menjadi sebesar USD131,7 miliar atau
sebelumnya defisit USD3,0 miliar. setara dengan pembiayaan 8,1 bulan
Surplus pada transaksi modal dan impor dan utang luar negeri
finansial utamanya ditopang oleh pemerintah, serta berada di atas
72 standar kecukupan internasional
sebesar tiga bulan. Dengan demikian,
berbagai indikator NPI secara umum
masih menunjukkan sustainablitas
eksternal yang terjaga.
Tabel 27 Neraca Pembayaran
Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020
(miliar USD)
2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2
TRANSAKSI BERJALAN -17,5 -17,0 -16,2 -30,6 -6,6 -8,2 -7,5 -8,1 -3,7 -2,9
BARANG 14,0 15,3 18,8 -0,2 1,3 0,6 1,4 0,3 4,4 4,0
Ekspor 149,1 144,5 168,9 180,7 41,2 40,2 43,7 43,4 41,7 34,7
Impor -135,1 -129,2 -150,1 -181,0 -39,9 -39,6 -42,3 -43,1 -37,4 -30,7
Barang Dagangan Umum 13,3 14,7 17,9 -0,2 0,8 0,2 0,7 0,0 3,1 2,5
Ekspor 147,7 143,1 167,0 178,7 40,4 39,4 42,5 42,7 40,0 33,0
Impor -134,4 -128,4 -149,1 -178,9 -39,6 -39,2 -41,8 -42,7 -37,0 -30,5
a. Nonmigas 19,0 19,5 25,3 11,2 2,9 3,1 2,7 3,2 5,8 3,3
Ekspor 130,5 130,2 151,4 161,1 37,4 36,4 39,5 39,7 37,7 31,2
Impor -111,5 -110,7 -126,2 -149,9 -34,5 -33,3 -36,7 -36,5 -31,9 -27,9
b. Migas -5,7 -4,8 -7,3 -11,4 -2,1 -2,9 -2,1 -3,2 -2,7 -0,8
Ekspor 17,2 12,9 15,6 17,6 3,0 2,9 3,0 3,0 2,3 1,8
Impor -22,9 -17,7 -22,9 -29,0 -5,2 -5,8 -5,1 -6,2 -5,1 -2,6
Barang Lainnya 0,7 0,6 0,9 0,0 0,5 0,3 0,7 0,3 1,3 1,5
Ekspor 1,4 1,4 1,9 2,0 0,8 0,8 1,2 0,7 1,7 1,6
Impor -0,7 -0,8 -1,0 -2,0 -0,3 -0,5 -0,5 -0,4 -0,4 -0,1
JASA-JASA -8,7 -7,1 -7,4 -6,5 -1,6 -1,9 -2,3 -2,0 -1,9 -2,2
Ekspor 22,2 23,3 25,3 31,2 7,5 7,4 8,4 8,4 6,0 2,6
Impor -30,9 -30,4 -32,7 -37,7 -9,0 -9,2 -10,7 -10,4 -7,9 -4,7
PENDAPATAN PRIMER -28,4 -29,6 -32,1 -30,8 -8,1 -8,9 -8,4 -8,3 -7,9 -6,2
PENDAPATAN SEKUNDER 5,5 4,5 4,5 6,9 1,8 2,0 1,8 2,0 1,7 1,4
TRANSAKSI MODAL 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TRANSAKSI FINANSIAL 16,8 29,3 28,7 25,1 9,9 6,8 7,4 12,6 -3,0 10,5
Aset -21,5 15,9 -18,4 -19,2 -6,9 -4,0 -4,0 -0,5 -4,7 -0,8
Kewajiban 38,3 13,4 47,1 44,3 16,8 10,8 11,5 13,1 1,7 11,3
INVESTASI LANGSUNG 10,7 16,1 18,5 12,5 6,0 6,0 5,4 3,2 4,1 3,4
Aset -9,1 11,6 -2,0 -6,4 -0,8 -1,6 -0,6 -1,4 -0,7 -0,7
Kewajiban 19,8 4,5 20,5 18,9 6,8 7,6 6,0 4,6 4,7 4,1

73
Lanjutan Tabel 27 Neraca Pembayaran
Tahun 2015 – Triwulan II tahun 2020
(miliar USD)
2015 2016 2017 2018 2019:1 2019:2 2019:3 2019:4 2020:1 2020:2
INVESTASI PORTFOLIO 16,2 19,0 21,1 9,3 5,5 4,6 4,6 7,3 -6,1 9,8
Aset -1,3 2,2 -3,4 -5,2 0,1 0,0 0,0 0,3 -0,1 -0,2
Kewajiban 17,5 16,8 24,4 14,5 5,4 4,6 4,7 6,9 -6,0 9,9
DERIVATIF FINANSIAL 0,0 0,0 -0,1 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 -0,3 0,1
INVESTASI LAINNYA -10,1 -5,8 -10,7 3,3 -1,7 -3,8 -2,6 2,1 -0,7 -2,7
TOTAL -0,7 12,4 12,5 -5,4 3,3 -1,4 0,0 4,5 -6,8 7,6
NERACA KESELURUHAN -1,1 12,1 11,6 -7,1 2,4 -2,0 0,0 4,3 -8,5 9,2
Posisi Cadangan Devisa 105,9 116,4 130,2 120,7 124,5 123,8 124,3 129,2 121,0 131,7
Dalam Bulan Impor 7,4 8 8 6,4 6,7 6,7 6,9 7,3 7,0 8,1
Transaksi Berjalan/PDB (%) -2,03 -2 -2 -3,7 -2,5 -3,0 -2,6 -2,8 -1,4 -1,2

Sumber: Bank Indonesia, diolah

74
Neraca Perdagangan COVID-19, serta penyesuaian
produksi minyak mentah. Permintaan
Neraca perdagangan
minyak mentah yang turun tajam,
Indonesia mengalami surplus. sedangkan produksi minyak mentah
Pada triwulan II tahun 2020, neraca melimpah, menyebabkan penurunan
perdagangan Indonesia mengalami harga minyak mentah dunia sejak
surplus sebesar USD2,9 miliar dengan awal tahun 2020, dan mencapai harga
ekspor total sebesar USD34,6 miliar terendahnya pada bulan April 2020.
dan impor total sebesar USD31,7 Pada triwulan II tahun 2020, defisit
miliar. Namun demikian, ekspor total neraca perdagangan migas
dan impor total mengalami mengalami penurunan menjadi
penurunan baik secara triwulanan USD0,5 miliar dimana ekspor migas
maupun tahunan. Neraca Indonesia mengalami kontraksi
perdagangan ekspor turun sebesar sebesar 25,5 persen (QtQ), sedangkan
17,1 persen (QtQ) dan 12,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya,
(YoY). Sedangkan, neraca ekspor migas dapat tetap terjaga dan
perdagangan impor turun sebesar tumbuh sebesar 20,8 persen (YoY).
19,0 persen (QtQ) dan 23,5 persen Dengan tertekannya perekonomian
(YoY). Penurunan ekspor total domestik akibat pandemi Covid-19,
maupun impor total tersebut impor migas Indonesia juga
disebabkan adanya penurunan baik mengalami penurunan sebesar 59,0
pada jenis migas maupun non migas. persen (QtQ) dan 64,3 persen (YoY).

Tabel 28 Neraca Perdagangan Tabel 29 Nilai Ekspor dan Impor Migas


Growth (%) Share
2019 2020 Nilai
thd
Uraian Q2 2020
Uraian Q2 Q1 Q2 Total*
(juta USD) QtQ YoY
juta USD (%)
Neraca Total -1.917,9 2.591,9 2.892,658 Ekspor Migas 1.693,8-25,5 20,8 4,9
Ekspor Total 39.583,3 41.760,8 34.626,8 Minyak -59,5 -50,5 0,2
78,8
Impor Total 41.501,2 39.169,0 31.734,2 Mentah
Hasil Minyak 346,6 -13,6 -0,9 1,0
Neraca Nonmigas 1.756,1 5.658,7 3.383,7
Gas 1.268,4-24,4 -28,1 3,6
Ekspor Nonmigas 37.126,8 39.486,4 32.932,9
Impor Nonmigas 35.370,7 33.827,7 29.549,2 Impor Migas 2.188,9-59,0 -64,3 6,9
Neraca Migas -4.728,4 -3.066,9 -495,219 Minyak -80,0 -78,3 1,0
329,4
Ekspor Migas 1.402,2 2.274,4 1.693,8 Mentah
Impor Migas 6.130,6 5.341,3 2.188,9 Hasil Minyak 1.312,4 -54,3 -65,4 4,1
Gas 547,1 -33,4 -32,8 1,7
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah
Neraca perdagangan migas * share thd total ekpor/impor

Memasuki tahun 2020, perdagangan Neraca perdagangan Nonmigas


migas mengalami tekanan yang
Pada triwulan II tahun 2020, ekspor
disebabkan oleh tertekannya
dan impor nonmigas mengalami
perekonomian dunia karena pandemi

75
penu n
runa
dibanding m ca m
kan il perd a
triwulan I i aga s
tahun a nga i
2020 r, n n
maupun d eksp g
triwulan II a or -
tahun n Non
2019. i mig m
Namun m as a
demikian, p s
Nilai
penurunan o i
eksp
pada r n
or
impor n g
non
nonmigas o
miga
jauh lebih n s
s
dalam m e
dido
dibanding i b
rong
kan g e
oleh
penurunan a s
nilai
ekspor s a
eksp
nonmigas, s r
or
sehingga e
pada
neraca b U
indu
perdagang e S
stri
an s D
peng
nonmigas a 2
olah
pada r 7
an,
triwulan II U ,
pert
tahun S 8
amb
2020 D
anga
masih 2 m
n
mengalam 9 i
dan
i surplus , l
lainn
sebesar 5 i
ya,
USD3,4 m a
serta
miliar. il r
pert
Pada i ,
ania
triwulan II a
n
tahun r. U
deng
2020, S
N an
ekspor D
e nilai
nonmigas 4
r eksp
sebesar ,
a or
USD32,9 4
miliar, l amb )
dan a anga .
USD0,8 i n
76
miliar. n dan
Berdasarka n lainn
n y ya
golongan a men
barang HS , gala
2 digit, s mi
nilai e kont
ekspor rt raksi
nonmigas a sebe
terutama e sar
didukung k 21,5
oleh nilai s pers
ekspor p en
pada o (QtQ
golongan r ) dan
lemak dan i 28,7
minyak n pers
hewan/na d en
bati. u (YoY
s ),.
Berdasarka
tr sSed
n sektor,
i angk
ekspor
p an,
nonmigas
e indu
turun
n stri
sebesar
g peng
16,6
o olah
persen
l an
(QtQ) dan
a terk
11,3
h ontr
persen
a aksi
(YoY),
n sebe
terutama
. sar
disebabka
E 15,9
n adanya
k pers
penurunan
s en
yang
p (QtQ
dalam
o ) dan
pada
r 8,1
ekspor
p pers
pertamba
e en
ngan dan
rt (YoY
Namun demikian, ekspor II tahun 2020 Peningk aan
sektor pertanian mengalami dibandingkan atan alas
peningkatan sebesar 2,9 triwulan I tahun ekspor kaki
persen (YoY) meskipun 2020. Tumbuhnya nonmig dari
menurun sebesar 12,1 ekspor nonmigas as Tion
persen (QtQ). golongan barang tersebu gkok
besi dan baja t akib
Tabel 30 Nilai Ekspor
didorong oleh terutam at
Nonmigas
berdasarkan kenaikan harga a pan
Sektor logam dunia didoron demi
Growth (%) terutama bijih besi g oleh ke
Nilai
Uraian Q2 2020 yang mengalami pening Indo
(juta USD) QtQ YoY peningkatan katan nesi
Ekspor sekitar 12,8 persen harga a.
32.932,9 -16,6 -13,3
Nonmigas
sepanjang tahun komodi
Pertanian 799,6 -12,1 2,9 Tabel 31 Nilai
2020 dengan ti dunia
Industri Ekspor Nonmigas 10
27.764,4 -15,9 -80,1
Pengolahan tetap stabilnya untuk Golongan Barang HS
Nilai Growth (%) Share thd
Pertambangan Kode HS: Uraian Q2 2020 permintaan Ekspordari logam 2 Digit Terbesar
4.378,7 -21,5 -28,7 Nonmigas
dan lainnya (juta USD) QtQ YoY
Tiongkok dan
(%) mulia,
Sumber: Badan Pusat& Statistik,4.150,6 -13,4 10,4
15 Lemak 12,6 bijih
diolah minyak terhambatnya
hewan/nabati besi,
*share thd total ekpor pengiriman dari
27 Bahan bakar 3.921,4 -28,1 -31,4 11,9 dan
mineral
Brazil sebagai
Berdasarkan 7210 golongan produk
Besi dan Baja salah0,8 31,6 satu6,9
2.281,9
barang dengan HS 2 digit, 2.055,2 -10,7 -55,5 pertani
87 Kendaraan dan produsen utama. 6,2
Bagiannya
hampir seluruh golongan an.
71 Perhiasan / 1.791,2
Pada-20,9triwulan
38,4 II5,4
barang baikPermatapada sektor Sedang
industri pengolahan,
62 Pakaian jadisektor tahun
1.159,0 -12,9 -30,6 2020,3,5 kan,
bukan rajutan
pertambangan, dan sektor ekspor nonmigas pening
40 Karet dan 1.053,5 -29,7 -32,4 3,2
pertanian Barangmengalami berdasarkan katan
dari Karet
penurunan. 84 Mesin-mesin Hanya golongan
1.036,2 -24,8 -20,9barang3,2 ekspor
/Pesawat Mekanik
golongan barang besi dan HS 2 digit nonmig
85 Mesin/peralatan 809,6 -59,9 -14,8 2,5
baja yanglistrik mengalami mengalami as pada
peningkatan64padaAlas kaki
triwulan 709,4 -38,0 10,6 2,2 golong
an
peningkatan i yang
barang
pada tumbuh Sum
alas
golongan masing- ber:
kaki Bada
barang masing
terutam n
perhiasan/pe sebesar
a Pusat
rmata; besi 38,4; Statis
diduku
dan baja; 31,6; tik,
ng
alas kaki; dan 10,6; dan diola
adanya h
lemak dan 10,4
pengali
minyak persen
han
hewan/nabat (YoY).
permint
Negara tujuan perekonomian golongan nonmigas
ekspor nonmigas Tiongkok telah barang yang
terbesar adalah kembali pulih
Tiongkok, dengan tumbuh 2
D
Amerika Serikat, sebesar 3,2
i
dan Jepang. persen (YoY) h
pada triwulan II i
t
Pada triwulan II tahun 2020. u
tahun 2020, n
Ekspor g
Tiongkok, ASEAN,
nonmigas
Amerika Serikat,
Indonesia ke m
Uni Eropa, dan e
Tiongkok
Jepang, merupakan l
tumbuh sebesar a
negara tujuan l
14,9 persen
utama ekspor u
(QtQ) dan 11,3 i
nonmigas
persen (YoY).
Indonesia dengan
Pertumbuhan p
nilai masing- r
tersebut
masing sebesar o
utamanya k
USD6,9; USD6,4; s
didorong oleh
USD3,8; dan i
kenaikan ekspor
USD2,9
besi dan baja d
miliar. Namun
sebesar 193,7 a
demikian, nilai t
persen (YoY),
ekspor nonmigas a
tembaga
kepada negara-
sebesar 130,5 i
negara tersebut m
persen (YoY),
mengalami p
dan ekspor o
penurunan baik
bahan bakar r
secara triwulanan
mineral sebesar
maupun tahunan, T
4,4 persen
kecuali ekspor i
(YoY)2. o
nonmigas ke n
Tiongkok. Hal Sementara g
k
tersebut untuk ekspor o
nonmigas ke k

Amerika Serikat
disebabkan turun sebesar d
a
perekonomian 22,1 persen n
negara- (QtQ) dan 9,7
negara tersebut persen (YoY). A
mengalami Namun
m
e
kontraksi di masa demikian, r
pandemi Covid-19, terdapat i
k
sedangkan, beberapa a
barang pada masa
S
e
konsumsi pandemi.
r
Growth (%) Share thd yang turun
i Nilai Tabel
Ekspor sebesar 1,7
k Uraian Q2 2020 33
QtQ YoY Nonmigas
a (juta USD) persen (QtQ) Nila
(%)
t
Tiongkok 6.857,1 14,9 11,3 20,8
dan 12,0 i
,
Jepang 2.861,3 -16,5 -13,0 8,7 persen (YoY). Imp
Amerika
s
Penurunan or
3.760,6 -22,1 -9,7 11,4
Serikat
u yang tinggi ber
India
m 1.778,1 -39,9 -33,2 5,4 dasa
pada impor
b
Australia 623,7 23,3 17,4 1,9 rkan
e bahan
Korea Selatan 1.341,6 -7,2 -5,9 4,1 Gol
r baku/penolon
Taiwan
: 879,4 2,5 -6,5 2,7 ong
ASEAN 6.423,9 -29,0 -26,9 19,5
g serta barang
an
Singapura
T 1.878,8 -31,2 -16,8 5,7 modal Pen
r
Malaysia 1.291,6 -25,7 -35,7 3,9 menunjukkan ggu
a
Thailand
d
887,8 -35,0 -33,0 2,7 tertekannya naa
Uni
e Eropa 2.952,2 -15,6 -17,8 8,9 perekonomian n
Jerman
m 522,9 -18,6 -7,0 1,6 domestik Bara
a
Belanda 739,9 -2,1 -1,9 2,2 ng
p
Italia 397,2 -18,6 -15,7 1,2

(
2
0
2
0
)
.

77
mengalami Nilai a
peningkatan Ekspor
Nonmiga P
ekspor ke
s di
Amerika e
Beberapa
Serikat, Negara r
antara lain Mitra d
ekspor Dagang a
mesin/perala Utama g
tan listrik Sumber:
Badan
a
sebesar 49,0
Pusat n
persen (YoY)
Statistik g
dan ekspor
a
furnitur N
n
sebesar 23,6 e
persen r
(YoY)2. I
a
m
c
Tabel 32
p
or m (YoY Sumber: Badan
N o ); Pusat Statistik,
diolah
o d serta
n a impo Impor
m l r nonmigas
ig t terbesar
78
u adalah
as
r golongan
Total u
Mesin/Pesaw
impor n
at Mekanik
Indone s
(HS 84) serta
sia e
Mesin/Perala
turun b
e tan Listrik
23,5
s (HS 85).
persen
a Kedua
(YoY).
r golongan
Berdasark 1 barang
an 2 tersebut
pengguna , memiliki
an barang, 5 peran 30,5
penurunan p persen
impor e terhadap total
pada r impor
triwulan II s nonmigas.
tahun e Dari sisi
2020 n pertumbuhan,
terjadi ( baik
pada Q triwulanan
semua t maupun
jenis Q tahunan,
barang. ) hampir
Impor d seluruh
bahan a golongan
baku/peno n barang HS 2
long turun 2 digit pada 10
sebesar 0 barang impor
22,3 , nonmigas
persen 0 utama
(QtQ) dan p mengalami
25,6 e penurunan
persen r terutama
(YoY); s pada
impor e mesin/pesawa
barang n
t mekanik; besi dan baja; pengolahan asal y
serta kendaraan dan mesin/perlengkap impor a
bagiannya; kecuali impor an dan industri nonmi n
perangkat optik yang pengolahan alat gas g
mengalami peningkatan. angkut yang utama m
Hal tersebut sejalan dengan menurun. Indon a
perkembangan ekonomi esia s
pada sektor industri denga i
Tio n n
ngk kontri g
Tabel 34 ok busi -
Nilai sebes
dan
Impor ar
Jep
Nonmigas
ang 31,2
10
perse
Golongan .
n.
Barang
HS 2 Digit Mesk Kontra
Terbesar ipun ksi
impo impor
Kode HS: Uraian r Tiong
(juta
non kok
84 : Mesin- miga utama
mesin/Pesawat
Mekanik s asal nya
85 : Tiong berasa
Mesin/peralatan kok l dari
listrik
72 : Besi dan Baja
men penur
39 : Plastik dan gala unan
Barang dari mi impor
Plastik
kontr golon
87 : Kendaraan
dan Bagiannya aksi gan
29 : Bahan kimia sebes baran
organik ar 9,5 g
73 : Benda-benda
perse mesin
dari Besi dan Baja
10 : Serealia n -
90 : Perangkat (YoY), mesin
Optik namu /pesa
23 : Ampas/Sisa
n wat
Industri Makanan
Tiong meka
Sumber: Badan
Pusat Statistik kok nik
masi serta
Impor h golon
nonmigas menj gan
terbesar adi besi
berasal nega dan
dari ra baja,
masing turun sebesar Tabel 35 Nilai t
a
9,7 persen dan 27,4 Impor Nonmigas
persen (YoY)3 di Beberapa
e
Negara Mitra
k
Impor nonmigas asal Dagang Utama s
Jepang juga mengalami Nilai
p
o
penurunan pada Uraian Q2 2020
r
(juta USD)
triwulan II tahun 2020,
terutama berasal dari Tiongkok 9.232,31 T
Jepang 2.496,25 i
golongan barang
o
Amerika
mesin- 1.996,21 n
Serikat
mesin/pesawat g
India 763,84 k
mekanik serta besi dan Australia 934,19 o
baja, yang masing- Korea Selatan 1.330,81
k

masing turun sebesar Taiwan 74,51


d
47,9 dan 44,1 persen ASEAN 5.106,80 a
(YoY)3. Singapura 1.972,75 n
Malaysia 897,13
Hanya dengan Belanda Thailand 1.479,96 J
terjadi kenaikan impor Uni Eropa 2.390,90 e
p
nonmigas pada Jerman 750,24
a
triwulan II tahun 2020, Belanda 215,89 n
Italia 288,99 g
yaitu sebesar 3,3 persen
,
(YoY). Sumber: Badan Pusat
Statistik
s
u
3
m
D
b
i
e
h
r
i
:
t
u
n T
g r
a
d
m
e
e
m
l
a
a
p
l
u
i (
2
0
p
2
r
0
o
)
k
.
s
i
79
d K e
a
r Trade yang Dire
Policy diusung ktor
j
Review oleh at
a
(TPR) WTO. Peru
s adalah Kegiata ndin
a kegiatan n ii gan
m yang dilaksa Mult
a dilaksana nakan ilater
kan oleh setiao al.
World tujuh
E Trade tahun.
k Organiza
Tahun
o tion
ini
n (WTO)
Indones
terhadap
o ia akan
negara-
m menjala
negara
ni TPR
i anggota
yang
WTO
ketujuh.
I untuk
Kement
review
n erian
dan
t PPN/Ba
mengkaji
ppenas
e kesesuaia
berkont
r n
ribusi
n kebijakan
menjadi
terkait
a anggot
perdagan
s a dalam
gan dan
Tim
i investasi
Persiap
o yang
an dan
n diterapka
Pelaksa
n di
a naan
negara-
l TPR
negara
Indones
Trade tersebut,
ia ke-7
Policy dengan
yang
Review prinsip-
dipimpi
prinsip
Indonesia n oleh
keterbuk
ke-7 di Kement
aan dan
World erian
perdagan
Trade Perdag
gan
Organizati angan
internasi
on. melalui
onal
Hingga saat ini, Tim bahan-bahan
Persiapan dan dan masukan
Pelaksanaan TPR yang
Indonesia ke-7 dibutuhkan dari
telah berbagai K/L
mengumpulkan terkait.
masukan dari
Sidang TPR
berbagai K/L untuk
WTO Indonesia
menyusun
dijadwalkan
Government Report.
akan
Draft Government
dilaksanakan
Report telah
pada 9 dan 11
disusun dan sedang
Desember 2020.
dalam tahap
Sebelum itu,
finalisasi oleh
Government
Kementerian
Report
Perdagangan, serta
Indonesia akan
akan diserahkan
diedarkan oleh
pada 23 September
WTO kepada
2020. Secretariat
negara- negara
Report yang
anggota dan
disusun oleh Trade
Indonesia akan
Policy Review
mendapatkan
Division (TPRD)
daftar
WTO masih dalam
pertanyaan dari
tahap
negara anggota.
pengumpulan

80
Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia

Tabel 36 Perkembangan Perjanjian Internasional Indonesia


No Perjanjian / Kerjasama Status Tahun
1 ASEAN Free Trade Area Signed and In Effect 1993
2 ASEAN-Australia and New Zealand Free Trade Signed and In Effect 2010
Agreement
3 ASEAN-Canada FTA Proposed/Under 2017
consultation and study
4 ASEAN-EU Free Trade Agreement Proposed/Under 2015
consultation and study
5 ASEAN-Eurasian Economic Union Free Trade Proposed/Under 2016
Agreement consultation and study
6 ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement Signed but not yet In Effect 2017
7 ASEAN-India Comprehensive Economic Signed and In Effect 2010
Cooperation Agreement
8 ASEAN-Japan Comprehensive Economic Signed and In Effect 2008
Partnership
9 ASEAN-Pakistan Free Trade Agreement Proposed/Under 2009
consultation and study
10 ASEAN-People's Republic of China Comprehensive Signed and In Effect 2005
Economic Cooperation Agreement
11 ASEAN-[Republic of] Korea Comprehensive Signed and In Effect 2007
Economic Cooperation Agreement
12 Indonesia-Australia Comprehensive Economic Signed and in Effect 2012
Partnership Agreement
13 Comprehensive Economic Partnership for East Asia Proposed/Under 2005
(CEPEA/ASEAN+6) consultation and study
14 East Asia Free Trade Area (ASEAN+3) Proposed/Under 2004
consultation and study
15 Eurasian Economic Union-Indonesia Proposed/Under 2016
consultation and study
16 Free Trade Area of the Asia Pacific Proposed/Under 2014
consultation and study
17 India-Indonesia Comprehensive Economic Negotiations launched 2011
Cooperation Arrangement
18 Indonesia-Chile Free Trade Agreement Signed but not yet In Effect 2017
19 Indonesia-Colombia Free Trade Agreement Proposed/Under 2019
consultation and study
20 Indonesia-European Free Trade Association Free Signed but not yet In Effect 2018
Trade Agreement
21 Indonesia-European Union Comprehensive Negotiations launched 2016
Economic Partnership Agreement
22 Indonesia-Gulf Cooperation Council Free Trade Proposed/Under 2018
Agreement consultation and study
23 Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement Signed and In Effect 2008

24 Indonesia-Kenya Free Trade Agreement Proposed/Under 2018


consultation and study
25 Indonesia-Morocco Preferential Trade Agreement Negotiations launched 2019

81
No Perjanjian / Kerjasama Status Tahun
26 Indonesia-Mozambique Free Trade Agreement Negotiations launched 2018

27 Indonesia-Nigeria Preferential Trade Agreement Propesed/Under 2017


Consultation and study
28 Indonesia-Pakistan Free Trade Agreement Signed and In Effect 2013
29 Indonesia-Peru FTA Proposed/Under 2014
consultation and study
30 Indonesia-Republic of Korea Free Trade Agreement Negotiations launched 2012
31 Indonesia-South Africa Free Trade Agreement Proposed/Under 2018
consultation and study
32 Indonesia-Sri Lanka Free Trade Agreement Proposed/Under 2018
consultation and study
33 Indonesia-Taipei,China FTA Proposed/Under 2011
consultation and study
34 Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement Negotiations launched 2018
35 Indonesia-Turkey FTA Negotiations launched 2017
36 Indonesia-Ukraine Free Trade Agreement Proposed/Under 2016
consultation and study
37 Indonesia-United States Free Trade Agreement Proposed/Under 1997
consultation and study
38 Preferential Tariff Arrangement-Group of Eight Signed and In Effect 2011
Developing Countries
39 Regional Comprehensive Economic Partnership Negotiations launched 2013
40 Trade Preferential System of the Organization of the Signed but not yet In Effect 2014
Islamic Conference
Sumber: Asia Regional Integration Center
(ADB)
persen dari total ekspor Indonesia ke
Secara umum, kinerja perdagangan dunia. Pada saat yang sama,
Indonesia dengan negara mitra FTA Indonesia juga mengimpor 41,2
pada triwulan II tahun 2020 menurun. persen produk dari negara-negara
Ekspor maupun impor ke hampir tersebut. Negara- negara di kawasan
seluruh negara mitra menurun Asia Tenggara berkontribusi terhadap
sebagai dampak Covid-19. Ekspor 22,6 persen dari total ekspor
yang meningkat meskipun di tengah Indonesia, dan 21,5 persen dari impor
kondisi pandemi hanya terjadi pada Indonesia. Sementara itu, negara-
ekspor ke Tiongkok yang meningkat negara mitra FTA di kawasan Asia
sebesar USD1,45 milliar. Selatan yang terdiri dari India,
Bangladesh, dan Pakistan menjadi
Kontribusi ekspor Indonesia ke
tujuan ekspor dari 8,5 persen produk
kawasan Asia Timur yang terdiri dari
Indonesia, dan sumber 2,7 persen dari
Jepang, Korea Selatan, Tiongkok
total impor Indonesia.
termasuk Hongkong mencapai 32,8

82
Tabel 37 Kinerja Perdagangan Indonesia dengan Negara Mitra FTA
Q2 2019 Q2 2020
Kawasan / Negara
Ekspor Impor Ekspor Impor
Indonesia terhadap Dunia 80.847,7 82.718,1 76.387,6 70.903,2
KAWASAN ASIA TIMUR
Jepang 8.053,2 7.702,0 6.736,6 6.124,2
Korea Selatan 3.808,1 4.237,0 3.291,1 3.367,2
R. R. Tiongkok 12.327,1 20.827,1 13.773,8 18.357,2
Hongkong, Tiongkok 1.307,1 1.611,7 1.273,4 1.357,6
Kontribusi terhadap total 31,54% 41,56% 32,83% 41,19%
KAWASAN ASIA TENGGARA
Thailand 3.204,3 4.656,2 2.485,8 3.756,3
Singapura 6.168,3 8.303,3 5.651,7 6.414,4
Filipina 3.278,2 401,3 2.584,6 283,0
Malaysia 4.120,6 3.614,9 3.545,2 3.046,6
Myanmar 397,0 79,3 503,6 108,9
Kamboja 269,9 21,4 286,2 26,1
Brunei Darussalam 38,8 14,8 55,0 64,4
Laos 3,1 14,6 2,7 22,4
Vietnam 2.372,5 1.827,4 2.151,6 1.544,3
Kontribusi terhadap total 24,56% 22,89% 22,60% 21,53%
KAWASAN ASIA SELATAN
India 5.802,4 2.256,7 4.748,4 1.759,0
Pakistan 930,8 222,7 959,7 113,8
Bangladesh 953,5 43,6 822,5 38,5
Kontribusi terhadap total 9,51% 3,05% 8,55% 2,70%
KAWASAN AMERIKA SELATAN
Chili 69,9 72,7 59,2 57,5
Kontribusi terhadap total 0,09% 0,09% 0,08% 0,08%
KAWASAN EROPA
Turki 579,7 167,1 501,3 150,8
Kontribusi terhadap total 0,72% 0,20% 0,66% 0,21%
KAWASAN AFRIKA
Mesir 508,5 81,6 499,9 72,0
Nigeria 203,9 1.004,6 169,4 685,5
Kontribusi terhadap total 0,88% 1,31% 0,88% 1,07%
KAWASAN OCEANIA
Australia 1.077,5 2.612,3 1.136,3 2.384,3
Selandia Baru 224,1 386,4 220,2 396,2
Kontribusi terhadap total 1,61% 3,63% 1,78% 3,92%
KAWASAN TIMUR TENGAH
Iran 224,1 386,4 220,2 396,2
Kontribusi terhadap total 0,28% 0,47% 0,29% 0,56%
Sumber: Kementerian Perdagangan

83
Perkembangan perdagangan FTA yang melibatkan negara
berdasarkan FTA menunjukkan bahwa ASEAN berkontribusi lebih dari
20 persen total ekspor dan impor dengan kontribusi terbesar adalah
Indonesia. FTA ASEAN-People’s Republic of China
Comprehensive Economic Cooperation
Agreement.

Tabel 38 Kontribusi Nilai Perdagangan Indonesia


Berdasarkan FTA terhadap Total Perdagangan Indonesia dengan Dunia
Q2 2019 Q2 2020
FTA Ekspor Impor Ekspor Impor
(persen)
ASEAN FTA 24,56 22,89 22,60 19,99
ASEAN-Australia and New Zealand
26,17 26,51 24,38 23,63
FTA
ASEAN-Hong Kong, China FTA 26,17 24,84 24,27 21,76
ASEAN-India CECA 31,73 25,62 28,82 22,29
ASEAN-Japan CEP 34,52 32,20 31,42 28,00
ASEAN-People’s Republic of China
39,80 48,07 40,63 44,02
CECA
ASEAN-Republic of Korea CECA 29,27 28,01 26,91 24,39
Indonesia-Australia CEPA 1,33 3,16 1,49 3,36
Indonesia-Chile FTA 0,09 0,09 0,08 0,08
Indonesia-Japan EPA 9,96 9,31 8,82 8,02
Indonesia-Pakistan FTA 1,15 0,27 1,26 0,15
Preferential Tariff Arrangement-
9,08 6,23 8,61 5,39
Group of Eight Developing Countries
Sumber: Kementerian Perdagangan

84
III. PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI
3.1 Proyeksi perlahan hingga tahun 2021 kembali
Pertumbuhan tumbuh mencapai 5,4 persen.
Ekonomi Global Tabel 39 Proyeksi Pertumbuhan
Beberapa Negara
Turunnya konsumsi di
Kawasan 2020 2021
berbagai negara menekan Negara Maju
pertumbuhan ekonomi global. Amerika Serikat -8,0 4,8
Kawasan Eropa -10,2 6,0
Jerman -7,8 5,4
International Monetary Foundation Inggris -10,2 6,3
(IMF) memproyeksi perekonomian Jepang -5,8 2,4
Negara Berkembang
global terkontraksi 4,9 persen (YoY)
Tiongkok 1,0 8,2
pada tahun 2020. Sementara itu, India -4,5 6,0
volume perdagangan sepanjang ASEAN-5 -2,0 6,2
Amerika Latin dan Karibia
tahun 2020 diproyeksi turun 11,9 Brazil -9,1 3,6
persen (YoY) seiring dengan Sub Sahara Afrika -3,2 3,4
lemahnya permintaan barang dan Afrika Selatan -8,0 3,5
Global -4,9 5,4
jasa. Pertumbuhan konsumsi yang
Sumber: IMF, World Economic Outlook,
tertekan di berbagai negara Juni 2020
menunjukkan besarnya dampak
lockdown pada aktivitas ekonomi Pertumbuhan pada negara maju
setempat. diproyeksikan terkontraksi dalam
hingga 8,0 persen pada tahun 2020.
Puncak tekanan ekonomi diprediksi Sementara itu, negara berkembang
terjadi pada triwulan II tahun 2020. diproyeksi lebih baik dengan
Pada triwulan selanjutnya, kontraksi sebesar 3,0 persen.
perekonomian global akan lebih baik Pertumbuhan setiap negara
dibandingkan triwulan II meskipun dipengaruhi beberapa
masih terkontraksi. PDB global
diproyeksikan membaik secara

85
hal seperti struktur ekonomi, swasta dan ekspor akan tetap tumbuh
perkembangan kasus dan efektivitas lebih lambat.
strategi menghadapi pandemi, serta
Berdasarkan proyeksi IMF pada bulan
kecepatan pemulihan ekonomi.
April, perekonomian Singapura
IMF memproyeksi kontraksi ekonomi diperkirakan terkontraksi 3,5 persen.
Amerika Serikat tahun 2020 mencapai Sementara itu, Kementerian
8,0 persen. Sementara itu, The Fed Perdagangan dan Industri Singapura
memproyeksi perekonomian Amerika memproyeksi pertumbuhan ekonomi
Serikat terkontraksi 6,5 persen pada Singapura selama tahun 2020 sebesar
tahun 2020 dan kembali tumbuh 5 -7,0 hingga -5,0 persen. Perkiraan
persen pada tahun 2021. Peningkatan kontraksi tersebut sedikit lebih dalam
kasus yang tinggi di beberapa negara dibandingkan proyeksi terakhir yang
bagian berpotensi menahan dirilis pemerintah setempat. Revisi
pembukaan lockdown. Kondisi tersebut didasarkan pada turunnya
tersebut dapat menekan pasar tenaga permintaan eksternal yang lebih
kerja yang kemudian mempengaruhi dalam dari prediksi awal. Selain itu,
pengeluaran masyarakat. Sementara pemerintah Singapura melihat
itu, pengangguran di Amerika Serikat potensi terhambatnya pemulihan
diproyeksikan meningkat menjadi 9,5 ekonomi pada semester kedua yang
persen pada tahun 2020. Inflasi disebabkan oleh adanya
diprediksi bergerak semakin lambat. kemungkinan perpanjangan
pembatasan aktivitas untuk
Sebagian besar negara di Eropa
mencegah penyebaran baru.
diprediksi mengalami kontraksi yang
dalam pada tahun 2020. Perancis Harga komoditas energi
diproyeksi terkontraksi 12,5 persen. secara umum turun pada
Sementara Italia dan Spanyol tahun 2020.
diproyeksi terkontraksi hingga 12,8
Tabel 40 Proyeksi Harga Komoditas
persen untuk masing-masing negara.
Global
Perekonomian Tiongkok pada tahun Komoditas Unit 2020 2021
Energi
2020 secara keseluruhan diproyeksi Batubara USD/mt 65,0 68,0
masih tumbuh 1,0 persen. Proses Minyak
USD/bbl 35,0 42,0
pemulihan ekonomi Tiongkok telah Mentah
Gas Alam,
berjalan secara bertahap pada Eropa
USD/mmbtu 3,1 4,1
triwulan II tahun 2020 dan akan Non Energi
berlanjut hingga akhir tahun. Minyak
Kelapa USD/mt 650 668
Pertumbuhan investasi diprediksi Sawit
menjadi penopang pemulihan Karet USD/kg 1,55 1,61
ekonomi Tiongkok pada semester Tembaga USD/mt 5.200 5.500
Emas USD/toz 1.600 1.590
kedua. Di sisi lain, konsumsi
Sumber: World Bank, April 2020
86 Proye dit
ksi as
int
komo ern
asional masih menjadi st US
sama dengan USD35,0. ab D2,
WEO yang Pemangka il. 8
dirilis pada san da
bulan April produksi Meski n
lalu. Aktivitas yang pun US
global belum dilakukan harga D1,
kembali oleh komo 5
normal hingga OPEC+ ditas per
akhir tahun diperkiraka perta kg.
2020. Hal n tidak nian Ha
tersebut berdampa juga rga
berdampak k besar dipro ke
pada pada yeksi du
permintaan peningkata turun, an
dunia yang n harga namu ya
tetap rendah. minyak. n dip
Harga peny red
Harga batu usuta
rata-rata iksi
bara acuan nnya
minyak ak
pada tahun tidak
mentah an
2020 diprediksi sedal
diperkiraka me
sebesar am
n membaik nin
USD65,0 per komo
pada gk
metrik ton. ditas
tahun 2021 at
Sementara lainny
menjadi ke
pada 2021 a.
USD42 per mb
kembali Harga
barel, ali
meningkat kopi
meskipun pa
menjadi Arabi
belum da
USD68 per ka
kembali ke tah
metrik ton. dan
level un
Sementara itu, Robu
normal. 20
harga gas alam sta 21.
diproyeksi Perke dipre Se
sebesar mbang diksi me
USD3,1 per an turun nta
mmbtu pada harga masin ra
tahun 2020. komodi g- itu,
Harga minyak tas masin har
mentah rata- g
pertani ga
rata diprediksi menj
an mi
turun hingga adi
berger ny
43,0 persen sebes
ak ak
pada 2020 ar
lebih kel
apa sawit meningkat pada yang per
diproyeksikan tahun 2020 diproyeksi metrik
menjadi USD650 turun ton. Hal
per metrik ton. hingga 10 ini
persen. disebabk
Harga karet pada an oleh
tahun 2020 Komodi
dampak
diprediksi sebesar tas
yang
USD1,55 per kg, logam lebih
turun tipis secara besar dari
dibandingkan umum anjloknya
dengan harga diproye perminta
pada tahun 2019. ksi an global
Turunnya harga turun meski
karet terkait tajam. suplai
dengan turunnya nikel dari
permintaan Harga bijih Filipina
global dan besi dan
diimbangi diprediksi Indonesia
dengan turunnya sebesar turun.
produksi karet. USD85 per
Ekspor karet oleh dmt Sementar
negara-negara disebabkan a itu,
produsen utama oleh harga
juga telah lemahnya emas
menurun hampir permintaan diprediksi
5 persen (YoY). serta suplai meningka
Pada akhirnya, yang t tajam
harga karet kembali hingga
menjadi lebih meningkat 14,9
stabil. dari negara persen
pengekspor. pada
Permintaan Sementara tahun
cokelat diprediksi itu, harga 2020.
mengalami nikel Vaksin
penurunan lebih diproyeksi yang
dari 4 persen. Hal turun 17,3 belum
tersebut persen ditemuka
berdampak pada menjadi n serta
turunnya harga USD11.500 kondisi
cokelat pada
tahun 2020
menjadi USD2,3 87
per kg. Hal perek ber
serupa terjadi onom ba
pada harga teh ian di gai
negara yang tajam pada yang Outlook
masih belum triwulan II kemudian Juni 2020
stabil 2020, akan
4)
Indonesia
mendorong perekono Economic
menentukan
peningkatan mian Forecast
apakah
permintaan Indonesia Agustus
Indonesia
2020
investor akan diperkiraka akan masuk 6)
Outlook
komoditas n akan dalam resesi Agustus
emas sebagai membaik atau tidak. 2020
aset safe pada
haven. Harga triwulan III Tab Dari sisi
el 41 pengelua
rata-rata emas dan IV
Konse
sepanjang tahun ran,
nsus
tahun 2020 2020. Proyek
pemuliha
diprediksi Membaikn si n
mencapai ya Pertu ekonomi
USD1.600 per perekono mbuha pada
troy ons. mian n triwulan
Ekono III dan IV
didorong
3.2 Proy utamanya
mi
2020
Indone
eksi oleh sia
akan
Pere relaksasi Lembaga tergantun
PSBB yang IMF1) g pada
kono World Bank2)
penangan
dilakukan
mian sejak bulan OECD3) an
Bloomberg4) pandemi
Indo Juni.
Bappenas5)
Namun Covid-19,
nesia Sumber:
seberapa 1) akselerasi
World
Perekonom cepat belanja
Economic
ian pemulihan Outlook pemerint
Indonesia ekonomi (WEO) Juni ah dan
pada tahun akan 2020 2)Global program
2020 tergantung Economic PEN, serta
pada Prospect berlanjut
diperkiraka
banyak (GEP) Juni nya
n 2020 pemuliha
mengalami faktor,
Desember
n
perlambata 2019 3)OECD
ekonomi
n sebagai Economic
global.
dampak
pandemi Ta
Covid-19. be
l
Setelah 42
mengalami PD
B
kontraksi
Berdasarkan pe p
Pengeluaran m a
Komponen
Pengeluaran
S1 Q3 eri d
Konsumsi RT (1,4) (2,9) – (0,3) nt a
Konsumsi LNPRT (6,4) (4,2) – (1,7) ah
Konsumsi Pemerintah (2,4) 4,5 – 7,4
ter m
PMTB/Investasi (3,5) (6,4) – (3,8)
Ekspor (5,7) (6,4) – (4,9) ha a
Impor (9,6) (11,0) – (7,6) da s
PDB (1,5) (2,2) – 0,0 p y
Sumber: Outlook Bappenas,
pe a
Agustus 2020
rtu r
Pertama, m a
penanganan meningkatnya
bu k
pandemi Covid- tingkat keyakinan
ha a
19. konsumen untuk
kembali melakukan n t
Terkendaliny
aktivitas konsumsi. pa ,
a
da
penyebaran
se b
wabah
Covid-19 m a
dan es i
penerapan ter k
protokol II
kesehatan 20 d
yang ketat 20 a
dalam era . l
new normal akan  Ak a
mendorong sel m
88 er
Kedua, semest asi
b
akselerasi er I da
e
belanja 2020 n
n
pemerintah akan pe
dan program t
mening rlu
Pemulihan u
katkan as
Ekonomi k
kontrib an
Nasional:
usi baik ba
b
 Akselerasi konsum nt
a
belanja si ua
n
pemerintah maupu n
t
yang masih n PE
u
lambat investas N
a
hingga i ke
n
sosial atau bersumber dari Sementara dengan
lainnya, tanda-tanda sektor meningka
akan terjadinya perdaganga tnya
mendorong gelombang n mulai aktivitas
peningkata kedua Covid-19 membaik masyarak
n konsumsi di berbagai seiring at.
masyarakat. negara, di Tabe
 Akselerasi antaranya l 43
Amerika Serikat, PDB
program Berd
PEN untuk Australia,
asar
Spanyol, Jerman, kan
dunia
dan Jepang. Lapa
usaha,
Penerapan nga
UMKM dan n
kembali lockdown
korporasi, Usah
di negara-negara
akan a
tersebut akan Komponen Pengeluaran S1
menahan menghambat Pertanian 1,2
laju proses pemulihan Pertambangan (1,1)
Industri Pengolahan (2,1)
penurunan di tingkat global. Pengadaan Listrik (0,8)
investasi Pengadaan Air 4,6
Dari sisi PDB
swasta. Konstruksi (1,3)
lapangan usaha, Perdagangan (3,0)
Ketiga, pemulihan Transportasi (15,1) (
berlanjutnya Penyediaan Akomodasi (10,1) (
ekonomi pada
Informasi dan Komunikasi 10,3
pemulihan triwulan III dan IV Jasa Keuangan dan Asuransi 5,9
ekonomi 2020 akan Real Estat 3,0
global. Saat ini tergantung pada Jasa Perusahaan (3,5)
risiko terbesar Administrasi Pemerintah (0,1)
pemulihan sektor
Jasa Pendidikan 3,5
dengan Jasa Kesehatan 7,0
kontribusi besar Jasa Lainnya (2,9)
terhadap PDB, di PDB (1,3)

antaranya industri Sumber: Outlook


Bappenas, Agustus
2020
pengolahan

89
dan perdagangan.
Selepas relaksasi
PSBB, tanda-
tanda pemulihan
sektor industri
terlihat dari
meningkatnya
Indeks PMI
manufaktur
Indonesia.
Terdapat beberapa sektor yang
diperkirakan akan tumbuh menguat
di tengah pandemi, yakni jasa
informasi dan komunikasi serta jasa
kesehatan. Permintaan akan produk
sektor informasi dan komunikasi
meningkat cukup signifikan,
khususnya pada paket data untuk
memenuhi kebutuhan selama work
from home. Sementara itu, jasa
kesehatan merupakan kebutuhan
esensial terutama dalam hal
pemenuhan obat- obatan, farmasi,
dan alat kesehatan.

Di sisi lain, sektor transportasi dan


pergudangan serta penyediaan
akomodasi dan makanan minum
merupakan dua sektor yang
merasakan dampak negatif terbesar
COVID-19 pada tahun 2020.
Pemulihan kedua sektor tersebut juga
diperkirakan akan membutuhkan
waktu yang lebih panjang jika
dibandingkan dengan sektor-sektor
lainnya.

90
POLICY BRIEF

MENGAMANKAN KESEHATAN DAN MENGGERAKKAN


EKONOMI: PEMETAAN SEKTOR EKONOMI DI TENGAH COVID-19
(M. Firman Hidayat, Wening Ayu S, Sekar Sanding K)

LATAR BELAKANG

Gambar 51 Menyeimbangkan Kesehatan dan Ekonomi

Kebijakan physical distancing dan penerapan PSBB yang diterapkan hingga awal Juni
menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan II mencapai 5,32
persen (YoY). Relaksasi kebijakan PSBB yang dilakukan secara bertahap sejak Juni
diharapkan mampu untuk menggerakkan ekonomi. Akan tetapi, kasus COVID-19 di
Indonesia terus mengalami peningkatan selama periode relaksasi kebijakan PSBB.
Dihadapkan pada situasi tersebut, perlu ada alternatif kebijakan yang tetap
memprioritaskan sisi kesehatan, tetapi di saat yang bersamaan mampu
menggerakkan ekonomi.

Gambar 52 Kerangka Pemetaan Sektor Ekonomi

91
Studi ini melakukan pemetaan sektor ekonomi sebagai dasar pertimbangan untuk
menjaga keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi. Pemetaan sektor dilakukan
terhadap tiga aspek: (1) risiko infeksi terhadap penyakit; (2) tingkat esensialitas; (3)
relevansi ekonomi berdasarkan jumlah tenaga kerja, mengikuti pendekatan Rio-
Chanona et al (2020). Pemetaan sektor yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
panduan untuk pembukaan dan penyusunan protokol sektor ekonomi.

STUDI LITERATUR

Berbagai studi telah dilakukan untuk melihat dampak Covid-19 terhadap ekonomi.
Barrot et al. (2020) dalam studinya melihat bagaimana perubahan supply pada level
industri akibat pemberlakuan social distancing dengan memperhatikan tingkat
esensialitas sektor dan kemampuan untuk dapat bekerja dari rumah. Dengan
menggunakan model Input-Output, studi ini menunjukkan bahwa pemberlakuan
social distancing selama 6 minggu di Prancis akan menurunkan PDB sebesar 5,6
persen. Studi yang dilakukan oleh Rio-Chanona et al (2020) melakukan pemetaan
sektor dengan memperhitungkan supply shock dan demand shock akibat kebijakan
social distancing. Studi ini menunjukkan bahwa Covid-19 berdampak pada
penurunan PDB Amerika Serikat (AS) sebesar 22 persen.

Kebijakan social distancing atau lockdown yang berkepanjangan akan memberikan


dampak yang lebih besar terhadap perekonomian sehingga perlu secepatnya
dilakukan pembukaan kembali kegiatan ekonomi. Pembukaan kembali ekonomi
harus tetap sesuai dengan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh
WHO. Penggunaan masker ketika melakukan kegiatan di luar rumah menjadi mutlak
untuk dilakukan. Meneliti 9 negara, studi dari Chen dan Qiu (2020) menunjukkan
langkah Non Pharmaceutical Intervention (NPI) yang dapat dilakukan untuk
mengurangi penyebaran wabah Covid-19 di luar kebijakan lockdown adalah
kombinasi penutupan sekolah, karantina terpusat, dan memakai masker. Hasil studi
L Tian et al (2020) juga menunjukkan bahwa apabila lebih dari 80 persen masyarakat
menggunakan masker dengan kualitas yang baik (minimal masker bedah), maka
penyebaran Covid-19 dapat ditekan secara signifikan.

Studi yang dilakukan Baqaee et al (2020) mengombinasikan model epidemiologi


dan ekonomi untuk menjawab berbagai pertanyaan terkait pembukaan ekonomi di
AS. Temuan studi ini di antaranya: (1) pembukaan ekonomi secara bertahap akan
memberikan dampak ekonomi dan kesehatan yang sedang tapi bermanfaat secara
keseluruhan; (2) pembukaan ekonomi secara langsung akan berisiko pada
munculnya gelombang kedua penyebaran virus; dan (3) langkah memperkuat
kapasitas testing, tracing, dan isolasi mampu memberikan dukungan bagi upaya
pembukaan ekonomi.

92
Sebuah survei yang dilakukan oleh Mlive (202), perusahaan media di Michigan,
mencoba memetakan risiko penyebaran Covid-19 pada sektor yang lebih spesifik,
yakni terkait dengan pariwisata dan hiburan. Hasil survei menunjukkan risiko
penyebaran virus semakin bervariasi ketika analisis dilakukan pada sektor yang lebih
rinci. Sebagai contoh, risiko penyebaran untuk restoran bergantung pada layanan
yang diberikan. Restoran dengan layanan take away atau outdoor memiliki risiko
penyebaran yang lebih rendah dibandingkan dengan restoran indoor atau
prasmanan.

METODOLOGI

Rio-Chanona et al (2020) menggunakan penggolongan sektor yang telah dilakukan


oleh pemerintah Italia dalam menentukan sektor esensial dan tidak esensial. Sektor
yang dibutuhkan selama masa pandemi seperti sektor jasa kesehatan dan pertanian
dikategorikan sebagai sektor esensial. Penggolongan tersebut tersedia dalam
klasifikasi NAICS 4-digit. Untuk menyesuaikan klasifikasi tersebut dalam konteks
Indonesia, studi ini melakukan konversi klasifikasi NAICS menjadi Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha (KBLI). Selanjutnya, penyesuaian terhadap beberapa sektor
dilakukan untuk lebih menggambarkan keadaan di Indonesia.

Adapun perhitungan risiko infeksi dilakukan dengan mengadopsi indeks risiko


terpapar penyakit oleh O*NET yang didasarkan pada kuesioner konteks pekerjaan di
AS. Indeks risiko infeksi ini menggunakan klasifikasi standar pekerjaan AS, sehingga
perlu dikonversikan ke dalam Klasifikasi Jabatan Indonesia (KJI) 1982 dan Klasifikasi
Baku Jabatan Indonesia (KBJI) 2009 3-digit. Untuk melihat risiko berdasarkan sektor,
studi ini melakukan tabulasi silang antara jumlah tenaga kerja pada setiap KJI 1982
terhadap Klasifikasi Baku Lapangan Usaha (KBLI) 2009 dan menghitung rerata
tertimbang masing-masing lapangan usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar di bawah menunjukkan hasil pemetaan 17 sektor ekonomi yang dibagi ke


dalam 4 kuadran:

 Kuadran I merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas dan risiko


infeksi di atas rata-rata: jasa kesehatan, jasa pendidikan, pertanian,
transportasi pergudangan, konstruksi, dan pengadaan listrik. Meski memiliki
risiko infeksi yang tinggi, sektor-sektor yang masuk kuadran I harus tetap
beroperasi, tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
 Kuadran II merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas di atas rata-
rata, tetapi risiko infeksi di bawah rata-rata: perdagangan dan reparasi,
informasi dan komunikasi, keuangan, jasa perusahaan, administrasi
pemerintahan, dan pengadaan air. Sektor-sektor yang ada di kuadran II
tetap

93
dapat beroperasi dengan protokol kesehatan standar mengingat risiko
infeksi yang relatif rendah.
 Kuadran III merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas dan risiko
infeksi di bawah rata-rata: industri pengolahan dan real estat. Meski tingkat
esensialitasnya di bawah rata-rata, tetapi sektor-sektor di kuadran III tetap
dapat beroperasi dengan protokol kesehatan standar mengingat risiko
infeksi yang relatif rendah.
 Kuadran IV merupakan sektor-sektor dengan tingkat esensialitas di bawah
rata-rata dan risiko infeksi di atas rata-rata: pertambangan, penyedia
akomodasi makan minum, dan jasa lainnya. Sektor-sektor yang masuk
dalam kuadran IV menjadi prioritas terakhir untuk dibuka. Jikapun dibuka,
sektor ini harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, salah satunya
pengurangan kapasitas.

Gambar 53 Pemetaan Sektor Ekonomi


Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas, dan Tenaga Kerja
Tingkat esensialitas
1.2 0
KUADRAN II: KUADRAN I:
Essensial > rata-rata Essensial > rata-rata
Risiko Transmisi < rata-rata Risiko Transmisi > rata-rata
DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN STANDAR
1.00 Pengadaan Listrik dan Gas
Pengadaan Air
Adm. pemerintah
Jasa 46,42%
TETAP BEROPERASI DENGAN PROTOKOL KESEHATAN YANG KETAT
pendidikan

Transportasi
Jasa keuangan
0.80 pergudangan

26,38% Jasa kesehatan

Infokom
Konstruksi Pertanian
Perdagangan0.60 Jasa
dan reparasiperusahaan
Risiko infeksi

-10 0 10 20 30 40 50 60 70

0.40 Pertambangan
15,0% Industri Jasa lainnya
KUADRAN IV:
pengolahan
KUADRAN III: Essensial < rata-rata
Essensial < rata-rata 0.20
Penyedia Risiko Transmisi > rata-rata
Risiko Transmisi < rata-rata
12,20%
Akomodasi Mamin PALING AKHIR DIBUKA. DIBUKA DENGAN KAPASITAS
< 100% DENGAN PROTOKOL
0.00
DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN STANDAR
Real Estat KESEHATAN YANG KETAT

Persentase jumlah tenaga

Keterangan:Besar lingkaran menggambarkan


% kerja

-0.20jumlah tenaga kerja

Pemetaan terhadap 17 sektor ekonomi memberikan gambaran awal yang dapat


dijadikan panduan bagi Pemerintah dalam menyeimbangkan antara kesehatan dan
ekonomi di tengah wabah Covid-19. Sektor-sektor pada kuadran II dan III dapat
mulai beroperasi di masa relaksasi PSBB sehingga penurunan aktivitas ekonomi
tidak terlalu dalam. Pemetaan yang dilakukan juga memberikan panduan terhadap
Pemerintah mengenai sektor-sektor mana yang harus menerapkan protokol
kesehatan yang lebih ketat dibandingkan sektor lainnya.

94
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemetaan yang lebih rinci diperlukan.
Gambar 55 menunjukkan hasil pemetaan Kementerian PPN/Bappenas dengan
menggunakan KBLI 2 digit. Dalam pemetaan sebelumnya, industri pengolahan
secara keseluruhan dikategorikan dalam kuadran III, tetapi jika dilihat lebih rinci,
terdapat sektor industri, salah satunya industri makan minuman, yang masuk dalam
kuadran
II. Contoh lain, di dalam sektor perdagangan dan reparasi, perdagangan eceran
masuk dalam kuadran II, sementara reparasi mobil dan motor masuk dalam kuadran
IV.

Gambar 54 Pemetaan Sektor Ekonomi KBLI 2 Digit


Berdasarkan Risiko Infeksi, Tingkat Esensialitas, dan Tenaga Kerja
Tingkat esensialitas
1.20

KUADRAN II: Industri makanan


Essensial > rata-rata 1.00 KU
Industri minuman
Risiko Transmisi < rata-rata
DAPAT BEROPERASI DENGAN TETAP MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN STANDAR
0.80

Perdagangan
eceran 0.60

-10.00 0.00 10.00 20.00


0.40
Perdagangan
KUADRAN III: Repar
Essensial < rata-rata
Risiko Transmisi < rata-rata 0.

DAPAT BEROPERASI DENGAN


TETAP MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN STANDAR

Pemetaan yang dilakukan dalam studi ini memiliki setidaknya dua kelemahan.
Pertama, nilai esensialitas dan risiko transmisi sektor ekonomi yang digunakan pada
studi ini masih berdasarkan hasil survei yang dilakukan di negara maju. Diperlukan
survei khusus untuk Indonesia yang menilai sektor ekonomi berdasarkan tingkat
esensialitas dan risiko transmisinya terhadap penyebaran virus Covid-19. Kedua,
studi ini hanya mampu melakukan pemetaan terhadap sektor ekonomi hingga KBLI
2 digit. Pemetaan sektor yang lebih rinci diperlukan untuk memberikan gambaran
lebih akurat, sebagaimana terlihat dalam hasil studi oleh Mlive (2020) pada sektor
restoran.

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Terlepas dari kelemahan yang ada, pemetaan terhadap sektor ekonomi yang
dilakukan studi ini dapat dijadikan panduan awal bagi Pemerintah dalam menyusun
kebijakan yang dapat menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi di tengah
wabah Covid-19. Sebagai ilustrasi, seandainya sebagian besar pekerja di suatu
daerah bekerja di sektor pertanian yang masuk dalam kuadran I, maka Pemerintah
Daerah
95
dapat menyusun program pemberian masker gratis bagi petani atau nelayan.
Pemberian tes yang rutin pada sektor-sektor dengan risiko tinggi, tetapi esensial
juga perlu dilakukan untuk memastikan sektor ini dapat berjalan dengan normal.
Pemerintah perlu lebih berhati-hati dalam membuka kembali sektor-sektor yang
masuk dalam kuadran IV. Selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, pada
tahap awal pembukaannya, sektor-sektor tersebut dapat beroperasi, tetapi tidak
dengan kapasitas 100 persen. Sektor-sektor pada kuadran II dan III merupakan
sektor-sektor yang tetap dapat beroperasi jika seandainya kebijakan PSBB kembali
diterapkan.

REFERENSI

Barrot, J-N, B Grassi and J Sauvagnat (2020), “Sectoral effects of social distancing”,
Covid Economics, 3: 85-102.

Chen, X, and Z Qiu (2020), “Scenario Analysis Of Non-Pharmaceutical Interventions


On Global Covid-19 Transmissions”, Covid Economics, 7: 46-67.

del Rio-Chanona, R M, P Mealy, A Pichler, F Lafond and J D Farmer (2020), “Supply


and demand shocks in the COVID-19 pandemic: An industry and occupation
perspective”, Covid Economics, 6: 65-104.

David Baqaee, et al (2002), “Reopening Scenarios”, NBER Working Paper No. 27244.

Mlive (2020), https://www.mlive.com/public-interest/2020/06/from-hair-salons-to-


gyms-experts-rank-36-activities-by-coronavirus-risk-level.html

Tian, L et al (2020), “Calibrated Intervention and Containment of the COVID-19


Pandemic”.

96
SUSUNAN TIM REDAKSI

Penanggungjawab
Ir. Bambang Prijambodo, MA

Pemimpin Redaksi
Eka Chandra Buana, SE, MA

Dewan Redaksi
Dr. Ir. Boediastoeti Ontowirjo, MBA
Dr. Onny Noyorono, MIA, MA
Leonardo Adypurnama Alias Teguh Sambodo, SP, MS, Ph.D
P.N. Laksmi Kusumawati, SE, MSE, MSc, Ph.D
Drs. I Dewa Gde Sugihamretha, MPM
Dr. Haryanto, SE, MA
Ir. Sidqy Lego Pangesthi Suyitno, MA
Ir. Imarita Trihanda, MS

Redaktur Pelaksana
Cut Sawalina, SE, MSi
Mochammad Firman Hidayat, SE, MA
Toni Priyanto J, S.Kom, ME
Rosy Wediawaty, SE, MSE,
MSc Tari Lestari, S.Si, SE, MS
Muhammad Fahlevy, SE, MA
Octal Pramudito, SE, MA
Dra. Dwi Martini, ME
Yunus Gastanto, SE,
PG.Dip
Istasius Angger Anindito, SE, MA
Yogi Harsudiono, SE, MPA
Ibnu Yahya, SE, M.Ec. Pol
Sukhad, S.IP
Drs. Muhammad Arif, Msi
Fajar Hadi Pratama, ST
Rufita Sri Hasanah, SE,
MEF
SUSUNAN TIM REDAKSI

Penulis
Filza Amalia, SE
Rakhmi Fadillah,
SE
Mario Rosario Wisnu Aji,
SE Achmad Rifa’I, S.Pd,
M.Sc Haqiqi Masnatin, SE
Rahma Hanii Maulida, SE
Rinda Komalasari, SE
Firdaussy Yustiningsih, STP, ME
Sharmila Erizaputri, SE
Hillary Tanida Stephany Sitompul, S.HI
Richard Lorenz Hasiholan Silitonga, SE
Aris Saputra, SE
Aldi Turindra Rachman, SE
Deni Apriyanto, SE
Hilda Roseline, SE
Mutiara Maulidya, SE
Widyastuti Hardaningtyas, SE
Widath Chaerunissa Ayuningtyas,
SE Zakka Farisy, SE
Imroatul Amaliyah, SE
Muhammad Fikri Masteriarsa, S.Stat

Distributor/Sirkulasi
Imam
Musadad Tulus
Sujadi

Administrasi
Dina Fitriani, SPd
Riris Karisma Kholid, SE

Editor
Rahma Hanii Maulida, SE

Grafis dan Layout


Zaid Fadhlurrahman, S.Kom
Untuk memberikan hasil laporan terbaik,

kami mengharapkan saran dan kritik membangun dari pembaca.

Kritik dan saran harap dikirimkan ke alamat surat elektronik

berikut ditpmas@bappenas.go.id
KEDEPUTIAN BIDANG EKONOMI
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Gedung Wisma Bakrie 2 Lt. 5, Jl. HR Rasuna
Said, Kuningan, Jakarta Selatan, 12920
Telp. (021) 31934267

Anda mungkin juga menyukai