NPM: 200110180095
Kelas: D
1. Jelaskan jalur distribusi susu di Indonesia dan parameter apa saja yang diujikan pada
2. Jelaskan dengan lengkap perlakuan-perlakuan pada susu beserta alat yang digunakan
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan pemanasan susu secara pasteurisasi dan sterillisasi
Jawaban
1. Jalur distribusi susu dimulai dari peternakan rakyat ataupun industri, kemudian susu
dari peternakan akan di tampung di tempat yang biasa disebut tempat penampungan
kelompok (TPK). Pihak koperasi kemudian akan mengambil susu yang berada di
Contoh saluran distribusi pada Perusahaan Susu Sapi Karunia Kediri adalah
sebagai berikut : produsen – konsumen, produsen – loper –
a. Penyimpanan susu, susu harus disimpan di tempat yang aman dari bau-bauan dan
dan perkembangbiakan mikroba yang terdapat dalam susu. Pada suhu pendinginan
b. Filtrasi / Penyaringan: Air susu yang baru diperah tersebut disaring dengan Kain
Saringan Susu / Strainer. Saringan susu dapat menggunakan kain untuk menyaring
susu Kain blacu, kain tetra, atau kain popok berwarna putih berukuran 60 x 60 cm.
partikel padat (kotoran, sel epitel dari ambing, leukosit, dan sedimen bakteri) akan
berkumpul dan terpisah. Alat yang digunakan yaitu clarifier yang memiliki prinsip
dalam susu baik yang dikehendaki maupun yang tidak kita kehendaki. Separasi
bisa berarti pemisahan antara lemak dengan susu skim, atau bisa juga pemisahan
susu, seperti leukosit. Perbedaan berat jenis antara lemak susu ( berat jenis 0.93)
dan skim milk (berat jenis 1.3) menyebabkan ada dua komponen untuk diseparasi
komponen tersebut dapat dilakukan dengan lebih cepat lagi yaitu sekitar 5000
dapat dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugal yang terdiri dari beberapa
tipe, namun umumnya ada tiga tipe sentrifugal yang berbeda satu sama lain,
e. Standarisasi: Standardisasi adalah proses penetapan kadar lemak susu dan krim
produk yang dihasilkam. Level kadar lemak susu dan produk susu dapat
Serikat mengenai susu (United States Public Health Service Milk Code),
homogenisasi adalah suatu perlakuan untuk menjaga agar butiran lemak susu tidak
terurai secara berlebihan setelah disimpan 48 jam pada penyimpanan 45oF (7.2oC),
tidak tampak terjadinya pemisahan krim di dalam susu, dan persentase lemak
dalam 0.964 liter sebesar 100 ml atau proporsinya 10% dari persentase lemak dari
susu yang tersisa setelah melalui pencampuran. Kata ”susu” bisa diartikan di
adalah untuk mendapatkan emulsi yang stabil, sehingga tidak akan terbentuk krim
homogenisasi pada susu penuh juga berarti berlaku untuk seluruh bagian dari
susu. Kita juga dapat memilih homogenisasi sebagian, dalam hal ini misalnya,
skim. Pada metoda ini alat homogenizer yang lebih kecil bisa digunakan dengan
memerlukan daya yang lebih sedikit. Homogenisasi dapat dilakukan
g. Pasteurisasi: Proses pemanasan pada suhu dan waktu tertentu untuk membunuh
mikroba patogen saja dan hanya mengalami sedikit perubahan pada komposisi,
rasa, dan nilai gizi susu. Pasteurisasi dibagi menjadi Batch pasteurisation / Low
Temperature Long Time dan Continuous Flow / High Temperature Short Time.
kontainer, suhu 110-115oC selama 20-30 menit dan ultra high temperature (UHT)
pada suhu 135-140oC selama 2-10 detik. Waktu pemanasan yang singkat
dilakukan untuk mencegah perubahan nilai gizi susu dan mempertahankan warna,
yang tidak berguna pada susu dan sama-sama memiliki 2 metode yang berbeda.
susu.
Perubahan kimia pada susu oleh karena perlakuan panas cukup banyak dan sangat
Rasa Pengaruh perlakuan panas sangat penting dan memegang peranan pada rasa
susu, bahkan dengan perlakuan panas yang rendah pun umumnya dapat menimbulkan
susu, di mana jika terjadi rasa susu yang berbeda mereka menyebutnya dengan istilah
”offflavours”. Perlakuan panas yang lebih tinggi menghasilkan rasa susu menjadi
”off-flavours” seperti rasa hangat, gosong, caramel dan angit. Rasa hangat dan gosong
ditemukan pada susu yang dipasteurisasi, dan rasa caramel serta angit terjadi pada
Perlakuan panas pada temperatur lebih dari 60oC, akan menurunkan kemampuan
lemak untuk bergabung. Hal ini disebabkan protein globulin yang menentukan
bulatan lemak, maka dalam 10 hari bulatan lemak akan muncul ke permukaan dalam
satu liter botol susu. Persentase lemak pada krim dengan volume yang lebih kecil
yang terbentuk pada krim dari susu yang dipanaskan lebih tinggi dibanding persentase
lemak pada krim dengan volume yang lebih besar dari susu mentah.
Perlakuan panas dalam botol merusak vitamin C paling sedikit setengahnya, thiamin
yang hilang 30 – 40%, sedangkan vitamin B12 hampir seluruhnya rusak. Indikasi
yang paling nyata adalah berkurangnya vit B6 selama proses sterilisasi. Proses
pemanasan tidak berpengaruh terhadap vit A, karoten, riboflavin dan pengaruhnya
biologi dari protein berkurang beberapa persen. Tidak ada bukti pengaruh yang tidak