Makalah Manajemen Breeder Dan Penetasan - Kel 2
Makalah Manajemen Breeder Dan Penetasan - Kel 2
MAKALAH
MANAJEMEN TERNAK UNGGAS
”MANAJEMEN BREEDER DAN PENETASAN”
Disusun Oleh :
Kelas D
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Bab Halaman
PENDAHULUAN
II
PEMBAHASAN
pada fase ini membutuhkan kondisi yang hangat supaya ayam merasa nyaman
sehingga untuk mengatur temperatur yang nyaman untuk anak ayam tersebut
digunakan alat pemanas buatan (brooding system) (Permentan, 2011). Sistem
pencahayaan pada fase starter membutuhkan cahaya lebih terang karena ayam
membutuhkan suhu yang hangat untuk menyesuaikan tubuhnya agar tetap pada
suhu yang nyaman. Negara dkk. (2013) menyatakan bahwa pencahayaan saat
fase starter berperan penting dalam proses pertumbuhan melalui pengaturan
sekresi hormon somatotropin.
Pakan pada fase starter berbentuk crumble dan harus memiliki nutrisi yang
cukup untuk kebutuhan ayam. Bisa juga diberikan feed additive untuk melengkapi
kebutuhan mutrisi mikro seperti vitamin, mineral dan asam amino. Cara
pemberian ransum untuk ayam pembibit tidak diberikan ad libitum tetapi dengan
cara terbatas (restricted feeding) yaitu pemberian pakan dengan sistem jatah. Cara
ini dilakukan dengan tujuan agar ayam pembibit yang dipelihara tidak terlalu
gemuk. Jika bobot ayam terlalu gemuk dapat menyebabkan banyak kerugian yaitu
produksi menurun, lebih peka terhadap penyakit, mudah terkena cekaman panas
dan mortalitasnya lebih tinggi.
Air minum pada fase starter diberikan secara ad libitum. Air minum yang
disalurkan melalui nipple sebelumnya ditampung dalam 2 tandon air minum, yaitu
satu tandon berisi air yang diampur kaporit atau chlorin yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas air minum dan yang satunya lagi berisi air yang dicampur
dengan vitamin untuk mencegah stress pada ayam akibat cekaman panas dan
mencegah feed shock saat vaksin.
tubuhnya yang semakin bertambah dan bulu yang semakin lengkap serta kelamin
sekunder yang mulai nampak (Rasyaf, 1997).
Pada periode grower sistem produksi ayam mulai tumbuh dan sistem
hormon reproduksi mulai berkembang dengan baik, berkaitan dengan
berkembangnya sistem reproduksi ada faktor yang harus diperhatikan yaitu faktor
ransum dan cahaya, karena kegagalan dalam memperhatikan keduanya akan
berakibat fatal terhadap produksi dimasa bertelur kelak (Siregar dan Sabrani,
1986).
Pengelolaan Fase Grower Fase grower pada ayam petelur, terbagi ke
dalam dua kelompok umur yaitu 6 – 14 minggu dan umur 14 – 20 minggu
sering disebut dengan fase developer. Ada beberapa cara pemeliharaan
untuk mengurangi terjadinya stress akibat pemindahan kandang, yaitu :
1. Brooding house
Kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam (DOC), dilanjutkan
pemeliharaan sampai mencapai umur 6 – 14 minggu. Kandang yang
digunakan kandang sistem litter. Dipindahakan dari kandang grower
sekitar 14 minggu.
2. Grow - Lay – House
Kandang yang digunakan pada fase pertumbuhan, juga digunakan sampai
akhir bertelur yaitu sejak umur 6 minggu.
3. Brood – Grow – Lay – House
Ayam dipelihara dalam kandang yang sama, sejak ayam dipelihara umur
satu hari sampai akhir bertelur. Kepadatan kandang dapat
mempengaruhi pertumbuhan yang baik. Bila kandang terlalu padat,
umumnya menyebabkan pertumbuhan yang lambat, kanibalisme, efisiensi
penggunaan ransum rendah. Luas tempat pakan, tempat air minum,
luas lantai perelor dipengaruhi oleh tipe lantai kandang, besar badan ayam,
temperatur lingkungan, ventilasi kandang dan perlengkapan kandang.
6
III
PENUTUP
3.8 Kesimpulan
1. Daya tampung kandang terbuka untuk ayam bibit pedaging dewasa 3-4
ekor/m2 dengan sistem litter atau 4-5 ekor/m2 dengan sistem 2/3 slat. Daya
tampung kandang tertutup untuk ayam bibit pedaging dewasa 4-5
ekor/m2 dengan sistem litter atau 5-6 ekor/m2 dengan sistem 2/3 slat.
Peralatan yang digunakan di kandang umumnya terdiri dari blower,
cooling pad, lampu sebagai pencahayaan, baby chick, feeder
tray, nipple, male feeder, female feeder, hanging, hover dan sangkar.
2. Fase starter membutuhkan cahaya lebih terang karena ayam membutuhkan
suhu yang hangat untuk menyesuaikan tubuhnya agar tetap pada suhu
yang nyaman. Pakan pada fase starter berbentuk crumble dan harus
memiliki nutrisi yang cukup untuk kebutuhan ayam.
3. Kepadatan kandang dapat mempengaruhi pertumbuhan yang baik. Bila
kandang terlalu padat, umumnya menyebabkan pertumbuhan yang lambat,
kanibalisme, efisiensi penggunaan ransum rendah. Luas tempat pakan,
tempat air minum, luas lantai perelor dipengaruhi oleh tipe lantai
kandang, besar badan ayam, temperatur lingkungan, ventilasi kandang dan
perlengkapan kandang.
4. Pemberian ransum untuk periode layer dapat diberikan sesuai dengan
umur ayam, yaitu ayam 19-35 minggu membutuhkan ransum dengan
protein 19%; energi metabolisme 2.800 kkal/kg; dan kalsium 3,8-4,2%,
untuk ayam umur 53 minggu sampai 76 atau 80 minggu membutuhkan
protein 18%; energi metabolisme 2750 kkal/kg; dan kalsium4,0-4,4%.
Cahaya berwarna biru membuat ayam menjadi lebih tenang, merah
mengurangi kanibalisme dan pencabutan bulu oleh ayam lain, cahaya
berwarna hijau-biru menstimulasi pertumbuhan sedangkan orange-merah
menstimulasi reproduksi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Abiola, S.S., N.E. Radebe, C. v. d. Westhuizen and D.O. Umesiobi. 2012. Whole
hatchery waste meal as alternative protein and calcium sources in broiler
diets. Archivos de zootecnia. 61: 229-234.
Khan, S.H. and B.M. Bhatti. 2001. Effect of autoclaving, toasting and cooking on
chemical composition of hatchery waste meal. Pakistan Veterinary
Journal. 21 : 22-26.
King’ori, A.M. 2011. Review of the factors that influence egg fertility and
hatchabilty in poultry. International Journal of Poultry Science. 10(6):
483-492\
Paimin, F.B. 2012. Membuat dan Mengelola Mesin Tetas. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Rahayu, Imam, Titi Sudaryani, Hari Sentosa. 2011. Panduan Lengkap Ayam.
Penebar Swadaya. Jakarta
Siregar, M.P., M. Sabrani, and S. Pramu. 1980. Teknik Beternak Ayam Petelur.
Mergie Grup. Jakarta.
Shulaw, W.P. and G.L. Bowman. 2001. On-frambiosecurity: Traffic control and
sanitation. J. Vet. Prevent. Med. 6:1-3.
Suprijatna Edjeng. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Jakarta: Penebar Swadaya
LAMPIRAN
Pembagian Tugas
M. Dandy Herliansyah 200110170270 Pembahasan :
- manajemen perkawinan
- manajemen telur tetas
dan penetasan
Indah Pratiwi K 200110180075 Pembahasan :
-persiapan kandang dan
peralatan (open house
dan close house)
- starting manajemen
Ridha Hanifa Erawanti 200110180088 Pembahasan :
- penanganan limbah
- biosecurity operasional
di breeder
Naufal Ardiana Jiyad 200110180095 Cover, pendahuluan,
kesimpulan, daftar
pustaka, lampiran
Shelviana Lestari 200110180168 Edit, ppt, moderator
Yusuf Nurdiansyah 200110180216 Pembahasan :
- growing manajemen
- laying manajemen