1. Latar Belakang Sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang merupakan periode ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005- 2025, fokus pembangunan diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang. Penekanan pembangunan untuk peningkatan daya saing kompetitif perekonomian berdasarkan keunggulan sumber daya alam dan SDM berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang terus meningkat. 2. Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025; 3. Ketentuan Umum PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2015-2019. 4. Tujuan Untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Pengawasan Obat dan Makanan yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, telah diberlakukan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2015-2019 sebagaimana telah diganti dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun 2015-2019; 5. Materi Muatan/Aspek Perubahan Peraturan BPOM yang diatur 6. Materi Farmasi Kondisi Umum BPOM 7. Sanksi Tindak Administratif atau sanksi Pidana 8. Aturan Peralihan/ Perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Penutup Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 28 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Badan Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2015-2019; ASPEK KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NO. 381/2007 JUDUL KEBIJAKAN OBAT TRADISIONAL NASIONAL 1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 antara lain meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat serta memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata 2. Dasar Hukum Undang-Undang Obat Keras (Staatsblad 1949 Nomor 419) 3. Ketentuan Umum Keputusan Menteri Kesehatan Tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasional 4. Tujuan Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan (sustainable use) untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam upaya peningkatan kesehatan 5. Materi Muatan/Aspek Kebijakan Obat Tradisonal Nasional lebih melanjut yang diatur 6. Materi Farmasi Obat Tradisional 7. Sanksi Tindak Administratif atau sanksi Pidana 8. Aturan KOTRANAS dipergunakan sebagai pedoman dan arah dalam bertindak dari Peralihan/Penutup berbagai pemangku kepentingan di bidang obat tradisional nasional