Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Kurniawan

NPM : 2043700172

TUGAS KETIGA FARMAKOTERAPI


STUDI KASUS HIPERLIPIDEMIA
Pasien x wanita premenopause usia 43 tahun, menjalani pemeriksaan rutin profil lipidnya.
Sebelumnya tidak pernah mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan rutin mengkonsumsi
multivitamin. Pasien memilki simtom penyakit coroner, carotid dan penyakit vascular perifer.
Pasien memiliki riwayat perokok 20 pack pertahun dan rutin berolahraga 4 kali seminggu. Pasien
mengatakan kalau dia menjalani diet rendah lemak dan rendah kolesterol. Ayahnya meninggal
saat usia 71 tahun dengan kadar kolesterol yang normal. Ibunya mendapatkan serangan infark
miokard pada usia 47 tahun dab meninggal di usia 57 tahun akibat serangan infark miokard (MI)
ke 2. Kakeknya meninggal saat usia 52 tahun akibat serangan MI, saudara perempuannya
menderita hiperkolesterolemia dan rutin mengkonsumsi simvastatin.
Data-data pasien adalah sebagai berikut:
BB = 125 kg, TB = 163 cm, BP = 120/82 mmHg, Denyut jantung = 66 beats/menit
Data laboratorium:
 Total cholesterol, 290 mg/dL  Alanine aminotransferase (ALT), 11
 TG, 55 mg/dL units/L
 HDL-C, 55 mg/dL  Aspartate aminotransferase (AST), 8
 LDL-C, 224 mg/dL units/L

 Non–HDL-C, 235 mg/dL  Blood urea nitrogen, 12 mg/dL

 Plasma glucose, 96 mg/dL  Creatinine, 1.0 mg/dL

 Thyroid-stimulating hormone (TSH),  Urinalysis, negative

0.92 international units/mL


Nama : Andi Kurniawan
NPM : 2043700172

Penyelesaian

INTERPRETASI KASUS
Nama pasien ibu X
Usia 43 tahun
Berat badan 125 kg
Tinggi badan 163 cm
Tekanan darah 120/82 mmHg
Denyut jantung 66 kali/menit
Riwayat
Tidak ada
pengobatannya
- Merokok 20 pack/tahun;
Catatan - rutin berolah raga 4 kali seminggu;
- pasien menjalani diet rendah lemak dan rendah kolesterol.
- Ayahnya meninggal saat usia 71 tahun dengan kadar kolesterol
normal
- Ibunya pada usia 47 tahun mendapat serangan infark miokard dan
meninggal pada usia 57 tahun saat serangan infark miokard yang
Family history
ke-2
- Kakeknya meninggal saat usia 52 tahun akibat serangan miokard
- Saudara perempuannya menderita hiperkolesterolemia dan rutin
mengkonsumsi simvastatin

DATA LABORATORIUM
Total kolesterol 290 mg/dL*
Trigliserida 55 mg/dL
HDL-C 55 mg/dL
LDL-C 224 mg/dL*
NON-HDL-C 235 mg/dL
Plasma glucose 96 mg/dL
Thyroid stimulating hormone 0.92 international units/ml
(TSH)
Alanine aminotransferase (ALT) 11 units/ml
Aspartate aminotransferase (AST) 8 units/L
Blood urea nitrogen 12 mg/dL
Creatine 1.0 mg/dL*
Urinalysis negatif
Nama : Andi Kurniawan
NPM : 2043700172

1. Apakah yang dapat anda evaluasi terkait riwayat pasien dan hasil penilaian
laboratoriumnya?
pasien mengalami obesitas, melihat dari nilai berat badan 125 kg dan tinggi badan 162
cm, berate pasien ini memiliki nilai BMI 47 kg/m2 yang artinya pasien menderita obesitas
tahap 2.

Pasien juga mengalami hyperlipidemia atau nilai kolesterol tinggi yaitu 290 mg/dL
dimana nilai normal kolesterol pada wanita adalah <200 mg/dL

2. Apakah ada bukti jika pasien mengalami peningkatan LDL-C memang berkaitan
dengan penyakitnya atau karena penyebab sekunder?
Beberapa faktor yang bisa menyebabkan kadar kolesterol menjadi tinggi. Faktor tersebut
meliputi:
- Konsumsi makanan yang kurang sehat serta memiliki kadar lemak jenuh dan
lemak trans yang tinggi, misalnya daging merah dan junk food
- Kurang berolahraga dan beraktivitas
Nama : Andi Kurniawan
NPM : 2043700172

- Kebiasaan merokok
- Terlalu banyak konsumsi minuman beralkohol
- Obesitas
- Penyakit tententu, seperti hipertensi, diabetes, penyakit ginjal, atau HIV/AIDS
- Usia tua
Selain dari faktor di atas, meningkatnya kadar kolesterol juga bisa disebabkan oleh faktor
genetik atau keturunan. Kondisi ini disebut dengan familial hypercholesterolaemia (FH).
Pada kondisi ini, kadar kolesterol penderita akan tetap tinggi walaupun telah menerapkan
pola hidup yang sehat.
Jadi, walaupun pasien sudah berolahraga 4 kali seminggu dan menjalani diet rendah
lemak dan rendah kolesterol, tetapi pasien tersebut memiliki riwayat perokok 20 pack
pertahun. Hal inilah yang dapat meningkatkan tingginya kadar LDL pasien.

Catatan yang perlu diperhatikan dari hasil Risk Calculator diatas :


 Statin intensitas sedang dapat berupa atorvastatin 10mg, pravastatin 40mg, atau
simvastatin 20-40mg. Statin intensitas tinggi mungkin atorvastatin 40mg-80mg.
 Pedoman AHA / ACC menekankan pentingnya modifikasi gaya hidup untuk menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular pada semua pasien. Ini termasuk makan makanan yang
Nama : Andi Kurniawan
NPM : 2043700172

menyehatkan jantung, latihan aerobik teratur, pemeliharaan berat badan yang diinginkan,
dan menghindari produk tembakau atau mengurangi merokok.
 Sebelum memulai terapi statin, dokter dan pasien harus berdiskusi untuk membahas
faktor risiko seperti merokok dan gaya hidup optimal, potensi manfaat pengurangan
risiko ASCVD, efek pengobatan yang merugikan, interaksi obat-obat, dan preferensi
pasien untuk pengobatan.
 Faktor tambahan dapat dipertimbangkan untuk menginformasikan pengambilan
keputusan pengobatan. Faktor-faktor ini mungkin termasuk LDL-C primer yang lebih
besar dari 160 mg / dL atau bukti lain dari hiperlipidemia genetik, riwayat keluarga
ASCVD prematur dengan onset kurang dari 55 tahun pada saudara laki-laki derajat
pertama atau kurang dari 65 tahun pada yang pertama. derajat kerabat perempuan, protein
C-reaktif sensitivitas tinggi lebih dari 2 mg / L, skor KAK lebih besar dari 300 unit
Agatston atau lebih dari 75 persentil untuk usia, jenis kelamin, dan etnis, indeks
pergelangan kaki-brakialis kurang dari 0,9, atau peningkatan risiko seumur hidup dari
ASCVD. (referensi : http://www.cvriskcalculator.com/)
3. Dapatkah pasien x ini mengalami inherited hyperlipidemia?
Pasien ibu X ini dapat mengalami inherited hyperlipidemia melihat dari family history
yang kuat tersebut menjelaskan bahwa “Ibunya mendapatkan serangan infark miokard
pada usia 47 tahun dan meningga di usia 57 tahun akibat serangan infark miokard (MI)
ke 2. kakeknya meninggal saat usia 52 tahun akibat serangan MI, saudara perempuannya
menderita hiperkolestrolemia dan rutin mengkonsumsi simvastatin”. Kesimpulannya
yaitu bahwa pasien tersebut terkena hiperlipidemia yang berasal dari keturunan atau dari
keluarganya.
(referensi: Semenkovich CF, Goldberg AC, Goldberg IJ. Disorders of Lipid Metabolism.
In: Melmed S, Polonsky KS, Larsen PR, Kronenberg HM, editors. Williams Textbook of
Endocrinology, 12th ed. W.B. Saunders; 2011.)
4. Apakah pasien X memiliki resiko CHD ?
berdasarkan Coronary Heart Disease calculator untuk resiko CHD, pasien X bila
memiliki tekanan darah 120/82 mmHg serta Total cholesterol, 290 mg/dL dan HDL-C,
55 mg/dL memiliki resiko terkena serangan infark miokard atau kematian dengan nilai
presentase CHD 5.9% pada 10 tahun yang akan datang.
Nama : Andi Kurniawan
NPM : 2043700172

(referensi:https://www.mdcalc.com/framingham-risk-score-hard-coronary-heart-
disease#creator-insights).

Anda mungkin juga menyukai