KELOMPOK 3-KELAS C
Karlina Rahma Maharani (201911081)
Kevin Yuan Saputra (201911082)
Khofifah (201911083)
Kianti Raesa Islamiah (201911084)
Laura Regitha Reviananda (201911085)
Lia (201911086)
Lidya Oktavia (201911087)
Litta Irsania (201911088)
Lucky Ananda Louriandono (201911089)
M. Rafa Dani Utama (201911090)
1. Pengirim 4. Penerima
2. Pesan 5. Feedback
3. Saluran 6. Aturan/Protokol
Konsep Komponen Komunikasi
Pesan (message)
Komunikator (sender) Media (channel) → alat
disampaikan melalui
mengirimkan pesan pemberi pesan dari
media secara langsung
(informasi) kepada komunikator ke
maupun tidak
orang komunikan
langsung
● Jika dua orang berasal dari suku yang sama/pendidikan yang sama
melakukan komunikasi, maka ada kecenderungan dua orang
tersebut mempunyai bahan yang sama untuk berkomunikasi.
● Adanya kesamaan akan mendorong orang-orang untuk saling
tertarik dan karena kesamaan tersebut komunikasi menjadi lebih
efektif.
Prinsip 10: Komunikasi
Prinsip 9: Komunikasi
bersifat prosesual, dinamis,
bersifat nonseksual
dan transaksional
1
Pencegahan Penyakit
2 3
Rehabilitasi Promosi Kesehatan
1. Pencegahan Penyakit
Merupakan usaha pencegahan penyakit adalah hal yang paling penting karena
dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik serta
memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatan maupun
rehabilitasi.
5 usaha pencegahan penyakit menurut Leavell dan Clark:
1. Penyediaan makanan sehat.
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan.
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
4. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
5. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
2. Rehabilitasi
Merupakan usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan
kemampuannya.
1. Interaksi intim
2. Percakapan sosial
4. Wawancara
● Menurut Muhammad (2004), komunikasi interpersonal mempunyai beberapa
tujuan, yakni:
6. Untuk Membantu
● Menurut Devito (1997) komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika
memiliki :
harus terbuka terhadap orang yang orang lain pada suatu saat tertentu,
diajak berinteraksi, reaksi jujur dari dari sudut pandang orang lain itu,
5. Kesetaran (Equality)
Kesetaraan berarti menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl Rogers,
kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak
bersyarat” kepada orang lain
03
KOMUNIKASI INTERPROFESIONAL
(HUBUNGAN DOKTER-TENAGA
KESEHATAN-PASIEN-MASYARAKAT)
KOMUNIKASI INTERPROFESSIONAL
EDUCATION (IPE)
● Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional
Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau lebih profesi belajar
dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi
dan kualitas pelayanan.
● IPE merupakan pendekatan proses pendidikan dua atau lebih disiplin
ilmu yang berbeda berkolaborasi dalam proses belajar-mengajar dengan
tujuan untuk membina interdisipliner/interaksi interprofessional yang
meningkatkan praktek disiplin masing-masing (ACCP, 2009).
Komunikasi Interprofessional Education (IPE) meliputi :
● Seorang dokter juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam kesehatan
masyarakat. Seorang dokter yang ideal salah satunya harus mampu berlaku sebagai
komunikator yang melakukan persuasi kepada individu, keluarga dan masyarakat untuk
melaksanakan gaya hidup yang sehat dan menjadi mitra dalam program kesehatan
(Boelen, 1994).
● seorang dokter harus ikut serta pula dalam membangun mediasi dan advokasi kesehatan
dengan melibatkan masyarakat selain harus mampu menangani kesehatan individual.
4. Hubungan Tenaga Kesehatan - Pasien
● Hubungan antara perawat atau tenaga kesehatan dengan
pasien adalah hubungan interpersonal atau bisa dikenal
wawancara pengobatan terhadap pasien.
● Pentingnya komunikasi interpersonal bagi perawat ialah
karena perawat dapat mengetahui diri pasien
selengkap-lengkapnya.
● Dengan begitu pasien akan merasa puas dan terpenuhi
harapannnya. misalnya seperti bagaimana perawat merespon
dengan cepat setiap keluhan yang dirasakan pasien,
keterampilan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
sehingga pasien merasa aman dan nyaman, membantu pasien
dan
5. Hubungan Tenaga Kesehatan dengan Masyarakat