Anda di halaman 1dari 44

KOMUNIKASI EFEKTIF

KELOMPOK 3-KELAS C
Karlina Rahma Maharani (201911081)
Kevin Yuan Saputra (201911082)
Khofifah (201911083)
Kianti Raesa Islamiah (201911084)
Laura Regitha Reviananda (201911085)
Lia (201911086)
Lidya Oktavia (201911087)
Litta Irsania (201911088)
Lucky Ananda Louriandono (201911089)
M. Rafa Dani Utama (201911090)

DOSEN TUTOR : Mutiara Rina, drg., M.PH.


01
DASAR-DASAR
KOMUNIKASI DAN
KOMUNIKASI
KESEHATAN
Komunikasi
Adhani R (2014)

Proses penyampaian informasi


(pesan, ide, gagasan) dari satu
pihak ke pihak lain yang bisa
dilakukan secara lisan maupun
gerak-gerik badan yang dapat
dimengerti oleh kedua belah
pihak.
Macam-Macam Komunikasi ( Joseph A. De Vito)
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication), komunikasi dengan
diri sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication), komunikasi antara
dua orang atau lebih secara tatap muka.
3. Komunikasi Publik (Public Communication), komunikasi dengan banyak orang
yang disampaikan dalam situasi tatap muka.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication), komunikasi yang pesannya dikirim
dari sumber yang melembaga ke banyak orang secara massal melalui alat yang
bersifat mekanis separti radio, televisi, surat kabar dan film.
Komponen Komunikasi
Adhani R (2014)

1. Pengirim 4. Penerima

2. Pesan 5. Feedback

3. Saluran 6. Aturan/Protokol
Konsep Komponen Komunikasi

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
Proses Komunikasi
Adhani R (2014)

Pesan (message)
Komunikator (sender) Media (channel) → alat
disampaikan melalui
mengirimkan pesan pemberi pesan dari
media secara langsung
(informasi) kepada komunikator ke
maupun tidak
orang komunikan
langsung

Komunikan (receiver) Komunikan (receiver)


memberikan feedback menerima pesan dan
kepada komunikator dimengerti
Fungsi Komunikasi Deddy Mulyana (2005)
1. Menyatakan dan mendukung identitas diri.
2. Mempengaruhi orang lain untuk berpikir & berperilaku sesuai dengan apa yang
diinginkan.
3. Mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis.
4. Menyelesaikan masalah.
5. Memuaskan rasa penasaran.
6. Menciptakan dan menanam hubungan dengan orang lain.
7. Menunjuk ikatan dengan orang lain.
8. Memutuskan untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu.
9. Meningkatkan kesadaran pribadi, kesadaran fisik.
Prinsip
Komunikasi
Harahap RA (2019)
Prinsip 1: Komunikasi adalah suatu
proses simbolik

● Lambang atau simbol digunakan untuk menunjuk sesuatu


lainnya yang disepakati bersama.
● Meliputi pesan verbal, perilaku nonverbal, dan objek yang
maknanya disepakati bersama.
● Karakteristik lambang: sembarang, tidak mempunyai makna,
dan sangat bervariasi.
Prinsip 2: Setiap pelaku Prinsip 3: Komunikasi
mempunyai potensi punya dimensi isi dan
komunikasi dimensi hubungan

● Gerak tubuh, ekspresi wajah


● Dimensi isi menunjukkan muatan
(komunikasi nonverbal) dapat
(isi) komunikasi.
dimaknai oleh orang lain
● Dimensi hubungan menunjukkan
menjadi suatu stimulus.
bagaimana cara mengatakannya
● Komunikasi sudah terjadi bila
dan mengisyaratkan.
seseorang memberi makna pada
perilaku orang lain atau
perilakunya sendiri.
Prinsip 4: Komunikasi itu Prinsip 5: Komunikasi terjadi
berlangsung dalam berbagai dalam konteks ruang dan
tingkat kesengajaan waktu

● Pesan komunikasi yang dikirim


● Komunikasi dilakukan dari yang
(verbal/nonverbal) disesuaikan
tidak sengaja hingga yang sengaja
dengan tempat proses komunikasi
dan sadar serta terencana.
berlangsung, kepada siapa pesan itu
● Kesadaran akan lebih tinggi ketika
dikirim dan kapan komunikasi
berkomunikasi dalam situasi
berlangsung.
khusus. ● Makna-makna berkomunikasi
● Contoh: teman menyampaikan berhubungan dengan konteks
berita yang sangat menarik bagi fisik/ruang, waktu, sosial, dan
kita. psikologis.
Prinsip 6: Komunikasi
Prinsip 7: Komunikasi itu
melibatkan prediksi peserta
bersifat sistemik
komunikasi

● Komunikasi terikat oleh aturan ● Komunikasi berkaitan dengan sistem


internal dan eksternal.
atau tata krama. Maksudnya
● Sistem internal → seluruh sistem
orang-orang memilih strategi
nilai yang dibawa oleh seseorang
berdasarkan bagaimana orang
individu ketika ia berpartisipasi
yang menerima pesan akan
dalam komunikasi.
merespons.
● Sistem eksternal → unsur-unsur
● Kita dapat memprediksi perilaku
dalam lingkungan di luar individu
komunikasi orang lain
(contoh: kata-kata yang dipilih,
berdasarkan peran sosialnya. isyarat fisik, cahaya, dll.)
Prinsip 8: Semakin mirip latar belakang sosial
budaya, semakin efektiflah komunikasi

● Jika dua orang berasal dari suku yang sama/pendidikan yang sama
melakukan komunikasi, maka ada kecenderungan dua orang
tersebut mempunyai bahan yang sama untuk berkomunikasi.
● Adanya kesamaan akan mendorong orang-orang untuk saling
tertarik dan karena kesamaan tersebut komunikasi menjadi lebih
efektif.
Prinsip 10: Komunikasi
Prinsip 9: Komunikasi
bersifat prosesual, dinamis,
bersifat nonseksual
dan transaksional

● Proses komunikasi bersifat ● Komunikasi itu dinamis dan


sirkular yang artinya tidak transaksional.
berlangsung satu arah. ● Ada proses saling memberi dan
● Melibatkan respon atau menerima informasi di antara
tanggapan sebagai bukti bahwa pihak-pihak yang melakukan
pesan yang dikirimkan itu komunikasi (contoh:
diterima dan dimengerti. pengetahuan).
Prinsip 12: Komunikasi bukan
Prinsip 11: Komunikasi
panasea untuk menyelesaikan
bersifat irreversible
berbagai masalah

● Setiap orang yang melakukan


● Komunikasi bukan satu-satunya
komunikasi tidak dapat
cara untuk menyelesaikan
mengontrol efek yang masalah.
ditimbulkan oleh pesan yang ● Konflik atau persoalan tersebut
dikirim. mungkin berhubungan dengan
● Komunikasi tidak dapat ditarik masalah struktural yang tidak bisa
kembali, jika seseorang sudah diselesaikan dengan cara
berkata menyakiti orang lain. komunikasi.
Komunikasi Kesehatan
Notoatmodjo (2007)
Usaha yang sistematis untuk
memengaruhi secara positif perilaku
kesehatan masyarakat dengan
menggunakan berbagai prinsip dan
metode komunikasi, baik
menggunakan komunikasi
interpersonal, maupun komunikasi
massa.
Ruang Lingkup Komunikasi Kesehatan
Adhani R (2014)

1
Pencegahan Penyakit

2 3
Rehabilitasi Promosi Kesehatan
1. Pencegahan Penyakit
Merupakan usaha pencegahan penyakit adalah hal yang paling penting karena
dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik serta
memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pengobatan maupun
rehabilitasi.
5 usaha pencegahan penyakit menurut Leavell dan Clark:
1. Penyediaan makanan sehat.
2. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan.
3. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
4. Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
5. Memberikan perlindungan khusus terhadap suatu penyakit.
2. Rehabilitasi
Merupakan usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat, semaksimalnya sesuai dengan
kemampuannya.

Rehabilitasi terdiri atas:


1. Rehabilitasi fisik (kecelakaan, patah kaki, dll.).
2. Rehabilitasi mental → perlu bimbingan kejiwaan.
3. Rehabilitasi sosial vokasional → mengembalikan kapasitas kerja.
4. Rehabilitasi aesthetis → mengembalikan rasa keindahan.
3. Promosi Kesehatan

● Merupakan proses peningkatan kemampuan masyarakat dalam


memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
● Masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang sempurna
02
KOMUNIKASI
EFEKTIF
DOKTER-PASIEN
DAN MASYARAKAT
Komunikasi Efektif
Dokter-Pasien dan Masyarakat
● Komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi
yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen
pengelolaan masalah kesehatan bersama pasien, berdasarkan
kebutuhan pasien

● Tujuan dari komunikasi efektif antara dokter dan pasiennya adalah


untuk mengarahkan proses penggalian riwayat penyakit lebih akurat
untuk dokter, lebih memberikan dukungan pada pasien, dengan
demikian lebih efektif dan efisien bagi keduanya (Kurtz, 1998).
● Menurut Kurzt (1998) ada 2 pendekatan komunikasi yang
digunakan
2. Illness centered communication style atau
1. Disease centered communication
patient centered communication style:
style atau doctor centered
Komunikasi berdasarkan apa yang
communication style :
dirasakan pasien tentang penyakitnya
Komunikasi berdasarkan
yang secara individu merupakan
kepentingan dokter dalam
pengalaman unik. Keberhasilan
usaha menegakkan diagnosis,
komunikasi antara dokter dan pasien
termasuk penyelidikan dan
pada umumnya akan melahirkan
penalaran klinik mengenai
kenyamanan dan kepuasan bagi kedua
tanda dan gejala-gejala
belah pihak.
● Tujuan Komunikasi yang relevan dengan profesi dokter menurut
Yusa (2006)
1. Memfasilitasi terciptanya pencapaian tujuan kedua pihak (dokter dan pasien).
2. Membantu pengembangan rencana perawatan pasien bersama pasien, untuk
kepentingan pasien dan atas dasar kemampuan pasien, termasuk kemampuan
finansial.
3. Membantu memberikan pilihan dalam upaya penyelesaian masalah kesehatan
pasien.
4. Membimbing pasien sampai pada pengertian yang sebenarnya tentang penyakit
atau masalah yang dihadapinya.
5. Membantu mengendalikan kinerja dokter dengan acuan langkah-langkah atau
hal-hal yang telah disetujui pasien.
● Menurut Konsil Kedokteran Indonesia manfaat komunikasi efektif
dokter-pasien adalah:

1. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis


dari dokter atau institusi pelayanan medis.
2. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan
dasar hubungan dokter-pasien yang baik.
3. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.
4. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase
terminal dalam menghadapi penyakitnya.
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
● Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah
penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator
sendiri.

● Menurut Fisher (1987) kesadaran pribadi (self awareness) memiliki


beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu
sebagai berikut:
a. Konsep diri : bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri
b. Identitas diri yang berbeda : seseorang saat melakukan berbagai aktivitas,
kepentingan, dan hubungan sosial
● Proses pengelolaan informasi dalam komunikasi intrapersonal
terbagi menjadi 4 yaitu:
1. Sensasi : Proses menangkap stimuli yang berasal dari dunia luar
atau dari dalam diri.
2. Persepsi : Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan.
3. Memori : Proses menyimpan informasi dan memanggilnya
kembali. Pemanggilan pada memori dapat dilakukan dengan
Pengingatan, Pengenalan, Belajar lagi dan Reintegrasi
4. Berpikir : manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan
dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu
langsung melakukan kegiatan yang tampak.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
● Komunikasi interpersonal (intrapersonal communication) adalah
komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua
orang atau lebih. Komunikasi ini juga disebut diadik (dyadic).

● Menurut Deddy Mulyana (2005), ciri-ciri komunikasi diadik adalah:

1. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat

2. Peserta komunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan


dan spontan
● Menurut Effendi “Hakikatnya komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara komunikator dengan komunikan, dengan sifatnya
berupa diaglogis percakapan.”

● Menurut Redding (dalam Muhammad: 2004) komunikasi interpersonal


dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Interaksi intim

2. Percakapan sosial

3. Interogasi atau pemeriksaan

4. Wawancara
● Menurut Muhammad (2004), komunikasi interpersonal mempunyai beberapa
tujuan, yakni:

1. Menemukan Diri Sendiri Salah

2. Menemukan Dunia Luar

3. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti

4. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku

5. Untuk Bermain dan Kesenangan

6. Untuk Membantu
● Menurut Devito (1997) komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika
memiliki :

1. Keterbukaan (Openness) 2. Empati (Empathy)

Ada tiga aspek yang menunjukkan ”Kemampuan seseorang untuk

kualitas keterbukaan yaitu komunikator ‘mengetahui’ apa yang sedang dialami

harus terbuka terhadap orang yang orang lain pada suatu saat tertentu,

diajak berinteraksi, reaksi jujur dari dari sudut pandang orang lain itu,

komunikator, dan yang terakhir melalui kacamata orang lain itu.”

menyangkut “kepemilikan” perasaan


dan pikiran.
3. Sikap mendukung (supportiveness)

● Deskriptif, bukan evaluatif 4. Sikap positif (positiveness)


● Spontan, bukan strategik ● Menyatakan sikap positif
● Provisional, bukan sangat yakin ● Secara positif mendorong
teman berinteraksi

5. Kesetaran (Equality)
Kesetaraan berarti menerima pihak lain, atau menurut istilah Carl Rogers,
kesetaraan meminta kita untuk memberikan ”penghargaan positif tak
bersyarat” kepada orang lain
03
KOMUNIKASI INTERPROFESIONAL
(HUBUNGAN DOKTER-TENAGA
KESEHATAN-PASIEN-MASYARAKAT)
KOMUNIKASI INTERPROFESSIONAL
EDUCATION (IPE)
● Menurut the Center for the Advancement of Interprofessional
Education (CAIPE, 1997), IPE adalah dua atau lebih profesi belajar
dengan, dari, dan tentang satu sama lain untuk meningkatkan kolaborasi
dan kualitas pelayanan.
● IPE merupakan pendekatan proses pendidikan dua atau lebih disiplin
ilmu yang berbeda berkolaborasi dalam proses belajar-mengajar dengan
tujuan untuk membina interdisipliner/interaksi interprofessional yang
meningkatkan praktek disiplin masing-masing (ACCP, 2009).
Komunikasi Interprofessional Education (IPE) meliputi :

1. Hubungan Dokter Gigi - Pasien

2. Hubungan Dokter Gigi - Tenaga Kesehatan

3. Hubungan Dokter Gigi - Masyarakat

4. Hubungan Tenaga Kesehatan - Pasien

5. Hubungan Tenaga Kesehatan - Masyarakat


1. Hubungan Dokter Gigi – Pasien

● Komunikasi antara dokter dan pasien adalah


bentuk komunikasi kesehatan yang sifatnya
interpersonal yang komplek
● menurut Roter dan Hall (1992) menggambarkan
empat dasar bentuk hubungan antara dokter dan
pasien yaitu : bentuk standar (default), bentuk
paternalistik (paternalistic), konsumtif
(consumerist) dan mutualistik (mutualistic).
● Edelmann (2000) mengidentifikasi empat faktor utama yang mungkin
mempengaruhi sifat dan efektivitas komunikasi antara dokter dan pasien,
yaitu :
1. Karakteristik dokter (jenis kelamin dan pengalaman).
2. Karakteristik pasien (jenis kelamin, kelas sosial, usia, pendidikan
dan keinginan akan informasi).
3. Perbedaan antara kedua belah pihak dalam hal kelas sosial dan
pendidikan sikap, keyakinan dan harapan.
4. Faktor-faktor situasional (beban pasien, tingkat kenalan dan sifat
masalah yang diajukan).
2. Hubungan Dokter Gigi – Tenaga Kesehatan
● Komunikasi interprofesi merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan
keselamatan pasien, melalui komunikasi interprofesi akan menghindarkan tim tenaga kesehatan
dari kesalahpahaman yang dapat menyebabkan medical error.
● Berikut ini adalah karakter dalam komunikasi interprofesi kesehatan menurut (Claramita, et.al,
2012) :
1. Mampu menghormati (Respect) tugas, peran dan tanggung jawab profesi kesehatan lain, yang
dilandasi kesadaran atau sikap masing-masing pihak bahwa setiap profesi kesehatan
dibutuhkan untuk saling bekerjasama demi keselamatan pasien (Patientsafety) dan
keselamatan petugas kesehatan (Providersafety).
2. Membina hubungan komunikasi dengan prinsip kesetaraan antar profesi kesehatan.
3. Mampu untuk menjalin komunikasi dua arah yang efektif antar petugas kesehatan yang
berbeda profesi dalam.
4. Berinisiatif membahas kepentingan pasien bersama profesi kesehatan lain.
5. Pembahasan mengenai masalah pasien dengan tujuan keselamatan pasien bisa dilakukan
antar individu ataupun antar kelompok profesi kesehatan yang berbeda.
6. Mampu menjaga etika saat menjalin hubungan kerja dengan profesi kesehatan yang lain.
7. Mampu membicarakan dengan profesi kesehatan yang lain mengenai proses
pengobatan (termasuk alternatif/ tradisional).

8. Informasi yang bersifat komplimenter/ saling melengkapi: kemampuan


untuk berbagi informasi yang appropriate dengan petugas kesehatan dari
profesi yang berbeda (baik tertulis di medical record, verbal maupun
non-verbal).

9. Paradigma saling membantu dan melengkapi tugas antar profesi kesehatan


sesuai dengan tugas, peran dan fungsi profesi masing-masing.

10. Negosiasi: Kemampuan untuk mencapai persetujuan bersama antar


profesi kesehatan mengenai masalah kesehatan pasien.

11. Kolaborasi: Kemampuan bekerja sama dengan petugas kesehatan dari


profesi yang lain dalam menyelesaikan masalah kesehatan pasien.
3. Hubungan Dokter Gigi – Masyarakat

● Seorang dokter juga diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam kesehatan
masyarakat. Seorang dokter yang ideal salah satunya harus mampu berlaku sebagai
komunikator yang melakukan persuasi kepada individu, keluarga dan masyarakat untuk
melaksanakan gaya hidup yang sehat dan menjadi mitra dalam program kesehatan
(Boelen, 1994).
● seorang dokter harus ikut serta pula dalam membangun mediasi dan advokasi kesehatan
dengan melibatkan masyarakat selain harus mampu menangani kesehatan individual.
4. Hubungan Tenaga Kesehatan - Pasien
● Hubungan antara perawat atau tenaga kesehatan dengan
pasien adalah hubungan interpersonal atau bisa dikenal
wawancara pengobatan terhadap pasien.
● Pentingnya komunikasi interpersonal bagi perawat ialah
karena perawat dapat mengetahui diri pasien
selengkap-lengkapnya.
● Dengan begitu pasien akan merasa puas dan terpenuhi
harapannnya. misalnya seperti bagaimana perawat merespon
dengan cepat setiap keluhan yang dirasakan pasien,
keterampilan perawat dalam melakukan asuhan keperawatan
sehingga pasien merasa aman dan nyaman, membantu pasien
dan
5. Hubungan Tenaga Kesehatan dengan Masyarakat

Pada dasarnya komunikasi antara masyarakat dengan petugas


kesehatan mempunyai tujuan agar antara tenaga kesehatan dan klien
dapat saling bertukar pikiran, membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi klien, membantu membuat keputusan dan dapat melakukan
tindakan yang sesuai dengan kehidupan klien. Mendengarkan merupakan
alat yang paling penting bagi petugas dan klien untuk menerima pesan
secara utuh satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai