Anda di halaman 1dari 21

FKG UPDM(B) 2019

BLOK GERIATRI I

Hasil Diskusi
Skenario B
Fasilitator: Dr. Mirna Febriani, drg., M.Kes.
KELAS C
Anggota Kelas C
FEBRIANA BELLA P (2019-11-061) JASMINE ZAHRA N (2019-11-076)
FERLINA TIKA A (2019-11-062) JESSICA MAYA L (2019-11-077)
FITRI ZAKIYAH (2019-11-063) JUAN ARINI (2019-11-078)
FRADJA HENDRAWAN (2019-11-064) JULIO CAESAR W T (2019-11-079)
HAIRUNISZA PM (2019-11-065) KARINA PETRA S (2019-11-080)
HANNA ALIFIA (2019-11-066) KARLINA RAHMA M (2019-11-081)
HARMALA BINTA T (2019-11-067) KEVIN YUAN S (2019-11-082)
HELENAGNES (2019-11-068) KHOFIFAH (2019-11-083)
HENRICO MARK (2019-11-069) KIANTI RAESA I (2019-11-084)
ILHAM MAULANA (2019-11-070) LAURA REGITHA R (2019-11-085)
IMELDA PRATIWI (2019-11-071) LIA (2019-11-086)
INDRIALISA R (2019-11-072) LIDYA OKTAVIA (2019-11-087)
INETTA FAWA A (2019-11-073) LITTA IRSANIA (2019-11-088)
IVA WIJANI (2019-11-074) LUCKY ANANDA L (2019-11-089)
JASMINE RIZKIA DM (2019-11-075) M RAFA DANI U (2019-11-090)
SKENARIO B
Seorang pasien perempuan usia 70 tahun datang ke dokter gigi dengan
keluhan kesulitan mengunyah karena banyak gigi yang hilang.
Anamnesis: pasien tidak pernah menggunakan gigi tiruan, sering terjadi luka
pada sudut mulut, mudah merasa lelah dan sering pusing, serta mulut terasa
kering.
EO: terlihat luka di sudut mulut sebelah kanan dan terasa sakit, kelopak mata
bagian bawah pucat.
IO: kehilangan gigi 18,17,15,24,25,28 dan seluruh gigi posterior bawah. Seluruh
gigi anterior mengalami atrisi. Pada gigi 14, 13 dan 12 terdapat resesi gingiva
dan karies pada bagian akar.
01
Terminologi
Resesi Gingiva
Resesi gingiva adalah perubahan posisi tepi gingiva ke arah
apikal dari cemento enamel junction karena hilangnya
jaringan perlekatan tulang alveolar sehingga
mengakibatkan terbukanya permukaan akar gigi. Resesi
gingiva dapat terjadi secara fisiologis dan patologis

Sumber: Krismariono A. Prinsip dasar perawatan resesi gingiva. Dentika Dent J


2014; 18(1):96. Angular Cheilitis
Angular cheilitis (angular cheilosis, commissural cheilitis,
angular stomatitis, atau perleche) merupakan suatu lesi
mulut yang ditandai dengan adanya fisura, kemerahan atau
deskuamasi pada sudut mulut disertai rasa sakit, kering, rasa
terbakar dan terkadang disertai rasa gatal.

Sumber: Sriwahyuni H, Hernawati S, Mashartina A. Insidensi dan Distribusi Penderita Angular Cheilitis pada Bulan
Oktober-Desember Tahun 2015 di RSGM Universitas Jember. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2017;5(1): 121.
Atrisi
Atrisi adalah suatu gesekan fisik antara permukaan sebuah
gigi terhadap gigi yang lain sehingga pada permukaan yang
saling berkontak akan timbul keausan, umumnya terjadi
pada gigi di daerah oklusal dan insisal. Keausan jenis ini
kebanyakan bersifat fisiologis karena pemakaian.

Sumber: Purkait SK. Essentials of Oral Pathology. New Delhi: Jaypee Brothers
Medical Publisher; 2011. Xerostomia
Xerostomia/sindrom mulut kering merupakan akibat dari
penurunan/tidak adanya flow saliva sehingga menyebabkan
mukosa rongga mulut menjadi kering. Gejala yang timbul
berupa rasa rongga mulut terasa kering, rasa terbakar, tidak
nyaman, kesulitan menelan, gangguan pengecapan, dll.

Sumber: Nur Asmi Usman, Iwan Hermawan. Tatalaksana Xerostomia Oleh Karena Efek Penggunaan Amlodipine: Laporan
Kasus. Incisiva Dental Journal. November 2017; 6(2).
Karies Akar
Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan
biasanya terbentuk ketika permukaan akar telah terbuka
karena resesi gusi. Karies akar sering terjadi pada lansia.
Beberapa variabel dapat meningkatkan risiko terjadinya
karies akar adalah kebersihan mulut yang buruk, plak
mikroba, penyakit periodontal, jenis kelamin (laki-laki), karies
koronal, kebiasaan makan, xerostomia, status sosial ekonomi
rendah, dan kunjungan ke dokter gigi yang jarang.

Sumber: Youngs G. Risk factors for and the prevention of root caries in older adults.
Spec Care Dentist. 1994 Mar-Apr;14(2):68-70.
02
Identifikasi
Masalah
➔ Seorang pasien perempuan berumur 70 tahun datang ke dokter gigi karena
banyak gigi yang hilang.
➔ Pasien sering luka pada sudut mulut, mudah merasa lelah dan sering pusing,
serta mulut terasa kering.
➔ Pasien kehilangan gigi 18,17,15,24,25,28 dan seluruh gigi posterior bawah.
➔ Seluruh gigi anterior mengalami atrisi.
➔ Pada gigi 14, 13 dan 12 terdapat resesi gingiva dan karies pada bagian akar.
03
Hipotesis /
Diagnosis
Sementara
1. Angular cheilitis: terlihat luka di sudut mulut sebelah kanan dan
terasa sakit dan seluruh gigi anterior mengalami atrisi, salah satu
akibat dari atrisi adalah angular cheilitis
2. Inanition: pasien mengeluhkan mudah merasa lelah dan sering
pusing. Selain itu pada pemeriksaan IO ditemukan gigi anterior pasien
atrisi, pasien juga mengeluhkan kesulitan mengunyah karena banyak
gigi yang hilang serta mulut terasa kering dimana keluhan ini dapat
menyebabkan perubahan status nutrisi karena terganggunya proses
pengunyahan dan penelanan.
3. Anemia: asupan yang kurang memadai dari zat gizi yang berperan
pada pembentukan Hb → kelopak mata bagian bawah pucat.
4. Xerostomia: Saat anamnesis, pasien mengeluhkan mulutnya terasa
kering.
04
Mekanisme
05
More Info
● Pasien seorang perempuan berusia 70 tahun datang ke dokter gigi
● Anamnesis:
- Pasien tidak pernah menggunakan gigi tiruan
- Sering terjadi luka pada sudut mulut
- Mudah merasa lelah dan sering pusing
- Mulut terasa kering

● Pemeriksaan Ekstraoral:
- Terlihat luka di sudut mulut sebelah kanan dan terasa sakit
- Kelopak mata bagian bawah pucat
● Pemeriksaan Intraoral:
- Pasien kehilangan gigi 18,17,15,24,25,28 dan seluruh gigi
posterior bawah.
- Pada gigi 14, 13 dan 12 terdapat resesi gingiva dan karies pada
bagian akar.
- Seluruh gigi anterior mengalami atrisi
06
I Don’t Know
1. Apakah pasien memiliki riwayat penyakit sistemik?
2. Apakah terdapat keterkaitan antara kehilangan seluruh gigi posterior bawah dengan luka
pada sudut mulut dan pasien tidak pernah menggunakan gigi tiruan?
3. Apakah pasien sedang/mengkonsumsi obat-obatan yang berhubungan dengan
xerostomia seperti (antidepresan, antikolinergik, antispasmodik, antihistamin,
antihipertensi, sedatif, diuretik dan bronkodilator)?
4. Bagaimana penanganan paling tepat yang dapat diterapkan untuk meminimalisir atau
mengatasi terjadinya luka pada sudut mulut pasien tersebut?
5. Apakah pusing dan mudah lelah menyebabkan kelopak mata bagian bawah pasien
pucat?
6. Dalam anamnesis yang dilakukan pasien sering pusing dan mudah merasa lelah, apakah
yang menyebabkan hal ini dapat terjadi pada lansia tersebut? Adakah kaitannya dengan
malnutrisi?
07
Learning Issues
1. Apa saja faktor yang dapat menyebabkan kehilangan
gigi pada lansia?
1. Alasan yang paling menonjol adalah bahwa orang tua menganggap disfungsi oral merupakan
bagian dari proses alamiah dan konsekuensi usia lanjut sehingga para lansia menerima saja kondisi
menurunnya kualitas hidup tersebut tanpa berupaya untuk mendapatkan pertolongan.

2.Akibat dari edentulisme, karies, penyakit-penyakit periodontal, ditambah dengan akibat


komorbiditas seperti diabetes dan xerostomia

3.Dengan bertambahnya usia, ada kecenderungan untuk berkembangnya varises sublingual dan
peningkatan kerentanan terhadap berbagai kondisi patologis seperti infeksi Candida dan penurunan
laju penyembuhan luka

4.Kehilangan gigi juga dapat dihubungkan dengan tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan
penghasilan.Seseorang yang berpendidikan dan mempunyai penghasilan cukup akan serta rutin
melakukan perawatan gigi dan mulut

Sumber:
1. Wangsarahardja, Kartika, Dharmawan, Olly V, dan Kasim, Eddy. 2007. Hubungan Antara Status Kesehatan Mulut dan
Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia. Universa Medicina, Vol. 26 No.4, hal 186-193
2. Siagian KV. Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut. Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1, Januari-Juni 2016.
2. Apa saja masalah kesehatan gigi dan mulut yang
sering terjadi pada lanjut usia?
1. Karies gigi dan karies pada akar gigi.

2. Keausan email dan dentin (disebabkan proses penuaan atau bruxism)

3. Gingivitis dan periodontitis (disebabkan keterbatasan dalam keterampilan


membersihkan gigi)

4. Edentulous (gigi hilang) mengakibatkan dukungan pada wajah berkurang sehingga


tinggi wajah berkurang, kerutan wajah tampak jelas wajah tampak lebih tua.

5. Xerostomia (mulut kering) mengakibatkan karies, halitosis candidiasis, penelanan


terganggu dan retensi gigi tiruan.

Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai