Anda di halaman 1dari 4

Fokus analisis masalah : pada awal video, terlihat TIM PKMD (Pembangunan Kesehatan

Masyarakat Desa) membahas mengenai segala permasalahan kesehatan yang terjadi di desa
dimana perlu dilakukan kunjungan rumah (home visit) pada keluarga yang mengalami
masalah kesehatan yang merupakan salah satu wilayah kerja petugas kesehatan Perkesmas.

Isi video : dalam video berdurasi panjang selama 46 menit 7 detik tersebut menerangkan
bahwa TIM PKMD melakukan kunjungan rumah (home visit) pada keluarga yang mengalami
masalah kesehatan yang terjadi di desa.

Peran Perkesmas di dalam video : dalam video tersebut, TIM PKMD berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan yakni memberikan asuhan keperawatan dengan direct care
yaitu melakukan kunjungan rumah klien. Mereka juga berperan sebagai penemu kasus,
dimana pada saat rapat TIM PKMD dipaparkan mengenai ditemukannya kasus tentang risiko
anemia pada ibu hamil, kasus diare, bayi dengan BBLR dan TBC.

Selain itu, TIM PKMD (Bidan Ambarwati dan Bu Rahayu/Yayuk) berperan sebagai
konsultan (orang yang memberi petunjuk, pertimbangan atau nasihat pada saat kegiatan
konsultasi). Konsultasi merupakan proses interaksi atau komunikasi sementara antara dua
orang atau lebih. Bidan Ambarwati dan Bu Yayuk memberikan nasehat professional atau
informasi kepada Pak Darto & istrinya untuk menolong memecahkan masalah spesifik pada
ibu hamil dan meningkatkan keterampilan keluarga klien dalam merawat, menjaga dan
meningkatkan kesehatan pada ibu hamil serta mencegah segala ancaman dan bahaya
kesehatan yang dapat muncul. Dalam perannya sebagai konsultan, Bidan Ambarwati dan Bu
Yayuk memberikan panduan untuk pemecahan masalah, peningkatan keterampilan
keperawatan, peningkatan kesehatan, dll.

Di samping itu, Bidan Ambarwati dan Bu Yayuk juga berperan sebagai pendidik dan
penyuluh kesehatan sebab dalam video tersebut, mereka mampu mengkaji kebutuhan klien,
seperti nutrisi dan aktivitas; memberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan, baik untuk topik
sehat maupun sakit, seperti tentang makanan yang bergizi baik pada ibu hamil & memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil dan suaminya bahwa ibu hamil tidak boleh bekerja berat, serta
memberikan penyuluhan tentang anemia dengan menggunakan media penyuluhan;
memberikan informasi yang tepat untuk kesehatan dan gaya hidup antara lain informasi yang
tepat mengenai tidak adanya pantangan makanan pada ibu hamil dan perlu dilakukan
pemeriksaan rutin terhadap ibu hamil di Puskesmas/Polindes.
Berikutnya, peran TIM PKMD yang lain adalah sebagai pelaksana konseling keperawatan
yakni membantu klien untuk mencari pemecahan masalah kesehatan dan perubahan perilaku
yang terjadi dan dihadapi klien dengan datang ke rumah klien dan memberikan informasi dan
menjelaskan faktor pemicu kesehatan.

Kelebihan video kunjungan rumah : video ini memiliki kualitas audio yang sangat baik
dan kualitas gambarnya pun tidak mengganggu/cukup jernih. Dalam video tersebut,
dijelaskan mengenai kriteria keluarga yang perlu dikunjungi atau dilakukan home visit,
rencana kerja kunjungan rumah, 4 langkah dalam melakukan kunjungan rumah (SAJI) dan
kriteria kunjungan rumah yang berhasil yang ditunjang dengan teks beserta penjelasan guna
membantu agar penonton paham. Penyampaian informasi dan bahasa yang digunakan pun
mudah dimengerti.

Dalam video, juga terlihat TIM PKMD telah melakukan persiapan yang cukup matang
sebelum melakukan kunjungan rumah. TIM PKMD tetap mempertahankan kontak mata pada
saat mengambil data keluarga. Dan pada saat proses pengambilan data keluarga dilakukan,
TIM PKMD terlihat ramah pada saat berhadapan dengan masyarakat, terutama Pak Yanto
yang meskipun pada saat melakukan kunjungan rumah namun tidak diterima dengan baik dan
juga Pak Sarji yang pada saat melakukan kunjungan rumah tapi ternyata terjadi penolakan
dari pihak keluarga. Sedangkan Bidan Ambar dan Bu Yayuk terlihat sesekali tertawa dengan
Pak Darto dan istrinya, ini menjadi bukti bahwa TIM PKMD akrab dengan masyarakatnya.
Dalam video juga tampak bahwa proses pengambilan videonya sangat memperhatikan
kestabilannya. Para pemeran dalam video terlihat begitu menguasai dialog dan tidak
meninggalkan kesan kaku ataupun menghafal naskah.

Komunikasi yang terjalin antara Bidan Ambarwati & Bu Yayuk dengan Pak Darto & Ibu
Darto juga dilakukan secara terbuka sehingga memudahkan dalam mendapatkan informasi.
Terdapat pula bagaimana seharusnya petugas kesehatan dalam bersikap ketika melakukan
kunjungan rumah namun tidak diterima baik (Pak Yanto) atau bahkan terjadi penolakan (Pak
Sarji dengan melibatkan tokoh masyarakat yang dihormati/disegani oleh keluarga).

Mengenai tanggung jawab dan kewenangan sebagai petugas kesehatan Perkesmas, juga
ditunjukkan dalam video ini dimana sebagai pemberi pelayanan kesehatan pada tatanan
pelayanan kesehatan Strata Pertama, terutama yang termasuk risiko tinggi (ibu hamil).

Selain itu, TIM PKMD dalam video ini juga turut bertanggung jawab terhadap
penyelenggaraan dua fungsi Puskesmas lainnya, yaitu sebagai penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam fungsi penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, TIM PKMD turut bertanggung jawab dalam
mengidentifikasi faktor-faktor risiko kesehatan dan kemungkinan masalah kesehatan yang
timbul di masyarakat (contohnya: Ibu Parmin dan Ibu Karyo melahirkan bayi dengan BBLR
<2,5 kg, meskipun kedua bayinya sudah diatasi sampai keadaannya membaik, tetapi kedua
ibu tersebut harus tetap dikunjungi rumahnya untuk dibekali cara merawat bayi dengan
BBLR untuk mencegah risiko kekurangan nutrisi); melakukan kegiatan promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit berdasarkan masalah kesehatan yang timbul berdasarkan faktor
risiko yang teridentifikasi (contohnya: promkes dan pencegahan penyakit anemia pada Ibu
Darto setelah mengalami pingsan).

Sementara, dalam fungsi pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan Perkesmas turut serta
bertanggung jawab dalam memberdayakan individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk
mampu menyelesaikan masalah kesehatannya khususnya masalah keperawatan melalui
asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok/masyarakat sehingga mampu hidup sehat
secara mandiri. Hal tersebut disampaikan di akhir video dimana mereka berhasil dalam
melakukan home visit/kunjungan rumah.

Kekurangan video kunjungan rumah : dalam video tersebut, Bidan Ambar tidak
melakukan informed consent sebelum memberi tindakan pada ibu Darto saat pingsan,
padahal walaupun klien dalam keadaan tidak sadar, petugas kesehatan harus tetap izin
terlebih dahulu sebagai bentuk komunikasi teraupetik. Dalam video, ditunjukkan pula ibu
Darto diberi obat peninggi darah, sementara belum dilakukan pemeriksaan TTV dan hanya
bagian matanya saja yang dilakukan pemeriksaan fisik.

Kekurangan lainnya adalah Bidan Ambar tidak menjelaskan kepada keluarga ibu Darto
mengenai masalah kesehatan yang dialami, Bidan Ambar hanya mengatakan bahwa ibu Darto
sedikit lemah, perlu diberikan teh manis dan tablet tambah darah tanpa adanya penjelasan
yang bersifat informatif. Padahal pendidikan kesehatan perlu disampaikan agar keluarga
benar-benar paham mengenai kondisi klien dan memahami tujuan setiap tindakan yang akan
dilakukan. Sehingga peran petugas kesehatan sebagai pendidik/penyuluh kesehatan dalam
video ini tidak berjalan secara maksimal.

Selain itu, terdapat pula ketidaksesuaian rencana kerja kunjungan rumah dengan pada saat
dilakukan kunjungan rumah. Di awal video ditunjukkan bahwa Pak Sarji yang seharusnya
melakukan home visit pada keluarga dengan kasus TBC, malah terlihat melakukan home visit
di rumah keluarga dengan kasus diare di akhir video. Padahal, yang bertugas untuk
melakukan kunjungan rumah pada keluarga dengan kasus diare adalah Pak Darno.

Sedangkan di akhir video, tidak ditampilkan keberhasilan petugas kesehatan dalam


melakukan home visit/kunjungan rumah (keluarga yang dikunjungi Pak Yanto dan keluarga
yang dikunjungi Pak Sarji).

Rekomendasi/hal-hal yang perlu diperhatikan atau dilakukan oleh Perkesmas saat


melakukan kunjungan rumah : pada saat melakukan home visit/kunjungan rumah,
sebaiknya petugas kesehatan perlu menjaga keselamatan diri masing-masing dengan
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menghindari risiko penularan penyakit yang
tidak diketahui.

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=JLvUgpsa2qA&frags=pl%2Cwn

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2004). Pedoman Kegiatan Perawat Kesehatan


Masyarakat Di Puskesmas. Direktorat Bina Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Medik.
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai