PENDAHULUAN
sebaliknya2.
1
Peter Katzenstein, Cultural Norms and National Security: Police and Military in Changing Japan, 1996 p.
36, dan Tamed Power: Germany in Europa, 1999 p. 24
2
Ibid.
1
2
perpindahan barang, jasa dan tenaga kerja sudah termobilisir begitu cepat
usaha alternatif untuk memperoleh kehidupan yang layak sebagai hak asasi
memilih keluar dari daerah asalnya ke negara lain yang dianggap akan
yang berkepanjangan dari tahun ke tahun, dan angkatan kerja yang cukup
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Harian Kompas, “Menlu RI : Malaysia Hendaknya tak Samaratakan TKI”. 22 Januari 2016, sumber :
www.kompas.com, diakses tanggal 1 Maret 2017.
3
yang ditempuh itu belum dapat memberikan jalan keluar yang sebaik-
baiknya.
keluar negeri melalui perjanjian kerja AKAN (Antar Kerja Antar Negara).
teknologi.
negara/devisa.
Salah satu negara yang menjadi tujuan utama ekspor tenaga kerja
lowongan kerja yang besar dan peluang kerja yang banyak, terutama sejak
mengangkat Malaysia sebagai salah satu Negara Industri Baru (NIB) di Asia
Tenggara. Begitu pula dengan faktor kesamaan budaya serta jarak yang
6
Zainal Asikin, Dasar-dasar Hukum Perburuhan, Jakarta : Rajawali Press, 1993 hlm. 216
4
untuk mencari kerja. Bahkan, dalam sepuluh tahun terakhir ini banyak
orang8.
Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga April Tahun 2016 kurang lebih
kerja wanita9.
jumlah tenaga kerja Indonesia ilegal di Malaysia mencapai dua kali lebih
Indonesia adalah adanya berbagai biro jasa penyalur Tenaga kerja Indonesia
7
M. Arif Nasution Orang Indonesia di Malaysia (Menjual Kemiskinan Membangun Identitas), Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2001 hlm. 105
8
Harian Kompas “TKI ke Malaysia Harus diperketat”, 28 Januari 2016, sumber : www.kompas.com, diakses
tanggal 1 Maret 2017
9
Harian Media Indonesia, “Masalah Tenaga Kerja Dominasi Pertemua Indonesia-Malaysia”, Editorial 07
Februari 2016.
5
dampaknya banyak tenaga kerja Indonesia yang bermasalah. Hal ini juga
perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang sering diterima oleh para
Semenyih yang terjadi pada tanggal 26 Maret 1998 (antara jam 01.00
hingga 05.00). Tragedi ini bermula dari adanya patroli anggota pasukan
terluka, delapan orang Indonesia dan satu orang polisi Malaysia tewas.
Sedangkan contoh kasus lain yang baru saja terjadi adalah aksi
Sembilan Malaysia pada hari kamis tanggal 17 Januari 2012. Kerusuhan ini
negeri dipegang sepenuhnya oleh agen penyalur tenaga kerja tanpa adanya
12
Ibid.
13
Tempo Interaktif, “Apjati : Pemulangan 450 ribu TKI Sarat Muatan Politis”, 29 Januari 2016 hlm 22.
7
devisa dalam negeri, tenaga kerja Indonesia adalah salah satu penghasil
ketenagakerjaan14.
yang memerlukan jasa dari tenaga kerja Indonesia, karena Malaysia salah
satu negara yang sangat memerlukan tenaga kerja Indonesia baik sebagai
14
Hadromi Nakim, 2016, PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DI LUAR
NEGERI: Langkah langkah kebijakan yang dilakukan DEPLU dan perwakilan RI Luar Negeri dalam
mendorong promosi dan perlindungan TKI, Jakarta : Jurnal : LIPI, hlm 17.
15
Husein A. Alaydrus, 2016, PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA : Yang bekerja di luar
negeri, Yogyakarta : Jurnal Hukum UII.
8
B. Identifikasi Masalah.
Indonesia baik yang datang legal maupun ilegal. Hal ini cukup beralasan
karena dalam dua dekade terakhir ini negara Malaysia kelihatan sangat
16
Op cipt 6, hlm 87.
9
lebih banyak yang bekerja sebagai tenaga informal seperti pembantu rumah
keselamatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia hanya dijamin oleh perjanjian
kerja antara tenaga kerja Indonesia dengan pihak majikan melalui PJTKI
17
Tempo, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) illegal, sumber : https://www.tempo.co/topik/masalah/747/tenaga-
kerja-indonesia-tki-ilegal, diakses tanggal 1 Maret 2017.
18
Suara Pembaruan, Malaysia Buka Peluang Kerja 180 TKI Formal Wanita Program G to P, sumber :
http://sp.beritasatu.com/ekonomidanbisnis/malaysia-buka-peluang-kerja-180-tki-formal-wanita-program-g-to-
p/11631, diakses tanggal 1 Maret 2017.
19
M. Rusman, RI-Malaysia Sepakati Perlindungan TKI, Jakarta : Antara, sumber :
http://industri.bisnis.com/read/20160923/12/586623/ri-malaysia-sepakati-perlindungan-tki, diakses tanggal 1
Maret 2017.
10
1. Pembatasan Masalah
2. Perumusan Masalah.
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian.
FISIP UNPAS.
1. Kerangka Pemikiran
ilmiah, penulis meninjau beberapa teori dan pendapat para ahli serta
negara atau faktor. Interaksi ini dapat berupa saling mempengaruhi, kerja
berikut :
maupun regional.
sektor ekonomi tidak akan tercapai melalui usaha negara sendiri, karena
secara umum setiap negara mempunyai sumber daya terbatas. Untuk itu
perlu dijalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara lain
yang maksimal dalam melakukan kerja sama ekonomi dengan negara lain,
20
K.J. Holsti, 1988, Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis, terjemahan Wawan Juanda, Bandung :
Binacipta, hlm. 21-22.
13
21
R.E.A. Mamoer, 2014, Ekonomi Internasional suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press, hlm. 1
22
Mochtar Kusumaatmaja, Politik Luar Negeri dan Pelaksanaannya, Jakarta : Sinar Harapan, 1993, hlm.
152
23
Jack C Plano, Kamus Analisa Politik, Jakarta : Gramedia, 2000, hlm. 29.
14
internasional mereka”.
Tetapi definisi ini hanya cocok pada saat dimana rumusan politik
luar negeri dan negosiasi merupakan cadangan bagi beberapa praktisi seni
24
Theodore Coulumbis dan James Wolfe, 1999, Pengantar Hubungan Internasional : Keadilan dan Power,
Bandung : Putra Abardin, hlm. 158.
15
pengertian bersama”25.
25
Susanto Pudjomartono. 2011. Soft diplomacy (Online). Sumber : dhttp://www.suarakarya-
online.com/news.html?id=293039, diakses pada tanggal 6 Mei 2017
26
Louise Diamond and John McDonald. 1996 Multi-Track Diplomacy: A Systems Approach to Peace Third
Edition. Kumarian Pres.
27
Monika, F (April,2012). Personal Communication
16
28
Mark Scott. 2009. A Global ABC Soft Diplomacy and the World of International
Broadcasting Bruce Allen Memorial Lecture,
5 November 2009, Macquarie University. Sydney.
29
Sri Hayati dan Ahmad Yani. 2007. Geografi Politik.Bandung: PT.Refika Aditama. Hal. 73.
17
Indonesia yang tidak hanya melibatkan aktor negara (track one) diplomacy
dalam pengaktualisasiannya.
kerjasama yang baik antar dua negara. Salah satu bentuk kerjasama
suatu interaksi antara dua bangsa atau lebih dimana dilakukan untuk
lain :
32
K.J Holsti, Politik Internasional Suatu Kerangka Analisis, diterjemahkan Wawan Juanda, Bandung :
Binacipta, 1997, hlm. 350
19
pemerintah satu negara dengan negara lain, dimana hubungan antara dua
Malaysia.
33
Ealau dan Pewitt, 2003. Kebijakan Publik. Jakarta: Handal Niaga Pustaka, hlm. 100.
34
Titmuss, 2004. Social Policy . Jakarta: Handal Niaga Pustaka, hlm. 66
35
Edi Suharto, 2008, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik, Jakarta : Alfabeta, hlm. 108
36
Eko Wahyudianto, Teori Kebijakan, sumber : http://wahyudianto-eko.blogspot.co.id/2011/01/teori-
kebijakan.html, diakses tanggal 12 Maret 2017.
20
Antar Kerja Antar Negara (AKAN) oleh Departemen Tenaga Kerja RI 37,
menyatakan, bahwa39 :
37
Lembaga Antar Kerja Antar Negara dibentuk pada tanggal 22 Juni 2000, oleh Departemen Tenaga Kerja
republic Indonesia, sumber : Jurnal Depnaker, Edisi XXV/II/2001.
38
Adi Sasono, SINTESIS Jurnal Dua Bulanan CIDES, Jakarta : CIDES, 1998, hlm. 31.
39
H.S. Syarif, Pedoman penggunaan TKA di Indonesia dan peraturan-peraturannya,
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1996, hlm 75 – 76
22
Dasar Ekonomi Baru (DEB) pada awal tahun 1970 an, kemajuan negara
pesat masih kurang didukung oleh sumber daya manusia yang cukup.
menghawatirkan40.
cukup serius.
pertanian42.
41
Op cipt 7 hlm. 36
42
Ibid.
43
Payaman Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumberdaya Manusia, Bandung : Armico, 1995, hlm. 3
24
kebutuhan masyarakat”46.
44
Dirjen Bina Pentaka Kemenaker RI No: kep-15/bp/1995, sumber : www.kemenaker.go.id, diakses
tanggal 1 Maret 2017.
45
Halili Toha, Hubungan Kerja, Majikan dan Buruh, Bandung : Mizan, 1991, hlm. 3
46
Ibid.
25
47
Bomer Pasaribu, SINTESIS Jurnal Bulanan CIDES, Jakarta : CIDES 1998, hlm. 17
48
M. Lutfi Chakim, Perlindungan Hukum dan Hak-Hak TKI di Luar Negeri Melalui PJTKI dan Non PJTKI,
sumber : http://www.lutfichakim.com/2012/08/perlindungan-hukum-dan-hak-hak-tki-di.html, diakses tanggal
12 Maret 2017.
26
fakta yang selama ini terjadi tenaga kerja Indonesia di Malaysia sering
diterima sangat rendah, tempat hunian yang disiapkan tidak sehat serta
menghindari kerusuhan.
sebagai berikut :
dan tahun1998.
2. Hipotesis
Malaysia”.
TKI yang telah diatur oleh pemerintah Indonesia bagi para calon
disalurkan resmi oleh biro tenaga kerja Indonesia yang ditunjuk oleh
3. Operasionalisasi Variabel.
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
29
1. Memiliki keahlian
2. Memiliki ijin kerja
3. K3. Memiliki paspor
ewajiban TKI kerja
Malaysia
berikut :
Gambar 1.1
Skema Teoritik Penelitian
Indonesia Malaysia
Soft Diplomatic
1. Prosedur ketenagakerjaan
2. Perlindungan keselamatan kerja
3. Kewajiban TKI
4. Sistem penggajian
31
1. Metode Penelitian
Malaysia.
masalah yang akan diteliti, melalui surat kabar, majalah dan melalui data
tertulis yang berbentuk brosur dan buletin yang diperoleh dari instansi-
1. Lokasi Penelitian
2. Lamanya Penelitian.
berikut :
34
TABEL 1.2.
JADWAL LAMANYA PENELITIAN
Tahun 2017
No Bulan Januari Februari Maret
Kegiatan Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
A. Tahap Persiapan :
1. Konsultasi
2. Pengajuan Judul
3. Penyusunan Proposal
4. Seminar Proposal
5. Perencanaan Penelitian
6. Pengurusan Surat Ijin
B. Pengumpulan Data
C. Pengolahan Data
D. Penyusunan Laporan
E. Seminar Draft
F. Perbaikan Seminar Draft
G. Presentasi
G. Sistematika Penulisan.
Sistematika penelitian ini terdiri dari lima Bab dari masing-masing bab
akan dibagi menjadi beberapa sub bab yang akan menjelaskan sebagai secara
penelitian.
35
BAB 4 Pembahasan Analisis : Berisi hasil analisa atas variabel bebas dan
penelitian.
BAB 5 Kesimpulan : Meliputi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang
dibahas.