Anda di halaman 1dari 3

Nama : Syaiyi Datul Munauwaroh

NIM : 196117276

1. a) Macam-macam Hard competency, misalnya: pengetahuan (knowledge) dan keterampilan


(skill). Sedangkan untuk Soft competency, misalnya: integritas (integrity),
kepemimpinan (leadership), komunikasi (Communication), dll.
b) Menurut saya yang lebih penting adalah soft competency karena, setiap pegawai
diminta untuk selalu memiliki sikap dan perilaku yang baik, inovatif dalam bekerja, dan
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan. Sikap tersebut harus terus dikembangkan dan
terus dijaga karena merupakan bagian penting dan kunci dari kesuksesan. Sedangkan bagi
sebuah organisasi/perusahaan, soft competency yang baik pada setiap orang di dalamnya
akan menentukan keberhasilan organisasi/perusahaan tersebut dalam mencapai visi dan
misinya serta menentukan kualitas pelayanannya kepada para penyelenggara kepentingan
(stakeholders).
c) Jika saya seorang pemimpin yang saya lakukan agar skill dan knowledge karyawan
meningkat yaitu dengan cara memotivasi SDM (karyawan), menyesuaikan pekerjaan
sesuai kemampuan dan minat, tujuan dan target perusahaan harus jelas, memberikan
program pelatihan, melakukan cross-training (pelatihan yang melibatkan karyawan untuk
melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain pekerjaan yang ditugaskan),
menyediakan fasilitas yang mendukung, job enrichment (pemberian tugas yang levelnya
di atas pekerjaan pokoknya saat ini), melakukan studi banding, pemberian apresiasi,
insentif, merayakan keberhasilan karyawan, uji kompetensi, melakukan pengawasan, dan
melakukan evaluasi kinerja secara berkala.
d) Yang lakukan sebagai seorang pemimpin agar sikap karyawan berprilaku positif
adalah dengan mengelola waktu dengan baik, bersikap jujur, memahami kondisi yang
terjadi untuk menemukan solusi, memiliki selera humor untuk menciptakan suasana lebih
ringan, percaya diri, kreatif, membangun kinerja tim yang baik, beratnggung jawab, dan
berkomunikasi dengan baik ke seluruh karyawan hingga ke pihak luar perusahaan.
2. a) Komitmen Efektif (Affective Commitment), Komitmen Berkelanjutan (Continuance
Commitment), Komitmen Normatif (Normative Commitment).
b) Komitmen organisasi, yaitu suatu sikap atau tingkah laku seseorang kepada organisasi
berupa loyalitas dan tercapainya visi, misi serta tujuan organisasi.
3. a) Kepemimpinan transaksional merupakan upaya pemimpin untuk mendorong bawahan
dalam mencapai kinerja yang disepakati antara pemimpin-bawahan dalam bentuk sasaran
yang ditetapkan (Burns, 1978). Sedangkan, kepemimpinan transformasional merupakan
suatu proses meningkatkan moral dan motivasi pemimpin dan bawahan ke tingkat yang
lebih tinggi dan berusaha meningkatkan kesadaran bawahan dengan mendorong idealisme
dan nilai-nilai moral, memberikan respon emosional pada pengikut dan mendorong
pengikut untuk merubah kepercayaan, nilai, kapabilitas dan motif agar dapat
meningkatkan kinerja melampaui keinginan sendiri demi kebaikan organisasi (Burns,
1978).
b) Menurut pendapat saya, Keduanya memiliki kesamaan dalam hal perlunya memberikan
“sesuatu” kepada anggota agar mereka bergerak sesuai tujuan organisasi/perusahaan yang
dijalankan, karena transaksional memberi imbalan berupa kebutuhan fisiologis bagi para
karyawannya sedangkan transformasional memberi inspirasi dan motivasi untuk
mendapatkan self esteem/harga diri dan aktualisasi diri. Dalam hal kepentingan yang
didahulukan, kepemimpinan transaksional mementingkan kepentingan pribadi anggota
untuk ditukar dengan imbalan agar ia mau bekerja demi kepentingan bersama sedangkan
transformasional mementingkan kepentingan bersama dengan menjelaskan betapa
pentingnya hal tersebut sehingga anggota rela mengesampingkan kepentingan pribadinya.
Jadi, jika kedua cara kepemimpinan ini digabungkan maka akan sangat efektif
untuk menunjang kinerja para karyawan di suatu perusahaan tersebut.
4. a) Pemberdayaan karyawan merupakan filosofi dan strategi yang digunakan organisasi/
perusahaan untuk memberi ruang bagi karyawannya membuat keputusan dan berperilaku
yang baik sesuai tujuan organisasi trsebut. Pemberdayaan karyawan itu sendiri mampu
membuat karyawan lebih punya rasa bangga dan ownership terhadap pekerjaan yang
mereka lakukan.
b) Jika karyawan diberdayakan, maka kinerja karyawan cenderung meningkat, karena dengan
adanya pemberdayaan ini, karyawan yang berdaya tidak perlu lagi pasif dengan menunggu
petunjuk pengarahan dari Bos/atasannya, melainkan mempunyai inisiatif untuk memulai,
mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Hal ini jelas
mendorong kemajuan dan perubahan kinerja karyawan dan organisasi untuk semakin maju
dan lebih baik lagi.
5. a) Pengertian kinerja adalah suatu prestasi kerja atau hasil kerja seseorang berdasarkan kuantitas
dan kualitas yang dicapainya dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung
jawab yang diterima.
b) Menurut saya pentingnya motivasi, berkaitan dengan kinerja karyawan, karena didalam
sifat manusia itu perlu semacam pancingan, dorongan/insentif untuk mendapatkan kinerja
yang lebih baik. Adanya bentuk dorongan positif yang ditujukan kepada karyawan agar
mereka terdorong dan memiliki semangat lagi dalam menjalankan pekerjaannya. Hal ini
sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan dan hasil pekerjaan mereka. Bila karyawan
memiliki motivasi yang cukup kuat untuk terus melakukan pekerjaan di perusahaan
dengan baik, maka hasil yang diperoleh juga akan baik. Pasti hal ini juga berdampak pada
keberhasilan usaha yang sedang dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai