Man - Perkandangan Tradisional
Man - Perkandangan Tradisional
skala kecil dengan populasi 1-10 ekor dengan perlengkapan kandang yang
kurang memadai dan bentuknya yang tunggal atau ganda. Bentuk kandang tipe
tunggal biasanya penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran
sedangkan tipe kandang ganda yaitu penempatan sapi dilakukan dua baris
dengan tipe head to head atau tail to tail. Pada kandang tradisional, bangunan
kandang sederhana, atap dari rumbia, genteng dan lantai dari tanah sedangkan
peralatanya berupa tempat makan dan minum dari ember plastik. Jarak antara
cm. Kandang sapi dewasa dapat juga dipakai untuk sapi dara.
2) Kandang pedet
kandang individual sekat kandang sebaiknya tidak terbuat dari tembok supaya
adalah untuk anak sapi yang telah berumur 4 - 8 minggu dengan ukuran 1
m2/ekor dan pada umur 8 - 12 minggu 1,5 m 2/ekor dengan dinding setinggi 1
m. Dalam satu kelompok sebaiknya tidak dari 4 ekor. Tiap individu harus
3) Kandang pejantan
lebih besar dari pada kandang induk dan konstruksinya lebih kuat. Bentuk yang
paling baik untuk kandang pejantan adalah kandang yang berhalaman atau
yaitu 2,5 m, tinggi dinding kandang dan pagar halaman 180 cm atau paling
rendah 160 cm. Lebar pintu 150 cm dilengkapi dengan beberapa kayu
penghalang
4) Kandang kawin
Tempat kawin dibuat pada pada bagian yang berhubungan dengan pagar
dapat berlangsung dengan mudah dan cepat. Ukuran kandang kawin; panjang
110 cm, lebar bagian depan 55 cm, lebar bagian belakang 75 cm, tinggi bagian
depan 140 cm dan tinggi bagian belakang 35 cm. Bahan kandang kawin
kemudian sapi dimandikan setiap sebelum pemerahan agar kotoran pada tubuh
dibersihkan dengan air mengalir dan disikat. Hal tersebut belum sesuai, dimana
lantai dan dinding kandang untuk membunuh bakteri. Tingkat kebersihan lantai
berbagai jenis limbah seperti feses, urin, sisa pakan dicampur di lantai dan
Hal tersebut kurang baik, menurut (Nurlina dan Maryati, 2011) bahwa kotoran
sapi jika hanya dibuang begitu saja dan tidak dimanfaatkan dapat akan
pemandangan yang tidak baik dan bau yang tidak sedap. Penanganan limbah
sapi perah dapat berupa mengelolaan menjadi biogas, pupuk cair dan kompos.
DAFTAR PUSTAKA