Anda di halaman 1dari 3

Kasus 3

Tn. Bono, 23 tahun di bawa ke RSJ sudah ke 6 kalinya. Menurut keluarga klien mengalami gangguan jiwa
sudah 5 tahun. Diagnosa medis skizofrenia hebefrenik. Klien tampak sering bicara sendiri, tertawa sendiri,
dan kerap keluyuran malam hari. keluarga merasa takut klien menggangu orang lain. menurut klein dulu
suka menggunakan gele dan alkohol sejak sd, penah menggunakan sabu juga (Predisposisi). Klien 1 bulan
yang lalu di putuskan oleh pacarnya (Presipitasi). Dan saat ini klien mengatakan mengaku malas minum
obat.
Hasil pengkajian klien merasa kesal dan marah pada kali-laki yang sudah merebut pacarnya. Klien
mengatakan akan membunuh laki-laki tersebut (DS). Nada bicara klien tinggi, mata melotot, klien tampak
mondar-mandir (DO). Klien sudah di ajarkan teknik nafas dalam.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA : Mayang Arlita Afandi

NAMA PASIEN / RUANG : Tn. Bono

NO MEDREK : 009987

HARI / TANGGAL : Kamis, 05-11-2020

HARI KE / PERTEMUAN KE : 2.

I. PROSES KEPERAWATAN
1. KONDISI KLIEN
(Gambarkan kondisi klien pada saat terakhir bertemu)

DO :

- Nada bicara klien tinggi


- Mata melotot
- Klien tampak mondar-mandir
-

DS :
- Klien merasa kesal dan marah pada kali-laki yang sudah merebut pacarnya
- Klien mengatakan akan membunuh laki-laki tersebut

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Tuliskan diagnosa keperawatan yang akan diatasi pada pertemuan ini berdasarkan data di atas, tulis
diagnosa ke berapa )

Perilaku Kekerasan

SP 2

Psychiatric Nursing Departement


STIKes ‘Aisyiyah Bandung Page 1
3. TUJUAN KEPERAWATAN
(Tuliskan tujuan khusus keperawatan, yang akan dicapai pada pertemuan ini sesuai dengan diagnosa
dan SP yang dimaksud )

4. TINDAKAN KEPERAWATAN
(Tuliskan tindakan keperawatan secara teoritis dari tujuan keperawatan di atas yang akan
diselesaikan pada pertemuan ini)
- Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
- Latih cara fisik (2) : Pukul kasur / bantal
- Masukkan dalam jadwal harian pasien

II. STRATEGI KOMUNIKASI TERAPEUTIK


(Penjabaran dari semua tindakan keperawatan, buat semua dalam bentu kalimat langsung)

1. ORIENTASI
 Salam terapeutik
“Assalamualaikum wr.wb pa perkenalkan nama saya perawat Mayang yang bertugas hari ini”
 Membuka pembicaraan dengan topic umum
“Bapa bagaimana sekarang keadaannya?”
“Bagaimana perasaan bapa saat ini?”
“Kemarin tidur nyenyak pa?”
“Adakah hal yang menyebabkan bapa marah?
 Evaluasi / validasi kontrak (topic, waktu, tempat)
“bapa untuk hari ini kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan melatih
cara fisik ya.. untuk waktunya kita berbincang-bincang selama 15 menit. Tempatnya mau dimana
pa?”
“Apakah bapa bersedia?”

2. KERJA
(Penjabaran tindakan keperawatan yang akan dilakukan pada pertemuan dengan kalimat langsung)

“Apakah sebelumnya apakah bapa menerapkan yang sudah kita ajarkan apabila bapa merasa kesal
atau marah bapa menarik nafas dalam ?” baik pa bagus yaa..

“Baik pa untuk hari ini kita akan belajar mengenai cara untuk mengontrol peraan marah bapa dengan
melatih cara fisik ya.. nah baik pa , jika bapa merasa kesal atau marah, mata melotot selain bernapas
dalam bapa dapat melakukan pukul kasur atau bantal ya pa..”

“Sekarang mari kita latihan untuk memukul kasur dan bantal.. jadi kalau nanti bapa merasa kesal
atau marah bapa langsung aja pergi ke kamar untuk memukul kasur dan bantal lampiaskan kesana..
baik pa coba bapa lakukan pukul kasur dan bantal.. bagus sekali bapa melakukannya”

“Baik pa cara ini bisa dilakukan dengan rutin ketika bapa muncul perasaan kesal dan marah ya pa
dan jangan lupa bapa untuk membereskan tempat tidurnya.”

3. TERMINASI

Psychiatric Nursing Departement


STIKes ‘Aisyiyah Bandung Page 2
 Evaluasi perasaan klien setelah berbincang – bincang
“Baik pa bagaimana perasaan bapa setelah kita belajar menyalurkan rasa marah bapa tadi ?”

 Evaluasi isi materi yang sudah dibicarakan pada pertemuan ini


“Baik pa nah ada beberapa cara yang sudah kita latih sebelumnya? Bisa disebutkan ?”

“Bisa dipraktikkan cara memukul bantal dan kasur ? Bagus ya pa..”

 Tindak lanjut ( dalam bentuk kalimat langsung)


(PR untuk klien) ----- diingat/ditulis dengan melihat hasil evaluasi. Bila klien belum bias
menyebutkan / faham, beri PR untuk mengingat / memahami (topic berikutnya masih ini). Bila
klien sudah faham , beri PR berkaitan dengan topic yang akan dibahas pada pertemuan
berikutnya

”Nah untuk selanjutnya kita masukkan jadwal ya pa, bapa mau berapa kali bapa latihan menarik
nafas dalam memukul kasur dan bantal?”

“Mau pukul berapa bapa pukul kasur dan bantal ? Baik pa kita catat ya”

 Kontrak untuk pertemuan yang akan datang ( topic, waktu, tempat)


“Baik pa untuk pertemuan kita hari ini cukup sekian ya, untuk besok insyaAllah kita akan belajar
cara mengontrol marah dengan belajar berbicara dengan baik sambil mengevaluasi kegiatan yang
sudah kita lakukan hari ini ya paa? Untuk waktunya mau jam berapa pa? Tempatnya mau dimana
pa?”

Psychiatric Nursing Departement


STIKes ‘Aisyiyah Bandung Page 3

Anda mungkin juga menyukai