Fakhri: Perawat II
Syarah: perawat I
Mayang: pasien
Perawat I: “Perkenalkan saya suster syarah yang berdinas diruang ini pada pukul
tujuh pagi – dua siang, bagaimana ibu sekarang keadaannya? “
Pasien: “Allhamdulilah sudah mulai membaik sus, tapi kemaren malam agak
sedikit sesak karena nyeri ulu hati. “
Perawat I: “Kenapa bu , ada yang ingin disampaikan ? atau apakah ada masalah ?
“
Pasien : “Jadi gini suster selama sakit saya sudah tidak melaksanakan solat
dzuhur”
Pasien: “Jadi, selama sakit saya merasa baju saya kotor karena dari malam belum
diganti dan selama dua hari saya belum mandi.”
Perawat I: ”Ooh ibu belum mandi ? apa yang membuat ibu belum mandi dan baju
ibu belum di ganti ? “
Pasien : “Jadi saya kemarin diharuskan untuk istirahat total di tempat tidur dan
saya belum ada yang membantu untuk mengantikan pakaian saya, sehingga saya
merasa kotor dan saya takut jika saya shalat, shalat saya jadi tidak sah karena
belum bersuci.”
Perawat I: “Apa sebelumnya ibu sudah tahu keringanan shalat dalam Islam dalam
kondosi sakit? “
Perawat I: “Jadi begini bu, di islam itu ada yang namanya rukhsah atau
keringananan menurut hadist mengatakana “Shalatlah sambil berdiri. Jika tidak
mampu maka shalatlah sambil duduk. Jika tidak mampu, shalatlah sambil
berbaring miring. Jika tidak mampu maka shalatlah sambil berbaring terlentang.”
(H.R Bukhari)” nah sebelumnya ibu sudah tau tata cara solat di tempat tidur
seperti apa ?”
Pasien : “Ooh .. begitu ya suster..saya juga tidak tau sus tata cara shalat di tempat
tidur seperti apa ? dan melaksanakan wudhunya bagaimana ? “
Perawat I: “Apa ibu mau saya bimbing untuk melaksanakan solat di tempat
tidur ? “
Perawat I: “Untuk melaksanakan wudhu, berhubung ibu tidak bisa bangun dari
tempat tidur, maka wudhu ibu bisa di gantikan dengan tayyamum. Sebelumnya
apakah ibu tau tayyamum itu apa ? “
Perawat I: “Jadi bu tayyamum itu bisa dilakukan oleh orang – orang terteltu yaitu
salah satunya tidak mampu menggunakan air , khusunya untuk orang yang sakit
dan bisa digantikan dengan debu - debuan .”
Perawat I: “Nanti teman saya yang akan membantu membimbing ibu untuk
melaksanakan tayyamum dan solat.”
Perawat I: “ Yasudah kalau begitu saya izin untuk menyiapkan alat –alatnya
terlebih dahulu ya bu? “
Pada saat pasien ingin melaksanakan solat dzhur perawat I Syarah meminta
kepada perawat II yaitu perawat Fakhri untuk membimbing tayyamum dan
sholat kepada ibu Mayang. Tetapi sebelumnya perawat wika membantu ibu
Mayang untuk mensucikan diri terlebih dahulu dengan mengganti pakaian yang
kontor, dan dibantu untuk di lap. Perawat II menyiapkan alat-alat
Perawat I : “ Pak Fahri, bisa tolong bantu saya untuk membimbing ibu Mayang
agar melakukan solat dzuhur di tempat tidur dan bertayyamum ?”
Perawat II : “ Iya bisa bu. “
Perawat II: “Assallamualaikum ibu perkenalkan saya perawat fakhri yang akan
membantu membimbing ibu untuk tayamum dan salat ditempat tidur “.
Perawat II: “Bapak disini saya akan mengajarkan kepada ibu menganai
bertayyamum dan solat di tempat tidur, bapa bisa melihat dan mempraktekkannya
sendiri jika ibu butuh bantun.”
Perawat II: “Perawat fakhri mengajarkan cara shalat di tempat tidur terlebih
dahulu. “ cara shalat ditempat tidur, pak boleh mengikuti saya. “
Perawat II: “Alhamdulillah ibu, berhubung kita sudah melaksanakan shalat, saya
izin untuk pamit. Apabila memerlukan bantuan ibu bisa menekan bel,
Wasallamualikum. “