Anda di halaman 1dari 1

Trauma kepala Tindakan operasi (craniectomy dekompresi)

Kompensasi dengan meningkatkan volume


DxKep: Resiko Fraktur OS cranium darah dan CSF
syok: Hipovolemia daerah parietaliskiri
(frakturtengkorak)
Trauma tumpul (benturan motor dengan motor) Edema Otak

Trauma Abdomen Fraktur terbuka


(perdarahan di Akselerasi/ deselerasi pada organ
↑TIK/ Hipertensi Intrakranial>40 mmHg
rongga abdomen)
Tindakan operasi
TRAUMA KAPITIS (CEDERA KEPALA BERAT) (craniotomy
dekompresi) Herniasi Cerebri
TIA
Hemoragi Intrakranial
Hemodinamika belum stabil (pasca operasi) Kapasitas penyesuan dengan pergeseran caian
Distensi Abdomen dan cairan serebrosfinal dan kompartement
Cedera jaringan otak vascular telah mencapai maksimal
Hemodinamikabelumstabil (pascaoperasi)
Gerak
peristaltik Vasodilatasi VaskularStatus kesadaran: mengalami penurunan kesadaran (GCS 6-5 stupor)
Kapasitas penyesuan dengan pergeseran caian
dan cairan serebrosfinal dan kompartement
vascular telah mencapai maksimal
Aliran darahke area cedera

CSF Keluar
TIK
Indikasi pemasangan ventilator pasca operasi dengan mode volume controlled (CMV)
Obstruksi Perluasan hemoragic dari
DxKep: reapsorpsi suatu kontusio (luka memar)
Vol. cairan Penurunan
Penekanan vascular serebral CSF oleh
Kapasitas perdarahan
adaptif subarachnoid
Edema Serebral Perluasan Kontisuo di otak
Suplay O2 danglukosa intrakranial
Klien belum mampu beradaptasi dengan perubahan dukungan mode ventilasi mekanik
Girusmedialis lobus Mengubah
temporalis tergeser Terjadi metabolisme anaerob dinamika
sirkulasi CSF
Higroma
Herniasi unkus tergeser Hipoksia serebral subdural
(penumpukan
Dx Kep :Disfungsi respon penyapihan ventilator
Hidrosefalus cairan di luar
Kesadaran (GCS) penampukan otak)
Mesensefallon tertekan
cairan di
ventrikel
Kompresi medulla oblongata Imobilisasi rongga otak

HT Rangsangan Simpatis Sistem Pernafasan Tirah baring yang lama di ruang ICU

TD Tahanan vascular sistemik Dx Kep : Risiko Sindrome Disuse

Beban Jantung
Tekanan pembuluh darah pulmonal
Sistem Sistem Sistem
Sistem Integumen Sistem Sistem SistemSyaraf Sistem Respirasi
Cardiomegali Sistem Sistem Muskuloskeletal Imunitas Penglihatan
Respirasi Pencernaan Perkemihan Kardiovaskular
Efusi pleura Kebocoran cairan kapiler
Bedrest total Suplai darah ke jaringan Suplay darah Indikasi Lama rawat Posis itidur terlalu
(kurangnya ke jaringan Imobilisasi pemakaian di RS lama
Penumpukan cairan dalam rongga pelura osmolaritas koloid Komplain Gerak Pemaka-ian cerebral tidak
mobilisasi adanya Aliran darah ventilator
paru tidak Peristaltik folley adekuat /tindakan
tekanan ke ginjal
efektif usus Metabolisme anaerob catheter tracheostomi Perubahan postural
Albumin Perubahan postur dan arah tubuh karena kurang Gangguan
DxKep: Ketidakefekifan Pola Napas urine yang tubuh
imobilisasi Mekanisme
lama Vasospasme PertaahananTubuh
Aliran darah ke Pembentukan ATP GFR arteri cerebral/ Kolonisasi bakteri
Indikasi Bising usus (Imunitas) Berpengaruh pada
jaringan sekitar syaraf cerebral melalui tabung
pemakaian Mempengaruhi sensor dan respon tubuh
Riwayat Penyakit Dahulu: DM Tipe 1 menurun endotrakeal dan pada Kolonisasi bakteri sistem penglihatan
ventilator Resiko
Sekresi yang resisten
/tindakan Atrofi otot infeksi
Proses RAA Cairan bergeser kebawah
Kerusakan Sel Beta –Pankreas pada pulau langerhans tracheostomi saluran Iskemik/ Infark Diembolisasi di tekanan vitreus
Hipoksia jaringan penyerapan humor
kemih paru-paru pada Peggunaanalat-
nutrisi dan setiap napas,
Kelemahan
Retensi Na TD (hanya sedikit darah yang kembali ke jantung) alatmedis yang
elektrolit di otot
Kegagalansel beta memproduksi insulin Vol. udara dan H2O Defisit neurologi invasif
Cedera iskemik usus Pergerakan iris
yang masuk Menempel pada kedepan
Intoleransi aktivitas Mempengaruhi kerja pada reseptor sentral cabang bronkial
Produksi Insulin Hemiferase kanan dan kiri menginduksi penurunan 10-15% dalam volume plasma Resisten terapi
Kelebihan volume
Viskositas darah Pembuluh darah kolaps Ketidakseim- medikasi  TIO
cairan tubuh
Ekspansi Paru bangan Reaksi Peradangan :Antibiotik
Tubuh kekurangan insulin, glukosa menumpuk tidak Imobilisasi yang lama
nutrisi Kelumpuhan Kegagalan refleks otonom (Reflek organ kardiovaskular)
bisa diserap oleh sel Iskemia Otot kurang dari Edema Resiko resiko kerusakan
Suplay O2 dan leukosit terganggu
kebutuhan Stimuasi sel-sel goblet Infeksidan MDR saraf optik
GG.Pola Perubahan kerja jantung dari sel mukosa
Glukosa menumpuk dalam darah, Glukosa dalam darah DEKUBITUS Gg. Mobilitas fisik
(multi drug
Napas Jaringan reabsorpsi tulang resistant)
Luka Gangren sulit sembuh sendi lebih Perubahan
Perubahan temperature Konstipasi lama dalam Sensitivitas pada baroreflex penglihatan perifer
Produksi Mukus
Ketidak seimbangan kadar glukosa dalam darah kulit posisi Kadar Ca2+ dalam darah (Refleks baroreseptor) yang berlebih
tertentu
Hilang sebagian lapisan kulit Salah satu
mekanisme Akumulasi secret pada
dan terjadi luka Hilangnya bone matrixdan mineral Hipotensi Ortostatik
Sulit melakukan ambulasi homeostatis saluran pernapasan
dalam jaringan tulang tubuh untuk
menjaga TD
berupa TD
Resiko Kerusakan Ketidakefektifan
Kontraktur Otot
Infeksi integritas kulit Bersihan Jalan Napas
Tulang sulit digerakan dan mudah rapuh

Osteoporosis

Anda mungkin juga menyukai