Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKUPRESUR PADA TITIK HE GU (LI 4)

PADA PASIEN DENGAN BATUK & PILEK

ITEKES BALI
NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN

PROSEDUR TANGGAL DITETAPKAN OLEH

TETAP TERBIT
1 PENGERTIAN Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap

berbagai rangsangan yang ada dan refleks fisiologis yang

melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu.

Batuk menjadi patologis bila dirasakan sebagai

gangguan. Batuk seperti itu sering merupakan tanda

suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang

berupa gejala awal dari suatu penyakit. Batuk merupakan

gejala tersering penyakit pernapasan dan masalah yang

sering kali dihadapi dokter dalam praktik sehari-hari.

Sedangkan, Pilek adalah kondisi ketika hidung

mengeluarkan ingus atau lendir, baik sesekali maupun

terus-menerus. Lendir yang keluar dapat terlihat bening,

hijau, atau kekuningan. Teksturnya bisa encer atau

kental, tergantung kepada penyebab yang mendasarinya

(Tamaweol et al., 2016).


2 TUJUAN Untuk mengetahui efek tekanan pada titik He Gu (LI 4 )

terapi akupuntur dengan tujuan memperbaiki serta

merilekskan kondisi pasien saat batuk dan pilek terjadi

sehingga membantu pasien mengeluarkan secret maupun


sputum.
3 INDIKASI 1. Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan

gangguan menelan atau batuk&pilek

2. Pasien dengan adanya gangguan secret atau

sputum sehingga sulit untuk mengeluarkan secret

saat batuk&pilek
4 KONTRA INDIKASI a. Pijat akupresur tidak boleh dilakukan pada saat:

1) Dalam keadaan terlalu lapar.

2) Dalam keadaan terlalu kenyang.

3)Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih,

khawatir).

4)Akupresur tidak boleh dilakukan pada bagian tubuh

pasien yang luka, bengkak, tulang retak atau patah

dan kulit yang terbakar

b. Ruangan untuk pijat akupresur yang perlu

diperhatikan:

1) Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.

2) Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak

melakukan pemijatan di ruang berasap.

3) Akupresur bisa dilakukan dalam posisi duduk atau

berbaring dengan tenang, tidak dalam keadaan tegang.


5 PERSIAPAN PASIEN 1. Pastikan identitas pasien

2. Kaji kondisi pasien terakhir

3. Beritahu dan jelaskan pada pasien atau

keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan

4. Jaga privasi pasien

5. Posisikan pasien senyaman mungkin


6. Pasien sebaiknya dalam keadaan berbaring,

duduk atau dalam posisi yang nyaman


6 PERSIAPAN ALAT 1. Alat bantu pemijatan dan alas pijat

2. Sarung tangan (bila perlu)

3. Minyak pelicin / penghangat tubuh sesuai dengan

kebutuhan
7 CARA KERJA

Tahap Orientasi

1. Berikan salam dengan menyampaikan 3S (senyum, sapa, salam) , cek

identitas pasien

2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat

3. Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada pasien dan keluarga

pasien

4. Berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga pasien untuk bertanya

sebelum terapi dilakukan

Tahap Kerja

1. Jaga privasi pasien dengan menutup tirai

2. Atur posisi pasien dengan memposisikan pasien pada posisi terlentang

(supinasi), duduk, berbaring miring, atau tengkurap dan berikan alas

3. Bantu melepaskan pakaian pasien atau aksesoris yang dapat menghambat

tindakan akupresur yang akan dilakukan

4. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila perlu

5. Diawali dengan pemijatan peregangan dan pelemasan yaitu pengurutan

ringan pada tangan dan kaki sebelum dilakukannya pemijatan akupresur

selama 2-3 menit dengan cara melakukan pelemasan pada tangan dan kaki
dengan menekuk kaki kemudian meregangkan kembali kedua kaki sebanyak

3 x secara bersamaan. Selanjtunya melakukan pelemasan kedua tangan

terbuka untuk mengusap dari pergelangan kaki ke jari-jari kaki (Trionggo dan

Ghofat,2013).

Ulangi sampai seluruh kaki terusap. Secara bergantian lenturkan dan

regangkan

sebanyak tiga kali, putar di bagian pergelangan kaki sambil menyangga tumit.

Lanjutkan dengan menyangga di bagian pergelangan kaki dan putar

pergelangan

kaki tiga kali. Ulangi pijat pelemasan pada kaki lainnya (Kuswari, 2019).

6. Selanjutnya cari titik-titik akupresur yang ada pada tubuh pasien.

7. Kemudian lakukan penekanan pada titik, yaitu :

He Gu (LI 4) yang berfungsi mengatasi batuk , pilek maupun hidung

tersumbat. Titik He Gu (LI 4) , diindikasikan pada pasien dengan gangguan

menelan, batuk, radang tenggorokan, maupun gangguan lainnya. Titik He Gu

(LI 4) terletak pada lekukan diantara tulang telapak I dan II (os metacarpal I

dan II) pada pertengahan sisi os metacarpal II. Cara akupresur disedasi

(dilemahkan) dengan cara menekan dengan ibu jari/jari telunjuk ke arah yang

berlawanan dengan arah jarum jam (Kuswari, 2019). Dilakukan sebanyak 3-7

kali hitungan dengan tekanan lembut.


Terminasi

1. Jelaskan

pada pasien

bahwa

terapi sudah

selesai

dilakukan

2. Kaji respon

pasien setelah dilakukan terapi

3. Berikan reinforcement positif kepada pasien

4. Rapikan pakaian pasien dan kembalikan pasien ke posisi yang nyaman.

5. Rapikan alat-alat
8 HASIL

1. Evaluasi hasil kegiatan dan respon klien setelah dilakukannya tindakan

2. Lakukan kontrak untuk terapi selanjutnya

3. Akhiri kegiatan dengan cara yang baik

4. Cuci tangan
9 DOKUMENTASI

1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan

2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif)

3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP


10 HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Perhatikan kebersihan alat-alat dan tangan yang akan membantu prosedur

tindakan.
2. Penekanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kondisi pasien.

3. Titik-titik penekanan harus diperhatikan dan harus tepat.

Link jurnal : https://e-journal.unair.ac.id/JVHS/article/download/9694/5416

Anda mungkin juga menyukai