Kabupaten Buton Dalam Angka 2018

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
.go
.id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
KABUPATEN BUTON DALAM ANGKA 2017
Buton Regency in Figures 2017
ISSN : 0215-6601
No. Publikasi / Publication Number : 74010.1803
Katalog / Catalog: 1102001.7401
Ukuran Buku / Book Size: 14,8 X 21 cm

Jumlah Halaman / Number of Pages: xlviii+ 336 halaman/pages
id
Naskah / Manuscript :
Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton
.
BPS - Statistics of Buton Regency . go
Penyunting/ Editor :
ps

.b
BPS - Statistics of Buton Regency

ab
Gambar :
nk

to
Gambar Kulit / Cover Design :

u

//b

s:
Diterbitkan oleh / Published by :

tp
© Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton

ht
Dicetak oleh / Printed by :

UD. SYAHID
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/

atau menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan
komersial tanpa ijin tertulis dari Badan Pusat Statistik
Phohibited to announce, distribute,communicate, and/or copy part or all
of this book for commercial purpose without permission from BPS-
Statistics Indonesia
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN BUTON
MAP OF BUTON REGENCY
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
KEPALA BPS KABUPATEN BUTON
CHIEF STATISTICAL OFFICE OF BUTON REGENCY
.id
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
La Ode Haris Sumba, S.ST

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
KATA PENGANTAR
Buku “Kabupaten Buton Dalam Angka” adalah buku publikasi ta-

hunan yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton.
Publikasi ini memuat himpunan data dari berbagai bidang dan sektor,
serta gambaran singkat tentang hal-hal yang penting dari bidang-bidang yang
bersangkutan. Data yang disajikan ini telah disusun oleh Badan Pusat Statistik
Kabupaten Buton baik berupa data primer yang dikumpulkan langsung, mau-
id
pun data sekunder yang diperoleh dari instansi pemerintah dan swasta di
.
wilayah Kabupaten Buton. . go
ps
Publikasi Buton Dalam Angka 2018 dapat terbit berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah maupun swasta.
.b
Untuk itu kepada semua pihak yang telah ikut membantu terwujudnya pub-
ab
likasi ini kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-
nk
besarnya.
to
Meskipun publikasi Buton Dalam Angka 2018 telah dipersiapkan

u
sebaik-baiknya, disadari masih ada kekurangan dan kesalahan yang mungkin

//b
terjadi. Untuk perbaikan di masa mendatang, tanggapan dan saran dari peng-
s:
guna publikasi ini sangat diharapkan.

tp
ht
Pasarwajo, Agustus 2018
Kepala Badan Pusat Statistik

Kabupaten Buton
LA ODE HARIS SUMBA, S.ST

NIP 19621231 198302 1 007
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 vii

PREFACE
The Buton Regency in Figures is an annual publication published by the

BPS-Statistics of Buton Regency.
This publication contains data on various sectors and short explanation

of important parts of them. Data were compiled by BPS-Statistics of Buton Re-
gency either directly from respondent such as households, private enterprises, or
id
as administrative records from government institutions.
.
go
This publication exists by cooperation and helps from other parties, so for
.
ps
all of these, in this occasion I would like to express my sincere appreciation and
gratitude to all who participated in providing those data or information required.
.b
ab
This publication has been compiled by giving a serious attention as much

nk
as possible, but nevertheless it is realized that some weaknesses may occur. Sug-
gestions for improving for the next publication are cordially welcome.
u to
//b
s:
Pasarwajo, August 2018

tp
Chief Statistical Office of

ht
Buton Regency
LA ODE HARIS SUMBA, S.ST

NIP 19621231 198302 1 007
viii Buton Regency in Figures 2018

DAFTAR ISI
LIST OF CONTENTS
Halaman
Page
Peta Kabupaten Buton/ Map of Buton Regency iii
Foto Kepala BPS Kab. Buton / Picture of Statistic Office of v
Buton Regency
Kata Pengantar/ Preface vii
Daftar Isi/ List Of Content ix
Daftar Tabel/ List of Tables xi
id
Daftar Gambar/ List of Figure xxxi
.
I GEOGRAFI DAN IKLIM
. go
Penjelasan Umum/ Explanatory Notes xlii
3
ps
GEOGRAPHY AND CLIMATE
.b
II PEMERINTAHAN 25
ab
GOVERNMENT
III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN 49
nk
POPULATION AND EMPLOYMENT

to
IV SOSIAL 83
u
SOCIAL
//b
V PERTANIAN 137
s:
AGRICULTURE
tp
VI INDUSTRI DAN ENERGI 191

ht
INDUSTRY AND ENERGY

VII PERDAGANGAN 205
TRADE
VIII HOTEL DAN PARIWISATA 225
HOTEL AND TOURISM
IX TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 239
TRANSPORTATION AND COMMUNICATION
X KEUANGAN DAERAH DAN HARGA 261
LOCAL FINANCE AND PRICE
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 ix

DAFTAR ISI
LIST OF CONTENTS
Halaman
Page
XI PENGELUARAN PENDUDUK DAN KONSUMSI MAKANAN

POPULATION EXPENDITURE AND FOOD CONSUMPTION 283
XII PENDAPATAN REGIONAL
REGIONAL INCOME 297
XIII PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/ KOTA
id
REGENCY/ MUNICIPAL COMPARISON 323
.
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
x Buton Regency in Figures 2018

DAFTAR TABEL
LIST OF TABLES
Tabel Halaman
Table Pages
BAB I GEOGRAFI DAN IKLIM/ GEOGRAPHY AND CLIMATE
1.1 GEOGRAFI / GEOGRAPHY

1.1.1 Batas Wilayah Kabupaten Buton Menurut Kecamatan, 10
2017/ Boundary of Buton Regency by Subdistrict, 2017
id
1.1.2 Letak Astronomis Kabupaten Buton Menurut Kecama- 11
.
go
tan,2017/ Astronomical Position of Buton Regency by
.
Subdistrict, 2017
ps
1.1.3 Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu Menurut Kelurahan, 12

.b
2017 / Astronomical Position of Lasalimu Subdistrict by

ab
Village, 2017
nk
1.1.4 Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu Selatan Menurut 13

Kelurahan, 2017/ Astronomical Position of Lasalimu Se-
to
latan Subdistrict by Village, 2017

u
//b
1.1.5 Letak Astronomis Kecamatan Siotapina Menurut Kelurahan, 14

2017/ Astronomical Position of Siotapina Subdistrict by
s:
Village, 2017
tp
1.1.6 Letak Astronomis Kecamatan Pasarwajo Menurut Kelurahan, 15

ht
2017/ Astronomical Position of Pasarwajo Subdistrict by Vil-

lage, 2017
1.1.7 Letak Astronomis Kecamatan Wabula Menurut Kelurahan, 16
2017/ Astronomical Position of Wabula Subdistrict by Village,
2017
1.1.8 Letak Astronomis Kecamatan Wolowa Menurut Kelurahan, 17
2017/ Astronomical Position of Wolowa Subdistrict by Village,
2017
1.1.9 Letak Astronomis Kecamatan Kapontori Menurut Kelurahan, 18
2017/ Astronomical Position of Kapontori Subdistrict by Vil-
lage, 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xi

Tabel Halaman
Table Pages
1.1.10 Luas Wilayah Kabupaten Buton Menurut Kecamatan, 2017/ Total 19

Area by Subdistrict in Buton Regency, 2017
1.1.11 Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Kabupaten 20
Buton (km), 2017/Distance between Subdistrict Capital and Re-
gency Capital in Buton Regency (km), 2017
1.1.12 Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecama- 21
id
tan di Kabupaten Buton, 2017/Height Above Mean Sea Level
.
(AMSL) by Subdistrict in Buton Regency, 2017
BAB II PEMERINTAHAN/ GOVERNMENT
. go
ps
2.1 WILAYAH ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE

.b
2.1.1 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 34

ab
2017/ Number of Subdistricts and Village by City in Buton Regen-

nk
cy, 2017
2.1.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Klasifikasi Tingkat Kelurahan Di 35
to
Tiap Kecamatan Di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Villages in

u
//b
Buton Regency by Village Classification in Each Subdistrict In

Buton , 2017
s:
2.1.3 Banyaknya Lurah Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Di Ka- 36

tp
bupaten Buton, 2017/ Number of Village Chiefs by Subdistrict

ht
and Sex in Buton Regency, 2017

2.2 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH / DPRD
2.2.1 Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menurut Par- 37
tai Politik dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017/ Number
of Members of The Regional House of Representatives by Political
Parties and Sex in Buton Regency, 2017
2.2.2 Banyaknya Keputusan DPRD Kabupaten Buton, 2013 – 2017/ 38

Number of Members of The Regional House of Representative of
Buton Regency, 2013 – 2017
xii Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
2.2.3 Kegiatan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten 39

Buton 2013-2017/ Activities of The House of
Regional Representative of Buton Regency, 2013
2.3 PEGAWAI NEGERI SIPIL/CIVIL SERVANTS
2.3.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Dinas/Instansi 40
id
Pemerintah dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,
.
go
2017/ Number of Civil Servants by Institution/Office and
Sex in Buton Regency, 2017
.
ps
2.3.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan 41

.b
Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kabu-

ab
paten Buton, 2017/ Number of Civil Servants by Edu-

nk
2.3.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ke- 43

to
pangkatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,

u
2017/ Number of Civil Servants by Hierarcy and Sex in

//b
Buton Regency, 2017

s:
2.3.4 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Kecamatan Di 44

tp
Kabupaten Buton, 2015 - 2017/Number of Civillian Re-

ht
serve by subdistrict in Buton Regency, 2015 - 2017
2.3.5 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ke- 45

pangkatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,
2017/ Number of Civil Servants by Hierarcy and Sex in
BAB III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN/ POPULATION

AND EMPLOYMENT
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xiii

Tabel Halaman
Table Pages
3.1 KEPENDUDUKAN / POPULATION

3.1.1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk 65
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2010, 2015
dan 2017/ Population and Population Growth Rate by
3.1.2 Jumlah Penduduk dan rasio Jenis Kelamin Menurut Keca- 65
id
matan di Kabupaten Buton, 2017/ Population and Sex
.
Ratio by Subdistrict in Buton regency, 2017
. go
3.1.2 Jumlah Penduduk dan rasio Jenis Kelamin Menurut Keca- 66
ps
matan di Kabupaten Buton, 2017/ Population and Sex
.b
Ratio by Subdistrict in Buton regency, 2017

ab
3.1.3 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan 67

di Kabupaten Buton, 2017/ Population Distribution and
nk
Density by Subdistrict in Buton Regency, 2017

to
3.1.4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis 68

u
Kelamin di Kabupaten Buton, 2017/ Population by Age

//b
Group and Sex in Buton Regency, 2017

s:
3.1.5 Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten 69

tp
Buton, 2017/ Population Distribution by Subdistrict in

ht
Buton Regency, 2017

3.1.6 Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan 70
Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kabupaten
Buton, 2015-2017/ Population by District and Ownership
3.1.7 Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan 71

Kepemilikan Akta Kelahiran di Kabupaten Buton, 2015-
2017/ Population by District and Ownership of Birth Cer-
xiv Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
3.2 KETENAGAKERJAAN / LABOUR
3.2.1 Jumlah Pendududuk Berumur 15 Tahun Ke Atas 72

Menurut Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu
dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017/ Popula-
tion Aged 15 Years and Over by Type of Activity During
The Previous Week and Sex in Buton regency, 2017
id
3.2.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang 73
.
go
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah
.
Jam Kerja Seluruhnya dan Jenis Kelamin di Kabupaten
ps
Buton, 2017/ Population Aged 15 Years and Over Who

.b
Worked During the Previous Week by Total Working

ab
nk
3.2.3 Jumlah Pendududuk Berumur 15 Tahun Keatas yang 74

Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Status
to
Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten

u
//b

Worked During The Previous Week by Main Employ-
s:
tp
3.2.4 Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pen- 75

ht
didikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Buton, 2017/ Number of Registered Job
Applicants by Educational Attainment and Sex in Buton
Regency, 2017
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Ke-
lompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,
2017/ Population Aged 15 Years and Over Who
Worked During The Previous Week by Age Group and
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xv

Tabel Halaman
Table Pages

Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Lapan-
gan Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Worked During The Previous Week by Main Industry
id
3.2.7 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut 78
.
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis
go
Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten
.
Buton, 2017/ Population Aged 15 Years and Over by
ps
Educational Attainment and Type of Activity During

.b
The Previous Week in Buton Regency, 2017

ab

nk
Bekerja Selama Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah

to
Jam Kerja Pada Pekerjaan Utama dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Buton, 2017/ Population Aged 15 Years and
u
//b
Over Who Worked During The Previous Week by Num-

ber of Working Hours on Main Industry and Sex in Buton
s:
regency, 2017
tp
ht
BAB IV SOSIAL/ SOCIAL

4.1 PENDIDIKAN / EDUCATION
4.1.1 Presentase Penduduk Usia 7 – 24 Tahun Menurut Jenis 102

Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi
Sekolah di Kabupaten Buton, 2017/ Precentage of Pop-
ulation Aged 7 – 24 Years by Sex, Age Group, and School
Participation in Buton Regency, 2017
xvi Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
4.1.2 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi 103

Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten
Buton, 2017/ Net Enrolment Rate and Gross Enrolment
4.1.3 104
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid
Guru Taman Kanak- Kanak (TK) Menurut Keca-
id
matan di Kabupaten Buton, 2017/ Number of
.
go
Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher
Ratio of Kindergarten Schools by Subdistrict in
.
ps
4.1.4 Jumlah Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid Guru 105
.b
Sekolah Dasar (SD) Menurut Kecamatan di Kabupaten

ab
Buton, 2017/ Number of School, Pupil, Teachers, and

nk
School-Teacher Ratio of Primary School by Subdistrict in

Buton Regency, 2017
u to
//b
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Menurut Kecamatan di Kabu-

s:
paten Buton, 2017/ Number of School, Pupil, Teachers,

and School-Teacher Ratio of Madrasah Ibtidaiyah (MI)
tp
by Subdistrict in Buton Regency, 2017

ht
Sekolah Menengah Pertama Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buton, 2017/ Number of School, Pupil,
Teachers, and School-Teacher Ratio of Junior High
School by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Menurut Kecamatan di
Kabupaten Buton, 2017/ Number of School, Pupil,
Teachers, and School-Teacher Ratio of Madrasah Tsana-
wiyah (MTs) by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xvii

Tabel Halaman
Table Pages
Sekolah Menengah Atas Menurut Kecamatan di Kabu-
and School-Teacher Ratio of Senior High School by Sub-
district in Buton Regency, 2017
4..1.9 Jumlah Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid Guru 110
Madrasah Aliyah (MA) Menurut Kecamatan di Kabu-
id
.
go
and School-Teacher Ratio of Madrasah Aliyah (MA) by
Subdistrict in Buton Regency, 2017
.
ps
.b
Raudatul Athfal (RA) Menurut Kecamatan di Kabupat-

ab
en Buton, 2017/ Number of School, Pupil, Teachers,

nk
and School-Teacher Ratio of Raudatul Athfal (RA) by

to
4.1.11 Angka Melek Huruf Di Kabupaten Buton 2009 – 2017/ 112

u
//b
4.2 KESEHATAN / HEALTH

s:
tp
4.2.1 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Ka- 113

ht
bupaten Buton, 2017/ Number of Health Facilities by

4.2.2 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabu- 114
paten Buton, 2017/ Number of Health Personnel by
4.2.3 Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi 115
Menurut Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten
Buton, 2017/ Number of Specialist Doctor, Generalist
Doctor, and Dentist by type of Health Facility in Buton
Regency, 2017
xviii Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
4.2.4 Banyaknya Posyandu Dan Posyandu Aktif Di Kabupaten 116

Buton Menurut Kecamatan Dan Puskesmas, 2017/
Number Of Integrated Healthy Service Post And Inte-
grated Healthy Service Post actived in Buton Regency
by Subdistrict and Public Health Center, 2017
Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten 117
id
4.2.5 Buton, 2017/ Number of Cases of the 10 Most Diseas-
es in Buton Regency, 2017
.
go
4.2.6 Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah 118
.
ps
(BBLR), BBLR Dirujuk, dan Bergizi Buruk Menurut Keca-
matan di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Birth,
.b
Babies with Low Birth Weights (LWB), Treated LWB, and

ab
Malnutrition Cases by Subdistric in Buton regency, 2017

nk
4.2.7 Jumlah Ibu Hamil, Melakukan Kunjungan K1, Melakukan 119

to
Kunjungan K4, Kurang Energi Kronis (KEK), dan

u
Mendapat Tablet Zat Besi (Fe) di Kabupaten Buton,

//b
2012 – 2017/ Number of Pregnant Women, Those with

s:
One Visit and four Visits of Antenatal Care, Chronic

tp
Energy Deficiency (CED), and Receiving Iron Supple-

ht
ment in Buton Regency, 2012-2017

4.2.8 Jumlah Remaja Usia 15-24 Tahun yang Mendapat 120
Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi (Kespro),
HIV/AIDS, dan Keluarga Berencana (KB) Menurut Keca-
matan di Kabupaten Buton, 2017/Number of Young
People Aged 15 - 24 Who Had Counselling on Reproduc-
tive Health, HIV/AIDS, and Family Planning by Subdis-
trict in Buton Regency, 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xix

Tabel Halaman
Table Pages
4.2.9 Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, DIare, TB, dan Malar- 121
ia Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/
Number of Cases of HIV/AIDS, Sexually Transmitted In-
fection, Dengue Fever, Diarhea, Tuberculosis (TB) and
Malaria by Subdistric in Buton Regency, 2017
4.2.10 Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif 122
id
Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/ Num-
.
ber of Eligible Couples and Family Planning Participants
go
by Subdistric in Buton Regency, 2017
.
ps
.b

ab

nk
4.2.12 Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi 126

to
Menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi di Kabupaten

u
Buton, 2017/Percentage of Children Under Five Years

//b
Who Had Immunization by Subdistric and Type of Im-

s:
munization in Buton Regency, 2017

tp
4.2.13 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Ka- 127

ht
bupaten Buton, 2017/ Number of Paramedic

(Civil Servant) in Healthy Facilities of Buton Re-
gency, 2017
4.2.14 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan 128
di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Health
Facilities by Subdistric in Buton Regency, 2017
xx Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
4.3 AGAMA/RELIGION
4.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang 129

Dianut di Kabupaten Buton, 2017/ Population by Sub-
distric and Religion in Buton Regency, 2017
4.3.2 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di 130
Kabupaten Buton, 2017/ Number of Worship Facilities
id
.
go
4.3.3 Jumlah Jamaah Haji menurut Kecamatan
dan Jenis Kelamin, 2017/ Number of Pilgrim by
. 131
ps
Subdistrict and Sex, 2017
.b
4.4 KEMISKINAN / POVERTY

ab
4.4.1 Jumlah Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi 132

nk
Keluarga di Kabupaten Buton, 2017/ Number of

Households by Subdistrict and Household Classifica-
to
tion in Buton Regency, 2017

u
4.4.2 Persentase Penduduk Miskin dan Indeks Pembangunan 133

//b
Manusia (IPM) di Kabupaten Buton, 2012-2017/ Poor Popula-

s:
tionPercentage and Human Development Index (HDI) of Buton

tp
Regency, 2012-2017
ht
BAB V PERTANIAN/ AGRICULTURE

5.1 TANAMAN PANGAN / FOOD CROPS
5.1.1 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis 163
Pengairan di Kabupaten Buton (Hektar), 2017 /
Area of Wetland by Subdistrict and Type of Irri-
gation in Buton Regency (Hectare), 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxi

Tabel Halaman
Table Pages
4.2.9 Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, DIare, TB, dan Malar- 121
ia Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/
Number of Cases of HIV/AIDS, Sexually Transmitted In-
fection, Dengue Fever, Diarhea, Tuberculosis (TB) and
Malaria by Subdistric in Buton Regency, 2017
id
.
go
.
ps

.b

ab

nk

to
4.2.12 Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi 126

u

//b
Buton, 2017/Percentage of Children Under Five Years

Who Had Immunization by Subdistric and Type of Im-
s:
munization in Buton Regency, 2017

tp
ht
4.2.13 Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Ka- 127

bupaten Buton, 2017/ Number of Paramedic
(Civil Servant) in Healthy Facilities of Buton Re-
gency, 2017
4.2.14 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan 128
di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Health
Facilities by Subdistric in Buton Regency, 2017
xxii Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
4.3 AGAMA/RELIGION
4.3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang 129

Dianut di Kabupaten Buton, 2017/ Population by Sub-
distric and Religion in Buton Regency, 2017
4.3.2 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di 130
Kabupaten Buton, 2017/ Number of Worship Facilities
id
.
. go
4.3.3 Jumlah Jamaah Haji menurut Kecamatan 131
ps
dan Jenis Kelamin, 2017/ Number of Pilgrim by
Subdistrict and Sex, 2017
.b
4.4 KEMISKINAN / POVERTY

ab
4.4.1 Jumlah Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi 132

nk
Keluarga di Kabupaten Buton, 2017/ Number of

to
Households by Subdistrict and Household Classifica-

u

//b
4.4.2 Persentase Penduduk Miskin dan Indeks Pembangunan 133

s:
Manusia (IPM) di Kabupaten Buton, 2012-2017/ Poor Popula-

tionPercentage and Human Development Index (HDI) of Buton
tp
Regency, 2012-2017
ht
BAB V PERTANIAN/ AGRICULTURE

5.1 TANAMAN PANGAN / FOOD CROPS
5.1.1 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis 163
Pengairan di Kabupaten Buton (Hektar), 2017 /
Area of Wetland by Subdistrict and Type of Irri-
gation in Buton Regency (Hectare), 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxiii

Tabel Halaman
Table Pages
5.1.2 Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, dan Lahan 164

yang Sementara Tidak Diusahakan Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/ Area of Dry Field/
Garden, Shifting Cultivation, Land and Temporarily Un-
used Land by Subdistrict in Buton Regency (Hectare),
2017
id
5.1.3 Luas Penggunaan Tanah di Kabupaten Buton (Hektar), 165
.
(Hectare), 2016 - 2017
. go
2016 - 2017/ Land in Buton Regency by Type Utilization
ps
5.1.4 Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut 166
.b
Kecamatan di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/ Har-

ab
vested Area of Wetland and Dryland Paddy by Subdis-

nk
trict in Buton Regency (Hectare), 2017

to
5.1.5 Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut 167

Jenis Tanaman (Hektar), 2016 – 2017/ Harvested Area
u
//b
of Food Crops by Type of Crops (Hectare), 2016 – 2017

s:
5.1.6 Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis 168

tp
Tanaman (Ton) 2016 – 2017/ Production of Food Crops

ht
by Type of Crops (Ton), 2016 – 2017
5.1.7 Hasil Perhektar Tanaman Bahan Makanan menurut 169

Jenis Tanaman di Kabupaten Buton, 2016 – 2017/
Productivities of Food Crops by Type of Crops in Buton
Regency, 2016 – 2017
xxiv Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
5.1.8 Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang 170
Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabu-
paten Buton (Hektar), 2017/ Harvested Area of Maize,
Soybean, Peanut, Mungbean, Cassava, and Sweet Po-
tato by Subdistrict in Buton Regency (Hectare), 2017
5.2 HORTIKULTURA / HORTICULTURE
id
5.2.1 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan 171
.
go
Jenis Sayuran di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/ Har-
vested Area of Vegetables by Subdistrict and Kind of
.
ps
Plant in Buton Regency (Hectar), 2017
.b
5.2.2 Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan 172

ab
Jenis Sayuran di Kabupaten Buton (Kuintal), 2017/ Pro-

duction of Vegetables by Subdistrict and Kind of Plant
nk
in Buton Regency (Quintal), 2017

to
5.2.3 Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan 173

u
Jenis Buah di Kabupaten Buton (Kuintal), 2017/

//b
Production of Fruits by Subdistrict and Kind of

s:
Fruit in Buton Regency (Quintal), 2017

tp
5.3 PERKEBUNAN / ESTATE CROPS

ht
5.3.1 Luas Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan 174

Jenis Tanaman di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/
Planted Area of Estate Crops by Subdistrict and Kind of
Crop in Buton Regency (Hectare), 2017
5.3.2 Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan 175
dan Jenis Tanaman di Kabupaten Buton (ton), 2017/
Production of Estate Crops by Subdistrict and Kind of
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxv

Tabel Halaman
Table Pages
5.4 PETERNAKAN / LIVESTOCK
5.4.1 Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak 176

di Kabupaten Buton, 2017/ Livestock Population by Sub-
district and Kind of Livestock in Buton Regency, 2017
5.4.2 Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas 177
id
di Kabupaten Buton, 2017/ Poultry Population by Sub-
.
district and Kind of Poultry in Buton Regency, 2017
. go
5.4.3 Jumlah Ternak yang Dipotong Menurut Kecamatan dan 178
ps
Jenis Ternak di Kabupaten Buton, 2017/ Livestock
.b
Slaughtered by Sub District and Kind of Livestock in

ab
Buton Regency, 2017

nk
5.4.4 Banyaknya Ternak Unggas yang Dipotong di Kabupaten 179

Buton, 2009-2017/ Number of Poultry at Slaugtered in
to
Buton regency, 2009-2017

u
//b
5.4.5 Produksi Daging Ternak Besar di Kabupaten Buton 180

(kilogram), 2009 – 2017/ Production of Large Livestock
s:
Buton Regency (kilograms), 2009 – 2017

tp
ht
5.4.6 Produksi Telur Unggas di Kabupaten Buton (butir), 2009 181

– 2017/ Production of Poultry Eggs in Buton Regency
(grain), 2009 – 2017
5.5 PERIKANAN / FISHERY

5.5.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut 182
Kecamatan dan Subsektor di Kabupaten Buton, 2016
dan 2017/ Number of Fish Capture Households by Sub-
district and Subsector in Buton Regency, 2016 and 2017
xxvi Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
5.5.2 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan 183
Subsektor di Kabupaten Buton (ton), 201 dan 2017/
Production of Fish Capture by Subdistrict and Subsector
in Buton Regency (ton), 201 and 2017
5.5.3 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut 184
Kecamatan dan Jenis Budidaya di Kabupaten Buton,
id
2017/ Number of Aquaculture Households by Subdistrict
.
and Type of Aquaculture in Buton Regency, 2017
go
5.5.4 Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan 185
.
ps
Subsektor di Kabupaten Buton (ton), 2017/ Produksi
.b
Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan Subsektor

ab
di Kabupaten Buton (ton), 2017

5.5.5 Produksi Pendaratan Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap 186
nk
dan Tahun di Kabupaten Buton (ton), 2017/ Production

to
of Fish Landing by Type of Fishing Tools and Year in

u
Buton Regency (ton), 2017

//b
5.5.6 Produksi Pendaratan Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap 187

s:
dan Tahun di Kabupaten Buton (ton), 2017/ Production

tp
of Fish Landing by Type of Fishing Tools and Year in

ht

BAB VI INDUSTRI DAN ENERGI / INDUSTRY AND ENERGY
6.1 Jumlah Perusahaan Industri Menurut Klasifikasi Indus- 200

tri dan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017 /
Number of Industrial Establishment by Classification
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxvii

Tabel Halaman
Table Pages
6.2 Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Klas- 201
ifikasi Industri di Kabupaten Buton, 2017/ Number of
Establishments and Employees by Industrial Classifi-
cation in Buton Regency, 2017
BAB VII PERDAGANGAN/ TRADE
id
7.1.1 Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Badan Hukum di Kabu- 211
.
. go
paten Buton, 2012‒2017/ Number of Establishments by
Type of Business Entity in Buton Regency, 2012‒2017
ps
7.1.2 Volume dan Nilai Perdagangan Antar Pulau menurut Hasil 212
.b
Bumi dan Laut serta Barang Strategis di Kabupaten Buton,

ab
2017/ Volume and Value of Inter Island Trade by Products in

nk
Buton Regency, 2017

7.1.3 Jumlah Pasar Dirinci menurut Jenisnya dan Kecamatan di 213
to
Kabupaten Buton, 2017/ Number of Market Specified by

u
Type and Subdistrict in Buton Regency, 2017

//b
7.1.4 Jumlah Sarana Perdagangan menurut Kecamatan di Kabupat- 214

s:
en Buton, 2017/ Number of Trading Facilities by Subdistrict in

tp
Buton Regency, 2017

ht
7.1.5 Jumlah Pedagang Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 215

2017/ Number of Merchants by Subdistrict in Buton Regency,
2017
7.1.6 Jumlah Koperasi Menurut Jenis Koperasi dan Kecama- 216

tan di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Cooperatives
by Type of Cooperative and Subdistrict in Buton Regen-
xxviii Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
7.1.7 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabu- 217
paten Buton, 2013‒2017/ Number of Trading Facilities
by Type of Facility in Buton Regency, 2013‒2017
7.2 EKSPOR & IMPOR/ EXPORT & IMPORT
7.2.1 Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton (US$), 2009 – 2017/ 218
Value Export in Buton Port (US$), 2009 – 2017
. id
7.2.2 Volume dan Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton menurut 219
go
Jenis Komoditas, 2017/ Volume and Value Export in
.
Buton Port by Commodities, 2017
ps
7.2.3 Volume dan Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton menurut 220

.b
Negara Tujuan, 2017/ Volume and Value Export in

ab
Buton Port by Country, 2017

nk
7.2.4 Nilai Impor di Pelabuhan Buton (US$), 2009 – 2017/ 221

to
Value Import in Buton Port (US$), 2009 – 2017

u
//b
7.2.5 Volume dan Nilai Impor di Pelabuhan Buton menurut 222

Jenis Komoditas, 2017/ Volume and Value Import in
s:
Buton Port by Commodities, 2017

tp
ht
BAB VIII HOTEL DAN PARIWISATA/ HOTEL AND TOURISM

8.1 HOTEL/ HOTEL
8.1.1 Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kecamatan di Kabu- 230
paten Buton, 2016 dan 2017/ Number of Hotel Acco-
modations by Subdistrict in Buton Regency, 2016 and
2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxix

Tabel Halaman
Table Pages
8.1.2 Banyaknya Hotel Bintang dan Hotel Non Bin- 231

tang/ Akomodasi Lainnya, Kamar dan Tempat Tidur
menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/ Num-
ber of Classified Hotel and Non Classified Hotel/Others
Accommodation, Room and Bed by Subdistricts in Kabu-
paten Buton, 2017
id
8.1.3 Banyaknya Kamar dan Tempat Tidur pada Hotel Bin- 232
.
go
tang dan Non Bintang menurut Kecamatan di Kabu-
paten Buton,2017/ Number of Room and Bed at Clas-
.
ps
sified and Non Classified Hotels by Subdistrict in Kabu-
.b
paten Buton, 2017

ab
8.1.4 Banyaknya Tamu pada Hotel Bintang dan Non 233

Bintang menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,
nk
2017/ Number of Guest at Classified and Non Classi-

to
fied Hotels by Subdistrict in Buton Regency, 2017

u
//b
8.2 PARIWISATA / TOURISM

s:
8.2.1 Data Objek Wisata dan Daya Tarik Pariwisata Kabupat- 234
tp
en Buton, 2017/ Tourism Object and Tourism Attrac-

ht
8.2.2 Jumlah Restoran/Rumah Makan Menurut Kecamatan di 235

Kabupaten Buton, 2016 dan 2017/ Number of Restau-
rant by Subdistrict in Buton Regency, 2016 and 2017
8.2.3 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Ka- 236

bupaten Buton, 2013-2017/ Number of International
and Domestic Visitors in Buton Regency, 2013-2017
xxx Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
BAB IX. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI/ TRANSPORTATION
AND COMMUNICATION
9.1 TRANSPORTASI / TRANSPORTATION
9.1.1 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Pemerinta- 248
id
han yang Berwenang Mengelolanya di Kabupaten
.
go
Buton, 2017 dalam (Km)/Length of Roads by Subdis-
trict and Level of Government Authority in Buton Re-
.
ps
gency, 2017 in (Km)
.b
9.1.2 Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kota menurut 249

ab
Jenis Permukaan di Kabupaten Buton, 2011 – 2017/

Length of State, Province and Regency/Municipality
nk
Roadby Type of Road Surface in Buton Regency,

to
2011 - 2017
u
9.1.3 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Per- 250

//b
mukaan Jalan di Kabupaten Buton, 2017 dalam

s:
(Km)/ Length of Roads by Subdistrict and Type of

tp
Road Surface in Buton Regency, 2017 in (Km)

ht
9.1.4 Panjang Jalan menurut Pemerintah yang Berwenang, 251

Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan di
Kabupaten Buton (km), 2017/ Length of Roads by
level of Government Responsibility,Type of Sur-
face, Condition and Class of Road in Buton Re-
gency (km), 2017
9.1.5 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi 252
Jalan di Kabupaten Buton, 2017 dalam (Km)/ Length
of Roads by Subdistrict and Road Condition in Buton
Regency, 2017 in (Km)
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxxi

Tabel Halaman
Table Pages
9.1.6 Penetapan Jumlah Kebutuhan Angkutan Perkotaan, 253

2017/ Determination of Total Urban Transportation
Needs, 2017
9.1.7 Kendaraan Bermotor yang Telah Diregistrasi 254
Menurut Jenis Kendaraan di Kabupaten Buton, 2017/
id
Number of Motorized Vehicle Registered by Kind of
.
Vehiclein Buton Regency, 2017 . go
9.2 POS DAN TELEKOMUNIKASI / POS AND TELE-
ps
COMMUNICATION
.b
9.2.1 Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di 255

ab
Kabupaten Buton, 2013‒2017/ Number of Auxiliary

nk
Post Office by Subdistrict in Buton Regency, 2013‒2017

to
9.2.2 Banyaknya Fasilitas Fisik Pelayanan Jasa Pos dan 256

u
//b
Giro menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/

Number of Physical Facilities Post and Clearing Service
s:

tp
ht
9.2.3 Banyaknya Benda-Benda Pos yang Dikirim dan 258

Diterima dari Dalam dan Luar Negeri menurut
Jenis Pengiriman di Kabupaten Buton, 2017 /
Number of Postal Material Sent and Received
from In Country and Overseas by Kind of Dis-
patch in Buton Regency, 2017
BAB X KEUANGAN DAN HARGA-HARGA/ LOCAL FINANCE
AND PRICE
10.1 KEUANGAN/LOCAL FINANCE
xxxii Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
10.1.1 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Buton 268
Menurut Jenis Pendapatan (ribu rupiah), 2015−2017/
Actual Revenues of Government of Buton Regency by
Source of Revenues (thousand rupiahs), 2015−2017
10.1.2 Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Buton Menurut 269
id
Jenis Belanja (ribu rupiah), 2015−2017/ Actual Expendi-
.
go
tures of Government of Buton Regency by Kind of Expend-
itures (thousand rupiahs), 2015−2017
.
ps
10.1.3 Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja 270

.b
Pemerintah Kabupaten Buton, 2015−2017/ Target and

ab
Realization of Government Revenues and Expenditures

of Buton Regency, 2015−2017
nk
10.1.4 Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah 271

to
Kabupaten Buton (juta rupiah), 2017/ Target and Reali-

u
zation of Revenues and Expenditures in Buton Regency

//b
(milion rupiahs), 2017

s:
10.1.5 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Tahun 274

tp
Anggaran 2017/ Target and Actual of Local Taxes Reve-

ht
nues in 2017 Fiscal Year

10.1.6 Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah Tahun 275
Anggaran 2017 (juta rupiah)/ Target and Actual of Local
Taxes Retribution in 2017 Fiscal Year (million rupiahs)
10.2 HARGA/PRICE
10.2 Rata-Rata Harga Eceran Bahan Pokok di Kabupaten 277
Buton (rupiah), 2009−2017/ Average Retail Price of Rice,
and Granulated Sugar in Buton Regency (rupiahs),
2009−2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxxiii

Tabel Halaman
Table Pages
BAB XI PENGELUARAN PENDUDUK DAN KONSUMSI MAKANAN/

POPULATION EXPENDITURE AND FOOD CONSUMPTION
11.1 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Golongan 287
Pengeluaran dan Kelompok Barang di Kabupaten Buton
(rupiah), 2017/ Average Expenditure Per Capita Per Month
id
by Expenditure Class and Commodity Group in Buton Regen-
.
cy (rupiahs), 2017 . go
ps
11.2 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Ke- 288
lompok Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017/ Aver-
.b
age Expenditure Per Capita Per Month by Food Group in

ab
Buton Regency (rupiahs), 2017

nk
11.3 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Ke- 289

to
lompok Bukan Makanan di Kabupaten Buton (rupiah),

u
2017/ Average Expenditure Per Capita Per Month by Non

//b
s:
11.4 Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita Seminggu (kkal) 290

tp
menurut Kelompok Bahan Makanan di Kabupaten Buton,

ht
2017/ Average Consumption of Calories Per Capita Per Week

by Food Group in Kabupaten Buton, 2017
11.5 Rata-Rata Konsumsi Protein per Kapita Seminggu (gram) 291
menurut Kelompok Bahan Makanan di Kabupaten Buton,
2017/ Average Consumption of Protein Per Capita Per Week
11.6 Rata-Rata Konsumsi Karbohidrat per Kapita Seminggu 292

(gram) menurut Kelompok Bahan Makanan di Kabupaten
Buton, 2017/ Average Consumption of Carbohidrate Per
Capita Per Week (gram) by Food Group in Kabupaten Buton,
2017
xxxiv Buton Regency in Figures 2018
Tabel Halaman
Table Pages
11.7 Rata-Rata Konsumsi Lemak per Kapita Seminggu 293
(gram) menurut Kelompok Bahan Makanan di
Kabupaten Buton, 2017/ Average Consumption
of Fat Per Capita Per Week (grams) by Food
Group in Kabupaten Buton, 2017
id
BAB XII PENDAPATAN REGIONAL/ REGIONAL INCOME
.
. go
12.1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berla- 314
ku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton (juta
ps
rupiah), 2013−2017/ Gross Regional Domestic Product

.b
at Current Market Prices by Industry in Buton Regency

ab
(million rupiahs), 2013−2017

nk
12.2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Kon- 315
stan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton
to
(juta rupiah), 2013−2017/ Gross Regional Domestic

u
Product at 2010 Constant Market Prices by Industry in

//b
Buton Regency (million rupiahs), 2013−2017

s:
12.3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto 316

tp
Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di

ht
Kabupaten Buton (persen), 2013−2017/ Percentage

Distribution of Gross Regional Domestic Product at Cur-
rent Market Prices by Industry in Buton Regency
12.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto 317

Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan
Usaha di Kabupaten Buton (juta rupiah), 2013−2017/
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product at
2010 Constant Market Prices by Industry in Buton Re-
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxxv

Tabel Halaman
Table Pages
12.5 Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto 318

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton
(2010=100), 2013−2017/ Implicit Price Index of Gross
Regional Domestic Product by Industry in Buton Regen-
cy (2010=100), 2013−2017
12.6 Laju Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut 319
Lapangan Usaha di Kabupaten Buton, 2013−2017/
id
Implicit Growth Rate of Gross Regional Domestic Prod-
.
go
uct by Industry in Buton Regency, 2013−2017
.
BAB XIII PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/ KOTA/ REGEN-
ps
CY/ MUNICIPAL COMPARISON

.b
ab
13.1 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sulawe- 327

si Tenggara (ribu), 2011 – 2015/ Population by Regen-
nk
cy/Municipality in Sulawesi Tenggara (thousand), 2011

to
– 2015
u
13.2 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto 328

//b
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Kabupaten/

s:
Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (Persen), 2010 –

tp
2014/ Growth Rate of Gross Regional Domestic Product

ht
at 2010 Constant Market Prices by Regency/

Municipality in Sulawesi Tenggara (thousand), 2011 –
2014
13.3 Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/ 329
Kota di Provinsi Sulawesi Tenggara (persen), 2010 –
2014/ Percentage of poverity by Regency/Municipality
in Sulawesi Tenggara (thousand), 2011 – 2014
xxxvi Buton Regency in Figures 2018

Tabel Halaman
Table Pages
13.4 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut 330
Kabupaten/Kota dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu
yang Lalu di Provinsi Sulawesi Tenggara, 2015/
Population Aged 15 Years and Over by Regency/
Municipality and Type of Activity During The Previous
Week in Sulawesi Tenggara Province, 2015
13.5 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi 331
id
Tenggara Menurut Kabupaten/Kota, 2011-2017/Human
.
go
Development Index of Sulawesi Tenggara Province by
Regency/Municipality, 2011-2017
.
ps
13.6 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berla- 332
.b
ku Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi

ab
Tenggara (miliar rupiah), 2013−2017/Gross Regional Do-

mestic Product at Current Market Prices by Industry in
nk
Sulawesi Tenggara Province (billion rupiahs), 2013−2017

to
13.7 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Kon- 333
u
stan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Provinsi Sulawesi

//b
Tenggara (miliar rupiah), 2013−2017/Gross Regional Do-

s:
mestic Product at 2010 Constant Market Prices by Indus-

tp
try in Sulawesi Tenggara Province (billion rupiahs),

ht
2013−2017
13.8 Komponen IPM Menurut Kabupaten/kota, Provinsi 334
Sulawesi Tenggara, 2017/ HDI Component by Regency,
Sulawesi Tenggara 2017
13.9 IPM Menurut Kabupaten/kota, Provinsi Sulawesi 335
Tenggara, 2017/ HDI by Regency, Sulawesi Tenggara
2017
13.10 Indeks Kemahalan Konstruksi menurut Kabupaten/Kota, 336
Provinsi Sulawesi Tenggara 2017/ Construction Cost
Index by Regency/City, Sulawesi Tenggara Province 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxxvii

. id
. go
ps
.b
ab
Halaman ini sengaja dikosongkan

nk
This Page Intentionally left blanks

u to
//b
s:
tp
ht
xxxviii Buton Regency in Figures 2018

DAFTAR GAMBAR
LIST OF FIGURES
Gambar Halaman
Figure Pages
1 Luas Wilayah Kabupaten Buton menurut Kecamatan, 9

2017/Total Area by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabu- 32

2 paten Buton, 2017/Number of Villages and City by Sub-
id
districts in Buton Regency, 2017
.
3
go
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin di Kabupaten
. 33
ps
Buton, 2017/Number of Members of The Regional

.b
House of Representatives by Political Parties and Sex in

ab
Buton Regency, 2017

4 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis 62
nk
Kelamin di Kabupaten Buton, 2017/Population by Age

to
Group and Sex in Buton Regency, 2017

u
//b
5 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut 63

Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017/Population and
s:
Sex Ratio by Subdistrict in Buton Regency, 2017

tp
ht
6 Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten 64

Buton, 2015/Population Distribution by Subdistrict in
Buton Regency, 2015
7 Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis 100
Kelamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi
Sekolah di Kabupaten Buton, 2017/Percentage of Popu-
lation Aged 7-24 Years by Sex, Age Group, and School
Participation in Buton Regency, 2017
8 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang 101
Dianut di Kabupaten Buton, 2017/Population by Sub-
district and Religion in Buton Regency, 2017
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xxxix

Gambar Halaman
Figure Pages
9 Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecama- 160
tan di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/Harvested Area of
Wetland and Dryland Paddy by Subdistrict in Buton Regen-
cy (Hectare), 2017
10 Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, 161
id
Ubi Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten
.
. go
Buton (Hektar), 2017/Harvested Area of Maize, Soybean,
Peanut, Mungbean, Cassava, and Sweet Potato by Subdis-
ps
trict in Buton Regency (Hectare), 2017

.b
11 Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan 162

ab
Jenis Sayuran di Kabupaten Buton (Hektar), 2017/

nk
Harvested Area of Vegetables by Subdistrict and Kind of

Plant In Buton Regency (Hectar), 2017
u to
12 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabu- 229

//b
paten Buton, 2013-2017/Number of International and

s:
Domestic Visitors in Buton Regency, 2013-2017

tp
13 Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kota menurut Jenis 245

ht
Permukaan di Kabupaten Buton, 2012 - 2017/Length of

State, Province and Regency/Municipality Roadby Type of
Road Surface in Buton Regency, 2012 - 2017
14 Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan 246
Jalan di Kabupaten Buton, 2017 dalam (Km)/Length of
Roads by Subdistrict and Type of Road Surface
in Buton Regency, 2017 in (Km)
15 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Kecamatan dan 247
Jenis Kendaraan di Kabupaten Buton, 2017/Number of
Motor Vehicles by Subdistrict and Type of Vehicle in Buton
Regency, 2017
xl Buton Regency in Figures 2018
Gambar Halaman
Figure Pages
16 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Buton 267

Menurut Jenis Pendapatan (ribu rupiah), 2015−2017/
Actual Revenues of Government of Buton Regency by
17 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Ke- 285
id
lompok Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017/
.
go
Average Expenditure Per Capita Per Month by Food
Group in Buton Regency (rupiahs), 2017
.
ps
Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Ke- 286

.b
lompok Bukan Makanan di Kabupaten Buton (rupiah),

18
ab
2017/Average Expenditure Per Capita Per Month by Non

Food Group in Buton Regency (rupiahs), 2017
nk
19 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berla- 313

to
ku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton (juta

u
//b
rupiah), 2017/Gross Regional Domestic Product at Cur-

rent Market Prices by Industry in Buton Regency (Million
s:
rupiahs), 2017
tp
ht
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xli

PENJELASAN UMUM
Tanda-tanda satuan dan lain-lain yang digunakan dalam publikasi ini ada-
lah sebagai berikut:
1. TANDA-TANDA
... = Data belum tersedia

-/0 = Data tidak tersedia atau diabaikan
. id
, = Tanda desimal
*) = Angka sementara
. go
ps
**) = Angka sangat sementara

.b
r) = Angka revisi
ab
e) = Angka diperkirakan
nk
to
2. SATUAN
u
//b
Bal = 1.250 m³ = 180 Kg

s:
Barrel = 158,99 liter = 0.15899 m³

tp
Bata = 500 gram (untuk garam)

ht
Botol = 700 CC
Batang = 400 gram (untuk sabun)
Kilometer (km) = 1.000 m
Kwintal (kw) = 100 kg
Liter = 0,80 kg (untuk beras)
long ton = 1.016,50 kg
lusin = 12 buah
xlii Buton Regency in Figures 2018

metricubic feet (mcf) = 1/35,3 m³
metric ton (m ton) = 0,98421
long ton = 1.000 kg
once (oz) = 28,31 gram
pound (lb) = 0,454 kg
Sak = 40 kg atau 50 kg (untuk semen)
ton = 1.000 kg
Satuan lain = buah, bungkus, butir, helai/lembar,
. id
kaleng, batang, pulsa, ton kilometer
. go
ps
3. KLASIFIKASI INDUSTRI PENGOLAHAN
.b
3.1 Industri makanan, minuman dan tembakau

ab
3.2 Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit

nk
3.3 Industri kayu dan barang-barang dari kayu, termasuk perabot

to
rumahtangga.
u
3.4 Industri kertas dan barang-barang dari kertas, percetakan dan

//b
penerbitan.
s:
3.5 Industri kimia dan barang-barang dari kimia, minyak bumi dan
tp
batu bara
ht
3.6 Industri barang bukan logam kecuali minyak bumi dan batu ba-
ra
3.7 Industri logam dasar
3.8 Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya
3.9 Industri, barang pengolahan lainnya
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xliii

3. LAIN-LAIN
FOB = Free On Board = Harga ekspor sampai ke

pelabuhan muat
CIF = Cost Insurance and = Harga untuk impor sam-
Freight pai ke pelabuhan masuk
CIF = FOB = (Asuransi dan freight)
M.T.O. = Maximum Tage of = kemampuan berat
W Weight maksimum suatu pe-
id
sawat untuk terbang
.
DWT = Dead weights Ton = bobot mati
B.R.T. = Bruto Registered
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
xliv Buton Regency in Figures 2018

OVERVIEW
Signs and other units used in the publication. These are as fol-
lows:
1. SIGNS
... = Data not available

-/0 = Data not available or negligible
, = Decimal sign
. id
*) = Temporary value
**) =
go
Very temporary value
.
ps
r) = Revision value
.b
e) = Estimated value
ab
nk
2. UNITS
to
Bale = 1.250 m³ = 180 Kg

u
//b
Barrel = 158,99 liter = 0.15899 m³

s:
Brick = 500 gram (forsalt)

tp
Bottle = 700 cc
ht
Stem = 400 gram (for soap)

Kilometer (km) = 1.000 m
Quintals (kw) = 100 kg
Litre = 0,80 kg (for rice)
long ton = 1.016,50 kg
Dozen = 12 pieces
metricubic feet (mcf) = 1/35,3 m³
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xlv

metric ton (m ton) = 0,98421
long ton = 1.000 kg
once (oz) = 28,31 gram
pound (lb) = 0,454 kg
Sak = 40 kg or 50 kg (for cement)
ton = 1.000 kg
Other Units = Pieces, wrap, granules, strands/sheets,
id
cans, sticks, pulse, ton kilometers
.
3. PROCESSING INDUSTRY CLASSIFICATION . go
3.1 Manufacture of food, beverages and tobacco
ps
3.2 Manufacture of textiles, apparel and leather

.b
3.3 Manufacture of wood and wooden goods, including

ab
furniture.
nk
3.4 Manufacture of paper and goods of paper, printing and

publishing.
to
3.5 The chemical industry and chemical goods, petroleum and

u
//b
coal
3.6 Non-metal goods industries except petroleum and coal
s:
3.7 Manufacture of basic metal

tp
3.8 Manufacture of metal goods, machinery and equipment

ht
3.9 Manufacture, other processing items
xlvi Buton Regency in Figures 2018

4. OTHERS
FOB = Free On Board = The export price to the
CIF = Cost Insurance and = Prices for imports to the
CIF = FOB = (Insurance and freight)

M.T.O.W = Maximum Tage of = The maximum weight ca-
Weight pacity of a plane to fly
id
DWT = Dead weights Ton = deadweight
.
B.R.T.
go
= Bruto Registered Ton
.
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xlvii

. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht
xlviii Buton Regency in Figures 2018

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
GEOGRAFI DAN IKLIM
PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL EXPLANATION
Bab ini menyajikan ciri This chapter presents the

utama Daerah Kabupaten Buton main characteristics of Buton
yang mencakup Letak Geografis, District which includes Geogra-
Batas Wilayah, Luas Wilayah, phy, Boundary, Wide Areas, Soil
Kondisi Tanah, Keadaan Perairan Condition, condition Water (Sea
(Laut dan Sungai) serta Keadaan and river) and Climatic Condi-
Iklim. tions.
.id
1. Kabupaten Buton terletak di
. go 1. Buton located on the peninsu-
ps
jazirah tenggara Pulau Sulawesi la of southeast Sulawesi and
dan bila ditinjau dari peta
.b
when viewed from a map of Su-

Provinsi Sulawesi Tenggara,
ab
lawesi Tenggara province is geo-

secara geografis terletak dibagi- graphically located in the south
nk
an selatan garis khatulistiwa, of the equator, stretching from

to
memanjang dari utara ke selatan north to south between 4.960 to

u
diantara 4,960 – 6,250 Lintang 6.250 south latitude and stretch-

//b
Selatan dan membentang dari es from west to east between

s:
barat ke timur diantara 120,000 – 120.000 to 123.340 east longi-

tp
123,340 Bujur Timur, meliputi tude, covers Muna and Buton

ht
sebagian Pulau Muna dan Buton. island.

Kabupaten Buton di sebelah Buton regency in the north
utara berbatasan dengan Ka- bordering with Muna, on the
bupaten Muna, di sebelah south by Flores Sea, on the east
selatan berbatasan dengan by Wakatobi Regency and west
Laut Flores, di sebelah timur borders with Bombana Regency.
berbatasan dengan Kabu-
paten
Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 3

Wakatobi dan sebelah barat ber-

batasan dengan Kabupaten
Bombana.
2. Kabupaten Buton memiliki 2. Buton has a land area of ±

wilayah daratan seluas ± 1.182,40 km2, which in 2014
1.182,40 km2, dimana pada ta- Buton was devided in to 3 (three)
hun 2014 mengalami pemekaran region, namely Buton Regensy,
menjadi 3 kabupaten yaitu Kabu- Buton Tengah Regency, and
id
paten Buton, Kabupaten Buton Buton Selatan Regency, so that
.
Tengah dan Kabupaten Buton
Selatan. Sehingga kecamatan di
. go
Buton Regency was only remain-
ing 7 (seven) subdistrict, name-
ps
Kabupaten Buton menjadi 7 ly :
.b
kecamatan, yaitu: Subdistrict contained in Buton

ab
Kecamatan yang terdapat di Pu- Island, namely:

lau Buton, yaitu : District of Lasalimu
nk
Kecamatan Lasalimu District of Lasalimu Selatan

to
Kecamatan Lasalimu Selatan District of Pasar Wajo

u
Kecamatan Pasar Wajo District of Kapontori

//b
Kecamatan Kapontori District of Siontapina

s:
Kecamatan Siontapina District of Wolowa

tp
Kecamatan Wolowa District of Wabula

ht
Kecamatan Wabula
Kecamatan yang paling luas Subdistrict with the largest
wilayahnya adalah Kecamatan area was Pasarwajo subdstrict
Pasarwajo dengan luas 356,40 with an area of 356.40 km 2,
km2, Lasalimu 327,29 km2 serta Lasalimu 327.29 km2 and
2
Kecamatan Siotapina dengan Siotapina with 181,02 km or
2
luas 181,02 km atau masing- respectively 30,14%, 27,68%,
masing sebesar 30,14%, 27,68% and
serta 15,31% terhadap
4 Buton Regency in Figures 2018

GEOGRAFI DAN IKLIM
total luas wilayah Kabupaten 15,31% of the total Buton area.

Buton. The smallest region area was
Wabula Subdistrict with an area
Sedangkan wilayah yang of 51,58 km2 or 4,36% of the
paling kecil adalah Kecamatan total area of Buton.
Wabula dengan luas wilayah The capital of the subdistrict
51,58 km2 atau 4,36% dari total can be reached in two ways,
luas wilayah Kabupaten Buton. namely by land and sea.
Untuk mencapai ibukota
id
kecamatan dari ibukota kabupat-
.
en dapat ditempuh dengan dua
cara yaitu melalui darat dan laut.
. go
ps
3. Topographical conditions of
.b
3. Kondisi topografi tanah daerah

the land area of Buton generally
ab
Kabupaten Buton pada

umumnya memiliki permukaan have mountainous surface, un-
nk
yang bergunung, bergelombang, dulating and hilly. Among the

to
dan berbukit-bukit. Diantara mountains and hills, the land

u
gunung dan bukit-bukit tersebut, stretches which are potential

//b
terbentang daratan yang meru- areas for development of the

s:
pakan daerah-daerah potensial agricultural sector.

tp
untuk pengembangan sektor Mountainous land surface

ht
pertanian. is relatively low, there also could

Permukaan tanah be used for businesses where
pegunungan relatif rendah, ada was mostly located at an altitude
yang bisa digunakan untuk usaha of 100-500 M above sea level
yang sebagian besar berada pa- (masl), the slope of the land
da ketinggian 100 – 500 M di reached 40°.
atas permukaan laut (Mdpl),
kemiringan tanah mencapai 400.

4. Kabupaten Buton memiliki 4. Buton regency has several

beberapa sungai besar yang ter- large rivers that were in some
dapat di beberapa kecamatan. districts. Those rivers in general
Sungai-sungai tersebut pada has the potential to be used as a
umumnya memiliki potensi yang source of energy, irrigation and
dapat dijadikan sumber tenaga, household needs, likes Winto
irigasi dan kebutuhan rumah, river and Tondo in Pasarwajo
seperti sungai Winto dan Tondo Subdistrict, Malaoge River, Toku-
di Kecamatan Pasarwajo, sungai lo, and Wolowa River in Lasalimu
id
Malaoge, Tokulo, dan sungai Subdistrict.
.
Wolowa di Kecamatan Lasalimu. .go
ps
5. Jika dilihat dari sudut Oceano- 5. When viewed from the side of
.b
grafi, Kabupaten Buton memiliki Oceanography, Buton’s ocean

ab
perairan laut yang masih luas, area are still wide, which was
yang diperkirakan sekitar estimated at around 21.054,69
nk
2
21.054,69 km (kondisi sebelum km2 (condition before divided in
to
pemekaran 2014) Wilayah 2014). The territorial waters of

u
perairan tersebut sangat poten- the potential for developing of

//b
sial untuk pengembangan usaha fishery business and nautical

s:
perikanan dan pengembangan tourism development, as well as

tp
wisata bahari, karena disamping the results of fish and other sea-
ht
hasil ikan dan hasil laut lainnya, food, also has a beautiful sea
juga memiliki panorama laut panorama that is not inferior to
yang sangat indah. other regions in Indonesia.
Beberapa jenis ikan hasil Some types of fishes from
perairan laut Kabupaten Buton the sea of Buton Regency that
yang banyak ditangkap oleh ne- was often caught by fishermen in
layan di daerah ini antara lain this area were Cakalang, Teri,
Cakalang, Teri, Layang, Kem- Layang,
bung, Udang dan jenis

GEOGRAFI DAN IKLIM
ikan lainnya. Disamping ikan, puffy, shrimp, and other fish spe-
juga terdapat hasil laut lainnya cies. Besides fish, there also oth-
seperti Teripang, Agar-Agar, Jap- er marine products such as Sea
ing-Japing, Lola, Mutiara dan Cucumber, Agar-Agar, japing-
lainnya, yang semuanya ini dapat japing, Lola, Pearl, and others,
menunjang perekonomian di all of which can support the
daerah ini. economy in this area.
Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh ahli kelautan In- Results of research con-
id
donesia dan luar negeri menun- ducted by oceanographers Indo-
.
jukkan bahwa pulau Buton mem-
iliki potensi perairan untuk
. go nesia and abroad shows that
Buton island waters have the
ps
wisata bahari yang sangat indah potential for marine tourism
.b
bila dibandingkan dengan dae- were also very beautiful when

ab
rah- daerah wisata bahari compared to other areas other in

lainnya di Indonesia. Indonesia.
nk
to
6. Kabupaten Buton pada 6. Buton generally the same as

u
umumnya sama seperti daerah- other areas in Indonesia which

//b
daerah lain di Indonesia dimana has only two seasons, the rainy
s:
hanya mempunyai dua musim, season and the dry season.

tp
yakni musim hujan dan musim The rainy season in 2015,

ht
kemarau. had been occurred between De-

Musim hujan pada tahun cember to April. At that time,
2015 ini terjadi di antara bulan onshore winds blowing from the
Desember sampai dengan bulan continent of Asia and the
April. Pada saat tersebut, angin Pacific Ocean
darat bertiup dari Benua
Asia

serta Lautan Pasifik banyak contains a lot of moisture. The

mengandung uap air. Musim dry season occurs between July
kemarau terjadi antara bulan Juli and east wind blowing from the
dan angin Timur yang bertiup continent of Australia that was
dari Benua Australia sifatnya dry and less water vapor. Espe-
kering dan kurang mengandung cially in April and May, the wind
uap air. Khusus pada bulan April direction in Buton area was un-
dan Mei arah angin di daerah certanty, it was as well as it’s
Kabupaten Buton tidak menen- rainfall, so in these months is
id
tu, demikian pula dengan curah known as the transition season.
.
hujan, sehingga pada bulan-
bulan ini dikenal sebagai musim
. go
7. Rainfall somewhere among
ps
Pancaroba. others influenced by climatic
.b
conditions, the state of the mon-

ab
7. Curah hujan suatu tempat an- ograph, and the velocity of the
tara lain dipengaruhi oleh air current meeting. Therefore,
nk
keadaan iklim, keadaan mono- the amount of rainfall varies by

to
grafi, dan perputaran pertemuan month and location of monitor-

u
arus udara. Oleh karena itu, ing stations.

//b
jumlah curah hujan beragam

s:
menurut bulan dan letak stasiun

tp
pengamat.
ht

GEOGRAFI DAN IKLIM
Luas Wilayah Kabupaten Buton menurut Kecamatan,

Gambar
1
Figure
Total Area by Subdistrict in Buton Regency, 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
to
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Buton
Source : Public Work and Spatial Planning Office of Buton Regency

u
//b
s:
tp
ht

1.1 GEOGRAFI/GEOGRAPHY
Tabel Batas Wilayah Kabupaten Buton menurut Kecamatan, 2017

1.1.1
Table Boundary of Buton Regency by Subdistrict, 2017
Batas
Daerah Boundary
Region Sebelah
Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat
Selatan
North East West
South
(1) (2) (3) (4) (5)
id
Kabupaten Buton
.
050
Buton Regency
Kec. Lasalimu Laut Banda

Kec. Siotapina
. goKec. Lasalimu Selatan
Kec. Kapontori
dan Kec. Wolowa dan Laut Banda
ps
Lasalimu Subdistrict
.b
Kec. Lasalimu dan Kec. Siotapina Kec. Lasalimu dan Kec.

051 Kec. Lasalimu Selatan Laut Banda
Laut Banda dan Laut Banda Siotapina
ab
Lasalimu Selatan
Subdistrict
nk
Kec. Lasalimu dan

Kec. Wolowa dan Kec. Lasalimu Selatan Kec. Lasalimu dan Kec.
052 Kec. Siotapina Kec. Lasalimu
Laut Flores dan Laut Flores Wolowa
to
Selatan
Siotapina Subdistrict
u
Kec. Wabula dan

Kota Baubau dan Kab.
//b
Kec. Kapontori dan Kab. Buton

060 Kec. Pasarwajo Laut Flores Buton Selatan (Kec.
Kec. Wolowa Selatan (Kec.
Sampolawa)
Sampolawa)
s:
Pasarwajo Subdistrict
tp
Kec. Kapontori dan Laut Flores dan Kec. Lasalimu Selatan Kec. Kapontori dan Kec.
061 Kec. Wolowa
Kec. Lasalimu Kec. Pasarwajo dan Kec. Siotapina Pasarwajo
ht
Wolowa Subdistrict
Kab. Buton
Kab. Buton Selatan (Kec.
Selatan (Kec.
062 Kec. Wabula Kec. Pasarwajo Laut Flores Lapandewa dan Kec.
Lapandewa) dan
Sampolawa)
Laut Flores
Wabula Subdistrict
Kota Baubau dan Kec. Lasalimu dan Kec.

110 Kec. Kapontori Kab. Buton Utara Selat Buton
Kec. Pasarwajo Wolowa
Kapontori Subdistrict

GEOGRAFI DAN IKLIM
Letak Astronomis Kabupaten Buton menurut Kecamatan,

Tabel 1.1.2 2017
Table Astronomical Position of Buton Regency by Subdistrict, 2017
Kecamatan Lintang Selatan Bujur Timur

Subdistrict South Latitude East Longitude
(1) (2) (3)
050 Lasalimu 5°6' - 5°18' 122°8' - 122°50'
051 Lasalimu Selatan 5°14' - 5°21' 123°0' - 123°13'
id
052 Siotapina 5°15' - 5°26' 122°55' - 123°9'
.
060 Pasarwajo . go
5°19' - 5°33' 122°44' - 122°54'
061 Wolowa 5°15' - 5°26' 122°49' - 122°59'

ps
062 Wabula 5°31' - 5°39' 122°47' - 122°54'

.b
110 Kapontori 5°3' - 5°21' 122°40' - 122°53'

ab
Buton
nk

to

u
//b
s:
tp
ht

Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu menurut Kelurahan,

Tabel 1.1.3 2017
Table Astronomical Position of Lasalimu Subdistrict by Village, 2017
Kelurahan Lintang Selatan Bujur Timur

Village South Latitude East Longitude
(1) (2) (3)

1 Wasuamba 5°12' - 5°14' 123°5' - 123°7'
2 Bonelalo 5°11' - 5°15' 123°2' - 123°6'
3 Lasembangi 5°12' - 5°16' 122°59' - 123°4'
4 Kamaru 5°9' - 5°14' 123°00' - 123°4'
id
5 Suandala 5°8' - 5°11' 123°00' - 123°3'
.
6
7
Lawele
Kakenauwe
5°8' - 5°12'
5°10' - 5°13'
. go 122°59' - 123°1'
122°58' - 123°1'
ps
8 Waoleona 5°12' - 5°18' 122°52' - 122°58'
9 Wagari 5°10' - 5°13' 122°53' - 122°55'
.b
10 Sribatara 5°9' - 5°12' 122°52' - 122°55'

ab
11 Togomangura 5°7' - 5°10' 122°53' - 122°56'

12 Wasambaa 5°12' - 5°15' 123°5' - 123°8'
nk
13 Talaga Baru 5°10' - 5°12' 123°3' - 123°5'

14 Nambo 5°11' - 5°17' 122°857' - 123°0'
to
15 Benteng 5°10' - 5°13' 122°51' - 122°56'

u
Lasalimu
//b
s:

tp

ht

GEOGRAFI DAN IKLIM
Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu Selatan menurut Ke-

Tabel lurahan, 2017
1.1.4
Table Astronomical Position of Lasalimu Selatan Subdistrict by Village,
2017

(1) (2) (3)

1 Ambuau Indah 5°17'40" - 5°20'19" 123°9'10" - 123°11'41"
2 Mopaano 5°16'14" - 5°19'51" 123°10'33" - 123°13'29"
id
3 Umalaoge 5°15'20" - 5°17'51" 123°10'60" - 123°11'58"
4 Kinapani Makmur 5°16' - 5°19'
.
123°8' - 123°10'
5
6
Lasalimu
Siomanuru
. go
5°14' - 5°17'
5°17' - 5°19'
123°7' - 123°11'
123°7' - 123°8'
ps
7 Siontapina 5°16' - 5°18' 123°6' - 123°7'
8 Wajah Jaya 5°16'10" - 5°18'10" 123°6'39" - 123°9'60"
.b
9 Mulya Jaya 5°15' - 5°17' 123°0' - 123°6'

ab
10 Harapan Jaya 5°14'46" - 5°16'32" 123°2'52" - 123°7'26"

11 Sangia Arano 5°17' - 5°20' 123°3' - 123°7'
nk
12 Mega Bahari 5°20'20" - 5°21'35" 123°9'42" - 123°11'13"

to
13 Sumber Agung 5°16'27" - 5°18'46" 123°2'40" - 123°6'57"

14 Ambuau Togo 5°19'16" - 5°21'54" 123°8'43" - 123°10'2"
u
//b
15 Balimu 5°14'34" - 5°14'55" 123°9'26" - 123°9'40"

16 Rejo Sari 5°18' - 5°19' 123°5' - 123°7'
s:
Lasalimu Selatan
tp
ht

Letak Astronomis Kecamatan Siotapina menurut Kelurahan,

Tabel 2017
1.1.5
Table
Astronomical Position of Siotapina Subdistrict by Village, 2017

(1) (2) (3)

1 Walompo 5°17'15" - 5°24'33" 122°55'24" - 123°0'48"
2 Matanauwe 5°15'22" - 5°25'40" 122°57'42" - 123°1'45"
3 Sampuabalo 5°25'24" - 5°26'39" 123°0'23" - 123°2'24"
id
4 Kuraa 5°16'18" - 5°25'58" 123°0'55" - 123°2'55"
.
5
6
Kumbewaha
Sumber Sari
5°22'7" - 5°24'59"
go
5°19'44" - 5°22'23"
. 123°4'12" - 123°8'35"
123°40'46" - 123°7'57"
7 Labuandiri 5°19'43" - 5°22'14" 123°7'8" - 123°9'4"
ps
8 Karya Jaya 5°20'39" - 5°22'56" 123°7'44" - 123°9'41"

.b
9 Manuru 5°17'46" - 5°25'44" 123°2'6" - 123°5'8"

ab
10 Bahari Makmur 5°24'21" - 5°24'35" 122°59'51" - 123°0'5"

11 Gunung Jaya 5°16'33" - 5°25'49" 122°59'50" - 123°2'7"
nk
Siotapina
to

u

//b
s:
tp
ht

GEOGRAFI DAN IKLIM
Letak Astronomis Kecamatan Pasarwajo menurut Kelurahan,

Tabel 2017
1.1.6
Table
Astronomical Position of Pasarwajo Subdistrict by Village, 2017

(1) (2) (3)

1 Holimombo Jaya 5°31'34" - 5°32'39" 122°53'7" - 122°53'51"
2 Kondowa 5°30'22" - 5°33'0" 122°51'29" - 122°53'52"
3 Dongkala 5°30'27" - 5°31'5" 122°51'58" - 122°52'32"
id
4 Wagola 5°30'59" - 5°31'56" 122°51'9" - 122°52'11"
.
5
6
Takimpo
Kombeli
. go
5°31'35" - 5°33'20"
5°31'42" - 5°32'51"
122°50'1" - 122°51'36"
122°49'22" - 122°50'51"
7 Awainulu 5°31'27" - 5°32'19" 122°48'40" - 122°50'53"
ps
8 Laburunci 5°31'11" - 5°31'47" 122°47'43" - 123°50'43"

.b
9 Banabungi 5°30'31" - 5°31'22" 122°47'21" - 122°50'41"

ab
10 Kambulabulana 5°29'42" - 5°30'45" 122°47'23" - 122°50'47"

11 Pasarwajo 5°28'59" - 5°30'0" 122°49'57" - 122°50'53"
nk
12 Saragi 5°27'57" - 5°29'12" 122°50'28" - 122°51'19"

13 Wakaokili 5°26'50" - 5°29'27" 122°44'27" - 122°46'30"
to
14 Waanguangu 5°25'00" - 5°29'28" 122°45'16" - 122°47'21"

u
15 Warinta 5°21'26" - 5°29'35" 122°44'55" - 122°49'30"

//b
16 Lapodi 5°23'58" - 5°30'4" 122°47'21" - 122°50'51"

17 Wasaga 5°24'50" - 5°28'30" 122°49'52" - 122°52'16"
s:
18 Kahulungaya 5°24'34" - 5°27'20" 122°50'49" - 122°53'4"

tp
19 Kancinaa 5°25'19" - 5°26'42" 122°51'40" - 122°53'44"

ht
20 Winning 5°19'53" - 5°25'28" 122°46'58" - 122°53'22"

21 Kambawakole 5°24'41" - 5°26'23" 122°52'53" - 122°54'29"
22 Mantowu 5°23'14" - 5°25'44" 122°52'15" - 122°54'19"
Pasarwajo

Tabel Letak Astronomis Kecamatan Wabula menurut Kelurahan, 2017

1.1.7
Table Astronomical Position of Wabula Subdistrict by Village, 2017

(1) (2) (3)

1 Wasampela 5°31'9" - 5°35'34" 122°47'21" - 122°52'45"
2 Wasuemba 5°34'21" - 5°39'49" 122°47'15" - 122°51'6"
3 Wabula I 5°33'25" - 5°37'4" 122°47'16" - 122°51'35"
4 Wabula 5°32'22" - 5°36'38" 122°47'19" - 122°52'0"
id
5 Koholimombono 5°32'12" - 5°33'38" 122°51'46" - 122°53'52"
6 Holimombo 5°32'46" - 5°34'52"
.
122°50'58" - 122°53'38"
7 Bajo Bahari
Wabula
go
5°32'12" - 5°33'38"
. 122°51'46" - 122°53'52"
ps

.b

ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

GEOGRAFI DAN IKLIM
Letak Astronomis Kecamatan Wolowa menurut Kelurahan,

Tabel 2017
1.1.8
Table Astronomical Position of Wolowa Subdistrict by Village,
2017

(1) (2) (3)

1 Kaumbu 5°19'25" - 5°26'26" 122°49'2" - 122°54'58"
2 Galanti 5°18'36" - 5°26'21" 122°49'17" - 122°55'34"
3 Wolowa 5°17'47" - 5°26'3" 122°49'53" - 122°56'42"
id
4 Wolowa Baru 5°23'8" - 5°24'11" 122°57'23" - 122°59'57"
.
5 Suka Maju 5°18'24" - 5°23'31" 122°54'37" - 122°59'28"
6
7
Matawia
Bungi
. go
5°17'23" - 5°24'39"
5°15'50" - 5°25'3"
122°53'14" - 122°58'1"
122°50'32" - 122°57'14"
ps
Wolowa
.b
ab

nk
u to
//b
s:
tp
ht

Letak Astronomis Kecamatan Kapontori menurut Kelurahan,

Tabel 2017
1.1.9
Table
Astronomical Position of Kapontori Subdistrict by Village, 2017

(1) (2) (3)

1 Barangka 5°15'38" - 5°21'37" 122°41'18" - 122°47'46"
2 Wakalambe 5°14'55" - 5°20'37" 122°43'13" - 122°49'6"
id
3 Boneatiro 5°14'18" - 5°15'15" 122°44'30" - 122°45'15"
.
4 Lambusango 5°13'55" - 5°19'54" 122°45'58" - 122°50'15"
5 Watumotobe 5°10'28" - 5°15'51"

. go 122°47'22" - 122°52'21"
ps
6 Waondo Wolio 5°7'14" - 5°10'56" 122°51'34" - 122°54'23"
7 Wakangka 5°9'52" - 5°14'42" 122°47'30" - 122°53'2"

.b
8 Tuangila 5°6'34" - 5°10'17" 122°44'51" - 122°48'26"

ab
9 Bukit Asri 5°6'45" - 5°10'55" 122°48'50" - 122°53'11"

nk
10 Todanga 5°3'36" - 5°6'48" 122°45'30" - 122°50'30"

to
11 Lambusango Timur 5°13'19" - 5°18'5" 122°48'3" - 122°51'24"

u
12 Kamelanta 5°16'36" - 5°21'43" 122°40'46" - 122°45'25"

//b
13 Mabulugo 5°14'21" - 5°21'0" 122°41'50" - 122°48'31"

s:
14 Wambulu 5°9'45" - 5°14'2" 122°50'49" - 122°53'33"

tp
15 Wakuli 5°6'37" - 5°10'30" 122°47'1" - 122°51'2"

ht
16 Tumada 5°4'35" - 5°7'44" 122°47'8" - 122°50'53"
17 Boneatiro Barat 5°14'30" - 5°15'27" 122°43'33" - 122°44'41"
Kapontori

GEOGRAFI DAN IKLIM
Luas Wilayah Kabupaten Buton menurut Kecamatan,

Tabel 1.1.10 2017
Table Total Area by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Luas
Kecamatan Area
Subdistrict
Km² %
(1) (2) (3)
050 Lasalimu 327.29 28%
id
051 Lasalimu Selatan 88.09 7%
.
052 Siotapina
060 Pasarwajo
. go
181.02
356.40
15%
30%
ps
061 Wolowa 51.58 4%

.b
ab
062 Wabula 65.02 5%

nk
110 Kapontori 113.00 10%

to
Buton 1 182.40 100%

u

//b

s:
tp
ht

Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Ibukota Kabupaten di Ka-

Tabel bupaten Buton (km), 2017
1.1.11
Table Distance between Subdistrict Capital and Regency Capital in
Buton Regency (km), 2017
Jarak ke Ibukota Kabupaten

Kecamatan Ibukota Kecamatan
Distance to Regency Capital
Subdistrict Capital of Subdistrict
(km)
(1) (2) (3)
id
050 Lasalimu Kamaru 85
.
051 Lasalimu Selatan Ambuau 59
052 Siotapina Kumbewaha

. go 43
ps
060 Pasarwajo Pasarwajo 12

.b
061 Wolowa Wabula 37

ab
062 Wabula Waole 25

nk
110 Kapontori Mataupana 120

u to

//b

s:
tp
ht

GEOGRAFI DAN IKLIM
Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) Menurut Kecama-

Tabel tan di Kabupaten Buton, 2017
1.1.12
Table Height Above Mean Sea Level (AMSL) by Subdistrict in Buton
Regency, 2017
Ibukota Kecama-
Kecamatan tan Ketinggian DPL (m)
Subdistrict Capital of Subdis- Altitude (m)
trict
(1) (2) (3)
id
050 Lasalimu Kamaru 65,9
.
051 Lasalimu Selatan
052 Siotapina
. go
Ambuau
Kumbewaha
69,0
66,9
ps
060 Pasarwajo Pasarwajo 43,6

.b
061 Wolowa Waole 106,0

ab
062 Wabula Wabula 20,7

nk
110 Kapontori Mataumpana 64,0

u to

//b

s:
tp
ht

. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PEMERINTAHAN
1. Secara administrasi, 1. The administration, since

sejak tahun 2004 Undang- the 2004 Act Number 15
undang Nomor 15 sampai to 21 years there hs been
21 Tahun telah terjadi a number of districts in
sejumlah pemekaran Buton division along with
kecamatan di Kabupaten the passing of the de-
Buton seiring dengan mands of regional auton-
id
bergulirnya tuntutan omy. Some new districts
.
otonomi daerah. Bebera-
pa kecamatan yang baru
. go bloom among which are:
ps
mekar antara yaitu : a. Subdistrict Lapandewa
a. Kecamatan Lapandewa
.b
extracted from Sampola-

dimekarkan dari kecama-
ab
wa districts in 2004.
tan Sampolawa pada b. Subdistrict sangia Wam-
nk
tahun 2004. bulu extracted from Gu

to
b. Kecamatan Sangia Wam- districts in 2004.

u
bulu dimekarkan dari c. Siotapina Subdistrict dis-

//b
kecamatan Gu pada ta- tricts carved out of South

s:
hun 2004. Lasalimu 2004.

tp
c. Kecamatan Siotapina d. Subdistrict Wolowa ex-

ht
dimekarkan dari kecama- tracted from Pasarwajo

tan Lasalimu Selatan districts in 2004.
2004.
d. Kecamatan Wolowa
dimekarkan dari kecama-
tan Pasarwajo pada tahun
2004.

GOVERNMENT
e. Kecamatan Wabula dime- e. Subdistrict Wabula ex-

karkan dari kecamatan tracted from Pasarwajo
Pasarwajo pada tahun districts in 2004.
2004. f. Mawasangka Timur Sub-
f. Kecamatan Mawasangka district extracted from
Timur dimekarkan dari Mawasangka Subdistrict
kecamatan Mawasangka in 2004.
pada tahun 2004. g. Mawasangka Tengah
g. Kecamatan Mawasangka Subdiscrit Extracred from
id
Tengah dimekarkan dari Mawasangka subdistrict
.
kecamatan Mawasangka
pada tahun 2004
. go in 2004.
ps
.b
Sejak tahun 2014 terjadi Since 2014 the creation

ab
pemekaran dua Kabupaten of two districts of the adminis-

dari wilayah administrasi trative area of Buton based on
nk
Kabupaten Buton berdasar- the Law of the Republic of Indo-

to
kan Undang-undang Repub- nesia Number 15 of 2014 on the

u
lik Indonesia Nomor 15 ta- establishment of Buton Central

//b
hun 2014 tentang pemben- region includes seven districts,

s:
tukan Kabupaten Buton Ten- namely:

tp
gah yang wilayahnya men- 1. Subdistrict of Lakudo,

ht
cakup 7 Kecamatan, yaitu: 2. Subdistrict of Mawasangka

1. Kecamatan Lakudo, Timur,
2. Kecamatan Mawasangka 3. Subdistrict of Mawasangka
Timur, Tengah,
3. Kecamatan Mawasangka 4. Subistrict of Mawasang-
Tengah, ka,
4. Kecamatan Mawasangka,

PEMERINTAHAN
5. Kecamatan Talaga Raya, 5. Subdistrict of Talaga

6. Kecamatan Gu, Raya,
7. Kecamatan Sangia Wam- 6. Subdistrict of Gu,
bulu. 7. Subdistrict of Sangia
Wambulu.
Kemudian Undang-
undang Republik Indonesia Then the Law of the Re-
Nomor 16 tahun 2014 ten- public of Indonesia Number 16 of
tang pembentukan Kabupat- 2014 on the establishment of
id
en Buton selatan yang wila- Buton south area covers seven
.
districts, namely:
yahnya mencakup 7 Keca-
matan, yaitu:
. go 1. Subdistrict of Batauga,
2. Subsistrict of Sampolawa,
ps
1. Kecamatan Batauga,
3. Subdistrict of Lapandewa,
.b
2. Kecamatan sampolawa,
4. Subdistrict of Batu atas,
ab
3. Kecamatan Lapandewa, 5. Subdistrict of West Si-

4. Kecamatan Batu Atas, ompu,
nk
5. Kecamatan Siompu Barat, 6. Subdistrict of Siompu,

to
6. Kecamatan Siompu, 7. Subdistrict of Kadatua.

u
7. Kecamatan kadatua.
//b
s:
Division of Administration Area

Pembagian Wilayah Admin-
tp
istrasi Pemerintahan
ht
In the Year 2014, the admin-

Pada Tahun 2014, wilayah
istrative area of the Local Gov-
administrasi Pemerintah Daerah
ernment Buton with Pasarwajo
Kabupaten Buton dengan ibu
as capital city consist of 7
kota Pasarwajo terdri dari 7
subistricts. Buton government,
kecamatan. Pemerintah Buton,
from year to year (for some peri-
dari tahun ke tahun
od of last year) conduct regional

GOVERNMENT
(selama beberapa kurun tahun divisions village / villages in each

terakhir) melakukan pemekaran subdistrict.
wilayah desa/kelurahan pada Buton Regency is divided
masing-masing kecamatan. into 7 subdistricts which over-
Wilayah kabupaten Buton dibagi sees 95 Village /wards.
ke dalam 7 kecamatan yang
membawahi 95 Desa/kelurahan.
Kecamatan Lasalimu Subdistrict Lasalimu
id
Wilayah administrasi pemerintah The administrative area of
.
daerah kecamatan Lasalimu ta-
hun 2014 terdiri dari 14 desa dan
. go
the local government districts
Lasalimu in 2014 consisted of 14
ps
1 kelurahan. Ibukotanya adalah villages and one urban village.
.b
Kamaru. The capital is Kamaru.

ab
Kecamatan Lasalimu Selatan Subdistrict Lasalimu selatan

nk
Wilayah administrasi pemerintah Administrative region of

to
daerah kecamatan Lasalimu Se- Lasalimu selatan local govern-

u
latan tahun 2014 terdiri dari 16 ment districts in 2014 consisted

//b
desa dan tidak ada kelurahan. of 16 villages and no village. The

s:
Ibukotanya adalah Ambuau. capital is Ambuau.

tp
ht
Kecamatan Siotapina Subdistrict Siotapina

Wilayah administrasi pemerintah The administrative area of the
daerah kecamatan Siotapina ta-
local government districts
hun 2014 terdiri dari 11 desa.
Siotapina in 2014 consisted of 11
Ibukotanya adalah Kumbewaha.
villages. The capital is Kumbe-
waha.

PEMERINTAHAN
Kecamatan Pasarwajo Subdistrict Pasarwajo

daerah kecamatan Pasarwajo
tahun 2014 terdiri dari 13 desa
Pasarwajo in 2014 consisted of
dan 9 kelurahan. Ibukotanya ada-
lah Pasarwajo. 13 villages and 9 villages. The
capital is Pasarwajo.
Kecamatan Wabula Subdistrict Wabula

daerah kecamatan Wabula tahun
id
2014 terdiri dari 7 desa. Ibu-
.
kotanya adalah Wabula .go Wabula in 2014 consists of 7
villages. The capital is Wabula
ps
Kecamatan Wolowa
Wilayah administrasi pemerintah
.b
Subdistrict Wolowa
daerah kecamatan Wolowa tahun
ab
The administrative area of

2014 terdiri dari 7 desa. Ibu- the local government districts
nk
kotanya adalah Waole. Wolowa in 2014 consists of 7

to
villages. The capital is Waole.

u
//b
s:
tp
ht

GOVERNMENT
Kecamatan Kapontori Subdistrict Kapontori

daerah kecamatan Kapontori the local government districts
tahun 2014 terdiri dari 15 desa Kapontori in 2014 consisted of
dan 2 kelurahan. Ibukotanya 15 villages and two districts. The
adalah Mataumpana. capital is Mataumpana.
Pembangunan Desa Rural Development
id
Usaha Pemerintahan Daerah Local Government efforts in
.
Kabupaten Buton dalam pem-
bangunan desa bertujuan untuk
. go
Buton rural development aims to
lay the foundations of village life,
ps
meletakkan sendi-sendi ke- the villagers were well off mate-
.b
hidupan desa, yaitu masyarakat rially and spiritually as well as

ab
desa yang berkecukupan materiil more fair and equitable in order

dan spiritual serta makin adil dan to realize the village of Pancasi-
nk
merata guna terwujudnya desa la.

to
pancasila. Criteria and categories vil-

u
Kriteria dan kategori pem- lage development is divided into

//b
banguanan desa dibedakan men- village self-help, spontaneous

s:
jadi desa swadaya, desa swak- villages and rural self-sufficiency.

tp
arsa dan desa swasembada. .

ht

PEMERINTAHAN
4. Dewan Perwakilan Rakyat 4. The House of Representa-

Daerah (DPRD) tives
Jumlah anggota DPRD Kabu- Buton number of legislators

paten Buton tahun 2015 ber- in 2015 based on the results of
dasarkan hasil pemilu 2014 ada the 2014 elections there were as
sebanyak 25 orang. Dengan many as 25 people. With the
komposisi : Fraksi Partai PAN composition: PAN Party as much
sebanyak 8 orang, Fraksi Partai as 8 people, Nasdem Party fac-
id
Nasdem, PBB, PKB,Golkar, tion PBB,PKB, Golkar, PDIP, PKS,
.
PDIP,PKS, Demokrat, masing-
masing sebanyak 2 orang. Si-
. go Demokrat, with each number
2.and party PPP, PKPI, and Gerin-
ps
sanya berasal dari Partai PPP, dra The rest comes from the
.b
PKPI dan Gerindra yang masing- each by 1 person.

ab
masing sebanyak 1 orang.

nk
uto
//b
s:
tp
ht

GOVERNMENT
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di

Gambar
2
Figures Number of Villages and City by Subdistricts in
Buton Regency, 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
Sumber : Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Buton

s:
Source : Community and Village Empowerment Office of Buton Regnecy

tp
ht

PEMERINTAHAN
Gambar Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menurut

Figure 3 Number of Members of The Regional House of Representa-
tives by Political Parties and Sex in Buton Regency, 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Buton
Source : The Regional House of Representative of Buton Regency

s:
tp
ht

GOVERNMENT
2.1 WILAYAH ADMINISTRATIF/ADMINISTRATIVE AREA
Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabu-

Tabel paten Buton, 2017
2.1.1
Table Number of Villages and City by Subdistricts in Buton
Regency, 2017
Kecamatan Desa Kelurahan

Subdistrict Village City
id
(1) (2) (3)
.
050 Lasalimu
. 14
16
go 1
-
ps
052 Siotapina 11 -
060 Pasarwajo 13 9
.b
061 Wolowa 7 -
ab
062 Wabula 7 -
nk
110 Kapontori 15 2
Buton 83 12
u to

//b

s:
tp
ht

PEMERINTAHAN
Banyaknya Kelurahan Menurut Klasifikasi Tingkat Kelurahan Di

Tabel
2.1.2 Tiap Kecamatan Di Kabupaten Buton, 2017
Table Number of Villages in Buton Regency by Village Classification in
Each Subdistrict In Buton , 2017
Jumlah Ke- Kelurahan Swakar- Kelurahan

Kelurahan
Kecamatan lurahan ya Swasembada
Swadaya
Subdistrict Number Of Self Developing Self Supporting
Self Effort Village
Village Village Village
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 15 - - -
.
052 Siotapina
16
11
. go -
-
-
-
-
-
ps
060 Pasarwajo 22 - - -
.b
061 Wolowa 7 - - -
ab
062 Wabula 7 - - -
nk
110 Kapontori 17 - - -
Buton 95 0 0 0
u to

//b

s:
tp
ht

GOVERNMENT
Banyaknya Lurah Menurut Kecamatan Dan Jenis Ke-

Tabel lamin Di Kabupaten Buton, 2017
2.1.3
Table Number of Village Chiefs by Subdistrict and Sex in Buton
Regency, 2017
Lurah
Village Chief
Kecamatan
Subdistrict
Laki-Laki Perempuan
Jumlah
Male Female
Total
id
(1) (2) (3) (4)
.
050 Lasalimu 14
. go
-
14
ps
Lasalimu
051 15 - 15
Selatan
.b
052 Siotapina 11 - 11
ab
060 Pasarwajo 18 3 21
nk
061 Wolowa 7 - 7
to
062 Wabula 6 - 6
u
//b
110 Kapontori 17 - 17
s:
Buton 88 3 91
tp
ht

PEMERINTAHAN
2.2 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

THE REGIONAL HOUSE OF REPRESENTATIVE
Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Menurut Partai

Tabel Politik dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
Table 2.2.1 Number of Members of The Regional House of Representatives by
Political Parties and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin
Partai Politik Sex
id
Political Parties Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
.
1. GOLKAR
(1) . (2)
1
go (3)
1
(4)
2
ps
2. PAN 5 3 8
.b
3. PPP - 1 1
ab
4. PDIP 2 - 2
5. PBB 1 1 2
nk
6. HANURA - - 0
to
7. PKS 2 - 2
u
9. DEMOKRAT 2 - 2
//b
10. GERINDRA 1 - 1
s:
11. PKPI 1 - 1
tp
12. PKB 2 - 2
ht
13. NASDEM 1 1 2
Buton 18 7 25


GOVERNMENT
Banyaknya Keputusan DPRD Kabupaten Buton, 2014 –

Tabel 2017
2.2.2
Table Number of Members of The Regional House of Repre-
sentative of Buton Regency, 2014 – 2017
Keputusan
2014 2015 2016 2017
Decision
(1) (2) (3) (4) (5)
Peraturan Daerah
id
1. Local Government Regula- 13 13 11 5
tions
.
2.
Keputusan DPRD
Provincial House of 36
. go
32 18 28
ps
Representative Decision
.b
Pernyataan
3. - - - -
Statements
ab
Keputusan Pimpinan
4. - - - -
nk
Chairman Decision
to
Keputusan Panitia Musya-

5. warah - - - -
u
Comittee Decision
//b
Jumlah
49 45 29 33
s:
Total
tp
ht


PEMERINTAHAN
Kegiatan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten Buton 2014-

Tabel 2017
2.2.3
Table Activities of The House of Regional Representative of
Buton Regency, 2014-2017
Jenis Kegiatan
2014 2015 2016 2017
Type Of Activity
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Rapat Paripurna Dewan 48 41 23 36
2. Rapat Paripurna Istimewa 6 3 2 2
3. Rapat Paripurna Khusus - - - -
id
4. Rapat Kerja 26 24 15 31
.
5. Rapat Fraksi-Fraksi
5.1. Fraksi PAN

. 5go 5 5 5
ps
5.2. Fraksi Partai Golkar 5 5 5 5
5.3. Fraksi PPP 5 5 5 5
.b
5.4. Fraksi PDI-P 5 - - -

5.5. Fraksi PKS - - - -
ab
6 Rapat Pimpinan Dewan - - - -

7 Rapat Panitia Khusus - - - -
nk
8 Rapat Panitia Anggaran 6 7 7 2

9 Rapat Panitia Musyawarah 23 21 15 18
to
10 Rapat Badan Legislasi 3 4 4 2

u
11 Kunjungan Ke Luar Daerah 125 128 200 208

//b
12 Kunjungan Kerja Dlm Daerah Kab. 61 35 28 70

13 Kunjungan Kerja Ke Luar Negeri - - - -
s:
14 Reses 1 3 2 3
tp
15 Rapat Komisi - Komisi

ht
15.1. Komisi I 11 5 5 5
15.2. Komisi II 10 2 5 4
15.3. Komisi III 9 4 5 4
16 Rapat Konsultasi Pimpinan Ketua
Fraksi Dengan Bupati - - - -
17 Rapat Badan Pertimbangan Daerah - - - -
18 Hearing ( Dengar Pendapat) 7 3 4 2

19 Rapat Gabungan Komisi 12 13 7 9
Jumlah 368 308 337 411


GOVERNMENT
2.3 PEGAWAI NEGERI SIPIL/CIVIL SERVANTS

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,
Tabel 2.3.1 2017
Table Number of Civil Servants by Educational Attainment and Sex
in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir Sex
Educational Attainment Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
id
(1) (2) (3) (4)
.
Sampai dengan SD
Up to Primary School
SLTP/Sederajat
5 . go 1 6
ps
General/Vocational Junior High 11 7 18
School
.b
SLTA/Sederajat
ab
General/Vocational Senior High 482 413 895

School
nk
Diploma I,II
102 142 244
Diploma I,II
to
Diploma III/Sarjana Muda

66 215 281
u
Diploma III/Bachelor
//b
Tingkat Sarjana/Doktor/Ph.d
846 615 1 461
University Graduates
s:
tp
Jumlah 1 512 1 393 2 905

ht
Sumber : Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah Kabupaten Buton

Source : Employment Services, Education and Regional Training of Buton Regency

PEMERINTAHAN
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Dinas/Instansi Pemerintah dan Jenis

Tabel Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
2.3.2
Table Number of Civil Servants by Institution/Office and Sex in Buton Regency,
2017
Jenis Kelamin
Dinas/Instansi Pemerintahan Sex
Institution/Office Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
1 Sekretariat Daerah 92 59 151
id
2 Sekretariat DPRD 24 13 37
3 Inspektorat 8 4 12
.
4
5
Satuan Polisi Pamong Praja
Badan Perencanaan dan Pem-
. go
47
18
6
9
53
27
bangunan Daerah
ps
Badan Pengelola Keuangan dan Aset
6 29 23 52
daerah
.b
Badan Kepegawaian, Pendidikan dan

7 17 10 27
Pelatihan Daerah
ab
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi

8 39 16 55
Daerah
nk
Badan Penelitian dan Pengem-

9 7 5 12
bangan
to
10 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 17 7 24

u
//b
11 Badan Penanggulangan Bencana 16 3 19

s:
12 Dinas Pariwisata 15 10 25
tp
ht
13 Dinas Kelautan dan Perikanan 25 9 34
Dinas Pemberdayaan Perempuan

14 7 10 17
dan Perlindungan Anak
15 Dinas Pendidikan 43 21 64
16 Dinas Kesehatan 41 46 87
17 Dinas Perhubungan 29 13 42
Dinas Pekerjaan Umum dan Pena-

18 48 10 58
taan Ruang
19 Dinas Koperasi dan UKM 16 7 23
20 Dinas Transmigrasi 9 2 11
21 Dinas Pertanian 48 17 65

GOVERNMENT
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Dinas/Instansi Pemerintah dan Jenis

Tabel Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
2.3.2
Table Number of Civil Servants by Institution/Office and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin
Dinas/Instansi Pemerintahan Sex
Institution/Office Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
22 Dinas Perindustrian 13 6 19
Dinas Kependudukan dan Pencatatan
23 12 13 25
Sipil
id
24 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 11 7 18
.
25 Dinas Sosial . 9
go 5 14
Dinas Pengendalian Pendudukan dan

ps
26 8 6 14
KB
.b
27 Dinas Lingkungan Hidup 11 9 20

ab
28 Dinas Kominfo dan Persandian 11 8 19

nk
29 Dinas Ketahanan Pangan 8 6 14
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan

to
30 9 7 16
Desa
Dinas Penanaman Modal dan Pela-
u
31 10 7 17
yanan PTSP
//b
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

32 7 12 19
Daerah
s:
33 Dinas Pemadam Kebakaran 13 7 20

tp
34 Dinas Tenaga Kerja 8 4 12

ht
35 Dinas Perdagangan 9 6 15
Dinas Perumahan dan Kawasan Per-
36 14 7 21
mukiman
37 Dinas Kebudayaan 11 6 17
38 Rumah Sakit Umum Daerah 31 97 128
39 Kantor Kecamatan dan Kelurahan 109 73 182
40 UPTD Kesehatan 89 289 378

41 Guru TK, SD, SLTP 524 518 1 042
Jumlah
1 512 1 393 2 905
Total


PEMERINTAHAN
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ke-

Tabel 2.3.3 pangkatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
Table Number of Civil Servants by Hierarcy and Sex in Buton
Regency, 2017
Jenis Kelamin
Eselon Sex
Level Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
. id
Eselon II 38 1 39
. go
ps
Eselon III 117 34 151
.b
Eselon IV 262 139 401

ab
nk
Jumlah
417 174 591
Total
u to

//b

s:
tp
ht

GOVERNMENT
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Kecamatan Di Kabupat-

Tabel en Buton, 2015 - 2017
2.3.4
Table Number of Civillian Reserve by subdistrict in Buton Regency,
2015 - 2017
Kecamatan
2015 2016 2017
Subdistric
(1) (2) (3) (4)
id
050 Lasalimu 20 21 26
.
051 Lasalimu Selatan 16
. go 16 21
ps
.b
052 Siotapina 13 12 16
ab
nk
to
061 Wolowa 16 16 19
u
//b
062 Wabula 11 11 17
s:
tp
110 Kapontori 30 27 29
ht
Buton 165 169 182

PEMERINTAHAN
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Kepangkatan

Tabel dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
2.3.5
Table Number of Civil Servants by Hierarcy and Sex in Buton Regency,
2017
Jenis Kelamin
Golongan Kepangkatan Sex
Hierarcy Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
I/A (Juru Muda) 1 1 2
id
I/B (Juru Muda Tingkat I) 3 0 3
I/C (Juru) 6 5 11
.
I/D (Juru Tingkat I)
Golongan I/Range I
. 11
go
1 0
6
1
17
ps
II/A (Pengatur Muda) 96 150 246
II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 79 42 121
.b
II/C (Pengatur) 103 107 210

ab
II/D (Pengatur Tingkat I) 62 69 131

Golongan II/Range II 340 368 708
nk
III/A (Penata Muda) 146 214 360

to
III/B (Penata Muda Tingkat I) 169 232 401

III/C (Penata) 206 240 446
u
III/D (Penata Tingkat I) 202 147 349

//b
Golongan III/Range III 723 833 1 556

s:
IV/A (Pembina) 253 135 388

IV/B (Pembina Tingkat I) 159 50 209
tp
IV/C (Pembina Utama Muda) 26 1 27

ht
IV/D (Pembina Utama Madya) 0 0 0

IV/E (Pembina Utama) 0 0 0
Golongan IV/Range IV 438 186 624
Jumlah/Total 1 512 1 393 2 905


GOVERNMENT
. id
. go
ps
.b
ab

nk

uto
//b
s:
tp
ht

PEMERINTAHAN
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN
1. Sumber utama data 1. The main source of demo-

kependudukan adalah graphic data is the Popu-
Sensus Penduduk yang lation Census conducted
dilakukan setiap sepuluh every ten years. Popula-
tahun sekali. Sensus tion Census has held six
Penduduk telah dil- times since the independ-
aksanakan sebanyak ence of Indonesia, namely
id
enam kali sejak Indonesia 1961, 1971, 1980, 1990,
.
merdeka yaitu
1961, 1971, 1980, 1990,
tahun
. go 2000 and 2010. In addi-
tion to bridging the Popu-
ps
2000 dan 2010. Selain lation Census population
.b
Sensus Penduduk untuk data availability between

ab
menjembatani ketersedi- the two census periods,

aan data kependudukan BPS Inter-Census Popula-
nk
di antara dua periode tion Survey (SUPAS).

to
sensus, BPS melakukan SUPAS been done four

u
Survei Penduduk Antar times, 1976, 1985, 1995,

//b
Sensus (SUPAS). SUPAS 2005 and last year in ad-

s:
telah dilakukan sebanyak dition to the Census 2015

tp
empat kali, tahun 1976, population data and pop-

ht
1985, 1995, 2005 dan ulation projections SUPAS

terakhir tahun 2015. Data is.In the population cen-
kependudukan selain sus, enumeration con-
Sensus dan SUPAS adalah ducted on the entire pop-
proyeksi penduduk. ulation residing

Di dalam sensus penduduk, in the territory of Indonesia, in-

pencacahan dilakukan ter- cluding foreign nationals except
hadap seluruh penduduk the members of the Diplomatic
yang berdomisili di wilayah Corps and their families. Unlike
teritorial Indonesia terma- the previous census, the 2010
suk warga Negara asing Population Census methods
kecuali anggota Korps Diplo- complete enumeration also in-
matik beserta keluarganya. cludes household members of
Berbeda dengan pelaksa- the Diplomatic Corps RI living
id
naan abroad.
.
Sensus penduduk sebe-
. go
2010 Population Census held
ps
lumnya, Sensus Penduduk simultaneously throughout the
.b
2010 menggunakan metode country began on 1 - May 31,

ab
pencacahan lengkap terma- 2010. The method of data col-

suk pula anggota rumah lection is done by the census
nk
tangga Korps Diplomatik RI interview with the respondent.

to
yang tinggal di luar negeri. The way used enumeration in

u
the census is a combination of

//b
Sensus Penduduk 2010 dil- de jure and de facto. For resi-

s:
aksanakan serentak di se- dents who live permanently

tp
luruh tanah air mulai tanggal used way of de jure, enumerat-

ht
1 – 31 Mei 2010. Metode ed where they used to live,

pengumpulan data dil- whereas for people without per-
akukan dengan wawancara manent residence enumerated
antara petugas sensus by means de facto, which is enu-
dengan responden. Cara merated at the place where they
pencacahan yang dipakai were found
dalam sensus penduduk
adalah kombinasi

de jure dan de facto. Bagi census usually at night 'Census

penduduk yang bertempat Day'. Including people without
tinggal tetap dipakai cara de permanent residence is home-
jure, dicacah dimana mere- less, the crew of Indonesian-
ka biasa tinggal, sedangkan flagged vessels, occupants of the
untuk penduduk yang tidak boat / floating home, remote
bertempat tinggal tetap communities / alienated and
dicacah dengan cara de fac- displaced.
to, yaitu dicacah di tempat
id
di mana mereka ditemukan For those who have a permanent
.
petugas sensus biasanya
pada malam ‘Hari Sensus’.
. goresidence, but was on duty out-
side the territory of more than
ps
Termasuk penduduk yang six months, are not enumerated
.b
tidak bertempat tinggal in the residence.

ab
tetap adalah tuna wisma,

awak kapal berbendera In- Conversely, a person or family
nk
donesia, penghuni perahu/ who occupy a building not yet

to
rumah apung, masyarakat reached six months intend to

u
terpencil / terasing dan settle there enumerated in place.

//b
pengungsi.
s:
tp
Bagi mereka yang mempu-

ht
nyai tempat tinggal tetap,

tetapi sedang bertugas ke
luar wilayah lebih dari enam
bulan, tidak dicacah di tem-
pat tinggalnya.
Sebaliknya, seseorang atau
keluarga yang menempati

Suatu bangunan belum

mencapai enam bulan ber-
maksud menetap di sana
dicacah di tempat tersebut.
1. Penduduk adalah semua 1. The population is all the

orang yang berdomisili di people who live in the
wilayah territorial Repub- territory of the Republic
lik Indonesia selama of Indonesia for six
id
enam bulan atau lebih months or longer, and
.
dan atau mereka yang
berdomisili kurang dari
. go those who live less than
six months but aims to
ps
enam bulan tetapi ber- settle.
.b
tujuan menetap. 2. Average population

ab
2. Rata-rata Pertumbuhan growth is a number that

Penduduk adalah angka indicates the level of pop-
nk
yang menunjukkan ting- ulation growth per annum

to
kat pertambahan in the period of time

u
penduduk per tahun da- 3. The population density is

//b
lam jangka waktu terten- the number of inhabitants

s:
tu. per square kilometer.

tp
3. Kepadatan penduduk 4. Sex Ratio is the ratio of

ht
adalah banyaknya the number of males to

penduduk per km persegi. the number of females in
4. Rasio Jenis Kelamin ada- a given area and time
lah perbandingan antara usually expressed as thw
banyaknya penduduk laki- number of
laki dengan banyaknya
penduduk perempuan
pada

suatu daerah dan waktu

tertentu. Biasanya dinya-
takan dengan banyaknya
penduduk laki-laki untuk
100 penduduk perempu-
an.
5. Struktur Umur, Jenis Ke- 5. Structure of Age, Gender,

lamin, dan Rumah Tang- and Household. Structure
id
ga. Struktur umur age population in an area
.
penduduk pada suatu
daerah sangat ditentukan
. go is determined by the de-
velopment level of births,
ps
oleh perkembangan ting- deaths and immigration.
.b
kat kelahiran, kematian

ab
dan imigrasi.
nk
6. Rumah Tangga adalah 6. Household is a person or

to
seseorang atau seke- group of people who usu-

u
lompok orang yang men- ally live together in a

//b
diami sebagian atau se- building or a house that

s:
luruh bangunan fisik/ the management of

tp
sensus, dan biasanya ting- eating from the same

ht
gal bersama serta pengel- kitchen. One househo d

olaan makanan dari satu could consist of only one
dapur. Yang dimaksud househo d member. Com-
makan dari satu dapur mon provision for food
adalah jika pengurusan means one organizing
kebutuhan sehari-harinya daily needs fo all of
dikelola bersama-sama household members in
menjadi satu. place.

7. Anggota rumah tangga 7. Household members are all

adalah semua orang yang people who usually reside in
biasanya bertempat ting- a household, whether they're
gal di suatu rumah tang- at home at the time of the
ga, baik yang berada di enumeration or while being
rumah pada waktu pen- not at home.
cacahan maupun yang 8. Average Household Mem-
sementara tidak ada. ber is a number that indi-
cates the average number of
id
8. Rata-rata Anggota Ru- household members per
.
mah Tangga adalah ang-
ka yang menunjukkan
gohousehold.
9. The main source of employ-
.
ps
rata-rata jumlah anggota ment data is the National
.b
rumah tangga per rumah Labor ForceSurvey

ab
tangga. (Sakernas). The survey was

specifically designed for col-
nk
9. Sumber utama data lecting information / data

to
ketenagakerjaan adalah employment. In some sur-

u
Survei Angkatan Kerja veys, data collection, com-

//b
Nasional (Sakernas). Sur- bined employment in other

s:
vei ini khusus dirancang activities, such as the Na-

tp
untuk mengumpulkan tional Socioeconomic Survey

ht
informasi / data (Susenas), the Population

ketenagakerjaan. Pada Census (SP) and the Inter-
beberapa survei sebe- Census Population Survey
lumnya, pengumpulan (SUPAS). Sakernas first held
data ketenagakerjaan in 1976, followed in
dipadukan dalam
kegiatan lainnya, seperti
Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas), Sen-

kali diselenggarakan pada 1977 and 1978.

tahun 1976, kemudian In 1986 - 1993, Sakernas
dilanjutkan pada tahun 1977 held on a quarterly basis in
dan 1978. all provinces in Indonesia,
Pada tahun 1986 – 1993, has since tahun1994 s / d in
Sakernas diselenggarakan 2001, Sakernas carried out
secara triwulanan di seluruh on an annual basis every
provinsi di Indonesia, baru August. Since the year 2002-
sejak tahun1994 s/d 2001, 2004, in addition to the An-
id
sakernas dilaksanakan nual Sakernas also per-
.
secara tahunan setiap bulan
Agustus. Sejak Tahun 2002-
. go formed well Sakernas Quar-
terly. Quarterly Sakernas is
ps
2004, di samping Sakernas also intended to monitor
.b
Tahunan juga dilakukan pula early indicators of employ-

ab
Sakernas Triwulanan. Saker- ment in Indonesia, which

nas Triwulanan ini juga di- refers to the KILM (the Key
nk
maksudkan untuk meman- Indikators of the labor Mar-

to
tau indikator ketenagaker- ket) recommended by ILO

u
jaan secara dini di Indonesia, (the International labor Or-

//b
yang mengacu pada KILM ganization). Since 2005, da-

s:
(the Key Indikators of the ta was collected Sakernas

tp
labour Market) yang direk- conducted biannually in Feb-

ht
omendasikan oleh ILO (the ruary (the first half) and

International labour Organi- August (the second half).
zation). Sejak tahun 2005,
Pengumpulan data Sakernas Since Sakernas 2001, con-
dilakukan secara semester- cepts of employment and
an pada bulan unemployment status un-
dergoing expansion and

Februari (semester I) dan improvement. Sakernas job

Agustus (semester II). status in 2000 only five cate-
Sejak Sakernas 2001, konsep gories, starting in 2001 add-
status pekerjaan dan ed a new category, namely:
pengangguran mengalami free workers in the agricul-
perluasan dan penyem- tural and non-agricultural
purnaan. Status pekerjaan workers in the free. In addi-
yang pada Sakernas 2000 tion, in order to adapt to the
hanya 5 kategori, mulai ta- concept of the ILO, the con-
id
hun 2001 ditambahakan cept of open unemployment
.
kategori baru, yaitu: pekerja
bebas di pertanian dan
go
.expanded which in addition
includes active population
ps
pekerja bebas di non per- looking for work, also in-
.b
tanian. Selain itu, dalam cludes groups of people who

ab
rangka menyesuaikan are preparing for business /

dengan konsep ILO, konsep work Barudan population
nk
pengangguran terbuka di- groups who do not seek

to
perluas yaitu di samping work, because they feel it is

u
mencakup penduduk yang impossible to get a job as

//b
aktif mencari pekerjaan, well as groups residents who

s:
mencakup pula kelompok are not actively looking for a

tp
penduduk yang sedang job for reasons already have

ht
mempersiapkan usaha / a job but have not started

pekerjaan barudan ke- working. Inflation factor
lompok penduduk yang tid- used in calculating the fig-
ak mencari pekerjaan, kare- ures Sakernas results based
na merasa tidak mungkin on the total population bro-
mendapat pekerjaan serta ken down by age groups,
kelompok penduduk yang provinces and urban and

tidak aktif mencari peker- rural population projections

jaan dengan alasan sudah results.
mempunyai pekerjaan teta-
pi belum mulai bekerja.
Inflation factor yang
digunakan dalam penghi-
tungan angka hasil sakernas
didasarkan pada total
penduduk dirinci menurut
id
kelompok umur, provinsi
.
dan daerah perkotaan dan
pedesaan hasil proyeksi
. go
ps
penduduk.
.b
11. Labor is the population

ab
11. Tenaga kerja adalah aged 15 years and above

penduduk berumur 15 ta- can be divided into two
nk
hun keatas yang dapat groups:

to
dibedakan atas dua ke- a. Labor Force, is the pop-

u
lompok yaitu: ulation aged 15 years

//b
a. Angkatan Kerja, ada- and over (working-age

s:
lah penduduk usia 15 population) and has a

tp
tahun ke atas job (work) or looking for

ht
(penduduk usia kerja) work (unemployment).

dan mempunyai peker- The working population
jaan (bekerja) atau se- includes not only resi-
dang mencari pekerjaan dents was at work, but
(pengangguran ter- also while it does not
buka). Penduduk yang work for some reason,
bekerja tidak hanya for example, an
meliputi penduduk yang
sedang bekerja, tetapi

juga sementara tidak employee who is on leave, the

bekerja karena suatu farmer who was waiting for
sebab, misalnya pega- the harvest and so on. While
wai yang sedang cuti, job seekers are people who
petani yang sedang are unemployed but looking
menunggu panen dan for work. Workforce as it is
sebagainya. Sedangkan known is highly dependent
pencari kerja adalah on the structure of the pop-
penduduk yang tidak ulation, demographic char-
id
memiliki pekerjaan teta- acteristics and socioeco-
.
pi sedang
pekerjaan.
mencari
Angkatan
.go nomic keradaan area.
ps
kerja seperti diketahui
.b
sangat tergantung pada

ab
struktur penduduk, sifat

demografis serta
nk
keradaan sosial
to
ekonomi daerah.
u
//b
b. Bukan Angkatan Kerja, b. Not Work Force, are

s:
adalah mereka yang beru- those aged 15 and over

tp
mur 15 tahun ke atas whose activities only in

ht
yang kegiatannya hanya school, taking care of the

bersekolah, mengurus household and the other
rumah tangga dan lainnya (inactive secar economi-
(tidak aktif secara cal).
ekonomis).
c. Working Age Population is
c. Penduduk Usia Kerja ada- the population aged 15
lah Penduduk yang beru- years and above.
sia 15 tahun ke atas.

d. Work is doing work activi-

d. Bekerja adalah kegiatan ties with the intent to obtain
melakukan pekerjaan or help earn an income or
dengan maksud untuk mem- profits within a period of at
peroleh atau membantu least 1 hour continuously
memperoleh pendapatan during the past week
atau keuntungan dalam (including unpaid family
jangka waktu paling sedikit 1 workers who assist in a busi-
jam secara terus-menerus ness / economic activity).
id
dalam seminggu yang lalu
.
(termasuk pekerja keluarga
tanpa upah yang membantu
. go
ps
dalam suatu usaha/kegiatan
.b
ekonomi).
ab
e. Jumlah Jam Kerja Se- e. Number of Hours Total is

luruhnya adalah jumlah the number of working
nk
jam kerja yang digunakan hours used to work (not in-

to
untuk bekerja (tidak ter- cluding the official working

u
masuk jam kerja istirahat hours of rest and working

//b
resmi dan jam kerja yang hours are used for things
s:
digunakan untuk hal-hal outside of work).

tp
di luar pekerjaan).
ht
f. Lapangan Usaha adalah f. Business Field is the field of

bidang kegiatan dari peker- activity of the work / work-
jaan / tempat bekerja di- place where someone
mana works.

seseorang bekerja. Klasifi- Business classification

kasi lapangan usaha following the Indonesian
mengikuti Klasifikasi Baku Standard Industrial Classi-
Lapangan Usaha Indone- fication (ISIC) in 1 digit.
sia (KBLI) dalam 1 digit.
g. Status Pekerjaan adalah g. Employment status is a

kedudukan seseorang person in a position of
dalam unit usaha/ business units / activities
id
kegiatan dalam in doing the job.
.
melakukan pekerjaan. . go
ps
h. Pekerja Tak Dibayar ada- h. Unpaid worker is some-
.b
lah seseorang yang beker- one who works to help

ab
ja membantu usaha untuk businesses to earn reve-

memperoleh penghasilan/ nue / profit made by a
nk
keuntungan yang dil- household member or not

to
akukan oleh seorang ang- a member of the house-

u
gota rumah tangga atau hold without remunera-

//b
bukan anggota rumah tion / salary.

s:
tangga tanpa mendapat

tp
upah/gaji.
ht
i. Tingkat Partisipasi i. Labor Force Participation

Angkatan Kerja (TPAK) Rate

Transmigrasi. Dalam upaya Transmigration. In an effort eq-

pemerataan penyebaran uitable distribution of the popu-
penduduk antar provinsi-
lation among the provinces in
provinsi di Indonesia, dewasa ini
Indonesia, today the govern-
pemerintah telah dan terus
melaksanakan suatu program ment has been and continues to
perpindahan penduduk yang carry out migration program
disebut Program Transmigrasi. called Transmigration Program.
Tujuan program ini, di samping
The goal of this program, in ad-
id
untuk pemerataan penduduk
.
dition to population distribution
dan tenaga kerja serta pem-
bukaan dan pengembangan dae-
. goand labor as well as the opening
ps
rah baru, juga diharapkan dapat and development of new areas,
.b
mendorong peningkatan taraf is also expected to encourage

ab
hidup para transmigran dan

improvement in the lives of the
masyarakat di sekitarnya.
nk
migrants and the surrounding

to
community
u
//b
s:
tp
ht

Gambar Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

4
Figure Population by Age Group and Sex in Buton Regency,
. id
go.
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Source : Indonesia Population Projection 2010–2035

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Keca-

Gambar matan di Kabupaten Buton, 2017
5 Population and Sex Ratio by Subdistrict in Buton Regency,
Figure
2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
to
Sumber : Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2020

u
//b
s:
tp
ht

Distribusi Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,

Gambar 2015
6 Population Distribution by Subdistrict in Buton Regency,
Figure
2015
. id
go.
ps
.b
ab
nk
u to
//b

s:

tp
ht

3.1 KEPENDUDUKAN/POPULATION
Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut

Tabel Kecamatan di Kabupaten Buton, 2010, 2016, dan 2017
3.1.1
Table Population and Population Growth Rate by Subdistrict in Buton
Regency, 2010, 2016, and 2017
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (ribu) Penduduk per Tahun
Kecamatan Population (thousand) Annual Population
Subdistrict Growth Rate (%)
id
2010 2016 2017 2010-2016 2016-2017
.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
050 Lasalimu 10 324

. go
10 769 10 888 4.31 1.11
ps
051 Lasalimu Selatan 12 858 13 414 13 562 4.32 1.10

.b
ab
052 Siotapina 12 209 12 739 12 879 4.34 1.10

nk
060 Pasarwajo 37 198 38 815 39 238 4.35 1.09

u to
061 Wolowa 4 962 5 174 5 231 4.27 1.10

//b
062 Wabula 5 007 5 227 5 285 4.39 1.11

s:
tp
110 Kapontori 12 663 13 214 13 357 4.35 1.08

ht
Buton 95 221 99 352 100 440 4.34 1.10


Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecama-

Tabel tan di Kabupaten Buton, 2017
3.1.2
Table Population and Sex Ratio by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin (ribu)

Sex (thousand) Rasio Jenis
Kecamatan
Kelamin
Subdistrict
Laki-Laki Perempuan Jumlah Sex Ratio
Male Female Total
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
050 Lasalimu 5 534 5 354 10 888 1.03
051 Lasalimu Selatan 6 960

. go
6 602 13 562 1.05
ps
052 Siotapina 6 530 6 349 12 879 1.03
.b
060 Pasarwajo 19 659 19 579 39 238 1.00

ab
061 Wolowa 2 711 2 520 5 231 1.08

nk
062 Wabula 2 558 2 727 5 285 0.94

to
110 Kapontori 6 621 6 736 13 357 0.98

u
Buton 50 573 49 867 100 440 1.01

//b
s:

tp

ht

Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di

Tabel Kabupaten Buton, 2017
3.1.3
Table Population Distribution and Density by Subdistrict in Buton
Regency, 2017
Kepadatan Penduduk
Persentase Penduduk
Kecamatan per km2
Percentage of Total Popu-
Subdistrict Population Density per
lation
sq.km
(1) (2) (3)
id
050 Lasalimu 10.84 33
.
051 Lasalimu Selatan . go 13.50 154
052 Siotapina 12.82 71

ps
060 Pasarwajo 39.07 110

.b
061 Wolowa 5.21 101

ab
062 Wabula 5.26 81

nk
110 Kapontori 13.30 118

to
Buton 100.00 85
u
//b

s:

tp
ht

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di

Tabel 3.1.4 Kabupaten Buton, 2017
Table Population by Age Group and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Kelompok Umur
Age Group Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
0‒4 6 483 5 938 12 421
5‒9 6 588 6 064 12 652
id
10‒14 6 296 5 627 11 923
.
15‒19 4 830 4 538 9 368
20‒24
25‒29
3 705
3 263
go
. 3 786
3 556
7 491
6 819
ps
30‒34 3 126 3 331 6 457

.b
35‒39 3 181 3 306 6 487

ab
40‒44 2 906 2 876 5 782

45‒49 2 537 2 766 5 303
nk
50‒54 2 222 2 195 4 417

55‒59 1 789 1 726 3 515
to
60‒64 1 266 1 354 2 620

u
65-69 890 1 003 1 893

//b
70-74 706 770 1 476

s:
75-79 785 1 031 1 816

Jumlah/Total 50 573 49 867 100 440
tp
ht
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035

Persebaran Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tabel Buton, 2017
3.1.5
Table Population Distribution by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Kecamatan Penduduk % Persebaran

Subdistrict Population % Distribution
(1) (2) (3)
050 Lasalimu 10 888 10.84%
051 Lasalimu Selatan 13 562 13.50%
id
052 Siotapina 12 879 12.82%
.
060 Pasarwajo . go 39 238 39.07%
ps
061 Wolowa 5 231 5.21%
062 Wabula 5 285 5.26%

.b
110 Kapontori 13 357 13.30%

ab
Buton 100 440 100%

nk
to

u

//b
s:
tp
ht

Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan Kepemilikan

Tabel 3.1.6 Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kabupaten Buton, 2016-2017
Table Population by District and Ownership of Identity Card (KTP) in
Kecamatan
2016 2017
Subdistrict
(1) (2) (3)
id
050 Lasalimu 5 671 6 724
.
. go
6 129 7 846
ps
052 Siotapina 5 834 7 329

.b
ab
060 Pasarwajo 20 545 23 665

nk
061 Wolowa 1 753 3 108

u to
//b
062 Wabula 1 625 3 462

s:
110 Kapontori 7 070 8 268

tp
ht
Buton 48 627 60 402
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buton

Source : Department of Population and Civil Registration Buton Regency

Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan dan Kepemilikan

Tabel 3.1.7 Akta Kelahiran di Kabupaten Buton, 2016-2017
Table Population by District and Ownership of Birth Certificate in
Kecamatan
2016 2017
Subdistrict
(1) (2) (3)
id
050 Lasalimu 4 928 3 065
.
. go 5 915 3 446
ps
052 Siotapina 5 261 3 553

.b
ab
060 Pasarwajo 16 900 10 742

nk
061 Wolowa 2 173 1 426

u to
//b
062 Wabula 2 273 1 473

s:
110 Kapontori 4 944 3 355

tp
ht
Buton 42 394 27 060
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buton

Source : Department of Population and Civil Registration Buton Regency

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas Menurut Jenis

Kegiatan Selama Seminggu Yang Lalu dan Jenis Kelamin di Kabu-
Tabel 3.2.1 paten Buton, 2017
Table Population Aged 15 Years and Over by Type of Activity During The
Previous Week and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Kegiatan Utama
Main Activity Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
id
Angkatan Kerja/Economically Active 24 399 16 461 40 860
.
Bekerja/Working
Pengangguran Terbuka/Unemployment
23 885
. go 15 967 39 852
ps
514 494 1 008
.b
Bukan Angkatan Kerja/Economically Inac- 6 118 15 009 21 127

ab
tive
Sekolah/Attending School 2 578 2 347 4 925
nk
Mengurus Rumah Tangga/Housekeeping 1 250 11 158 12 408

to
Lainnya/Others 2 290 1 504 3 794

u
//b
Jumlah/Total 30 517 31 470 61 987

s:
79,95 52,31 65,92

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja/
tp
Economically Active Participation Rate

ht
Tingkat Pengangguran/Unemployment
2,11 3,00 2,47
Rate
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus
Source : August National Labor Force Survey

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Sela-

ma Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah Jam Kerja Seluruhnya
3.2.2
Table Population Aged 15 Years and Over Who Worked During the
Previous Week by Total Working Hours and Sex in Buton Regen-
cy, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Jumlah Jam Kerja Seluruhnya (jam)
Total Working Hours (hours) Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
. id
01
1-7
. go
1556
500
130
660
1686
1160
ps
8-14 1769 1683 3452

.b
15-24 2111 3448 5559

ab
25-34 2270 2822 5092

nk
35-40 3639 1997 5636

to
40+ 12040 5227 17267

u
Jumlah/Total 23 885 15 967 39 852

//b
s:
1
Keterangan/Note: Sementara tidak bekerja/Temporarily out of work
tp

ht


ma Seminggu yang Lalu Menurut Status Pekerjaan Utama dan
Tabel Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
3.2.3
Previous Week by Main Employment Status and Sex in Buton
Regency, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Status Pekerjan Utama
Main Employment Status Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
. id
Berusaha Sendiri
5 667 2 921 8 588
Own account worker
Berusaha dibantu buruh tidak tetap/
buruh tak dibayar
. go
ps
4 927 3 701 8 628
Employer assisted by temporary worker/
unpaid worker
.b
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh

ab
dibayar
1 168 0 1 168
Employer assisted by permanent worker/
paid worker
nk
Buruh/Karyawan/Pegawai
10 145 4 870 15 015
Regular employee
to
Pekerja bebas
406 0 406
Casual employee
u
Pekerja keluarga/tak dibayar

//b
1 572 4 475 6 047

Family worker/unpaid worker
s:
Jumlah/Total 23 885 15 967 39 852

tp
ht

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar Menurut Tingkat Pen-

didikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di
Tabel 3.2.4 Kabupaten Buton, 2017
Table Number of Registered Job Applicants by Educational
Attainment and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin / Sex

Pendidikan Tertinggi yang Dita-
matkan Laki-laki Perempuan Jumlah
Educational Attainment Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
. id
Tidak/Belum Pernah Sekolah
No Schooling
. -
go - -
ps
Tidak/Belum Tamat SD - - -
Not Yet Completed Primary School
.b
Sekolah Dasar 5 2 7
Primary School
ab
Sekolah Menengah Pertama 25 5 7

Junior High School
nk
Sekolah Menengah Atas 56 32 88

to
Senior High School

Sekolah Menengah Atas Kejuruan/ 39 22 61
u
Vacational Senior High School

//b
Diploma I/II/III/Akademi 22 13 35
Diploma I/II/III/Academy
s:
Universitas 15 20 35
tp
University
ht
Jumlah/Total 162 94 233
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kabupaten Buton
Source : Manpower, Transmigration, and Social Office of Buton Regency

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Sela-

ma Seminggu yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Tabel 3.2.5 Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
Previous Week by Age Group and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Kelompok Umur
Age Group Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
id
15-19 1 205 338 1 543
.
20-24 1 599
. go 1 616 3 215
25-29 3 747 1 543 5 290

ps
30-34 3 346 1 118 4 464

.b
35-39 2 220 2 899 5 119

ab
40-44 3 514 1 974 5 488

nk
45-59 2 515 2 487 5 002

to
50-54 1 891 2 115 4 006

u
//b
55-59 1 555 1 504 3 059
60-64 1 236 93 1 329

s:
tp
64-69 409 0 409

ht
70-74 298 280 578
75+ 350 0 350
Jumlah/Total 23 885 15 967 39 852


ma Seminggu yang Lalu Menurut Lapangan Pekerjaan Utama
3.2.6
Previous Week by Main Industry and Sex in Buton Regency,
2017
Jenis Kelamin/Sex
Lapangan Pekerjaan Utama 1
Main Industry 1 Laki-laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
. id
1 6 560 4 174 10 734
2
. go
2 164 410 2 574
ps
3 2 094 837 2 931
4 378 0 378
.b
5 3 074 306 3 380

ab
6 1 794 4 958 6 752

nk
7 1 763 0 1 763
to
8 748 0 748
u
9 5 310 5 282 10 592

//b
s:
Jumlah/Total 23 885 15 967 39 852

tp
1
Keterangan/Note: 1 Pertanian, Kehutanan, Perburuan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry, Hunting, and Fisheries
ht
2 Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
3 Industri Pengolahan/Manufacturing Industry
4 Listrik, Gas, dan Air/Electricity, Gas, and Water
5 Bangunan/Construction
6 Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan Hotel/Wholesale Trade, Retail Trade, Restau-
rants, and Hotels
7 Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi/Transportation, Warehousing, and Communication
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa Perusahaan/Financial, Insur-
ance, Real Estate, and Business Services
and Business Service
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Perorangan/Community, Social, and Personal Services


Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidi-

kan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kegiatan Selama Sem-
Tabel inggu yang Lalu di Kabupaten Buton, 2017
3.2.7
Table Population Aged 15 Years and Over by Educational Attainment
and Type of Activity During The Previous Week in Buton Regency,
2017
Angkatan Kerja/Economically Active

Bukan
Pendidikan Tertinggi yang
Pengangguran Angkatan Kerja
Ditamatkan Bekerja Jumlah
Terbuka Economically
Educational Attainment Working Total
Unemployment Inactive
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
Tidak/Belum Pernah Sekolah
No Schooling
5 546
. go- 5 546 4 141
ps
Sekolah Dasar/Primary School 7 543 583 8 126 3 176

.b
Sekolah Menengah Pertama/ 7 184 - 7 184 7 915

ab
Junior High School
Sekolah Menengah Atas/Senior 9 861 425 10 286 4 943

nk
High School
to
Sekolah Menengah Atas Kejuru- 1 878 - 1 878 452

an/Vacational Senior High School
u
//b
Diploma I/II/III/Akademi 1 949 - 1 949 306

s:
Diploma I/II/III/Academy
tp
Universitas/University 5 891 - 5 891 194

ht
Jumlah/Total 39 852 1 008 40 860 21 127


ma Seminggu yang Lalu Menurut Jumlah Jam Kerja Pada Peker-
Tabel jaan Utama dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton, 2017
3.2.8
Previous Week by Number of Working Hours on Main Industry
and Sex in Buton Regency, 2017
Jenis Kelamin/Sex
Jumlah Jam Kerja Pada Pekerjaan

Utama (jam)
id
Number of Working Hours on Laki-laki Perempuan Jumlah
.
Main Industry (hours) Male Female Total
. go
ps
(1) (2) (3) (4)
.b
ab
01 1692 73 1765
nk
1−14 2531 6712 9243

to
15−24 7562 7258 14820

u
25−34 12593 10345 22938

//b
35−40 9789 7619 17408

s:
41+ 25851 11226 37077

tp
ht
Jumlah/Total 60018 43233 103251
1
Keterangan/Note: Sementara tidak bekerja/Temporarily out of work


. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
SOSIAL
PETUNJUK TEKNIS TECHNICAL GUIDE
Dalam pelaksanaan pem- In order to improve the common

bangunan sosial, pemerintah social walfare, the local govern-
telah mengupayakan berbagai ment has been supporting social
usaha guna terciptanya kese- activities that include education,
jahteraan masyarakat di bidang health, family planning, religion,
sosial yang lebih baik. Usaha and other social affairs.
tersebut meliputi kegiatan di
id
bidang pendidikan, agama,
.
kesehatan, keluarga berencana,
keamanan dan
go
ketertiban
.
ps
masyarakat, serta urusan sosial
.b
lainnya.
ab
Pendidikan Education
nk
Educational development targets

to
Sasaran pembangunan pen- focused on quality improvement

u
didikan dititikberatkan pada pen- and expansion of learning oppor-

//b
ingkatan mutu dan perluasan tunities at all levels of education,

s:
kesempatan belajar di semua starting from pre-school activi-

tp
jenjang pendidikan, dimulai dari ties (kindergarten) up to universi-

ht
kegiatan pra sekolah (Taman ty. Efforts to improve the quality

Kanak-kanak) sampai dengan of education to be achieved is
perguruan tinggi. Upaya pening- intended to produce qualified
katan mutu pendidikan yang human. While the expansion of
ingin dicapai tersebut dimak- learning opportunities intended
sudkan untuk for school

SOSIAL
menghasilkan manusia age population has increased

berkualitas. Sedangkan perlua- every year in line with the popu-
san kesempatan belajar dimak- lation growth rate can have the
sudkan agar penduduk usia opportunity to learn the widest.
sekolah yang setiap tahun men- The implementation of educa-
galami peningkatan sejalan tion development in Buton an
dengan laju pertumbuhan increase of tahun ke years. Indi-
penduduk dapat memperoleh cators that can measure the level
kesempatan belajar yang seluas- of development of education in
id
luasnya. Buton regency as many schools
.
Pelaksanaan pembangunan
pendidikan di kabupaten Buton
. go
and teachers, development of
the various ratios and so on.
ps
mengalami peningkatan dari 1. Do not / has not been to

.b
tahun ke tahun. Indikator yang school are those who nev-

ab
dapat mengukur tingkat perkem- er or never registered and

never or never actively
nk
bangan pendidikan di kabupaten

buton seperti banyaknya sekolah enroll in a formal educa-
to
dan guru, perkembangan tion and non-formal

u
(package A / B / C) as well
//b
berbagai rasio dan sebagainya.

as the graduated / not
s:
Tidak/belum pernah sekolah graduated fom kindergar-

tp
adalah mereka yang tidak ten but did not proceed to

ht
pernah atau belum pernah ter- the elementary school.

daftar dan tidak pernah atau 2. Still in school are those
belum pernah aktif mengikuti who are registered and
pendidikan di suatu jenjang pen- actively enroll in a formal
didikan formal maupun non for- and non-formal education
mal (paket A/B/C) termasuk juga (package A / B / C) which
yang tamat/belum tamattaman is under the supervision of
Ministry of

SOSIAL
kanak-kanak tetapi tidak National Education, Ministry

melanjutkan ke sekolah of Religious Affairs (MORA),
dasar. other public and private
2. Masih bersekolah adalah agencies, both basic educa-
mereka yang terdaftardan tion, secondary and higher
aktif mengikuti pendidi- education. For students who
kan di suatu jenjang pen- are on leave are considered
didikan formal maupun still in school.
nonformal (paket A/B/C) 3. Do not go to school are
id
yang berada di bawah those who never enrolled
.
pengawasan
mendiknas, Kementrian
. Ke-
go and actively enroll in an
education formal and infor-
ps
Agama (Kemenag), In- mal, but at the time of enu-
.b
stansi negeri lain maupun meration is no longer regis-

ab
swasta, baik pendidikan tered and actively partici-

dasar, menengah maupun pating in education.
nk
pendidikan tinggi. Bagi 4. Graduated from school is

to
mahasiswa yang sedang completing the lessons that

u
cuti dianggap masih ber- indicated by passing the

//b
sekolah. final exam at the last level

s:
3. Tidak bersekolah lagi ada- of a class or level of educa-

tp
lah mereka yang pernah tion in public and private

ht
terdaftar dan aktif mengi- schools to get the certificate

kuti pendidikan di suatu of graduation/ Diploma.
jenjang pendidikan formal Someone who has not fol-
maupun nonformal, teta- lowed the lessons in the
pi pada saat pencacahan highest class but have been
tidak lagi terdaftar dan following final exams and
tidak aktif mengikuti pen- graduation are considered
didikan. graduate school.

SOSIAL
Tamat sekolah adalah me- 5. Can read and write (literacy)

nyelesaikan pelajaran yang means can read and write
ditandai dengan lu- words / simple sentence
lus.tingkat akhir suatu jen- with a particular script.
jang pendidikan formal 6. Schools are institutions of
maupun ujian akhir pada formal education starting
kelas atau from primary, secondary,
nonformal (paket A/B/C) di and higher. Educational note
sekolah negeri maupun is based on the formal edu-
id
swasta dengan mendapat- cation curriculum Ministry of
.
kan tanda tamat belajar/
ijazah. Seseorang yang be-
.go National Education, includ-
ing education organized by
ps
lum mengikuti pelajaran the boarding school with a
.b
pada kelas tertinggi tetapi curriculum wear Ministry

ab
telah mengikuti ujian dan Education, like Islamic Ele-

lulus dianggap tamat mentary School (MI), MTs
nk
sekolah. (MTs) and Madrasah Aliyah

to
5. Dapat membaca dan menulis (MA). Boarding school /

u
artinya dapat membaca dan madrasah diniyah is a school

//b
menulis kata-kata/kalimat that does not use the curric-

s:
sederhana dengan suatu ulum of the Ministry of Na-

tp
aksara tertentu. tional Education.

ht
6. Sekolah adalah lembaga 7. Madrasah Ibtidaiyah is dis-

pendidikan formal yang dim- tinctively Islamic educational
ulai dari pendidikan dasar, institutions in the Elemen-
menengah, dan tinggi. Pen- tary School level. Madrasah
didikan yang dicatat adalah Tsanawiyah is distinctively
pendidikan formal berdasar Islamic educational institu-
kurikulum Kementrian Pen- tions
didikan Nasional, termasuk
pendidikan yang diseleng-

SOSIAL
garakan oleh pondok pe- Junior high school level. Madras-

santren dengan memakai ah Aliyah is distinctively Islamic
kurikulum Kementrian educational institutions on the
Pendidikan Nasional, seperti level of Senior High School
Madrasah Ibtidaiyah (MI), (SMA).
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
dan Madrasah Aliyah (MA).
Pondok pesantren/madrasah
diniyah adalah sekolah yang
id
tidak memakai kurikulum
.
dari Kementrian Pendidikan
Nasional.
. go
ps
7. Madrasah Ibtidaiyah adalah
.b
lembaga pendidikan berciri

ab
khas Islam pada jenjang

Sekolah Dasar. Madrasah
nk
Tsanawiyah adalah lembaga

to
pendidikan berciri khas Islam

u
pada jenjang Sekolah

//b
Menengah Pertama, Mad-

s:
rasah aliyah adalah lembaga

tp
pendidikan berciri khas Islam

ht
pada jenjang Sekolah

Menengah Atas (SMA).
Kesehatan dan Keluarga Ber- Health and Family Planning

encana
Health development in Buton
Pembangunan kesehatan di Ka- focused on improving the quality
bupaten Buton dititikberatkan of public health services. Similar-
ly, the implementation of

SOSIAL
pada peningkatan mutu pela-

yanan kesehatan masyarakat.
Demikian pula pelaksa- The National Family Planning
naan Program Nasional Keluarga Program aimed at reducing and
Berencana bertujuan menurunk- controlling population growth
an dan mengendalikan pertum- and cultivate a norm known as
buhan penduduk dan membu- Norma Small Family Happy and
dayakan suatu norma yang Prosperous (NKKBS).
dikenal dengan Norma Keluarga To achieve the goals of de-
id
Kecil Bahagia dan Sejahtera velopment, both in health and in
.
(NKKBS).
Untuk mencapai sasaran
. go
the field of family planning pro-
grams, then since 1993 the local
ps
pembangunan, baik di bidang government has intensified the
.b
kesehatan maupun di bidang implementation of infrastructure

ab
program keluarga berencana development and family plan-

tersebut, maka sejak tahun 1993 ning health services to remote
nk
pemerintah daerah telah meng- rural areas.

to
giatkan pelaksanaan pem- Family development plans

u
bangunan sarana dan prasarana give priority to the provision of

//b
pelayanan kesehatan dan keluar- infrastructure and facilities for

s:
ga berencana sampai ke pelosok family planning services, Family

tp
pedesaan. Planning Program Control Field

ht
Pembangunan keluarga (PPLKB), and Extension Family

berencana mengutamakan Planning (PKB).
penyediaan prasarana dan sara-
na pelayanan keluarga ber-
encana, Pengendali Program
Lapangan Keluarga Berencana
(PPLKB) dan Penyuluh Keluarga
Berencana (PKB).

SOSIAL
1. Rumah Sakit adalah tempat 1. The hospital is a place of

pemeriksaan dan perawatan examination and health care,
kesehatan, biasanya berada usually in the supervision of
di bawah pengawasan dok- a doctor / medical personnel,
ter/tenaga medis, termasuk including special hospitals
rumah sakit khusus seperti such as hospital treatment of
rumah sakit perawatan paru- lung and cardiovascular hos-
paru dan RS jantung. pital.
2. Rumah Sakit Bersalin/Rumah 2. Maternity Hospital/ Materni-
id
Bersalin adalah rumah sakit ty Health Care Centre is a
.
yang dilengkapi dengan fasili-
tas untuk melahirkan,
. go hospital that is equipped
with facilities for delivery,
ps
pemeriksaan kehamilan, pregnancy check, examina-
.b
pemeriksaan ibu dan anak tion of mothers and children

ab
serta berada di bawah and is under the medical

pengawasan dokter dan atau supervision and or senior
nk
bidan senior. midwife.

to
3. Poliklinik adalah tempat 3. Polyclinic is a place for medi-

u
pemeriksaan kesehatan, bi- cal check usually without a

//b
asanya tanpa fasilitas care facility stay, under the

s:
perawatan menginap, berada supervision of a doctor /

tp
di bawah pengawasan dok- medical personnel, not in-

ht
ter/tenaga medis, tidak ter- cluding clinics located at

masuk klinik yang terdapat di public health centers
puskesmas/ rumah sakit. (Puskemas)/hospitals. Poly-
Poliklinik yang karena satu clinic which for some reason
dan lain hal menyediakan provide care to stay, remain
tempat perawatan pendidi- in the grade of the clinic (not
kan, tetapdigolongkan the hospital).
kedalam poliklinik (bukan
rumah sakit).

SOSIAL
4. Puskesmas (Pusat Kesehatan 4. Public Health Centre

Masyarakat) adalah unit pe- (Puskesmas) is government-
layanan kesehatan milik owned health care unit that
pemerintah yang ber- is responsible for public
tanggung jawab terhadap health services at the sub-
pelayanan kesehatan district level, part of sub-
masyarakat untuk wilayah district or villages (e.g. in DKI
kecamatan, sebagian keca- Jakarta). Public Health Cen-
matan atau kelurahan. Tim ter Team as schedule can
id
Puskesmas Keliling ke tem- perform activities of mobile
.
pat-tempat tertentu dalam
wilayah kerjanya, untuk
.go PHC moving to certain places
within its territory, to bring
ps
mendekatkan pelayanan closer services to the public.
.b
dengan masyarakat. 5. Subsidiary Public Health

ab
5. Puskesmas Pembantu (Pustu) Centre (Pustu), namely the

yaitu unit pelayanan unit of public health services
nk
kesehatan masyarakat yang that assist the public health

to
membantu kegiatan Pusk- center (Puskesmas) in some

u
esmas di sebagian dari wila- ofthe working area. In some

//b
yah kerja. Pada beberapa regions, clinics have

s:
daerah balai pengobatan changed it function into

tp
telah berubah fungsi menjadi Pustu even though on name

ht
Pustu walaupun papan nama board is still written as a

masih tertulis balai pen- clinic.
gobatan. 6. Pharmacy is a place for drug
6. Apotik adalah tempat selling that having permis-
penjualan obat yang mempu- sion from the Ministry of
nyai izin operasi dari Depar- Health through the Direc-
temen Kesehatan, u.p. Ditjen torate General for Supervis-
POM, di bawah pengawasan ing Food and Medicine, un-
apoteker. der the supervision of a

SOSIAL
7. Imunisasi adalah memasuk- pharmacist.

kan racun penyakit terten- 7. Immunization is to enter
tu yang sudah dilemahkan germs or a specific disease
(vaksin) ke dalam tubuh toxins, that have been atten-
dengan cara disuntik atau uated (vaccine) into the
diminum (diteteskan dalam body by injection or drank
mulut) dengan maksud (dripped into the mouth)
agar terjadi kekebalan with the intention that hap-
tubuh terhadap penyakit pen immunity against the
id
tersebut. disease.
.
8. Keluhan kesehatan adalah
keadaan seseorang yang
. go 8. Health Complaints is a state
or psychological either be-
ps
mengalami gangguan cause of acute illness, chron-
.b
kesehatan atau kejiwaan, ic illnesses, accidents, crimi-

ab
baik karena penyakit akut, nal or otherwise.

penyakit kronis, kecel- 9. Treating own is an effort by
nk
akaan, kriminal atau hal members of the household/

to
lain. family by doing self-

u
9. Mengobati sendiri adalah medication without coming

//b
upaya oleh art/keluarga to the place of health facility

s:
dengan melakukan pen- or calling the doctor/health

tp
gobatan sendiri tanpa da- worker to his house (e.g.,

ht
tang ke tempat fasilitas drinking modern medicine,

kesehatan atau memanggil herbs, scrapings, compress,
dokter/petugas kesehatan cupping, massage) to recov-
kerumahnya (misal minum er or reduce the health com-
obat modern, jamu, kero- plaints.
kan, kompres, kopi, pijat)
agar sembuh atau menjadi
lebih ringan keluhan
kesehatannya.

SOSIAL
10. Luas Lantai adalah luas 10. The floor area is the floor
lantai yang ditempatkan area that is placed and use
dan digunakan untuk for everyday purposes.
keperluan sehari-hari. 11. Tap water is the source of
11. Air leding adalah sumber water comes from water
air yang berasal dari air that has been processed to
yang telah diproses men- clear before it is passed to
jadi jernih sebelum dialir- the consumer through the
kan kepada konsumen me- installation in the form of
id
lalui instalasi berupa salu- waterways. This water
.
ran air. Sumber air ini bi-
asanya diusahakan oleh
.go source typically PAM /
PDAM / BPAM.
ps
PAM/PDAM/BPAM. 12. Census mastery of self-
.b
12. Sensus penguasaan owned residential buildings

ab
bangunan tempat tinggal is if the residence at the

milik sendiri adalah jika time of enumeration actu-
nk
tempat tinggal tersebut ally already owned KRT or

to
pada waktu pencacahan one ART. House purchased

u
betul-betul sudah milik in installments through

//b
KRT atau salah seorang bank loans or homes with

s:
ART. Rumah yang dibeli rental status regarded buy

tp
secara angsuran melalui their own house.

ht
kredit bank atau rumah 13. Events offenses reported.

dengan status sewa beli The reported events are
dianggap rumah milik any events that police re-
sendiri. ceived from the public re-
13. Peristiwa tindak pidana port, or events where the
yang dilaporkan. Peristiwa perpetrator was caught by
yang dilaporkan adalah the police.
setiap peristiwa yang
diterima kepolisian dari

SOSIAL
laporan masyarakat, atau 14. Total Crime describes the

peristiwa dimana number of criminal cases
pelakunya tertangkap tan- that occurred at a certain
gan oleh kepolisian. time.
14. Jumlah Tindak Pidana 15. Natural Disasters. Natural
menggambarkan jumlah disasters are natural
kasus tindak pidana yang events that led to misery,
terjadi pada kurun waktu destruction of nature and
tertentu. the environment, and
id
15. Bencana Alam. Bencana causing great suffering,
.
alam adalah peristiwa alam
yang menimbulkan keseng-
. go loss, and suffering on the
population. Excluding the
ps
saraan, kerusakan alam disaster caused by the
.b
dan lingkungan, serta pest or plague. Natural

ab
mengakibatkan keseng- disasters presented,

saraan, kerugian dan pen- among others: landslides,
nk
deritaan pada penduduk. floods and earthquakes.

to
Tidak termasuk bencana 16. The Central Statistics Agen-

u
yang disebabkan karena cy (BPS) first calculating

//b
hama tanaman atau wa- the number and percent-

s:
bah. Bencana alam yang age of poor people in

tp
disajikan antara lain: tanah 1984. The calculation of

ht
longsor, banjir dan gempa the number and percent-

bumi. age of poor people cover-
16. Badan Pusat Statistik (BPS) ing the period of 1976-
pertama kali melakukan 1981. Basic data used is
perhitungan jumlah dan the National Socioeconom-
persentase penduduk ic Survey (Susenas) Con-
miskin pada tahun 1984. sumption Module. Since
Perhitungan jumlah dan then, every three years,
persentase penduduk the BPS regularly issued

SOSIAL
miskin mencakup periode data on the number and

1976-1981. Data dasar percentage of poor people
yang digunakan adalah who are served by urban
Survei Sosial Ekonomi Na- and rural areas.
sional (Susenas) Modul 17. Since 2003, BPS regularly
Konsumsi. Sejak saat itu, issued data on the number
setiap tiga tahun sekali BPS and percentage of poor
secara rutin mengeluarkan people every year. This
data jumlah dan persen- could be achieved since
id
tase penduduk miskin yang 2003 BPS Susenas Panel
.
disajikan menurut daerah
perkotaan dan pedesaan.
. go collects data Consumption
Module every February or
ps
17. Sejak tahun 2003, BPS March. Starting in March
.b
secara rutin mengeluarkan 2007, the number of sam-

ab
data jumlah dan persen- ples used 10,000 house-

tase penduduk miskin se- holds into 68,800 house-
nk
tiap tahun. Hal ini bisa ter- holds.

to
wujud karena sejak tahun

u
2003 BPS mengumpulkan 18. Estimates of poverty rates

//b
data Susenas Panel Modul in 2000 and 2001 for the

s:
Konsumsi setiap bulan Feb- district and national level

tp
ruari atau Maret. Mulai based on Susenas KOR.

ht
bulan Maret 2007 jumlah Estimation of the poverty

sampel yang digunakan level in 2003 and 2004 for
10.000 rumah tangga men- the district level based on
jadi 68.800 Rumah tangga. Susenas KOR, while the
18. Estimasi tingkat kemiskinan national level is based on
tahun 2000 dan tahun 2001 Panel Susenas consumption
untuk level kabupaten dan module.
nasional didasarkan atas
susenas KOR. Estimasi ting-

SOSIAL
kat kemiskinan tahun 2003 19. To measure poverty, BPS

dan 2004 untuk level kabu- uses the concept of ability
paten didasarkan atas to meet basic needs (basic
susenas KOR, sementara needs approach). With
untuk level nasional pendekatanini, poverty is
didasarkan pada susenas seen as an economic ina-
Panel Modul Konsumsi. bility to meet the basic
19. Untuk mengukur kemiski- needs of food and non-
nan, BPS menggunakan food which is measured
id
konsep kemampuan me- from the expenditure side.
.
menuhi kebutuhan dasar
(basic needs approach).
. go The method used is to
calculate the poverty line
ps
Dengan pendekatanini, (GK), which consists of
.b
kemiskinan dipandang se- two components, namely

ab
bagai ketidakmampuan dari the Food Poverty Line

sisi ekonomi untuk memen- (FPL) and Non-Food Pov-
nk
uhi kebutuhan dasar ma- erty Line (NFPL). Calcula-

to
kanan dan bukan makanan tion of poverty line was

u
yang diukur dari sisi penge- calculated

//b
luaran. Metode yang separately for urban and

s:
digunakan adalah menghi- rural areas.

tp
tung Garis Kemiskinan (GK),

ht
yang terdiri dari dua kom-

ponen yaitu Garis Kemiski-
nan Makanan (GKM) dan
Garis Kemiskinan Non-
Makanan (GKNM). Perhi-
tungan Garis Kemiskinan
dilakukan secara terpisah
untuk daerah perkotaan
dan perdesaan.

SOSIAL
20. Penduduk miskin adalah 20. Poor people are people

penduduk yang memiliki who have an average per
rata-rata pengeluaran per capita monthly expenditure
kapita per bulan dibawah below the poverty line.
Garis Kemiskinan. 21. Food Poverty Line (FPL) is
21. Garis Kemiskinan Makanan the minimum food expendi-
(GKM) merupakan nilai ture, submitted by kalori
pengeluaran kebutuhan 2,100 per capita per day.
minimum makanan yang Non-Food Poverty Line
id
disetarakan dengan 2.100 (NFPL) is the minimum re-
.
kalori per kapita per hari.
Garis Kemiskinan Non-
. go quirement for housing,
clothing, education, health
ps
Makanan (GKNM) adalah and other basic needs.
.b
kebutuhan minimum untuk 22. From December 1998 to

ab
perumahan, sandang, pen- use the new poverty stand-

didikan, kesehatan dan ard is an improved stand-
nk
kebutuhan dasar lainnya. ard of time. Completion of

to
22. Sejak Desember 1998 this standard covers the

u
digunakan standar kemiski- expansion of commodity

//b
nan baru yang merupakan coverage are taken into

s:
penyempurnaan standar account in the basic needs.

tp
yang lama. Penyem- Besides, improvements are

ht
purnaan standar ini melipu- also made in consideration

ti perluasan cakupan ko- of comparability between
moditi yang diperhitungkan regions (districts and sub-
dalam kebutuhan dasar. rural) and over time caused
Disamping itu penyem- by the differences in price
purnaan juga dilakukan levels between regions in
dengan mempertim- particular by standardizing
bangkan keterbandingan the price on the price in the
antar daerah (kabupaten Southeast. Consumption

SOSIAL
serta kecamatan- poverty standard is ex-

perdesaan) dan antar wak- pected to measure the level
tu yang disebabkan oleh of poverty is more realistic.
adanya perbedaan tingkat
harga antar daerah yaitu
dengan cara melakukan
standarisasi harga ter-
hadap harga di Sulawesi
Tenggara. Penyempurnaan
id
standar kemiskinan ini di-
.
harapkan dapat mengukur
tingkat kemiskinan secara
. go
ps
lebih realistis.
.b
23. Ukuran Kemiskinan 23. Poverty Measures

ab
a. Head Count Index

(HCI – P0) adalah per- a. Head Count Index (HCI -
nk
sentase penduduk P0) is the percentage of

to
miskin yang berada di poor people who are un-

u
bawah garis Kemiski- der the poverty line (GK).

//b
nan (GK). b. Poverty Depth Index

s:
b. Indeks Kedalaman (Poverty Gap Index-P1) is

tp
Kemiskinan (Poverty the average size of each

ht
Gap Index-P1) meru- expenditure gap of the

pakan ukuran rata- poor to the poverty line.
rata Kesenjangan The higher the index val-
pengeluaran masing- ue, the farther the aver-
masing penduduk age expenditure resident
miskin terhadap garis of the poverty line.
kemiskinan. Semakin
tinggi nilai indeks,
semakin jauh rata-

SOSIAL
rata pengeluran
penduduk dari garis
kemiskinan.
c. Indeks keparahan Kem- c. Poverty severity index
iskinan (Poverty Severity (Poverty Severity Index-
Index-P2) memberikan P2) provides a picture of
gambaran tentang the spread of expenditure
penyebaran pengeluaran among the poor. The
di antara penduduk higher the index value,
id
miskin. Semakin tinggi the higher the expendi-
.
nilai indeks, semakin ting-
gi ketimpangan penge-
.go ture inequality among the
poor.
ps
luaran di antara
.b
penduduk miskin.
ab
24. Peradilan. Keamanan dan 24. Justice. Security and order

nk
ketertiban merupakan is one of the most coveted

to
salah satu kebutuhan by the needs of society,

u
yang selalu didambakan both in the religious life

//b
oleh masyarakat, baik and in public life. There-

s:
dalam kehidupan beraga- fore, the government and

tp
ma maupun dalam ke- society is always seeking

ht
hidupan bermasyarakat. various businesses in or-

Untuk itu, pemerintah der to create a safe and
dan masyarakat selalu orderly life.
mengupayakan berbagai
usaha guna terciptanya
kehidupan yang aman
dan tertib.

SOSIAL
25. Agama. Pembangunan di 25. Religion. Development in

bidang agama dan the field of religion and
keprcayaan kepada Tuhan belief in God Almighty is
Yang Maha Esa diarahkan directed to creating a
untuk menciptakan harmonious relationship
keselarasan hubungan between man and man,
antara manusia dengan man and the creator, and
manusia, manusia dengan man and nature sur-
penciptanya dan manusia roundings. Indikator de-
id
dengan alam sekitarnya. velopment of the field of
.
Indikator
bidang
pembangunan
agama, digam-
. go religion, illustrated by the
construction of places of
ps
barkan dengan pem- worship, religious guid-
.b
bangunan sarana ance, and religious activi-

ab
peribadatan, pembinaan ties in Buton.

umat beragama dan
nk
berbagai kegiatan keaga-

to
maan di kabupaten
u
Buton.
//b
26. Sosial lainnya. Pada akhir 26. Other social. In the end of
s:
bab ini disajikan beberapa this chapter presented

tp
indikator penting pem- several other important

ht
bangunan sosial lainnya di indicators of social devel-

kabupaten Buton seperti opment in Buton such as
keterbelakangan dan underdevelopment and
bencana alam. natural disasters.

SOSIAL
Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis Ke-

lamin, Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di
Gambar 7 Kabupaten Buton, 2017
Figure Percentage of Population Aged 7-24 Years by Sex, Age
Group, and School Participation in Buton Regency, 2017
. id
go.
ps
.b
ab
nk
Sumber: Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, Maret 2017

to
Source : National Socio Economic Survey, March 2017

u
//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang

Gambar Dianut di Kabupaten Buton, 2017
8
Figure Population by Subdistrict and Religion in Buton Regency,
2017
.id
. go
ps
.b
ab
nk
to
Sumber : Kementrian Agama Kabupaten Buton

u
Source : Ministry of Religious Affair of Buton Regency

//b
s:
tp
ht

SOSIAL
4.1 PENDIDIKAN/EDUCATION
Persentase Penduduk Usia 7–24 Tahun Menurut Jenis Kelamin,

Kelompok Umur Sekolah, dan Partisipasi Sekolah di Kabupaten
Tabel 4.1.1 Buton, 2017
Table Percentage of Population Aged 7-24 Years by Sex, Age Group,
and School Participation in Buton Regency, 2017
Partisipasi Sekolah/School Participation
Jenis Kelamin dan Kelompok Tidak/Belum Tidak Sekolah
id
Umur Sekolah Pernah Sekolah Masih Sekolah Lagi Not Attend-
Sex and School Age Group Not/Never Attend- Attending School ing School Any-
.
ing School . go more
ps
(1) (2) (3) (4)
Laki-Laki/Male 0,82 83,04 16,14
.b
ab
Perempuan/Female - 79,19 20,81

nk
Laki-laki+Perempuan/Male+Female 0,31 80,63 19,07

u to

//b

s:
tp
ht

SOSIAL
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar

Tabel (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Buton, 2017
4.1.2
Table Net Enrolment Rate and Gross Enrolment Rate by Educational
Level in Buton Regency, 2017
Jenjang Pendidikan Educa- APM APK

tional Level Net Enrollment Rate Gross Enrollment Rate
(1) (2) (3)
id
SD/MI
97,13 110,52
Elementary School
.
SMP/MTs
Junior High School
. go
76,91 86,21
ps
SMA/SMK/MA
.b
65,31 81,67
Senior High School
ab
nk

u to
//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Taman

Kanak- Kanak (TK) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,
Tabel 2017
4.1.3 Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher Ratio
Table
of Kindergarten Schools by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Rasio Murid-
Kecamatan Sekolah Murid Guru
Guru/Pupil-
Subdistrict Schools Pupils Teachers
Teacher Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 16 453 44 10
.
go
366
. 32 11
ps
052 Siotapina 12 425 27 16

.b
ab
060 Pasarwajo 38 1 756 172 10

nk
061 Wolowa 6 241 20 12

u to
062 Wabula 6 169 15 11

//b
110 Kapontori 17 496 40 12

s:
tp
Buton 107 3 906 350 83

ht
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Buton

Source : Education Office of Buton Regency

SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Tabel Dasar (SD) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
Table 4.1.4 Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher Ra-
tio of Primary Schools by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Rasio Murid-
Guru/Pupil-
Teacher Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 16 1 800 68 26
.
. 19 go 1 810 99 18
ps
052 Siotapina 15 2 337 58 40

.b
ab
060 Pasarwajo 32 5 916 319 19

nk
061 Wolowa 8 960 47 20

to
062 Wabula 7 765 51 15

u
//b
110 Kapontori 22 2 177 168 13

s:
Buton 119 15 765 810 19

tp
ht


SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Madras-

ah Ibtidaiyah (MI) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,
Tabel 2017
4.1.5
Table Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher
Ratio of Madrasah Ibtidaiayah (MI) by Subdistrict in Buton
Regency, 2017
Rasio Murid- Guru/

Pupil- Teacher
Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
050 Lasalimu - -
. go - -
ps
051 Lasalimu Selatan 3 321 30 11
.b
052 Siotapina - - - -
ab
nk
060 Pasarwajo 1 237 19 12

to
061 Wolowa - - - -
u
//b
062 Wabula 1 19 4 5
s:
110 Kapontori - - - -
tp
Buton 5 577 53 11
ht


SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Sekolah

Menengah Pertama Menurut Kecamatan di Kabupaten
Table Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher
Ratio of Junior High Schools by Subdistrict in Buton Regency,
2017
Rasio Murid-
Kecamatan Sekolah Murid Guru Guru/Pupil-
Subdistrict Schools Pupils Teachers Teacher
Ratio
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
050 Lasalimu . 10 go 803 21 38
ps
.b
052 Siotapina 7 883 27 33

ab
nk
060 Pasarwajo 11 2 543 186 14

to
061 Wolowa 3 397 23 17

u
//b
062 Wabula 3 370 36 10

s:
110 Kapontori 9 861 66 13

tp
ht
Buton 49 6 667 382 17


SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Madrasah

Tsanawiyah (MTs) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,
Tabel 2017
4.1.7
Table Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher Ratio of
Madrasah Tsanawiyah (MTs) by Subdistrict in Buton Regency,
2017
Rasio Murid-
Guru/Pupil-
Teacher Ratio
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
050 Lasalimu -
go
-
. - -
ps
.b
052 Siotapina 2 65 25 3
ab
060 Pasarwajo 3 591 60 10

nk
to
061 Wolowa - - - -
u
//b
062 Wabula - - - -
s:
110 Kapontori 1 161 20 8

tp
Buton 7 1 067 129 8

ht


SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru

Sekolah Menengah Atas (SMA) Menurut Kecamatan di Ka-
Tabel bupaten Buton, 2017
Table 4.1.8 Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher
Ratio of Senior High Schools by Subdistrict in Buton Regen-
cy, 2017
Rasio Murid-
Kecamatan Sekolah Murid Guru Guru/Pupil-
Subdistrict Schools Pupils Teachers Teacher
Ratio
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
050 Lasalimu
. 3
4
go 366
682
38
56
10
12
ps
052 Siotapina 5 461 72 6
060 Pasarwajo 8 2 420 266 9
.b
061 Wolowa 3 459 51 9

ab
062 Wabula 2 220 55 4

110 Kapontori 6 792 101 8
nk
Buton 31 5 400 639 8

u to

//b
Source : National Education Office of Buton Regency

s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Madrasah

Tabel Aliyah (MA) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
Table 4.1.9 Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher Ratio
of Madrasah Aliyah (MA) by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Rasio Murid-
Guru/Pupil-
Teacher Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu - - - -
.
go
126
. 15 8
ps
.b
060 Pasarwajo 2 330 51 6

ab
nk
061 Wolowa - - - -
to
062 Wabula 1 48 11 4
u
//b
s:
Buton 4 504 77 7
tp
ht


SOSIAL
Jumlah Sekolah, Murid, Guru, dan Rasio Murid-Guru Raudatul

Tabel Athfal (RA) Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
4.1.10
Table Number of Schools, Pupils, Teachers, and School-Teacher Ratio
of Raudatul Athfal (RA) by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Rasio Murid-
Guru/Pupil-
Teacher Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
. 1
go 39 2 20
ps
052 Siotapina 1 19 1 19
.b
060 Pasarwajo 1 61 5 12
ab
061 Wolowa 1 55 3 18
nk
to
062 Wabula 1 39 2 20
u
//b
s:
Buton 5 213 13 16
tp

ht

SOSIAL
Tabel Angka Melek Huruf di Kabupaten Buton 2013 - 2017

4.1.11
Table Literacy Rate in Buton Regency, 2013 – 2017
Tahun Angka Melek Huruf

Years Literacy Rate
(1) (2)
2013 -
2014 -
id
2015 89,84
.
2017 92,57
. go
ps
Sumber : Survey Sosial Ekonomi Nasional

.b
Source : National Socio Economic Survey

ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

SOSIAL
4.2 KESEHATAN/HEALTH
Tabel Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017

Table 4.2.1
Number of Health Facilities by Subdistric in Buton Regency, 2017
Rumah Rumah Posyandu Klinik/Balai

Puskesmas Polindes
Kecamatan Sakit Bersalin Maternal & Kesehatan
Public Health Village
Subdistrics Hospi- Maternity Child Health Clinic/Health
Center Maternity
tal Hospital Center Center
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

050 Lasalimu - - 2 23 - 2
id
051 Lasalimu Selatan - - 2 29 - -
.
052 Siotapina
060 Pasarwajo 1
- -
-
. go 2
3
24
43
-
-
-
061 Wolowa - - 1 12 - 1
ps
062 Wabula - - 1 13 - 1
.b
110 Kapontori - - 3 30 - 1
ab
Buton 1 0 14 174 1 6
nk
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Buton

to
Source : Health Office of Buton Regency

u
//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tabel Buton, 2017
4.2.2
Table Number of Health Personnel by Subdistric in Buton Regency,
2017
Tenaga Kesehatan/Health Personnel

Tenaga
Kecamatan Tenaga Tenaga Tenaga Tenaga Kesehatan
Subdistrics Medis Keperawatan Kebidanan Kefarmasian Lainnya
Medical Nursing Per- Midwifery Pharmacy Other
Personnel sonnel Personnel Personnel Health
id
Personnel
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.
050 Lasalimu 4 10
. go 24
-
-
ps
051 Lasalimu Selatan 3 15 23 -
-
.b
052 Siotapina 4 9 14 -
-
060 Pasarwajo 25 167 88 4
ab
20
061 Wolowa 2 12 6 -
-
nk
062 Wabula 3 5 8 -
-
to
110 Kapontori 8 40 34 -
1
u
Buton 49 258 197 22 4

//b
s:

tp

ht

SOSIAL
Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut

Tabel Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Buton, 2017
4.2.3
Table Number of Specialist Doctor, Generalist Doctor, and Dentist by
Type of Health Facility in Buton Regency, 2017
Unit Kerja Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi

Work Unit Spesialist Doctors Generalist Doctors Dentist
(1) (2) (3) (4)
id
Puskesmas/ Public Health Center - 23 11
.
Rumah Sakit/Hospital go
. 2 11 2
ps
Sarana Pelayanan Kesehatan Lain/
- - -
Other Health Facility
.b
ab
Dinas Kesehatan Kab. Buton

- - -
Healty Office Of Buton Regency
nk
Klinik Di Dinas Kesehatan/

to
- - -
Clinic In Health Office
u
//b
Jumlah/Total 2 34 13
s:

tp

ht

SOSIAL
Banyaknya Posyandu Dan Posyandu Aktif Di Kabupaten

Tabel Buton Menurut Kecamatan Dan Puskesmas, 2017
Table Number Of Integrated Healthy Service Post And Integrated
4.2.4
Healthy Service Post actived in Buton Regency by
Subdistrict and Public Health Center, 2017
Jumlah Po- Posyandu Persentase Posyandu

Fasilitas Puskesmas
syandu Aktiv Aktif
Kesehatan Public Health
Number Of Active Po- Persentage Of Active
Health Facilitas Center
Posyandu syandu Posyandu
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
050 Lasalimu 2 23 23 100%

. go 29 100%
ps
052 Siotapina 2 24 24 100%
.b
060 Pasarwajo 3 43 43 100%

ab
061 Wolowa 1 12 12 100%

nk
062 Wabula 1 13 13 100%
110 Kapontori 3 30 30 100%

u to
Jumlah/ Total 14 174 174 100%

//b
s:

tp

ht

SOSIAL
Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Buton,

Tabel 2017
4.2.5
Table Number of Cases of the 10 Most Diseases in Buton Regency,
2017
Jenis Penyakit Jumlah Kasus

The Type of Disease Number Of Cases
(1) (2)
1. ISPA 14 661
id
2. Tukak Lambung -
.
3.
Penyakit Pada Sistem Otot
dan Jaringan Pengikat go
. -
ps
4. Penyakit Kulit Alergi -
.b
5. Tekanan Darah Tinggi 4 494

ab
6. Diare 1 771
nk
7. Penyakit Kulit Infeksi -

to
8. Febris -
u
9. Dispepsia 1 837
//b
10. Vulnus 22 763

s:
Buton 45 526
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR
Dirujuk, dan Bergizi Buruk Menurut Kecamatan di Kabupaten
Table Number of Births, Babies with Low Birth Weights (LBW), Treated
LBW, and Malnutrion Cases by Subdistric in Buton Regency, 2017
BBLR/LBW
Kecamatan Bayi Lahir Gizi Buruk
Subdistrics Births Jumlah Dirujuk Malnutrition
Total Treated
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 232 2 - 5
.
. go - 2
ps
052 Siotapina 272 1 - 2
.b
060 Pasarwajo 747 29 - 8

ab
061 Wolowa 111 3 - 2

nk
062 Wabula 106 5 - 2

u to
110 Kapontori 219 5 - 4

//b
Buton 1 927 49 0 25
s:
tp

ht

SOSIAL
Jumlah Ibu Hamil, Melakukan Kunjungan K1, Melakukan Kunjungan

K4, Kurang Energi Kronis (KEK), dan Mendapat Tablet Zat Besi (Fe)
Tabel di Kabupaten Buton, 2013‒2017
Table 4.2.7
Number of Pregnant Women, Those with One Visit and four Visits
of Antenatal Care, Chronic Energy Deficiency (CED), and Receiving
Iron Supplement in Buton Regency, 2013‒2017
Kurang Energi Mendapat

Jumlah Ibu
Melakukan Melakukan Kronis (KEK) Zat Besi (Fe)
Tahun Hamil
Kunjungan K1 Kunjungan K4 Chronic Energy Receiving
Years Pregnant
One Visit Four Visits Deficiency Iron Supple-
Women
id
(CED) ment
.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2013 7 422 6 454
. go 6 025 - 5 403
ps
2014 6 969 6 927 5 235 - 4 843
.b
2015 2 328 2 323 1 876 - 1 755

ab
2016 2 237 2 197 1 593 - 1 797

nk
2017 2 082 2 184 1 660 - 1 776

to

u

//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Remaja Usia 15-24 Tahun yang Mendapat

Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi (Kespro), HIV/
AIDS, dan Keluarga Berencana (KB) Menurut Kecamatan di
Tabel Kabupaten Buton, 2017
4.2.8
Table Number of Young People Aged 15 - 24 Who Had Counselling
on Reproductive Health, HIV/AIDS, and Family Planning by
Penyuluhan HIV/
Penyuluhan Kespro
Kecamatan AIDS Penyuluhan KB
Reproductive
Subdistrict HIV/AIDS Family Planning Counselling
Health Counselling
Counselling
id
(1) (2) (3) (4)
.
050 Lasalimu

-
12
. go
-
12
-
12
ps
052 Siotapina 12 12 12
.b
ab
061 Wolowa 12 12 12
062 Wabula 12 12 12
nk
110 Kapontori 12 12 12
to
Buton 72 72 72
u
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton

//b
Source : Population Control and Family Planning Office of Buton Regency

s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Kasus HIV/AIDS, IMS, DBD, Diare, TB, dan Malaria

Tabel Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
Table 4.2.9 Number of Cases of HIV/AIDS, Sexually Transmited Infection,
Dengue Fever, Diarhea, Tuberculosis (TB) and Malaria by Sub-
distric in Buton Regency, 2017
IMS
DBD TB
Kecamatan HIV/AIDS Sexually Diare Malaria
Dengue Tubercu-
Subdistrics HIV/AIDS Transmit-ed Diarhea Malaria
Fever losis
Infection
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
050 Lasalimu - - - 181 18 5
id
051 Lasalimu Selatan - - - 335 24 4
.
052 Siotapina - -. go 1 362 26 9
ps
060 Pasarwajo - - 10 553 93 9
061 Wolowa - - 2 236 6 -

.b
ab
062 Wabula - - 1 74 6 -
110 Kapontori - - - 230 27 8
nk
Buton 0 0 14 1 971 200 35

to

u

//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif Menurut

Tabel Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
4.2.10
Table Number of Eligible Couples and Family Planning Participants by
Subdistric in Buton Regency, 2017
Peserta KB Aktif
Kecamatan Jumlah PUS Family Planning Participants
Subdistrics Eligible Couples
Kondom
IUD MOW MOP
Condom
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
id
050 Lasalimu 1 759 4 - 20 37
.
051 Lasalimu Selatan 2 450 22 . go - 28 103
ps
052 Siotapina 2 351 1 - 9 70
.b
060 Pasarwajo 7 291 74 - 103 56

ab
061 Wolowa 963 4 - 9 20

nk
062 Wabula 958 3 - 1 25
110 Kapontori 2 395 18 - 28 21

to
Buton 18 167 126 0 198 332

u
//b

s:

tp
ht

SOSIAL
Lanjutan Tabel/Continued Table 4.2.10
Peserta KB Aktif
Kecamatan Family Planning Participants
Subdistrics Implan Suntikan Pil Jumlah
Implants Injection Pill Total
(1) (7) (8) (9) (10)
id
050 Lasalimu 170 945 495 1 671
.
052 Siotapina
205
73
. go 1 005
703
764
578
2 127
1 434
ps
060 Pasarwajo 197 1 878 1 161 3 469

.b
ab
061 Wolowa 76 386 307 802

nk
062 Wabula 3 194 294 520
110 Kapontori 66 884 633 1 650

to
Buton 790 5 995 4 232 11 673

u
//b

s:
tp
ht

SOSIAL
Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif Menurut

4.2.11
Table Number of Eligible Couples and Family Planning Partici-
pants by Subdistric in Buton Regency, 2017
Peserta KB Aktif
Family Planning Participants
Kecamatan Jumlah PUS
Subdistrics Eligible Couples Kondom
IUD MOW MOP
Condom
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
id
050 Lasalimu 1 759 4 - 20 37
.
052 Siotapina
2 450
2 351
22
1
. go -
-
28
9
103
70
ps
060 Pasarwajo 7 291 74 - 103 56

.b
061 Wolowa 963 4 - 9 20

ab
062 Wabula 958 3 - 1 25

nk
110 Kapontori 2 395 18 - 28 21

to
Buton 18 167 126 0 198 332

u
//b

s:
tp
ht

SOSIAL
Lanjutan Tabel/Continued Table 4.2.11
Peserta KB Aktif
Family Planning Participants
Kecamatan
Subdistrics Implan Suntikan Pil Jumlah
Implants Injection Pill Total
(1) (7) (8) (9) (10)
id
050 Lasalimu 170 945 495 1 671
.
051
052
Lasalimu Selatan
Siotapina
205
.
73
go 1 005
703
764
578
2 127
1 434
ps
060 Pasarwajo 197 1 878 1 161 3 469

.b
061 Wolowa 76 386 307 802

ab
062 Wabula 3 194 294 520

nk
110 Kapontori 66 884 633 1 650

to
Buton 790 5 995 4 232 11 673

u
//b

s:
tp
ht

SOSIAL
Persentase Balita Yang Pernah Mendapat Imunisasi

Tabel Buton, 2017
4.2.12
Table Percentage of Children Under Five Years Who Had Im-
munization by Subdistric and Type of Immunization in
Buton Regency, 2017
Kecamatan BCG DPT Polio Campak Hepatitis B

Subdistrics BCG DPT Polio Measles Hepatitis B
050 Lasalimu
id
.
052 Siotapina . go
060 Pasarwajo
ps
061 Wolowa
.b
062 Wabula
ab
110 Kapontori
nk
Buton 86.76 80.92 85.61 66.13 83.46

to

u
Source: National Socio Economic Survey kor, March 2017

//b
s:
tp
ht

SOSIAL
Tabel Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kabupaten Buton, 2017

Table 4.2.13 Number of Paramedic (Civil Servant) in Healthy Facilities of
Buton Regency, 2017
Sarana Pela- Dinas

Pusk- Rumah Klinik Di Dinas
Tenaga yanan Keseshatan Total
esmas Sakit Kesehatan
Kesehatan Kesehatan Lain Kab. Buton
L P L P L P L P L P L P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
id
Dokter spesialis - - 2 - - - - - - - 2 -
.
Dokter Umum 7 16 2 9 - - - - - - 9 25
Dokter Gigi - 11 1 1
. - go- - - - - 1 12
ps
Dokter Spesialis Gigi - - - - - - - - - - - -
Bidan - 151 - 44 - - - 2 - - - 197

.b
Perawat 29 100 23 82 - - 1 5 - - 53 187

ab
Perawat Gigi 3 5 - 3 - - - - - - 3 8
nk
Tenaga Tekhnis - 4 1 3 - - 2 - - - 3 7
to
Kefarmasian - - - - - - - - - - - -
u
Apoteker - 2 1 3 - - 1 - - - 2 5
//b
Tenaga Kesehatan
6 20 2 4 - - 5 11 - - 13 35
Masyarakat
s:
Tenaga Kesehatan
tp
2 12 - 1 - - - 3 - - 2 16
Lingkungan
ht
Tenaga Gigi - - - - - - - - - - - -
Tenaga Tekhnis Medis - - - - - - - - - - - -
Tenaga Kesehatan
- 1 - - - - 2 1 - - 2 2
Lainnya
Jumlah/ Total 47 322 32 150 0 0 11 22 0 0 90 494

SOSIAL
Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tabel Buton, 2017
4.2.14
Table Number of Health Facilities by Subdistric in Buton Regency,
2017
Pem. Kot.
Kemenkes
Fasilitas Kesehatan Muni- Swasta Jumlah
Health TNI/ Polri BUMN
Health Facility cipality Private Total
Ministry
Gov
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
1 Rumah Sakit umum - 1 - - - 1
.
2
Puskesmas
Rawat Inap
- 6. go - - - 6
ps
Puskesmas Non Rawat
3 - 8 - - - 8
Inap
.b
4 Puskesmas Keliling - - - - - -
ab
5 Puskesmas Pembantu - 28 - - - 28
nk
6 Balai Pengobatan / Klinik - - 1 - - 1

to
7 Praktek Dokter Bersama - - - - - -

u
Praktek Pengobatan Tradi-

8 - - - - - -
//b
sional
9 Apotek - - - - 11 11
s:
10 Toko Obat - - - - 4 4
tp
ht
11 - - - - 6 6
Praktik Dokter Perorangan
Jumlah / Total 0 43 1 0 21 65

SOSIAL
4.3 AGAMA/RELIGION
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dia-

Tabel 4.3.1 nut di Kabupaten Buton, 2017
Table Population by Subdistrict and Religion in Buton Regency, 2017
Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya

Subdistrict Islam Christian Catholic Hindu Buddha Other
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
050 Lasalimu 11 599 - 9 - - -
.
. 35
go - 609 - -
052 Siotapina 15 111 25 9 6 - -

ps
.b
060 Pasarwajo 38 557 94 50 - - -

ab
061 Wolowa 5 864 - - - - -

nk
062 Wabula 6 308 - - - - -

to
110 Kapontori 14 102 12 120 602 - -

u
//b
Buton 107 359 166 188 1 217 0 0

s:

tp

ht

SOSIAL
Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Kecamatan di Kabu-

4.3.2
Table Number of Worship Facilities by Subdistrict in Buton Regen-
cy, 2017
Gereja Gereja
Kecamatan Masjid Mushola Protestan Katholik Pura Vihara
Subdistrict Mosque Mushola Christian Catholic Temple Vihara
Church Church
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
050 Lasalimu 24 1 - - - -
.
051 Lasalimu Selatan 20 8. go
- - - -
ps
052 Siotapina 22 6 1 - 1 -
.b
060 Pasarwajo 32 - 3 - - -
ab
nk
061 Wolowa 9 - - - - -
to
062 Wabula 6 - - - - -
u
//b
110 Kapontori 24 - - 1 4 -
s:
Buton 137 24 5 1 5 0
tp
ht


SOSIAL
Jumlah Jamaah Haji menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel 4.3.3 Kelamin, 2017
Table Number of Pilgrim by Subdistrict and Sex, 2017
Jenis Kelamin
Kecamatan Sex
Subdistrict Laki - Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
050 Lasalimu - - -
051 Lasalimu Selatan 4 2 6
.id
052 Siotapina
. -
go 1 1
ps
060 Pasarwajo 4 5 9
.b
061 Wolowa - - -
ab
062 Wabula - - -
nk
110 Kapontori 2 2 4
to
Buton 10 10 20
u
//b

s:

tp
ht

SOSIAL
4.4 KEMISKINAN/POVERTY
Jumlah Keluarga Menurut Kecamatan dan Klasifikasi Keluarga

Tabel di Kabupaten Buton, 2017
4.4.1
Table Number of Households by Subdistrict and Household Classifica-
Pra Se- Keluarga Sejahtera

jahtera Prosperous Family
Kecamatan Jumlah
Pre-
Subdistrict Total
prosperous
I II III III+
id
Family
.
050 Lasalimu
(1) (2)
932
(3)
1 171
. go
(4)
846
(5)
152
(6)
20
(7)
3 081
ps
051 Lasalimu Selatan 470 1 051 1 108 554 378 3 561

.b
052 Siotapina 1 102 1 105 947 124 0 3 278

ab
060 Pasarwajo 2 718 3 171 2 886 640 163 9 578

nk
061 Wolowa
to
062 Wabula 295 365 947 200 24 1 350

u
//b
110 Kapontori 697 1 973 735 152 0 3 557

s:
Buton 6 214 8 836 7 469 1 822 585 24 405

tp
Sumber : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton

ht
Source : Population Control and Family Planning Office of Buton Regency

SOSIAL
Persentase Penduduk Miskin dan Indeks Pembangunan Manusia

Tabel (IPM) di Kabupaten Buton 2012-2017
4.4.2
Table Poor Population Percentage and Human Development Index
(HDI) of Buton Regency, 2012‒2017
Persentase Kemiskinan Poor

Tahun IPM
Population Percentage
Year (HDI)
(%)
(1) (2) (3)
2012 15,46 61,38
2013 15,25 61,83
id
2014 14,31 62,31
2015 13,75 62,78
.
2017 . go- -
ps
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
.b

ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PERTANIAN
Bab ini menyajikan data hasil This chapter presents data on

pembangunan pada sektor development activities of Agricul-
pertanian di Kabupaten Buton. tural sector in Buton Utara Regen-
Data tersebut meliputi cy. The data include Land Use,
penggunaan tanah, tanaman Food Crops), Plantation Crops, Live-
pangan (padi, palawija, buah- stock, Fisheries and Forestry.
buahan dan sayur-sayuran),
id
tanaman perkebunan, peternakan,
.
perikanan, dan kehutanan. . go
ps
1. Pengumpulan data Statistik 1. Agricultural Survey is car-
.b
Pertanian (SP) diselnggaran ried out by the BPS-

ab
oleh Badan Pusat Statistik Statistics Indonesia of Buton

Kabupaten Buton beker- Utara Regency in coopera-
nk
jasama dengan Dinas Per- tion with the Agriculture

to
tanian. office.
u
2. Data pokok tanaman pan- 2. The main food crops data

//b
gan yang dikumpulkan ada- collected consists of area

s:
lah luas panen dan produk- harvested and productivity

tp
tivitas (hasil per hektar). (yield per hectare). Food

ht
Produksi tanaman pangan crops production is generat-

merupakan hasil perkalian ed by area harvested multi-
antara luas panen dengan plied by productivity.
produktivitas. Jenis data
tanaman pangan

AGRICULTURE
yang dikumpulkan mencakup Type of food crops data covers

padi sawah, padi ladang dan paddy and secondary
palawija (jagung, kedelai, ka- food crops (maize, soybeans,
cang tanah, kacang hijau, ubi peanuts, cassava, and And
kayu dan ubi sweet potatoes). ) Harvested
jalar).Pengumpulan data luas area of data collection was
panen dikumpulkan setiap collected each month by the
bulan oleh Mantri Pertanian/ Ministry of Agriculture /
Kepala Cabang Dinas Kecama- Branch Office Sub-District
id
tan (KCD) dan dilaporkan da- (KCD) and reported in the form
.
lam formulir Statistik Per-
tanian. Pengumpulan data
. go
of Agricultural Statistics. Data
collected by area approach
ps
dilakukan dengan pendekatan districts throughout the prov-
.b
area kecamatan di seluruh ince of Sulawesi Tenggara par-

ab
wilayah Provinsi Sulawesi ticularly Buton. Harvested area

Tenggara khususnya Kabupat- data collection at the district
nk
en Buton. Pengumpulan data level is based on data collected

to
luas panen di tingkat kecama- from all villages / wards in the

u
tan tersebut didasarkan pada district concerned. Crop

//b
hasil pengumpulan data dari productivity data collection is

s:
seluruh desa/kelurahan di done through a survey of

tp
kecamatan bersangkutan. households tile approach using

ht
Pengumpulan data produktivi- SUB-S form. The data collec-

tas tanaman pangan dilakukan tion period setiab subround
melalui Survei Ubinan dengan (quarter / four months) with a
pendekatan rumah tangga field officer is
menggunakan formulir SUB- Mantri Statistics (coordinator
of the District Statistics) / KSK

PERTANIAN
S. Periode pengumpulan data and KCD. Productivity data

dilakukan setiab subround collection is done through di-
(caturwulan/empat bulan) rect measurement on a plot
dengan petugas lapangan ada- measuring tile 2½ x 2½ m.
lah Mantri Statistik (kordinator productivity data collection is
Statistik Kecamatan)/KSK dan done in accordance with har-
KCD. Pengumpulan data vest time farmers.
produktivitas dilakukan me-
lalui pengukuran langsung
id
pada plot ubinan berukuran
.
2½ m x 2½ m. pengumpulan
data produktivitas dilakukan
. go
ps
sesuai dengan waktu panen
.b
petani.
ab
3. Penggunaan Tanah 3. Land Use

nk
Secara keseluruhan, luas dara- Overall, the land area of Sula-

to
tan Provinsi Sulawesi Tenggara wesi tenggara province

u
mencapai 3.813.000 ha, seba- reached 3.813 million ha, most

//b
gian besar merupakan of the (used as) a State forest.

s:
(digunakan sebagai) hutan Land use is classified into 12

tp
Negara. Penggunaan lahan categories; rice, garden soil /

ht
diklasifikasikan ke dalam 12 land for the building and

kategori yaitu; sawah, tanah courtyard surroundings, soil
pekarangan/tanah untuk tegal / gardens, farmlands /
bangunan dan halaman seki- huma, prairie land, wetlands
tarnya, tanah tegal/kebun, that can not be planted, soil
tanah ladang/ ponds / pond / dam and

AGRICULTURE
huma, tanah padang rumput, pond, the ground land while

tanah rawa yang tidak dapat not cultivated, ground woody
ditanami, tanah tambak/ plants, state forest land,
kolam/tebat dan empang, farmland and other land.
tanah lahan yang sementara Land conversion indicates the
tidak diusahakan, tanah tana- dynamics of land use, which
man kayu-kayuan, tanah hu- has been an increased utiliza-
tan Negara, tanah perkebunan tion of farm land ponds, pond,
dan tanah lain-lain. dam and pond. Data collected
id
Konversi lahan menunjukkan wetland end of each year, in-
.
adanya dinamika pemanfaatan
tanah, dimana telah terjadi
.go
clude:
ps
peningkatan pemanfatan la-

.b
han ladang tambak, kolam,

ab
tebat dan empang. Data lahan

sawah dikumpulkan setiap
nk
akhir tahun, meliputi:

to
a. Sawah berpengairan Paddy Irrigation Technical

u
teknisSawah yang mem- Obtaining irrigation of rice

//b
peroleh pengairan dimana fields which separate do-

s:
saluran pemberi terpisah nor channels of discharge

tp
dari saluran pembuang channels in order to sup-

ht
agar penyediaan dan pem- ply and distribution of

bagian irigasi dapat sepe- irrigation can be fully reg-
nuhnya diatur dan diukur ulated and measured easi-
dengan mudah. Jaringan ly. Such networks typically
seperti ini biasanya terdiri consist of trunk, second-
dari saluran induk, ary and tertiary. Trunk,
sekunder dan tersier. Salu- secondary as well as the
ran induk, sekunder serta building is built, in con-
bangunannya dibangun, di

PERTANIAN
kuasai dan dipelihara oleh trolled and maintained by

pemerintah. the government.
b. Sawah berpengairan
setengah teknis b. paddy field irrigation
Sawah berpengairan technical half paddy irri-
teknis akan tetapi gation technical but the
pemerintah hanya men- government only oversees
guasai bangunan penya- the building tappers to
dap untuk dapat menga- organize and measure the
id
tur dan mengukur pema- water intake, while a net-
.
sukan air,
go
sedangkan
jaringan selanjutnyatidak
. work of furthermore not
measured and controlled
ps
diukur dan dikuasai by the government.
c.
.b
pemerintah. paddy field sim-

ab
c. Sawah berpengairan se- ple irrigation Obtaining

derhana irrigation of rice fields in
nk
Sawah yang memperoleh which way the purchase

to
pengairan dimana cara and disposal of water is

u
pembagian dan pembu- not regular, although the

//b
angan airnya belum tera- government has helped

s:
tur, walaupun pemerintah build some of the network

tp
sudah ikut (eg, the cost of making

ht
the dam).

AGRICULTURE
membangun sebagian
dari jaringan tersebut d. Rainfed Irrigation of rice
(misalnya biaya membuat fields depend on rain wa-
bendungannya). ter
d. Sawah tadah hujan
Sawah yang pengairannya e. Tidal rice fields
tergantung pada air hu- Irrigation of paddy fields
jan. dependent on river water
e. Sawah pasang surut that is affected by the ebb
id
Sawah yang pengairannya and flow of the sea water.
.
tergantung pada
sungai yang dipengaruhi
air . go
f. The other
ps
oleh pasang surutnya air The seepage swamp rice
.b
laut. fields commonly planted

ab
f. Sawah lainnya with rice

Rembesan-rembesan ra-
nk
wa yang biasa ditanami

to
padi.
u
//b
s:
4. Tanaman Pangan 4. Food Crops

tp
Setidaknya terdapat delapan At least eight kinds of food

ht
jenis tanamanbahan makanan crops cultivated in Sulawesi

yang diusahakan di Sulawesai Tenggara, namely: paddy pad-
Tenggara yaitu: padi sawah, dy, paddy fields, corn, cassa-
padi ladang, jagung, ubi kayu, va,sweet potato, peanuts, soy-
ubi jalar, kacang tanah, ka- beansand green beans. to
cangkedelai dan kacang hijau. meet the needs of the ever
Dalam rangka pemenuhan increasing food ingredients, in
kebutuhan bahan makanan addition to utilizing local pro-
yang semakin meningkat se- duction, Logistics Depot

PERTANIAN
tiap tahunnya, maka selain (Dolog) sulawesi tenggara

memanfaatkan produksi lokal, Province has been supplying
Depot Logistik (Dolog) Provinsi rice from outside the region.
Sulawesi Tenggara telah me-
masok beras dari luar wilayah.
5. Produksi padi berupa padi 5. Production of rice in the form

kering giling. Sedangkan of dry milled paddy. While the
produksi palawija berupa pipi- production of crops such as
id
lan kering (jagung), biji kering dry seed (corn), dry beans
.
(kedelai dan kacang tanah),
dan umbi basah (ubi kayu dan
. go (soybeans and peanuts), and
the wet tubers (cassava and
ps
ubi jalar). sweet potato).
.b
ab
6. Tanaman buah-buahan 6. Fruit Plants

nk
Data jenis tanaman buah- Data of fruit plants types are

to
buahan yang diusahakan di cultivated in Sulawesi Tengga-

u
Sulawesi Tenggara hanya ra only served 21 types: avo-

//b
disajikan 21 jenis yaitu : alpo- cado, mango, rambutan

s:
kat, mangga, rambutan (Nephelium), tan (lanzon),

tp
(nephelium), langsat (lanzon), grapefruit, guava, rose apple,

ht
durian, papaya, banana, pine-

jeruk, jambu biji, jambu air,
apple, bark, jackfruit, sapodil-
durian, papaya, pisang, nenas,
la, breadfruit, carambola and
salak, nagka, sawo, sukun,
soursop, mangosteen,
belimbing dan sirsak, manggis,
melinjo, grapefruit and petai.
melinjo, jeruk besar dan petai.

AGRICULTURE
7. Tanaman sayur-sayuran 7. Vegetables plants

Data jenis tanaman sayur- Data on the type of plant veg-
sayuran, meliputi dua ke- etables are grouped into two
lompok, yaitu (1) kelompok categories, namely (1) plant
tanaman sayur-sayuran yang vegetables where harvested
dipanen lebih dari satu kali more than once, and (2) vege-
dan (2) kelompok tanaman tables harvested at once. The
sayur-sayuran yang dipanen first group consists of nine
sekaligus. Kelompok pertama types, namely: green beans,
id
terdiri dari Sembilan jenis, peppers, tomatoes, eggplant,
.
yaitu: kacang panjang, cabe,
tomat, terung, ketimun, labu,
. go
cucumber, squash, kale, and
spinach. The second group
ps
kangkung, dan bayam. Se- consists of six types, namely:
.b
dangkan kelompok kedua onion, garlic, leek, cabbage,

ab
terdiri dari enam jenis, yaitu: chinesse cabbage / mustard

bawang merah, bawang putih, greens and red beans.
nk
bawang daun, kubis, petsai/

to
sawi dan kacang merah.

u
//b
8. Tanaman sayuran dan buah- 8. Seasonal vegetables and

s:
buahan semusim fruits plants

tp
a. Tanaman sayuran a. Seasonal vegetables crops

ht
semusim adalah tanaman are a sources of vitamins,

sumber vitamin, garam mineral etc, taken from
mineral dan lain-lain yang parts of plants such as
dikonsumsi dari bagian leaves, fruits and tubers,
tanaman yang berupa were aged less than one
daun, buah dan umbinya, year.
yang berumur kurang dari
satu tahun.

PERTANIAN
b. Tanaman buha-buahan b. Seasonal fruit plants

semusim adalah tanaman which are the source of
sumber vitamin, garam vitamins, minerals etc,
mineral dan lain-lain yang consumed from plant
dikonsumsi dari bagian parts such as fruit. This
tanaman yang berupa plant is less than one year
buah, berumur kurang old, not shaped trees /
dari satu tahun, tidak ber- trunked clump but
bentuk pohon/rumpun spreads and soft.
id
tetapi menjalar dan ber-
.
batang lunak. . go
ps
9. Tanaman buah-buahan dan 9. Annual fruits and vegetables
.b
sayuran tahunan plants

ab
a. Tanaman buah-buahan a. Annual fruit plants are

tahunan adalah tanaman source of vitamins, mineral
nk
sumber vitamin, garam salts etc, consumed from

to
mineral dan lain-lain yang plant parts such as fruit and

u
dikonsumsi dari bagian more than one year of age.

//b
tanaman yang berupa b. The annual vegetable plants

s:
buah dan merupakan are the plant sources of

tp
tanaman tahunan. vitamins, minerals etc. con-

ht
b. Tanaman sayuran ta- sumed from plant parts

hunan adalah tanaman such as leaves or fruit and
sumber vitamin, garam more than one year of age.
mineral dan lain-lain yang
dikonsumsi dari bagian
tanaman yang berupa
daun dan atau buah yang
berumur lebih dari satu
tahun.

AGRICULTURE
10. Luas panen adalah luas tana- 10. Harvested area is the area
man sayuran, buah-buahan, of vegetables, fruits, medici-
biofarmaka dan tanaman hias nal and ornamental plants
yang diambil hasil/dipanen are taken results / harvested
pada periode pelaporan. in the reporting period.
Luas panen untuk tanaman Harvested area of vegeta-
sayuran: luas tanaman yang bels: entirely plant harvest-
dipanen sekaligus/ habis/ ed/ demolished and plant
dibongkar dan luas tanaman harvested several times/
id
yang dipanen berkali-kali undemolished.
.
(lebih dari satu kali) / belum
habis.
. go
ps
a. Tanaman yang dipanen a. Entirely plants harvest-
.b
sekaligus/ habis/ ed / demolished are

ab
dibongkar adalah tanaman plants usually harvested

yang sehabis panen lang- once and demolished to
nk
sung dibongkar/dicabut, be substituted by other

to
terdiri dari bawang merah, plants, consisting of:

u
bawang putih, bawang shallots, garlic,leeks, po-

//b
tato, cabbage, cauli flow-

daun, kentang, kol/kubis,
s:
er, mustard green, car-

kembang kol, petsai/sawi,
tp
rots, Chinese, radish, and

wortel, lobak dan kacang
ht
red kidney beans.

merah.
b. Tanaman yang dipanen b. Plants harvested several
berkali-kali (lebih dari satu times/ undemolished are
kali)/belum habis adalah plants usually harvested
tanaman yang pemanen- more than once and de-
molished in the case that
annya lebih dari satu kali
the last harvest was eco-
dan biasanya dibongkar
nomically not profitable.
apabila panenan terakhir
They consist of: yard long
sudah tidak memadai lagi,

PERTANIAN
terdiri dari : kacang pan- beans, chili, small chili,

jang, cabe besar, cabe mushroom, tomatoes,
rawit, jamur, tomat, ter- egg plant, frech beans,
ung, buncis, ketimun, labu cucumber, pumpkin/
siam, kangkung, bayam, chajota,swamp cabbage,
melon, semangka dan spinach, melon, water
blewah. melon,and blewah.
id
11. Produksi adalah hasil 11. Production is the standard
.
menurut bentuk produk
dari setiap tanaman sayur-
. go production form of vegeta-
bles, fruit medicinal and
ps
an, buah-buahan, bio- ornamental plant basend on
.b
farmaka dan tanaman hias harvested area reported

monthly/ quarterly.
ab
yang diambil berdasarkan

luas yang dipanen pada
nk
bulan/triwulan laporan.
u to
12. Tanaman Perkebunan 12. Plantation Crops

//b
Sedikitnya terdapat 19 jenis There are at least 19 types of

s:
tanaman perkebunan rakyat plantations of people in Sula-

tp
di Sulawesi Tenggara yaitu: wesi Tenggara, namely: co-

ht
conut, coffee, cotton, pepper,

kelapa dalam, kopi, kapuk,
nutmeg, cloves, cashew, ha-
lada, pala, cengkeh, jambu
zelnut, chocolate, palm /
mete, kemiri, coklat, enau/
palm, vanilla, nut, tamarind,
aren, vanili, pinang, asam
tobacco, coconut hybrid,
jawa, tembakau, kelapa hy-
cotton people, sugarcane,
brid, kapas rakyat, tebu,
ginger, and sago.
jahe dan sagu. Production of estate crops
Bentuk produksi perke- are as follows: dry rubber
bunan adalah; karet kering (rubber), dry leaves (tea and

AGRICULTURE
(karet), daun kering (teh tobacco), dry beans (coffee

dan tembakau), biji kering, and chocolate), dry skin
(kopi dan coklat), kulit ker- (cinnamon and quinine), dry
ing (kayu manis dan kina), fiber (hemp), dried flowers
serat kering (rami), bunga (clove), refined sugar (cane
kering (cengkeh), refined plantations large), sugar
sugar (tebu dari perkebunan bowl (the sugar cane planta-
tions of the people), equiva-
besar), gula mangkok (tebu
lent copra (copra), seeds and
dari perkebunan rakyat),
flowers (nutmeg) and leaf oil
id
equivalent kopra (kopra),
(lemongrass). the production
.
biji dan bunga (pala) serta
minyak daun (sereh). Perse-
. go availlability of estates a the
end of year is not the buffer
ps
diaan akhir tahun produksi
stock
.b
perkebunan besar bukan

ab
merupakan cadangan pen-

yangga (bufferstock).
nk
to
13. Kehutanan, hutan adalah

u
sebuh kawasan atau suatu 13. Forest, forest is an area a

//b
area yang luas yang di- high destiy of trees and other
s:
tumbuhi dengan lebat oleh plants. Forests can also be

tp
pepohonan dan tanaman interpreted as a collection of

ht
lainnya. Hutan juga dapat plants, especially trees / tim-

dimaknai sebagai suatu ber that occupies a specific
kumpulan tetumbuhan, area.
terutama pepohonan / kayu
-kayuan yang menempati
suatu kawasan tertentu.

PERTANIAN
14. Data Statistik Kehutanan 14. Statistical Data Forestry

sebagian besar merupakan largely a secondary data
data sekunder yang ber- obtained from the forest
sumber dari dinas kehu- service.
tanan.
15. Kawasan hutan adalah 15. Forest area is a specific

wilayah tertentu yang beru- territory of forest ecosiytem
pa hutan, yang ditunjuk dan detyermined and or decided
id
atau ditetapkan oleh by the government as a
.
permanent forest such des-
pemerintah
tahankan
untuk
keberadaannya
. go
diper-
inionis important to main-
ps
sebagai hutan tetap. Hal ini taintto the size of forest.
Area and to ensure its legiti-
.b
untuk menjamin kepastian

mation and boundary de-
ab
hukum mengenai status

marcation of permanent
kawasan hutan, letak batas
nk
forest. Indonesia forest area

dan luas suatu wilayah ter-
to
is determined by the minis-

tentu yang sudah ditunjuk
ter of forestry in the format
u
menjadi kawasan hutan

//b
of ministerial decree on the

tetap. Kawasan hutan Indo- designation of profincial
s:
nesia ditetapkan oleh Men- forest area and inland wa-

tp
teri Kehutanan dalam ben- ter, coastal and Marina

ht
tuk Surat Keputusan Men- Ecosystem. The designation

teri Kehutanan tentang of the forest area is based
penunjukkan kawasan hu- on the results of pemaduse-
tan dan perairan provinsi. rasian between provincial
Penunjukkan kawasan hu- spatial plans (RTRWP) with
tan ini disusun berdasarkan forest land use agreement
hasil pemaduserasian anta- (TGHK). Designation of for-
ra rencana tata ruang wila- est areas also include the
yah provinsi (RTRWP) waters that are part of the

AGRICULTURE
dengan tata guna hutan Nature Reserve Area (KSA)

kesepakatan (TGHK). and Conservation Areas
Penunjukkan kawasan hu- (KPA).
tan mencakup pula kawasan
perairan yang menjadi bagi-
an dari Kawasan Suaka Alam
(KSA) dan Kawasan Peles-
tarian Alam (KPA).
id
16. Kawasan suaka alam (KSA) 16. A Santuary Reserve Area
.
Is a specific terrestrial or
Adalah kawasan dengan ciri
khas tertentu, baik di darat
. go aquatic area having specific
ps
maupun di perairan yang criteria for preserving
biordiversty plant and animal
.b
mempunyai fungsi pokok

as wel as ecosystem which
ab
sebagai kawasan pengawe-

also serves as an area of life
tan keanekaragaman tum-
nk
support systems.
buhan dan satwa serta
to
ekosistemnya, yang juga

u
berfungsi sebagai wilayah

//b
sistem penyangga ke-

s:
hidupan.
tp
ht
17. Kawasan Pelestarian Alam

17. Conseration Areas (KPA) is a
(KPA) adalah kawasan
region with certain character-
dengan cirri khas tertentu,
istics, both on land and in the
baik di darat maupun di
waters that has the principal
perairan yang mempunyai
function of life support sys-
fungsi pokok perlindungan
tem protection, preservation
sistem penyangga ke-
of diversity of plants and ani-
hidupan, pengawetan
mals, as well as the sustaina-
keanekaragaman jenis tum-

PERTANIAN
buhan dan satwa, serta ble use of natural resources

pemanfaatan secara lestari and ecosystems.
sumber daya alam hayati In accordance to the Act on
dan ekosistemnya. forestry NO.41/1999, Forest-
Berdasarkan Undang- ry, forest areas were divided
Undang No. 41 Tahun 1999 into groups of Forest Conser-
tentang Kehutanan, kawa- vation, Protection Forest, and
san hutan dibagi ke dalam Production Forest with the
kelompok Hutan Konservasi, following definitions:
id
Hutan Lindung, dan Hutan
.
Produksi dengan pengertian
sebagai berikut :
. go
ps
a. Hutan Konservasi ada- a. Conservation Forest is a
.b
lah kawasan hutan forest area with a partic-

ab
dengan cirri khas ter- ular characteristic, which

tentu, yang mempunyai has the principal func-
nk
fungsi pokok pengawe- tion of preserving the

to
tan keanekaragaman diversity of flora and

u
tumbuhan dan satwa fauna and the ecosys-

//b
serta ekosistemnya. tem.

s:
b. Hutan lindung adalah

tp
kawasan hutan yang b. Production Forest is a

ht
mempunyai fungsi forests area designated

pokok sebagai perlin- to serve live support sys-
dungan sistem pen- temmaintain hydrological
yangga kehidupan un- system, prevent of flood,
tuk mengatur tata air, erosion control seawater
mencegah banjir, men- intrusion, and maintain
gendalikan erosi, soil fertility.
mencegah intruksi air

AGRICULTURE
laut, dan memelihara

kesuburan tanah.
c. Hutan Produksi adalah c. Production Forest is a
kawasan hutan yang forest area that has the
mempunyai fungsi principal function of pro-
pokok memproduksi ducing forest products.
hasil hutan. Production forest consists
Hutan produksi terdiri of Permanent Production
dari Hutan Produksi Forest (HP), Limited Pro-
id
Tetap (HP), Hutan duction Forest (HPT), and
.
Produksi Terbatas (HPT)
dan hutan produksi
. go convertible
forest.
production
ps
yang dapat dikonversi.
.b
ab
18. Hutan Konservasi terdiri 18. Conservation Forest consists

dari: of:
nk
a. Kawasan suaka alam a. An area of nature re-

to
berupa Cagar Alam (CA) serves in the form of Na-

u
dan Suaka Margasatwa ture Reserves (CA And

//b
(SM); Wildlife sanctuary;

s:
b. Kawasan pelestarian b. Nature conservation area

tp
alam berupa Taman consist of National Park

ht
Nasional (TN), Taman (TN), Forest Park (THR),

Hutan Raya (THR), dan and natural tourism park
Taman wisata alam (TWA);
(TWA); c. game hunting park (TB)
c. Taman baru (TB)

PERTANIAN
19. Lahan kritis 19. Critical Land

Penetapan lahan kritis Critical land refers to a piece
mengacu pada lahan yang of land severely damaged
telah sangat rusak karena due to loos of its vegetation
kehilangan penutupan veg- cover so that its functions of
etasinya, sehingga ke- water retention, erosion con-
hilangan atau berkurang trol, nutrient cyclig, micro
fungsinya sebagai penahan climate regulator and Cor-
air, pengendali erosi, siklus ban retention are complete-
id
hara, pengatur iklim mikro lydepleted.
.
dan retensi karbon.
Berdasarkan kondisi vegeta-
. go Based upon its vegetation
condition, the land could be
ps
sinya, kondisi lahan dapat classifiedas: very critical,
.b
diklasifikasikasn sebagai: critical, slight critical, poten-

ab
sangat kritis, kritis, agak tial critical and normal condi-

kritis, potensial kritis dan tion.
nk
kondisi normal.
u to
//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
20. Reboisasi 20. Reforestation

Reboisasi atau rehabilitasi Reforestation or forest reha-
hutan bertujuan untuk bilitation is intended to reha-
menghutankan kembali ka- bilitate thr critical land inside
wasan hutan yang kritis di forest area or watershed to
wilayah daerah aliran sungai improve their ecological and
(DAS) yang dilaksanakan hidrological functions. The
bersama masyarakat secara activities were conducted
partisipatif. with active participation of
id
local communities who live
.
. go nearby the target area.
ps
21. Penghijauan 21. Greening
.b
Merupakan upaya mereha- Is an effort to rehabilitate

ab
bilitasi lahan kritis diluar critical lands outside the for-

kawasan hutan melalui est area through planting
nk
kegiatan tanam menanam crops and building soil con-

to
dan bangunan konservasi servation in order to function

u
tanah agar dapat berfungsi as an element of production

//b
sebagai unsur produksi dan and as a medium for good

s:
sebagai media pengatur tata water management regulato-

tp
ras well as efforts to maintain

air yang baik serta upaya
ht
and improve the land in ac-

mempertahankan dan
cordance with the allocation.
meningkatkan daya guna
lahan sesuai dengan pe-
runtukkannya.

PERTANIAN
22. Pemanfaatan Hasil Hutan 22. Timber Forest Product Utili-

Kayu pada Hutan Alam zation in Natural Forest
Pemanfaatan hasil hutan Utilization of timber are all
kayu adalah segala bentuk forms of businesses that
usaha yang memanfaatkan utilize and cultivate timber
dan mengusahakan hasil forest products without
hutan kayu dengan tidak damaging the environment
merusak lingkungan dan and do not reduce the prin-
tidak mengurangi fungsi cipal functions of the forest.
id
pokok hutan. Kegiatan ini These activities can only be
.
hanya dapat dilaksanakan
pada areal hutan
.
yang
go carried out on forest areas
which have the potential to
ps
memiliki potensi untuk dil- do activities of utilization of
.b
akukan kegiatan pemanfaa- timber and can be imple-

ab
tan hasil hutan kayu dan mented once obtained a

dapat dilaksanakan setelah business license.
nk
diperoleh izin usaha.

u to
//b
23. Izin Usaha Pemanfaatan 23. Product Utilization License

s:
Hasil Usaha Hutan Kayu Timber Forest Enterprises

tp
(IUPHHK) pada hutan alam (IUPHHK) in natural forest

ht
adalah izin untuk me- means a permit to utilize

manfaatkan hutan produksi production forest activities,
yang kegiatannya terdiri such as logging, planting,
dari pemanenan atau pene- maintenance, security, pro-
cessing, and marketing of
bangan, penanaman,

AGRICULTURE
pemeliharaan, penga- forest products

manan, pengolahan dan kayu.IUPHHK can be given
pemasaran hasil hutan to individuals, cooperatives,
kayu.IUPHHK dapat diberi- private enterprises and
kan kepada perorangan, state-owned companies /
koperasi, badan usaha enterprises.
swasta dan BUMN/BUMD.
24. Kayu Bulat 24. Logs
id
Produksi hasil hutan utama Production of primary forest
.
yang dihasilkan dari hutan
adalah kayu bulat. Produksi
. go products produced from for-
ests is roundwood. Produsi
ps
kayu bulat ini dihasilkan dari round wood is produced
.b
hutan alam melalui kegiatan from natural forests through

ab
perusahaan Hak Pen- the Forest Tenure company

guasaan Hutan (HPH/ (HPH / IUPHKK), the activi-
nk
IUPHKK), kegiatan ijin pem- ties of timber utilization per-

to
anfaatn kayu (IPK) dalam mits (IPK) in order to open

u
rangka pembukaan wilayah forest areas, the develop-

//b
hutan, pembangunan Hutan ment of industrial timber

s:
Tanaman Industri (HTI) ser- estates (HTI) and community

tp
ta kegiatan hutan rakyat. forest activities.

ht
25. Kayu Gergajian 25. Sawn Timber

Merupakan kayu hasil kon- Contitus a sawmiil prodct
versi kayu bulat dengan derived from logs as raw
menggunakan mesin material. The product is
gergaji, mempunyai bentuk characterized with regular
teratur dengan sisi-sisi se- forms having parallel sides
jajar dan sudut-sudutnya at right angle to angle to
siku dengan each

PERTANIAN
ketebalan tidak lebih dari 6 other thicknees not more than

cm dan kadar air tidak lebih 6 cm and moisture concent not
dari 18%. Kayu gergajian to to exceed 18 percent.sawn
yang diolah langsung dari timber produced directily from
kayu bulat, wajib didukung logs must be certified by a
dengan dokumen yang sah. legal document.
26. Kayu Lapis 26. Plywood

Kayu lapis adalah panel Plywood is wood panel con-
id
kayu yang tersususn dari sisting of layers pressed to-
.
lapisan veener
luarnya, sedangkan dibagian
. go
dibagian gether in between venner the
core may be venner or some
ps
intinya (core) bisa berupa other material, bound togeth-
.b
veener atau material lain, er to make a strong pan-

ab
diikat dengan lem kemudian el.included to this definitision

di-press (ditekan) is plywood covered with other
nk
sedemikian rupa sehing- materials.

to
gamenjadi panel yang kuat.

u
Termasuk dalam artian ini

//b
adalah kayu lapis yang di-

s:
lapisi lagi dengan material

tp
lain.
ht
27. Peternakan 27. Livestock

Jenis ternak dikelompokkan Livestock types are grouped into
menjadi: ternak besar, ter- large cattle and folws. In Sulawesi
nak kecil dan unggas.Di Su- tenggara the large cattle consist of
lawesi tenggara, kelompok cows, buffaloes and horses the
ternak besar terdiri dari smaal cattle consist of goats, sheep
sapi, kerbau dan kuda; ke- and pigs and a fowl consistsoflocal
lompok ternak kecil terdiri hens and duck/manila duck.

AGRICULTURE
kambing, domba dan babi;

dan kelompok unggas terdiri
dari ayam kampong, ayam
ras dan itik/itik manila.
Data populasi ternak ber- Data on domestic livestock

sumber dari hasil Survei population are obtained
Peternakan Nasional, se- from the directorate Gen-
dangkan data jumlah pemo- eral of Livestock Service,
id
tongan ternak merupakan while data on the number of
.
hasil Survei laporan Pemo-
tongan Ternak. Pengum-
. go animals slaughtered
based on the survey con-
are
ps
pulan data pemotongan ducted by BPS-quartely.this
.b
ternak dilakukan secara survey is a complete enu-

ab
lengkap diseluruh Sulawesi meration on all abbatoirs

Tenggara dari RPH (Rumah and keurmasters.
nk
Potong Hewan) dan keur-

to
master setiap triwulan.

u
//b
28. Perikanan 28. Fishery

s:
Data statistik perikanan Fishery statistics are second-

tp
merupakan data sekunder ary data obtained from the

ht
yang bersumber dari Dinas Service of Fisheries.fishery

Perikanan. Statistik Peri- statistics are categorized
kanan dibedakan atas data into capture fisheries and
Perikanan tangkap dan Peri- aqua culture. Capture fisher-
kanan Budidaya. Perikanan ies are futher classified into:
marine capture fisheries and
tangkap diklasifikasikan atas
inland open water capture-
fisheries. aquaculture are

PERTANIAN
penangkapan ikan di laut futher classified into several

dan penangkapan ikan di types of culture : marine
perairan umum. Perikanan culture brackish water pond,
Budidaya diklasifikasikan cage, floating net and fish
atas jenis budidaya yaitu breeding in paddy.
budidaya laut, tambak, ko-
lam, karamba, jaring apung
dan sawah.
. id
. go
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut

Kecamatan di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
Gambar
9
Figure Harvested Area of Wetland and Dryland Paddy by
Subdistrict in Buton Regency (Hectare), 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
Sumber : Laporan statistik pertanian tanaman pangan, penggunaan lahan

Source : Statistic Report of Food Crops, land utilization
s:
tp
ht

PERTANIAN
Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau,

Ubi Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten
Gambar Buton (Hektar), 2017
10 Harvested Area of Maize, Soybean, Peanut, Mungbean,
Figure
Cassava, and Sweet Potato by Subdistrict in Buton Regency
(Hectare), 2017
id
.
. go
ps
.b
ab
nk
to

u
//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis

Gambar Sayuran di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
Figure 11 Harvested Area of Vegetables by Subdistrict and Kind of
Plant
in Buton Regency (Hectar), 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
Sumber : Dinas pertanian melalui survei pertanian hortikultura

//b
Source : Agriculture Departement through Agriculture Survey for Horticulture

s:
tp
ht

PERTANIAN
5.1 TANAMAN PANGAN/FOOD CROPS
Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan

Tabel di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
5.1.1
Table Area of Wetland by Subdistrict and Type of Irrigation in
Buton Regency (Hectare), 2017
Kecamatan Irigasi Non Irigasi Jumlah

Subdistrict Irrigation Non Irrigation Total
(1) (2) (3) (4)
id
050 Lasalimu 220 250 470
.
051 Lasalimu Selatan 339 189 528
052 Siotapina
. -
go - -
ps
060 Pasarwajo - - -
.b
061 Wolowa - - -
ab
062 Wabula - - -
nk
110 Kapontori 540 140 680
Buton 1 099 579 1 678

u to
//b

s:
tp
ht

AGRICULTURE
Luas Lahan Tegal/Kebun, Ladang/Huma, dan Lahan yang Se-

mentara Tidak Diusahakan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Tabel Buton (Hektar), 2017
5.1.2
Table Area of Dry Field/Garden, Shifting Cultivation, Land and Tempo-
rarily Unused Land by Subdistrict in Buton Regency (Hectare),
2017
Sementara Tidak
Kecamatan Tegal/Kebun Ladang/Huma Diusahakan
Subdistrict Dry Field/Garden Shifting Cultivation Temporarily Un-
used
id
(1) (2) (3) (4)
.
050 Lasalimu 1 400 1 762 200
052 Siotapina
897
270
. go 305
488
111
47
ps
060 Pasarwajo 3 309 627 203
061 Wolowa 310 439 224
.b
062 Wabula 370 0 1 365

ab
110 Kapontori 909 346 15

Buton 7 465 3 967 2 165
nk
to

u

//b
s:
tp
ht

PERTANIAN
Luas Penggunaan Tanah di Kabupaten Buton (Hektar),

Tabel 2016 - 2017
5.1.3
Table Land in Buton Regency by Type Utilization (Hectare),
2016 - 2017
Jenis Lahan 2016 2017
(1) (2) (3)

1. Lahan Sawah
a. Sawah Irigasi 1 073 1 099
b. Sawah non irigasi 605 579
id
2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
.
a. Tegal/kebun
b. Ladang/huma
. go 9 400
6 789
7 465
3 967
ps
c. Lahan yang semantara tidak
2 219 2 165
diusahakan
.b
d. Lainnya (perkebunan, hutan

ab
rakyat, tambak, kolam/tebat/ 77 177 80 226

empang, dll)
nk
Lahan Bukan Pertanian

3. (pemukiman, perkantoran, jalan, 20 977 22 739
dll)
to
Jumlah/Total 118 240 118 240

u
//b

s:

tp
ht

AGRICULTURE
Luas Panen Padi Sawah dan Padi Ladang Menurut Kecamatan

Tabel di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
5.1.4
Table Harvested Area of Wetland and Dryland Paddy by Subdistrict
in Buton Regency (Hectare), 2017
Kecamatan Padi Sawah Padi Ladang

Subdistrict Wetland Paddy Dryland Paddy
(1) (2) (3)
050 Lasalimu 206.30 385.00
051 Lasalimu Selatan 582.00 578.00
052 Siotapina - 317.00
id
060 Pasarwajo - 249.00
.
061 Wolowa - 5.00
062 Wabula
.- go -
ps
110 Kapontori 486.60 17.00
Buton 1274.90 1551.00
.b
ab

nk
u to
//b
s:
tp
ht

PERTANIAN
Luas Panen Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis Tana-

Tabel man (Hektar), 2016 – 2017
5.1.5
Table Harvested Area of Food Crops by Type of Crops (Hectare),
2016 - 2017
Jenis Tanaman
2016 2017
Kinds of Crops
(1) (2) (3)

1. Padi/ Paddy
a. Padi sawah
1 660.0 1 274.9
Wetland Paddy
id
b. Padi ladang
1 910.0 1 551.0
.
Dryland Paddy
2. Jagung / Maize
. go 1 909.0 1 429.8
ps
3. Kacang Kedelai / Soybeans 72.0 44.8
4. Kacang Tanah / Peanuts 77.0 155.0

.b
5. Kacang Hijau / Mung Beans 117.0 173.0

ab
6. Ubi Kayu / Cassava 796.0 748.0

nk
7. Ubi Jalar / Sweet Potatoes 249.0 359.0

to

u
//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
Produksi Tanaman Bahan Makanan menurut Jenis

Tabel Tanaman (Ton) 2016 – 2017
5.1.6
Table Production of Food Crops by Type of Crops (Ton), 2016 -
2017
Jenis Tanaman
2016 2017
Kinds of Crops
(1) (2) (3)

1. Padi/ Paddy
id
a. Padi sawah
5 160 4 020
Wetland Paddy
.
b. Padi ladang
Dryland Paddy
4 701
. go 3 774
ps
2. Jagung / Maize 7 208 5 238
3. Kacang Kedelai / Soybeans 68 49

.b
4. Kacang Tanah / Peanuts 55 120

ab
5. Kacang Hijau / Mung Beans 95 151

nk
6. Ubi Kayu / Cassava 17 565 25 914

to
7. Ubi Jalar / Sweet Potatoes 5 300 6 948

u
//b

s:
tp
ht

PERTANIAN
Hasil Perhektar Tanaman Bahan Makanan menurut

Tabel Jenis Tanaman di Kabupaten Buton, 2014 – 2017
5.1.7
Table Productivities of Food Crops by Type of Crops in Buton
Regency, 2014 - 2017
Jenis Tanaman
2016 2017
Kinds of Crops
(1) (5) (6)

1. Padi/ Paddy
id
a. Padi sawah
.
31.09 31.53
Wetland Paddy
b. Padi ladang
Dryland Paddy
. go 24.61 27.58
ps
2. Jagung / Maize 37.77 36.64

.b
3. Kacang Kedelai / Soybeans 9.54 10.99

ab
4. Kacang Tanah / Peanuts 7.13 7.76

nk
5. Kacang Hijau / Mung Beans 8.10 8.73
6. Ubi Kayu / Cassava 220.67 346.44

to
7. Ubi Jalar / Sweet Potatoes 212.86 193.54

u
//b

s:

tp
ht

AGRICULTURE
Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi

Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton
Tabel (Hektar), 2017
5.1.8
Table Harvested Area of Maize, Soybean, Peanut, Mungbean, Cassa-
va, and Sweet Potato by Subdistrict in Buton Regency (Hectare),
2017
Kacang Kacang Ubi Jalar

Kecamatan Jagung Kedelai Ubi Kayu
Tanah Hijau Sweet
Subdistrict Maize Soybean Cassava
Peanut Mungbean Potato
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
050 Lasalimu 500.0 500.0 97.0 161.0 227.0 245.0
.
051 Lasalimu Selatan 205.8 205.8 9.0 4.0 53.0 38.0
052 Siotapina
060 Pasarwajo
53.0
565.0
53.0
565.0
. go
13.0
30.0
8.0
-
52.0
280.0
21.0
35.0
ps
061 Wolowa 38.0 38.0 - - 50.0 10.0
062 Wabula 52.0 52.0 - - 28.0 -
.b
110 Kapontori 16.0 16.0 6.0 - 58.0 10.0

ab
Buton 1 429.8 1 429.8 155.0 173.0 748.0 359.0

nk

to

u
//b
s:
tp
ht

PERTANIAN
5.2 HORTIKULTURA/HORTICULTURE
Luas Panen Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan

Tabel Jenis Sayuran di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
Table 5.2.1 Harvested Area of Vegetables by Subdistrict and Kind of
Plant
in Buton Regency (Hectar), 2017
Cabai Petsai
Kecamatan Bayam Tomat Kubis Ketimun
Rawit Chinese
Subdistrict Spinch Tomatoes Cabbage Cucumber
Chilli Cabbage
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
.
050 Lasalimu

2
11
. 26
16 go 20
10 4
- 2
5
1
11
ps
052 Siotapina 21 17 25 1 9 10
060 Pasarwajo 11 9 5 - 9 1
.b
061 Wolowa - 9 - - 2 6
ab
062 Wabula - - - - - -
nk
110 Kapontori 11 41 111 29 29 44

to
Buton 56 118 171 34 56 73

u
//b

s:
tp
ht

AGRICULTURE
Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel Sayuran di Kabupaten Buton (Kuintal), 2017
5.2.2
Table Production of Vegetables by Subdistrict and Kind of Plant
in Buton Regency (Quintal), 2017
Cabai Petsai
Kecamatan Bayam Tomat Kubis Ketimun
Rawit Chinese
Subdistrict Spinach Tomatoes Cabbage Cucumber
Chilli Cabbage
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
050 Lasalimu 25 412 475 - 28 45
051 Lasalimu Selatan 78 70 98 47 52 90
id
052 Siotapina 355 176 929 21 95 231
.
060 Pasarwajo 64 170 . go
158 - 90 40
061 Wolowa - 49 - - 64 22
ps
062 Wabula - - - - - -
.b
110 Kapontori 17 362 3 141 235 278 186

ab
Buton 539 1 239 4 801 303 607 614

nk
to

u

//b
s:
tp
ht

PERTANIAN
Produksi Buah-buahan Menurut Kecamatan dan Jenis Buah di Kabupaten Buton

Tabel (Kuintal), 2017
5.2.3
Table Production of Fruits by Subdistrict and Kind of Fruit in Buton Regency (Quintal), 2017
Kecamatan Mangga Durian Jeruk Besar Jeruk Siam Pisang Pepaya Nanas Rambutan
Subdistrict Mango Durian Orange Siam Orange Banana Papaya Pineapple Rambutan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
050 Lasalimu - - 42 944 830 238 43 -
051 Lasalimu Selatan 2 194 - 2 143 722 4 094 2 707 81 -
052 Siotapina 75 - 203 485 20 610 2 251 78 95
id
060 Pasarwajo 454 10 89 29 3 883 137 2 10
.
061 Wolowa 335 - - - 119 32 2 -
062
110
Wabula
Kapontori
-
600
-
-
. go
-
-
-
442
178
11 600
-
400
-
29
-
25
ps
Buton 3 658 10 2 477 2 622 41 314 5 765 235 130
.b
Sumber : Dinas Pertanian Melalui Survei Pertanian Hortikultura

ab

nk
u to
//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
5.3 PERKEBUNAN/STATE CROPS
Luas Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan

Tabel Jenis Tanaman di Kabupaten Buton (Hektar), 2017
5.3.1
Table Planted Area of Estate Crops by Subdistrict and Kind of
Crop in Buton Regency (Hectare), 2017
Jambu
Kecamatan Mete Kelapa Pala Kopi Lada Kakao Kapuk
Subdistrict Cashew Coconut Nutmeg Coffee Pepper Cocoa Capok
nut
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.
050
051
Lasalimu
Lasalimu Selatan
...
...
...
...
. go
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
ps
052 Siotapina ... ... ... ... ... ... ...
.b
060 Pasarwajo ... ... ... ... ... ... ...

ab
061 Wolowa ... ... ... ... ... ... ...

062 Wabula ... ... ... ... ... ... ...
nk
110 Kapontori ... ... ... ... ... ... ...

to
Buton ... ... ... ... ... ... ...

u
//b
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Buton

Source : Agriculture Offices of Buton Regency
s:
tp
ht

PERTANIAN
Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel Tanaman di Kabupaten Buton (ton), 2017
5.3.2
Table Production of Estate Crops by Subdistrict and Kind of Crop in
Jambu
Kecamatan Mete Kelapa Pala Kopi Lada Kakao Kapuk
Subdistrict Cashew Coconut Nutmeg Coffee Pepper Cocoa Capok
nut
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

050 Lasalimu ... ... ... ... ... ... ...
id
051 Lasalimu Selatan ... ... ... ... ... ... ...
.
052 Siotapina ... ... ... ... ... ... ...
060 Pasarwajo ...
. ... go... ... ... ... ...
ps
061 Wolowa ... ... ... ... ... ... ...
062 Wabula ... ... ... ... ... ... ...
.b
110 Kapontori ... ... ... ... ... ... ...

ab
Buton ... ... ... ... ... ... ...

nk
to

u

//b
s:
tp
ht

AGRICULTURE
5.4 PETERNAKAN/LIVESTOCK
Populasi Ternak Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak di Kabu-

5.4.1
Table Livestock Population by Subdistrict and Kind of Livestock in
Buton Regency, 2017
Sapi
Sapi
Kecamatan Perah Kerbau Kuda Kambing Domba Babi
Potong
Subdistrict Dairy Buffalo Horse Goat Sheep Pig
Beef Cattle
Cattle
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
.
050 Lasalimu
...
...
...
...
. ...
...
go ...
...
...
...
...
...
...
...
ps
052 Siotapina ... ... ... ... ... ... ...
060 Pasarwajo ... ... ... ... ... ... ...
.b
061 Wolowa ... ... ... ... ... ... ...

ab
062 Wabula ... ... ... ... ... ... ...

nk
110 Kapontori ... ... ... ... ... ... ...

Buton ... ... ... ... ... ... ...
u to

//b

s:
tp
ht

PERTANIAN
Populasi Unggas Menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel Unggas di Kabupaten Buton, 2017
5.4.2
Table Poultry Population by Subdistrict and Kind of Poultry
Itik/Itik Ma-
Ayam
Kecamatan Ayam Kampung Ayam Pedaging nila
Petelur
Subdistrict Native Chicken Broiler Duck/
Layer
Muscovy Duck
(1) (2) (3) (4) (5)
050 Lasalimu ... ... ... ...
id
051 Lasalimu Selatan ... ... ... ...
.
052 Siotapina ...
. go ... ... ...
ps
060 Pasarwajo ... ... ... ...
061 Wolowa ... ... ... ...
.b
062 Wabula ... ... ... ...

ab
110 Kapontori ... ... ... ...

nk
Buton ... ... ... ...

u to

//b

s:
tp
ht

AGRICULTURE
Jumlah Ternak yang Dipotong Menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel Ternak di Kabupaten Buton, 2017
5.4.3
Table Livestock Slaughtered by Sub District and Kind of Livestock in
Buton Regency, 2017
Kecamatan Sapi Potong Kerbau Kuda Kambing Domba Babi

Subdistrict Beef Cattle Buffalo Horse Goat Sheep Pig
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
050 Lasalimu ... ... ... ... ... ...
id
051 Lasalimu Selatan ... ... ... ... ... ...
.
052 Siotapina
060 Pasarwajo
...
...
...
...
. go
...
...
...
...
...
...
...
...
ps
061 Wolowa ... ... ... ... ... ...

.b
062 Wabula ... ... ... ... ... ...

ab
110 Kapontori ... ... ... ... ... ...

nk
Buton ... ... ... ... ... ...

to

u
//b

s:
tp
ht

PERTANIAN
Banyaknya Ternak Unggas yang di Potong di Kabupaten

Tabel Buton, 2009 – 2017
5.4.4
Table Number of Poultry at Slaugtered in Buton Regency, 2009 –
2017
Ayam Ras
Itik/Itik Manila
Tahun Ayam Kampung Pedaging
Duck/Manila- Jumlah Total
Years Native Chicken Rusting hens
Duck
Broiler
(1) (2) (3) (4) (5)
2017 ... ... ... ...
id
... ... ... ...
.
2015
2014 ...
. go ... ... ...
ps
2013 ... ... ... ...
.b
2012 ... ... ... ...

ab
2011 ... ... ... ...

nk
2010 ... ... ... ...

to
2009 ... ... ... ...

u
//b

s:
tp
ht

AGRICULTURE
Produksi Daging Ternak Besar di Kabupaten Buton

Tabel (kilogram), 2009 – 2017
5.4.5
Table Production of Large Livestock Buton Regency
(kilograms), 2009 – 2017
Tahun Sapi Jumlah

Kerbau Buffalo Kuda Horse
Years Cow Total
(1) (2) (3) (4) (5)
2017 ... ... ... ...
id
... ... ... ...
.
2015
2014 ... ...

. go ... ...
ps
2013 ... ... ... ...
.b
2012 ... ... ... ...

ab
2011 ... ... ... ...

nk
2010 ... ... ... ...

to
2009 ... ... ... ...

u
//b

s:
tp
ht

PERTANIAN
Produksi Telur Unggas di Kabupaten Buton (butir), 2009 –

Tabel 2017
5.4.6
Table Production of Poultry Eggs in Buton Regency (grain), 2009
– 2017
Ayam Ras
Itik/Itik Manila
Tahun Ayam Kampung Pedaging
Duck/Manila- Jumlah Total
Years Native Chicken Rusting hens
Duck
Broiler
(1) (2) (3) (4) (5)
2017 ... ... ... ...
id
... ... ... ...
.
2015
2014 ...
. go ... ... ...
ps
2013 ... ... ... ...
.b
2012 ... ... ... ...

ab
2011 ... ... ... ...

nk
2010 ... ... ... ...

to
2009 ... ... ... ...

u
//b

s:
tp
ht

AGRICULTURE
5.5 PERIKANAN/FISHERY
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan

Tabel dan Subsektor di Kabupaten Buton, 2016 dan 2017
5.5.1
Table Number of Fish Capture Households by Subdistrict and Subsector
in Buton Regency, 2016 and 2017
Perikanan Laut Perairan Umum Jumlah

Kecamatan Marine Fisheries Inland Water Total
Subdistrict
2016 2017 2016 2017 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
. id
050 Lasalimu 448 439
. -
go - 448 439
051 Lasalimu Selatan 499 440 9 - 508 440

ps
.b
052 Siotapina 581 895 5 - 586 895

ab
060 Pasarwajo 931 1 296 - - 931 1 296

nk
061 Wolowa 135 187 - - 135 187

u to
062 Wabula 447 415 - - 447 415

//b
110 Kapontori 553 476 - - 556 476

s:
tp
Buton 3 594 4 148 17 - 3 611 4 148

ht
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Buton

Source : Oceanic and Fishery Offices of Buton Regency

PERTANIAN
Produksi Perikanan Tangkap Menurut Kecamatan dan Subsektor di Kabu-

Tabel paten Buton (ton), 2016 dan 2017
5.5.2
Table Production of Fish Capture by Subdistrict and Subsector in Buton Regency
(ton), 2016 and 2017
Perikanan Laut Perairan Umum Jumlah

Kecamatan Marine Fisheries Inland Water Total
Subdistrict
2016 2017 2016 2017 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
050 Lasalimu 3 954,20 2 634,10 - - 3 954,20 2 634,10
. id
051 Lasalimu Selatan 3 184,50 3 211,50 12,90 - 3 197,40 3 211,50
052 Siotapina 3 992,50

. go
4 071,30 7,20 - 3 999,70 4 071,30
ps
.b
060 Pasarwajo 5 579,90 8 543,00 - - 5 579,90 8 543,00

ab
061 Wolowa 1 294,40 1 605,80 - - 1 294,40 1 605,80

nk
062 Wabula 3 414,40 3 228,40 - - 3 414,40 3 228,40

u to
110 Kapontori 2 922,40 2 292,70 - - 2 922,40 2 292,70

//b
Buton 24342,30 25586,80 20,10 0,00 24362,40 25586,80

s:
tp

ht

AGRICULTURE
Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan

Tabel dan Jenis Budidaya di Kabupaten Buton, 2017
5.5.3
Table Number of Aquaculture Households by Subdistrict and Type of
Aquaculture in Buton Regency, 2017
Keramba
Kolam Jaring
Tambak Sawah
Kecamatan Budidaya Laut Fresh Apung Jumlah
Brackish Paddy
Subdistrict Marine Culture Water Cage Total
Water Pond Field
Pond Floating
Cage Net
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
050 Lasalimu 2 - - 11 - 13
.
051 Lasalimu Selatan 24 . -
go3 4 2 33
ps
052 Siotapina 75 - - - - 75
.b
060 Pasarwajo - - 2 28 - 30
ab
061 Wolowa - - - - - -
nk
062 Wabula - - - - - -
u to
110 Kapontori 124 1 8 13 2 148

//b
Buton 225 1 13 56 4 299

s:
tp

ht

PERTANIAN
Produksi Perikanan Budidaya Menurut Kecamatan dan Sub-

Tabel sektor di Kabupaten Buton (Ton), 2017
5.5.4
Table Production of Aquaculture by Subdistrict and Subsector in Buton
Regency (ton), 2017
Keramba
Budidaya Kolam Jaring
Tambak Sawah
Kecamatan Laut Fresh Apung Jumlah
Brackish Paddy
Subdistrict Marine Cul- Water Cage Total
Water Pond field
ture Pond Floating
Cage Net
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
. id
050 Lasalimu 31 - - 2 - 33,77

. go
- - 3 - 554,56
ps
.b
052 Siotapina 1852 - - - - 1 852,32

ab
060 Pasarwajo - - - 13 - 12,67

nk
061 Wolowa - - - - - -
u to
062 Wabula - - - - - -
//b
s:
110 Kapontori 3798 10 - 207 - 4 015,94

tp
Buton 6 233,92 10,31 - 225,03 - 6 469,26

ht


AGRICULTURE
Produksi Pendaratan Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap dan Tahun

Tabel di Kabupaten Buton (ton), 2017
5.5.5
Table Production of Fish Landing by Type of Fishing Tools and Year in
Jenis Alat Tangkap

2016 2017
Type of Fishing Tool
(1) (2) (3)
1 Pukat Cincin/ Purse Seine 3 985,60 4 096,80
id
.
2 Jaring Lainnya/ Other Toil 4 007,20 4 212,10
. go
3 Pancing Ulur/ Hand Line 6 386,40 6 598,30
ps
.b
4 Bagan/ Bagan 1 265,70 1 477,10

ab
5 Huhate/ Pole and Line 1 702,90 1 904,40

nk
6 Pancing Gurita/ Cumi / Octopus/Squid Fishing Rod 78,10 79,20

u to
7 Pancing Tonda/ Troll Line 4 805,80 4 917,40

//b
s:
8 Pancing Lainnya/ Other Fishing 831,20 843,00

tp
9 Perangkap/ Toil 1 350,30 1 458,60

ht


PERTANIAN
Produksi Pendaratan Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap dan Ta-

Tabel 5.5.6 hun di Kabupaten Buton (ton), 2016
Table Production of Fish Landing by Type of Fishing Tools and Year in
Jenis Ikan
2016 2017
Type of Fish
(1) (2) (3)

1 Teri 315,50 331,90
2 Belanak 759,90 222,70
id
3 Ikan Terbang 182,70 141,40
.
4
5
Julung-Julung
Kembung
. go 693,30
1 973,40
242,40
1 312,60
ps
6 Layang 3 870,50 3 319,90
7 Bentong/Katombong/Selar 1 352,90 1 219,20
.b
8 Tembang 498,40 490,80

ab
9 Tuna Mata Besar 245,20 181,20

nk
10 Tuna Sirip Biru 234,40 13,30

11 Tuna Madidihang (YFT) 1 389,30 1 227,60
to
12 Tongkol 3 017,20 4 235,90

u
13 Cakalang 1 280,90 4 664,90

//b
14 Tenggiri 849,30 1 080,40

s:
15 Kuwe/Bobara 1 355,90 1 874,20

16 Bawal 303,10 501,00
tp
17 Setuhuk Hitam/Layaran/Marlin 279,00 661,70

ht
18 Lencam 759,70 532,20

19 Kakap Batu 630,80 115,80
20 Bambangan/Kakap Merah 105,90 160,80
Buton
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton

Source : Fishery and Oceanic Offices of Buton Regency

AGRICULTURE
Lanjutan Tabel 5.5.6/Continued Table 5.5.6
Produksi Pendaratan Ikan Menurut Jenis Alat Tangkap dan

Tabel 5.5.6 Tahun di Kabupaten Buton (ton), 2016
Table Production of Fish Landing by Type of Fishing Tools and Year
in Buton Regency (ton), 2016
Jenis Ikan
2016 2017
Type of Fish
id
(1) (2) (3)
.
21
22
Kurisi
Biji Nangka go
. 441,20
744,90
193,30
202,70
ps
23 Alu-Alu/Kaso/Baracuda 153,70 78,40
24 Kerong-Kerong 139,30 29,30
.b
25 Ayam-Ayam 239,90 229,20

ab
26 Ekor Kuning 108,50 97,60

nk
27 Kerapu Karang 580,00 317,20

28 Kerapu Bebek - -
to
29 Kerapu Lumpur - -
u
30 Kerapu Sunu 193,30 140,40

//b
31 Baronang Lingkis 225,8 616,2

s:
32 Ikan Baronang 507,9 645,3

33 169,3 254,00
tp
Kakak Tua
34 Kepiting 24,20 37,80
ht
35 Rajungan - -
36 Cumi-Cumi 717,10 93,20
37 Sotong 19,20 43,20
38 Gurita 51,60 56,40
39 Hewan Lunak Lainnya (Teripang) - 22,80
Buton 24 413,20 25 586,90
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buton

Source : Fishery and Oceanic Offices of Buton Regency

PERTANIAN
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
INDUSTRI DAN ENERGI
Bab ini menyajikan data serta This chapter presents data and
ulasan secara ringkas hasil briefly review the results of devel-
kegiatan pembangunan pada opment activities in the sectors of
sektor - sektor industri, listrik dan industry, mining, electricity and
air minum di Kabupaten Buton. drinking water in Buton.
id
Industri Industry
.
Sebagaimana yang diamanat-
. go As mandated by the conti-
ps
kan oleh Undang-undang, pem- tution, the development of industry

.b
bangunan dibidang industri di- aimed at expanding employment

ab
tujukan untuk memperluas kesem- opportunities, increasing exports,

supporting regional development
nk
patan kerja, meningkatkan ekspor,

menunjang pembangunan daerah and utilizing natural as well as hu-
to
serta memanfaatkan sumber alam man resources. Accordingly, the

u
government gives wide opportuni-

//b
dan sumber daya manusia. Sejalan

dengan itu, maka dewasa ini ty to the public to establish various
s:
pemerintah memberikan kesem- activities in the industrial field.

tp
patan yang seluas-luasnya kepada Presentation of data on this indus-

ht
masyarakat untuk membuka try are grouped according to the

berbagai kegiatan dalam bidang number of employees who work on
industri. the biggest industry are:

INDUSTRY AND ENERGY
Penyajian data tentang indus- large and medium industries, small

tri ini dikelompokkan menurut and micro industries. Industries
banyaknya tenaga kerja yang which has 100 employees or more
bekerja pada industri terbesar yai- are classified as a large scale in-
tu: industri besar dan sedang, industry, industry with 20 to 99 em-
dustri kecil dan mikro. Industri ployees are classified as medium
yang memiliki tenaga kerja 100 industries, 5 (five) to 19 people
orang atau lebih diklasifikasikan classified as small industries and
sebagai industri besar, 20 sampai less than five employees are micro
id
dengan 99 orang diklasifikasikan industries.
.
sebagai industri sedang, 5 (lima)
sampai dengan 19 orang diklasifi-
. goIndustrial enterprise data,
presented were obtained from two
ps
kasikan sebagai industri kecil dan sources, namely from the Survey of
.b
kurang dari lima orang adalah in- Large and Medium Manufacturing
ab
dustri mikro. Establishment Survey in 2009 and

Data perusahaan industri yang from the Industry and Trade Office
nk
disajikan, diperoleh dari dua sum- of Buton.

to
ber, yaitu dari hasil Survei Industri

u
Besar dan sedang tahun 2009 dan

//b
dari dinas perindustrian dan

s:
perdagangan kabupaten Buton.

tp
1. Pengumpulan data industri 1. Data collection of large and

ht
besar dan sedang dilakukan medium industry is conduct-

melalui Survei Industri Besar ed through the large and
dan sedang dilaksanakan Medium Manufacturing
setiap tahun secara lengkap Establishment Survey that
(sensus) sejak tahun 1975. has been done annually for
Survei Industri Besar dan all industries (census) since
Sedang mencakup semua 1975. Large and Medium
perusahaan industri yang Manufacturing Establish-
mempunyai tenaga kerja 20 ment Survey covers all in-

INDUSTRI DAN ENERGI
orang atau lebih. dustrial enterprises with 20

workers or more.
2. Klasifikasi industri yang 2. The industrial classification

digunakan dalam survei ini used in this survey is based
berdasar kepada Klasifikasi on the Klasifikasi Baku
Baku Lapangan Usaha Indo- Lapangan Usaha Indonesia
nesia (KBLI). KBLI adalah (KBLI). KBLI is classification
klasifikasi lapangan usaha of economic activities based
id
yang berdasar kepada Inter- on the International Stand-
.
nal Standard Industrial Clas-
sification of All Economic
. go ard Industrial Classification
of All Economic Activities
ps
Activities (ISIC)” revisi 3 (ISIC rev 3) that have been
.b
yang telah disesuaikan adapted to the local condi-

ab
dengan kondisi Indonesia. tion in Indonesia.

nk
3. Industri pengolahan adalah 3. Manufacturing Industry is

to
suatu kegiatan ekonomi defined as an economic ac-

u
yang melakukan kegiatan tivity processing basic goods

//b
mengubah suatu barang mechanically, chemically, or

s:
dasar secara mekanis, kimia manually to be finished /

tp
atau dengan tangan sehing- semi-finished, or goods

ht
ga menjadi barang jadi/ which are less value to

setengah jadi dan atau ba- goods of higher value, and
rang yang kurang nilainya its closer to the user end.
menjadi barang yang lebih This activity is included ser-
nilainya dan sifatnya lebih vices for industry and as-
sembling.

INDUSTRY AND ENERGY
dekat kepada pemakai

akhir. Termasuk dalam
kegiatan ini adalah jasa in-
dustri dan pekerjaan pe-
rakitan (assembling).
4. Jasa industri adalah 4. Services industries are in-

kegiatan industri yang mela- dustrial activities that serve
yani keperluan pihak lain. the needs of others. In this
id
Pada kegiatan ini bahan activity, the raw material
.
baku disediakan oleh pihak
lain sedangkan pihak pen-
. go
provided by the others while
the workers are paid as a
ps
golah hanya melakukan compensation for pro-
.b
pengolahannya dengan cessing raw materials.

ab
mendapat imbalan sebagai

balas jasa (upah maklon).
nk
to
5. Perusahaan atau usaha in- 5. Manufacturing establish-

u
dustri adalah suatu unit ment is defined as a produc-

//b
(kesatuan) usaha yang tion unit engaged in eco-

s:
melakukan kegiatan nomic activity, producing

tp
ekonomi, bertujuan goods or service, located in

ht
menghasilkan barang atau a building or in a certain

jasa, terletak pada suatu location, keeping a business
bangunan atau lokasi terten- record concerning the pro-
tu dan mempunyai catatan duction and cost structure,
administrasi tersendiri and having a person or
mengenai produksi dan more that are responsible to
struktur biaya serta ada those activities.
seorang atau lebih yang

INDUSTRI DAN ENERGI
bertanggung jawab atas usaha

tersebut.
6. Industri Pengolahan 6. Manufacturing industries

dikelompokkan ke dalam 4 grouped into four catego-
golongan berdasarkan banyak- ries based on the number of
nya pekerja, yaitu: Industri workers, namely: Large
Besar (100 orang pekerja atau scale industries (100 em-
lebih), Industri Sedang/ ployees or more), Medium /
id
Menengah (20-99 orang High scale industries (20-99
.
pekerja), industri kecil (5-19
orang pekerja) dan Industri
. go workers), small scale indus-
tries (5-19 workers), and
ps
Mikro (1-4 orang pekerja). Micro Industries (1-4 work-
.b
ers).
ab
7. Input atau Biaya Antara adalah 7. Input or Intermediate Cost is

biaya yang dikeluarkan dalam defined as cost of raw mate-
nk
proses industri yang berupa rials and supporting materi-

to
bahan baku, bahan bakar, ba- al, fuel, other materials,

u
rang lainnya diluar bahan ba- electricity, industrial ser-

//b
ku/ bahan penolong, jasa in- vices, building rent, and non
s:
dustri, sewa gedung dan biaya -industrial services.

tp
jasa non-industri.
ht
8. Output adalah nilai keluaran 8. Output is defined as total

yang dihasilkan dari proses value of all processed goods
kegiatan industri yang beru- which include production,
pa barang yang dihasilkan, electricity sold, industrial
tenaga listrik yang dijual, services, profits, charge in
jasa industri, keuntungan stocks and other incomes.
jual beli, pertambahan stok

INDUSTRY AND ENERGY
barang setengah jadi dan

penerimaan lainnya.
9. Nilai Tambah adalah 9. Value added is defined as

besarnya output dikurangi substraction from output to
besarnya nilai input input.
(antara).
id
10. Pengeluaran untuk tenaga 10. Labor cost is defined as
.
kerja adalah merupakan
imbalan atas jasa-jasa yang
. go
compensation for workers in
the form of money and
ps
telah dikorbankan oleh goods. Labor cost covers
.b
pekerja untuk pihak lain wage and salary, overtime

ab
yang meliputi upah/gaji, pay, bonus n cash and

upah lembur, hadiah, bonus goods, pension funds, soc a
nk
dan sejenisnya, iuran dana allowance, accident allow-

to
pensiun, tunjangan sosial, ance e c.

u
tunjangan kecelakaan dan

//b
lainnya.
s:
11. Fixed asset is working capi-

tp
11. Modal Tetap adalah modal tal tha can be used for
ht
kerja yang dapat digunakan more than one yea .

lebih dari satu tahun.
12. Indirect Tax is tax paid by
12. Pajak Tidak Langsung adalah establishment including value
pajak yang langsung added taxes (PPn).
dibayarkan oleh perus-
ahaan. Termasuk PPn.

INDUSTRI DAN ENERGI
13. Bahan baku adalah bahan- 13. Raw Material is materials

bahan yang digunakan unused in he production pro-
tuk proses produksi dalam cess of p oduc on goods.
membentuk suatu barang
produksi.
14. Barang yang dihasilkan ada- 14. Outcome product is goods

lah barang yang dihasilkan related n the production
dalam proses produksi. p ocess.
. id
15. Mulai tahun 2002, indeks
produksi industri besar dan
. go 15. Since 2002, the industrial
production indices of large
ps
sedang / menengah and medium manufacturing

.b
menggunakan kerangka have been calculated based

ab
sampel tahun 2000. Sesuai on the 2000 sampling

dengan kerangka sampel, frame, the indices can be
nk
maka indeks hanya dapat calculated maximally only in

to
disajikan maksimal dalam 2 2 digits of ISIC Revision 3.

u
digit ISIC Revisi 3.

//b
s:
16. Metodologi penarikkan 16. The methodology of the

tp
sampel menggunakan “Cut sample selection was based

ht
Off Point” dan PPS. on “Cut Off Point” and PPS.
17. Klasifikasi Industri 17`. Classification of Industry

a. Makanan dan Minuman a. Food and beverages
b. Pengolahan Tembakau b. Tobacco
c. Tekstil c. Textiles
d. Pakaian Jadi d. Confection

INDUSTRY AND ENERGY
e. Kulit, barang kulit dan e. Leather, leather goods

alas kaki and footwear.
f. Kayu, barang dari kayu f. Wood, articles of wood
(tidak termasuk furni- (excluding furniture)
ture) dan barang- and woven goods.
barang anyaman
g. Kertas dan barang yang g. Paper and Paper Prod-
terbuat dari kertas ucts
h. Penerbitan, percetak- h. Publishing, Printing and
id
kan dan reproduksi me- Reproduction of Record-
.
i.
dia rekaman
Batu bara, pengilangan
.go
i.
ed Media
Coal, petroleum refining
ps
minyak bumi dan pen- and petroleum refining
.b
golahan gas bumi, ba- and nuclear materials.

ab
rang-barang dari pengi-

langan minyak bumi
nk
dan bahan nuklir.

to
j. Kimia dan barang- j. Chemical and chemical

u
barang dari bahan kimia products

//b
k. Karet, barang dari karet k. Rubber, rubber products

s:
dan plastik and plastic

tp
l. Barang galian bukan l. Non-metal mineral

ht
logam products
m. Logam dasar m. Basic metal
n. Barang-barang dari n. Metal goods except
logam kecuali mesin machinery and equip-
dan peralatannya ment
o. Mesin dan perlengka- o. Machinery and equip-
pannya ment
p. Mesin, peralatan kan- p. Machinery, office equip-
tor, ment, accounting

INDUSTRI DAN ENERGI
akuntansi dan pen- and data processing.

golahan data
q. Mesin listrik lainnya dan q. Other electrical ma-
perlengkapannya chines and equipment
r. Radio, Televisi dan r. Radio, television and
peralatan komunikasi communication equip-
serta perlengkapannya ment
s. Peralatan kedokteran, s. Medical equipment,
alat-alat ukur, perlatan measuring tools, naviga-
id
navigasi, peralatan tion equipment, optical
.
t.
optik, jam dan lonceng
Kendaraan bermotor
. go instrument, watches and
clock
ps
u. Alat angkutan, selain t. Motor vehicle
.b
kendaraan bermotor u. Transport equipment,

ab
roda empat atau lebih other than automobiles

v. Furnitur dan pen- or more.
nk
golahan lainnya v. Furniture and other

to
w. Daur ulang manufacturing

u
w. Recycling
//b
s:
18. Pengumpulan data industri 18. The data collection of micro

tp
mikro dan kecil (IMK) di and small industries (IMK)

ht
peroleh dari Survei Industri held by IMK Survey, and also

Miro dan Kecil, serta melalui from secondary data collec-
pengumpulan data tion from Disperindag.
sekunder dari Dinas Perin-
dustrian dan Perdagangan.

INDUSTRY AND ENERGY
6 ENERGI/ENERGY
Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan Menurut Pelanggan
Tabel di Kabupaten Buton, 2017
6.1
Table Number of Customer and Distributed Clean Water by Type of
Customers in Buton Regency, 2017
Pelanggan Pelanggan Air Disalurkan Nilai (Rp)

Customers Customers Distributed Water (m3) Value (Rp)
(1) (2) (3) (4)
Sosial 44 8 040 35 245 250
. id
Rumah Tangga 2 977 352 000 2 485 137 542
Instansi Pemerintah 88
. go 41 278 351 882 658
ps
.b
Niaga 1 2 697 31 141 200

ab
Industri - - -
nk
Khusus - - -
u to
Jumlah 3 110 404 015 2903 406 650

//b
s:
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Buton
Source : The Water Supply Company of Buton Regency

tp
ht

INDUSTRI DAN ENERGI
Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Daerah Air Minum di Kabu-

6.2
Table Number Labors of Water Supply Establishment in Buton Regency,
2017
Tenaga Kerja Laki-laki Perempuan Jumlah

Workers Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
id
1. Pekerja Operasional … … …
.
. go
ps
.b
2. Pekerja Lainnya … … …
ab
nk
Jumlah
to
78 25 103
Total
u
//b
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Buton

s:
Source : The Water Supply Company of Buton Regency

tp
ht

INDUSTRY AND ENERGY
. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PERDAGANGAN
Kegiatan perdagangan di Ka- Trade activities in Buton re-

bupaten Buton terdiri dari gency consist of export and import
perdagangan ekspor dan impor and also the trading between is-
serta perdagangan antar pulau. lands. On export trading, the kinds
Pada perdagangan ekspor, jenis of things which is sold consist of
barang yang diperdagangkan meli- various commodities from mining
puti berbagai komoditas dari hasil and fishery. Than on import activi-
id
pertambangan, perikanan. Se- ties, the kinds of things which is
.
dangkan pada kegiatan impor, ba-
rang yang diimpor yaitu barang
. go imported consist of capital things,
and also electronic things.
ps
modal dan barang elektronik.
.b
1. Sistem pencatatan statistik

ab
1. The export and import Statistic

ekspor dan impor adalah recording system is a general
nk
“General Trade” dengan wila- trade with area recording cov-

to
yah pencatatan meliputi se- ered all area Indonesian’s toll-

u
luruh wilayah kepabeanan booth. Before 2008, export and

//b
Indonesia. Sebelum tahun import statistic recording sys-

s:
2008, sistem pencatatan statis- tem is special Trade with area

tp
tik impor adalah recording covered all Indone-

ht
“SpecialTrade” dengan wilayah sian’s tollbooth except foreign

pencatatan meliputi seluruh area.
wilayah kepabeanan Indonesia
kecuali kawasan berikat/
diperlakukan sebagai luar
negeri.

TRADE
2. Pengesahan dokumen 2. Legalization of tollbooth export

kepabeanan ekspor dan impor and import document is
dilakukan oleh Bea dan Cukai worked by customs office
berdasarkan persetujuan based on thing unloading and
Muat/Bongkar barang. loading approval.
3. Data ekspor berasal dari doku- 3. The export data is taken from
men kepabeanan BC 3.0 atau tollbooth document BC 3.0 or
id
yang disebut dokumen Pem- called as an Export Notice Doc-
.
beritahuan Ekspor Barang
(PEB) yang diisi oleh eksportir.
. goument that filled by exporter.
ps
.b
4. Data impor berasal dari doku- 4. The import data is taken form
ab
men kepabeanan BC 2.0 atau tollbooth document BC 2.0 or

yang disebut dokumen Pem- called as Import Notice Docu-
nk
beritahuan Impor Barang (PIB) ment and tollbooth document

to
dan dokumen kepabeanan BC 2.3 that record the import

u
2.3 yang mencatat impor ba- things from foreign countries

//b
rang dari Luar Negeri ke Kawa- to Bounded Zone Area.

s:
san Berikat.
tp
ht
5. Barang-barang yang dikirim 5. Goods sent abroad for pro-

keluar negeri untuk diolah cessing purposes are recorded
dicatat sebagai ekspor, se- as export while its product sent
dangkan hasil olahan yang to Indonesia are recorded as
dikembalikan ke Indonesia import.
dicatat sebagai impor.

PERDAGANGAN
6. Barang-barang luar negeri 6. Foreign goods that processing

yang diolah di dalam negeri in Indonesia are still recorded
dicatat sebagai barang impor as import although the prod-
meskipun barang olahan ter- ucts will be sent to abroad.
sebut akan kembali ke luar
negeri.
7. Barang-barang yang tidak 7. The following goods are not

dicakup dalam pencatatan : included in the statistics:
id
a. Pakaian dan barang- a. Clothes and passenger’s
.
barang
penumpang.
perhiasan
. go jewelry
ps
b. Barang-barang bawaan b. Luggage of passenger for
.b
penumpang dari luar own use, except refrigera-

ab
negeri untuk dipakai tor, television, etc.

sendiri; kecuali lemari es,
nk
pesawat televisi dan se-

to
bagainya.
u
c. Barang-barang untuk c. Goods imported for the use

//b
keperluan perwakilan of foreign representative

s:
kedutaan suatu Negara. countries/embassies.

tp
d. Barang-barang ekspedisi d. Goods of expeditions, and

ht
dan eksebisi atau shows or exhibitions.

pameran. e. Military goods directly im-
e. Barang-barang untuk mili- ported by the Armed
ter, yang diimpor lang- Forced.
sung oleh angkatan ber-
senjata.
f. Pembungkus/peti kemas f. Packing/containers to be
untuk diisi kembali. refilled.

TRADE
Uang dan surat-surat berhar- Money and securities.

ga. Sample goods
Barang-barang contoh
8. Sistem pengolahan dokumen 8. The document processing sys-

impor/ekspor Indonesia ada- tem of import / export Indone-
lah system “Carry Over” yaitu sia is the system "Carry Over"
dokumen ditunggu selama is a document waiting for a
satu bulan, setelah bulan ber- month, after the current
id
jalan, sedangkan dokumen- month, while the late docu-
.
dokumen yang terlambat akan
diolah pada bulan berikutnya.
. go
ments will be processed in the
next month. Thus, the docu-
ps
Dengan demikian, dokumen ment previous months were
.b
bulan-bulan sebelumnya yang received late and enter the

ab
terlambat diterima dan masuk current month, enacted as the

pada bulan berjalan, diberla- month of processing.
nk
kukan sebagai bulan pen-

to
golahan.
u
//b
9. Negara utama adalah Negara 9. The primary country is a coun-

s:
yang mempunyai nilai ekspor/ try which has great export/

tp
impor besar. import value.

ht
10. Pelabuhan utama adalah 10. The main port is the port that
pelabuhan yang mempunyai has the largest export/import
nilai ekspor/impor terbesar. value.
11. Ekspor, jika dilihat peranan 11. Export , if viewed the role of
setiap sektor ekonomi/jenis each economic sector / type

PERDAGANGAN
komoditas ekspor terhadap of commodity exports to total

total nilai ekspor, maka ko- export value, then the com-
moditi yang dominan adalah modity is the dominant mining
sektor pertambangan dan sector and plantation crops.
hasil perkebunan. Viewed from the destination
Dilihat dari Negara tujuan, country, the biggest export is
ekspor terbesar adalah Korea North Korea, in the second are
Utara, urutan ke dua adalah Australian and the third to
Australia dan yang ketiga ada- China, the fourth to Japan. The
id
lah China, urutan ke empat ke fifth is Malaysia. Sixth and
.
Negara Jepang. Urutan ke lima
adalah Negara Malaysia. Uru-
. go seventh respectively to Swit-
zerland and Thailand.
ps
tan ke enam dan ke tujuh mas- While looking at the port of
.b
ing-masing ke Negara Swiss origin, is the biggest export

ab
dan Thailand. from the port Kolaka / Poma-

Sedangkan ditinjau dari laa, the second is from the
nk
pelabuhan asal, ekspor port Kabaena and the third is

to
terbesar adalah dari the Port of Kendari.

u
pelabuhan Kolaka/Pomala,
//b
yang kedua adalah dari

s:
pelabuhan Kabaena dan yang

tp
ketiga adalah Pelabuhan Kota

ht
Kendari.
1. Perdagangan antar pulau. 1. Inter-island trading. In the

Dalam kegiatan perdagangan Inter island activities, goods
antar pulau, barang-barang are traded in Southeast Sula-
yang diperdagangan di Sula- wesi is composed of two
wesi groups. The first gr b oup is a

TRADE
Tenggara terdiri dari dua ke- commodity crops include: agri-

lompok. Kelompok pertama culture, farming, farms and
adalah komoditas hasil bumi forest products. The second
yang meliputi: hasil pertanian, group is a commodity marine
perkebunan, peternakan dan products, which include fish
hasil hutan. Sedangkan ke- and other marine products.
lompok kedua adalah komodi-
tas hasil laut, yang meliputi
ikan dan hasil-hasil laut
id
lainnya.
.
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

PERDAGANGAN
7.1 PERDAGANGAN / TRADE

Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Badan Hukum
Tabel di Kabupaten Buton, 2012-2017
7.1.1
Table Number of Establishments by Type of Business Entity
in Buton Regency, 2012-2017
Tipe Badan Hukum

2012 2013 2014 2015 2017
Type of Business Entity
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Perseroan Terbatas 17 1 36 36 7
id
CV/Firma 44 40 40 40 49
.
Koperasi 4
. go 1 234 234 237
ps
Perorangan 78 31 36 36 57
Lainnya 1 ... ... ... ...

.b
ab
Jumlah/Total ... ... ... ... ...

nk
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buton

Source : Industrial and Trading Office of Buton Regency
u to
//b
s:
tp
ht

TRADE
Volume dan Nilai Perdagangan Antar Pulau Menurut Hasil

Bumi dan Laut serta Barang Strategis di Kabupaten Buton,
Tabel 7.1.2 2017
Table Volume and Value of Inter Island Trade by Products in
Buton Regency, 2017
Nilai (000 rupiah)

Satuan Volume Value (000
Hasil Bumi dan Laut Unit Volume Rupiahs)
Products
(1) (2) (3) (4)
id
Tanaman Pangan/
1 Agriculture Ton ... ...
.
2 Perkebunan/ Plantaton Ton
. go ... ...
ps
3 Peternakan/ Livestock Ton ... ...
.b
4 Perikanan/ Fshary Ton ... ...

ab
5 Hasil Kehutanan / Forast Products Ton ... ...

nk
6 Lainnya/ Other Ton ... ...

to
Buton Tengah Ton ... ...

u
//b

s:
tp
ht

PERDAGANGAN
Jumlah Pasar Dirinci Menurut Jenisnya dan

7.1.3
Table Number of Market Specified by Type and Sub-
Jenis Pasar
Type of Market
Kecamatan
Subdistrict Pasar Umum Pasar Ikan
General Market Fish Market
(1) (2) (3)

010 Lasalimu 3 ...
id
020 Lasalimu 1 ...
.
030 Siotapina
040 Pasarwajo
. go 3
5
...
...
ps
050 Wolowa 0 ...
.b
060 Wabula 0 ...

ab
070 Kapontori 8 ...

Buton 20 ...
nk
to

u
//b
s:
tp
ht

TRADE
Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Kecamatan di

Tabel Kabupaten Buton , 2017
7.1.4
Table Number of Trading Facilities by Subdistrict in Buton
Regency, 2017
Kecamatan Toko Kios Warung

Subdistrict Store Kios Stall
(1) (2) (3) (4)
010 Lasalimu ... ... ...
020 Lasalimu Selatan ... ... ...
030 Siotapina ... ... ...
id
040 Pasarwajo ... ... ...
.
050 Wolowa ... . go
... ...
060 Wabula ... ... ...
ps
070 Kapontori ... ... ...

.b
Buton ... ... ...

ab
nk

u to
//b
s:
tp
ht

PERDAGANGAN
Tabel 7.1.5 Jumlah Pedagang Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017

Table Number of Merchants by Subdistrict in Buton Regency, 2017
Kecamatan Pedagang Besar Pedagang Menengah Pedagang Kecil

Subdistrict Wholesaler Medium Trader Small Trader
(1) (2) (3) (4)
010 Lasalimu ... ... ...
020 Lasalimu Selatan ... ... ...
id
030 Siotapina ... ... ...
.
040 Pasarwajo
050 Wolowa
...
...
. go ...
...
...
...
ps
060 Wabula ... ... ...

.b
070 Kapontori ... ... ...

ab
Buton ... ... ...

nk
to

u
//b
s:
tp
ht

TRADE
Jumlah Koperasi Menurut Jenis Koperasi dan Kecamatan di Ka-

Tabel bupaten Buton, 2017
7.1.6
Table Number of Cooperatives by Type of Cooperative and Subdistrict
Kecamatan Lainnya Jumlah

KUD KPR KOPKAR
Subdistrict Other Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
010 Lasalimu ... ... ... ... ...

020 Lasalimu Selatan ... ... ... ... ...
id
.
030 Siotapina ... ... ... ... ...
040 Pasarwajo ...
. ...
go... ... ...
ps
050 Wolowa ... ... ... ... ...

.b
060 Wabula ... ... ... ... ...

ab
070 Kapontori ... ... ... ... ...

nk
Buton ... ... ... ... ...

u to

//b

s:
tp
ht

PERDAGANGAN
Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten

Tabel Buton, 2013‒2017
7.1.7
Table Number of Trading Facilities by Type of Facility in Buton Re-
gency, 2013‒2017
Sarana Perdagangan
2013 2014 2015 2017
Trading Facilities
(1) (2) (3) (4) (5)
Pasar Umum ... ... ... ...

Pasar Desa ... ... ... ...
id
... ... ... ...
.
Toko
Kios
. ... go ... ... ...
ps
Warung ... ... ... ...
.b
Rumah Makan/Restoran ... ... ... ...

ab
Jumlah/Total ... ... ... ...

nk

to

u
//b
s:
tp
ht

TRADE
7.2 EKSPOR & IMPOR/ EXPORT & IMPORT
Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton (US$), 2009

Tabel 7.2.1 – 2017
Table Value Export in Buton Port (US$), 2009 – 2017
Tahun Nilai
Year Value
(1) (2)
id
...
.
2009
2010
. go
...
ps
2011 ...
.b
2012 ...
ab
2013 ...
nk
2014 ...
to
...
u
2015
//b
2017 ...
s:
tp
ht
Sumber : Dokumen Impor Kepabeanan Ditjen Bea dan Cukai (PIB)
Source : Customs Declaration Documents from Directorate General of
Of Customs And Exicise ( Import Declaration)

PERDAGANGAN
Volume dan Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton Menurut

Tabel Jenis Komoditas, 2017
7.2.2
Table Volume and Value Export in Buton Port by Commodities,
2017
Tahun Volume (kg) Nilai (US$)

Year Volume (kg) Value (US$)
(1) (2) (3)
1 Alas kaki, pelindung kaki dan sejenisnya/ Foot-
wear, gaiters and the like; parts of such articles ... ...
Barang dari besi atau baja/ Articles of iron and
id
2
steel ... ...
.
3
4
Ikan dan udang / Fish and crustaceans
Kakao dan olahannya/ Cocoa and cocoa prepara-
tions
. go ...
...
...
...
ps
5 Karet dan barang dari karet/ Rubber and articles
thereof ... ...
.b
6 Macam-macam barang hasil pabrik/ Miscellaneous

ab
articles of base metal ... ...

7 Mesin dan peralatan listrik serta bagiannya/
nk
Electrical machinery and equipments; sound re- ... ...

corders/reproducers, visual, parts
to
8 Produk keramik/ Ceramic products

... ...
u
//b
9 Perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia/

Tools, implements, cutlery, spoon and forks, of ... ...
base metal and parts thereof
s:
10 Mesin dan pesawat mekanik/ Nuclear reactors,

tp
boilers, machinery and mechanical appliances; ... ...

parts thereof
ht
11 Kendaraan selain yang bergerak di atas rel/ Vehi-

cles other than railway/tramway, and parts and ... ...
accessories thereof
12 Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi,
serta perlengkapannya ... ...
... ...
... ...
Source : Customs Declaration Documents from Directorate General of Customs and Excise (Import Declaration )

TRADE
Volume dan Nilai Ekspor di Pelabuhan Buton Menurut

Tabel Negara Tujuan, 2017
7.2.3
Table Volume and Value Export in Buton Port by Country,
2017
Komoditas Volume (kg) Vol- Nilai (US$)
Commodities ume (kg) Value (US$)
(1) (2) (3)
1 Belanda ... ...

2 Hongkong ... ...
3 Salaman Island ... ...
. id
Jumlah / Total
. go
ps
.b

ab
Source : Customs Declaration Documents from Directorate General of Customs and Excise (Import
Declaration)
nk
u to
//b
s:
tp
ht

PERDAGANGAN
Tabel 7.2.4 Nilai Impor di Pelabuhan Buton (US$), 2009 – 2017

Table Value Import in Buton Port (US$), 2009 – 2017
Tahun Nilai
Year Value
(1) (2)
2009 ...
2010 ...
. id
2011 ...
2012
. go ...
ps
...
.b
2013
ab
2014 ...
nk
2015 ...
u to
2017 ...
//b
s:

tp
Source : Customs Declaration Documents from Directorate General of

Of Customs And Exicise ( Import Declaration)
ht

TRADE
Volume dan Nilai Impor di Pelabuhan Buton Menurut

Tabel Jenis Komoditas, 2017
7.2.5
Table Volume and Value Import in Buton Port by Commodi-
ties, 2017
Volume
Tahun (kg) Nilai (US$)
Year Volume Value (US$)
(kg)
(1) (2) (3)
1 Alat dan aparat optik, fotografi, sinematografi, serta
perlengkapannya/ Optical, photographic, cinematograph- ... ...
ic, measuring, checking, medical instruments
2 Aneka produk kimia/ Miscellaneous chemical products ... ...
id
3 Bahan bakar mineral/ Mineral fuels, mineral oils and
products of their distillation
... ...
.
4 Barang dari besi atau baja/ Iron and steel
5 Karet dan barang dari karet/ Rubber and articles thereof
. go ...
...
...
...
ps
6 Kendaraan selain yang bergerak di atas rel/ Vehicles
other than railway/tramway, and parts and accessories ... ...
.b
thereof
ab
7 Mesin dan peralatan listrik serta bagiannya/ Electrical

machinery and equipments; sound recorders/ ... ...
nk
reproducers, visual, parts

8 Mesin dan pesawat mekanik/ Nuclear reactors, boilers,
... ...
to
machinery and mechanical appliances; parts thereof

9 Perabot rumahtangga/ Furnitures, bedding, mattress
... ...
u
supports, cushions and stuffed furnishing

//b
10 Perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia/ Tools,

implements, cutlery, spoon and forks, of base metal and ... ...
s:
parts thereof
tp
11 Aluminium dan barang daripadanya/ Aluminium and

articles thereof
... ...
ht
12 Barang dari batu, gips, semen, asbes, mika atau bahan

sejenisnya/ Articles of stone, plaster, cement, asbestos, ... ...
mica or similar materials
13 Kayu dan barang dari kayu, termasuk arang kayu/ Wood
and articles of wood; wood charcoal
... ...
14 Macam-macam barang logam tidak mulia/ Miscellaneous
articles of base metal
... ...
15 Besi dan baja/ Iron and steel ... ...
Jumlah/ Total ... ...
Source : Customs Declaration Documents from Directorate General of Customs and Excise (Import
Declaration)

PERDAGANGAN
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
HOTEL DAN PARIWISATA
PENJELASAN TEKNIS TECHNICAL NOTES
1. Konsep dan definisi pariwisata 1. The concept and definition of

mengikuti rekomendasi World tourism refers to the recom-
Tourism Organization (WTO) mendations of the World
dan International Union of Torism Organization (WTO)
Office Travel Organization and international Union of
(IUOTO). Office Travel Organizations
(IUOTO)
. id
2. Wisatawan Mancanegara ialah
setiap pengunjung
.
yang
go 2. Foreign Tourist is any visitor
who visits a country outside
ps
mengunjungi suatu Negara di their homes, driven by one or
.b
luar tempat tinggalnya, di- several purposes without in-

ab
dorong oleh satu atau bebera- tending memproleh income in

pa keperluan tanpa bermaksud the places visited and duration
nk
memproleh penghasilan di of the visit no more than one

to
tempat yang dikunjungi dan year (12 months). This defini-

u
lamanya kunjungan tersebut tion includes two (2) categories

//b
tidak lebih dari satu tahun (12 of tourists, namely:

s:
bulan). Definisi ini mencakup 2

tp
(dua) kategori wisatawan

ht
mancanegara, yaitu :
a. Wisatawan (turis) ialah a. Tourists (tourists) is that
setiap pengunjung seperti every visitor to the defini-
definisi di atas yang tinggal tion above living for at
paling sedikit 24 jam, akan least 24 hours, but not
tetapi tidak lebih dari 1 more than 1 (one) year in
(satu ) tahun di tempat the places visited, with the
yang dikunjungi, dengan intent include:
maksud antara lain:

HOTEL AND TOURISM
berlibur, rekreasi, olah vacation, recreation,

raga, bisnis, menghadiri sports, business, attending
pertemuan, studi dan kun- meetings, studies and vis-
jungan dengan alasan its to health reasons.
kesehatan.
b. Excursionist ialah setiap b. Excursionist is every visitor

pengunjung seperti definisi like the above definition
di atas yang tinggal kurang are staying less than 24
id
dari 24 jam di tempat yang hours in the places visited
.
dikunjungi
“Cruise
(termasuk
Passangers”).
. go (including the "Cruise Pas-
sengers"). Cruise Passen-
ps
Cruise Passanger adalah ger is any visitor who ar-
.b
setiap pengunjung yang rives in a country where

ab
tiba di suatu Negara di they do not stay in the

mana mereka tidak accommodation available
nk
menginap di akomodasi in the country, for example

to
yang tersedia di Negara by ship.

u
tersebut, misalnya dengan

//b
kapal laut.
s:
tp
4. Penerimaan Negara dari 4. Revenue from foreign visitor is

ht
wisatawan mancanegara ada- the number of foreign fisitors

lah hasil kali antara rata-rata in Indonesia multiplied by the
pengeluaran wisman per kun- average expenditures per visit.
jungan dengan jumlah kunjun-
gan wisman.

5. Akomodasi ialah suatu usaha 5. An accommodation is an es-

yang menggunakan suatu tablishment using a building or
bangunan atau sebagian a part of any person to stay
bangunan yang disediakan eat and obtain service and
secara khusus dan setiap other facilities. Accommoda-
orang yang menginap, makan tion is segregated into hotel
serta memperoleh pelayanan and other distinguish between
dan fasilitas lainnya dengan the hotel and other accommo-
pembayaran. Akomodasi dation. The special character-
id
dibedakan antara hotel dan istic of a hotel is having a res-
.
akomodasi lainnya. Ciri khusus
dari hotel adalah mempunyai
. go taurant under the hotel man-
agement.
ps
restoran yang di bawah mana-
.b
jemen hotel tersebut.

ab
6. Hotel berbintang yaitu hotel 6. A classified hotel is an accom-

nk
yang telah memenuhi per- modation which meets speci-

to
syaratan yang telah diten- fied standards regarding phys-

u
tukan seperti persyaratan fisik, ical requirements, services

//b
bentuk pelayanan yang diberi- provided, manpower qualifica-

s:
kan, kualifikasi tenaga kerja, tions, number of rooms availa-

tp
jumlah kamar dan lainnya. ble, etc. A non-classified hotel

ht
Hotel tidak berbintang yaitu is an accommodation which

hotel yang tidak memenuhi has not met the requirements
persyaratan yang telah diten- previously mentioned.
tukan.

HOTEL AND TOURISM
7. Tingkat penghunian kamar 7. Room occupancy rate is the

hotel adalah persentase ban- number of room night occu-
yaknya malam kamar yang pied divided by the number of
dihuni terhadap banyaknya room night available, multi-
malam kamar yang tersedia. plied by 100 percent.
8. Rata-rata lamanya tamu 8. Average length of stay is the

menginap adalah hasil bagi number of bed nights used
antara banyaknya malam tem- divided by the number of
id
pat tidur yang terpakai dengan guests staying at the accom-
.
banyaknya tamu
menginap di hotel dan ako-
yang . go
modation.
ps
modasi lainnya.
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten

Gambar Buton, 2013-2017
12
Figure Number of International and Domestic Visitors in Buton Re-
gency, 2013-2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Buton

to
Source: Government Tourism Office of Buton regency

u
//b
s:
tp
ht

HOTEL AND TOURISM
8.1 HOTEL / HOTEL
Jumlah Akomodasi Hotel Menurut Kecamatan di Kabupaten

8.1.1
Tabel Buton, 2016 dan 2017
Table Number of Hotel Accomodations by Subdistrict in Buton Regency,
2016 and 2017
Hotel Kamar Tempat Tidur

Kecamatan Hotels Rooms Beds
Subdistrict
2016 2017 2016 2017 2016 2017
id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
.
050 Lasalimu

-
-
-
-
. go
-
-
-
-
-
-
-
-
ps
052 Siotapina - - - - - -
.b
ab
060 Pasarwajo 6 6 6 6 6 6
nk
061 Wolowa - - - - - -
to
062 Wabula - - - - - -
u
110 Kapontori - - - - - -
//b
Buton 6 6 6 6 6 6
s:
tp

ht

Banyaknya Hotel Bintang dan Hotel Non Bintang/Akomodasi Lainnya,

Tabel Kamar dan Tempat Tidur menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
8.1.2
Table Number of Classified Hotel and Non Classified Hotel/Others Accommoda-
tion, Room and Bed by Subdistricts in Kabupaten Buton, 2017
Hotel Non Bintang/

Akomodasi Lainnya
Kecamatan Hotel Bintang Jumlah
Non Classified Hotel/
Subdistrict Classified Hotel Total
Others
Accomodation
(1) (2) (3) (4)
050 Lasalimu - - -
id
051 Lasalimu Selatan - - -
.
052 Siotapina
. -
go - -
ps
060 Pasarwajo - 6 6
.b
ab
061 Wolowa - - -
nk
062 Wabula - - -
to
110 Kapontori - - -
u
Buton - 6 6
//b
s:

tp
ht

HOTEL AND TOURISM
Banyaknya Kamar dan Tempat Tidur pada Hotel Bintang dan

Tabel Non Bintang menurut Kecamatan di Kabupaten Buton,2017
8.1.3
Table Number of Room and Bed at Classified and Non Classified Ho-
tels by Subdistrict in Kabupaten Buton, 2017
Hotel Bintang Hotel Non Bintang

Kecamatan Classified Hotel Non Classified Hotel
Subdistrict
Kamar Tempat Tidur Kamar Tempat Tidur
Room Bed Room Bed
(1) (2) (3) (4) (5)
id
.
051 Lasalimu Selatan - .- go - -
ps
.b
060 Pasarwajo - - 53 -
ab
061 Wolowa - - - -
nk
062 Wabula - - - -
to
u
//b
Buton
s:

tp

ht

Banyaknya Tamu pada Hotel Bintang dan Non Bintang menurut

8.1.4
Table Number of Guest at Classified and Non Classified Hotels by Sub-
Hotel Bintang Hotel Non Bintang

Classified Hotel Non Classified Hotel
Kecamatan
Subdistrict Tamu As- Tamu As-
Dalam Negeri Dalam Negeri
ing ing
Domestic Domestic
Foreign Foreign
id
(1) (2) (3) (4) (5)
.
050 Lasalimu
051
Lasalimu
-
-
. go -
-
-
-
-
-
ps
Selatan
.b
ab
060 Pasarwajo - - - -
nk
061 Wolowa - - - -
to
062 Wabula - - - -
u
//b
110 Kapontori - - - 229

s:
Buton - - - 229
tp

ht

HOTEL AND TOURISM
8.2 PARIWISATA /TOURISM

Tabel 8.2.1 Data Objek Daya Tarik Wisata Kabupaten Buton, 2017
Table Data Object of Tourist Attraction in Buton Regency, 2017
ODTW Seni Wisata Agro

Wisata Wisata Wisata Wisata Budaya Event dan Industri
Kecamatan Sejarah Bahari Budaya Alam Object of Art Tahunan Kreatif
Subdistrict Historical Marine Culture Natural and Culture Annual Agro Tourism
Tour Tourism Tour Tourism Tourism Attrac- Event and Creative
tion Industries
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
050 Lasalimu 20 2 13 6 12 - -
id
Lasalimu
051 10 7 1 3 9 - -
Selatan
.
052 Siotapina 16 3 7 .3 go 9 - -
ps
060 Pasarwajo 13 13 19 8 7 1 -
.b
061 Wolowa 5 3 5 1 2 - -
ab
062 Wabula 21 6 4 - 7 - 3
nk
110 Kapontori 14 - - 7 8 - -
to
Buton 99 34 49 28 54 1 3
u
//b

s:
tp
ht

Jumlah Restoran/Rumah Makan Menurut Kecamatan di

Tabel 8.2.2 Kabupaten Buton, 2016 dan 2017
Table Number of Restaurant by Subdistrict in Buton Regency, 2016
and 2017
Tahun
Kecamatan Year
Subdistrict
2016 2017
(1) (2) (3)
050 Lasalimu - -
. id
051 Lasalimu Selatan - -
052 Siotapina
. go - -
ps
060 Pasarwajo 11 13
.b
ab
061 Wolowa - -
nk
062 Wabula - -
to
110 Kapontori - -
u
//b
Buton 11 13
s:
tp

ht

HOTEL AND TOURISM
Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kabupaten

Tabel Buton, 2013-2017
8.2.3
Table Number of International and Domestic Visitors in Buton Regency,
2013-2017
Wisatawan
Tahun Visitors Jumlah
Year Mancanegara Domestic Total
International Domestic
(1) (2) (3) (4)
id
2013 351 19 852 20 203
.
2014 509 go
23 000
. 23 509
ps
2015 680 24 634 25 314
.b
2016 409 26 360 26 769

ab
2017 533 27 430 27 963

nk
to

u

//b
s:
tp
ht

. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTATION
id
.
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTASI
1. Data transportasi dan komu- 1. Data of transportation and

nikasi meliputi : communication cover:
a. Panjang Jalan a. Length of roads
Jalan merupakan prasara- The road is a land
na angkutan darat yang transport infrastructure
sangat penting dalam that is very important in
memperlancar kegiatan expediting economic rela-
id
hubungan perekonomian, tions activities, both be-
.
baik antara satu kota dan
kota lainnya, maupun an-
. go tween the city and other
cities, and between town
ps
tara kota dengan desa dan and country and between
.b
antara satu desa dengan one villages to another.

ab
desa lainnya. Kondisi jalan Good road conditions will

yang baik akan memu- facilitate the mobility of
nk
dahkan mobilitas residents in conducting

to
penduduk dalam menga- economic relations and

u
dakan hubungan other social activities.

//b
perekonomian dan
s:
kegiatan sosial lainnya.

tp
ht
b. Angkuatan Darat b. Land Transportation

Sarana angkutan darat A means of Land transpor-
seperti kendaraan bermo- tation such as a motor
tor disamping dapat di- vehicle, beside can be used
pergunakan oleh masyara- by the people as a passen-
kat sebagai angkutan ger transportation, also
penumpang, juga dapat can be used as a transpor-
dipergunakan sebagi tation of goods produced
angkutan barang-barang in agriculture, forestry and

TRANSPORTATION
produksi hasil pertanian, other outcomes. Type of

kehutanan dan hasil-hasil ground transportation
lainnya. Jenis sarana facilities that are covered
angkutan darat yang here are motor vehicles
dicakup disini adalah ken- include passenger vehicles,
daraan bermotor yang Car load, buses and motor-
meliputi kendaraan cycles.
penumpang, mobil beban,
mobil bis dan sepeda mo-
id
tor.
.
. go
ps
c. Angkutan Laut c. Sea Transportation
.b
Sebagian besar wilayah Most of the area in Buton

ab
Buton adalah berupa is island. Therefore, the

kepulauan. Karena itu, necessary means of sea
nk
diperlukan sarana angku- transport as a means of

to
tan laut sebagai alat trans- transportation from one

u
portasi dari daerah yang area to another area. The

//b
satu ke daearah yang lain. Government of Buton Dis-

s:
Pemerintah Kabupaten trict seek a variety of ship-

tp
ping activities. The types of

Buton mengupayakan
ht
shipping business is being

berbagai jenis usaha pe-
operated in Buton today is
layaran. Jenis-jenis usaha
composed of shipping the
pelayaran yang sedang
people, and national ship-
beroperasi di Buton de-
ping.
wasa ini terdiri dari pe-
layaran rakyat dan pe-
layaran nasional.

TRANSPORTASI
d. Angkutan Udara d. Air Transportation

Sarana pelabuhan udara di Airport in Buton is not
Kabupaten Buton belum available.
ada.
e. Pos dan Telekomunikasi e. Post and telecommunica-

Pembangunan pos dan tion
giro diarahkan untuk Development on post and
memperlancar pelayaran giro directed to expedite
id
arus informasi ke seluruh the services of information
.
penjuru tanah air. Untuk
memperlancar pelayanan
. go flow throughout the coun-
try. To facilitate infor-
ps
informasi di Kabupaten mation service in Buton
.b
Buton, dewasa ini telah Regency, physical facilitate

ab
dibangun berbagai fasilitas of post and postal clearing

fisik pos dan giro sampai has been built to the vil-
nk
tingkat pedesaan yang lage level which include

to
meliputi kantor pos the post office, the addi-

u
cabang, kantor pos desa tional post office, the auxil-

//b
dan bis surat. iary post and giro office,

s:
Dengan tersedianya sara- urban mobile post, rural

tp
na fasilitas pelayanan jasa mobile post, mailing

ht
pos dan giro yang tersebar house, post office box, and
di semua kabupaten/kota, mail post.
maka kelancaran per- By providing the means of
tukaran informasi antara post and postal clearing
manusia, organisasi dan service facilities account
lembaga pemerintah di and Spread over all dis-
Sulawesi Tenggara akan tricts/cities, then the
semakin meningkat. smooth exchange of infor-
Demikian pula pelayanan mation between people,

TRANSPORTATION
benda-benda pos seperti organization and govern-

surat, wesel dan lai-lain ment agencies in Sulawesi
kepada masyarakat sampai Tenggara will increase.
ke pelosok pedesaan akan Similarly, the post goods
semakin lancar. service such as letter, mon-
ey order, etc will be going
along more smoothly to
the people in remote are-
as.
. id
2. Kendaraan bermotor adalah
setiap kendaraan yang digerak-
. go
2. Motor vehicles are any kind of
vehicles motorized by machine
ps
kan oleh peralatan teknik yang set up in those vehicles. They
.b
ada pada kendaraan tersebut, are usua y used for trans-

ab
biasanya digunakan untuk porting peoples and goods on

angkutan orang atau barang di roads except veh c es moving
nk
atas jalan raya selain ken- along a railway line. The data
to
daraan yang berjalan di atas cover all kinds of motor veh

u
rel. Kendaraan bermotor yang c es except those belong to

//b
dicatat adalah semua jenis ndones a Army Force Indone-

s:
kendaraan kecuali TNI/POLRI sian State Police and Diplo-

tp
dan Korps Diplomatik. matic Corps.

ht

TRANSPORTASI
3. Mobil penumpang adalah se- 3. Passengers’ cars are any moto

tiap kendaraan bermotor yang vehicles with no more than
dilengkapi dengan tempat e gh seats, excluding seat for
duduk untuk sebanyak- driver. can be with or with-
banyaknya delapan orang, out boo .
tidak termasuk tempat duduk
untuk pengemudi, baik
dilengkapi atau tidak dilengka-
pi bagasi.
. id
4. Mobil bis adalah setiap ken-
daraan bermotor yang
. go 4. Buses are passenger’s cars
hav ng seats for more than
ps
dilengkapi dengan tempat e gh passengers, excluding
.b
duduk untuk lebih dari delapan seat for d ver. It can be with
ab
orang, tidak termasuk tempat or without boo

duduk untuk pengemudi, baik
nk
dilengkapi atau tidak dilengka-

to
pi bagasi.
u
//b
5. Mobil truk adalah setiap ken- 5. Trucks are any motor vehi-
s:
daraan bermotor yang cles used to transport goods

tp
digunakan untuk angkutan exc ud ng passenger cars, bus-

ht
barang, selain mobil es, and moto cyc es.

penumpang, mobil bis dan
kendaraan bermotor roda dua.

TRANSPORTATION
6. Telekomunikasi adalah setiap 6. Telecommunication includes

pemancaran, pengiriman dan every transmitting, delivering
atau penerimaan dari setiap and/or receiving from every
informasi dalam bentuk tanda- information of marking, sig-
tanda, isyarat, tulisan, gambar, nal, article, picture, sound and
suara dan bunyi melalui sistem voice through strand of wire
kawat, optik, radio atau sistem systems, optic, radio or other
elektromagnetik lainnya. electromagnetic system.
id
7. Jaringan telekomunikasi adalah 7. Telecommunication network is
.
rangkaian
komunikasi
perangkat
dan
tele-
kelengka-
. go
peripheral network of tele-
communication and its equip-
ps
pannya yang digunakan dalam ment used in the means of
.b
rangka bertelekomunikasi. telecommunication.

ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTASI
Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kota menurut Jenis Per-

Gambar mukaan di Kabupaten Buton, 2012 - 2017
Figure 13 Length of State, Province and Regency/Municipality Roadby
Type of Road Surface in Buton Regency, 2012 - 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk

to
Source : Public Work Office of Buton Regency

u
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTATION
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan Jalan

Gambar di Kabupaten Buton, 2017 dalam (Km)
14 Length of Roads by Subdistrict and Type of Road Surface
Figure
. id
. go
ps
.b
ab
nk

u to
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTASI
Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Kecamatan dan Jenis

Gambar Kendaraan di Kabupaten Buton, 2017
15
Figure Number of Motor Vehicles by Subdistrict and Type of Vehicle in
Buton Regency, 2017
. id
. go
ps
.b
ab
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Buton

nk
Source: Transportation Office of Buton Regency

u to
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTATION
9.1 TRANSPORTASI/TRANSPORTATION
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Pemerintahan yang

Berwenang Mengelolanya di Kabupaten Buton, 2017 dalam
Tabel 9.1.1 (Km)
Table Length of Roads by Subdistrict and Level of Government
Authority in Buton Regency, 2017 in (Km)
Pemerintahan yang Berwenang Mengelola

Kecamatan Level of Government Authority
Subdistrict
Negara Provinsi Kabupaten/Kota Jumlah
id
State Province Regency/City Total
.
(1) (2) (3) (4) (5)
050 Lasalimu - -
. go 39 770 39 770
ps
Lasalimu Se-
051 - - 109 950 109 950
.b
latan
ab
052 Siotapina - - 41 750 41 750

nk
060 Pasarwajo - - 189 130 189 130

u to
061 Wolowa - - 16 750 16 750

//b
062 Wabula - - 18 100 18 100

s:
tp
110 Kapontori - - 64 650 64 650

ht
Jumlah/Total - - 480 100 480 100


TRANSPORTASI
Panjang Jalan Negara, Provinsi dan Kota menurut Jenis Permukaan di Kabu-
Tabel paten Buton, 2012 - 2017
9.1.2
Table Length of State, Province and Regency/Municipality Roadby Type of Road
Surface in Buton Regency, 2012 - 2017
Negara Provinsi Kabupaten/Kota

State Province Regency/City
Tahun
Year
Aspal Tidak Diaspal Aspal Tidak Diaspal Aspal Tidak Diaspal
Pavement Not Paved Pavement Not Paved Pavement Not Paved
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
id
2011 - - - - - -
.
2012 163 732
.24 222
go74 000 48 000 428 117 482 572
ps
2013 - - - - 400 635 542 273
.b
2014 - - - - 402 931 548 422

ab
2015 163 732 24 222 74 000 48 000 124 107 197 937
nk
2016 - - - - 177 706 144 238

u to

//b

s:
tp
ht

TRANSPORTATION
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Jenis Permukaan

Tabel Jalan di Kabupaten Buton, 2017 dalam (Km)
9.1.3
Table Length of Roads by Subdistrict and Type of Road Surface
Jenis Permukaan Jalan

Kecamatan Type of Road Surface
Subdistrict Aspal Tidak Diaspal Lainnya Jumlah
Pavement Not Paved Other Total
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 7 400 32 370 5 000 44 770
.
. go 33 350 154 340
ps
052 Siotapina 10 480 26 580 7 450 44 510
.b
060 Pasarwajo 93 345 127 560 59 385 280 290

ab
nk
061 Wolowa 4 825 11 925 4 825 21 575

to
062 Wabula 3 000 9 100 1 150 13 250

u
//b
110 Kapontori 14 300 55 420 6 580 76 300

s:
Jumlah
173 340 343 955 117 740 635 035
Total
tp
ht


TRANSPORTASI
Panjang Jalan menurut Pemerintah yang Ber-

wenang, Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas
Tabel Jalan di Kabupaten Buton (km), 2017
9.1.4
Table Length of Roads by level of Government Re-
sponsibility, Type of Surface, Condition and
Class of Road in Buton Regency (km), 2017
Pemerintahan yang Berwenang Mengelola

Level of Government Authority
Perincian
Detail Negara Provinsi Kabupaten/Kota
State Province Regency/City
id
(1) (2) (3) (4)
.
1. Jenis Permukaan
1.1. Diaspal
. go 173 340
ps
1.2. Kerikil -
.b
1.3. T a n a h 632 035

ab
1.4. Tidak Diperinci 296 680
2. Kondisi Jalan
nk
2.1. B a I k 117 740

to
2.2. Sedang 25 700

u
2.3. Rusak 15 410

//b
2.4. Rusak Berat 300 845

s:
3. Kelas Jalan
tp
3.1. Kelas I
ht
3.2. Kelas II
3.3. Kelas
3.4. Kelas III A
3.5. Kelas III B
3.6. Kelas III C
3.7. Tidak Diperinci


TRANSPORTATION
Panjang Jalan Menurut Kecamatan dan Kondisi Jalan di

Tabel Kabupaten Buton, 2017 (Km)
9.1.5
Table Length of Roads by Subdistrict and Road Condition
in Buton Regency, 2017 (Km)
Kondisi Jalan
Road Condition
Kecamatan
Rusak Berat
Subdistrict Baik Sedang Rusak
Severely Dam-
Good Moderate Damaged
aged
(1) (2) (3) (4) (5)
id
050 Lasalimu 5 000 - - 32 370
.
.-
go 3 070 77 930
ps
052 Siotapina 7 450 1 800 839 23 950

.b
ab
060 Pasarwajo 59 385 25 700 8 060 93 800

nk
061 Wolowa 4 825 - - 11 925

to
062 Wabula 1 150 - - 9 100

u
//b
110 Kapontori 6 580 200 3 450 51 770

s:
Jumlah
117 740 27 700 15 419 300 845
tp
Total
ht


TRANSPORTASI
Tabel Penetapan Jumlah Kebutuhan Angkutan Perkotaan, 2017

9.1.6
Table Determination of Total Urban Transportation Needs, 2017
Kode Trayek
Route Code Nama Trayek
2017
Lama Baru Route
Old New
(1) (2) (3) (4)
id
- - Pasar Sabho - Warinta -
.
- - . go
Pasar Sabho - Pasar Kaloko - Dongkala -
ps
- - Pasar Kaloko - Pasar Sabho - Kabawakole -
.b
ab

nk
u to
//b
s:
tp
ht

TRANSPORTATION
Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Kecamatan dan Jenis

Tabel Kendaraan di Kabupaten Buton, 2017
9.1.7
Table Number of Motor Vehicles by Subdistrict and Type of Vehicle
Jenis Kendaraan
Type of Vehicle
Kecamatan
Subdistrict Mobil
Bus Truk Sepeda Motor
Penumpang
Buses Trucks Motorcycles
Passenger Cars
(1) (2) (3) (4) (5)
. id
050 Lasalimu 8 2 6
051 Lasalimu Selatan 21 -

. go 15
ps
.b
052 Siotapina 8 6 3
ab
nk
061 Wolowa 1 4 2
u to
062 Wabula 3 8 -
//b
s:
110 Kapontori 4 - 22
tp
Jumlah/Total 46 45 109 -
ht

TRANSPORTASI
Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tabel Buton, 2014‒2017
9.2.1
Table Number of Auxiliary Post Office by Subdistrict in Buton Regency,
2014‒2017
Kecamatan
2014 2015 2016 2017
Subdistrict
(1) (2) (3) (4) (5)
id
051 Lasalimu Selatan - - - -
.
052 Siotapina - . go - - -
ps
060 Pasarwajo 1 1 1 1
.b
061 Wolowa - - - -
ab
nk
062 Wabula - - - -
to
110 Kapontori 1 1 1 1
u
//b
Jumlah/Total 2 2 2 2
s:
Sumber: Kantor Pos Dan Giro Kabupaten Buton

tp
Source : Post and Clearing Office of Kabupaten Buton

ht

TRANSPORTATION
Banyaknya Fasilitas Fisik Pelayanan Jasa Pos dan Giro

Tabel menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
9.2.2 Number of Physical Facilities Post and Clearing Service by Sub-
Table
Kantor Pos Kantor.Pos & Giro

Kecamatan Kantor Pos Tambahan Pembantu
Subdistrict Post Office Additional Post and Clearing
Post Office Office Asst.
(1) (2) (3) (4)
050 Lasalimu - - -
id
051 Lasalimu Selatan - - -
.
052 Siotapina -
. go - -
ps
060 Pasarwajo 1 - -
.b
ab
061 Wolowa - - -
nk
062 Wabula - - -
u to
110 Kapontori - - -
//b
Jumlah
1 - -
Total
s:
tp
ht

TRANSPORTASI
Lanjutan Tabel 9.2.2 / Continued Table 9.2.2

Banyaknya Fasilitas Fisik Pelayanan Jasa Pos dan Giro
Tabel menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 2017
9.2.2 Number of Physical Facilities Post and Clearing Service by Sub-
Table
Kecamatan Pos Keliling Kotak Pos Bis Surat

Subdistrict Around Post Post Box Letter Box
(1) (2) (3) (4)
id
050 Lasalimu - - -
.
051 Lasalimu Selatan . go
- - -
ps
052 Siotapina - - -
.b
060 Pasarwajo - - -
ab
nk
061 Wolowa - - -
to
062 Wabula - - -
u
//b
110 Kapontori - - -
s:
Jumlah/Total - - -
tp
ht
Sumber: Kantor Pos Dan Giro Kabupaten Buton


TRANSPORTATION
Banyaknya Benda-Benda Pos yang Dikirim dan Diterima dari

Dalam dan Luar Negeri menurut Jenis Pengiriman diKabupaten
Table Number of Postal Material Sent and Received from In Coun-
try and Overseas by Kind of Dispatch in Buton Regency, 2017
Dikirim Diterima
Sent Received
Jenis Pengiriman
Kind Of Dispatch Dalam
Dalam Negri Luar Negri Luar Negri
Negri
In Country Overseas Overseas
In Country
(1) (2) (3) (4) (5)
id
Surat Biasa (Surat, Warkat Pos,
.
1 Kartu Pos, Barang Cetakan, Surat Kabar, 40 10 1 500 -
2
Surat Pos Dinas
Surat Kilat
.
150
go - 3 500 -
ps
3 Surat Pos Kilat Khusus (ipos/EMS) 3 600 - 18 000 400

.b
ab
4 Paket Pos Biasa 1 080 - 3 600 200

nk
5 Paket Pos Udara/Kilat 1 800 - 4 680 500

to
6 Weselpos Prima 1 440 - 2 160 720

u
7 Weselpos Instan 1 200 - 3 600 712

//b
Buton 9 310 10 37 040 2 532

s:
tp
Sumber:Kantor Pos Dan Giro Kabupaten Buton

ht

TRANSPORTASI
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

FINANCIAL AND PRICES
id
.
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

KEUANGAN DAN HARGA-HARGA
1. Data perusahaan asuransi ber- 1. Data for insurance are gener-

sumber dari Depertemen Keu- ated from the department of
angan. Jenis asuransi terdiri Finance. Types of insurance
dari : are:
a. Asuransi Jiwa a. Life insurance
b. Asuransi Kerugian b. Non-life insurance
c. Reasuransi c. Reinsurance
id
d. Penyelenggara program d. Company which runs social
.
asuransi sosial dan Jam-
sostek
.go insurance program
worker social insurance
and
ps
e. Penyelenggara asuransi e. Company which runs insur-
.b
untuk PNS dan TNI Polri ance program for Civil Serv-
ab
ant and Army Forces Police

nk
2. Data perkoperasian ber- 2. Data for cooperatives are gen-

to
sumber dari Dinas Koperasi erated from the service of co-

u
dan UKM. Data koperasi yang operatives and small and me-
//b
disajikan meliputi : dium enterprises .Types of

s:
a. Jumlah usaha koperasi cooperatives data are:

tp
b. Volume usaha koperasi a. Number of cooperative

ht
c. Sisa hasil usaha b. Cooperative scale

c. Net income

3. Koperasi adalah badan usaha 3. Cooperation is an estab-

yang beranggotakan orang lishment whose members are
seorang atau badan hukum people or establishments with
koperasi dengan melandaskan legal status of cooperative
kegiatannya berdasarkan prin- and its activities are based or
sip koperasi sekaligus sebagai people economic movement
gerakan ekonomi rakyat yang and familiarity.
berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
.id
4. Sisa
merupakan
hasil usaha koperasi
pendapatan
.4.
go
Cooperation net income is
gross income in one year mi-
ps
koperasi yang diperoleh dalam nus expenses, depreciation,
.b
satu tahun buku yang diku- and other liabilities including

ab
rangi dengan biaya, penyusu- taxes in current year

tan dan kewajiban lainnya
nk
termasuk pajak dalam tahun

to
buku yang besangkutan.

u
//b
5. Keuangan Pemerintah Daerah 5. Financial activities covered by

s:
dan Penanaman Modal the local government consist

tp
Aktivitas keuangan of Province financial and Dis-

ht
pemerintah daerah yang trict / City financial. The suc-

dicakup terdiri dari keuangan cess implementation of gov-
pemerintah Provinsi dan keu- ernment and regional devel-
angan pemerintah Kabupaten/ opment depends on the availa-
Kota. bility of resources both local
income which

Kelancaran penyelenggaraan derived from the Local Reve-

pemerintahan dan pem- nue (PAD) as well as from the
bangunan daerah sangat ber- central government assistance
gantung dari tersedianya sum- or higher level than the dis-
ber-sumber pendapatan dae- trict and city government.
rah baik yang berasal dari
sumber Pendapatan Asli Dae- Sources of financing for devel-
rah (PAD) maupun sumber opment and routine imple-
dana yang berasal bantuan mentation of Local Govern-
id
pemerintah pusat dan atau ance in Southeast Sulawesi
.
setingkat di atasnya
pemerintah tingkat Kabupaten
go
bagi
. Province consists of the re-
mainder of the budget calcula-
ps
dan Kota. tion over the past year, the
.b
region's own revenue, balanc-

ab
Sumber-sumber pembiayaan ing funds, and another

pembangunan dan rutin dalam funds from legal revenue. On
nk
penyelenggaraan Pemerinta- the economic plan and budget

to
han Daerah Kabupaten Buton the revenues and expenditures

u
terdiri dari bagian sisa lebih seem to increase every year.

//b
perhitungan anggaran tahun

s:
yang lalu, bagian pendapatan Cultivation capital investment

tp
asli sendiri, dana perimbangan comes from private (injus in-

ht
dan dana lain-lain dari penda- vestment) both domestic in-

patan yang sah. Secara makro vestment and FDI and invest-
rencana dan realisasi anggaran ment from the government
pendapatan dan belanja dae- (autonomous investment).
rah tampak meningkat setiap
tahunnya. Penanaman modal
bersumber dari penanaman
modal swasta (injus

investment) baik PMDN mau- Generally two types of invest-

pun PMA dan penanaman ment that has characteristics
modal dari pemerintah that are very different in the
(autonomous investment). return of capital. Orientation
Umumnya kedua jenis pena- for private investment in the
naman modal tersebut mem- short term, while the capital /
iliki ciri khas yang sangat ber- investments from government
beda dalam pengembalian capital payback is done in the
modal. Bagi penanaman mod- long term.
id
al swasta orientasinya dalam
.
jangka waktu pendek, se-
dangkan modal/investasi yang
.go
Inception law on Regional Au-
tonomy Law and Economic
ps
bersumber dari modal Balance and the Regional Cen-

.b
pemerintah pengembalian ter, allows for local govern-

ab
modal dilakukan dalam jangka ments to increase revenue

waktu panjang. sources excavation area. In-
nk
vestment efforts in the region

to
Lahirnya Undang-undang are increasingly providing

u
Otonomi Daerah dan Undang- more opportunities. Natural

//b
undang Perimbangan Ekonomi resources Buton who have

s:
Pusat dan Daerah, memung- shared and prospective to be

tp
kinkan bagi pemerintah dae- developed is still limited in the

ht
rah untuk meningkatkan peng- fisheries sector and the mining

galian sumber-sumber penda- sector.
patan daerah. Upaya pena-
naman modal di daerah se-
makin memberikan peluang
yang lebih besar. Potensi sum-
ber daya alam Kabupaten
Buton yang memliki share dan
prospektif untuk dikem-

bangkan masih terbatas pada

sektor perikanan dan sektor
pertambangan.
6. Perpajakan, Pajak di Kabupat- 6. Taxes in Buton Regency con-

en Buton yang terdiri dari pa- sist of local income tax, corpo-
jak pendapatan daerah, pajak rate tax and property tax (PBB)
perusahaan dan Pajak Bumi
Dana Bangunan (PBB).
. id
7. Perbankan, peran perbankan
di Kabupaten Buton dapat
. go 7. Banking, the role of banks in
Buton Regency can be seen
ps
dilihat dari perkembangan from the increasing number of
.b
jumlah kantor, jumlah dana offices the amount of loans

ab
yang tersedia di Bank dan provided by banks

jumlah Kredit/Pinjaman yang
nk
disalurkan oleh Bank.

u to
8. Koperasi, kabijaksanaan 8. Cooperation, government

//b
pemerintah dalam pembinaan policy guidance is intended to

s:
koperasi ditujukan agar guide cooperation to become

tp
koperasi menjadi lembaga strong economic Institutions

ht
ekonomi yang kuat dan men- and the main source for build-
jadi wadah utama untuk mem- ing the business skills of the
bina kemampuan usaha golon- economically weak class
gan ekonomi lemah.

9. Harga-Harga, kegiatan pen- 9. Prices, Price data collection

dataan harga dalam kurung activities at particular time is
waktu tertentu merupakan an activity to monitor the eco-
suatu aktivitas dalam rangka nomic movement, because
memantau kegiatan the price is an indicator to
perekonomian, karena harga measure the level of macroe-
merupakan salah satu indica- conomic stability or the bal-
ance between supply and de-
tor makro untuk mengukur
mand for goods and services.
tingkat stabilitas ekonomi atau
id
keseimbangan anatara pena-
.
waran dan permintaan akan
barang dan jasa.
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Buton

Gambar Menurut Jenis Pendapatan (ribu rupiah), 2015−2017
16
Figure Actual Revenues of Government of Buton Regency by
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
Sumber : Survei Statistik Keuangan Daerah
Source: Financial Statistics of Provincial Government Survey

s:
tp
ht

Realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Buton Menurut Jenis Pen-

Tabel dapatan (ribu rupiah), 2015−2017
10.1.1
Table Actual Revenues of Government of Buton Regency by Source of Reve-
nues (thousand rupiahs), 2015−2017
Jenis Pendapatan
2015 2016 2017
Source of Revenues
(1) (2)
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)/Original Local 24.778.974,00 39.141.766,00 50.713.094,00
1.1 Pajak Daerah/Local Taxes 3.122.105,00 2.201.125,00 2.119.370,00
1.2 Retribusi Daerah/Retributions 5.319.767,00 7.517.895,00 7.490.786,00
1.3 Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Pengel- 3.527.640,00 4.604.693,00 5.227.631,00
id
olaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Income of Regional Gov. Corporate and Man-
.
agement of Separated Reg. Gov.Wealth
1.4 Lain-lain PAD yang Sah/Other Original Local

. go
12.809.462,00 24.818.053,00 35.875.307,00
ps
.b
2. Dana Perimbangan 407.089.185,00 628.601.857,00 597.326.401,00

ab
2.1 Bagi Hasil Pajak/Tax Sharing 6.946.371,00 12.317.039,00 9.500.409,00
2.2 Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam/ 11.971.248,00 4.916.523,00 8.101.472,00
nk
Non Tax/Natural Resources Sharing
2.3 Dana Alokasi Umum 252.280.186,00 427.465.428,00 423.599.039,00

to
2.4 Dana Alokasi Khusus 135.891.380,00 183.902.867,00 156.125.481,00

u
//b
3. Lain-lain Pendapatan yang Sah/Other Legal 172.735.296,00 109.449.516,00 99.446.369,00

s:
3.1 Pendapatan Hibah/Grants - 13.985.559,00 -

tp
3.2 Dana Darurat /Emergency Funds - - -

ht
3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan 12.948.273,00 19.157.993,00 18.245.341,00
Pemerintah Daerah Lainnya/tax sharing from
province and other local governments
3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah 157.938.147,00 22.556.970,00 7.500.000,00

Outonomous Region and Balancing Funds
3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau 1.643.376,00 1.440.000,00 8.000.000,00

Pemerintah Daerah Lainnya/financial assis-
tance from province and other local govern-
ment
3.6 Lainnya/Other Funds 205.500,00 52.308.994,00 65.701.028,00
Jumlah/Total 604.603.455,00 777.193.139,00 747.485.864,00
Keterangan/Note: 1 Data APBD


Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Buton Menurut Jenis

Tabel Belanja (ribu rupiah), 2015−2017
10.1.2
Table Actual Expenditures of Government of Buton Regency by Kind of
Expenditures (thousand rupiahs), 2015−2017
Jenis Belanja
2015 2016 2017
Kind of Expenditures
(1) (2) (3) (4)
1. Belanja Tidak Langsung 348.817.127,00 380.247.768,00 417.503.972,00

Indirect Expenditure
1. 1 Belanja Pegawai/Personnel expendi- 296.847.245,00 267.671.679,00 287.253.229,00

ture
id
1.2 Belanja Bunga/Retributions 1.740.517,00 4.766.694,00 3.414.819,00
.
1.3 Belanja Subsidi
Subsidies Expenditure
1.4 Belanja Hibah/Grant

. go
12.993.376,00
- -
31.232.000,00
-
12.859.024,00
ps
1.5 Belanja Bantuan Sosial 258.615,00 - -
Social Expenditure
.b
1.6 Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/ - - -

ab
Kabupaten/Kota
Sharing Fund Expenditure to
Provincial/District/City and Village
nk
Government
1.7 Belanja Bantuan Keuangan kepada 36.430.220,00 76.577.395,00 112.265.483,00
to
Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan

Pemerintah Desa
u
Financial Assistance Expenditure to

Provincial/ District/City and Village
//b
Government
s:
1.8 Belanja Tidak Terduga 547.154,00 - 1.711.417,00

Unpredicted Expenditure
tp
ht
2. Belanja Langsung 384.111.627,00 406.978.228,00 381.290.949,00

Direct Expenditure
2.1 Belanja Pegawai/Personnel expendi- 23.857.145,00 21.908.150,00 27.963.836,00

ture
2.2 Belanja Barang dan Jasa 88.303.463,00 120.144.502,00 161.473.242,00

Goods and Services Expenditure
2.3 Belanja Modal 271.951.019,00 264.925.576,00 191.853.871,00
Capital expenditure
Jumlah/Total 732.928.754,00 787.225.996,00 798.794.921,00


Target dan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Tabel Pemerintah Kabupaten Buton, 2015−2017
10.1.3
Table Target and Realization of Government Revenues and Expendi-
tures of Buton Regency,2015−2017
Pendapatan (Juta Rp) Belanja (Juta Rp)

Tahun Revenues (Million Rps) Expenditures (Million Rps)
Years Target Realisasi Target Realisasi
Terget Realization Terget Realization
(1) (2) (3) (4) (5)
id
2015 604.603.455,00 604.603.455,00 732.928.754,00 732.928.754,00
.
2016
2017
737.691.139,00
706.124.200,00
. go
777.193.139,00
747.485.864,00
794.644.801,00
756.946.736,00
787.225.996,00
798.794.921,00
ps
.b
ab

nk
u to
//b
s:
tp
ht

Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten

Tabel Buton (juta rupiah), 2017
10.1.4
Table Target and Realization of Revenues and Expenditures in Buton
Regency (milion rupiahs), 2017
Uraian Target Realisasi

Detail Target Realization
(1) (2) (3)
A. PENDAPATAN / REVENUE
1 Pendapatan Asli Daerah / Original Local Gov- 16.624.930,00 50.713.094,00
ernment Revenue
id
a. Pajak Daerah / Local Taxes 1.918.000,00 2.119.370,00
.
b. Retribusi Daerah / Retributions 7.371.180,00 7.490.786,00
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan/ Income of Re-
. go 3.604.692,00 5.227.631,00
ps
gional Gov, Corporate and Management of
Separated Reg, Gov,Wealth
.b
d. Lain-Lain PAD/ Other Original Local Gov. 3.731.058,00 35.875.307,00

Revenue
ab
2 Dana Perimbangan/ Balanced Budget 598.248.321,00 597.326.401,00

a. Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak/ Tax and 17.601.881,00
nk
Non Tax Sharing 17.601.881,00

b. Dana Alokasi Umum/ General Allocation 443.042.671,00 423.599.039,00
to
c. Dana Alokasi Khusus/ Special Allocation 137.603.769,00 156.125.481,00

u
//b
d. Dana AD HOC (Penyesuaian Gaji)/ AD HOC - -

Funds
s:
3 Lain-lain Pendapatan yang Sah/ Other Legal 91.250.949,00 99.446.369,00

Revenue
tp
a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan 8.049.921,00 18.245.341,00

ht
Pemda Lainnya/ Tax sharing from province

and other local
b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus/ 7.500.000,00 7.500.000,00
Outonomous Region and Balancing Funds
c. Dana Bantuan Keuangan dari Provinsi/Kab/ 10.000.000,00 8.000.000,00
Kota
Lainnya/ Financial assistance from province
d. Pendapatan Lainnya/ Other Funds 65.701.028,00 65.701.028,00

Jumlah Pendapatan/ Total Revenue 706.124.200,00 747.485.864,00

Lanjutan Tabel / Continued Table 10.1.4

Detail Terget Realization
(1) (2) (3)
B. BELANJA / EXPENDITURE
1 Belanja Tidak Langsung/ Indirect Expenditure 432.677.514,00 417.503.972,00
a. Belanja Pegawai/Personalia/ Personnel 302.138.689,00 287.253.229,00

Expenditure
b. Belanja Bunga/ Retributions 4.914.819,00 3.414.819,00
id
c. Belanja Hibah/ Grant 12.858.523,00 12.859.024,00
.
d. Belanja Bantuan Sosial/ Social Expenditure
e. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Prov/Kab
dan Pem. Desa/ Financial Assistance Expendi-
. go -
112.265.483,00
-
112.265.483,00
ps
ture to Provincial/ District/City and Village
Government
.b
f. Belanja Tidak Terduga 500.000,00 1.711.417,00

ab
2 Belanja Langsung/ Direct Expenditure 324.269.222,00 381.290.949,00

a. Belanja Pegawai/ Personnel Expenditure 23.085.924,00 27.963.836,00
nk
b. Belanja Barang dan Jasa/ Goods and 102.320.007,00 161.473.242,00

Services Expenditure
to
c. Belanja Modal/ Capital expenditure 198.863.291,00

u
Jumlah Belanja/ Total Expenditure 756.946.736,00 798.794.921,00

//b
s:
tp
ht


Detail Terget Realization
(1) (2) (3)
C. PEMBIAYAAN/ FINANCING
66.448.536,00 63.954.924,00
1 Penerimaan Daerah/ Local Revenue
a. Sisa Lebih Perhitungan/Silpa/ Surplus Calcu- 22.252.000,00 63.954.924,00

lation
b. Pencairan Dana Cadangan/ Disbursement - -
id
Reserves
c. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang
.
- -
Dipisahkan/ Sales Results of Regional Gov,
Corporate and Management of Separated
Reg, Gov,Wealth
. go
ps
d. Penerimaan Pinjaman Daerah/ Acceptance - -
Regional Loans
.b
e. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman/ 44.196.536,00 -

Reception Back Lending
ab
f. Penerimaan Piutang Daerah/ Acceptance - -

Regional Receivables
nk
g. Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir/ - -

Reception Back of Investment Revolving Fund
to
2 Pengeluaran Daerah/ Local Expenditure 15.626.000,00 12.645.866,00

u
a. Pembentukan Dana Cadangan/ Establish- - 12.645.866,00

//b
ment of the Reserve Fund

b. Penyertaan Modal/ Equity Capital - -
s:
c. Pembayaran Utang Pokok/ Debt Principal 15.626.000,00 -

Payments
tp
d. Pemberian Pinjaman Daerah/ Regional - -

ht
e. Badan Layanan Umum Daerah/ Regional - -

Public Service
Pembiayaan Netto/ Nett Financing 50.822.536,00 51.309.058,00
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa)/ Financing

Budget Surplus -


Target dan Realisasi Penerimaaan Pajak Daerah Tahun Anggaran

Tabel 10.1.5 2017
Table Target and Actual of Local Taxes Revenues in 2017 Fiscal Year
Jenis Penerimaan Target Realisasi Persentase

Kind of Revenue Terget Realization Percentage
(1) (2) (3) (4)
1 Pajak Hotel dan Restoran/ Hotel 12.930,00 12.420,00 96%

and Restaurant Tax
2 Pajak Hiburan/ Entertainment Tax - - -
id
3 Pajak Reklame/ Advertisement 6.950,00 6.950,00 100%
Tax
.
4
5
Pajak Penerangan Jalan/ Street
Lighting Tax
Pajak Parkir/ Parking Tax
. go
1.200.000,00
350.000,00
1.200.000,00
250.000,00
100%
71%
ps
6 Pajak Air Tanah/ Ground Water - - -

.b
Tax
7 Pajak Mineral Bukan Logam dan - - -
ab
Batuan/ Non Metallic Minerals

and Rocks Tax
nk
8 Belanja Tidak Terduga/ - - -

Unpredicted Expenditure
to
9 Pajak Bumi dan Bangunan 500.000,00 500.000,00 100%

Perdesaan dan Perkotaan/ Land
u
and Building Tax for Rural and

Urban
//b
s:
Jumlah/Total 2.069.880,00 1.969.370,00 95%

tp

ht

Target dan Realisasi Penerimaaan Retribusi Daerah Tahun Ang-

Tabel garan 2017 (juta rupiah)
10.1.6
Table Target and Actual of Local Taxes Retribution in 2017 Fiscal Year
(million rupiahs)

Kind of Revenue Target Realization Percentage
(1) (2) (3) (4)
I RETRIBUSI JASA UMUM/ GENERAL 5.755.000,00 5.716.000,00

SERVICES RETRIBUTIONS
1 Retribusi Pelayanan Kesehatan/ Health 5.656.000,00 5.656.000,00 100%
id
Care Retributions
.
2 Retribusi Pelayanan Persampahan/
Kebersihan
. go 40.000,00 40.000,00 100%
ps
3 Retribusi Sewa Tempat Pemakaman atau - - -

Pembakaran/ Pengabuan Mayat/ Rent
.b
Cemetery or combustion/incineration
ab
Corpses Retributions
4 Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum/ - - -

nk
Public Road Public Retributions

to
5 Retribusi Pelayanan Pasar/ Market Ser- 20.000,00 - 0%

u
vices Retributions
//b
6 Retribusi Pengujian Kendaraan/ Vehicle 39.000,00 20.000,00 51%

s:
Testing Retributions
tp
7 Retribusi Jasa Umum Lainnya/ Other - - -

ht
General Services Retributions


Kind of Revenue Terget Realization Percentage
(1) (2) (3) (4)
II RETRIBUSI JASA USAHA/ BUSINESS 1.388.786,65 1.154.786,00

SERVICES RETRIBUTIONS
1 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1.188.786,65 979.786,00 82%
2 Retribusi Pelayaran Kepelabuhan 50.000,00 25.000,00 50%
id
3 Retribusi Terminal - - -
.
4 Retribusi Tempat Pelelangan . go
150.000,00 150.000,00 100%
ps
5 Retribusi Tempat Khusus Parkir - - -
.b
6 Retribusi Rumah Potong Hewan - - -

ab
7 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga - - -

nk
8 Retribusi Jasa Usaha Lainnya/ Other - - -

Business Services Retributions
to
III RETRIBUSI PERIZINAN TERTENTU 772.000,00 770.000,00 100%

u
//b
Jumlah/Total 7.915.786,65 7.640.786,00 97%

s:
tp

ht

10.2 HARGA/ PRICE

Rata-Rata Harga Eceran Bahan Pokok di Kabupaten Buton (rupiah),
Tabel 2017
10.2
Table Average Retail Price of Rice, and Granulated Sugar in Buton Regen-
cy (rupiahs), 2017
Ayam Buras Minyak

Bulan Beras Gula Pasir
Hidup Goreng
Month (Kg) (Kg)
(Kg) (Liter)
(1) (2) (3) (4) (5)
id
Januari/January 11.000,00 142.500,00 17.000,00 16.000,00
.
Februari/February
Maret/March
10.500,00
10.500,00
. go 127.500,00
137.500,00
17.000,00
16.833,33
16.000,00
15.333,33
ps
April/April 10.500,00 115.000,00 16.166,67 15.666,67

.b
Mei/May 10.500,00 125.000,00 16.166,67 15.666,67

ab
Juni/June 10.500,00 137.500,00 16.166,67 16.000,00

nk
Juli/July 10.500,00 147.500,00 16.166,67 16.000,00

to
Agustus/August 10.500,00 140.000,00 16.166,67 16.000,00

u
September/
//b
10.500,00 140.000,00 16.166,67 15.333,33

September
Oktober/October 10.300,00 125.000,00 16.000,00 15.333,33
s:
November/
tp
10.500,00 135.000,00 16.833,33 15.333,33

November
ht
Desember/December 10.500,00 125.000,00 16.833,33 15.000,00

Lanjutan Tabel / Continued Table 10.2
Telur Ayam Telur Ayam

Bulan Minyak Tanah Beras Ketan
Ras Kampung
Month (Lt) (Kg)
(Kg) (Butir)
(1) (6) (7) (8) (9)
Januari/January
7.500,00 17.666,67 16.500,00 2.750,00
Februari/February
7.500,00 17.666,67 16.500,00 2.500,00
Maret/March
7.500,00 17.333,33 16.500,00 2.500,00
id
April/April
.
7.500,00 18.166,67 16.500,00 2.500,00
Mei/May
7.500,00 go
18.583,33
. 16.500,00 2.500,00
ps
Juni/June
7.500,00 18.583,33 17.500,00 2.750,00
.b
Juli/July
7.500,00 19.583,33 17.500,00 3.000,00
ab
Agustus/August
7.500,00 20.000,00 17.500,00 3.000,00
nk
September/September
7.500,00 20.000,00 17.500,00 3.000,00
to
Oktober/October
7.500,00 21.416,67 17.500,00 3.000,00
u
November/November
7.500,00 21.833,33 17.500,00 3.000,00
//b
Desember/December
7.500,00 22.666,67 22.500,00 3.000,00
s:
tp
ht

Lanjutan Tabel / Continued Table 10.2
Tepung Terigu
Bulan Katamba Kembung Minyak Kelapa
Kompas
Month (Kg) (Kg) (Lt)
(Kg)
(1) (10) (11) (12) (13)
Januari/January 32.500,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00
Februari/February 32.500,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00
Maret/March 31.750,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00
id
April/April 32.500,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00
.
Mei/May 32.750,00
. go 20.000,00 9.333,33 27.500,00
ps
Juni/June 34.000,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00
.b
Juli/July 34.000,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00

ab
Agustus/August 34.000,00 20.000,00 9.333,33 27.500,00

nk
September/September 34.000,00 20.000,00 9.333,33 30.000,00
34.000,00 20.000,00 9.333,33 30.000,00

to
Oktober/October
u
November/November 34.000,00 20.000,00 9.333,33 30.000,00

//b
Desember/December 34.000,00 20.000,00 9.333,33 30.000,00

s:
Sumber : Survei Harga Konsumen

tp
Source: Consumer Price Survey

ht

. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PENGELUARAN PENDUDUK DAN KONSUMSI MAKANAN
1. Pengeluaran rata-rata per 1. Per capita Average Expendi-

kapita adalah biaya yang ture is the cost spent for all
dikeluarkan untuk konsumsi household members consump-
semua anggota rumah tangga tion during the month, wheth-
selama sebulan baik yang be- er from purchasing, giving or
rasal dari pembelian, pem- own production, divided by
berian maupun produksi the number of household
id
sendiri dibagi dengan banyak- members in the household.
.
nya anggota rumah tangga
dalam rumah tangga tersebut.
. go
ps
.b
2. Mulai tahun 2011, 2. Starting 2011 Susenas imple-

ab
Susenas dilaksanakan secara mented in quarterly i.e. The

triwulan, yaitu Triwulan I dil- First Quarter of 2011 Susenas
nk
aksanakan bulan Maret, held in March, the Second

to
Triwulan II bulan Juni, Quarter held in June, the Third

u
Triwulan III bulan September Quarter held in September and

//b
dan Triwulan IV dilaksanakan the Fourth Quarter held in

s:
bulan Desember. December.

tp
ht
3. Data pengeluaran dan 3. Data on consumer expendi-

konsumsi penduduk menurut ture and consumption by
kelompok barang diperoleh commodity group of expendi-
dari Survei Sosial Ekonomi ture are obtained from the
Nasional (Susenas) BPS 2015 National Socio-Economic
Triwulan I-2015, yang men- Survey (Susenas) First Quar-
cakup semua provinsi di Indo- ter which covers all provinces
nesia. in Indonesia.

4. Data konsumsi/pengeluaran 4. The data of consump-

yang dikumpulkan pada tion / expenditure collected in
Susenas Triwulan I-2014 dibagi the First Quarter of 2014
menjadi dua kelompok, yaitu Susenas are divided into two
konsumsi makanan dan bukan groups, namely food and non-
makanan. Untuk konsumsi food consumption. For con-
bukan makanan, pada sumption of non-food, the
data collected in general are
umumnya yang dikumpulkan
only their values, except
hanya data nilainya, kecuali
for certain types of expendi-
id
untuk beberapa jenis
ture, such as electricity, water,
.
pengeluaran tertentu, seperti
penggunaan listrik, air, gas dan
. go
gas, and fuel, which are also
collected for their quantity
ps
bahan bakar minyak (BBM)
data
.b
yang juga dikumpulkan kuanti-

ab
tasnya.
nk
u to
//b
s:
tp
ht

Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Kelompok

Gambar Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017
17
Figure Average Expenditure Per Capita Per Month by Food Group in
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2017

Source : National Socio Economic Survey 2017
//b
s:
tp
ht


Gambar Bukan Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017
18
Figure Average Expenditure Per Capita Per Month by Non Food Group
in Buton Regency (rupiahs), 2017
.id
go
.
ps
.b
ab
nk
u to

//b

s:
tp
ht

Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Menurut Golongan

Pengeluaran dan Kelompok Barang di Kabupaten Buton
Tabel 19 (rupiah), 2017
Table Average Expenditure Per Capita Per Month by Expenditure
Class and Commodity Group in Buton Regency (rupiahs), 2017
Kelompok Barang/Commodity Group

Golongan Pengeluaran
Expenditure Class Makanan Bukan Makanan Jumlah
Food Non Food Total
(1) (2) (3) (4)
id
150.000 - 199.999 97 021 78 535 175 556
.
200.000 - 299.999
300.000 - 499.999
150 433
204 530
. go 101 475
172 840
251 908
377 370
ps
500.000 - 749.999 371 375 268 237 639 612

.b
750.000 - 999.999 564 784 368 959 933 743

ab
> 1.000.000 754 338 725 867 1 480 206

nk
Jumlah/Total 2 142 482 1 715 913 3 858 395

u to

//b

s:
tp
ht


Tabel Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017
11.2
Table Average Expenditure Per Capita Per Month by Food Group in
Kelompok Makanan Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan

Food Group Average Expenditure Per Capita Per Month
(1) (2)
65 541
Padi-padian/Cereals
id
4 945
Umbi-umbian/Tubers
.
Ikan/Fish
Daging/Meat
. go 44 519
890
ps
17 642
Telur dan susu/Eggs and milk
.b
19 981
Sayur-sayuran/Vegetables
ab
1 918
Kacang-kacangan/Legumes
nk
11 508
Buah-buahan/Fruits
to
9 489
Minyak dan lemak/Oil and fats
u
11 754
//b
Bahan minuman/Beverage stuffs

8 526
Bumbu-bumbuan/Spices
s:
10 914
tp
Konsumsi lainnya/Miscellaneous food items

142 098
ht
Makanan dan minuman jadi

Prepared food and beverages
41 683
Tembakau dan sirih/Tobacco and betel
Jumlah/Total 391 405



Tabel Bukan Makanan di Kabupaten Buton (rupiah), 2017
11.3
Table Average Expenditure Per Capita Per Month by Non Food
Group in Buton Regency (rupiahs), 2017
Kelompok Makanan Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan

Food Group Average Expenditure Per Capita Per Month
(1) (2)
Perumahan, bahan bakar, penerangan, air 139 960

Housing and household facility
id
65 987
Aneka barang dan jasa/Goods and services
.
Pakaian, alas kaki, dan tutup kepala
Clothing, footwear, and headgear
. go 26 490
ps
71 760
Barang yang tahan lama/Durable goods
.b
Pajak pemakaian dan premi asuransi 21 095

Taxes and insurances
ab
Keperluan pesta dan upacara 3 134

nk
Parties and ceremonies

to
Jumlah/Total 328 427

u
//b

s:
tp
ht

Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita Seminggu (kkal)

Tabel menurut Kelompok Bahan Makanan Di Kabupaten Buton, 2017
11.4
Table Average Consumption of Calories Per Capita Per Week by Food
Group in Kabupaten Buton,2017
Rata-rata Konsumsi Perkapita Seminggu

Kelompok Makanan
Average Consumption of Calories Per Capita
Food Group
Per Week
(1) (2)
7087,09
Padi-padian/Cereals
501,51
Umbi-umbian/Tubers
id
663,49
Ikan/Fish
.
Daging/Meat
. go 16,52
ps
213,37
195,62
.b
79,28
ab
437,70
nk
Buah-buahan/Fruits
1488,78
to
561,48
u
//b
36,34
505,22
s:

tp
Makanan dan minuman jadi 2827,67

ht
Tembakau dan sirih/Tobacco and betel 0,00
Jumlah/Total 14614,07


Rata-Rata Konsumsi Protein per Kapita Seminggu (gram)

Tabel menurut Kelompok Bahan Makanan Di Buton, 2017
11.5
Table Average Consumption of Protein Per Capita Per Week (grams)
by Food Group in Buton Regency, 2017

Kelompok Makanan
Food Group
Per Week
(1) (2)
167,09
Padi-padian/Cereals
3,31
id
Umbi-umbian/Tubers
109,07
.
Ikan/Fish
Daging/Meat
. go 1,02
ps
10,71
.b
14,25
ab
7,74
nk
4,52
Buah-buahan/Fruits
3,04
to

u
2,62
//b
0,91
s:
11,51
tp

ht

0,00
Jumlah/Total 402,78


Rata-Rata Konsumsi Karbohidrat per Kapita Seminggu

Tabel (gram) menurut Kelompok Bahan Makanan Di Buton, 2017
Table 11.6 Average Consumption of Carbohidrate Per Capita Per Week
(grams) by Food Group in Buton Regency, 2017

Kelompok Makanan
Food Group
Per Week
(1) (2)
1517,02
Padi-padian/Cereals
id
119,81
Umbi-umbian/Tubers
.
Ikan/Fish
. go 0,87
0,00
ps
Daging/Meat
19,82
.b

34,84
ab
5,13
nk
103,06
Buah-buahan/Fruits
to
12,06
u

//b
142,29
s:
7,46
tp
76,89
ht

0,00
Jumlah/Total 2436,22


Rata-Rata Konsumsi Lemak per Kapita Seminggu (gram)

Tabel menurut Kelompok Bahan Makanan Di Kabupaten Buton, 2017
11.7
Table Average Consumption of Fat Per Capita Per Week (grams) by Food
Group in Buton Regency, 2017

Kelompok Makanan
Average Consumption of Calories Per Capita Per
Food Group
Week
(1) (2)
31,08
Padi-padian/Cereals
id
0,96
Umbi-umbian/Tubers
.
Ikan/Fish
Daging/Meat
. go 21,61
1,35
ps
10,10
.b
3,13
ab
3,63
nk
2,60
Buah-buahan/Fruits
to
95,86
u
5,02
//b

0,67
s:
16,26
tp

ht

0,00
Jumlah/Total 295,27


. id
. go
ps
.b
ab

nk

uto
//b
s:
tp
ht
PRODUK REGIONAL
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PRODUK REGIONAL
1. Produk Domestik Bruto (PDB) 1. Gross Domestic Product (GDP)

pada tingkat nasional serta at the national level and also
Produk Domestik Regional the Gross Regional Domestic
Bruto (PDRB) pada tingkat Product (GRDP) at the regional
regional menggambarkan ke- level describe the basic meas-
mampuan suatu wilayah untuk ure of the output arising from
menciptakan output (nilai economic activity. To compile
id
tambah) pada suatu waktu these statistics, in this presen-
.
tertentu. Untuk menyusun
PDB maupun PDRB pada pen-
. go tation used two approaches,
sectoral and use. Both present
ps
yajian ini digunakan dua pen- the composition of the added
.b
dekatan yaitu sektoral dan value of data specified accord-

ab
penggunaan. Keduanya ing to the source of economic

menyajikan komposisi data activities (sectoral) and the
nk
nilai tambah dirinci menurut components of its use. GDP

to
sumber kegiatan ekonomi and GRDP can be defined as

u
(sektoral) dan menurut kom- the total value added of goods

//b
ponen penggunaannya. PDB and services produced by all

s:
maupun PDRB dari sisi business units in a particular

tp
sektoral merupakan penjumla- area within a year. In the

ht
han seluruh komponen nilai terms of use, describes the use

tambah bruto yang mampu of the added value.
diciptakan oleh sektor-sektor
ekonomi atas berbagai aktivi-
tas produksinya. Sedangkan
dari sisi penggunaan menjelas-
kan tentang penggunaan dari
nilai tambah tersebut.

2. Penyajian PDB menurut 2. GDRP by sector is classified by

sektor dirinci menurut total types of economic activi-
nilai tambah dari seluruh ties such as Agriculture;
sektor ekonomi yang men- Mining & Quarrying; Manufac-
cakup sektor pertanian; per- turing; Electricity, Gas & Wa-
tambangan dan penggalian; ter Supply; Construction;
Industri pengolahan; Listrik, Wholesale & Retail Trade, Res-
Gas dan air bersih; Konstruksi; taurant & Hotels; Transport
perdagangan, Restoran dan and Communication; Finance,
id
Hotel; Pengangkutan dan Insurance, Real Estate & Busi-
.
Komunikasi; Lembaga
angan dan Jasa-jasa.
Keu- . go
ness Services; and other ser-
vices.
ps
.b
3. PDB menurut penggunaan 3. GDP according to usage speci-

ab
dirinci menurut komponen fied according to components

pengeluaran rumah tangga of household expenditure
nk
(termasuk lembaga nirlaba), (including non-profit institu-

to
pengeluaran konsumsi tions), government consump-

u
pemerintah, pembentukkan tion expenditure, and gross

//b
modal tetap bruto, perubahan fixed capital formation, chang-

s:
inventori, ekspor dan impor. es in inventories, exports and

tp
imports.
ht

4. Pengeluaran Konsumsi rumah 4. Household consumption ex-

tangga mencakup berbagai penditure covers a wide range
pengeluaran konsumsi akhir of household final consump-
rumah tangga atas barang dan tion expenditure on goods and
jasa untuk memenuhi kebu- services to meet the needs of
tuhan individu maupun ke- individuals and groups direct-
lompok secara langsung. ly. Household expenditures
Pengeluaran rumah tangga here include the purchase of
disini mencakup pembelian food and non-food (goods and
id
untuk makanan dan bukan services) in the country and
.
makanan (barang dan jasa) di
dalam negeri maupun di luar
. go abroad. Including non-profit
institutions here expenditure
ps
negeri. Termasuk pula disini business objectives is to serve
.b
pengeluaran lembaga nirlaba the household.

ab
yang tujuan usahanya adalah

untuk melayani keperluan
nk
rumah tangga.
u to
5. Pengeluaran konsumsi 5. Government consumption ex-

//b
pemerintah mencakup Penge- penditure includes govern-

s:
luaran konsumsi pemerintah ment Consumption expendi-

tp
untuk belanja pegawai, tures for personnel expendi-

ht
penyusutan maupun belanja ture, depreciation and spend-

barang (termasuk biaya perjal- ing on goods (including travel
anan, pemeliharaan dan costs, maintenance and other
pengeluaran rutin lainnya), routine expenses), whether
baik yang dilakukan oleh conducted by the central gov-
pemerintah pusat maupun ernment or local governments.
oleh pemerintah daerah.

REGIONAL PRODUCT
6. Pembentukkan Modal Tetap 6. Gross Fixed Capital Formation

Bruto mencakup pengadaan, includes the procurement,
pembuatan dan pembelian manufacture and purchase of
barang modal. Barang modal capital goods. Capital goods in
yang dimaksud adalah barang- question are goods used for
barang yang digunakan untuk the production process, dura-
proses produksi, tahan lama ble or have a service life of
atau mempunyai umur more than one year such as
pemakaian lebih dari satu ta- buildings, machinery and
id
hun seperti bangunan, mesin- transportation equipment. It
.
mesin dan alat angkutan. Ter-
masuk pula disini perbaikan
. go
also includes major improve-
ments here (weight) that are
ps
besar (berat) yang sifatnya to extend the life or changing
.b
memperpanjang umur atau the shape or capacity of these

ab
mengubah bentuk atau kapa- capital goods. Capital expendi-

sitas barang modal tersebut. tures for military purposes are
nk
Pengeluaran barang modal not covered here but are clas-

to
untuk keperluan militer tidak sified as government con-

u
dicakup disini tetapi digo- sumption.

//b
longkan sebagai konsumsi

s:
pemerintah.
tp
ht
7. Ekspor barang dan jasa meru- 7. Exports of goods and services

pakan transaksi perdagangan is the trade of goods and ser-
barang dan jasa dari vices from residents (resident)
penduduk (residen) ke bukan to non-residents (non-
penduduk (non-residen) Im- residents). Imports of goods
por barang dan Jasa adalah and services are commercial
transaksi perdagangan dari transactions from non-
bukan penduduk ke residents to residents. Export
penduduk. Ekspor atau impor or import occurs in the event

PRODUK REGIONAL
terjadi pada saat terjadi peru- of change of ownership of

bahan hak kepemilikkan ba- goods between residents
rang antara penduduk dengan rights to non-residents (with or
bukan penduduk (dengan without physical movement of
atau tanpa perpindahan fisik goods).
barang tersebut).
8. Produk Domestik Bruto mau- 8. GDP and its aggregations are

pun agregat turunannya presented in two forms: at
id
disajikan dalam 2 (dua) versi current market prices and at
.
penilaian yaitu: atas dasar
“harga berlaku” dan atas da-
. go constant base year market
prices. In presenting current
ps
sar “harga konstan”. Disebut market prices, all aggregates
.b
sebagai harga berlaku karena are valued at current market

ab
seluruh agregat dinilai dengan prices, while base year con-

menggunakan harga pada stant market prices are shown
nk
tahun berjalan, sedangkan by valuing all aggregates

to
harga konstan penilainnya at fixed base year prices. Year

u
didasarkan kepada harga satu of 2000 is used as the base

//b
tahun dasar tertentu. Dalam year in this publication.

s:
publikasi di sini digunakan

tp
harga tahun 2000 sebagai

ht
dasar penilaian.

REGIONAL PRODUCT
9. Laju pertumbuhan Produk 9. Gross Domestic Product

Domestik Bruto diperoleh dari growth rate obtained from the
penghitungan PDB atas dasar calculation of GDP at constant
harga konstan. Diperoleh prices. Obtained by reducing
dengan cara mengurangi nilai the value of GDP in year n to
PDB pada tahun ke n terhadap the value in year n-1 (previous
nilai pada tahun ke n-1 (tahun year) and then multiplied by
sebelumnya) kemudian 100 percent. Aggregate
dikalikan dengan 100 persen. growth rate shows the devel-
id
Laju pertumbuhan menunjuk- opment of a certain time prior
.
kan perkembangan agregat
pendapatan dari satu waktu
. go
to the time the income of one.
ps
tertentu terhadap waktu sebe-
.b
lumnya.
ab
10. Output adalah nilai dari se- 10. Output is the value of
nk
luruh produk yang dihasilkan products produced by produc-

to
oleh seluruh sektor-sektor tion sectors utilizing all pro-

u
produksi dengan memanfaat- duction factors available in the

//b
kan faktor produksi yang region during a given period,

s:
tersedia di suatu wilayah without taking into account

tp
(Negara, provinsi dan se- the origin of producers.

ht
bagainya) dalam suatu periode

waktu tertentu (umumnya
satu tahun), tanpa memper-
hatikan asal-usul pelaku
produksinya.

PRODUK REGIONAL
11. Input antara adalah seluruh 11. intermediate Inputs are all
biaya yang dikeluarkan untuk costs of obtaining goods and
barang dan jasa yang services that are fully utilized
digunakan habis dalam proses in the production process. The
produksi. Komponen input intermediate input compo-
antara terdiri dari barang yang nents consist of non- durable
tidak tahan lama dan jasa yang goods and services in the form
dapat berupa hasil produksi of both domestic production
dalam negeri atau impor. and imports.
. id
12. Input primer adalah input atau
biaya yang timbul sebagai aki-
. go 12. Primary Inputs are costs
relating to the utilization of
ps
bat dari pemakaian faktor production factors in an eco-
.b
produksi dalam suatu kegiatan nomic activity. Production fac-

ab
ekonomi. Faktor produksi an- tors include workers, land,

tara lain terdiri dari: tenaga capital and entrepreneurship.
nk
kerja, tanah, modal dan kewir-

to
aswastaan.
u
//b
13. Permintaan akhir adalah per- 13. Final demand is the demand
s:
mintaan atas barang dan jasa for goods and services utilized
tp
yang digunakan untuk kon- for final consumption. In line

ht
sumsi akhir. Sesuai dengan with this definition, final de-

pengertian ini maka per- mand excludes goods and
mintaan akhir tidak mencakup services utilized in the produc-
barang dan jasa yang tion process. Final demand
digunakan untuk kegiatan includes household
produksi.

REGIONAL PRODUCT
14. Upah/Gaji adalah nilai tambah 14. Wage/salary is value added

yang dibayarkan sebagai balas paid as reward of employing
jasa atas penggunaan faktor labor production factor
produksi tenaga kerja (including imputation of wage
(termasuk di dalamnya im- and salary).
putasi upah dan gaji).
15. Pendapatan rumah tangga 15. Household income is de-

adalah pendapatan yang fined as incomes received by
id
diterima oleh rumah tangga, all household members.
.
baik pendapatan yang berasal
dari pendapatan kepala rumah
. go
Household income can be in
the form of production factors
ps
tangga maupun pendapatan compensation (wages and
.b
anggota rumah tangga. Penda- salaries profits, bonuses, etc.),

ab
patan rumah tangga dapat capital compensation (rent,

berasal dari balas jasa faktor profit sharing, etc.), or in-
nk
produksi tenaga kerja (upah comes from transfer.

to
dan gaji, keuntungan, bonus

u
dll), balas jasa kapital (sewa,

//b
bagi hasil, dll), maupun penda-

s:
patan yang berasal dari pem-

tp
berian pihak lain (transfer).

ht
16. Jumlah pendapatan rumah 16. Total household income is

tangga adalah total pendapa- total income received by all
tan yang diterima oleh rumah household members (head of
tangga, baik yang berasal dari household and its mem-
pendapatan kepala rumah bers).
tangga maupun pendapatan
dari anggota rumah tangga.

PRODUK REGIONAL
17. Pendapatan rumah tangga 17. Household income after tax is

setelah pajak adalah pendapa- household income minus tax.
tan rumah tangga setelah
dikurangkan pajak.
18. Pendapatan disposabel adalah 18. Disposable income is

pendapatan rumah tangga household income minus liabil-
setelah dikurangi beban yang ities that must be paid by
harus dibayar oleh rumah household.
id
tangga.
.
19. Pendapatan kapital
go
adalah
.
19. Capital income is value added
ps
nilai tambah yang dibayarkan paid as a result of the utiliza-
.b
sebagai balas jasa atas tion of non-worker production

ab
penggunaan faktor produksi factors. It includes profits, divi-

bukan tenaga kerja termasuk dend, interest, land renting,
nk
didalamnya keuntungan, divi- and others in the same catego-

to
den, sewa tanah dan se- ry.

u
jenisnya.
//b
s:
20. Pengeluaran konsumsi adalah 20. Consumption expenditure is

tp
pengeluaran aktual rumah actual expenditure of house-

ht
tangga untuk konsumsi akhir hold for final consumption

terhadap berbagai jenis spent for various goods and
produk seperti services

REGIONAL PRODUCT
sandang, pangan, papan (tidak (excluding transfer). Consump-

termasuk pengeluaran untuk tion expenditure includes
transfer). Pengeluaran kon- spending for various goods
sumsi akhir ini mencakup and services. Resulted from
pembelian berbagai jenis ba- domestic production and im-
rang dan jasa hasil dari ports.
produksi domestik maupun
impor.
id
21. Pajak yang dimaksud disini 21. Tax, defined here, refers to
.
adalah pajak langsung yakni
jenis pungutan pemerintah
. godirect tax, which is defined as
government charges directly
ps
secara langsung dikumpulkan collected from tax payers.
.b
dari pihak yang wajib mem-

ab
bayar pajak.
nk
22. Rumah tangga adalah 22. Household is an individual or a

to
seseorang atau sekelompok group of people living in a

u
orang yang tinggal dalam satu physical / census building unit

//b
atap dan makan dari satu or part thereof who make

s:
dapur. common provision for food

tp
and other essentials of living.

ht
23. Tenaga kerja pertanian adalah 23. Agricultural worker is

tenaga kerja dalam usaha someone working in the
pertanian termasuk perke- agricultural sector including
bunan, perikanan, kehutanan estates, fishery, forestry, and
dan perburuan yang atas na- hunting, whether working as
ma sendiri atau bersama an individual or in collabora-
dengan pihak lain, memimpin, tion with other parties, lead-
ing, supervising,

PRODUK REGIONAL
menyelenggarakan, and conducting activities in

mengawasi, atau agriculture, estates, forestry,
melaksanakan usaha per- fishery, and hunting as well as
tanian, peternakan, kehu- related activities.
tanan, perikanan, perburuan
dan penangkapan hewan dan
usaha-usaha yang berhub-
ungan dengan itu.
id
24. Tenaga kerja produksi, opera- 24. Production, operator, and
.
tor alat angkutan manual ada-
lah tenaga kerja
.
yang
go manual workers are those
having activities of quarrying
ps
melaksanakan kegiatan peng- and processing mining ore, oil
.b
galian dan pengolahan bahan and gas; processing of stuffing;

ab
tambang, minyak dan gas constructing, maintaining, and

bumi; proses pemuatan ba- repairing roads, buildings, ma-
nk
rang; konstruksi, perawatan chineries, etc, those who are

to
dan perbaikan berbagai jenis implementing their knowledge

u
jalan, bangunan, mesin dan in technological, social, eco-

//b
lain-lain, termasuk didalamnya nomic, and industrial prob-

s:
tenaga kerja yang lems, as well as experts, arts,

tp
mengerjakan bahan-bahan, and sports. Including workers

ht
mengemudikan alat angkutan who prepares materials, driv-

dan peralatan lain dan ing and operating vehicles and
melaksakan tugas yang teruta- other equipments and other
ma menggunakan tenaga kerja physical jobs.
jasmani.

REGIONAL PRODUCT
25. Tenaga kerja tata-usaha, 25. Clerical, sales and services

penjualan dan jasa adalah workers consist of administra-
tenaga kerja dalam berbagai tion supervisors, governmental
jenis jabatan tata usaha yang officers, supervisors of trans-
meliputi pekerja pengawas portation and communication
tata usaha, pejabat pelaksana activities, staff of financial
pemerintah, pengawas transaction activities, including
pelaksanaan jasa angkutan distributors of shipment arti-
dan komunikasi, penyusun cles, and other related jobs.
id
dan pemelihara catatan
.
transaksi keuangan termasuk
pengurus kas, pencatat baik
. go
ps
lisan atau tertulis (steno, me-
.b
sin dan ketik), melayani mesin

ab
kantor, peralatan telepon dsb,

termasuk penyelenggara
nk
angkutan darat bagi

to
penumpang, pendistribusian
u
barang kiriman dan tugas lain

//b
yang sejenis.
s:
tp
26. Tenaga kerja profesional, 26. Professional, technician,

ht
teknisi ,manajer, militer meli- managerial, and non- civilian

puti pejabat legislatif dan tena- workers consist of managers
ga manajemen; manajer (main, production excluding
(utama, produksi, kecuali agricultural production, mar-
produksi pertanian, pemasa- keting, financial, administra-
ran, keuangan administrasi, tion, HRD, and research and
personalia, litbang) dan development)
direktur, sedangkan tenaga
profesional dan teknisi adalah

PRODUK REGIONAL
mereka yang dalam peker- and director. Meanwhile, pro-

jaannya dengan menerapkan fessional and technician are
ilmu pengetahuan untuk me- Paid workers consist of labors/
mecahkan berbagai persoalan employees and free labors
teknologi, sosial, ekonomi, (agricultural and non-
industri, serta melakukan agricultural).
fungsi-fungsi keahlian teknis,
kesenian dan yang berhub-
ungan dengan itu dalam
id
berbagai bidang termasuk
.
olahraga. Tenaga kerja peneri-
ma upah gaji meliputi buruh/
. go
ps
karyawan/ pegawai dan peker-
.b
ja bebas (pertanian dan non-

ab
pertanian).
nk
to
27. Tenaga kerja bukan penerima 27. Unpaid workers consist of own
u
upah gaji meliputi tenaga kerja workers, own workers with

//b
yang status pekerjaannya be- temporary/unpaid workers,

s:
rusaha sendiri, berusaha own workers with permanent/

tp
dibantu buruh tidak tetap/ paid workers, and family work-

ht
buruh tak dibayar, berusaha ers.

dibantu buruh tetap/dibayar,
serta pekerja keluarga/tak
dibayar.

REGIONAL PRODUCT
28. Rumah tangga buruh tani 28. Agricultural labor household

adalah rumah tangga dengan is a household with household
kepala rumah tangga atau head working as agricultural
penerima pendapatan labor or the main income be-
terbesar bekerja sebagai bu- ing from working as agricultur-
ruh tani. al laborer.
29. Rumah tangga petani gurem 29. Smallholder households are

adalah rumah tangga yang households whose head of
id
kepala rumah tangganya atau household or the biggest in-
.
penerima pendapatan
terbesar menerima pendapa-
. gocome earners receive income
from agricultural land culti-
ps
tan dari hasil mengusahakan vate agricultural land less than
.b
lahan pertanian yang memiliki 0.5 ha.

ab
lahan pertanian kurang dari

0,5 Ha.
nk
to
30. PDRB. Produk Domestik Re- 30. GRDP. Gross Regional Domes-
u
gional Bruto (PDRB) dapat tic Product (GRDP) can be de-

//b
didefinisikan sebagai kese- fined as the total value-added

s:
luruhan nilai tambah barang goods and services produced

tp
dan jasa yang dihasilkan oleh by all business units within a

ht
seluruh unit usaha dalam sua- certain area within a year.

tu wilayah tertentu dalam GRDP reflects the value of eco-
waktu satu tahun. NIlai PDRB nomic development of a re-
mencerminkan kemajuan gion.
ekonomi suatu daerah.

PRODUK REGIONAL
31. Struktur PDRB. Dalam 31. The structure of GRDP. Buton

struktur perekonomian Kabu- in the structure of the econo-
paten Buton, sektor pertanian my, agriculture is still the sec-
masih merupakan sektor yang tor that has the greatest role
mempunyai peran terbesar to the GRDP at current prices.
terhadap PDRB atas dasar har-
ga berlaku.
32. PDRB per kapita. Salah Satu 32. GRDP per capita. One yard-
id
tolak ukur untuk mengetahui stick to determine the level of
.
tingkat
daerah
kemakmuran
dapat dilihat
. go
suatu
dari
prosperity of a region can be
seen from the GRDP per capi-
ps
besarnya PDRB per kapita. ta. The average increase in
.b
Rata-rata peningkatan PDRB GDRP per capita figures show

ab
per kapita penduduk kabupat- Buton above 5 percent, this

en Buton memperlihatkan shows the level of prosperity
nk
angka di atas 5 persen, ini that the better.

to
menunjukkan tingkat ke-

u
makmuran yang semakin baik.

//b
s:
33. PDRB Menurut Penggunaan. 33. GDRP by Expenditure. GDRP is

tp
Secara umum PDRB generally classified into three

ht
dikelompokkan menjadi tiga groups of expenditure: con-

kelompok pengeluaran yaitu sumption, investment and
konsumsi, investasi dan ke- group use outside of the net.
lompok penggunaan di luar The third group is a compo-
wilayah neto. Ketiga ke- nent of the final demand of
lompok ini merupakan kom- the entire GDRP Buton which
ponen permintaan akhir dari has a multiplier effect. If one
seluruh PDRB Kabupaten component changes will affect
Buton yang mempunyai efek the other components, as well

REGIONAL PRODUCT
multiplier. Bila salah satu as in case of increase of GDRP

komponen berubah akan ber- then each component will
pengaruh pada komponen change according to the
yang lain, begitu pula apabila pattern of each.
terjadi kenaikkan PDRB maka
masing-masing komponen
akan berubah sesuai dengan
polanya masing-masing.
id
34. Kelompok Investasi. Pemben- 34. Investment Group. Gross
.
tukkan Modal Tetap Bruto
(PMTB) adalah penambahan
. go
Fixed Capital Formation (GFCF)
is the addition of capital goods
ps
barang-barang modal dari from all sectors of the econo-
.b
seluruh sektor perekonomian my that occurred within one

ab
yang terjadi dalam satu tahun. year.

nk
u to
//b
s:
tp
ht

PRODUK REGIONAL
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton (juta rupiah),
Gambar 19 2017
Figure Gross Regional Domestic Product at Current Market Prices by
Industry in Buton Regency (Million rupiahs), 2017
. id
. go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht
Sumber : Hasil Sensus, Survei, dan berbagai Sumber Lainnya

Source : Cencus, Surveys, and Other Sour

REGIONAL PRODUCT
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapan-
Tabel gan Usaha di Kabupaten Buton (juta rupiah), 2015−2017
12.1
Table Gross Regional Domestic Product at Current Market Prices by Industry in
Buton Regency (Million rupiahs), 2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (2) (3) (4)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agriculture, Forest- 528.850,7 575.767,0 623.882,6

ry, and Fishery
2 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying 1.188.000,2 1.280.195,4 1.354.923,5
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry 70.525,8 77.669,0 86.119,4
id
4 Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and Gas 961,9 1.148,9 1.401,1
.
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/ Water Supply, Sewerage, Waste Management and
Remediation Activities
6 Konstruksi/ Construction
go. 11.967,0
161.848,4
13.380,3
189.641,0
13.772,8
203.629,7
ps
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan 308.562,3 346.754,8 397.266,2
Sepeda Motor/ Wholesale and Retail Trade; Rapair of
.b
Motor Vehicles and Motorcycles

ab
8 Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and 21.542,9 23.477,1 25.999,0

Storage
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/ Accomodation 3.598,8 4.061,3 4.428,2
nk
and Food Service Activities

10 Informasi dan Komunikasi/ Information and Communica- 7.314,5 7.945,8 8.756,1
to
tion
11 Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insurance 15.319,7 19.438,9 21.176,4
u
Activities
//b
12 Real Estate/ Real Estate Activities 15.052,4 16.557,7 17.732,7
13 Jasa Perusahaan/ Business Activities 456,8 537,7 580,6

s:
14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan 287.175,0 303.016,7 321.598,0

tp
Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Compul-

sory Social Security
ht
15 Jasa Pendidikan/ Education Activities 131.006,5 147.247,0 159.781,7
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health and 21.776,8 23.863,3 25.490,4
Social Work Activities
17 Jasa Lainnya/ Other Services Activities 16.815,7 17.899,6 18.874,9
Produk Domestik Regional Bruto/ Gross Regional Domestic

2.790.775,4 3.048.601,4 3.285.413,3
Bruto


PRODUK REGIONAL
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut
Tabel Lapangan Usaha di Kabupaten Buton (Juta rupiah), 2015−2017
Table 12.2 Gross Regional Domestic Product at 2010 Constant Market Prices by Indus-
try in Buton Regency (Million rupiahs), 2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (3) (4) (5)
1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agriculture, 416.953,5 434.742,4 458.449,9

Forestry, and Fishery
2 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and 984.974,9 1.016.385,0 1.054.194,5
Quarrying
id
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry 58.974,8 62.479,7 66.434,6
4 Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and Gas 1.195,1 1.267,2 1.367,7
.
5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang/ Water Supply, Sewerage, Waste
Management and Remediation Activities
6 Konstruksi/ Construction
. go 10.002,1
131.821,6
10.911,3
143.561,4
11.033,5
150.420,1
ps
7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 259.715,6 280.394,0 306.648,1
dan Sepeda Motor/ Wholesale and Retail Trade;
.b
Rapair of Motor Vehicles and Motorcycles

8 Transportasi dan Pergudangan/ Transportation 19.957,1 21.673,6 23.537,2
ab
and Storage
9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/ 3.012,6 3.179,9 3.357,0
Accomodation and Food Service Activities
nk
10 Informasi dan Komunikasi/ Information and 7.748,6 8.269,9 8.848,8

Communication
to
11 Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insur- 11.847,1 14.298,7 14.876,9
ance Activities
u
12 Real Estate/ Real Estate Activities 13.225,7 13.734,2 14.307,3

//b

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 235.089,6 241.303,4 250.955,5
Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and
s:
Defence; Compulsory Social Security

tp
15 Jasa Pendidikan/ Education Activities 112.931,6 122.247,4 127.760,8
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health 18.424,1 19.735,2 20.526,5
ht
and Social Work Activities

17 Jasa Lainnya/ Other Services Activities 15.180,1 15.920,9 16.316,9
Produk Domestik Regional Bruto Gross Regional

2.301.463,2 2.410.552,6 2.529.508,0
Domestic Bruto

REGIONAL PRODUCT
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten
Tabel Buton (persen), 2015−2017
12.3
Table Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product at
Current Market Prices by Industry in Buton Regency (percent),
2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agriculture,

1 18,95 18,89 18,99
id
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarry-
.
2 42,57 41,99 41,24
ing
3
4
Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry
Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and Gas
. go 2,53
0,03
2,55
0,04
2,62
0,04
ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 Daur Ulang/ Water Supply, Sewerage, Waste Man- 0,43 0,44 0,42
.b
agement and Remediation Activities

6 Konstruksi/ Construction 5,80 6,22 6,20
ab
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

7 Sepeda Motor/ Wholesale and Retail Trade; Rapair 11,06 11,37 12,09
nk
of Motor Vehicles and Motorcycles

Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and
8 0,77 0,77 0,79
to
Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/ Acco-
u
9 0,13 0,13 0,13

modation and Food Service Activities
//b
Informasi dan Komunikasi/ Information and Com-

10 0,26 0,26 0,27
munication
s:
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insur-

11 0,55 0,64 0,64
ance Activities
tp
12 Real Estate/ Real Estate Activities 0,54 0,54 0,54

ht

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Ja-
14 minan Sosial Wajib/Public Administration and 10,29 9,94 9,79
15 Jasa Pendidikan/ Education Activities 4,69 4,83 4,86
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health
16 0,78 0,78 0,78
and Social Work Activities
17 Jasa Lainnya/ Other Services Activities 0,60 0,59 0,57
Produk Domestik Regional Bruto

100,00 100,00 100,00
Gross Regional Domestic Bruto


PRODUK REGIONAL
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha di Kabupaten Buton
Tabel (juta rupiah), 2015−2017
12.4
Table Growth Rate of Gross Regional Domestic Product at 2010 Constant
Market Prices by Industry in Buton Regency (million rupiahs),
2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agricul-
1 1,23 4,27 5,45
ture, Forestry, and Fishery
id
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and
2 6,32 3,19 3,72
Quarrying
.
3 Industri Pengolahan/ Manufacturing Industry
4 Pengadaan Listrik dan Gas/ Electricity and Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
. go 2,71
6,63
5,94
6,03
6,33
7,93
ps
dan Daur Ulang/ Water Supply, Sewerage,
5 2,67 9,09 1,12
Waste Management and Remediation Activi-
.b
ties
ab
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor/ Wholesale and
nk
7 5,03 7,96 9,36

Retail Trade; Rapair of Motor Vehicles and
Motorcycles
to
Transportasi dan Pergudangan/ Transporta-

8 6,37 8,60 8,60
tion and Storage
u
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/

//b
9 1,73 5,55 5,57

Informasi dan Komunikasi/ Information and
10 2,46 6,73 7,00
s:
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and
tp
11 3,40 20,69 4,04

Insurance Activities
ht

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 Jaminan Sosial Wajib/Public Administration 0,54 2,64 4,00
and Defence; Compulsory Social Security
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human
16 4,23 7,12 4,01
Health and Social Work Activities

4,17 4,74 4,93

REGIONAL PRODUCT
Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut

Tabel Lapangan Usaha di Kabupaten Buton (2010=100), 2015−2017
12.5
Table Implicit Price Index of Gross Regional Domestic Product by Industry
in Buton Regency (2010=100), 2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agriculture,

1 126,84 132,44 136,09
id
2 Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quarrying 120,61 125,96 128,53
.
. go
119,59
80,49
124,31
90,67
129,63
102,44
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
ps
5 Ulang/ Water Supply, Sewerage, Waste Management 119,64 122,63 124,83
and Remediation Activities
.b

ab
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

7 Sepeda Motor/ Wholesale and Retail Trade; Rapair of 118,81 123,67 129,55
Motor Vehicles and Motorcycles
nk
Transportasi dan Pergudangan/ Transportation and

8 107,95 108,32 110,46
Storage
to
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/ Accomoda-

9 119,46 127,72 131,91
tion and Food Service Activities
u
Informasi dan Komunikasi/ Information and Communica-

//b
10 94,40 96,08 98,95

tion
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insurance
s:
11 129,31 135,95 142,34

Activities
tp

ht
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

14 Sosial Wajib/Public Administration and Defence; Com- 122,16 125,57 128,15
pulsory Social Security
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human Health and
16 118,20 120,92 124,18
Social Work Activities

121,26 126,47 129,88


PRODUK REGIONAL
Laju Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan

Usaha di Kabupaten Buton, 2015−2017
Tabel 12.6
Table Implicit Growth Rate of Gross Regional Domestic Product by Indus-
try in Buton Regency, 2015−2017
Lapangan Usaha
2015 2016 2017
Industry
(1) (2) (3) (4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/ Agricul-

1 5,50 4,42 2,75
ture, Forestry, and Fishery
id
Pertambangan dan Penggalian/ Mining and Quar-
2 6,20 4,43 2,04
rying
.
. go 3,93
- 0,44
3,95
12,65
4,28
12,98
ps
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
5 Daur Ulang/ Water Supply, Sewerage, Waste 3,02 2,49 1,79
.b
Management and Remediation Activities

ab
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

7 dan Sepeda Motor/ Wholesale and Retail Trade; 4,75 4,09 4,76
nk
Rapair of Motor Vehicles and Motorcycles

Transportasi dan Pergudangan/ Transportation
8 1,48 0,35 1,97
to
and Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/
9 2,90 6,92 3,28
u

//b
Informasi dan Komunikasi/ Information and

10 - 1,43 1,78 2,99
Communication
s:
Jasa Keuangan dan Asuransi/ Financial and Insur-

11 1,15 5,13 4,70
ance Activities
tp

ht

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
14 Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and 0,10 2,80 2,05
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/ Human
16 3,47 2,30 2,70
Health and Social Work Activities

4,67 4,29 2,70


REGIONAL PRODUCT
. id
. go
ps
.b
ab

nk

u to
//b
s:
tp
ht

PRODUK REGIONAL
. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

ht
tp
s:
//b
uto
nk
ab
.b
ps
. go
. id
PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN/KOTA
1. Jumlah penduduk dan 1. Population data and

angka harapan hidup life expectancy at birth data of
penduduk setiap negara each country refer to the
merupakan hasil estimasi yang population census - based
merujuk pada data sensus estimation result conducted
yang dilakukan setiap kabu- by each regency/municipality.
paten/kota. Misalnya Kota For example, Kendari munici-
id
Kendari mengacu pada hasil pality population data refer
.
Sensus Penduduk (SP) 2010.
Estimasi tersebut memper-
. go to the result of the 2010. Pop-
ulation Census. The estimates
ps
hatikan perubahan tingkat took into account the trends
.b
kelahiran, kematian dan perin fertility, mortality, and mi-

ab
pindahan penduduk. gration.

nk
2. Laju pertumbuhan 2. Growth rate of per capita

to
produk domestik bruto (PDB) gross domestic product (GDP)

u
per kapita menggunakan data is derived from per capita GDP

//b
PDB per kapita atas dasar har- at constant market prices. It is

s:
ga konstan. Diperoleh dengan obtained by subtracting the

tp
cara mengurangi nilai PDB per value of per capita GDP year n
ht
kapita pada tahun ke-n with the value of per capita

dengan nilai pada tahun ke n- GDP year n-1, divided by the
1 (tahun sebelumnya), dibagi value of per capita GDP year
dengan nilai pada tahun ke n- n-1 then multiplied by 100
1, kemudian dikalikan dengan percent. The growth rate of
100 persen. Laju pertum- per capita GDP explains the
buhan tersebut menunjukkan per capita income growth
perkembangan agregat pen- during the given period.
dapatan per kapita penduduk

REGENCY/MUNICIPAL COMPARISON
dari satu waktu tertentu ter-

hadap waktu sebelumnya
(perkembangan berantai).
3. Jumlah penduduk setiap Ka- 3. The population of each regen-

bupaten/kota merupakan cy/Municipality is the result of
hasil dari proyeksi Penduduk Population Projection 2015.
2015. Bila dilihat dari jumlah When viewed from the popula-
penduduk, Kota Kendari tion, Kendari is the first rank,
id
menempati posisi pertama it’s has a population of
.
terbanyak memiliki penduduk
sebesar 347.496. Sementara
. go
347,496 people. Meanwhile,
Konawe Kepulauan has the
ps
itu Kabupaten berpenduduk least population as 31,688.
.b
paling sedikit adalah Konawe

ab
Kepulauan yaitu sebesar

31.688.
nk
to
4. Pengukuran kemiskinan 4. Reliable measurement of

u
yang dapat dipercaya dapat poverty can be a formida-

//b
menjadi instrumen tangguh ble instrument for policy

s:
bagi pengambil kebijakan makers in focusing attention

tp
dalam memfokuskan on the poor

ht

perhatian pada kondisi hidup living conditions. A good

orang miskin. Data kemiskinan poverty data can be used to
yang baik dapat digunakan evaluate government policies
untuk mengevaluasi kebijakan on poverty, comparing poverty
pemerintah terhadap kemiski- between regions and inter
nan, membandingkan kem- temporal, and determine tar-
iskinan antar daerah dan get the poor with the aim of
antar waktu, serta menen- improving their condition.
tukan target penduduk miskin Through the measurement of
id
dengan tujuan untuk mem- poverty, can be seen the per-
.
perbaiki kondisi mereka. Me-
lalui pengukuran kemiskinan,
. go centage of poor population in
2014, where Kolaka Utara as a
ps
dapat dilihat persentase regency with the highest per-
.b
jumlah penduduk miskin centage that is equal to

ab
pada tahun 2014, dimana 17.53 percent, while the Mu-

Buton Utara merupakan kabu- nicipality of Kendari had the
nk
paten dengan persentase lowest percentage of 5.56

to
tertinggi yaitu sebesar 16,35 percent.

u
persen, sedangkan kota Ken-

//b
dari memiliki persentase ter-

s:
endah yaitu 5,56 persen.

tp
ht
4. Tingginya persentase 5. The high percentage of poor

penduduk miskin di Buton people in the Buton Utara, in
Utara tersebut, sejalan line with the GRDP growth
dengan laju pertumbuhan rate. North Buton achieve

PDRB. Buton Utara mencapai GRDP growth rate of 3.15,

laju pertumbuhan PDRB sebe- far less than the Buton Re-
sar 3,15, jauh lebih kecil gency which achieve the GDP
dibandingkan dengan Kota growth rate of 9.35 percent .
Kendari yang mencapai laju
pertumbuhan PDRB sebesar
9,35 persen.
.id
.go
ps
.b
ab
nk
u to
//b
s:
tp
ht

Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Sula-

Tabel wesi Tenggara (ribu), 2016‒2017
13.1
Table Population by Regency/Municipality in Sulawesi
Tenggara (thousand), 2016‒2017
Kabupaten/Kota Regen-
2016 2017
cy/Municipality
(1) (2) (3)

Kabupaten/ Regency
1 Buton 99 352 100 440
id
2 Muna 215 442 218 680
.
3 Konawe . go
238 067 244 324
ps
4 Kolaka 246 918 251 520
5 Konawe Selatan 299 928 304 214

.b
6 Bombana 170 020 175 497

ab
7 Wakatobi 95 209 95 386

nk
8 Kolaka Utara 142 614 144 681

to
9 Buton Utara 61 124 62 088

u
10 Konawe Utara 59 673 60 884

//b
11 Kolaka Timur 125 859 128 154

s:
12 Konawe Kepulauan 32 307 33 212

tp
13 Muna Barat 78 476 79 649

ht
14 90 159
Buton Tengah 91 099
78 218 79 053
15 Buton Selatan
Kota/ City
1 Kendari 359 371 370 728
2 Bau Bau 158 271 162 780

Provinsi Sulawesi Tenggara
2 551 008 2 602 389
Sulawesi Tenggara Province
Source: Indonesia Population Projection 2010-2035

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Konstan 2014 Menurut Kabupaten/Kota di
Tabel Provinsi Sulawesi Tenggara (persen), 2014‒2017
Table 13.2 Growth Rate of Gross Regional Domestic Product at 2014 Constant
Market Prices by Regency/Municipality in Sulawesi Tenggara
(percent), 2014‒2017
Kabupaten/Kota Regency/
2013 2014 2015* 2016**
Municipality
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/Regency
id
1 Buton 8,09* 3,93* 4.17 4.74
.
6,68* 9,33* 7.15 6.08
2
3
Muna
Konawe 6,47*
. go
7.98 6.11 5.53
ps
4 Kolaka 7,17* 0.48 7.65 3.74
5 Konawe Selatan 6.95 7.15 8.09 6.97

.b
6 Bombana 8.35 7.35 8.22 5.63

ab
7 Wakatobi 7.81 7.87 7.68 7.97

nk
8 Kolaka Utara 8.70 8.36 7.05 7.69

to
9 Buton Utara 8.83 9.59 4.13 6.04
7.01 3.15 6.75 5.64

u
10 Konawe Utara
//b
11 Kolaka Timur - 8.85 6.19 7.40
- 7.69 7.79 7.82

s:
12 Konawe Kepulauan
- - 8.08 7.21
tp
13 Muna Barat
14 Buton Tengah - - 2.86 8.08

ht
15 Buton Selatan - - 4.09 7.16
Kota/City
1 Kendari 8.68 9.83 8.92 9.00
2 Bau Bau 7.99 8.63 8.97 8.01

Sulawesi Tenggara 11.65 6.26 6.88 6.51
Source: Cencus, Surveys, and Other Sources

Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di

Tabel Provinsi Sulawesi Tenggara (persen), 2016‒2017
13.3
Table Percentage of Poverity by Regency/Municipality in Sulawesi
Tenggara Province (percent), 2016-2017
Kabupaten/Kota Regency/
2016 2017
Municipality
(1) (2) (3)
Kabupaten/Regency
1 Buton 13.03 13.41
id
2 Muna 32.65 32.35
.
3
4
Konawe
Kolaka
. go 38.14
28.56
37.99
26.64
ps
5 Konawe Selatan 33.94 33.73
.b
6 Bombana 22.04 21.52

ab
7 Wakatobi 15.73 15.49

nk
8 Kolaka Utara 24.32 23.42
9 Buton Utara 9.60 9.64

to
10 Konawe Utara 5.79 8.44

u
//b
11 Kolaka Timur 28.52 28.86
12 Konawe Kepulauan 5.70 5.97

s:
13 Muna Barat 12.32 12.89

tp
14 Buton Tengah 12.33 16.73

ht
15 Buton Selatan 10.75 12.66
Kota/City
1 Kendari 19.58 18.44

2 Bau Bau 13.87 13.55
Sulawesi Tenggara 326.87 331.71
Sumber : Survei Sosial Eonomi Nasional (Susenas)


Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Ke-

Tabel 13.4 lamin di Provinsi Sulawesi Tenggara (ribu), 2017
Table Population by Regency/City in Sulawesi Tenggara Province
(thousand), 2017
2017 Rasio Jenis

Kabupaten/Kota
Laki-Laki Perempuan Jumlah Kelamin
Regency/City
Male Female Total Sex Ratio
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/Regency
id
1. Buton 50 573 49 867 100 440 101.42
.
2. Muna 105 202 113 478 218 680 92.71
3. Konawe 125 211

. go
119 113 244 324 105.12
ps
4. Kolaka 129 212 122 308 251 520 105.64
5. Konawe Selatan 154 881 149 333 304 214 103.72

.b
6. Bombana 88 598 86 899 175 497 101.96

ab
7. Wakatobi 45 775 46 611 95 386 92.27

nk
8. Kolaka Utara 74 677 70 004 144 681 106.68

to
9. Buton Utara 31 305 30 783 62 088 101.70

u
10. Konawe Utara 31 884 29 000 60 884 109.94

//b
11. Kolaka Timur 65 773 62 381 128 154 105.44

s:
12 Konawe Kepulauan 16 628 16 584 33 212 100.27

tp
13 Muna Barat 38 693 40 956 79 649 94.47

14 Buton Tengah
ht
43 667 47 432 91 099 92.06

15 Buton Selatan 38 860 40 193 79 053 96.68
Kota/City
1. Kendari 187 233 183 495 370 728
102.04
2. Bau-bau 80 371 82 409 162 780
97.53
Sulawesi Tenggara 1 308 543 12 938 46 2 602 389 101.14
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional


Angka Partisipasi Sekolah Menurut Kabupaten/Kota, Provinsi

Tabel Sulawesi Tenggara, 2017
13.5
Table School Participation Rate by Regencies/Municipality in Sula-
wesi Tenggara Province, 2017
Kabupaten/Kota
7-12 13-15 16-18 19-24
Regency/City
(1) (4) (4) (4) (4)
Kabupaten/Regency
1. Buton 100.00 98.28 75.99 37.26
id
2. Muna 99.19 97.71 85.41 26.18
.
3.
4.
Konawe
Kolaka
. go 99.67
99.83
91.14
94.49
68.66
62.22
22.68
20.94
ps
5. Konawe Selatan 99.82 95.19 63.59 13.73

.b
6. Bombana 100.00 86.68 63.36 12.42

ab
7. Wakatobi 98.74 96.81 85.53 20.96
8. Kolaka Utara 100.00 87.07 60.31 17.84

nk
9. Buton Utara 99.78 96.39 77.43 21.83

to
10. Konawe Utara 99.09 94.41 68.19 14.97

u
11. Kolaka Timur 100.00 95.51 66.69 26.32

//b
12 Konawe Kepulauan 100.00 98.26 75.75 19.08

s:
13 Muna Barat 100.00 88.81 83.17 14.83

tp
14 Buton Tengah 90.25 95.5 91.55 25.23

ht
15 Buton Selatan 100.00 96.22 52.63 29.28
Kota/City
1. Kendari 100.00 94.07 77.72 57.9
2. Bau-bau 100.00 95.72 83.16 28.77


Angka Partisipasi Kasar Menurut Kabupaten/Kota, Sulawesi

Tabel 13.6 Tenggara 2016 - 2017
Table Rough Participation Rate by Regencies/Municipality in Sulawe-
si Tenggara Province, 2016 - 2017
Kabupaten/Kota APK Tahun 2016 APK Tahun 2017

Regency/City SD SLTP SLTA SD SLTP SLTA
(1) (2) (3) (4) (4) (4) (4)
Kabupaten/Regency
id
1. Buton 110.86 92.47 84.59 110.52 86.21 81.67
.
2. Muna 116.74 90.33 88.93 106.61 94.85 96.5
3. Konawe 108.86 75.63

. go 93.92 116.32 78.85 77.7
ps
4. Kolaka 113.39 75.03 88.47 118.78 75.9 78.37
5. Konawe Selatan 104.21 88.69 83.95 116.33 81.61 75.67

.b
6. Bombana 106.35 92.80 68.65 109.04 93.5 67.43

ab
7. Wakatobi 110.07 99.06 69.74 111.48 98.67 84.65

nk
8. Kolaka Utara 106.54 84.73 57.02 111.23 80.53 63.94

to
9. Buton Utara 106.39 108.31 78.45 107.14 109.5 77.31

u
10. Konawe Utara 111.68 98.88 62.34 108.65 92.27 72.85

//b
11. Kolaka Timur 111.89 92.12 83.63 113.71 91.97 88.07

s:
12 Konawe Kepulauan 107.16 107.99 64.84 116.94 96.16 89.89

tp
13 Muna Barat 110.35 102.55 81.63

ht
14 Buton Tengah 89.91 98.31 98.5
15 Buton Selatan 115.71 86.02 65.97
Kota/City
1. Kendari 109.07 73.47 84.64 116.80 83.43 80.72
2. Bau-bau 111.33 90.08 84.47 112.27 93.99 79.24
Sulawesi Tenggara 109.96 86.70 81.81 112.10 88.06 80.01

Angka Partisipasi Murni Menurut Kabupaten/Kota, Sulawesi

Tabel 13.7 Tenggara 2016 - 2017
Table Rough Participation Rate by Regencies/Municipality in Sulawe-
si Tenggara Province, 2016 - 2017
Kabupaten/Kota APM Tahun 2016 APM Tahun 2017

Regency/City SD SLTP SLTA SD SLTP SLTA
(1) (2) (3) (4) (4) (4) (4)
Kabupaten/Regency
id
1. Buton 96.23 77.80 68.52 97.13 76.91 65.31
.
2. Muna
3. Konawe
97.58
98.16
. go
80.67
71.57
76.95
68.02
97.26
97.67
78.85
73.81
75.01
65.58
ps
4. Kolaka 98.30 67.85 54.43 98.76 70.12 58
.b
5. Konawe Selatan 94.29 75.05 62.16 96.32 73.11 61.13

ab
6. Bombana 92.61 73.82 57.46 95.62 74.61 54.41
7. Wakatobi 95.29 79.99 53.08 96.88 79.82 62.34

nk
8. Kolaka Utara 97.29 75.48 46.71 100.00 73.44 49.01

to
9. Buton Utara 91.41 84.76 59.71 95.04 83.51 60.58

u
10. Konawe Utara 93.90 79.83 50.45 97.11 78.86 53.83

//b
11. Kolaka Timur 94.13 74.81 66.95 94.36 78.02 61.62

s:
12 Konawe Kepulauan 93.17 90.70 53.57 98.86 88.69 61.36

tp
13 Muna Barat 96.35 80.23 68.77

ht
14 Buton Tengah 87.72 85.21 84.32
15 Buton Selatan 100.00 84.8 50.95
Kota/City
1. Kendari 97.49 67.82 54.99 96.41 69.56 56.53
2. Bau-bau 99.80 85.56 71.47 98.22 85.61 73.42
Sulawesi Tenggara 96.27 75.54 62.63 96.62 76.49 62.71

Komponen IPM Menurut Kabupaten/kota, Provinsi Sulawesi

Tabel 13.8 Tenggara, 2017
Table HDI Component by Regency, Sulawesi Tenggara 2017
Komponen IPM Tahun 2017

Kabupaten/Kota
Regency/City AHH (Tahun) HLS RLS Pengeluaran
(1) (2) (3) (4) (4)
Kabupaten/Regency
1. Buton 67.30 13.52 7.22 64.47
id
2. Muna 69.77 13.48 7.89 67.61
.
3.
4.
Konawe
Kolaka
69.52
70.05
. go
12.97
12.98
8.77
8.31
70.24
71.46
ps
5. Konawe Selatan 69.98 12.22 7.72 67.23

.b
6. Bombana 67.82 11.81 7.53 64.49

ab
7. Wakatobi 69.59 13.14 7.71 67.99

nk
8. Kolaka Utara 69.74 11.93 7.50 67.77
9. Buton Utara 70.38 12.73 8.18 66.40

to
10. Konawe Utara 68.69 12.02 8.62 67.71

u
//b
11. Kolaka Timur 71.66 11.58 6.90 64.55
12 Konawe Kepulauan 67.88 11.30 8.90 63.44

s:
13 Muna Barat 69.79 12.06 6.48 63.43

tp
14 Buton Tengah 67.17 12.32 7.02 62.82

ht
15 Buton Selatan 67.17 12.55 7.06 63.20
Kota/City
1. Kendari 73.02 16.06 11.68 81.83
2. Bau-bau 70.50 14.79 9.90 74.18

IPM Menurut Kabupaten/kota, Provinsi Sulawesi Tenggara,

Tabel 13.9 2017
Table HDI by Regency, Sulawesi Tenggara 2017
IPM Tahun 2016 IPM Tahun 2017

Kabupaten/Kota
Regency/City IPM Tahun Peringkat IPM Tahun Peringkat
2016 IPM 2017 IPM
(1) (2) (3) (4) (5)
Kabupaten/Regency
1. Buton 63.69 64.47
id
2. Muna 66.96 67.61
.
3. Konawe
4. Kolaka
. 69.84
71.12
go 70.24
71.46
ps
5. Konawe Selatan 66.97 67.23
.b
6. Bombana 64.02 64.49

ab
7. Wakatobi 67.5 67.99

8. Kolaka Utara 67.6 67.77
nk
9. Buton Utara 65.95 66.4

to
10. Konawe Utara 67.2 67.71

u
11. Kolaka Timur 63.6 64.55

//b
12 Konawe Kepulauan 62.56 63.44

s:
13 Muna Barat 65.57 63.43

tp
14 Buton Tengah 62.56 62.82

ht
15 Buton Selatan 62.55 63.2
Kota/City
1. Kendari 81.66 81.83
2. Bau-bau 73.99 74.14

Indeks Kemahalan Konstruksi menurut Kabupaten/Kota, Provinsi

Tabel Sulawesi Tenggara 2017
13.10
Table Construction Cost Index by Regency/City, Sulawesi Tenggara Prov-
ince 2017
Kabupaten/Kota
IKK
Regency/City
(1) (2)
Kabupaten/Regency
1. Buton 97,23
id
2. Muna 101,93
.
3. Konawe
4. Kolaka
.go 96,83
91,30
ps
5. Konawe Selatan 91,12
.b
6. Bombana 96,52
7. Wakatobi 109,58
ab
8. Kolaka Utara 101,42

nk
9. Buton Utara 114,33

to
10. Konawe Utara 88,93

u
11. Kolaka Timur 91,53

//b
12 Konawe Kepulauan 106,15

s:
13 Muna Barat 105,68

tp
14 Buton Tengah 106,29

ht
15 Buton Selatan 103,16
Kota/City
1. Kendari 92,65
2. Bau-bau 105,47

. id
go
.
ps
.b
ab
nk
uto
//b
s:
tp
ht

Kabupaten Buton Dalam Angka 2018

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kabupaten Buton Dalam Angka 2018

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

ht

Ukuran Buku / Book Size: 14,8 X 21 cm

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton

BPS - Statistics of Buton Regency

BPS - Statistics of Buton Regency

Gambar Kulit / Cover Design :

Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton

BPS - Statistics of Buton Regency

Diterbitkan oleh / Published by :

© Badan Pusat Statistik Kabupaten Buton

BPS - Statistics of Buton Regency

Dicetak oleh / Printed by :

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/

La Ode Haris Sumba, S.ST

Buku “Kabupaten Buton Dalam Angka” adalah buku publikasi ta-

Meskipun publikasi Buton Dalam Angka 2018 telah dipersiapkan

sebaik-baiknya, disadari masih ada kekurangan dan kesalahan yang mungkin

guna publikasi ini sangat diharapkan.

Pasarwajo, Agustus 2018

Kepala Badan Pusat Statistik

LA ODE HARIS SUMBA, S.ST

Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 vii

The Buton Regency in Figures is an annual publication published by the

This publication contains data on various sectors and short explanation

This publication has been compiled by giving a serious attention as much

Pasarwajo, August 2018

Chief Statistical Office of

LA ODE HARIS SUMBA, S.ST

viii Buton Regency in Figures 2018

POPULATION AND EMPLOYMENT

VI INDUSTRI DAN ENERGI 191

INDUSTRY AND ENERGY

Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 ix

XI PENGELUARAN PENDUDUK DAN KONSUMSI MAKANAN

x Buton Regency in Figures 2018

BAB I GEOGRAFI DAN IKLIM/ GEOGRAPHY AND CLIMATE

1.1 GEOGRAFI / GEOGRAPHY

1.1.3 Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu Menurut Kelurahan, 12

2017 / Astronomical Position of Lasalimu Subdistrict by

1.1.4 Letak Astronomis Kecamatan Lasalimu Selatan Menurut 13

latan Subdistrict by Village, 2017

1.1.5 Letak Astronomis Kecamatan Siotapina Menurut Kelurahan, 14

1.1.6 Letak Astronomis Kecamatan Pasarwajo Menurut Kelurahan, 15

2017/ Astronomical Position of Pasarwajo Subdistrict by Vil-

Kabupaten Buton Dalam Angka Tahun 2018 xi

1.1.10 Luas Wilayah Kabupaten Buton Menurut Kecamatan, 2017/ Total 19

2.1 WILAYAH ADMINISTRATIF / ADMINISTRATIVE

2.1.1 Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten Buton, 34

2017/ Number of Subdistricts and Village by City in Buton Regen-

Tiap Kecamatan Di Kabupaten Buton, 2017/ Number of Villages in

Buton Regency by Village Classification in Each Subdistrict In

2.1.3 Banyaknya Lurah Menurut Kecamatan Dan Jenis Kelamin Di Ka- 36

bupaten Buton, 2017/ Number of Village Chiefs by Subdistrict

and Sex in Buton Regency, 2017

2.2.2 Banyaknya Keputusan DPRD Kabupaten Buton, 2013 – 2017/ 38

xii Buton Regency in Figures 2018

2.2.3 Kegiatan Dewan Perwakilan Daerah Kabupaten 39

2.3 PEGAWAI NEGERI SIPIL/CIVIL SERVANTS

2.3.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Dinas/Instansi 40

2.3.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Pendidikan 41

Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin di Kabu-

paten Buton, 2017/ Number of Civil Servants by Edu-

2.3.3 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Ke- 43

pangkatan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Buton,