Anda di halaman 1dari 13

Doffy Alfisyah putra

201802012
S1 Keperawatan – 4C
Keperawatan Maternitas
Tugas-1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :  Pencegahan Kasus Baru HIV

Sub Pokok :  Edukasi Pencegahan Kasus Baru HIV

ivSasaran :  Pemuda di Lingkungan RT 03/01 Mlilir

Tanggal :  Senin, 29 Juni 2020

Waktu :  30 Menit

Jam : 19.00-19.30 WIB

Tempat : Lingkungan Pemuda RT 03/01 Mlilir

Penyuluh : Doffy Alfisyah Putra

Moderator : Doffy Alfisyah Putra

Presentator : Doffy Alfisyah Putra

Fasilitator : Tim Sukarelawan

Notulen : Tim Sukarelawan

Konsumsi : Tim Sukarelawan

Logistik : Tim Sukarelawan

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan partisipan atau para
pemuda lingkungan Mlilir dapat mengerti tentang Pencegahan Kasus Baru
pada kasus HIV dan Menerapkan himbauan untuk menjaga diri sendiri agar
terhindar dari Virus yang mengancam tersebut.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak-anak akan dapat :
a. Pengertian Human Immunodeficiency Virus/Aids
b. Menjelaskan penyebab hiv/aids
c. Menyebutkan gejala hiv/aids
d. Menjelaskan bagaimana penularan hiv/aids
e. Menjelaskan cara pencegahan hiv/aids
f. Menjelaskan Arti Kasus Baru
3. MATERI
(Terlampir)
4. MEDIA
a. Leftlet
b. Laptop
5. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Penyuluhan (Pengevaliasian)
6. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 2menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1) Mendengarkan
1) Mengucapkan Salam
2) memperhatikan
2) Menjelaskan tujuan
penyuluhan
3) Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan

2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


memperhatikan
Menjelaskan materi
penyuluhan secara berurutan
dan teratur.

Materi :

1) Pengertian Human
Immunodeficiency
Virus/Aids
2) Menjelaskan penyebab
hiv/aids
3) Menyebutkan gejala
hiv/aids
4) Menjelaskan bagaimana
penularan hiv/aids
5) Menjelaskan cara
pencegahan hiv/aids
6) Menjelaskan Arti Kasus
Baru

3 6 menit Evaluasi : Merespon,


bertanya, dan
Meminta partisipan atau para
menjawab
pemuda untuk menjelaskan
pertanyaan
atau menyebutkan kembali :
1) Pengertian Human
Immunodeficiency
Virus/Aids
2) Menjelaskan penyebab
hiv/aids
3) Menyebutkan gejala
hiv/aids
4) Menjelaskan bagaimana
penularan hiv/aids
5) Menjelaskan cara
pencegahan hiv/aids
6) Menjelaskan Arti Kasus
Baru
 Memberikan kesempatan
kepada responden selain
sasaran dan orang yang ada
di sekitar untuk bertanya
 Memberikan kesempatan
kepada responden (orang di
sekitar) untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
 Memberikan pujian atas
keberhasilan responden
(orang di sekitar) dalam
menjelaskan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan
4 5 menit Penutup : Menjawab salam

1) Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan
2) Menyampaikan
terimakasih atas
perhatian dan waktu
yang telah diberikan
kepada peserta
3) Mengucapkan salam

7. Evaluasi
a. Evaluasi struktur :
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Pembicara sudah siap menyediakan kebutuhan yang ada (terstruktur)
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Pembicara dan peserta siap
b. Evaluasi proses :
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, anak dapat memahami:
1) Pengertian Human Immunodeficiency Virus/Aids
2) Menjelaskan penyebab hiv/aids
3) Menyebutkan gejala hiv/aids
4) Menjelaskan bagaimana penularan hiv/aids
5) Menjelaskan cara pencegahan hiv/aids
6) Menjelaskan Arti Kasus Baru
c. Evaluasi hasil :
Berdasarkan hasil kegiatan Penyuluhan yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa penting adanya penyuluhan terkait dalam memberikan
penjelasan pencegaan Human Immunodeficiency Virus/Aids, terlebih
kepada para pemuda saat ini dimana saat ini marak sekali pergaulan bebas.
Penyuluhan yang terkait dengan Human Immunodeficiency Virus/Aids
telah sangat membantu banyak orang atau responden dalam mencega dan
mengindari pergaulan bebas penyebab Human Immunodeficiency
Virus/Aids.
Dalam penyuluhan ini juga didapat bahwa partisipan atau para
pemuda sangat antusias dalam memahami hal ini, dan penting adanya bagi
para pemuda untuk tetap mendapatkan penyuluhan terkait. Dengan adanya
evaluasi hasil penyuluhan, partisipan merasa dibutuhkanya penyuluhan
terkait lanjutan dan juga peran pemerintah dalam memperkenalkan dan
menggemborkan Indonesia sehat tanpa Human Immunodeficiency
Virus/Aids
LAMPIRAN MATERI

Pencegahan Human Immunodeficiency Virus/Aids untuk menghindari


Kasus Baru

1. DEFINISI HIV DAN AIDS


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah sejenis virus
yangmenyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat menimbulkan
AIDS. HIVmenyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkalinfeksi.AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome,yang berarti kumpulan gejala atau sindroma akibat
menurunnya kekebalan tubuhyang disebabkan infeksi virus HIV. Tubuh
manusia mempunyai kekebalan untukmelindungi diri dari
serangan luar seperti kuman, virus, dan penyakit. AIDSmelemahkan atau
merusak sistem pertahanan tubuh ini, sehingga
akhirnya berdatanganlah berbagai jenis penyakit lain.
a. Acquired 
didapat, bukan penyakitketurunan
b. Immune
sistem kekebalan tubuh
c. Deficiency
Kekurangan
d. Syndrome
kumpulan gejala-gejala penyakit

Sedangkan di dalam kamus kedokteran Dorlan (2002),


menyebutkan bahwa AIDS adalah suatu penyakit retrovirus epidemik
menular, yang disebabkanoleh infeksi HIV, yang pada kasus berat
bermanifestasi sebagai depresi beratimunitas seluler, dan mengenai
kelompok risiko tertentu, termasuk priahomoseksual atau biseksual,
penyalahgunaan obat intravena, penderita hemofilia, dan penerima
transfusi darah lainnya, hubungan seksual dari individu yangterinfeksi
virus tersebut. Menurut Center for Disease Control and Prevention, AIDS
merupakan bentuk paling hebat dari infeksi HIV, mulai dari kelainan ring
an dalam responimun tanpa tanda dan gejala yang nyata hingga keadaan
imunosupresi
dan berkaitan dengan berbagai infeksi yang dapat membawa kematian da
n dengankelainan malignitas yang jarang terjadi

2. PENYEBAB HIV/AIDS
Penyebab HIV/AIDS adalah infeksi oleh virus HIV, yang
menyerangsistem kekebalan tubuh sehingga sel-sel pertahanan tubuh
makin lama makin banyak yang
rusak. Penderita infeksi HIV menjadi sangat rentan terhadap semua bentuk 
infeksi. Pada yahap akhir, penderita tidak bisa tahan terhadap kuman-
kuman yang secara normal bisa dilawannya.

3. TANDA DAN GEJALA HIV-AIDS


Gejala penularan HIV/AIDS terjadi beberapa hari atau beberapa
minggusetelah terinfeksi HIV, gejala-gejala ini hanya berlangsung
beberapa hari
atau beberapa minggu saja, lalu hilang dengan sendirinya. Seseorang mun
gkin akanmenjadi sakit dengan gejala-gejala seperti flu, yaitu:
a. Demam
b. Rasa lemah dan lesu 
c. Sendi-sendi terasa nyeri
d. Batuk

Nyeri tenggorokan Gejala selanjutnya adalah memasuki tahap dimana


sudah mulai timbulgejala-gejala yang mirip dengan gejala-gejala penyakit
lain, gejala-gejala diatasini memang tidak khas, karena dapat juga terjadi
pada penyakit-penyakit lain. Namun gejala-
gejala ini menunjukkan sudah adanya kerusakan pada systemkekebalan
tubuh yaitu:
a. Demam berkepanjangan
b. Penurunan berat badan (lebih dari 10 % dalam waktu 3 hari)
c. Kelemahan tubuh yang mengganggu/menurunkan aktifitas fisik sehari-
hari
d. Pembangkakan kelenjar di leher, lipat paha, dan ketiak
e. Diare atau mencret terus menerus tanpa sebab yang jelas
f. Batuk dan sesak nafas lebih dari 1 bulan secara terus menerus
g. Kulit gatal dan bercak-bercak merah kebiruan 

Gejala penurunan kekebalan tubuh ditandai dengan mudahnya


diserang penyakit lain, dan disebut infeksi oportunitis. Maksudnya adalah 
penyakit yangdisebabkan baik oleh virus lain, bakteri, jamur, atau parasit
(yang bisa juga hidupdalam tubuh kita), yang bila system kekebalan tubuh
baik kuman ini dapatdikendalikan oleh tubuh. Pada tahap ini pengidap
HIV telah berkembang menjadi penderita AIDS. Pada umumnya
penderita AIDS akan meninggal dunia sekitar 2tahun setelah gejala AIDS
ini muncul.Gejala AIDS yang timbul adalah :

a. Radang paru
b. Radang saluran pencernaan
c. Radang karena jamur di mulut dan kerongkongan
d. Kanker kulit
e. TBC
f. Gangguan susunan saraf / neurologis.

4. CARA PENULARAN HIV/AIDS


Virus HIV menular melalui enam cara penularan, yaitu :
a. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDSHubungan seksual
secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita HIVtanpa perlindungan
bisa menularkan HIV. Selama hubungan seksual berlangsung, air
mani, cairan vagina, dan darah dapat mengenai selaput lendirvagina,
penis, dubur, atau mulut sehingga HIV yang terdapat dalam
cairantersebut masuk ke aliran darah (PELKESI, 1995). Selama
berhubungan
juga bisa terjadi lesi mikro pada dinding vagina, dubur, dan mulut yan
g bisamenjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan
seksual (Syaiful,2000).
b. Ibu pada bayinya Penularan HIV dari ibu pada saat kehamilan (in
utero). Berdasarkanlaporan CDC Amerika, prevalensi HIV dari ibu ke
bayi adalah 0,01% sampai0,7%. Bila ibu baru terinfeksi HIV dan
belum ada gejala AIDS, kemungkinan
bayi terinfeksi sebanyak 20% sampai 35%, sedangkan kalau gejala AI
DSsudah jelas pada ibu kemungkinannya mencapai 50% (PELKESI,
1995).Penularan juga terjadi selama proses persalinan melalui
transfuse fetomaternalatau kontak antara kulit atau membrane mukosa
bayi dengan darah atausekresi maternal saat melahirkan (Lily V, 2004)
c. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDSSangat cepat
menularkan HIV karena virus langsung masuk ke pembuluhdarah dan
menyebar ke seluruh tubuh.
d. Pemakaian alat kesehatan yang tidak sterilAlat pemeriksaan
kandungan seperti speculum,tenakulum, dan alat-alatlain yang darah
cairan vagina atau air mani yang terinfeksi HIV,dan langsungdi
gunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi bisa menularkan
HIV(PELKESI,1995).
e. Alat-alat untuk menoleh kulitAlat tajam dan runcing seperti
jarum,pisau,silet,menyunat seseorang,membuat tato,memotong
rambut,dan sebagainya bisa menularkan HIV sebabalat tersebut
mungkin di pakai tampa disterilkan terlebih dahulu.
f. Menggunakan jarum suntik secara bergantianJarum suntik yang di
gunakan di fasilitas kesehatan,maupun yang digunakan oleh parah
pengguna narkoba (injecting drug user-IDU)
sangat berpotensi menularkan HIV. Selain jarum suntik, pada para pe
makai IDUsecara bersama-sama juga mengguna tempat penyampur,
pengaduk,dan gelas pengoplos obat,sehingga berpotensi tinggi untuk
menularkan HIV.
5. HIV TIDAK MENULAR MELALUI
HIV tidak menular melalui hal-hal di bawah ini :
a. Air mata, keringat, ait liur/ludah, air kencing
b. Peralatan makan bersama (Piring, sendok, gelas, dll),
c. Pakaian,handuk,sapu tangan
d. Toilet yang di pakai secara bersama-sama,
e. Menggunakan kolam renang yang sama
f. Berpelukan,
g. Berjabat tangan,
h. Hidup serumah dengan penderita hiv/aids,
i. Gigitan nyamuk,
j. Hubungan social yang lain.

6. CARA PENCEGAHAN
Upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dikenal dengan prinsip
ABCD,yaitu :
a.  Abstinence
 Abstinence merupakan suatu upaya untuk tidak melakukan
hubunganseksual, terutama bagi seseorang yang belum menikah.
b.  Be Faithful 
Be Faithful merupakan suatu upaya untuk tidak berganti-ganti
pasanganatau dengan kata lain menunjukkan sikap saling setia kepada
pasangannya.
c. Condom
Melakukan hubungan seksual yang aman yaitu dengan menggunakan
alat pelindung atau kondom

d. Don’t Share Syringe / Don’t Inject 


Jangan memakai jarum suntik atau alat yang menembus kulit
secara bergantian dengan orang lain, terutama di kalangan pemakai
narkoba.
e. Save Equipment 
Hindari pemakaian alat / bahan tidak steril.

7. PENGOBATAN HIV DAN AIDS


Obat-obatan Antiretroviral Obat-
obatan Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk
mengobati infeksi HIV. Obat- obatan ini tidak membunuh virus, tap
imemperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa mudah beradaptasi dan
kebalterhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi golongan
ARV akan diberikan pada penderita. Beberapa golongan ARV adalah:
a. NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Jenis ARV i
niakan bekerja dengan menghilangkan protein yang dibutuhkan virus
HIVuntuk menggandakan diri.
b. NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Golongan ARV ini
menghambat perkembangan HIV di dalam sel tubuh.
c. Protease inhibitors. ARV jenis ini akan menghilangkan protease,
jenis protein yang juga dibutuhkan HIV untuk memperbanyak diri.
d. Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk
memasukisel-sel CD4.
e. Integrase inhibitors. Jenis ARV ini akan menghilangkan integrase,
proteinyang digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik ke
dalam sel-selCD4.

Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama


terapiantiretroviral (ART). Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan
obat ARV.Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-
tiap orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus.Beberapa
obat ARV sudah digabungkan menjadi satu pil.
Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin obat ini harus dikonsumsi seum
ur hidup.Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih
ke kombinasiARV lainnya.Penggabungan beberapa tipe pengobatan untuk
mengatasi infeksi
HIV bisa menimbulkan reaksi dan efek samping yang tidak terduga. Selal
ukonsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang lain.

Konsumsi Obat Secara TeraturAnda harus membuat jadwal rutin


untuk memasukkan pengobatan HIV kedalam pola hidup sehari-hari.
Pengobatan HIV bisa berhasil jika Andamengonsumsi obat secara teratur
(pada waktu yang sama setiap kali minumobat). Jika melewatkan satu
dosis saja, efeknya bisa meningkatkan risikokegagalan.

Efek Samping Pengobatan HIVSemua pengobatan untuk HIV


memiliki efek samping yang tidakmenyenangkan. Jika terjadi efek
samping yang tidak normal, Anda
mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya. Berik
ut adalahcontoh efek samping yang umumnya terjadi:

a. Kelelahan
b. Mual
c. Ruam pada kulit
d. Diare
e. Satu bagian tubuh menggemuk, bagian lain kurus
f. Perubahan suasana hati
DAFTAR PUSTAKA

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis:Epidomologi, penularan, pencegahan,


dan pemberantasannya. Jakarta: Erlangga Medical Series
Muhajir. 2007. Pendidkan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung: Erlangga
Djuanda, adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Balai
PenerbitFKUI

Anda mungkin juga menyukai