Anda di halaman 1dari 40

AR 5111

PEMUGARAN BANGUNAN BERSEJARAH

LYCEUM DAGO

N i d i a M u s t i k a (15204058)
A n n i s a P u r w a m i t a (15204067)
R u w a i d a F a j r i a s a n t i (15204071)
A n i s a h U t a m i (15204090)
Data Bangunan
Nama Bangunan : Lyceum Dago
Fungsi : Aula sekolah
Christelijk
Lyceum (1927-1958)
atau SMAK Dago
(1958-sek)
Alamat : Jalan Ir. H. Juanda 93,
Bandung
Tahun Didirikan : 1927
1939 (renovasi)
Arsitek : J.S. Duyvis (1939)
Langgam Bangunan : Modern
Lyceum
Nama sekolah yang didirikan
Aristoteles di Athena tahun 335 SM.
(Microsoft Encarta Premium 2006)

building for public events: a building


where concerts, lectures, and other
public events take place (usually used
in names of buildings)
(Microsoft Encarta Dictionary 2006)

A building used for public meetings,


concerts, speeches, etc.
(Longman Dictionary of Contemporary English)
Bangunan villa keluarga Tan yang menjadi sekolah HCL pada tahun 1927

Tampak bangunan hasil renovasi tahun 1939


Kategori A (Utama) sebagai Bangunan Cagar Budaya
(Draft Rancangan Perda Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya Bandung 2007
& Inventarisasi Bandung Heritage 1993)
Measured Drawing

Denah Potongan Melintang

Potongan Memanjang
KAJIAN
SIGNIFIKANSI BUDAYA

• Nilai Sosial
• Nilai Historis
• Nilai Estetis
• Nilai Teknologi
KAJIAN
SIGNIFIKANSI BUDAYA:
Mengapa Lyceum Dago Layak Pugar?

NILAI SEJARAH
Bagian dari sejarah Bandung sebagai kota pendidikan.

NILAI SOSIAL
Collective memory, terutama dari para alumni, mantan pengajar, dan orang lain yang
terkait langsung dengan bangunan ini di masa lalu.

NILAI TEKNOLOGI
Teknologi akustik yang terbaik di masanya.

NILAI ESTETIKA
Kekhasan interior sesuai dengan fungsi yang diwadahinya, yaitu sebagai aula
pertunjukan.

USIA
Bangunan telah berusia lebih dari 50 tahun, yaitu 68 tahun.
Nelengneng kung, nelengneng kung,
geura gede geura jangkung,
geura sakola ka Bandung,
geura makayakeun indung
Nelengneng kung, nelengneng kung,
Cepat besar cepatlah jangkung,
Segeralah sekolah ke Bandung,
Segeralah memuliakan (menyenangkan) Ibunda

(senandung kaum ibu di tatar priangan)


Nilai Sejarah
Bandung Kota Pendidikan
(Onderwijsstad)
Sakola Istri Dewi Sartika
Pendidikan tertua di Bandung adalah pendidikan
guru yang diselenggarakan di Gedung Mapolwil
Bandung (Sakola Raja; Kweekschool).
Selain mendirikan sekolah-sekolah guru,
pemerintah Hindia-Belanda juga membangun
sekolah khusus untuk Holland-Indische dan warga
kebangsaan Cina (Chinesche); sekolah MULO dan
Gymnasium; Jongen School, Neutrale School, dan
Meisje School; serta sekolah pendidikan dagang
HBS Jln. Belitung (SMEA).

MULO Mapolwil (Kweekschool)


1
Nilai Sejarah
2
LOKASI

• Dago Æ kawasan perumahan


• Dekat dengan lokasi pendidikan lainnya
1. Technische Hoogeschool (ITB) -- 1920
2. Het Christelijk Lyceum (SMAK Dago dan SMA 1) -- 1927
3. Meisje School (Santa Angela)
4. Lagere School (SD Banjarsari)
5. Kweekschool (menjadi Polwiltabes) -- 1866
6. MULO (SMP 2 dan SMP 5) -- 1913
7. HBS (SMA 3)
• Dekat dengan rencana pengembangan kawasan
3 pemerintahan pada masa itu.
4
7
5
6
Sejarah Kepemilikan

Bermula dari lahan keluarga Tan


seluas 1,9 Ha.
Rogers
SMAK DAGO
SMA 1 Bandung
Bank BPD Kavling-kavling

Kepemilikan lahan saat ini


Nilai Sejarah

1927 1941
Sekolah Christelijk Lyceum Pengembangan
pertama kali dibuka; bangunan sekolah
menempati bangunan villa (ke arah SMA 1) oleh
keluarga Tan A.W Gmelig Meijling

1910 1939 1958


Villa keluarga Tan Dibangun ulang oleh Nasionalisasi aset
didirikan di atas lahan J.S Duyvis HCL. Dipisah menjadi
Lyceum Dago kini SMAK Dago (SMAK
Dago, SMA Nasional,
SMA Pembangunan)
dan SMA N 1 (SMA 1
dan SMA BUR)
Nilai Sejarah

Circa 1980an Circa 1990an


Muncul konflik intern Muncul rencana
Circa 1960- dalam sekolah. PLK pembangunan kompleks
(Perhimpunan sekolah terpadu oleh
1970an Lyceum Kristen) ASTRA (Anwar Suriadjaja);
Masa kejayaan masuk, awal sengketa juga hotel dan mall oleh
Lyceum Dago. berkepanjangan pihak Cendana.

1958 Circa 1982 Circa 2005


Nasionalisasi aset Penggantian material Berdasarkan putusan
Belanda; dikelola oleh atap dan pelapis sidang, kepemilikan
BPSMK (Badan dinding. Akibatnya, lahan sementara jatuh
Pengurus Sekolah kualitas bangunan pada BPSMK.
Menengah Kristen) menurun, bangunan
menjadi cepat rusak.
Nilai Sejarah

BPSMK JB
Mempertahan-
Het kan fungsi
Christelijk BPSMK JB sekolah BPSMK JB
Lyceum
Pemilik dan
pengelola sah
PLK saat ini.
(Perhimpunan Kepala Yayasan:
Lyceum Kristen) Bpk. Sukendra
Mengaku
penerus HCL PLK
Terus mengajukan
banding
Anwar
Suriadjaja, Siti
Hardiyanti
Rukmana
Nilai Sejarah

• Pernah bekerjasama dengan Departemen Pembangunan di Batavia


pada tahun 1928 – 1934
• Pernah menjadi seksi engineer Dinas Bangunan Kota Bandung pada
tahun 1935 – 1943
• Karya-karyanya:
– Kantor Telepon Palembang (1928)
– Kantor Pos Matraman, Batavia (1930)
– Sekolah di Bukittinggi (MULO)
– Sekolah di Salatiga
– Showroom Mobil Jl. Merdeka, Bandung (1938)
– SMP 7 Jalan Ambon, Bandung (1939)
– Laboratorium Hidrologi Technische Hoogeschool (1939)
– Bangunan tamu untuk Ratu Wilhelmina (1939)
– Renovasi Sekolah Het Christelijk Lyceum (1939)
J.S. Duyvis
Lab Hidrolika ITB
(Waterloopkundig Lab), 1939
"Life can only be understood backwards,
but it must be lived forwards"
Anonymous
Nilai Sosial
• Sekolah ini banyak menghasilkan orang-orang hebat, di antaranya Presiden
ke-3 B.J. Habibie.
• Bagian dari komunitas dan gaya hidup murid sekolah saat itu.
• Fasilitas belajar yang sangat lengkap pada masanya.
• Tempat latihan mengajar lulusan IKIP. Beberapa pengajar pada zaman
Belanda juga merupakan profesor di THS.
• Tempat bermulanya Universitas Kristen Maranatha.

Ikatan alumni dan collective memory para pelaku sejarah yang masih
sangat kuat mengenai sekolah ini.
Nilai Sosial

“The greatest pleasure I experienced was with the invitations sent to


the board of TOP from the Christelijk Lyceum at the Dagoweg
to join their dancing evenings. Since our school was a pure boys'
school, that wasn't surprising. The sight of the many sweet Dutch
and Indo-Dutch girls of the Christelijk Lyceum made us dizzy.
Stunned we danced like in trance!"

George Pantow, siswa SMA St. Aloysius tahun 1950-1953


Gerak jalan klub pelajar Lyceum (VEDO) dalam rangka memperingati
ulang tahun Ratu Wilhelmina tanggal 31 Agustus 1946. Pada saat itu, VEDO
(Voor en Door Ons) merupakan klub pelajar bergengsi selain Themesias HBS.
“Aula Lyceum Dago memiliki akustik
yang terbaik di masanya.”

dr. Indra Sjarief,


alumni Kedokteran Maranatha,
sering menghadiri kegiatan-kegiatan di Lyceum Dago
Nilai Teknologi
Akustik : Material
• Dua hal yang menjadi prinsip utama dalam akustik ruang ialah Pemantulan
(refleksi) dan Penyerapan (absorpsi) suara. Perbandingan antara suara yang
harus dipantulkan dan diserap ditentukan oleh fungsi yang ingin diwadahi.
• Dalam hal ini, Aula Sekolah Lyceum membutuhkan suara absorpsi lebih besar
dibanding suara refleksi, agar yang sampai pada telinga pendengar ialah suara
langsung, bukan suara hasil pantulan.
• Material absorpsi Æ Bahan berpori, contoh : busa, karpet, softboard
• Material refleksi Æ Bahan keras dan berpori lebih rapat, contoh : kayu, tripleks

Material refleksi
Material absorpsi
Nilai Teknologi

Bahan berpori dan berlapis cenderung


menyerap bunyi dengan frekuensi
tinggi (Design for good acoustics, J.E
Kain bagor Moore)

Dinding

Busa

Kain bagor sebagai pelapis busa

Rangka kayu
Nilai Teknologi
Akustik : Bentuk Ruang

Bentuk Panggung
Apabila sumber bunyi berada pada satu titik tetap,
maka posisi reflektor yang paling baik berada di dekat
dan di atas sumber bunyi tersebut. (Design for good
acoustics, J.E Moore)

Bunyi yang mengarah ke material reflektor akan


dipantulkan kembali ke sumbernya. Untuk mencegahnya,
maka lyceum memakai langit-langit bersudut yang
berfungsi sebagai angled reflector.
Angled reflector pada panggung dan langit-langit berfungsi
menyalurkan suara ke area penerima bagian belakang, di
mana sudut pencapaian suara langsung terbilang relatif
kecil
Nilai Estetika

L A N G G A M : Modern Tropis Indonesia


Unsur-unsur eksterior: Atap miring, teritisan lebar, material alami, repetisi bukaan
Nilai Estetika

Material Asli
-Pelapis dinding
-Perabot kayu jati
-Kaca patri
Hasil Angket
Kesimpulan Hasil Angket

Dari 15 angket yang disebarkan kepada pelajar, mahasiswa, alumni,


dan pihak lain yang terkait, kesimpulan yang dapat diambil adalah:
• Kalangan pelajar tidak ada yang tahu mengenai Lyceum, yang
tahu adalah yang pernah terlibat secara langsung dengan
Lyceum
• Lyceum merupakan salah satu aula sekolah yang terbaik pada
masanya
• Nilai lebih Lyceum terdapat pada nilai sosial dan teknologi
bangunan
• Banyak pihak yang menyayangkan kondisi bangunan saat ini
• Lyceum disarankan untuk dipugar tetap dengan fungsi aslinya
sebagai aula sekolah, namun dapat disewakan menjadi gedung
pertunjukan agar bangunan dapat menghidupi dirinya sendiri
Rekomendasi
Rekomendasi Fisik
Bangunan Aula dipertahankan, dengan perbaikan di beberapa
bagian, seperti : atap dan dinding.

• Rangka atap diganti dengan menggunakan baja (rangka struktural)


dan kayu-kayu baru, sehingga keamanan pengguna dapat terjamin.
Bahan penutup atap dikembalikan lagi seperti semula, yakni dengan
menggunakan sirap
• Dinding direnovasi dengan cara dibersihkan. Material pelapis
dinding dapat menggunakan busa, atau dapat menggunakan bahan
lain yang berpori, sesuai dengan prinsip akustik.
• Material lantai tidak perlu diganti karena masih dalam kondisi baik,
namun perlu dilakukan pembersihan dan repointing.
Rekomendasi
Rekomendasi Non-Fisik

Bangunan difungsikan kembali sebagai Aula sekolah yang


dapat disewakan. Pengelolaan tetap pada yayasan.
Bangunan pendukung aula dapat difungsikan kembali sebagai
lobi, ruang-ruang penunjang kegiatan Aula, maupun kafetaria.

Rekomendasi ini akan dapat dilaksanakan jika sudah ada


kepastian hukum mengenai status kepemilikan aset SMAK
Dago.
Sketsa Lahan

Sketsa perspektif kafe


Sketsa Perspektif Aula
Alur Kerja
Pengumpulan Data

Pencarian Data Wawancara Angket Survei Lapangan Studi Literatur


• Bandung Heritage • Penjaga sekolah • Pengamatan
• Perpustakaan Arsitektur • Dibyo Hartono • Pengukuran
• Koleksi Dibyo Hartono • David Bambang S.
• Alumni
• Guru
• Karyawan

Analisa Data

Menentukan Signifikansi Budaya

Rekomendasi
• Aspek fisik
• Aspek nonfisik
UCAPAN TERIMAKASIH
Bapak Ahmad Rida Soemardi
Mbak Rina Priyani, Ibu Frances B. Affandy, & Bapak Apif M. Hajji
Bapak Dibyo Hartono & Ibu Harastuti
Bapak David Bambang Soediono
Bapak Daud Minwary
Bapak Daniel Wibowo
Bapak Senglam Purba
Bapak Suryadi & Pegawai TU SMAK Dago
Satpam-satpam SMAK Dago
Bapak Joko & Pegawai Lab. Hidrolika Sipil ITB
Bapak Bambang Toto Pambudi
Bapak Widyapratama
Bapak Felix Feitsma
Bapak Indra Sjarief
Sigit Kusumawijaya
Perpustakaan Arsitektur ITB
Perpustakaan Bandung Heritage
Tukang becak & Tukang taksi Banceuy
Satpam Wendy’s Braga City Walk
Wifi Melsa Braga City Walk
DAFTAR PUSTAKA

Akihary, Huib. 1988. Architectuur en Stedebouw in Indonesia, 1870-1970. De


Walburg Press
Hartono, Dibyo, et. al. 1993. Inventarisasi Bangunan Bersejarah di Bandung.
Paguyuban Pelestarian Budaya Bandung
Kunto, Haryoto. 1984. Wajah Bandoeng Tempo Doeloe. Bandung: PT Granesia
Kunto, Haryoto. 1986. Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT Granesia
Kunto, Haryoto. 1996. Balai Agung di Kota Bandung. Bandung: PT Granesia
Moore, J. E. 1961. Design for Good Acoustics. London: Architectural Press
Voskuil, Robert. Bandung Citra Sebuah Kota.

Anda mungkin juga menyukai