Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dedi Kurniawan

Nim : 06111381823036

Mata Kuliah : Asessmen Pembelajaran Fisika

Rangkuman

Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom,.
Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotorik.Taksonomi Bloom itu merupakan penggolongan (klasifikasi) tujuan pendidikan
yang terbagi menjadi tiga ranah atau kawasan yaitu ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi),
ranah afektif (berkaitan dengan afeksi), dan ranah psikomotor (berkaitan dengan psikomotor)..
Disamping Taksonomi Bloom dikenal pula sebuah taksonomi baru yang lebih dikenal dengan
Ranah Pengetahuan Marzano. Robert Marzano, seorang peneliti pendidikan terkemuka, telah
mengusulkan apa yang disebutnya “Sebuah Taksonomi Baru dari Tujuan Pendidikan” (2000).
Dikembangkan untuk menjawab keterbatasan dari taksonomi Bloom yang telah digunakan secara
luas serta situasi terkini, model kecakapan berpikir yang dikembangkan Marzano memadukan
berbagai faktor yang berjangkauan luas, yang mempengaruhi bagaimana siswa berpiki, dan
menghadirkan teori yang berbasis riset untuk membantu para guru memperbaiki kecakapan
berpikir para siswanya. Terlihat perbedaan antara taksonomi bloom dan taksonomi baru(ranah
pengetahuan marzono) sendiri adalah :

Taksonomi baru, 1. Penarikan Kembali : mengingat kembali eksekusi

2. Pemahaman : sintesa keterwakilan

3. Analisis : kecocokan pengklasifikasian, analisis kesalahan, generalisasi, spesifikasi

4. Pemanfaatan Pengetahuan : pengambilan keputusan, pemecahan masalah, pertanyaan


percobaan, penyelidikan.

Sedangkan taksonomi Bloom, 1. Remembering : mengingat

2. Understanding : memahami

3. Applying : mengaplikasikan

4. Analyzing : menganalisis

5. Evaluating : mengevaluasi

6. Create : mencipta
Dari ke-2 taksonomi tersebut pada saat ini sudah digunakan di masing-masing pendidikan yang
mengaplikasikan nya. Marzono sendiri muncul karena mengkritik dari taksomi bloom yang
menurut nya masing kurang pas, sehingga muncul taksonomi baru ini(ranah pengetahuan
marzono) . taksonomi sendiri tidak semerta-merta hanya 2 itu saja tapi ada taksonomi lain yang
juga sudah banyak di gunakan, taksonomi tersebut ialah taksonomi Solo  (Structure of Observed
Learning Outcomes). Taksonomi Solo merupakan salah satu taksonomi tujuan pembelajaran,
yang membedakan dengan taksonomi lainnya adalah cara pandang terhadap tujuan pendidikan.
Biggs & Collis (1982) mendesain taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes)
sebagai suatu alat evaluasi tentang kualitas respons siswa terhadap suatu tugas. Taksonomi Solo
adalah klasifikasi respon siswa mengenai struktur hasil belajar siswa. Menurut Biggs dan
Collis bahwa level respon seorang siswa akan berbeda antara suatu konsep dengan
konsep lainnya, dan perbedaan tersebut tidak akan melebihi tingkat perkembangan kognitif
optimal murid seusianya dapat diidentifikasi sebagai penentu tingkat respon siswa yaitu
modus fungsi (mode of fungtioning) dan rangkaian tingkat yang mendeskripsikan
pertumbuhan dalam setiap modus atau disebut siklus belajar (learning cycles). Modus
fungsi dari taksonomi SOLO mirip dengan tingkat perkembangan dari Piaget.

Adapun taksonomi solo ialah,

1. model of behaviour

2. self system

3. metakognitif system

4. cognitive system

5. knowledge

Dan kalau kita sudah memilih salah 1 diantara taksonomi yang ada untuk metode yg diterapkan
maka jangan di campur dengan taksonomi yang lain nya.

Anda mungkin juga menyukai