Anda di halaman 1dari 9

PERBANDINGAN METODE PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA

PERIODE 2018 – 2020

DISUSUN OLEH:

1. INDAH PUTRI ANGGRAINI (06111281924062)


2. CINDY ELVARIANA (06111381823039)
3. JILAN NABILAH (06111381823040)

MATA KULIAH: PERKEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA

DOSEN PEMBIMBING: APIT FATHURRAHMAN, S.Pd., M.Si., Ph.D

Dr. LENI MARLINA, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
Abstract
The subject in this study are based on journals containing articles on the
developmentof Physics teaching materials from 2018 to 2020. This type of
researchis a literatur review research method developed according to Machi &
McEvoy. This method was chosen because the instruction in each stage of the
research is structured and easy to follow for novice literatur study researchers.
Accompanying the role of the teacher in facilitating the needs of students, the use
of media as a learning tool needed to overcome problems that arise due to limited
time, space and other facilities.
Abstrak
Subyek dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang berisikan artikel-
artikel pengembangan bahan ajar fisika dari tahun 2018-2020. Jenis penelitian ini
adalah metode penelitian tinjauan pustaka yang dikembangkan menurut Machi &
McEvoy. Metode ini dipilih karena instruksi dalam setiap tahap penelitiannya
terstruktur dan mudah diikuti oleh peneliti studi literatur pemula. Mengiringi
peran pengajar dalam memfasilitasi kebutuhan peserta didik, penggunaan media
sebagai perangkat pembelajaran semakin dibutuhkan untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan yang muncul karena keterbatasan waktu, tempat, dan
fasilitas lainnya.
PENDAHULUAN
Pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan agar terjadi
proses belajar sehingga dapat mengubah perilaku peserta didik. Dalam era
globalisasi, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi.
Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi menjadi tumpuan utama agar suatu
bangsa dapat berkompetisi dengan bangsa lain. Terwujudnya sumber daya
manusia yang berkualitas tinggi tidak terlepas dari jalur pendidikan. Melalui jalur
pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologisemakin berkembang pesat.
Keberhasilan pembelajaran juga dipengaruhi oleh model yang digunakan oleh
pengajar dalam pembelajaran.
Tujuan pembelajaran fisika tidak dapat dipisahkan dari dua aspek, yaitu
aspek fisika sebagai produk (fakta, konsep, hukum, dan teori) dan aspek
empiris/proses (kerja ilmiah dan fisika dalam kehidupan sehari-hari). Dalam
memfasilitasi hal tersebut perlu adanya bahan ajar yang menyajikan fisika
terintegrasi dengan kecakapan hidup (Life Skills). Alasan perlu adanya integrasi
Life Skills dalam pembelajaran fisika salah satunya agar peserta didik dapat
menerapkan konsep-konsep pembelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari serta
dapat menciptakan alat-alat praktikum sederhana untuk menunjang pembelajaran
fisika yang dapat diajarkan nantinya pada rekan atau siswa sekolah menengah.
Bahan ajar dapat berupa bahan tertulis (cetak) maupun bahan ajar tidak
tertulis (online). Keuntungan bahan ajar antara lain, membantu belajar secara
perseorangan, memberikan keleluasaan penyiapan pembelajaran jangka pendek
dan jangka panjang, rancangan bahan ajar yang sistematis dapat memberikan
pengaruh yang besar bagi SDM perseorangan, dan memudahkan pengolaan
pembelajaran secara sistematis.
Mengiringi peran pengajar dalam memfasilitasi kebutuhan peserta didik,
penggunaan media sebagai perangkat pembelajaran semakin dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul karena keterbatasan waktu,
tempat, dan fasilitas lainnya. Masalah yang sering muncul dan dialami oleh
peserta didik dalam pembelajaran adalah kesalahpahaman dalam mempelajari
materi fisika. Penyebabnya karena pendidik hanya mengajarkan fisika yang
bersifat abstrak melalui pembelajaran di kelas dan kurang dilengkapi dengan
proses praktikum. Subyek dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal yang berisikan
artikel-artikel pengembangan bahan ajar fisika dari tahun 2018-2020.
KAJIAN PUSTAKA
1.1. Penelitian Pengembangan
Menurut Gay (1990) penelitian pengembangan adalah suatu usaha untuk
mengembangkan suatu produk yang efektif untuk digunakan sekolah, dan bukan
untuk menguji materi. Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (R&D) adalah
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
pendidikan.
1.2. Tipe-Tipe Metode Pengembangan
Richey dan Nelson (1996) membedakan penelitian pengembangan atas dua tipe
sebagai berikut.
 Tipe pertama difokuskan pada pendesainan dan evaluasi atas produk atau
program tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang
proses pengembangan serta mempelajari kondisi yang mendukung bagi
implementasi program tersebut.
 Tipe kedua dipusatkan pada pengkajian terhadap program pengembangan
yang dilakukan sebelumnya. Tujuan tipe kedua ini adalah untuk
memperoleh gambaran tentang prosedur pendesainan dan evaluasi yang
efektif.
1.3. Tahap penelitian pengembangan
Menurut Akker ada 4 tahap dalam penelitian pengembangan, yaitu:
1. Pemeriksaan pendahuluan. Pemeriksaan pendahuluan yang sistematis dan
intensif dari permasalahan mencakup:
 Tinjauan literatur ulang,
 Konsultasi tenaga ahli,
 Analisa tentang ketersediaan contoh untuk tujuan terkait, dan
 Studi kasus dari praktek umum yang merincikan kebutuhan.
2. Penyesuaian teoritis. Usaha yang lebih sistematis dibuat untuk
menerapkan dasar pengetahuan dalam mengutarakan dasar pemikiran yang
teoritis untuk pilihan rancangan.
3. Uji empiris. Bukti empiris yang jelas menunjukkan tentang kepraktisan
dan efektivitas dari intervensi.
4. Proses dan hasil dokumentasi, analisa dan refleksi (documentation,
analysis, and reflection on process and outcome).
1.4. Pengembangan Bahan Ajar
Istilah “pengembangan” digunakan kepada subjek pelaku perancangan atau
pengembangan sebagai terjemahan dari “designer” dan “devoloper”. Dalam
praktek sehari-hari kata perancang hampir tidak pernah ditemui, tetapi yang lazim
digunakan adalah “pengembangan” (devoloper). Pengembangan sistem
pembelajaran menurut karakterisktiknya adalah relatif sama dan sulit untuk
dibedakan. Dari model pengembangan dua tokoh kuat dalam lapangan yaitu
GAGNE (1997) dan DICK& CAREY (1985), juga cenderung perbendapat bahwa
kedua hal itu sama (Ramly, 2007).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tinjauan pustaka yang
dikembangkan menurut Machi & McEvoy. Metode ini dipilih karena instruksi
dalam setiap tahap penelitiannya terstruktur dan mudah diikuti oleh peneliti studi
literatur pemula.
Tahapan untuk melakukan tinjauan pustaka pada penelitian ini, yaitu:
(1) Memilih topik. Topik yang dipilih dalam penelitian ini adalah jurnal-jurnal
yang berisikan artikel-artikel pengembangan bahan ajar fisika dari tahun
2018-2020.
(2) Mencari literatur terkait. Dalam tahap ini dilakukan pencarian literatur dari
berbagai sumber yang relevan dengan topik yang dipilih. Literatur yang
dipilih harus berkaitan dengan bahan ajar fisika periode 2018-2020.
Literatur yang digunakan diusahakan penelitian periode 2018-2020
sehingga didapat hasil penelitian yang sesuai dengan topik.
(3) Mengembangkan argument. Setelah didapatkan literatur sebanyak
mungkin, dikembangkan argument secara tepat dan logis untuk
mendukung keberhasilan penelitian ini. Argument disertakan dengan
informasi pendukung berdasarkan jurnal-jurnal yang dipilih.
(4) Melakukan survei terhadap literatur. Survei literatur dilakukan untuk
mengumpulkan, mensintesis, serta menganalisis data yang membentuk
argumen tentang topik jurnal-jurnal yang berisikan artikel pengembangan
bahan ajar fisika dari tahun 2018-2020. Pembuktian melalui literatur dan
ditambah dengan argumen maka didapatkan kesimpulan yang logis serta
dapat dipertanggungjawabkan.
(5) Menilai secara kritis pada setiap literatur untuk menganalisis isinya.
Melalui penilaian kritis terhadap literatur akan didapatkan pengetahuan
sejauh mana pemahaman terhadap topik.
(6) Menulis tinjauan pustaka. Penulisan tinjauan pustaka ini bertujuan untuk
mengubah proyek penelitian-penelitian sebelumnya menjadi sebuah
dokumen baru. Melalui penelitian tinjaun pustaka ini diharapkan menjadi
sumber penelitian yang akurat dan dapat dipahami oleh pembaca serta
ditindaklanjuti oleh peneliti lainnya.
Hasil

Tabel 1. Jumlah Jurnal


Tahun Penulis LK Penulis Jumlah
perimpunan
2018 Pitri Harpah 1
2019 1. Nurlatifah 1
2. Bakhtiar
3. Muhammad
kafrawi
2020 1. Lia Purnama 1
Sari
2. Itgo Hatchi
3. Ermawita
4. Mutia Kahanna
2020 1. Dini Melani 1
Putri Chania
2. Rosane
3. Medriati,
4. Afrizal Mayub

Tabel 2. Jenis metode


Tahun Jenis metode Jumlah
2018 Quasi eksperimen 1
dengan desain Non-
eqivalent Control
Group Design
2019 Quasi eksperimen 1
dengan desain Non-
eqivalent Control
Group Design
2020 Penelitian dan 1
pengembangan
(Research and
development)
2020 Penelitian dan 1
pengembangan
(Research and
development)

Tabel 3.Hasil Validasi


Tahun Jenis metode Validitas Reliabilitas
2018 Quasi eksperimen - Validitas - Internal
dengan desain konten consistency
Non-eqivalent - Validitas
Control Group kriteria
Design
2019 Quasi eksperimen - Validitas - Test-retest
dengan desain konten - Internal
Non-eqivalent - Validitas consistency
Control Group kriteria
Design
2020 Penelitian dan - Validitas - Test-retest
pengembangan konten - Equivalent
(Research and - Validitas - Internal
development) kriteria consistency
2020 Penelitian dan - Validitas - Test-retest
pengembangan konten - Equivalent
(Research and - Validitas - Internal
development) kriteria consistency

Pembahasan
a. Analisis dari tabel di atas
Eksperimen-kuasi merupakan satu eksperimen yang penempatan
unit terkecil eksperimen ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol tidak
dilakukan dengan acak (nonrandom assignment). Unit terkecil dalam
eksperimen psikologi biasanya adalah individu atau seseorang misalnya
siswa/mahasiswa. eksperimen-kuasi menjadi empat kelompok besar, yaitu
(1) rancangan tanpa kelompok kontrol atau rancangan tanpa pengukuran
praperlakuan, (2) rancangan dengan kelompok kontrol dan pengukuran
praperlakuan, (3) rancangan runtut-waktu (time-series design), (4)
rancangan diskontinuitas regresi (regression discontinuity design).
Penelitian R&D bisa digunakan dalam bidang pendidikan.
Penelitian dan pengembangan dalam dunia pendidikan dapat
menghasilkan suatu produk berupa mediapembelajaran maupun bahan
ajar. Menurut Sugiyono (2013) “metode penelitian dan pengembangan
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Dalam dunia
pendidikan, penelitian jenis ini sangat berpengaruh dalam peningkatan
kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan bisa meningkat melalui produk
yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan dalam penelitian pendidikan
yaitu berupa pengambangan materi bahan ajar. Menurut Depdiknas
(2006b:1) dalam Meilian Arsanti (2018) “bahan ajar segala bentuk bahan
yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar di kelas, baik berupa bahan tertulis seperti hand
out, buku, modul, lembar kerja mahasiswa, brosur, leaflet, wallchart,
maupun bahan tidak tertulis seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD
interaktif berbasis komputer dan internet”. Sugiyono (2013) berpendapat
bahwa “ada 10 langkah-langkah penelitian dan pengembangan,
diantaranya : 1) Potensi dan masalah, 2) Mengumpulkan informasi, 3)
Desain Produk, 4) validasi desain, 5) perbaikan desain, 6) uji coba produk,
7) revisi produl, 8) uji coba pemakaian, 9) revisi produk, 10) pembuatan
produk masal”.
b. Peneliti dilihat dari gender

c. Metode paling dominan


Metode research and development, Penelitian R&D memiliki
langkah-langkah yang cukup panjang dan membutuhkan waktu yang lama.
Penelitian jenis ini dapat membantu guru dalam memecahkan suatu
permasalah yang ada dikelas, contohnya dalam permasalahan media
pengajaran. Guru dapat membuat produk media pengajaran yang lebih
menarik dari sebelumnya dan efektif digunakan. Sebagai saran untuk guru,
guru harus melakukan penelitian jenis penelitian dan pengembanagn
(R&D), karena guru harus membuat inovasi produk sehingga dalam
pembelajaran tidak membosankan dan dapat meningkatkan kualitas
pengajaran.

d. Metode paling dominan dan dikaitkan dengan keberhasilannya


Metode ini memiliki karakteristik, yang pertama yaitu melakukan
penelitian awal guna untuk mencari temuan penelitian yang berhubungan
dengan produk yang hakan dikembangkan. Penemuan awal disini berupa
masalah. Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus menemukan
masalah, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya penelitian tersebut.
Yang kedua yaitu mengenai pengembangan suatu produk berdasarkan
penemuan. Tujuan masalah tersebut adalah untuk menentukan suatu
produk yang akan dibuat. Produk tersebut harus sesuai dengan masalah
yang ditemukan, agar produk tersebut bisa digunakan sebagai solusi dari
masalah yang ada. Karakteristik berikutnya yaitu mengenai Melakukan
pengujian lapangan dalam situasi yang nyata, dimana produk tersebut akan
diterapkan. Setelah produk tersebut telah selesai dibuat, kemudian peneliti
melakukan pengujian produk tersebut, diuji keefektifannya. Dan yang
terakhir adalah mengenai perbaikan dalam produk. Setelah produk diuji,
kemudian ditemukan kesalahan, dari kesalahan tersebut dilakukan
perbaikan.Mengapa metode “x” paling dominan
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari perbandingan perkembangan bahan ajar
fisika berbasis E-modul dimana pembelajaran fisika tidak dapat dipisahkan dari
dua aspek, yaitu aspek fisika sebagai produk (fakta, konsep, hukum, dan teori) dan
aspek empiris/proses (kerja ilmiah dan fisika dalam kehidupan sehari-hari).adapun
saran yaitu sebaiknya hasil penelitian menggunakan table agar terlihat lebih rapi
dan dpat mengatur posisi dari table sehingga dapat disesuaikan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Muhson,A., 2010,Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
TeknologiInformasi.Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia,No 2,Vol. 8, hal.1-10.
[2] Rusman, Kurniawan, D., danRiyana, C., 2013,Pembelajaran Berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi,Rajawali Pers, Jakarta.
[3] Fitria, T. N., danHeliawan, Y. A., 2017,Meningkatkan Kemampuan
Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi dalam Memahami Buku, e-Book dan
Artikel/Jurnal Akuntansi Berbahasa Inggris,Jurnal Akuntansi dan Pajak, No.2,
Vol. 17, hal. 1-13.
[4] Fausih, M., 2015,Pengembangan Media E-Modul Mata Pelajaran Produktif
Pokok Bahasan “Instalasi Jaringan LAN (Local Area Network)” untuk Siswa
Kelas XI Jurusan Teknik Komputer Jaringan di SMK Negeri 1 Labang Bangkalan
Madura, Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, No. 1, Vol. 1, hal. 1-9.
[5] Saepuloh, D., 2016,Perpustakaan Elektronik(E-Library)Menggunakan Calibre.
Jurnal Pari, No. 2, Vol. 2, hal. 92-96.
[6]Sugiyono, 2017,Metode Penelitian dan Pengembangan,Alfabeta, Bandung.
[7] Sugiyono, 2010,Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung.
[8] Sudijono,2009,Statistik Pendidikan,PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
[9] Septiani, A., Syakbaniah, dan Mufit, F., 2013, Pengembangan Bahan Ajar CD
Interaktif Berbentuk Power-Point Materi Suhu dan Kalor untuk Pembelajaran
Fisika Kelas X SMA, Pillar of Physics Education, Vol. 2, hal. 49-56.
[10]Susetyo, B., 2015,Penyusunan dan Analisis Tes,PT. Refika Aditama,
Bandung.
[11] Jihad, A.danHaris, A., 2012,Evaluasi Pembelajaran, MultiPressindo,
Yogyakarta.[12] Suhari, 2017, Modul Fisika Elektronika SMA, SMAN 2
Bengkulu Utara, Tidak Diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai