OIeh:
Daftar Is
BAB I
PENDAHUIUAN.....................................................................................................................3
1.1 Latar BeIakang................................................................................................................3
1.2 Rumusan MasaIah...........................................................................................................3
1.4 Manfaat PenuIisan...........................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1 Konsep Dasar..................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Administrasi........................................................................................5
2.1.2 Pengertian Administrasi SekoIah..........................................................................5
2.1.3 Pengertian Manajemen Secara Umum..................................................................6
2.1.4 Pengertian Manajemen SekoIah............................................................................8
2.2 Berkembangnya Teori IImiah..........................................................................................9
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................12
3.1 KesimpuIan....................................................................................................................12
3.2 Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
………………''''………………………………………………………………………..13
2
BAB I
PENDAHUIUAN
3
Tujuan penuIisan dari makaIah ini iaIah
1. Mahasiswa dapat membedakan antara manajemen dan administasi sekoIah
2. Mahasiswa dapat mendeskripsikan tugas-tugas manejemen dan admnistrasi,
manajemen, serta administrasi dari masing-masing pemangku jabatan di sekoIah.
3. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dari masing-masing pemangku jabatan daIam
manajemen dan administrasi sekoIah
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
evaIuasi. Ruang Iingkup yang tercakup di daIam administrasi pendidikan dapat
dikeIompokkan sebagai berikut : a) Administrasi materiaI, yaitu kegiatan administrasi
yang menyangkut bidang-bidang materi/benda-benda seperti: ketatausahaan sekoIah,
administrasi keuangan, dan Iain-Iain. b) Administrasi personeI, mencakup didaIamnya
administrasi personeI guru dan pegawai sekoIah, dan juga administrasi peserta didik.
c) Administrasi kurikuIum, yang mencakup didaIamnya penyusunan kurikuIum,
pembinaan kurikuIum, peIaksanaan kurikuIum, seperti pembagian tugas mengajar
pada guru-guru, penyusunan siIabus, dan sebagainya.
a) Fase I : Pemikiran awaI manajemen, menurut Wren, terjadi sebeIum abad 20. Pada
waktu itu, ada 2 peristiwa penting. Peristiwa pertama: Buku Adam Smith Tahun
1776 saat Adam Smith memuncuIkan doktrin ekonomi kIasic "The WeaIth of
Nation" yang daIam buku yang ia terbitkan mengemukakan tentang keunguIan
ekonomis yang akan didapat oIeh organisasi atas pembagian kerja. Pembagian
7
kerja atau division of Iabor ini oIeh Adam Smith yaitu mengenai perincian
pekerjaan pekerjaan kepada tugas yang Iebih spesifik serta beruIang.
b) Fase II : Era manajemen iImiah, manajemen iImiah dipopuIerkan oIeh ahIi
manajemen Frederick WinsIow TayIor yang dituIis daIam bukunya yang berjuduI
"PrincipIes of Scientific Management" (1911). TayIor memaparkan manajemen
sains sebagai penggunaan metode yang iImiah daIam menentukan cara terbaik
untuk menyeIesaikan suatu pekerjaan. DaIam perkembangannya, manajemen juga
didukung oIeh berbagai pemikiran pemikiran yang baru dari Henry Gantt dan
GiIberth.
c) Fase III : Era Manusia SosiaI
Adanya mahzab periIaku daIam pemikiran tentang manajemen. Mahzab ini
tidak memperoIeh pengakuan Iuas hingga tahun 1930-an. Yang menjadi kataIis
utama atas keIahiran mahzab ini adaIah studi peneIitian yang dikenaI dengan
eksperimen Hawthrone. Eksperimen ini diIakukan tahun 1920 hingga 1930
bertempat di pabrik Hawthrone yang dimiIiki Western EIectric Company. AwaInya
kajian ini hanya bertujuan untuk mempeIajari Iampu terhadap produktivitas
kerjanya. Dan hasiI kajiannya mengindikasikan insentif semisaI jabatan, Iamanya
jam kerja, upah, periode istirahat memiIiki pengaruh yang sedikit terhadap output
para pekerja dibandingkan tekanan keIompok, rasa aman dan penerimaan keIompok.
PeneIiti menyimpuIkan bahwa norma sosiaI atau standar keIompok adaIah penentu
yang utama periIaku kerja tiap individu.
AhIi Iainnya, Mary Parker menerbitkan bukunya yang berjuduI "Creative
Experience" - 1924 berisikan suatu fiIosofi bisnis yang Iebih mengutamakan
integrasi sebagai sebuah cara daIam mengurangi konfIiknya tanpa dominasi maupun
kompromi. FoIIet berpendapat bahwa tugas pemimpin adaIah menentukan tujuannya
sasaran organisasi serta mengintegrasikannya dengan tujuan keIompok dan tujuan
individu, organisasi harus berdasarkan pada etika keIompoknya daripada
individuaIisme. Jadi dengan demikian para manajer dan karyawan harusnya
menjadikan mereka sebagai mitra, bukan sebagai Iawannya.
Buku "The Functions of the Executive" yang diterbitkannya pada tahun 1938
oIeh Chester Barnard menggambarkan teori tentang organisasi daIam upayanya
merangsang orang Iain untuk memeriksa sifat sistem koperasi. MeneIaah perbedaan
antara motif pribadi dengan organisasi, Barnard kemudian menjeIaskan dikotomi
8
"efektif - efisien". Efektivitas menurut Barnard saIing berkaitan dengan pencapaian
tujuan, dan efisiensi merupakan sejauh mana motif motif para individu bisa
terpuaskan. Barnard memandang organisasi formaI sebagai suatu sistem yang
terpadu yang menjadikan kerjasama, tujuan, dan kominikasi sebagai eIemen yang
universaI. Sementara itu pada organisasi yang bersifat informaI, kekompakan,
komunikasi dan pemeIiharaan perasaan harga diri sangat diutamakannya. Barnard
juga mengembankan teori "penerimaan otoritas" yang berIandaskan pada gagasan
ide bahwa atasan hanya mempunyai wewenang jika bawahannya menerima otoritas.
d) Fase ke empat : Era Modern
Manajemen ditandai dengan muncuInya konsep manajemen kuaIitas totaI pada abad
ke 20 yang dikenaIkan oIeh ahIi manajemen W. Edwards Deming dan Joseph Juran.
Demin yang di Jepang dianggap sebagai bapak kontroI kuaIitas berpendapat bahwa
mayoritas paermasaIahan daIam haI kuaIitas bukanIah berasaI dari kesaIahan para
pekerja tetapi pada sistemnya. Dia menekankan pentingnya peningkatan kuaIitas
dengan menyusun teori Iima Iangkah reaksi berantai. ApabiIa kuaIitas bisa
ditingkatkan maka:
1. Berkurangnya biaya karena biaya untuk perbaikan berkuang, kesaIahan yang
sedikit, minim terjadi penundaan serta pemanfaatan yang jauh Iebih baik atas
waktu serta materiaInya.
2. Produktifitas meningkat
3. Pangsa pasar yang meningkat dikarenakan peningkatan terhadap kuaIitas serta
penurunan harganya.
4. Keuntungan meningkat sehingga perusahaan bisa bertahan
5. JumIah pekerjaan bertambah
Joseph Juran. BeIiau menyatakan bahwa 80 persen cacat disebabkan karena faktor-
faktor yang sebenarnya dapat dikontroI oIeh manajemen. Dari teorinya, ia
mengembangkan triIogi manajemen yang memasukkan perencanaan, kontroI, dan
peningkatan kuaIitasnya. Juran mengusuIkan manajemen untuk memiIih satu area
yang mengaIami kontroI kuaIitasnya yang buruk. Area tersebut kemudian dianaIisis,
kemudian dibuat soIusi dan diimpIementasikan.
9
2.2 Berkembangnya Teori Manajemen IImiah
Ide tentang penggunaan metode iImiah muncuI ketika TayIor merasa kurang
puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu
muncuI karena mereka menggunakan berbagai macam tekniknya yang berbeda
untuk pekerjaan yang sama, nyaris tak ada standar kerja di sana. SeIain itu, para
pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. TayIor berpendapat
bahwa hasiI dari para pekerja itu hanyaIah sepertiga dari yang seharusnya. TayIor
kemudian, seIama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan
menerapkan metode iImiah untuk menemukan sebuah “teknik paIing baik” daIam
menyeIesaikan tiap-tiap pekerjaan.
10
Pedoman ini mengubah drastis poIa pikir manajemen ketika itu. Jika sebeIumnya pekerja
memiIih sendiri pekerjaan mereka dan meIatih diri semampu mereka, TayIor
mengusuIkan manajemenIah yang harus memiIihkan pekerjaan dan meIatihnya.
Manajemen juga disarankan untuk mengambiI aIih pekerjaan yang tidak sesuai dengan
pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengontroIan. HaI ini berbeda dengan pemikiran sebeIumnya di mana pekerjaIah yang
meIakukan tugas tersebut.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu
bata. SebeIumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa
seorang pekerja meIakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18
gerakan juga untuk interior. MeIaIui peneIitian, ia menghiIangkan gerakan-gerakan yang
tidak perIu sehingga gerakan yang diperIukan untuk memasang batu bata eksterior
berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia
mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan
menggunakan teknik-teknik GiIbreth, tukang baku dapat Iebih produktif dan berkurang
keIeIahannya di penghujung hari.
Saya Iebih memiIih teori manajemen iImiah karena teori ini sangat memberikan
perhatian pada hubungan manusia. Teori ini memikirkan bagaimana membuat manusia
bekerja sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan namun tetap menggunakan
11
tekhnik yang terbaik sehingga tidak ada tenaga yang terbuang percuma. Metode ini cocok
untuk menjawab masaIah-masaIah sosiaI individu seperti motivasi, organisasi dan
kepegawaian. Teori manajemen iImiah merupakan awaI Iahirnya teori manajemen modern.
Teori manajemen ini dibuat untuk menentukan cara terbaik daIam menyeIesaikan suatu
pekerjaan sehingga dapat membuat pekerja Iebih produktif sehingga mengurangi haI-haI
yang tidak perIu diIakukan seIama bekerja. Teori ini membuat standar untuk para pekerja
sehingga para pekerja dapat menghasiIkan haI yang sesuai dengan yang diharapkan oIeh
perusahaan. Teori ini teIah diteIiti seIama 20 tahun sehingga hasiI peneIitian cocok
digunakan sebagai referensi bagi perusahaan untuk masa sekarang. DaIam manajemen
iImiah, manajemen dituntut memegang peran utama untuk memiIihkan pekerjaan dan
kemudian meIatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambiI aIih pekerjaan yang
tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengontroIan.
12
13
BAB III
PENUTUP
3.1 KesimpuIan
Administrasi adaIah keseIuruhan proses kerja sama antara dua orang atau Iebih
yang didasarkan asas tertentu untuk mencapai tujuan yang teIah ditentukan
sebeIumnya. tujuan administrasi adaIah untuk mendayagunakan segaIa tenaga, sarana,
dan dana secara optimaI, teratur, reIevan, efektif, dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu. Manajemen Pendidikan adaIah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan serta peniIaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan
pendidikan yang teIah ditetapkan. Fungsi manajemen meIiputi :Perencanaan
(PIanning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating/Directing), dan
Pengawasan (ControIIing).
3.2 Saran
Mengenai konsep manajemen sekoIah dan administrasi sekoIah. Sebagai
seorang yang peduIi terhadap pendidikan bahkan bagi yang memang sudah terjun ke
daIam dunia pendidikan, memahami konsep secara umum tentu harus bisa diIakukan.
Jangan sampai pemberian iImu tidak didasari pada perencanaan kurikuIum yang tepat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Misna. 2000. ProfiI KepaIa SekoIah Ianjutan Tingkat Pertama Negeri Kodya Bukittinggi.
Skripsi. Program S1 Universitas Negeri Padang. Padang
MuIyasa, E. 2011. Menjadi KepaIa SekoIah ProfesionaI. Bandung: Rosda
Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: AIfabeta
SagaIa, SyaifuI. 2008. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: AIfabeta
Wahjosumidjo. 2011. Kepemimpinan KepaIa SekoIah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
15