Anda di halaman 1dari 3

NAMA ___ NAUFAL ARDIANA JIYAD _

:
___ 200110180095 _
NPM
:
KELAS : E

EVALUASI AKHIR SEMESTER

Mata Kuliah : Produksi Sapi Potong dan Kerbau


Hari / Tanggal : Kamis, 14 Mei 2020
Waktu : 7.45 – 9.10 WIB
Dosen : DR. Muhamad Fatah Wiyatna, SPt., M.Si.

A. Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas (disarankan
dukungan informasi dari Jurnal dsb untuk memperperkuat pemikiran anda)

1. Mengapa pola produksi sapi potong yang dilakukan di Negara Australia (Pola Ekstensif)
memerlukan biaya yang lebih rendah per kg dagingnya dibandingkan dengan pola
pemeliharaan di Indonesia (khususnya Pulau Jawa/Pola Intensif)?

2. A) Gambarkan Kurva Pola Pertumbuhan Sapi dan Pertumbuhan Konvensasi


B) Jelaskan pengertian pertumbuhan konvensasi pada ternak sapid dan bagaimana
aplikasinya dalam usaha ternak sapi sehingga mendapatkan keuntungan maksimal.

3. Suatu kebun rumput dengan luas 12 ha, ditanami rumput gajah dengan umur panen 45
hari. Cuplikan produksi rumput sebanyak 5 kg/m2, dengan sistem cut and carry. Berapa
ekor sapi potong yang bobot badannya 220 kg dapat dipelihara dari kebun rumput
tersebut? BK rumput Gajah 25%. ? Tuliskan asumsi-asumsi yang saudara gunakan.

4. Daya tampung suatu feedlot adalah 5000 ekor. Bobot badan awal rata-rata sapi 270 kg,
digemukan selama 150 hari, tercapai bobot badan akhir 450 kg. Jika hari operasional
feedlot dalam satu tahun adalah 310 hari dengan utility 80%, berapakah produksi limbah
feedlot tersebut/tahun?

5. Kondisi pandemic covid-19 masyarakat diwajibkan lockdown stay di rumah, dan diprediksi
akan terjadi krisis pangan. Masyarakat dihimbau untuk berusaha dapat memenuhi
kebutuhan pangan keluarganya sendiri atau menjaga ketahanan pangan keluarga. Jika
anda diminta pemerintah untuk memberikan penyuluhan bimbingan teknis kepada
masyarakat agar setiap keluarga dapat mengamankan kebutuhan pangannya sendiri
dengan memaksimalkan lahan pekarangan, apa yang anda akan lakukan sebagai ahli
bidang peternakan? Jelaskan dengan singkat disertai dukungan literature jurnal penelitian
lebih diharapkan

Jawaban

1. Pemberian pakan diberi makan rumput. Kalau grain (biji-bijian) itu mahal. Rumput itu
murah, dan itu jadi alasan kenapa sapi hidup di Australia itu murah. Karena mereka
tumbuh di atas rumput, tidak ada kandang. Itu sebabnya Australia punya hamparan
rumput yang luas, itu sebabnya murah tak perlu beli makanan. 30% wilayah di Australia itu
cocok untuk ternak sapi khususnya untuk lahan-lahan yang harganya murah. Sedangkan
lahan-lahan yang bernilai tinggi di Australia, umumnya dipakai untuk ladang jagung,
gandum, perkebunan dan lainnya. Selain persoalan pakan yang murah karena dari alam,
umumnya para peternak di Australia juga menekan penggunaan tenaga manusia dalam
mengoperasikan peternakan. Alasannya upah pekerja di Australia sangat mahal.
2. a)

b) Alternatif untuk mendapatkan efisiensi pakan dan produksi karkas antara lain dengan
penerapan fenomena compensatory growth (Hafid, 2002). Menurut Tulloh (1978) dan
Patterson et al. (1995) pada usaha feedlot, efisiensi pakan dari penerapan fenomena
compensatory growth dapat dimanfaatkan dengan baik dengan memberikan pakan yang baik
pada sapi yang menderita stress karena kekurangan pakan dan nutrisi. Sapi yang mengalami
pertumbuhan kompensasi biasanya laju pertumbuhannya sangat tinggi melebihi pertumbuhan
normal. Keuntungan yang lain adalah komposisi karkas lebih baik pada saat sapi dipasarkan
dan efisiensi penggunaan makanan akan lebih menguntungkan. Hal ini telah dibuktikan oleh
Hafid (1998) dan Basuki (2000).

3. A. Luas Kebun Rumput = 12 ha =120.000 m2


B. Cuplikan rumput/m2 = 5 kg/m2
C. Pemotongan rumput 45 hari sekali, maka produksi per tahun = 5 x 365/45 = 40,5 kg
D. Produksi kumulatif kebun rumput : 120.000 m2 x 40,5 kg = 4.860.000 kg/tahun
E. Bila kandungan air rumput 75%, maka produksi BK dari lahan itu : 25% x 4860000 =
1.215.000 kg
F. Menghitung kebutuhan sapi dengan bobot badan 220 kg : 220/455 x 9,1 x 365 =1.606 kg/
tahun
G. Carrying Capacity : 1.215.000 / 1.606 = 756.53 ekor = 756 ekor
Jadi, lahan seluas 120.000 m2 dengan cuplikan produksi rumput 5 kg/m2 mampu
menampung ternak sapi dengan bobot badan 220 kg sebanyak 756 ekor

4. Produksi limbah/tahun
= L x C x D x U x 0,0075 kg
= 270 Kg x 5000 ekor x 310 x 80% x 0,0075 kg
= 2.511.000 kg/tahun

5. Budidaya tanaman dan ikan dalam satu tempat. Sempitnya lahan rumah bukan menjadi
penghalang untuk menjadi produktif. Kendala tersebut bisa diatasi dengan metode tanam yang
disebut aquaponik. Sekilas mirip dengan sistem hidroponik. Yang membedakan adalah, teknik
ini menggabungkan budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat. Hasilnya yang didapat pun
lebih besar alias dobel yaitu panen tanaman dan hewan air. Sangat cocok diterapkan pada lahan
sempit, terutama di daerah perkotaan yang padat penduduk. Menurut Rakocy (2010) interaksi
antara ikan dan tanaman menghasilkan lingkungan yang ideal untuk tumbuh sehingga lebih
produktif dari metode tradisional
Daftar Pustaka

Basuki, P., N. Ngadiyono, dan G. Murdjito. 2000. Dasar Ilmu Ternak Potong dan Kerja.
Laboratorium Ternak Potong dan Kerja. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.

Hafid. H. H. 2002. Pengaruh pertumbuhan kompensasi terhadap efisiensi pertumbuhan sapi


Brahma Cross kebiri pada penggemukan feedlot. Jurnal ilmu-ilmu pertanian Agroland 9: 179-
185.

Patterson, C. H. (1996). Multicultural counseling from diversity to universality. Journal of


Counseling and development, 74, hlm. 227-231.

Rakocy, J. E., Massor, M. P., and Losordo, T.M. 2006. Recirculating Aquaculture Tank
Production Systems: Aquaponics Integrating Fish and Plant Culture. SRAC Publication
No. 454. 16pp.

Tulloh. 1978. Beef Cattle Management and Economic. Australian Vice Chancellours’
Committhe. Academy Pres Pty Ltd. Brisbane.

Anda mungkin juga menyukai