Anda di halaman 1dari 118

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

TUGAS BESAR
DESAIN STRUKTUR BAJA DAN
BETON BERTULANG

Disusun sebagai hasil


telah mengerjakan dan menyelesaikan
Tugas Besar Struktur Baja dan Beton
RTS- 4272

Disusun Oleh :

Fahiza Idfat Nasution 170404007


Nadya Ulfa Algerie 170404078

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
SOAL
FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)
NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
1
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN REKAYASA SIPIL


SEMESTER 7 T.A. 2020/2021

NAMA : FAHIZA IDFAT NST / NADYA ULFA ALGERIE


NIM :170404007/170404078
Dosen Pembimbing : Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
Hari/Tanggal :Senin, 21 September 2020
Target Selesai :
Tanda Tangan : 1.
2.

PETUNJUK TUGAS:
1). Bangunan merupakan kombinasi dari struktur beton bertulang dan struktur baja 5 lantai.
Ukuran L1 – L4 ditentukan oleh Dosen Pengampu Masing-Masing Tugas Struktur.
2). Desain elemen-elemen struktur meliputi Balok, Kolom material Beton maupun Baja, kemudian
Pelat Lantai dan perencanaan Pondasi, termasuk perencanaan tulangan longitudinal, transversal,
perencanaan panjang lewatan (splice), dan panjang kait. Untuk sambungan kolom baja dan
beton direncanakan tebal base plate, panjang pengangkuran, dan detail sambungan antar elemen
struktr.
3). Pondasi adalah jenis pondasi telapak atau pondasi tanah dangkal. Kuat dukung tanah bisa
dikonsultasikan dengan Dosen KBK Geoteknik, kemudian disetujui oleh Dosen Pembimbing
Tugas Struktur Beton.
4). Bangunan didesain mampu menahan beban gempa dan perhitungan analisis struktur
diperolehkan menggunakan Finite Element Analysis Software seperti SAP2000, ETabs, Revit,
Tekla, dsbnya.
5). Desain elemen-elemen struktur tidak diperbolehkan menggunakan software, hanya boleh
dilakukan pengecekan terhadap elemen struktur. Desain elemen struktur harus sesuai dengan
preliminary design dan standar yang berlaku. Hasil perhitungan manual (analytical) diketik rapi
dalam Microsoft Word
6). Hasil analisis dan perhitungan dibuat bentuk shop drawingnya (Denah, Potongan Memanjang,
Potongan Melintang Detail Penulangan, dan Detail Sambungan). Seluruh gambar dicetak pada
kertas A4 lengkap dengan etiket, keterangan, legenda dan dimensi dari penampang.
7). Perhitungan bill of quantity dan RAB dicantumkan dalam laporan, dimana analisa harga bahan
dan upah dapat dikonsultasikan dengan Dosen KBK Manajemen Rekayasa Konstruksi.
8). Ketentuan lainnya didiskusikan dengan Dosen Pembimbing Tugas Struktur bersamaan dengan
Koordinator Tugas Struktur.

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
2
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

DATA TAMBAHAN:
1). Fungsi Bangunan : Hotel
2). Posisi/Letak Bangunan : Bandung
Parameter perencanaan beban gempa sesuai dengan kondisi tanah kota terkait yang dapat diakses
melalui Peta Gempa 2017 dan Respon Spektral PUSKIM PU 2019
3). Mutu Beton (f’c) : 35 MPa
4). Mutu Baja : S 275
5). Mutu Tulangan Beton Ulir (d) : BjTS 550
6). Mutu Tulangan Beton Polos () : BjTP 420
7). Material Baut : F87
8). Mutu Kawat Las : E80xx
7). Material Dinding : Bata Ringan
8). Material Atap : Genteng Metal
9). Profil Balok Baja : Tappered 1
10). Profil Kolom Baja : KingCross
11). Kecepatan Angin (m/s) : 36 m/s
12). Data Sondir Tanah : BH-02

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
3
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

LAMPIRAN DATA BH-04

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
4
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

LAMPIR
AN DATA BH-04 (Continued)

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
5
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
6
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

L1

L2

L3

L2

L1

L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4
Denah Bangunan Gedung Lantai 1~4

L1

L2

L3

L2

L1

L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4

Denah Bangunan Gedung Lantai 5

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
7
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371
Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN REKAYASA SIPIL


DOSEN PEMBIMBING : Ir. Nusyamsyi, ST.MT

H3 L1 : 2 m
L2 : 12 m
H2 L3 : 2,5 m
L4 : 6 m
H1 : 4 m
H2 H2 : 4 m
H3 : 4 m
H2 α: 15

H1

Denah Melintang Struktur

FAHIZA IDFAT NASUTION (17 0404 007)


NADYA ULFA ALGERIE (17 0404 078)
8
Struktur Tampak 3D

PERATURAN YANG DIGUNAKAN :


1). SNI 2847-2019/ ACI 318-14 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung” 2).
SNI 1726-2019 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Struktur Bangunan Gedung” 3).
SNI 1727-2018/ ASCE 7-16 “Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung”
4). SNI 1729-2015/ AISC 341-16 “Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural” 5).
SNI 7860-2013 “Ketentuan Seismik untuk Struktur Bangunan Gedung Baja”
6). SNI 2052-2014/ ASTM A 706 “Baja Tulangan Beton”

Mengetahui dan Menyetujui, Dosen


Pembimbing

Ir. Nursyamsi, ST., MT.


NIP.197706232005012001

Catatan :
Setelah Soal Tugas Struktur ditandatangani oleh Mahasiswa yang bersangkutan, dan Dosen
Pembimbing, fotokopi soal diserahkan kepada Koordinator Tugas Struktur
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Desain Bangunan sebagai Fasilitas Pabrik

Bangunan gedung adalah wujud fisik dari hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau
di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk hunian (tempat tinggal), kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. (Pasal 1 angka 1 UU Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan gedung).
Bandung merupakan salah satu kota wisata terbesar di Indonesia. Bandung
memiliki berbagai macam obyek wisata yang selalu menjadi daya tarik wisatawan lokal
maupun mancanegara. Dengan adanya berbagai macam obyek wisata tentunya wisatawan
tidak hanya menghabiskan waktunya di Bandung dalam waktu satu hari. Hal ini
mengharuskan para wisatawan untuk menginap di hotel ataupun apartemen untuk
beristirahat dirangkaian liburannya. Selain terkenal sebagai kota wisata, sebutan kota
pelajar menyebabkan Bandung sebagai pusat mahasiswa dan orang-orang yang ingin
belajar. Tentunya hunian apartemen bahkan hotel masih menjadi incaran untuk beberapa
kalangan mahasiswa. Dengan fenomena tersebut Bandung setiap tahunnya mengalami
peningkatan kepadatan penduduk.
Sejalan dengan kasus di atas berbagai macam tren hunian hotel dan apartemen
mencoba menyajikan hunian yang nyaman, modern, dan berkualitas. Akan tetapi dengan
adanya fakta bahwa lahan semakin terbatas dan pembangunan yang terus berjalan hal ini
menjadikan tren pembangunan yang dulunya horizontal kini menjadi vertikal.
Melihat dari permasalahan diatas maka akan direncanakan gedung hotel,
strukturnya didesain dengan menggunakan sistem konstruksi beton bertulang sebagai
rangka bawah dan rangka baja sebagai rangka atas. Struktur yang direncanakan terdiri
dari 5 lantai dengan tinggi masing-masing kolom tiap lantai 4 m – 6,5 m. Lantai 1-4
tersusun dari rangka beton bertulang dan lantai 5 tersusun dari rangka baja. Beton
memiliki kelemahan pada bobotnya yang berat, kuat tarik yang lemah, dapat
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

mengembang dan menyusut saat terjadi perubahan suhu, dan daya pantul suara lebih
besar. Struktur baja memiliki sifat daktail (tidak getas), dimana baja mampu berdeformasi
tanpa langsung runtuh. Ini memberikan cukup yang waktu untuk evakuasi bila terjadi
gempa.

1.2. Denah Bangunan

 Denah adalah gambar yang menunjukkan lokasi/letak dari suatu tempat. Dalam


pengertian yang lain, denah adalah gambaran sederhana tentang suatu tempat. Denah dapat
di pakai oleh seseorang yang mencari suatu tempat, dengan tujuan agar tempat tersebut
mudah ditemukan. Dimana dalam denah kita dapat mengetahui tata letak ruang, beserta
lebar dari ruang yang dapat dilihat dari denah tersebut. Denah dalam bangunan perlu
disajikan secara terperinci dalam gambar maupun struktur guna memudahkan pekerjaan di
lapangan. Untuk perencanaan gedung stasiun radio ini memiliki denah sebagai berikut :

L1

L2

L3

L2

L1

L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4

Gambar 1.1 Gedung Pabrik lantai 1~4

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

L1

L2

L3

L2

L1

L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4 L4

Gambar 1.2 Denah Pabrik Lantai 5

1.3. Tujuan Penyusunan laporan


1. Mahasiswa diharapkan mampu menghitung struktur gedung dengan sistem konstruksi
beton bertulang dan rangka baja.
2. Menuntun mahasiswa agar mampu merencanakan metode pelaksanaan pemasangan balok
dan kolom pembangunan gedung bertingat.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan sistem rangka pemikul
momen sesuai fungsi bangunan, kategori desain seismic dan sesuai standar yang berlaku.
4. Untuk melatih kemampuan mahasiswa agar kedepannya mampu dalam menghadapi
kondisi di lapangan kerja.

1.4. Acuan Peraturan dan Software


Adapun acuan peraturan dan software yang digunakan dalam perencanaan gedung kampus
adalah :
1. SNI 2847-2019/ ACI 318-14 “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung”
2. SNI 1726-2019 “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Struktur Bangunan Gedung”
3. SNI 1727-2018/ ASCE 7-16 “Beban Desain Minimum untuk Bangunan Gedung”
4. SNI 1729-2015/ AISC 341-16 “Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural”
5. SNI 2052-2014/ ASTM A 706 “Baja Tulangan Beton”

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

6. AutoCad, merupakan software yang digunakan dalam menggambar desain bangunan.


7. Etabs, merubakan software yang digunakan dalam menggambar desain bangunan.
8. Microsoft Excel, merupakan software yang digunakan dalam pengolahan angka(aritmatika)
dan proses kalkulasi.
9. Microsoft Word, merupakan proram penulisan kalimat yang membantu dalam penyusunan
kata dan penyusunan laporan.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

BAB II

KRITERIA DESAIN

2.1. Data Perencanaan

Diketahui Data umum dan data tanah suatu stuktur gedung kampus yang terdiri dari beton bertulang
sebagai rangka bawah dan baja sebagai rangka atas dengan data-data sebagai berikut :
1) Fungsi Bangunan : Hotel
2) Posisi/letak Bangunan : Bandung, Jawa Barat
3) Parameter perencanaan beban gempa sesuai dengan kondisi tanah kota terkait yang dapat
diakses melalui peta gempa 2017 dan respon spectral PUSKIM PU 2019
4) Mutu beton(f’c) : 35 MPa
5) Mutu Baja : S 275
6) Mutu tulangan beton Ulir(d) : BJTS 550
7) Mutu Tulangan Beton Polos (Ø) : BjTP 420
8) Material Baut : F8T
9) Mutu Kawat Las : E80xx
10) Material Dinding : Bata Ringan
11) Material Atap : Genteng Metal
12) Profil Balok Baja : Tappered 1
13) Profil Kolom Baja : Kingcross
14) Kecepatan Angin (m/s) : 36 m/s
15) Data Sondir Tanah : BH-02

Denah Gedung dan data tanah dapat dilihat pada gambar berikut :

2m

7m

2,5 m

7m

2m

6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.1 Denah Bangunan Tipikal

180

6,5 m
m

4m

4m

4m

4,5 m

Gambar 2.2 Potongan Melintang Bangunan

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

LAMPIRAN DATA BH-04

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.2. Proses Desain


Dalam perencanaan gedung, maka dilakukan tahap proses desain dimana akan dijelaskan
melalui flowchart sebagai berikut

Mulai

Pengumpulan data dan studi literatur


- Denah bangunan
- Mutu material
- Standar pembebanan
- Standar desain

Pembebanan
Beban Gravitasi (Beban Mati, SIDL,
Beban Hidup), Beban Gempa, Beban
Angin

Preliminary Desain
- Preliminary desain balok
- Preliminary desain pelat
- Preliminary desain kolom
- Perencanaan dimensi gording dan trackstang

Pemodelan dan Pengecekan Struktur


- Pemeriksaan Jumlah Ragam
- Periode Struktur
- Parameter Respons Terkombinasi
- Penskalaan Gaya
- Efek P-Delta
- Torsi tak terduga

Pendetailan Elemen Struktur


- Penulangan Pelat Lantai
- Penulangan Balok Beton Bertulang
- Penulangan Kolom Beton Bertulang
- Penulangan Tangga
- Dimensi Profil Rafter dan Kolom Baja
- Detail Sambungan Baja (baut dan las)
B
A

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

A B

Kontrol
Φ Mn > Mu
Φ Vn > Vu
Φ Nn > Nu
δijin > δu

Perhitungan Pondasi Dalam dan


Penulangan Pile Cap

Gambar Detail Struktur

Perhitungan BoQ, RAB, dan Bar


Bending Schedule

Selesai

Gambar 2.4 Flowchart Proses Desain

2.3. Material
2.3.1 Mutu Beton (Beton Normal)
- Berdasarkan SNI 2847 ; 2019 pasal 19.2.1 ; table 19.2.1.1 ; hal 433 diatur bahwa untuk
kegunaan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SPRMK), nilai minimum mutu beton
adalah f’c = 21 MPa. Sedangkan bila digunakan struktur umum, nilai minimum mutu beton
adalah f’c = 17 MPa. Sedangkan untuk batas maksimal, tidak ditentukan.
- Untuk perencanaan stuktur kasus ini, struktur akan didesain sebagai stukrtu rangka
pemikul momen khusus. Sehingga dengan mengacu pada nilai mutu beton minimum, mutu
beton
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

yang akan digunakan pada stuktur utama adalah f’c = 35 MPa


- Besaran nilai modulus elastisitas beton diatur dalam SNI 2847:2019 ; pasal 20.2.2.2 ; hal
434 adalah :
Ec =4700 . √ f ' c
Ec =4700 . √ 35
¿ 27.806 MPa
2.3.2 Mutu Baja Tulangan
- Berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 20.2.2.4 ; table 20.2.2.4a ; hal 450, diatur bahwa mutu
tulanan ulir maksimum untuk elemen lentur (balok) dan gaya aksial (kolom) untuk sistem
rangka pemikul momen khusus (SPRMK) adalah fy = 420 MPa. Sedangkan untuk sistem
struktur lainnya fy = 550 MPa
- Sedangkan nilai modulus elastisitas, Es, berdasarkan pasal 20.2.2.2 adalah Es = 200.000
MPa
- Mengacu pada SNI 2052 : 2017 mengenai baja tulangan beton, maka untuk [erencanaan
tulangan longitudinal pada struktur ini akan digunakan nilai mutu tulangan fy = 420 MPa
- Sedangkan untuk tulangan polos (tulangan geser) diatur dalam SNI 2847:2019 ; table
20.2.2.4b ; hal 451 dengan nilai maksimum fy = 420 MPa
- Sehingga untuk perencanaan struktur ini digunakan mutu tulangan Sengkang sebesar fy =
240 MPa

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.3.3 Mutu Baja Struktural


- Berdasarkan SNI 7860:2015 pasal A3.1 mengenai spesifikasi baja structural yang digunakan
dalam sistem penahan gaya seismic (SPGS), diatur bahwa tegangan leleh baja yang
digunakan untuk komponen struktur yang berperilaku inelastic tidak boleh melampaui fy =
345 MPa atau 380 MPa. Sedangkan untuk kolom tidak boleh melampaui fy = 450 MPa. Jadi
digunakan spesifikasi A572 (fy 345 MPa ; fu 450 Mpa)

Tabel 2.2 Spesifikasi baja bangunan menurut ASTM


(Sumber: Wiryanto, 2015)

ASTM Keterangan
A36 Carbon Structural Steel (jenis baja karbon yang umum
dipakai untuk konstruksi
A242 High Strength Low-Alloy Structural Steel (baja tahan cuaca, biasa
dipakai tanpa pengecatan)
A441 High Strength Low-Alloy Structural Manganese Vanadium Steel
(sudah tidak berlaku dan digantikan dengan A572)
High-Yield Strength, Quenched and Tempered Alloy Steel Plate
A514
Suitable for Welding (baja mutu tinggi struktur
jembatan dengan las)
A529 High Strength Carbon-Manganese Steel of Structural Quality
(baja jenis karbon mangan untuk konstruksi)
High Strength Low-Alloy Columbium-Vanadium Steel
A572
(baja mutu tinggi dengan grade 42, 50, 55, 60 dan 65, dimana grade
50 setara baja A992)
High Strength Low Alloy Structural Steel, up to 345 MPa
A588
Minimum Yield Point, with
Atmospheric Corrosion
Resistance (baja tahan cuaca, biasa dipakai tanpa pengecatan)
A633 Normalized High-Strength Low-Alloy Structural Steel Plates
(cocok untuk temperature rendah, -45°C ke atas)
Carbon and High Strength Low-Alloy Structural Steel Shapes, Plates
A709 and Bars and Quenched-and-Tempered Alloy Structural Steel Plates
for Bridge (baja pelat untuk struktur
jembatan)

Quenched and Tempered Low-Alloy Structural Steel Plate


A852
(baja mutu tinggi untuk struktur jembatan dengan las,
ketahanan tinggi terhadap korosi)
High-Strength Low-Alloy Structural Steel Plates with
A871
Atmospheric Corrosion Resistance (baja tahan korosi untuk pipa
atau tiang (pole)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

High-Strength Low-Alloy Steel Shapes of Structural Quality,


Produced by Quenching and Self Tempering Process (QST) (baja
A913 mutu tinggi dengan grade 50, 55, 60, 65, dan 70, karena melalui
proses QST maka tipe ini tidak boleh dipanasi lebih
dari 600°C

Steel for Structural Shapes for use in Building Framing (profil baja
hot-rolled setara A572, umum digunakan untuk bangunan tahan
A992 gempa, ratio Fy/Fu 0,8 untuk menjamin
daktilitasnya. Popular digunakan sebagai pengganti baja karbon A36

Alloy Steel Structural Shapes for use in Building Framing


A1026 (ratio Fy/Fu 0,8, tidak boleh galvanis dan dipanasi lebih dari 400°C)

Structural Steel with Low Yield to Tensile Ratio for use in Buildings
A1043
(material baru untuk struktur bangunan dengan
ratio Fy/Fu 0,8)
A1077 Standard Specification for Structural Steel with Improved Yield
Strength at High Temperature for use in Buildings
(spesifikasi baru, material baja tahan api (fire resistant steel)

Tabel 2.2 Spesifikasi baja menurut ASTM (Sumber: Wiryanto, 2015

Tipe tebal (mm) Kuat leleh Kuat tarik min. Elongasi min.
(MPa) (MPa) @200 mm, %
A36 t 75 250 400 ~ 550 20
t 40 345 485
A242 18
40 < t 50 315 460
t > 50 290 435
t 65 690 760 ~ 895
A514
65 < t 620 690 ~ 895
150
A529 Gr.50 t 40 345 485 ~ 690 18
A529 Gr.55 380 17
A572 Gr.42 290 415 20
semua
A572 Gr.50 345 450 18
A572 Gr.55 380 485 17
A572 Gr.60 t 50 415 520 16
A572 Gr.65 450 550 15
A588 345 485 18
A633 Gr.A t 100 290 430 ~ 570
18
A633 Gr.C t 65 345 485 ~ 620
A633 Gr.D 65 < t 315 450 ~ 590
100
A633 Gr.E t 100 415 550 ~ 690
A709 Gr.36 t 75 250 400 ~ 550 20
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

A709 Gr.50 345 450 18


A852 485 620 ~ 760 19
A871 Gr.60 415 520 16
A871 Gr.65 450 550 15
A913 Gr.50 345 450 18
A913 Gr.60 415 520 16
A913 Gr.65 450 550 15
A913 Gr.70 485 620 14
A992 345 ~ 450 450 18
A1026 Gr.50 345 ~ 450 450 18
A1026 Gr.65 450 ~ 550 550 15
A1043 Gr.36 250 400 ~ 550 20
A1043 Gr.50 345 450 18
A1077 Gr.36 t 100 250 400 ~ 550 20
A1077 Gr.50 345 450 18

Tabel 2.3 Spesifikasi baja menurut EN 10025 (Sumber: Wiryanto, 2015)


Tipe tebal  40 mm 40 mm < t  80 mm
Fy (Mpa) Fu (Mpa) Fy (Mpa) Fu (Mpa)
S235 235 360 215 340
S275 275 430 255 410
S355 355 510 335 490
S420 N/NL 420 540 390 520
S460 N/NL 460 570 430 550

2.3.4 Profil Baja Struktural


Beberapa profil baja yang digunakan mengacu pada tabel profil dari PT.
GunungGaruda. Antara lain profil HWF :
Tabel 2.4 Data Profil Equal Angle

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.5 Data Profil Unequal Angle

Tabel 2.6 Data Profil Wide Flange

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.7 Data Profil UNP

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.3.5 Mutu Baut, Mur dan Ring


- Berdasarkan SNI 1729:2015 dan SNI ASTM A325:2012 mengenai spesifikasi baut baja
hasil perlakuan panas, disyaratkan bahwa baut yang dihunakan sebagai penyambung
structural mempunyai mutu fy 825 MPa; fu 1035 MPa dari jenis HTB (High Tensile Bolt)
yang tidak berkarat dan harus dilengkapi dengan ring yang sesuai

Tabel 2.10 Spesifikasi baut menurut DIN 18800:1990


(Sumber: Wiryanto, 2015)
Tipe Kuat leleh Kuat tarik min.
(MPa) (MPa)
4.6 240 400
5.6 300 500
8.8 640 800
10.9 900 1000

Tabel 2.11 Parameter Baut menurut Australia/European


(Sumber: Wiryanto, 2015)
Grade Kuat rencana – BS 5950 Nilai karakteristik – SS EN 1993
(Kode baut) Fy (Mpa) Fu Fy Fu
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
8.8 375 560 640 800
10.9 400 700 900 1000
12.9 480 840 1080 1200

Tabel 2.12 Spesifikasi baut menurut DIN 18800:1990


(Sumber: Wiryanto, 2015)
Grade Kuat rencana – BS 5950 Nilai karakteristik – SS EN 1993
(Kode baut) Fy (Mpa) Fu Fy Fu
(Mpa) (Mpa) (Mpa)
F8T 375 560 640 800
F10T 400 700 900 1000
F11T 440 770 950 1100
S10T 400 700 900 1000

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.13 Kekuatan Nominal Pengencang dan bagian yang berulir


(Sumber: SNI 1729:2015 Tabel J3.2)

2.3.6 Mutu Angkur


- Berdasarkan SNI 1729:2015, baut angkur harus memenuhi ketentuan sesuai dengan standar
ASTM A307 (fy 240 MPa; fu 370 MPa). Baut angkur harus tetap pada posisi arah vertical.
Baut angkur harus dipasang sesuai dengan gambar kerja. Batasan posisi pemasangan sesuai
dengan gambar kerja. Pada perencanaan ini digunakan mutu angkur dengan fy 240 MPa
dan fu 370 Mpa

2.3.7 Mutu Kawat Las

Menurut AWS D1.1 Structural Welding Code – Steel, Table 3.1. An American National
Standard”. Minimum yield strength dan ultimate tensile strength (N/mm2) untuk mutu baja
A572 adalah sebagai berikut:

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.14 Spesifikasi mutu kawat las

Untuk kawat las E80xx, digunakan fy 460 MPa; fu 550 MPa.

2.3.8 Material Atap

Untuk perencanaan metal deck, digunakan spesifikasi Lysaght Spandeck tebal 0,4 mm

Gambar 2.5 Spesifikasi Atap Spandek

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.5 Spesifikasi Classic Tile


Gambar 2.6 Jenis Profil Genteng Metal

2.4. Pembebanan
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Dan pada umumnya penentuan
besarnya beban hanya merupakan suatu estimasi saja. Jika beban-beban yang bekerja pada
suatu struktur telah diestimasi, maka berikutnya adalah menentukan kombinasi-kombinasi
beban yang paling dominan yang mungkin bekerja pada suatu struktur tersebut. Besar beban
yang bekerja pada suatu struktur dan kombinasi beban-beban yang bekerja telah diatur dalam
RSNI 1727:2018. Berikut merupakan beberapa jenis beban yang akan diperhitungkan untuk
perencanaan struktur bangunan penahan gaya seismic antara lain :

2.4.1 Beban mati


Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung/bangunan yang bersifat tetap
selama masa layan struktur, termasuk unsur-unsur tambahan (super imposed dead load, SIDL),
finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
bangunan/gedung tersebut. Termasuk dalam beban ini adalah beban struktur, pipa-pipa, saluran
listrik, AC, lampu-lampu, penutup lantai, dan plafon. Berapa contoh berat dari beberapa
komponen bangunan penting yang digunakan untuk menentukan besarnya beban mati suatu
gedung/bangunan dapat dilihat dari :

2.4.1.1 Beban Sendiri


Beban sendiri terdiri dari material beton bertulang : 23,6 kN/m3 (RSNI1 1727:2018 Tabel
C3. 1-2, Concrete, Reinforced Stone (including gravel). Beban material baja : 77,3 kN/m3
(RSNI2 1272:2018 Tabel C3.1-2, Steel, cold-drawn). Program Analisa struktur dapat
memperhitungkan beban sendiri otomatis berdasarkan berat per volume masing-masing
material.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.15 Berat Jenis Minimum Material untuk Beban Desain

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL
Material Density Material Density
(kN/m3) (kN/m3)
Aluminum 27 Silt, moist, loose 12.3
Bituminous products Silt, moist, packed 15.1
Asphaltum 12.7 Silt, flowing 17.0
Graphite 21.2 Sand and gravel, dry, loose 15.7
Paraffin 8.8 Sand and gravel, dry, packed 17.3
Petroleum, crude 8.6 Sand and gravel, wet 18.9
Petroleum, refined 7.9 Earth (submerged)
Petroleum, benzine 7.2 Clay 12.6
Petroleum, gasoline 6.6 Soil 11.0
Pitch 10.8 River mud 14.1
Tar 11.8 Sand or gravel 9.4
Brass 82.6 Sand or gravel and clay 10.2
Bronze 86.7 Glass 25.1
Cast-stone masonry (cement, stone, 22.6 Gravel, dry 16.3
sand)
Cement, portland, loose 14.1 Gypsum, loose 11.0
Ceramic tile 23.6 Gypsum, wallboard 7.9
Charcoal 1.9 Ice 9.0
Cinder fill 9.0 Iron
Cinders, dry, in bulk 7.1 Cast 70.7
Coal Wrought 75.4
Anthracite, piled 8.2 Lead 111.5
Bituminous, piled 7.4 Lime
Lignite, piled 7.4 Hydrated, compacted 5.0
Peat, dry, piled 3.6 Hydrated, loose 7.1
Concrete, plain Masonry, ashlar stone
Cinder 17.0 Granite 25.9
Expanded-slag aggregate 15.7 Limestone, crystalline 25.9
Haydite (burned-clay 14.1 Limestone, oolitic 21.2
aggregate)
Slag 20.7 Marble 27.2
Stone (including gravel) 22.6 Sandstone 22.6
Vermiculite and perlite 3.9–7.9 Masonry, brick
aggregate,
nonload-bearing Hard (low absorption) 20.4
Other light aggregate, load- 11.0–16.5 Medium (medium absorption) 18.1
bearing
Concrete, reinforced Soft (high absorption) 15.7
Cinder 17.4 Masonry, concretea
Slag 21.7 Lightweight units 16.5
Stone (including gravel) 23.6 Medium weight units 19.6
Copper 87.3 Normal weight units 21.2
Cork, compressed 2.2 Masonry grout 22.0
Earth (not submerged) Masonry, rubble stone
Clay, dry 9.9 Granite 24.0
Clay, damp 17.3 Limestone, crystalline 23.1
Clay and gravel, dry 15.7 Limestone, oolitic 21.7
Marble 24.5 Sandstone 12.9
Sandstone 21.5 Shale 14.5
Mortar, cement or lime 20.4 Greenstone, hornblende 16.8
Particleboard 7.1 Terra cotta, architectural

Plywood 5.7 Voids filled 18.9


Riprap (not submerged) Voids unfilled 11.3
Limestone 13.0 Tin 72.1
Sand 8.2 Oak, commercial reds and 7.4
whites
FAHIZA IDFAT NASUTION
Slate 27.0 Pine, southern 17 0404 007
yellow 5.8 HAL :
Steel,
NADYA ULFA ALGERIE cold-drawn 77.3 Redwood17 0404 078 4.4
Stone, quarried, piled Spruce, red, white, and Sitka 4.5
Basalt, granite, gneiss 15.1 Western hemlock 5.0
Limestone, marble, quartz 14.9 Zinc, rolled sheet 70.5
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.1.2 Beban Mati Tambahan (SIDL)


Beban mati tambahan per m2 lantai dapat dilihat pada RSNI2 1727:2018
Tabel 2.13 Beban Mati Desain Minimum (kN/m2)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.17 Beban mati tambahan per m2 pada lantai 1-4

Berat
Jenis Beban Diambil dari
kN/m2
Keramik Spesi 1,10 (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Ceramic or quarry tile
(19mm) on 25 mm mortar bed)
Ducting Mekanikal 0,19 (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Mechanical Duct
Allowance)
Pengantung Langit- 0,10 (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Suspended Steel
Langit Channel System)
Plafon 0,05 (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Acoustical fiberboard)
Total 1,44

Tabel 2.15 Beban mati tambahan per m2 pada atap

Berat
Jenis Beban Diambil dari
kN/m2
Lapisan (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Waterproofing
0,05
Waterproofing Membranes Liquid Applied)
Ducting Mekanikal (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Mechanical Duct
0,19
Allowance)
Pengantung Langit- (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Suspended Steel
0,10
Langit Channel System)
Plafon 0,05 (RSNI2 1727:2018 C3.1-1, Acoustical fiberboard)
Total 0,39

- Accessories (gusset plate, bolt, trackstang, bracing) = 10% dari beban mati tambahan
- Beban dinding ½ bata : 2,3 kN/m2 (RSNI2 1727:2018 C3. 1-1, Exterior stud walls with
brick veneer)
Beban dinding pd balok 30.40= 2,3 x tinggi bersih dinding = 2,3x(4-0,4) = 8,28 kN/m Beban
dinding pd balok 40.60= 2,3 x tinggi bersih dinding = 2,3x(4-0,6) = 7,82 kN/m

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.2 Beban Hidup


Beban hidup adalah beban gravitasi yang bekerja pada struktur dalam masa layannya, dan
timbul akibat penggunaan suatu gedung. Jenis beban ini termasuk berat manusia, perabotan
yang dapat dipindah-pindah, kendaraan, dan barang-barang lain. Karena besar dan lokasi beban
yang senantiasa berubah-ubah, maka penentuan beban hidup secara pasti merupakan suatu hal
yang cukup suli. Oleh karena itu penentuan beban hidup mengacu pada standar pembebanan
RSNI2 1727:2018

2.4.4.1 Berat Hidup pada Lantai


Ruang Pribadi dan Koridornya : 1,92 kN/m2 (RSNI2 1727:2018 Tabel 4.3-1)
Ruang Publik : 4,79 kN/m2 (RSNI2 1727:2018 Tabel 4.3-1)
Koridor Ruang Publik : 4,79 kN/m2 (RSNI2 1727:2018 Tabel 4.3-1)

2.4.4.2 Beban Hidup pada Atap


Atap datar, berbubung, dan lengkung, atap yang digunakan Penghuni :

Atap datar: 0,96 kN/m2 (RSNI2 1727:2018 Tabel 4.3-1)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.19 Beban Hidup Distribusi Merata Minimum

HUNIAN ATAU PENGGUNAAN BEBAN MERATA (kN/m²)


Apartemen / Rumah Tinggal
Semua ruang kecuali tangga dan balkon 1,92
Tangga Rumah tinggal 1.92
Kantor
Ruang Kantor 2,40
Ruang Komputer 4,79
Lobi dan koridor lantai pertama 4,79
Koridor di atas lantai pertama 3,83
Ruang Pertemuan
Lobi 4,79
Kursi dapat dipindahkan 4,79
Panggung pertemuan 4,79
Koridor
Koridor lantai pertama 4,79
Koridor Lantai lain sama seperti pelayanan hunian
Ruang Makan dan restoran 4,79
Rumah Sakit
Ruang Operasi, Laboratorium 2,87
Ruang pasien 7,18
Koridor diatas lantai pertama 3,83
Perpustakaan
Ruang baca 2,87
Ruang Penyimpanan 7,18
Koridor diatas lantai pertama 3,83
Pabrik
Ringan 6,00
Berat 11,97
Sekolah
Ruang kelas 1,92
Koridor lantai pertama 4,79
Koridor diatas lantai pertama 3,83
Tangga dan jalan keluar 4,79
Gudang penyimpan barang
Ringan 6,00
Berat 11,97
Toko Eceran
Lantai pertama 4,79
Lantai diatasnya 3,59

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.4.3 Faktor Reduksi Beban Hidup


Menurut RSNI2 1727:2018 pasal 4.7.3, komponen struktur yang memiliki tributary area
37,16 m2 atau lebih diizinkan untuk dirancang dengan beban hidup tereduksi sesuai dengan
rumus berikut :

4,57
(
L=L0 0,25+
√K¿ Ar ) (2.1)

Keterangan :

𝐿 = beban hidup rencana tereduksi per m2

𝐿𝑜 = beban hidup rencana tanpa reduksi per m2

𝐾𝐿𝐿 = faktor elemen beban hidup

𝐴
𝑇 = tributary area dalam m2

Tabel 2.20 Faktor elemen beban hidup, KLL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Menurut RSNI2 1727:2018 pasal 4.8.2, untuk komponen atap datar biasa, berbubung,
atap lengkung, awning, dan kanopi selain dari atap konstruksi fabric dapat direduksi
dengan :

𝐿𝑟 = 𝐿𝑜𝑅1𝑅2 dengan 0,58  Lr  0,96 (2.2)

dimana :

1 untuk AT  18,58 m2

R1 = 1,2 – 0,011AT untuk 18,58 m2 < AT < 55,74 m2

0,6 untuk AT  55,74 m2

1 untuk F  4

R1 = 1,2 – 0,011AT untuk 4 < F < 12

0,6 untuk F  12

Dimana untuk atap berbubung, F = 0,12 x kemiringan (slope), kemiringan dinyatakan


dalam persentase), dan untuk atap lengkung atau kubah, F = rasio tinggi terhadap bentang
dikalikan dengan 32.

Sehingga, untuk komponen atap datar biasa, berbubung, atap lengkung, awning, dan
kanopi selain dari atap konstruksi fabric terdapat beban hidup

𝐿𝑟 = 0,96 ∙ 0,6 ∙ 1

= 0,576 kN/m2

= 0,58 kN/m2

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3. Beban Angin

Beban angin adalah beban yang bekerja pada bangunan atau bagiannya karena adanya
selisih tekanan udara (hembusan angin kencang). Beban angin ini ditentukan dengan
menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (isapan angin), yang bekerja tegak
lurus pada bidang-bidang bangunan yang ditinjau. Menurut RSNI2 1727:2018, prosedur
analitis perencanaan beban angin terdiri dari prosedur directional dan envelope. Metode
directional terdiri dari:

1. Menentukan kategori resiko bangunan dan struktur lainnya

2. Menentukan kecepatan angin dasar, V untuk jenis kategori resiko bangunan

3. Menentukan parameter beban angin

a. Faktor arah angin, Kd

b. Kategori eksposur B, C dan D

c. Faktor topografi, Kzt

d. Faktor elevasi permukaan tanah, Ke

e. Faktor efek tiupan angin, G (gust effect factor)

f. Klasifikasi ketertutupan

g. Koefisien tekanan internal (GCpi)

4. Menentukan koefisien eksposur tekanan velositas, Kz atau Kh


5. Menentukan tekanan velositas, qz atau qh
6. Menentukan tekanan eksternal, Cp atau CN
7. Hitung tekanan angin desain, p pada setiap permukaan bangunan

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.1. Kategori Resiko Bangunan Gedung

Bangunan dan struktur lainnya harus diklasifikasikan berdasarkan resiko bagi


kehidupan manusia. Kesehatan, dan kesejahteraan yang terkait dengan kerusakan atau
kegagalan penggunaan menurut Tabel 2.12. Untuk tujuan penerapan ketentuan banjir,
angin, salju, gempa. Beban desain minimum untuk struktur harus memasukkan faktor
penting yang berlaku pada Tabel 2.11

Tabel 2.18 Faktor kepentingan berdasarkan kategori resiko bangunan pabrik (Sumber:
RSNI2 1727:2018 tabel 1.5-2)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.19 Kategori resiko bangunan dan struktur lainnya untuk beban banjir, angin, gempa

(Sumber: RSNI2 1727:2018)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.2. Kecepatan Angin Dasar

Sebagai acuan normatif, penentuan nilai kecepatan angin dasar, V (m/s) berdasarkan
pada standar HB 212-2002 “Design Wind Speeds for the Asia-Pasific Region”. Menurut
HB 212-2002, wilayah Indonesia sebagai daerah di sekitar garis ekuador yang masuk ke
dalam level 1 dengan peta ditunjukkan pada gambar berikut:

Gambar 2.9 Peta Angin untuk daerah Asia Pasific dengan klasifikasi tingkat
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Untuk tingkat 1 merupakan daerah bidang ekuador, kondisi dimana sering terjadi
hujan deras dan angin monsoon. Daerah ini meliputi negara Singapura, Indonesia, dan
Papua Nugini. Persamaan kecepatan angin yang dianalisis berdasarkan keberadaaan 11
stasiun penakar angin sebagai berikut:

VR = 70 -56R-0,1

Persamaan ini memberikan nilai untuk periode ulang, R = 50 tahun, maka V50
bernilai 32,13 m/s. Sedangkan untuk periode ulang 500 tahun, V500 = 39,92 m/s.

Tabel 2.20 Hubungan kecepatan angin dan periode ulang (Kecepatan hembusan angin 3 s,
elevasi 10 m, daerah terbuka (Eksposur C))

(Sumber : HB 212-2002)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Berdasarkan standar tersebut, maka kita dapat mengambil nilai V = 32 m/s untuk
desain kecepatan angin pada kondisi layan (serviceability design), sedangkan V = 40 m/s
pada kondisi batas (ultimate design).

2.4.3.3. Faktor Arah Angin, Kd

Faktor Arah Angin ditentukan berdasarkan tipe struktur yang terdapat pada RSNI2
1727:2018 tabel 26.6-1

Tabel 2.21 Faktor Arah Angin, Kd

2.4.3.4. Kategori Eksposur

Kategori eksposur ditentukan berdasarkan ketinggian bangunan, kekasaran


permukaan dan arah lawan angin. Berikut merupakan penjelasan dari beberapa jenis
kategori kekasaran permukaan dan kategori eksposur:

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Eksposur B: Untuk bangunan gedung dengan tinggi rata-rata kurang dari atau sama
dengan 9,1 m, Eksposur B berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, sebagaimana
ditentukan oleh kekasaran permukaan B, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang
lebih besar dari 457m. Untuk bangunan dengan tinggi rata-rata lebih besar dari 9,1m,
Eksposur B berlaku bilamana kekasaran permukaan B berada dalam arah lawan angin
untuk jarak lebih besar dari 792 m atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar.

Kekasaran permukaan B: Daerah perkotaan dan pinggiran kota, daerah berhutan,


atau daerah lain dengan penghalang berjarak dekat seukuran tempat tinggal keluarga-
tunggal atau lebih besar dalam jumlah banyak.

Eksposur C : berlaku untuk semua kasus dimana Eksposur B atau D tidak berlaku.

Kekasaran Permukaan C: Dataran terbuka dengan penghalang tersebar yang


memiliki tinggi umumnya kurang dari 9,1m. Kategori ini mencakup daerah terbuka datar
dan padang rumput.

Eksposur D: berlaku bilamana kekasaran permukaan tanah, sebagaimana ditentukan


oleh kekasaran permukaan D, berlaku diarah lawan angin untuk jarak yang lebih besar dari
5000 ft (1.524m) atau 20 kali tinggi bangunan, pilih yang terbesar. Eksposur D juga
berlaku bilamana kekesaran permukaan tanah segera lawan angin dari situs B atau C, dan
situs berada dalam jarak 600 ft(183 m) atau 20 kali tinggi bangunan, mana yang terbesar,
dari kondisi Eksposur D sebagaimana ditentukkan dalam kalimat sebelumnya.

Kekasaran Permukaan D: Permukaan datar, area tanpa halangan dan permukaan air.
Kategori ini termasuk hamparan lumpur halus.

Untuk situs yang terletak di zona transisi antara kateogori exposure, harus
menggunakan hasil kategori di gaya angin terbesar.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.5. Faktor Topografi, Kzt

Efek peningkatan kecepatan angin pada bukit, bukit memanjang, dan tebing curam
yang terisolasi akan menimmbulkan perubahan mendadak dalam topografi umum, terletak
dalam setiap kategori eksposur, harus dimasukkan dalam perhitungan beban angin bila
kondisi bangunan gedung dan kondisi lokasi struktur memenuhi kondisi berikut:

1. Bukit, bukit memanjang, atau tebing curam yang terisolasi dan tidak terhalang angin
arah vertical ke atas oleh pengaruh topografi serupa dari ketinggian yang setara untuk
100 kali tinggi fitur topografi (100H) atau 2 mil (3,22 km), dipilih yang terkecil. Jarak
ini harus diukur horizontal dari titik dimana tinggi H pada bukit, punggung bukit, atau
tebing yang ditentukan.
2. Bukit, bukit memanjang, atau tebing curam yang menonjol di atas ketinggian fitur
dataran arah bertikal ke atas antara radius 2 mil (3,22 km) untuk setiap kuadran dengan
faktor dua atau lebih.
3. Struktur yang berlokasi seperti terlihat pada Gambar 2 pada setengah bagian ke atas
dari bukit atau punggung bukit atau dekat puncak tebing.
4. H/Lh  0,2
5. H  4,5 m untuk Eksposur C dan D, H  18 m untuk Eksposur B.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.10 Faktor Topografi, Kzt

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Efek peningkatan kecepatan angin harus dimasukkan dalam perhitungan beban angin
desain dengan menggunakan faktor Kzt :

𝐾𝑧𝑡 = (1 + 𝐾1𝐾2𝐾3)2 (2.3)

dimana K1, K2, dan K3 ditetapkan dalam Gambar 2.7

Jika kondisi situs dan lokasi bangunan gedung dan struktur lain tidak memenuhi semua
kondisi yang disyaratkan dalam RSNI2 1727:2018 pasal 26.8.1, maka Kzt =1,0

2.4.3.6. Faktor Elevasi Permukaan Tanah, Ke

Faktor elevasi permukaan tanah untuk menyesuaikan kondisi densitas udara, Ke,
harus ditentukan sesuai dengan RSNI2 1727:2018 tabel 26.9-1. Namun untuk
pertimbangan yang konservatif, nilai Ke boleh diambil 1 untuk semua kasus.

Tabel 2.22 Faktor elevasi permukaan tanah, Kc

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.7. Faktor Efek Tiupan Angin, G (guest effect factor)

Faktor efek tiupan angin untuk suatu bangunan gedung dan struktur lain yang kaku
boleh diambil sebesar 0,85.

2.4.3.8. Klasifikasi Ketertutupan

Untuk menentukan koefisien tekanan internal (GCpi), harus ditentukan terlebih


dahulu kategori ketertutupan struktur bangunan tersebut. Berikut merupakan beberapa
pengertian klasifikasi ketertutupan:

Bukaan: penentuan banyaknya bukaan pada pembungkus bangunan gedung harus dibuat
untuk menentukan klasifikasi ketertutupan.

Proteksi Bukaan yang dipasang kaca: bukaan yang dipasang kaca dalam bangunan
kategori resiko II, III atau IV yang berada pada wilayah rawan-angin kencang harus
diproteksi

Wilayah berpartikel terbawa angin: bukaan yang dipasang kaca harus dilindungi sesuai
lokasi berikut :

1. Dalam 1 mil garis pantai tinggi air rata-rata dimana kecepatan angin dasar sama
dengan atau lebih besar dari 130 mil/h (58m/s), atau

2. Dalam daerah dimana kecepatan angin dasar adalah sama dengan atau lebih besar dari
140mi/h (63m/s)

Jika sebuah bangunan memenuhi definisi bangunan “terbuka” dan “tertutup


sebagian”, harus diklasifikasikan sebagai bangunan “terbuka”. Suatu bangunan yang tidak
memenuhi definisi bangunan “terbuka” atau “tertutup sebagian” harus diklasifikasikan
sebagai bangunan “tertutup”.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.26 Klasifikasi ketertutupan dan nilai koefisien tekanan internal (Gcpi)

2.4.3.9. Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, Kz atau Kh

Koefisien eksposur tekanan velositas, Kz dapat ditentukan dengan Tabel 2.28 ataupun
dengan persamaan berikut:

2
z
Kz = 2,01 ( ) untuk 4,6 m≤ z ≤ z
zg
α
g

2
4,6
Kz = 2,01 ( )
zg
α
untuk z < 4,6 m ; nilai 𝞪 dan zg ditabulasi dalam Tabel 2.17

Tabel 2.27 Koefisien Eksposur dataran

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.28 Koefisien Eksposur Tekanan Velositas, Kz atau Kh

Maka

z = 24,9 m (tinggi bangunan keseluruhan)

2 2
z 24,9
Kz = 2,01( )
zg
α
( ) = 0,93
= 2,01
9
7

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.10. Menentukan Tekanan Velositas, qz

Tekanan velositas, qz yang dievaluasi pada ketinggian z di atas tanah dapat dihitung
dengan persamaan berikut:

qz = 0,613KzKztKdKeV2(N/m2) ; V dalam m/s (2.4)

dengan

Kz = koefisien eksposur tekanan velositas = 1,177

Kzt = faktor topografi = 1

Kd = faktor arah angin = 0,85

Ke = faktor elevasi permukaan tanah = 1 (konservatif)

V = kecepatan angin dasar = 40 m/s

qz = tekanan velositas pada ketinggian z

Maka untuk perhitungan tekanan velositas

qz = 0,613KzKztKdKeV2

qz = 0,613 . 0,93 . 1. 0,85 . 1 . 362

qz = 628,011 N/m2

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.11. Menentukan tekanan eksternal, Cp atau CN

Gambar 2.11 Tekanan eksternal pada variasi bentuk atap dan arah angin

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.12 Tekanan eksternal pada variasi bentuk atap dan arah angin (lanjutan)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.13 Koefisien tekanan netto,CN SPBAU untuk gedung terbuka dengan atap pelana

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.14 Kasus Beban Dasar

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.4.3.12. Hitung Tekanan Angin Desain, p

Untuk bangunan gedung kaku tertutup dan tertutup sebagian, nilai tekanan angin
desain untuk SPBAU ditentukan dengan persamaan berikut:

P = qGCp – qi(GCpi)(N/m2) (2.5)

Dengan

q = qz untuk dinding di sisi angin datang

q = qh untuk dinding di sisi angin pergi, dinding samping, dan atap

qi = qh untuk dinding di sisi angin datang dan pergi, dinding samping, dan atap

qi = qz untuk mengevaluasi tekanan internal positif pada bangunan gedung


tertutup sebagian

G = faktor efek tiupan angin

Cp = koefisien tekanan eksternal

(GCpi) = koefisien tekanan internal

Maka besarnya tekanan angin desain

P = qGCp – qi (GCpi) (N/m2)

= 812,7709 N/m2 (0,85 x 0,8)-812,7709 N/m2 (0,85 x 0,18)

= 428,3302 N/m2

= 0,42833 kN/m2

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Untuk bangunan gedung fleksibel tertutup dan tertutup sebagian, nilai tekanan angin desain
untuk SPBAU ditentukan dengan persamaan berikut :

𝑝 = 𝑞𝐺𝑓𝐶𝑝 − 𝑞𝑖(𝐺𝐶𝑝𝑖) (N/m2) (2.6)

dengan

q = qz untuk dinding di sisi angin datang

q = qh untuk dinding di sisi angin pergi, dinding samping, dan atap

qi = qh untuk dinding di sisi angin datang dan pergi, dinding samping, dan atap

qi = qz untuk mengevaluasi tekanan internal positif pada bangunan gedung tertutup


sebagian

G = faktor efek tiupan angin

Cp = koefisien tekanan eksternal

(GCpi) = koefisien tekanan internal

Untuk bangunan gedung terbuka dengan atap bebas miring sepihak, berbubung, atau
cekung, nilai tekanan angin desain untuk SPBAU ditentukan dengan persamaan berikut :

P = qhGCN (N/m2) (2.7)

Dengan

qh = tekanan velositas dievaluasi pada tinggi atap rata-rata h

G = faktor efek tiupan angin bangunan

CN = koefisien tekanan netto

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Koefisien tekanan netto, 𝐶𝑁, termasuk kontribusi dari permukaan atas dan bawah.
Semua kasus beban yang ada pada setiap sudut atap harus diinvestigasi. Tanda plus dan
minus menandakan tekanan bekerja terhadap dan sepanjang dari permukaan atas atap.

2.4.3.13. Beban angin desain minimum

Menurut RSNI2 1727:2018, beban angin yang digunakan dalam desain SPBAU untuk
bangunan gedung tertutup atau tertutup sebagian tidak boleh lebih kecil dari 0,77 kN/m 2
dikalikan dengan luas dinding bangunan gedung dan 0,38 kN/m2 dikalikan dengan luas
atap bangunan gedung. Sementara untuk bangunan gedung terbuka, beban angin desain
harus tidak kurang dari 0,77 kN/m2 dikalikan dengan luas Af

2.4.4. Beban Gempa

Beban gempa adalah semua beban statik ekuivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Pengaruh
gempa pada struktur gedung ditentukan berdasarkan analisa dinamik karena gaya yang
terjadi pada struktur diakibatkan oleh gerakan tanah. Gempa rencana ditetapkan sebagai
gempa dengan kemungkinan terlampaui besarannya selama umur struktur bangunan 50
tahun adalah sebesar 2%. (periode ulang gempa 2500 tahun). Untuk perencanaan gedung
tahan gempa berdasarkan pada SNI 1726:2019 tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa untuk Struktur Gedung dan Non Gedung” yang meliputi dari beberapa langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Menentukan kategori resiko struktur bangunan (I-IV)

2. Menentukan faktor keutamaan gempa (Ie)

3. Menentukan kelas situs tanah (SA - SF)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

4. Menentukan koefisien situs (Fa, Fv) dan parameter respons spectral percepatan
gempa maksimum yang dipertimbangkan (MCER)

5. Menentukan parameter percepatan spectral desain (SD1, SDs)

6. Menentukan kategori desain seismik (A-F)

7. Menentukan sistem dan parameter struktur (R, Cd, Ωo)

8. Menentukan periode fundamental struktur (T)

9. Menghitung berat efektif seismik dan hitung gaya geser dasar seismic

2.4.4.1. Kategori Resiko Bangunan dan Faktor Keutamaan Gempa

Untuk berbagai kategori risiko struktur bangunan gedung dan non gedung ditentukan
sesuai Tabel 2.29 dan pengaruh gempa rencana terhadapnya harus dikalikan dengan suatu
faktor keutamaan Ie menurut Tabel 2.31.

Kategori resiko bangunan (KRB) menyatakan tingkat resiko atau tingkat kepentingan
keselamatan bangunan. Semakin tinggi kategori resiko bangunan, maka tingkat keamanan
bangunan yang digunakan pada saat perencanaan harus semakin tinggi.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.29 Kategori resiko bangunan gedung dan non gedung untuk beban gempa

(Sumber: SNI 1726:2019)

Kategori
Jenis pemanfaatan
risiko
Gedung dan nongedung yang memiliki resiko rendah terhadap jiwa manusia
pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain :
1. Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan I
2. Fasilitas sementara
3. Gudang penyimpanan
4. Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori
resiko I, III, IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
1. Perumahan
2. Rumah toko dan rumah kantor
3. Pasar II
4. Gedung perkantoran
5. Gedung apartemen/ rumah susun
6. Pusat perbelanjaan/ Mall
7. Bangunan industry
8. Fasilitas manufaktur
9. Pabrik
Gedung dan nongedung yang memiliki resiko tinggi terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk :
1. Bioskop
2. Gedung pertemuan
3. Stadion
4. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit
gawat darurat
5. Fasilitas penitipan anak
6. Penjara III
7. Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan nongedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang
memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar
dan/atau gangguan massal terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari bila
terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk :

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

1. Pusat pembangkit listrik biasa


2. Fasilitas penanganan air
3. Fasilitas penanganan limbah
4. Pusat telekomunikasi
Gedung dan nongedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV,
(termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk fasilitas manufaktur, proses,
penanganan, penyimpanan, penggunaan atau tempat pembuangan bahan
bakar berbahaya, bahan kimia berbahaya, limbah berbahaya atau bahan
yang mudah meledak) yang mengandung
bahan beracun atau peledak di mana jumlah kandungan bahannya melebihi
nilai batas yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang dan cukup
menimbulkan bahaya bagi masyarakat jika terjadi kebocoran.
Gedung dan nongedung yang dikategorikan sebagai fasilitas yang penting
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk :
1. Bangunan-bangunan monumental
2. Gedung sekolah dan fasilitas Pendidikan
3. Rumah ibadah
4. Rumah sakit dan fasilitas Kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas
bedah dan unit gawat darurat
5. Tempat perlindungan terhadap gempa bumi, tsunami, angin badai,
IV
dan tempat perlindungan darurat lainnya
6. Fasilitas kesiapan arurat, komunikasi, pusat operasi dan fasilitas
lainnya untuk tanggap darurat
7. Pusat pembangkit energi dan fasilitas public lainnya yang
dibutuhkan pada saat keadaan darurat
8. Struktur tambahan (termasuk Menara telekomunikasi, tangka
penyimpangan ahan bakar, Menara pendingin, struktur stasiun
listrik, tangka pemadam kebakaran atau struktur rumah atau struktur
pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran)
yang disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
Gedung dan nongedung yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi
struktur bangunan lain yang masuk ke dalam kategori resiko IV

Tabel 2.31 Faktor keutamaan gempa (Ie)


FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Kategori Resiko Faktor Keutamaan Gempa, Ie

I dan II 1,0

III 1,25

IV 1,50

2.4.4.2. Klasifikasi Situs untuk Desain Seismik

Dalam perumusan kriteria desain seismik suatu bangunan di permukaan tanah harus
ditentukan atau diklarifikasi terlebih dahulu amplifikasi besaran percepatan gempa puncak
dari batuan dasar ke permukaan tanah untuk suatu situs. Untuk mengetahui kelas situs
tanah yang terdapat pada lokasi tersebut dapat menggunakan perhitungan metode
kecepatan rata-rata gelombang geser, 𝑣𝑠̅ , nilai tahanan penetrasi standar rata-rata (
N) dalam lapisan 30 paling atas atau (N ch) tahanan penetrasi standar rata-rata tanah
non kohesif (PI<20) di dalam lapisan 30 m paling atas, atau nilai kuat geser niralir, śu

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 3.32 Tabel Kalsifikasi Situs

Kelas situs v́ (m/detik) N atau N ch su (kPa)

SA (batuan keras) > 1500 N/A N/A

SB (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A

SC (tanah keras, sangat


350 sampai 750 > 50 ≥ 100
padat dan batuan lunak)

15 sampai
SD (tanah sedang) 175 sampai 350 50 sampai 100
50

SE (tanah lunak) < 175 < 15 < 50

Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3 m tanah


dengan karateristik sebagai berikut :
1. Indeks plastisitas, PI > 20

2. Kadar air, w ≥ 40%

3. Kuat geser niralir, 𝑠𝑢̅ < 25 kPa

Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih
dari
karakteristik berikut:

SF (tanah khusus, yang  Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban gempa
membutuhkan seperti mudah likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah
investigasi geoteknik tersementasi lemah
spesifik dan analisis  Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3
respons spesifik – situs m)
yang mengikuti 6.10.1)
 Lempung berplastisitas sangat tinggi (ketebalan H > 7,5 m
dengan indeks plasitisitas )

 Lapisan lempung lunak/setengah teguh dengan ketebalan H >


35 m dengan kPa

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Nilai v́s dapat ditentukan dengan perumusan berikut :

∑ di
i=1
v́s = n (2.8)
di
∑ v si
i=1

Dimana : di = tebal setiap lapisan antara kedalaman o sampai 30 meter

v si = kecepatan gelombang geser lapisan i (m/detik)

∑ di = 30 meter
i=1

Nilai tahanan penetrasi standar lapangan rata-rata,N dan tahanan penetrasi standar rata-
rata untuk lapisan tanah nonkohesif, N ch harus ditentukan sesuai dengan perumusan
berikut :

∑ di
i=1
Ń = n (2.9)
di
∑ Ni
i=1

Ni dan di dalam persamaan berlaku untuk tanah nonkohesif, tanah kohesif, dan lapisan
batuan

ds
n
Ń ch = d (2.10)
∑ Ni
i=1 i

n
Ni dan di dalam persamaan berlaku untuk lapisan nonkohesif saja, dan ∑ d i= d s , dimana
i=1

d s adlah ketebalan total dari lapisan tanah nonkohesif di 30 m lapisan paling atas. Ni adalah
tahanan penetrasi standar sesuai SNI 4153, dengan nilai tidak lebih dari 300 pukulan/m.
Jika ditemukan perlawanan lapisan batuan, maka nilai Ni tidak boleh diambil lebih dari 300

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

pukulan/m.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Dimana :

di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0 sampai 30 meter

Ni = tahanan penetrasi standar 60% energi (N60) yang terukur langsung di lapangan
tanpa koreksi

Nilai kuat geser niralir rata-rata, su dapat ditentukan dengan perumusan berikut:

∑ di
i=1
Ń = n (2.11)
di
∑ sui
i=1

Dimana

∑ d i=d c (2.12)
i=1

dc
k
su = d (2.13)
∑ si
i=1 ui

Dimana :

dc = ketebalan total dari lapisan-lapisan tanah kohesif di dalam lapisan 30 meter paling
atas

PI = indeks plastisitas, berdasarkan tata cara yang berlaku

w = kadar air dalam persen, sesuai tata cara yang berlaku

sui = kuat geser niralir (kPa), dengan nilai tidak lebih dari 250 kPa seperti yang
ditentukan dan sesuai dengan tata cara yang berlaku

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.33 Perhitungan N-SPT Bore Hole Log 2

Kedalaman Interval N-SPT d/(N-SPT)


(m) d (m)
2 2 6 0.33
4 2 4 0.50
6 2 7 0.29
8 2 32 0.06
10.5 2.5 33 0.08
12 1.5 45 0.03
14 2 20 0.10
16 2 42 0.05
18 2 42 0.05
20.5 2.5 47 0.05
22 1.5 48 0.03
24 2 48 0.04
26 2 52 0.04
28 2 47 0.04
30.5 2.5 57 0.04
JUMLAH 1.73
N rata-rata 17.63

∑ d i=d 1 +d 2+ …+d n =30,5 meter


i=1
n
d d d d
∑ Ni = N1 + N2 +…+ Nn =1,73
i=1 i 1 2 n

∑ di
i =1
Ń=
d
∑ N−SPT
¿ 17,63

Ń=¿15
Karena 15 < Ń < 50 , maka kondisi tanah terdapat pada tanah sedang
2.4.4.3. Koefisien dan parameter respons spectral percepatan gempa maksimum yang
dipertimbangkan resiko tertarget (MCERR)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Untuk penentuan respon spektral percepatan gempa MCE R di permukaan tanah,


diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik, yaitu :

1. Faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek, 0,2 detik
(Fa)

2. Faktor amplifikasi getaran terkait percepatan yang mewakili getaran perioda 1 detik
(Fv).

Parameter spektrum respon percepatan pada perioda pendek (SMs) dan perioda 1
detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifikasi situs, harus ditentukan dengan
perumusan berikut ini (SNI 1726:2019 pasal 6.2):

𝑆𝑀𝑆 = 𝐹𝑎𝑆𝑠 (2.14)

𝑆𝑀1 = 𝐹𝑣𝑆1 (2.15)

Keterangan :

𝑆𝑠= parameter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda pendek

𝑆1= parameter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda 1,0 detik

Dan koefisien situs (Fa) dan (Fv) berdasarkan SNI 1726:2019 pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.34 Koefisien Situs Fa

Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang dipertimbangkan


Kelas
resiko-tertarget (MCER) terpetakan pada perioda pendek, T = 0,2 detik, SS
situs
SS ≤0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1,0 SS = 1,25 SS ≥1,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9
SC 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0 1,0
SE 2,4 1,7 1,3 1,1 0,9 0,8
s
SF SS
Catatan:

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons situs
spesifik, lihat 6.10.1

Tabel 2.35 Koefisien Situs Fv

Kela Parameter respons spektral percepatan gempa maksimum yang dipertimbangkan


s resiko-tertarget (MCER) terpetakan pada perioda 1 detik, S1
situs S1 ≤0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 = 0,5 S1 ≥0,6
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SC 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,4
SD 2,4 2,2 2,0 1,9 1,8 1,7
SE 4,2 3,3 2,8 2,4 2,2 2,0
SF SSs
Catatan:

SS = Situs yang memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisis respons situs-
spesifik, lihat 6.10.1

2.4.4.4. Parameter Percepatan Respon Spectral Desain

Respon spektrum merupakan suatu respon yang disajikan dalam bentuk grafik antara
periode getaran struktur (T) dengan percepatan spectra (Sa) atau kecepatan struktur (Sv)
maupun spektra simpangan/perpindahan (Sd). Terdapat dua macam respon spektrum yaitu
elastik dan inelastik. Respon spektrum elastik didasarkan atas respon struktur secara
elastik, sedangkan respon spektrum inelastik adalah spektrum yang direduksi dari
spektrum elastic dengan nilai daktilitas tertentu. Nilai spektrum dipengaruhi oleh periode
getar struktur, rasio redaman, tingkat daktilitas struktur dan jenis tanah.

Bila spektrum respons desain diperlukan dan prosedur gerak tanah dari spesifik- situs
tidak digunakan, maka kurva spektrum respons desain harus dikembangkan dengan

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

mengacu Gambar 2.3 dan mengikuti ketentuan di bawah ini:

Untuk T < To, spektrum respons percepatan desain, Sa, dihitung dengan persamaan:

T
(
Sa=SDS 0.4 +0.6
T0 ) (2.16)

Untuk To≤T≤Ts dan, spektrum respons percepatan desain, Sa = SDS

Untuk Ts≤T≤TL , Sa dihitung dengan persamaan :

SD 1
Sa= (2.17)
T

Keterangan :

SDS = parameter respon spectral percepatan desain pada perioda pendek

2
S DS= S MS (2.18)
3

SD1 = parameter respon spectral percepatan desain pada perioda 1 detik

2
S D 1= S M 1 (2.19)
3

T = perioda getar fundamental struktur

SD1
T 0=0,2 . (2.20)
S DS

S D1
T s= (2.21)
S DS

TL = Periode panjang pada peta transisi yang ditunjukkan pada gambar 2.5 dan
nilainya diambil dari gambar 2.6

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Untuk T>TL, respons spectral percepatan desain, Sa, dihitung dengan persamaan :

SD1 T L
Sa = (2.22)
T2

❑❑

Gambar 2.15 Spektrum respon desain

Gambar 2.16 Peta Transisi periode Panjang, TL, wilayah indonesia

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Dengan menggunakan program Peta Gempa dan Respon Spektra 2019 dari PUSGEN-
PUSKIM PUPR 2019-2020 untuk mendapatkan parameter percepatan gempa S1 dan Ss

Gambar 2.17 Hasil Output Peta Gempa PUSGEN-PUSKIM PUPR

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.36 Nilai parameter perhitungan respon spektra kota Bandung

PARAMETER RESPONS SPEKTRA


Lokasi Bangunan Kota Bandung
Lintang -6.5403
Bujur 107.3656
Tinggi Bangunan Dari muka tanah 20 m
Kategori Resiko Hotel II
Faktor Keutamaan Gempa Ie 1.0
Klasifikasi Situs SD (Tanah Sedang)
Percepatan gempa MCEr terpetakan Ss 0.871226 g
untuk periode pendek

Percepatan gempa MCEr terpetakan S1 0.401432 g


untuk periode 1 detik
Faktor amplikasi periode pendek Fa 1.151510
Faktor amplikasi periode 1 detik Fv 1.898568
Percepatan pada periode pendek SMS 1.003225 g
Percepatan pada periode 1 detik SM1 0.762146 g
Percepatan desain pada periode pendek SDS 0.668817 g
Percepatan desain pada periode 1 detik SD1 0.508097 g
T0 0.151939 detik
Parameter Periode
Ts 0.759695 detik

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.18 Spektrum Respons Desain Puskim PU

2.4.4.5 Kategori Desain Seismik

Kategori desain seismik adalah tingkat kerusakan suatu bangunan saat terjadi gempa
yang sudah disesuaikan terhadap jenis tanah dasar. Untuk menentukan kategori desain
seismik suatu gedung berdasarkan SNI 1726:2019, maka masing-masing bangunan dan
struktur harus ditetapkan kedalam kategori desain seismik yang lebih parah, dengan
mengacu pada Error! Reference source not found. dan Tabel 2.38.

Tabel 2.37 Kategori desain seismik parameter respon percepatan pada perioda pendek (SDS)

Nilai SDS Kategori risiko


I atau II atau III IV
𝑆𝐷𝑆 < 0,167 A A
0,167 ≤ 𝑆𝐷𝑆 < 0,33 B C
0,33 ≤ 𝑆𝐷𝑆 < 0,50 C D
0,50 ≤ 𝑆𝐷𝑆 D D

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.38 Kategori desain seismic parameter respon percepatan pada perioda 1 detik (SD1).

Nilai SD1 Kategori risiko


I atau II atau III IV
𝑆𝐷1 < 0,067 A A
0,067 ≤ 𝑆𝐷1 < 0,133 B C
0,133 ≤ 𝑆𝐷𝑆 < 0,20 C D
0,20 ≤ 𝑆𝐷𝑆 D D

2.4.4.6 Pemilihan Sistem Struktur dan Parameter sistem (R, Cd, Ω0)

Sistem penahan gaya gempa lateral dan vertikal dasar harus memenuhi salah satu tipe
yang ditunjukkan dalam Tabel 2.27. Pembagian setiap tipe berdasarkan pada elemen
vertikal yang digunakan untuk menahan gaya gempa lateral. Sistem struktur yang
digunakan harus sesuai dengan batasan sistem struktur dan batasan ketinggian struktur
yang ditunjukkan, dan koefisien amplifikasi defleksi. Koefisien modifikasi respons yang
sesuai, R, faktor kuat lebih sistem, Ωo, sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.27 harus
digunakan dalam penentuan geser dasar, gaya desain elemen, dan simpangan antar lantai
tingkat desain.

Setiap sistem penahan gaya gempa yang dipilih harus dirancang dan didetailkan
sesuai dengan persyaratan khusus bagi sistem tersebut yang ditetapkan dalam dokumen
acuan yang berlaku seperti terdaftar dalam Tabel 2.27 dan persyaratan tambahan yang
ditetapkan dalam SNI 1726:2019 pasal 7.2.4 (Persyaratan pendetailan pada kombinasi
sistem rangka).

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.39 Faktor R, Cd, dan  untuk sistem pemikul gaya seismik

Batasan sistem struktur dan


Koefisien Faktor Faktor d
modifikasi kuat lebih pembesaran batasan tinggi struktur, hn (m)
Sistem pemikul gaya seismik
respons, sistem, defleksi, Kategori desain seismik
b Cd c B C
Ra De Ee Ff
C. Sistem rangka pemikul momen
1. Rangka baja pemikul momen khusus 8 3 5½ TB TB TB TB TB
2. Rangka batang baja pemikul momen
7 3 5½ TB TB 48 30 TI
khusus
3. Rangka baja pemikul momen
menengah 4½ 3 4 TB TB 10k TIk TIk
l l
4. Rangka baja pemikul momen biasa 3½ 3 3 TB TB TI TI TIl
5. Rangka beton bertulang pemikul
8 3 5½ TB TB TB TB TB
momen khususm
6. Rangka beton bertulang pemikul
5 3 4½ TB TB TI TI TI
momen menengah
7. Rangka beton bertulang pemikul
momen biasa 3 3 2½ TB TI TI TI TI
8. Rangka baja dan beton komposit
8 3 5½ TB TB TB TB TB
pemikul momen khusus
9. Rangka baja dan beton komposit
5 3 4½ TB TB TI TI TI
pemikul momen menengah
10.Rangka baja dan beton komposit
6 3 5½ 48 48 30 TI TI
terkekang parsial pemikul momen
11.Rangka baja dan beton komposit
3 3 2½ TB TI TI TI TI
pemikul momen biasa
12.Rangka baja canai dingin pemikul
3½ 3o 3½ 10 10 10 10 10
momen khusus dengan pembautann

2.4.4.7 Periode Fundamental Struktur (T)

Menurut SNI 1726:2019, perioda fundamental struktur (T), dalam arah yang ditinjau
harus diperoleh menggunakan sifat struktur dan karakteristik deformasi elemen pemikul
dalam analisis yang teruji dan tidak boleh melebihi hasil koefisien untuk batasan atas pada
perioda yang dihitung (Cu) dari dan perioda fundamental pendekatan, (Ta). Sebagai
alternatif pada pelaksanaan analisis untuk menentukan perioda fundamental struktur, (T),
diijinkan secara langsung menggunakan perioda bangunan pendekatan, (Ta).

Persamaan berikut dapat digunakan untuk struktur dengan ketinggian tidak melebihi
12 tingkat di mana sistem penahan gaya gempa terdiri dari rangka penahan momen beton
atau baja secara keseluruhan dan tinggi tingkat paling sedikit 3 m.

Ta=0,1 N

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Keterangan :

N = jumlah tingkat

Ta = 0,1 N
= 0,1 . 5
= 0,5
T = periode getar struktur, dimana

Nilainya bergantung pada periode fundamental struktur hasil analsisi (Tc), periode
fundamental pendekatan (Ta) dan koefisien Cu

Jika 𝑇𝑐 > 𝐶𝑢 > 𝑇𝑎 gunakan 𝑇 = 𝐶𝑢 Ta

Jika 𝑇𝑎 < 𝑇𝑐 < 𝐶𝑢 𝑇𝑎 gunakan 𝑇 = 𝑇𝑐

Jika 𝑇𝑐 < 𝑇𝑎 gunakan 𝑇 = 𝑇𝑎

Tabel 2.40 Koefisien untuk batas atas pada periode yang dihitung

2.4.4.8 Gaya Geser Seismik dan Koefisien Respons Seismik

Gaya geser dasar seismik, V, dalam arah yang ditetapkan ditentukan sesuai dengan
pasal 7.8.1 dalam SNI 1726:2019 sesuai persamaan berikut:

V = CsW (2.24)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Keterangan:

𝐶𝑠 = koefisien respon seismik yang ditentukan SNI 1726:2019 pasal 7.8.1.1

𝑊 = berat seismik menurut SNI 1726:2019 pasal 7.7.2

Koefisien respons seismik, Cs, ditentukan dengan persamaan berikut:

S Ds
C s=
(2.25)
( RI )
e

0,668
C S= =0.0835
8
1

Keterangan :

SDS = parameter percepatan respon spektral desain pada perioda pendek

𝑅 = koefisien modifikasi respons

Ie = faktor keutamaan gempa

Nilai Cs yang dihitung tidak perlu melebihi persamaan berikut :

Untuk 𝑇 ≤ 𝑇𝐿

SD1
C s=
R (2.26)
T
( ) Ie

Untuk 𝑇 > 𝑇𝐿

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

SD1 T L
C s=
(2.27)
T2
( IR )
e

Nilai Cs harus tidak kurang dari 𝐶𝑠 = 0,044𝑆𝐷𝑆𝐼𝑒 ≥ 0,01

Sebagai tambahan untuk struktur yang berlokasi di daerah di mana


S1≥0,6g, maka Cs harus tidak kurang dari:

0,5 S 1
C s=
(2.28)
( RI )
e

Keterangan :

SD1 = parameter percepatan respon spektral desain pada perioda 1 detik

𝑇 = periode fundamental struktur (detik) yang ditentukan 7.8.2

S1 = parameter percepatan respon spektral maksimum yang terpetakan

2.4.4.9 Distribusi Gaya Geser Seismik


Gaya seismic lateral, Fx (kN), di sembarang tingkat harus itentukan dari persamaan berikut
:

F x =C vx .V (2.29)

Dimana :

wx hkx
C vx = n
(2.30)
∑ w i h ki
i=1

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Keterangan :

𝐶𝑣𝑥 = faktor distribusi vertikal

𝑉 = gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur (kN)

𝑤𝑖 dan 𝑤𝑥 = bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang ditempatkan atau
dikenakan pada tingkat i atau x

ℎ𝑖 dan ℎ𝑥 = tinggi dati dasar sampai tingkat i atau x

𝑘 = eksponen yang terkait dengan periode struktur dengan nilai


untuk struktur dengan T ≤ 0,5 detik, k = 1

untuk struktur dengan T ≥ 2,5 detik, k = 2

untuk struktur dengan 0,5 < T < 2,5 detik, k = 2 atau ditentukan dengan
interpolasi linear antara 1 dan 2

2.4.5 Kombinasi Pembebanan

Dalam merencanakan sebuah struktur bangunan diperlukan perencanaan pembebanan


terhadap bangunan tersebut, sehingga struktur bisa menahan beban – beban yang akan terjadi
sebagai struktur yang statis 3 dimensi. Dalam perhitungan pembebanan faktor pembebanan
yang digunakan adalah sebagai berikut:

 1,4 DL

 1,2 DL + 1,6 LL + 0,5 (Lr atau S atau R)

 1,2 DL + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5 W)

 1,2 DL + W + L + 0,5 (Lr atau R)

 0,9 DL + W

 1,2 DL + Ev + Eh + L

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

 0,9 DL – Ev + Eh

Sehingga akan digunakan kombinasi beban sebagai berikut. Hasil output dari program
dengan kombinasi beban yang digunakan hanya untuk analisis mekanik saja, dengan
mengambil nilai momen terbesar pada elemen struktur tertentu yang sama dimensinya
sedangkan untuk elemen lainnya dengan momen yang lebih kecil dianggap telah terwakili.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.5. Perancangan Dimensi Awal (Preliminary Design)

Dalam desain konstruksi struktur apapun, terdapat beberapa persyaratan desain yang
saling terkait yang harus dipertimbangkan pada setiap tahap dalam proses desain,
termasuk desain struktur beton bertulang maupun struktur baja. Pada umumnya terdapat 3
tahapan desain, diantaranya sebagai berikut:

1. Desain konseptual, dimana pada tahapan ini dilakukan pengambilan keputusan


tentang dimensi keseluruhan dan bentuk struktur

2. Desain awal, dimana perencana melakukan pra dimensi awal dan melakukan
estimasi kekuatan dan biaya

3. Desain akhir, dimana semua kasus beban yang relevan dipertimbangkan, dilakukan
pemeriksaan terhadap setiap selemen, dilakukan pengecekan terhadap posisi
pengecekan dan pengekangan.

2.5.1 Preliminary Design Balok

Perencanaan balok yang merupakan bagian dari sistem pemikul gaya seismik dan
didesain untuk menahan lentur dan geser harus memenuhi ketentuan SNI 2847:2019 pasal
18.6.2 sebagai berikut :

a) Bentang bersih, ln, harus minimal 4d

b) Lebar penampang bw, harus sekurangnya nilai terkecil dari 0,3h dan 250 mm

c) Proyeksi lebar balok yang melampaui lebar kolom penumpu tidak boleh melebihi
nilai terkecil dari c2 dan 0,75c1 pada masing-masing sisi kolom.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.19 Lebar efektif maksimum balok dan persyaratan tulangan


transversal (Sumber: SNI 2847:2019)

Sesuai dengan SNI 2847:2019 pasal 9.3.1; tabel 9.3.1.1; hal 180 tentang perhitungan
tinggi balok minimum nonprategang dengan komponen struktur beton normal dan mutu
tulangan beton 420 MPa dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 2.41 Tinggi minimum balok nonprategang


(Sumber : SNI 2847:2019)

Kondisi tumpuan 𝒉[𝟏]Minimum

Tumpuan sederhana 𝑙/16

Satu sisi menerus 𝑙/18,5

Kedua sisi menerus 𝑙/21

Kantilever 𝑙/8

[1] Angka ini berlaku untuk beton normal dan fy = 420 MPa. Untuk kasus lain,
ketebalan minimum harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Contoh perhitungan :

 Diketahui balok induk dengan panjang L = 6000 mm (satu sisi menerus) BI1
Maka perhitungan tinggi balok yang mengacu pada SNI 2847:2019:
1
h min= L=324,324 mm
18,5
Maka direncanakan h = 350 mm
Untuk lebar balok dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1 2
h ≤ bw ≤ h
2 3
175 mm ≤ bw≤ 235 mm
Direncanakan b w min=175 mm
Diambil b w =175 mm
Maka direncanakan dimensi balok induk dengan dimensi 350 mm ×175 mm
 Diketahui balok induk dengan panjang L = 6000 mm (kedua sisi menerus) BI2
Maka perhitungan tinggi balok yang mengacu pada SNI 2847:2019:
1
h min= L=324,324 mm
18,5
Maka direncanakan h = 350 mm
Untuk lebar balok dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1 2
h ≤ bw ≤ h
2 3
175 mm ≤ bw≤ 235 mm
Direncanakan b w min=175 mm
Diambil b w =175 mm
Maka direncanakan dimensi balok induk dengan dimensi 350 mm ×175 mm

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

 Diketahui balok induk dengan panjang L = 2000 mm (kedua sisi menerus) BI3
Maka perhitungan tinggi balok yang mengacu pada SNI 2847:2019:
1
h min= L=108,108mm
18,5
Maka direncanakan h = 110 mm
Untuk lebar balok dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1 2
h ≤ bw ≤ h
2 3
175 mm ≤ bw≤ 235 mm
Direncanakan b w min=55 mm
Diambil b w =60 mm
Maka direncanakan dimensi balok induk dengan dimensi 110 mm × 60 mm
 Diketahui balok induk dengan panjang L = 7000 mm (kedua sisi menerus) BI4
Maka perhitungan tinggi balok yang mengacu pada SNI 2847:2019:
1
h min= L=378,378mm
18,5
Maka direncanakan h = 400 mm
Untuk lebar balok dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1 2
h ≤ bw ≤ h
2 3
175 mm ≤ bw≤ 235 mm
Direncanakan b w min=200mm
Diambil b w =200 mm
Maka direncanakan dimensi balok induk dengan dimensi 400 mm × 200 mm

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

 Diketahui balok induk dengan panjang L = 2500 mm (kedua sisi menerus) BI5
Maka perhitungan tinggi balok yang mengacu pada SNI 2847:2019:
1
h min= L=135,135mm
18,5
Maka direncanakan h = 140 mm
Untuk lebar balok dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
1 2
h ≤ bw ≤ h
2 3
175 mm ≤ bw≤ 235 mm
Direncanakan b w min=70 mm
Diambil b w =70 mm
Maka direncanakan dimensi balok induk dengan dimensi 140 mm ×70 mm

Berikut ini merupakan denah pembalokan pada lantai 1, lantai 2, lantai 3 sesuai dengan
penjelasan yang telah dibahas pada 2.1.1 sebagai berikut:

2m

7m

2,5 BI5
m
BA1 BA2
7m BI4
BI1 BI2 BI3
2m

6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m 6m

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Gambar 2.20 Denah Pembalokan Lantai

Tabel 2.42 Rekapitulasi Dimensi Balok

Nama Panjang Bentang (L) Dimensi Balok(mm)


(mm)
BI1 6000 350 mm x 175 mm
BA1 6000 350 mm x 175 mm
BI2 6000 350 mm x 175 mm
BA2 6000 350 mm x 175 mm
BI3 2000 110 mm x 60 mm
BI4 7000 400 mm x 200 mm
BI5 2500 140 mm x 70 mm

Untuk perencanaan balok anak dapat digunakan dimensi yang lebih kecil dari balok
induk yang mengacu pada prilaku balok anak dengan perencanaan rule of thumb.

2.5.2 Preliminary Design Pelat


Perhitungan pelat dengan balok yang membentang diantara tumpuan pada semua
sisinya dihitung berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 8.3.1. sebagai berikut

Tabel 2.43 Tebal minimum pelat dua arah nonprategang tanpa balok interior (mm)
(Sumber: SNI 2847:2019 Tabel 8.3.1.1)

Tanpa drop panel[3] Dengan drop panel[3]

Panel eksterior Panel Panel eksterior Panel


fy , interior interior
MPa[2]
Tanpa Dengan Tanpa Dengan
balok tepi balok balok tepi balok
tepi[4] tepi[4]
280 ℓn/33 ℓn/36 ℓn/36 ℓn/36 ℓn/40 ℓn/40
420 ℓn/30 ℓn/33 ℓn/33 ℓn/33 ℓn/36 ℓn/36
520 ℓn/28 ℓn/31 ℓn/31 ℓn/31 ℓn/34 ℓn/34
[1] ℓn adalah jarak bersih ke arah memanjang, diukur dari muka ke muka tumpuan (mm)
[2] Untuk fy dengan nilai diantara yang diberikan dalam tabel, ketebalan minimum harus dihitung
dengan interpolasi linear
[3] Drop panel sesuai SNI 2847:2019 pasal 8.2.4

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

[4] Pelat dengan balok di antara kolom sepanjang tepi eksterior. Panel eksterior harus dianggap
tanpa balok pinggir jika αf kurang dari 0,8. Nilai αf untuk balok tepi harus dihitung sesuai SNI
2847:2019 pasal 8.10.2.7

Tabel 2.44 Tebal minimum pelat dua arah nonprategang dengan balok di antara
tumpuannya pada semua sisi (mm)
(Sumber : SNI 2847:2019 Tabel 8.3.1.2)

αfm h minimum, mm
αfm  0,2 Berlaku Tabel 4.4 (a)
fy
0,2 < αfm  2,0 Terbesar
dari :
(
ln 0,8+
1400 ) (b)[ 2 ] ,[3]
36+5 β (αfm−0,2)
125 (c)
fy
αfm > 2,0 Terbesar
dari : (
ln 0,8+
1400 ) (d )[ 2 ] ,[ 3]
36+9
90 β (e)
Untuk perencanaan awal dimensi pelat dengan balok pada semua sisi tumpuannya
perlu diperhitungkan lebar efektif sayap. Batasan lebar sayap efektif telah ditentukan pada
SNI 2847:2019 Tabel 6.3.2.1.

Tabel 2.45 Batasan dimensi lebar sayap efektif untuk Balok-T


(Sumber : SNI 2847:2019 Tabel 8.3.1.2)

Lokasi sayap Lebar sayap efektif, di luar


penampang balok
8h
Kedua sisi balok Sekurangnya : Sw/2
ℓn /8
6h
Sw/2
Satu sisi balok Sekurangnya :
ℓn /12

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Sw/ Sw/
2 2

Gambar 2.21nPenampang lebar efektif balok

Diketahui :

Arah X

Lebar bentang = 2,3 m

Panjang bentang =6m

Balok eksterior : h = 350 mm, b = 175 mm

Balok interior : h = 350 mm, b = 175 mm

Tebal pelat diasumsikan 120 mm

Eksterior interior

1 1

{ {
bw ln b w ln
12 8
b e ≤ b w + 6 hf b e ≤ b w + 8 hf
Sw Sw
bw bw
2 2

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

1 175 175 1 175 175


( )) ( ))
{ (
{ (
175+ 6000− + 175+ 6000− +
12 2 2 8 2 2
be ≤ be ≤
175+6(120) 175+8(120)
350. ❑ 350. ❑
2 2

660,417 mm 903,125 mm
be ≤
{ 895 mm
mm
be ≤
{1135 mm
mm

Pada arah X, untuk balok dengan slab pada satu sisi saja (eksterior), digunakan lebar
sayap efektif 700 mm, sedangkan untuk lebar sayap efektif sebagai balok T digunakan
900 mm.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Arah Y
Lebar bentang = 2,3 m

Panjang bentang =6m

Balok eksterior : h = 350 mm, b = 175 mm

Balok interior : h = 350 mm, b = 175 mm

Tebal pelat diasumsikan 120 mm

Eksterior interior

1 1

{ {
bw ln b w ln
12 8
b e ≤ b w + 6 hf b e ≤ b w + 8 hf
Sw Sw
bw bw
2 2

1 175 175 1 175 175


( )) ( ))
{ (
{ (
175+ 2300− + 175+ 2300− +
12 2 2 8 2 2
be ≤ be ≤
175+6(120) 175+8(120)
350+ ❑ 350+ ❑
2 2

352,083 mm 440 ,625 mm


be ≤
{ 895 mm
mm
be ≤
{ 1135 mm
mm

Pada arah Y, untuk balok dengan slab pada satu sisi saja (eksterior), digunakan lebar
sayap efektif 300 mm, sedangkan untuk lebar sayap efektif sebagai balok T digunakan
400 mm.

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Menentukan nilai αfm berdasarkan SNI 2847:2019 pasal 8.10.2.7

Menentukan nilai α m berdasarkan SNI 2847:2019


Balok BI4 (eksterior)
h0 12 be 80
= =0,3 ; = =4,6
ht 35 bw 17,5

ho 2 ho 2
bE ho ho ho
)( )[ ( ) ( ) ( )( ) ]
k=
{ 1+ ( bw
−1
ht
4−6
ht
bE
+4
ht

1+ ( −1 ) ∙
bw
ho
ht
+
ht
−1
ht

1+ ( 4,6−1 ) ( 0,3 ) [ 4−6 ( 0,3 ) + 4 ( 0,3 )2 + ( 0,3−1 )( 0,3 )2 ]


}
k= { 1+ ( 4,6−1 ) ∙ 0,3 } =4,8

1
I b 1=k ∙ ∙ bw ∙ ht 3
12
1
I b 1=4,8 ∙ ∙ 17,5 ∙35 3
12
I b 1=300125 cm4

Balok BI4 (interior)


h0 12 be 110
= =0,3 ; = =6,2
ht 35 bw 17,5

ho 2 ho 3
bE ho ho ho
)( )[ ( ) ( ) ( )( ) ]
k=
{ 1+ ( bw
−1
ht
4−6
ht
bE
+4
ht

1+ ( −1 ) ∙
bw
ho
ht
+
ht
−1
ht

1+ ( 6,2−1 )( 0,3 ) [ 4−6 ( 0,3 )+ 4 ( 0,3 )2+ ( 0,3−1 ) ( 0,3 )3 ]


}
k= { 1+ ( 6,2−1 ) ∙ 0,3 } =6,5

1
I b 2=k ∙ ∙ bw ∙ ht 3
12
1
I b 2=6,5 ∙ ∙ 17,5∙ 353
12
I b 2=406419,27 cm4

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Balok BI1 (eksterior)


h0 12 be 50
= =0,3 ; = =2,8
ht 35 bw 17,5

ho 2 ho 2
bE ho ho ho
)( )[ ( ) ( ) ( )( ) ]
k=
{ 1+ ( bw
−1
ht
4−6
ht
bE
+4
ht

1+ ( −1 ) ∙
bw
ho
ht
+
ht
−1
ht

1+ ( 2,8−1 )( 0,3 ) [ 4−6 ( 0,3 ) +4 ( 0,3 )2+ ( 0,3−1 ) ( 0,3 )2 ]


}
k= { 1+ ( 2,8−1 ) ∙0,3 } =2,9

1
I b 3=k ∙ ∙ bw ∙ ht 3
12
1
I b 3=2,9 ∙ ∙ 17,5∙ 353
12
I b 3=181325,52 cm4

Balok BI1 (interior)


h0 12 be 60
= =0,3 ; = =3,4
ht 35 bw 17,5

ho 2 ho 2
bE ho ho ho
)( )[ ( ) ( ) ( )( ) ]
k=
{ 1+ ( bw
−1
ht
4−6
ht
bE
+4
ht

1+ ( −1 ) ∙
bw
ho
ht
+
ht
−1
ht

1+ ( 3,4−1 ) ( 0,3 ) [ 4−6 ( 0,3 ) + 4 ( 0,3 )2 + ( 0,3−1 )( 0,3 )2 ]


}
k= { 1+ (3,4−1 ) ∙ 0,3 } =3,5

1
I b 4=k ∙ ∙ bw ∙ht 3
12
1
I b 4=3,5∙ ∙17,5 ∙35 3
12
I b 4=218841,15cm4

Perhitungan momen inersia pelat


Balok BI4
1 1
I s 1= ∙ b1 ∙ h31 3 4
; I s 1= ∙600 ∙ 12 =86400 c m
12 12
FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :
NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Balok BI4-2
1 1
I s 2= ∙ b1 ∙ h31 ; I s 2= ∙600 ∙ 123=86400 c m 4
12 12
Balok BI1
1 1
I s 3= ∙ b1 ∙ h31 ; I s 3= ∙ 230∙ 123=33120 c m 4
12 12
Balok BI1-2
1 1
I s 4 = ∙ b1 ∙ h31 ; I s4= ∙ 230 ∙123 =33120 c m 4
12 12

Maka ,
I b 1 300125
α 1= = =3,47
I s 1 86400
I b 2 406419,27
α 2= = =4,70
Is2 86400
I 181325,52
α 3= b 3 = =5,47
Is3 33120
I b 4 218841,15
α 4= = =6,60
I s4 33120

α m=
∑ α i = 3,47+ 4,70+5,47+6,60 =5,06
n 4

Dari perhitungan, didapat hasil α m ≥2sehingga


fy
h=
(
Ln 0,8+
1400 )
> 90 mm
36+ 9 β
Panjang bentang bersih masing-masing pelat :
Lnx =230−17,5=212,5 cm
Lny =600−17,5=582,5 cm
Rasio bentang sisi panjang dengan sisi pendek :
582,5
β= =2,74
212,5
Sehingga
420
h min=
(
212,5 0,8+
1400 )
=3,8 cm
36+9 ( 2,74 )
Hmin < 90 mm, sesuai SNI 2847:2019, mak digunakan dimensi pelat 90 mm

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2.5.3 Preliminary Design Kolom

Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan terbagi menjadi tiga yaitu kolom
inti, kolom tepi, dan kolom ujung.

 Tebal pelat = 120 mm

 Tinggi tiap tingkat = 1. Lantai 1 = 4 m

2. Lantai 2 =4 m

3. Lantai 3 =4 m

4. Lantai 4 =4 m

5. Lantai 5 =4 m

Perencanaan awal dimensi kolom menggunakan persamaan berikut :

Pu
Ag≥
0,2 0,35 f ' c

Keterangan :

𝐴𝑔 = luas penampang bruto kolom (m2)

𝑃𝑢 = gaya aksial total yang bekerja pada kolom (N)

f'c = kuat tekan beton (MPa)

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Berdasarkan SNI 1727:2018, dengan menggunakan tributary area maka didapatkan


pembebanan seperti ini :

1. Kolom lantai 4
a. Kolom Induk
Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
bentang sebesar 6000 mm x 10250 mm

Tabel 2.46 Rekapitulasi Perhitungan Beban Sendiri untuk Kolom

Beban Mati(DL) Berat sendiri B (m) L (m) t (m) Berat (kN)


(kN/m3)
Pelat lantai atap 23,6 6 10,25 0,12 174,168
Balok induk memanjang 23,6 0,175 0,35 6 8,673
Balok induk melintang 23,6 0,2 0,4 10,25 19,352
Berat Total 202,193

Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Beban SIDL untuk Kolom


Beban Mati Tambahan (SIDL) Berat (kN/m2) B (m) L (m) Berat
(kN)
Beban SIDL 1,44 6 10,25 88,56
Beban frame dinding melintang 2,30 0,1 10,25 2,35
Beban frame dinding memanjang 2,30 0,1 6 1,38
Berat Total 92,29

a) Beban hidup (LL)


Beban hidup = 11,5 x 6 x 10,25
Total beban hidup (LL) = 707,25
b) Berat total atap (Ptot)
Ptot = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (294,483) + 1,6 (707,250
= 1484,979 kN
Maka berat yang dipukilu 1 buah kolom = Ptot/2 = 742,489 kN

Sumsi b=h, maka


P = 0,2 Ag f’c

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

P = 0,2 b2 f’c
742489
b=
√ 0,2 x 35
b = 325,683 mm

Digunakan b= 350 mm

Jadi dimensi kolom induk K4 yang digunakan 350 mm

2. Kolom lantai 3
b. Kolom Induk
Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
bentang sebesar 6000 mm x 10250 mm

Tabel 2.46 Rekapitulasi Perhitungan Beban Sendiri untuk Kolom

Beban Mati(DL) Berat sendiri B (m) L (m) t (m) Berat (kN)


(kN/m3)
Pelat lantai atap 23,6 6 10,25 0,12 174,168
Balok induk memanjang 23,6 0,175 0,35 6 8,673
Balok induk melintang 23,6 0,2 0,4 10,25 19,352
Asumsi berat kolom atas (2 bh) 23,6 0,4 0,4 3,5 13,22
Berat Total 215,413

Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Beban SIDL untuk Kolom


Beban Mati Tambahan (SIDL) Berat (kN/m2) B (m) L (m) Berat
(kN)
Beban SIDL 1,44 6 10,25 88,56
Beban frame dinding melintang 2,30 0,1 10,25 2,35
Beban frame dinding memanjang 2,30 0,1 6 1,38
Berat Total 92,29

c) Beban hidup (LL)


Beban hidup = 11,5 x 6 x 10,25
Total beban hidup (LL) = 707,25

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

d) Berat total atap (Ptot)


Ptot = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (307,703) + 1,6 (707,25) + 1484,979
= 2985,82 kN
Maka berat yang dipukilu 1 buah kolom = Ptot/2 = 1492,91 kN

Sumsi b=h, maka


P = 0,2 Ag f’c
P = 0,2 b2 f’c
1492,91 0
b=
√ 0,2 x 35
b = 461,81 mm

Digunakan b= 500 mm

Jadi dimensi kolom induk K4 yang digunakan 500 mm

3. Kolom lantai 2
a. Kolom Induk
Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
bentang sebesar 6000 mm x 10250 mm

Tabel 2.46 Rekapitulasi Perhitungan Beban Sendiri untuk Kolom

Beban Mati(DL) Berat sendiri B (m) L (m) t (m) Berat (kN)


(kN/m3)
Pelat lantai atap 23,6 6 10,25 0,12 174,168
Balok induk memanjang 23,6 0,175 0,35 6 8,673
Balok induk melintang 23,6 0,2 0,4 10,25 19,352
Asumsi berat kolom atas (2 bh) 23,6 0,4 0,4 3,5 13,22
Berat Total 215,413

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Beban SIDL untuk Kolom


Beban Mati Tambahan (SIDL) Berat (kN/m2) B (m) L (m) Berat
(kN)
Beban SIDL 1,44 6 10,25 88,56
Beban frame dinding melintang 2,30 0,1 10,25 2,35
Beban frame dinding memanjang 2,30 0,1 6 1,38
Berat Total 92,29

b. Beban hidup (LL)


Beban hidup = 11,5 x 6 x 10,25
Total beban hidup (LL) = 707,25

c. Berat total atap (Ptot)


Ptot = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (307,703) + 1,6 (707,25) + 2985,82
= 4486,66 kN
Maka berat yang dipukilu 1 buah kolom = Ptot/2 = 2243,33 kN

Sumsi b=h, maka


P = 0,2 Ag f’c
P = 0,2 b2 f’c
2243330
b=
√ 0,2 x 35
b = 566,10 mm

Digunakan b= 600 mm

Jadi dimensi kolom induk K4 yang digunakan 600 mm

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

4. Kolom lantai 1
a. Kolom Induk
Perencanaan kolom yang mengalami pembebanan adalah kolom yang memikul
bentang sebesar 6000 mm x 10250 mm

Tabel 2.46 Rekapitulasi Perhitungan Beban Sendiri untuk Kolom

Beban Mati(DL) Berat sendiri B (m) L (m) t (m) Berat (kN)


(kN/m3)
Pelat lantai atap 23,6 6 10,25 0,12 174,168
Balok induk memanjang 23,6 0,175 0,35 6 8,673
Balok induk melintang 23,6 0,2 0,4 10,25 19,352
Asumsi berat kolom atas (2 bh) 23,6 0,4 0,4 3,5 13,22
Berat Total 215,413

Tabel 2.47 Rekapitulasi Perhitungan Beban SIDL untuk Kolom


Beban Mati Tambahan (SIDL) Berat (kN/m2) B (m) L (m) Berat
(kN)
Beban SIDL 1,44 6 10,25 88,56
Beban frame dinding melintang 2,30 0,1 10,25 2,35
Beban frame dinding memanjang 2,30 0,1 6 1,38
Berat Total 92,29

b. Beban hidup (LL)


Beban hidup = 11,5 x 6 x 10,25
Total beban hidup (LL) = 707,25

c. Berat total atap (Ptot)


Ptot = 1,2 DL + 1,6 LL
= 1,2 (307,703) + 1,6 (707,25) + 4486,66
= 5987,503 kN
Maka berat yang dipukilu 1 buah kolom = Ptot/2 = 2993,75 kN
Sumsi b=h, maka
P = 0,2 Ag f’c
P = 0,2 b2 f’c

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

2993750
b=
√ 0,2 x 35
b = 653,97 mm

Digunakan b= 650 mm

Jadi dimensi kolom induk K4 yang digunakan 650 mm

Perhitungan yang sama untuk kolom tepi, kolom ujung. Untuk perhitungan kolom
lantai 2 ditambahkan beban aksial dari lantai 3 dan seterusnya

Tabel 2.48 Rekapitulasi Dimensi Kolom


Nama Tinggi Bentang (H) Dimensi Kolom (mm)
(mm)
K1 (Lantai 1) 4000 650 x 650
K2 (Lantai 2) 4000 600 x 600
K3 (Lantai 3) 4000 500 x 500
K4 (Lantai 4) 4000 350 x 350

2.5.4 Preliminary Design Tangga

Adapun langkah-langkah perencanaan tangga sebagai berikut :


1. Perencanaan desain awal tangga
Mencari lebar (aantrede), tinggi injakan (optrede) dan tebal pelat ekuivalen

60 cm  2t + i  65 cm (2.31)

Tebal rata-rata anak tangga ekuivalen = 𝑖 ∙ sin 𝛼


2
Dimana : t = tinggi injakan
i = lebar injakan
𝛼 = sudut kemiringan tangga (5°  𝛼  40°)
2. Perhitungan pembebanan yang terjadi pada tangga
3. Perhitungan gaya-gaya dalam
4. Perhitungan penulangan tangga

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Perencanaan tangga beton bertulang direncanakan terjepit pada 2 ujungnya.

a=4
Panjang tangg
m
Tinggi
tangga 2 m

tinggi tangga
Kemiringan tangga, α =tan
−1
( panjang tangga )
=26.56 °

Untuk perbandingan tinggi per panjang tangga = 0,5

Maka perbandingan opterede dan aantrede juga 0,5 (i= 2t), sehingga syarat
kenyamanan tangga :

4 t ≥ 60 cm

t ≥ 15 cm

Digunakan t= 15 cm
2(15)+i≥ 60 cm
i≥ 60−30 cm
i≥ 30 cm
Digunakan i = 30 cm
= 4 cm
tangga
Tebal pelat

cm
optrede(i) =30
15 cm
aantrede (t) =

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

15
Tebal rata-rata anak tangga ekuivalen = . sin 26,56° =3,35 ≈ 4 cm
2
Maka tebal rata-rata pelat tangga = 4 cm + 15 cm = 19 cm ≈ 19 cm

2.5.5 Preliminary Design Rafter Baja

Detail umum dari struktur rangka portal baja ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Gambaran berikut dimaksudkan untuk memberi pemahaman terkait hubungan antar
elemen sehingga keputusan yang dilakukan pada setiap tahap dalam proses desain dapat
dibuat dengan pemahaman implikasinya

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Penentuan dimensi awal rafter dengan memperkirakan beban yang bekerja pada rafter,

L
kemudian dikontrol melalui lendutan yang terjadi. Batas lendutan yang diijinkan δijin=
240

Beban mati :

- Beban metal deck = 4,67 kg/m2 = 0,0467 kN/m2


- Beban profil gording (asumsi ) = 4,06 kg/m = 0,04 kN/m ( 23350 / 0,6 = 39
bh)
- Beban mati tambahan (table 2.11) = 0,39 kN/m2
- Beban Accessories (gusset plate, bolt, trackstang, bracing) = 15% dari SIDL

=0,0585 kN/m2

Beban hidup = 0,58 kN/m2

Beban angin datang (maks) = 0,42 kN/m2

Beban angin pergi = 0,42 kN/m2

6m

Gambar 2.23 Tampak atas pembebenaan Rafter


10,77 m 10,77 m

Total beban mati yang dibebankan merata bentang (qDL) = 0,5 kN/m2 x 6m

= 3 kN/m

Total beban mati yang dibebankan terpusat (gording)(PDL) = 0,04 kN/m x 6 m x 39

= 9,36 kN

Beban hidup yang dibebankan merata bentang (qLL) = 0,96 kN/m2 x 6 m

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

= 5,76 kN/m

Maka beban ultimate qu

Qu = 1,2 qDL + 1,6 qLL

= 12,816 kN/m

Pu = 1,4 PDL

= 13,104 kN

Maka perkiraan lendutan yang terjadi pada tengah bentang akibat beban luar adalah :

5 qu L4 Pu L3 2245,19 341,04 2586,23


δu= + = + =
384 EI 48 EI EI EI EI

Lendutan ijin

δijin=L/240=4 4 mm

Jika Elastisitas baja = 200.000 MPa, maka Inersia Profil yang digunakan adalah

ijin> δu

2586,23 kNm 3
44 mm>
EI

2586,23 x 1012 Nmm 3


44 mm>
N
200000 xI
mm2

I > 293889772mm 4

I > 29388,97 cm4

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Maka digunakan profil baja dengan Ix = 33.500 mm4

HWF (table 2.3) = HWF 450 x 200 x 9 x 14

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Perencanan Rafter Baja akan dilakukan pemeriksaan terhadap :


1. Kelangsingan balok menurut SNI 1729:2015 tabel B4.1b
Penampang kompak Penampang non kompak
-Sayap - Sayap

b Es Es
tf
< 0,38

fy
1,0
√ fy

350 200000 200000


14
< 0,38

345
1,0
√ 345
25< 9,15 24,08
- Badan - Badan
h−(2 t f +2 r) Es h−(2 t f +2 r) Es
tw
<3,76
fy √ tw
<5,70
fy √
450−(2(14)+2( 18)) 200000 4 50−(2(1 4)+ 2(18)) 200000
9
<3,76
345 √ 9
< 5,70
345 √
42,88< 90,53 42,88< 137,24

2. Pemeriksaan pengaruh tekuk lateral dan kuat lentur seperti pada pasal F2-5
Es 200000
Lb max =0,086 ∙i y ∙ =0,086. 44. =2193,62 mm
fy 345
Es 200000
L p=1,76 r y
√ fy
=1,76 .44
345√ =1864,53 mm

√ √( Jc 2 2
Es Jc 0,70 f y
Lr =1,95r ts
0,70 f y S x ho
+ )
S x ho
+6,76( Es )
Cek syarat : Lb  Lp
Maka momen nominal
M n=M p=Z x ∙ f y

¿ 1490 ×103 mm3 ∙345 N / m2


¿ 1490 ×103 mm3 ∙345 N / m2

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

¿ 514050000 Nmm=514,05 kNm


Dengan nilai reduksi lentur b = 0,90 maka rasio kapasitas lentur balok
Mu
<1
∅b M n
Mu< ∅ b . Mn
Mu< 0,9(514,05)kNm
Mu< 462,643 kNm
Mu = 300 kNm

3. Pemeriksaan kekuatan geser balok


Nilai koefisien tekuk geser pelat badan, kv, ditentukan sebagai berikut :
h−(2 tf +2 r )
(i) Untuk badan tanpa pengaku transversal dengan <260; kv = 5
tw
(ii) Untuk badan dengan oengaku transversal
5
5+ 2
Kv = a
()
h
Kekuatan geser nominal ditentukan berdasarkan pasal :
Vn = 0,6 fy Aw Cv
Nilai koefisien geser badan, Cv, ditentukan sebagai berikut :
h−(2 tf +2 r ) kv . Es
(i) Bila
tw
<1,10
fy√ ; Cv = 1,0

kv . Es h−(2 tf +2 r ) kv . Es
(ii) Bila 1,10
√ fy
<¿¿
tw
<1,37
fy √; Cv =

kv . Es
1,10

tw
fy

1,51 kv . Es
h−(2 tf +2 r ) kv . Es
(iii) Bila
tw
>1,37
fy √ ; Cv = h−(2 tf +2 r )
tw (
2
fy )
Maka :

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Vn = 0,6 fy Aw Cv
= 0,6.345(450.9).1
= 838350 N
= 838,3 kN

Dengan nilai reduksi geser v = 0,90 maka rasio kapasitas geser balok
Vu
<1
∅v V n
Vu<∅ v Vn
Vu<0,9(838,3) kN
Vu<754,47 k N
Maka Vu = 700 kN

4. Pemeriksaan interaksi lentur dan geser seperti pada


Mu 0,625 Vu
+ <1,376
∅ b Mn ∅ v Vn
300 0,625(700)
+ <1,376
0,9(514,05) 0.9(838,3)
1,22<1,376 OK!

2.5.6 Preliminary Design Kolom Baja


Perencanaan awal kolom baja dikontrol melalui tekuk yang terjadi. Jenis pembebanan
pada kolom hampir sama dengan balok hanya saja ditambah dengan berat sendiri rafter
baja. Gaya aksial yang terjadi pada kolom dengan asumsi jepit-bebas, tekuk kritis yang

π 2 EI
diijinkan yaitu Pcr =
4 L2
Beban sendiri rafter (WF 450 x 200),

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Prafter = 76 kg/m x 10,77 m = 818,52 kg = 8,02 kN

Beban ultimate pada rafter


qU = 1,2 qDL + 1,6 qLL
= 1,2 (3) + 1,6 (5,76) = 12,816 kN/m
PU = 1,4 PDL = 1,4(9,36 kN) = 13,104 kN

Maka beban aksial total pada kolom adalah


Pu=qr ∙ 4 , 4+ Pu=12,816 ∙ 4 +13,104+8,02=¿ 72,38 kN
Jika elastisitas baja = 200000 MPa dan tinggi kolom 4,5 m, maka inersia profil yang digunakan adalah
Pu ≤ Pcr

π 2 EI
78790 N <
4 L2
4 L2 (73640)
I>
π2 E
(40 00¿¿ 2)(7 2380)
I>4 ¿
(3.14 ¿¿ 2)( 200000)¿
I > 2349141,95 mm4
I > 234,91cm4
Maka digunakan profil baja dengan I x = 40300 cm4
IWF 350 x 350 x 12 x 19

Selanjutnya perencanaan kolom baja dilakukan pemeriksaan terhadap :

1. Kelangsingan balok menurut SNI 1729:2015 tabel B4.1b


Penampang kompak
Sayap
b Es
tf
<0,56
√fy
Badan

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Pu
Untuk nilai Ca ≤ 0,125 dimana Ca= ; Pn= As . fy
∅ cPn
h−(2 tf +2 r ) Es
tw
<2,45
fy √
(1−0.93Ca)

Untuk nilai Ca > 0,125


h−(2 tf +2 r ) Es Es
tw
<0,77
fy √ √
( 2,93−Ca ) ≥ 1,49
fy
2. Pemeriksaan Kapasitas Aksial Kolom
Kekuatan kolom dicek terhadap kekuatan aksial kecuali gaya lintang yang
bekerja dalam bentang kolom tersebut
Es
Lb max ¿ 0,086.iy .
fy
3. Pemeriksaan Kapasitas Aksial Kolom
(a) Dengan menggunakan Direct Analysis Method (DAM) maka
ky = ky = 1
kx .lb
λx=
ix
ky . lb
λy= `
iy
(b) Pemeriksaan tegangan lentur kolom
π 2 Es
fey =
λy 2

fy
fcr = 0,658 fey . fy

maka kapasitas aksial kolom adalah


Pn = As.fcr

Dengan nilai reduksi gaya aksial Øc = 0,90 maka rasio kapasitas aksial
kolom

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Pu
<1
∅ c Pn

2.6. Kuat Rencana

Struktur dan komponen struktur harus didesain agar mempunyai kekuatan desain di
semua penampang, paling sedikit sama dengan kekuatan yang perlu dihitung untuk beban
dan gaya terfaktor. Komponen struktur juga harus memenuhi semua ketentuan untuk
menjamin kinerja yang mencukupi. Kuat rencana pada penampang dihitung dengan
mengalikan kuat nominal dan faktor reduksi kekuatan  .

Tabel 2.49 Faktor reduksi kekuatan perencanaan beton bertulang ()


Gaya atau elemen  Pengecualian
struktur
Di dekat ujung komponen pratarik
a) Momen, gaya aksial, atau 0,65 – 0,90 (pretension) dimana strand belum
kombinasi momen dan sesuai 21.2.2
gaya aksial sepenuhnya bekerja, ϕ harus sesuai
dengan 21.2.3
Persyaratan tambahan untuk struktur
b) Geser 0,75 tahan gempa terdapat pada
21.2.4
c) Torsi 0,75 -
d) Tumpu (bearing) 0,65 -
Zona angkur pascatarik 0,85
e) (post-tension) -
f) Bracket dan korbel 0,75 -
g) Strut, ties, zona nodal, dan 0,75
daerah tumpuan yang dirancang
dengan strut-and-tie di Pasal 23
-

Komponen sambungan beton


h)
pracetak terkontrol leleh oleh
0,90 -
elemen baja dalam tarik
i) Beton polos 0,60 -
j) Angkur dalam elemen beton 0,45 – 0,75
sesuai Pasal 17 -

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Jalan Perpustakaan no. 2, Kampus USU – Telp. (061) 803371 Medan 20155

TUGAS PERENCANAAN BANGUNAN


DOSEN: Ir. Nursyamsi,ST.,MT.
REKAYASA SIPIL

Tabel 2.50 Faktor reduksi kekuatan perencanaan baja struktural ()


Komponen struktur Faktor tahanan

a) Lentur 0,90
b) Geser 0,90*
c) Tekan aksial 0,90
d) Tarik aksial leleh 0,90
Tarik aksial fraktur 0,75
Sambungan baut
 Geser 0,75
e)  Tarik 0,75
 Kombinasi geser dan tarik 0,75
 Tumpu 0,75
Sambungan las
f) 0,75
 Las tumpul penetrasi penuh
 Las sudut/tumpul penetrasi sebagian 0,75
 Las pengisi 0,75
* tergantung penampang

FAHIZA IDFAT NASUTION 17 0404 007 HAL :


NADYA ULFA ALGERIE 17 0404 078

Anda mungkin juga menyukai