● Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan
masalah yang efektif
● Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri
● Melalui pelatihan dan pengembangan, perubahan motivasi dari pengakuan, prestasi,
dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan
● Memuaskan kebutuhan personal bagi karyawan yang dilatih dan pelatih
● Mengembangkan jiwa untuk terus mau belajar
● Membantu mengurangi rasa takut atau khawatir dalam mencoba melakukan tugas
baru
3. Penyelia Senior
Tiap penyelia senior dan mereka yang memiliki hierarki hierarki yang lebih tinggi
memiliki tanggung jawab langsung untuk menjamin pelatihan dan pengembangan berjalan
dengan baik. Penyelia hendaknya mendorong karyawan untuk mengembangkan diri
mereka dan harus menyediakan waktu agar pelatihan dapat berjalan.
4. Karyawan
meskipun SDM profesional dan manajer Lini harus memfasilitasi dan mengelola
proses pelatihan dan pengembangan, namun tanggung jawab hutan pada individual
karyawan. Para karyawan memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan minat dalam
pengembangan karir dan sekaligus pencapaian tujuan perusahaan.
E. Tahapan Proses Pelatihan dan Pengembangan
Sebelum latihan dapat diselenggarakan, kebutuhan akan hal itu perlu dianalisis
lebih dahulu. Kar anena penilain kebutuhan mendiagnosis permasalahan yang ada
sekarang dan tantangan tantangan masa depan yang diharapkan dapat diatasi melalui
pelatihan dan pengembangan. Dalam tahapan penilaian ini, kebutuhan pelatihan dari
perusahaan, pekerjaan, dan kebutuhan individual perlu dianalisis dahulu. Setelah tahap
analisis kebutuhan dikerjakan maka tahapan berikutnya adalah perumusan tujuan, Prinsip-
prinsip belajar/ pelatihan, kriteria evaluasi pelatihan; merancang dan menyeleksi
prosedur pelatihan; penentuan dan pelaksanaan program pelatihan dan mengevaluasi
pelatihan dan pengembangan.
Kendala dari transfer pelatihan merupakan kesukaran yang amat serius untuk
membuat pelatihan menjadi efektif. Jika perusahaan hanya memiliki kebutuhan untuk
mengubah dirinya dibanding dengan perubahan individual karyawannya, kegiatan
pelatihan baik bagi perusahaan maupun individu menjadi sangat tidak berarti. Tujuan
organisasi, kebijakan, struktur, prosedur, metode dan filosofi, seharusnya dapat diuji
sejauh mana hal tersebut secara konsisten dengan apa yang ingin dituju dari pelatihan dan
pengembangan. Oleh karena itu, hendaknya pelatihan dan pengembangan sebagai bagian
dari yang tidak terpisahkan dari rencana strategis organisasi.
J. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan
Evaluasi pelatihan dan pengembangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
Langkah 1:
Merumus kali kriteria yang terkait dengan tujuan dan pelatihan pengembangan dapat
berupa kriteria input- output, outcome dan impact pelatihan terhadap kinerja pekerjaan.
Langkah 2:
Para peserta mengikuti pretest Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mereka yang ada
sebelum pelatihan. idealnya nya pretest ini juga diberikan kepada mereka yang bukan
sebagai peserta kontrol. Hal ini penting untuk melihat apakah ada perbedaan perubahan
perilaku antara mereka yang dilatih dan yang tidak.
Langkah 3:
Para peserta mengikuti pelatihan dan pengembangan yang dalam prosesnya terjadi
komunikasi interaktif dan tidak menutup kemungkinan pada saat itupun dilakukan
evaluasi pada para peserta.
Langkah 4:
Setelah pelatihan dan pengembangan dilakukan seluruhnya, diadakan pasca tes yang
seharusnya hasilnya terjadi perubahan atau perbaikan pada perilaku peserta secara
signifikan. Hal ini merupakan cara bermanfaat untuk menentukan apakah informasi
dalam pelatihan telah dikomunikasikan dengan baik.
Langkah 5:
Menilai program ini Apakah setiap perbaikan pada peserta memenuhi kriteria evaluasi dan
dapat dialihkan ke dalam pekerjaan. Selain itu, dilihat apakah perubahan perilaku yang
secara nyata juga diikuti terjadinya perubahan kinerja.
Langkah 6:
Menindaklanjuti program ini untuk dapat dilaksanakan pada kesempatan lainnya yang
tentunya memerlukan evaluasi Apakah perlu perbaikan dan penyesuaian-penyesuaian
dengan perkembangan baru.
K. Petunjuk Manajemen
Dari uraian tentang pelatihan dan pengembangan SDM di atas, berikut ini disajikan
secara singkat petunjuk-petunjuk manajemen.
1. Setelah pekerja diseleksi dan mengikuti orientasi, mereka mungkin masih kurang
memiliki keterampilan pengetahuan, dan kemampuan serta sikap kerja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan berhasil. Oleh karena itu, mereka
perlu mengikuti pelatihan dan pengembangan dalam periode tertentu agar
kekurangan-kekurangan tersebut dapat dikurangi.
2. Model atau pola latihan dan pengembangan harus didasarkan pada misi, tujuan,
strategi dan program perusahaan. Selain itu, perlu didasarkan pada kebutuhan
perusahaan, tugas pekerjaan, dan kebutuhan karyawan peserta pelatihan itu sendiri.
3. Bentuk-bentuk teknik pelatihan dan pengembangan dapat berupa on the job dan off
the job training yang disesuaikan dengan beragam kebutuhan yang telah diuraikan di
atas, serta permasalahan yang dihadapi perusahaan dan karyawan. prinsip-prinsip
yang digunakan dalam pelatihan dan pengembangan meliputi partisipasi,
pendalaman, relevansi, pengalihan, umpan balik, dan suasana nyaman