Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

(SEBLAK)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

NAMA :

1. SRI MULYATI
2. SUGENG
3. TRI WINDARTI
4. WAHYU SAPUTRA
5. YONDA MUFTI ALFADHA
6. YULANDA PRANSISKA

DOSEN PENGAMPUH :

1. M. YAMIN, SKM, M. Kes


2. DWI APRIANI, S. Kep., Ns., M. Bmd

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya


terutama dalam kebutuhan pangan, maka semakin meningkatnya pula keanekaragaman
kebutuhan masyarakat terutama dalam hal makanan. Di Indonesia mempunyai banyak
sekali keanekaragaman makanan, dan setiap daerah mempunyai karakteristik tersendiri,
dilihat dari sosial budaya, tingkah laku atau dari segi kebiasaan. Semua itu dipengaruhi
oleh keadaan  lingkungan tempat tinggal, iklim atau tingkat penghasilan yang berbeda –
beda.
Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep baru untuk
meningkatkan kebutuhan pangan mereka sehari – hari, mereka juga kreatif dalam
membuat jajanan dari berbagai daerah. Dalam hal ini saya akan membuat jajanan khas
Bandung yang sudah tidak asing lagi didengar atau dirasa oleh masyarakat kota Jakarta
yang mayoritas menyukai jajanan dengan rasa pedas yaitu“Seblak”. Selain rasanya yang
enak dan pedas harganya pun relatif murah terjangkau oleh semua kalangan dan
bahannya pun mudah didapat serta cara pembuatannya juga cukup mudah.

1.2 Konsep Usaha

Usaha penjualan“Seblak” ini merupakan usaha kecil yang dijalankan untuk sementara
dalam menambah pemasukan kebutuhan hidup sehari – hari. Jika usaha ini berhasil atau
sukses dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka saya akan memperbesar usaha
ini dengan membuka usahadi berbagai daerah atau tempat lain.

1.3 Visi & Misi Usaha

Menciptakan dan mengembangkan makanan khas Bandung yang kenyal dan peda
ssehingga dapatdisukai oleh masyarakat Jakarta dengan membuat seblak yang beraneka
ragam dengan berbagai hiasan – hiasan makanan lain yang dicampur, sesuai dengan
kesuakaan konsumen yang membeli.

1.4 Tujuan Usaha

Tujuan dari usaha penjualan “seblak” ini adalah :
1. Memperoleh penghasilan atau pendapatan tambahan.
2. Mengisi waktu luang.
3. Memenuhi kebutuhan jajanan untuk masyarakat.
4. Memanfaatkan peluang usaha yang ada.
BAB II

ASPEK PEMASARAN

2.1 Pasar Keseluruhan

Makanan “Seblak” ini saya tujukan untuk semua golongan usia yang berada di kota
Jakarta yang suka dengan kebiasaan mengonsumsi jajanan yang pedas, tetapi orang tua
pun cukup banyak menyukai seblak. Produk yang saya pilih ini mempunyai rasa yang
sangat gurih, asin serta pedas (bias disesuaikandengan permintaan konsumen).
Di mana cita rasa seperti ini pada umumnya sesuai dengan lidah orang Indonesia yang
menyukai cita rasa khas bumbu rempah – rempah yang mempunyai aroma yang dapat
mengundang selera.

2.2 Rencana Penjualan

Mencari lokasi yang strategis, ramai dan cocok untuk berjualan. Membuat tempat


makan seblak yang nyaman dan cocok untuk para anak muda yang menghabiskan
waktunya.

2.3 Penetapan Harga

Untuk harga jual“seblak” menurut porsi sebagai berikut :

 Seblak ½ porsi       : Rp. 5.000


 Seblak 1 porsi        : Rp. 10.000
BAB III

PRODUK DAN OPERASIONAL

3.1 Jenis Produk

Jenis produk yang akan saya jual yaitu berupa makanan yang terbuat dari berbagai
macam bahan dengan cita rasa yang beda dari produk lain yang sudah tidak asing lagi
didengar atau dijumpai di daerah kota Jakarta, sehingga banyak masyarakat yang ingin
mencoba rasa dari “Seblak” produk saya ini.

3.2  Peralatan Yang Dibutuhkan

Dalam pembuatan “Seblak” ini banyak membutuhkan peralatan diantarannya adalah :


 Kompor gas
 Tempat memasak seblak
 Peralatan makan

3.3  Bahan Baku

Bahan baku dari Seblak adalah :


1. bawang putih
2. kencur
3. cabe rawit
4. garam dan penyedap secukupnya
5. telur
6. daun bawang jika suka
7. bahan yg akan diseblak (berbagai macam baso, kerupuk, kwetiau, makaroni, ceker
ayam, sosis)

Cara memasak:
- Goreng telur sambil diaduk-aduk, tiriskan
- Haluskan bawang merah, bawang putih, kemiri, kencur. Rebus terlebih dahulu cabai
kemudian ikut dihaluskan.
- Tumis bumbu halus.
- Beri air, saos, gula, garam dan penyedap.
- Setelah air mengental, beri toping yang telah direndam air panas .
- Masukkan mi setelah beberapa saat.
3.4  Lokasi Usaha

Lokasi untuk usaha mencari yang strategis dan mudah di jangkau masyarakat. Lokasi


yang berdekatan dengan sekolah–sekolah, berdekatan dengan pabrik – pabrik, kantor –
kantor. Dan lokasi yang mudah dicari dan mudah untuk kendaraan juga.
BAB IV

ASPEK KEUANGAN

4.1 Modal yang diperlukan

 Kursi, meja, peralatan makanan : Rp.  3.000.000


 Etalase : Rp.  2.000.000
 1 buah kompor gas : Rp.     350.000 +
: Rp. 5.350.000

4.2 Modal tetap perbulan

 Sewa bangunan : Rp.  1.000.000,-perbulan


 Gaji karyawan (2) : Rp.  1.500.000,-perbulan
 1 buah tabung gas 12 kg : Rp.       64.000,-perbulan
 Lain – lain : Rp.     300.000,-perbulan  +
: Rp. 2.864.000

4.2 Bahan – bahan

 Bawang putih 5 kg : Rp.    200.000


 Kencur 5 kg : Rp.    100.000
 Cabe rawit 5 kg : Rp.    250.000
 Garam dan penyedap : Rp.    200.000
 Telur 10 kg : Rp.    260.000
 Daun bawang 5 kg : Rp.    200.000
 Baso 10 bungkus : Rp.    100.000
 Ceker ayam 10 kg : Rp.    200.000
 Kwetiau 10 bungkus : Rp.      40.000
 Macaroni 10 bungkus : Rp.      20.000
 Sosis 10 bungkus : Rp.     150.000   +
: Rp. 1.720.000

4.3 Proyeksi Rugi / Laba

 Pendapatan Perhari :
Harga Perporsi Rp. 10.000,- (+/-100 Porsi)                      = Rp. 1.000.000,-

 Pendapatan Perbulan :
Pendapatan Perhari x Jumlah hari kerja
Rp. 1.000.000,- x 25 hari kerja                                         = Rp. 25.000.000,-    
Dari rincian Modal dan Pendapatan yang tercantum 
diatas maka kemungkinan keuntungan / Laba yang didapat tiap bulan sbb :

 Pendapatan Perbulan                                                         = Rp  25.000.000,-
 Modal Perbulan                                                                 = Rp.   2.864.000,-     -
 Laba yang didapat                                                           = Rp. 22.136.000,-
BAB V
ANALISA RESIKO

5.1 Analisis Resiko Usaha

Resiko yang timbul sering kali diakibatkan Karena tidak adanya kepastian.
Ketidakpastian ini diakibatkan karena adanya keraguan terhadap suatu hal dimasa depan
atau kelemahan sebuah organisasi atau usaha dalam memprediksi masa depan usaha
bisnis. Ketidakpastian ekonomi dimasa yang akan datang menjadi salah satu factor
penting yang dapat mempengaruhi proses berjalannya sebuah usaha bisnis. Seperti krisis
ekonomi yang berkepanjangan dan kenaikan harga BBM, akan sangat mempengaruhi
prilaku konsumen terhadap suatu organisasi bisnis.
Sebuah organisasi bisnis harus mewaspadai pengelolaan bisnis resiko operasional,
yaitu resiko yang disebabkan kurangnya informasi atau system pngawasan internal yang
bisa merugikan setiap organisasi bisnis. Resiko ini bisa terjadi disebabkan kesalahan
manusiawi human error, ketidakcukupan prosedur dan kontrol serta pengawasan internal
pada setiap organisasi bisnis. Yang sering kali membuat suatu organisasi bisnis rugi dan
hancur.

5.2 Resiko Usaha

1. Resiko bersaing, banyaknya pesaing yang menjual makanan yang sama


2. Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Gagal dalam membuat seblak
4. Bahan baku makanan tidak tahan lama dan cara penyimpanan yang salah
5. Makanan tidak habis terjual
6. Kesalahan pada karyawan yang tidak jujur human error

5.3 Antisipasi Resiko Usaha

1. Kami akan membuat makanan dengan rasa yang khas, sehingga rasanya akan berbeda
dengan penjual atau pesaing lainnya.
2. Untuk bahan baku kami akan membeli dan mencari bahan baku yang murah, tapi tidak
menguragi kualitas bahan baku.
3. Kami akan menekankan kepada koki untuk lebih meningkatkan kualitas makanan.
4. Untuk bahan baku yang tidak tahan lama, maka kami akan menyediakan mesin
pendingin atau kulkas agar bahan baku tetap segar dan tahan lama.
5. Bagi makanan yang masih bisa disimpan akan dsimpan untuk di jual esok hari, dan
makanan yang tidak mungkin disimpan lagi maka akan di berikan secara cuma-cuma
kepada karyawan.
6. Kami akan memberikan peringatan bagi karyawan yang menyalahi aturan yang telah
ditetapkan
BAB VI

PENUTUP

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian membuka usaha dalam menjual “seblak” di atas dapat


disimpulkan bahwa makanan seblak merupakan salah satu ciri khas makanan atau
jajanan dari Bandung yang sudah tidak asing lagi bagi kota Jakarta. Seblak juga termasuk
makanan yang cukup banyak diminati oleh semua kalangan karena seblak mempunyai
beberapa jenis hidangan sesuai dengan kemauan dan selera konsumen. Membuka usaha
seblak memerlukan modal yang tidak cukup besar karena bahan – bahan membuat seblak
termasuk murah.

6.2 SARAN

1. Sebelum membuka usaha, sebaiknya menetapkan dulu usaha apa yang ingin dibuat
dengan perkiraan – perkiraan mengenai modal dan keuntungan yang didapat.
2. Pilihlah usaha yang banyak dicari atau dinikmati oleh masyarakat.
·    
Seorang wirausaha harus percaya diri, tidak mudah menyerah, gigih, dan memiliki
keuletan serta mampu berkomunikasi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai